7-PDF1-8_01-sejarah-hidup-nabi-muhammad-saw

advertisement
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD
Sejarah Nabi Muhammad saw.,
dari perioda pra-Islam sampai dengan wafatnya Nabi,
ditulis untuk menjawab tuduhan para orientalis
Ditulis Oleh :
MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
DiCopy Oleh : M. Abdi Fathul Wahab
DAFTAR ISI
•
TENTANG PENGARANG
•
KATA PERKENALAN
•
PRAKATA
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Muhammad Husain Haekal
Syaikh Muhammad Mustafa al-Maraghi
Muhammad, 'alaihi'sh-shalatu wassalam.
Lingkungan Kekuasaan Islam Yang Pertama
Islam dan Nasrani
Kaun Muslim dan Isa
Orang-Orang
Kristen
Yang
Fanatik
dan
Dasar Dasar Yang Sederhana Dalam Kedua Agama
Perbedaan Tauhid dan Trinitas
Kaum
Nasrani
Mengajak
Muhammad
Berdebat
Nabi
o
o
o
Masalah Penyaliban Al-Masih
Rumawi dan Kaum Muslimin
Penulis-Penulis
Kristen
Muhammad
dan
Sebab Permusuhan Islam-Kristen
o
Kristen Tidak Sesuai Dengan Watak Barat
o
Penjajahan dan Propaganda Anti Islam
o
Islam dan Apa Yang Terjadi Dengan Umat Islam
o
Sikap
Jumud
di
Kalangan
o
Ilmu dan Literatur Barat
o
Usaha-Usaha Modernisasi Dunia Islam
o
Misi Penginjil dan Golongan Yang Berpikiran Beku
o
Terpikir Menulis Buku Ini
o
Qur'an
Sebagai
Sunber
Paling
Pemuda
o
Otentik
Manusia
•
o
Konsultasi yang Tepat
PENGANTAR
KEDUA
o
DalamCETAKAN
Batas-Batas
Biografi, Tidak Lebih
o
Pengantar
Penyelidikan
Berguna
Bagi
Cetakan Seluruh
Kedua
Umat
o
Pembela-Pembela Orientalis
o
o
o
Sebab-Sebab Kesalahan Orientalis
Buku Biografi Penulis-Penulis Islam Sebagai Pegangan
Orientalis
dan
Ketentuan-Ketentuan
1
Agama
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Qur'an Tidak Diubah-Ubah
Pendapat Muir
Penulisan Qur'an Pada Zaman Nabi
Bila Berselisih Kembali Kepada Nabi
Qur'an
Pengumpulan
Mushaf Usman
Persatuan Islam Zaman Usman
Mushaf Usman Cermat dan Lengkap
Cara yang Sebenarnya Dalam
Langkah
Pertama
Mengadakan
Penyelidikan
Fitnah Sekitar Ayan
Kembali Kepada Ilmu Pengetahuan
Kadang Ilmu yang Tidak Cukup
Menyerang Muhammad Karena Gagal Menyerang Ajarannya
Pertimbangan Mereka yang Aktif Dalam Soal-Soal Islam
Selawat Kepada Nabi
Menangkis
Buku-Buku Sejarah dan Buku-Buku Hadis
Kontradiksi
Faktor Waktu, Ketika Cerita Itu Ditulis
Pengaruh Pertentangan Politik Dalam Dunia Islam
Penghimpunan Hadis
Kriterium Yang Sebenarnya Tentang Hadis
Penghimpunan
Hadis
Pada
Cerita-Cerita Tidak Masuk Akal dan Tidak Ilmiah
o
Qur'an dan Mujizat
o
Mujizat Terbesar
o
Orang-Orang
Mukmin
Pada
Masa
Kecaman
Masa
Ma'mun
o
o
o
o
o
•
Gharaniq dan Tabuk
Metoda Saya Dalam Penyelidikan Ini
Penyelidikan-Penyelidikan
MusliminOrientalis
Kaum
dan
BAGIAN PERTAMA
o
Arab Pra Islam
•
BAGIAN KEDUA
o
Mekah, Kabah dan Quraisy
•
BAGIAN KETIGA
•
BAGIAN KEEMPAT
•
BAGIAN KELIMA
•
BAGIAN KEENAM
•
BAGIAN KETUJUH
•
BAGIAN KEDELAPAN
o
o
o
o
o
Muhammad Dari Kelahiran Sampai Perkawinannya
Dari Perkawinan Sampai Masa Kerasulannya
Dari Masa Kerasulann Sampai Islamnya Umar
Cerita Garaniq
Perbuatan-Perbuatan Quraisy Yang Keji
2
Nabi
Penyelidikan
o
•
BAGIAN KESEMBILAN
o
•
Pemakaman Rasul
1 KEBUDAYAAN ISLAM SEPERTI DILUKISKAN QUR'AN
o
•
Sakit dan Wafatnya Nabi
BAGIAN KETIGAPULUH SATU
o
•
Ibadah Haji Perpisahan
BAGIAN KETIGAPULUH
o
•
Tahun Perutusan
BAGIAN KEDUAPULUH SEMBILAN
o
•
Tabuk dan Kematian Ibrahim
BAGIAN KEDUAPULUH DELAPAN
o
•
Ibrahim dan Istri-Istri Nabi
BAGIAN KEDUAPULUH TUJUH
o
•
Hunain dan Ta'if
BAGIAN KEDUAPULUH ENAM
o
•
Pembebasan Mekah
BAGIAN KEDUAPULUH LIMA
o
•
Ekspedisi Mu'ta
BAGIAN KEDUAPULUH EMPAT
o
•
'Umrat'l - Qadza
BAGIAN KEDUAPULUH TIGA
o
•
Khaibar dan Utusan Raja-Raja
BAGIAN KEDUAPULUH DUA
o
•
Perjanjian Hudaibiya
BAGIAN KEDUAPULUH SATU
o
•
Dari Dua Peperangan Sampai ke Hudaibiya
BAGIAN KEDUAPULUH
o
•
Perang Khandaq dan Bany Quraiza
BAGIAN KESEMBILANBELAS
o
•
Istri Istri Nabi
BAGIAN KEDELAPAN BELAS
o
•
Pengaruh Uhud
BAGIAN KETUJUHBELAS
o
•
Perang Uhud
BAGIAN KEENAMBELAS
o
•
Antara Badr dan Uhud
BAGIAN KELIMABELAS
o
•
Perang Badr
BAGIAN KEEMPATBELAS
o
•
Satuan-Satuancan Bentrokan-Berntrokan Pertama
BAGIAN KETIGABELAS
o
•
Tahun Pertama di Yathrib
BAGIAN KEDUABELAS
o
•
Hijrah
BAGIAN KESEBELAS
o
•
Ikrar 'Aqaba
BAGIAN KESEPULUH
o
•
Dari Pembatalan Piagam Sampai Kepada Isra'
Kebudayaan Islam Seperti di Lukiskan Qur'an
2 ORIENTALIS DAN KEBUDAYAAN ISLAM
3
o
Orientalis dan Kebudayaan Islam
•
SEBUAH PENGHARGAAN DAN TERIMAKASIH
•
DAFTAR PUSTAKA
•
SEJARAH
PEMBENTUKAN
SEJARAH NON-MUSLIM
•
KOTBAH 'ARAFAT
o
o
o
o
Sebuah Penghargaan dan Terimakasih
Daftar Pustaka
MUSHAF
AL-QUR'AN
MENURUT
Pendapat Sir Willian Muir
Kotbah 'Arafat
TENTANG
PENGARANG
MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
SEJAK masa mudanya Haekal tidak pernah berhenti menulis; di
samping masalah-masalah politik dan kritik sastra ia juga menulis
beberapa biografi. Dari Kleopatra sampai kepada Mustafa Kamil di
Timur, dari Shakespeare, Shelley, Anatole France, Taine sampai
kepada Jean Jacques Rousseau dengan gaya yang khas dan
sudah cukup dikenal. Setelah mencapai lebih setengah abad
usianya, perhatiannya dicurahkan kepada masalah-masalah Islam.
Ditulisnya bukunya yang kemudian sangat terkenal, Hayat
Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad) dan "Di Lembah Wahyu".
"Dua buku yang sungguh indah dan baru sekali dalam cara
menulis sejarah hidup Muhammad, yang kemudian dilanjutkan
dengan studi lain tentang Abu Bakr dan Umar. Suatu contoh
bernilai, baik mengenai studinya atau cara penulisannya. Ini
merupakan masa transisi dalam hidupnya", demikian antara lain
orang
menulis
tentang
Haekal.
Pada mulanya Sejarah Hidup Muhammad ini telah menimbulkan
reaksi hebat dan kritik tajam di kalangan bangsa Mesir dan dunia
Islam umumnya. Tapi semua itu dihadapinya dengan tenang dan
di mana perlu dijawabnya dengan penuh tanggung jawab dan
rasional
sekali.
Dilahirkan di desa Kafr Ghanam bilangan distrik Sinbillawain di
propinsi Daqahlia, di delta Nil, Mesir, 20 Agustus 1888,
Muhammad Husain Haekal, setelah selesai belajar mengaji Qur'an
di madrasah desanya ia pindah ke Kairo guna memasuki sekolah
dasar lalu sekolah menengah sampai tahun 1905. Kemudian
meneruskan belajar hukum hingga mencapai lisensi dalam bidang
hukum (1909). Selanjutnya ia meneruskan ke Fakultas Hukum di
Universite de Paris di Perancis, lalu dilanjutkan pula sampai
mencapai tingkat doktoral dalam ekonomi dan politik dan
memperoleh Ph. D. dalam tahun 1912 dengan disertai La Dette
Publique Egyptienne. Dalam tahun itu juga ia kembali ke Mesir dan
bekerja sebagai pengacara di kota Mansura, kemudian di Kairo
sampai
tahun
1922.
Semasa masih mahasiswa sampai pada waktu menjalankan
pekerjaannya sebagai pengacara, ia terus aktif menulis dalam
harian-harian Al-Jarida yang dipimpin oleh Ahmad Lutfi as Sayyid,
As-Sufur dan Al-Ahram. Umumnya ia menulis dalam masalahmasalah sosial dan politik, di samping juga memberikan kuliah
dalam bidang ekonomi dan hukum perdata (1917-22). Tahun itu
4
AHLI
juga ia dipilih sebagai pemimpin redaksi harian As-Siasa sebagai
organ resmi Partai Liberal. Dalam tahun 1926 mendirikan
mingguan As-Siasa, yang dalam bidang kulturil besar sekali
pengaruhnya ke seluruh negara-negara Arab. Ia aktif dalam bidang
jurnalistik
sampai
tahun
1938.
Karya-karya
Haekal
menduduki
tempat
dalam
penting
perpustakaan-perpustakaan berbahasa Arab. Penulisan novel
modern dimulai Haekal. Kemudian ia menulis serangkaian sejarah
Islam dan biografi di samping masalah-masalah politik. Bukubukunya dalam sejarah Islam merupakan sumber penting dalam
studi
keislaman.
Secara kronologis karya-karya Haekal adalah sebagai berikut:
Zainab (novel), 1914, Jean Jacques Rousseau (dua jilid), 1921-23;
Fi
Auqat'l-Firaqh
("Diwaktu
senggang"),
1925;
"Asyarata Ayyam fis-Sudan" 1927; Tarajim Mishria wa Gharbia
("Biografi
orang
orang
Mesir
dan
Barat"),
1929;
Waladi
("Anakku"), 1931; Thaurat'l-Adab, 1933 ; Hayat Muhammad
("Sejarah Hidup Muhammad"), 1935; Fi Manzil'l-Wahy ("Di lembah
Wahyu"), 1937; Asy-Shiddiq Abu Bakr, 1942; Al Faruq 'Umar
jilid).
1944-45;
Mudhakkirat
("'Umar
ibn'l-Khattab")
(dua
tentang
Politik
Mesir")
(dua
fis-Siasat'l-Mishria
("Memoir
jilid),
1951-53;
Hakadha
Khuliqat,
1955;
Al-Imbraturia
al-Islamia
wal-Amakin
al-Mugaddasa
fisy-Syarq'
l-Aushat
("Commonwealth Islam dan tempat-tempat Suci di Timur Tengah")
(kumpulan studi), 1960; Asy-Syarq' l-Jadid (kumpulan studi), 1963;
'Uthman bin 'Affan, 1964; Al-Iman, wal-Ma'rifa wal-Falsafa
("Tentang Iman, Ma'rifat dan Filsafat") (kumpulan studi), 1965;
Qisas
Mishria
("Cerpen-cerpen
Mesir"),
1969.
Novelnya Zainab, yang mengisahkan kehidupan petani Mesir,
mula-mula ditulisnya semasa ia masih mahasiswa di Paris, dan
pada hari-hari libur sebagian ditulisnya di London dan di Jenewa,
Swis; telah dibuat film dan dalam festival film internasional di
Jerman (1952) Die Liebesromanze der Zenab ini yang ditulisnya
sebagai
kenangan
kepada
tanah
air
dan
masyarakat
di
kampungnya, dalam dua kali pertunjukkan telah mendapat
sambutan yang luar biasa dan telah terpilih pula sebagai film yang
paling berhasil, dilukiskan sebagai "Egyptische Welturauffuhrung in
Berlin".
Dalam tahun 1943 ia terpilih sebagai ketua Partai Liberal Konstitusi
(Liberal Constitutional Party), yang dipegangnya sampai tahun
1952.
Tahun 1938 ia menjabat Menteri Negara, kemudian Menteri
Pendidikan, lalu Menteri Sosial. Sesudah itu menjadi Menteri
Pendidikan lagi dalam tahun 1940 dan 1944. Pada permulaan
tahun 1945 ia terpilih sebagai ketua Majelis Senat sampai tahun
1950.
Berkali-kali mengetuai delegasi mewakili negaranya di PBB dan
dalam
konperensi-konperensi
internasional,
dalam
Interparliamentary Union dan secara pribadi terpilih pula sebagai
anggota
panitia
eksekutif
lembaga
tersebut.
Beberapa buku dan disertasi tentang sejarah hidup Dr. Haekal
telah terbit, diantaranya: Beberapa studi tentang Dr. Haekal, oleh
beberapa
penulis
(1958).
5
Mohammed Hussein Haekal, oleh Baber Johansen, sebuah thesis,
Universitas
Berlin,
Dr. Mohammad
Universitas
1965.
Hussein
Kairo
Haekal, oleh
(Fakultas
Taha
1962.
Wadi', thesis,
Sastra),
Dr. Mohammed Hussein Haekal, oleh Charles Smith, sebuah
thesis,
Universitas
Michigan,
Amerika
Serikat,
1968.
Dr. Haekal seorang pengarang yang produktif, baik dalam bidang
sastra, kemasyarakatan, maupun politik, yang disiarkan selama ia
aktif dalam jurnalistik. Banyak juga naskah-naskahnya yang belum
disiarkan.
Kembali aktif menulis 1953
dalam harian-harian hingga
Al-Mishri, dan Al-Akhbar
sejak
wafatnya.
Meninggal pada 8 Desember 1956.
KATA PERKENALAN
Oleh almarhum Syaikh Muhammad Mustafa al-Maraghi
(Rektor Magnificus Universitas Al-Azhar)
SEJAK manusia berada di permukaan bumi ini, hasratnya ingin
mengetahui segala hukum dan kodrat alam yang terdapat di
sekitarnya, besar sekali. Makin dalam ia meneliti, makin tampak
kepadanya kebesaran alam itu, melebihi yang semula. Kelemahan
dirinya makin tampak pula dan keangkuhannyapun makin
berkurang.
Demikianlah, Nabi yang membawa Islam itupun sama pula dengan
alam itu. Sejak bumi ini menerima cahaya Nabi, para ulama
berusaha
mencari
segi-segi
kemanusiaan
yang
besar
daripadanya, mencari nilai-nilai Asma Allah dalam pemikirannya,
dalam akhlaknya, dalam ilmunya. Dan kalaupun mereka mampu
mencapai pengetahuan itu seperlunya, namun sampai kini
pengetahuan
yang
sempurna
belum
juga
mereka
capai.
Perjuangan yang mereka hadapi masih panjang, jaraknya masih
jauh,
jalannyapun
tak
berkesudahan.
Kenabian adalah anugerah Tuhan, tak dapat dicapai dengan
usaha. Akan tetapi ilmu dan kebijaksanaan Allah yang berlaku,
diberikan kepada orang yang bersedia menerimanya, yang
sanggup memikul segala bebannya. Allah lebih mengetahui di
mana risalah-Nya itu akan ditempatkan. Muhammad s.a.w. sudah
disiapkan membawa risalah (misi) itu ke seluruh dunia, bagi si
putih dan si hitam, bagi si lemah dan si kuat. Ia disiapkan
membawa risalah agama yang sempurna, dan dengan itu menjadi
penutup para nabi dan rasul, yang hanya satu-satunya menjadi
sinar petunjuk, sekalipun nanti langit akan terbelah, bintangbintang akan runtuh dan bumi inipun akan berganti dengan bumi
dan
angkasa
lain.
Kesucian para nabi dalam membawa risalah dan meneruskan
amanat wahyu itu, adalah masalah yang tak dapat dimasuki oleh
kaum cendekiawan. Bagi para nabi, sudah tak ada pilihan lain.
Mereka menerima risalah dan amanat, dan itu harus disampaikan,
6
sesudah mereka diberi cap dengan stempel kenabian. Tugas
menyampaikan amanat demikian itu sudah menjadi konsekwensi
wajar bagi seorang nabi, yang tak dapat dielakkan. Akan tetapi,
tidak selamanya wahyu itu menyertai para nabi dalam tiap
perbuatan dan kata-kata mereka. Mereka juga tidak bebas dari
kesalahan.
Bedanya
dengan
manusia
biasa,
Allah
tidak
membiarkan mereka hanyut dalam kesalahan itu sesudah sekali
terjadi,
dan
kadang
mereka
segera
mendapat
teguran.
Muhammad
s.a.w.
telah
mendapat
perintah
Tuhan
guna
menyampaikan amanat itu, dengan tidak dijelaskan jalan yang
harus ditempuhnya, baik dalam cara menyampaikan risalah atau
dalam cara, mempertahankannya. Pelaksanaannya diserahkan
kepadanya, menurut kemampuan akalnya, pengetahuannya dan
kecerdasannya, sebagaimana biasa dilakukan oleh kaum cerdikpandai lainnya. Kemudian datang wahyu memberikan penjelasan
secara tegas tentang segala sesuatu yang mengenai Zat Tuhan,
ke-EsaanNya, Sifat-sifatNya serta cara-cara beribadat. Tetapi tidak
demikian tata-cara kemasyarakatan, dalam keluarga, tentang desa
dan kota, tentang negara, baik yang berdiri sendiri atau yang
terikat
oleh
negara-negara
lain.
Di samping itu masih banyak sekali bidang lain yang harus
diselidiki sehubungan dengan kebesaran Nabi s.a.w. sebelum
datangnya wahyu. Juga tidak kurang kebesaran itu yang harus
diselidiki sesudah datangnya wahyu. Ia menjadi utusan Tuhan dan
mengajak orang kepadaNya. Ia melindungi ajakannya (dakwah) itu
serta membela kebebasan para penganjurnya. Ia menjadi
pemimpin umat Islam, menjadi panglima perangnya; ia menjadi
mufti, menjadi hakim dan organisator seluruh jaringan komunikasi
dalam hubungan sesamanya dan antar-bangsa. Dalam segala hal
ia dapat menegakkan keadilan. Ia mempersatukan bangsa-bangsa
dan kelompok-kelompok itu, sesuai dengan yang dapat diterima
akal sehat. Ia telah memperlihatkan kemampuannya berpikir,
ketenangannya
serta
pandangannya
yang
jauh.
Ia
dapat
memperlihatkan kecerdasannya serta kemampuannya berpikir
cepat dan tepat dengan keteguhan hati terhadap setiap kata dan
perbuatan. Ia telah menjadi sumber ilmu dan pengetahuan. Ia
menjadi lambang kefasihan, yang menyebabkan para ahli dalam
bidang itu harus takluk dan menundukkan kepala, mengakui
kebesaran dan kedahsyatannya. Akhirnya ia melepaskan dunia
fana ini dengan rela hati atas pekerjaannya, yang juga sudah
mendapat
kerelaan
Allah
dan
kaum
Muslimin
pula.
Semua segi itu perlu sekali dijadikan bahan studi dan perlu
mendapat pengamatan yang lebih teliti. Supaya semua segi itu
dapat dilaksanakan dengan baik, tentu tidak dapat dilakukan oleh
hanya seorang saja. Bahkan satu segi sajapun takkan dapat
dicapai.
Sebagaimana
terhadap
sejarah
hidup
orang-orang
besar
umumnya, orang biasanya suka menambahkan hal-hal yang tidak
semestinya, demikian juga terhadap sejarah hidup Muhammad
s.a.w.—baik karena didorong oleh rasa cinta dan maksud baik,
ataupun karena didorong oleh rasa dengki dan maksud jahat.
Hanya bedanya dari biografi orang-orang besar itu ialah, bahwa di
sini tidak sedikit yang disertai dengan wahyu Ilahi dan jaminan
akan terpeliharanya Qur'an Suci, disamping tidak sedikit pula
keterangan-keterangan dari mereka yang hafal Qur'an daripada
ahli-ahli hadis yang dapat dipercaya. Atas landasan-landasan yang
7
kuat itulah penulisan sejarah harus didasarkan, dan dari situ pula
para sarjana harus mengambil sumber-sumber pemikiran dan
penelitiannya. Kemudian lalu membuat suatu analisa yang benarbenar ilmiah sifatnya, dengan melihat suasana lingkungan dan
milieu serta kepercayaan-kepercayaan, susunan masyarakat dan
adat-istiadat dari segala seginya yang berbagai ragam itu.
Dalam hal ini Dr. Haekal telah menyelesaikan karyanya, Hayat
Muhammad, tentang peri hidup Muhammad s.a.w. Dengan senang
hati sekali saya telah membaca sebagian buku itu sebelum
seluruhnya selesai dicetak. Di kalangan pembaca berbahasa Arab
Dr. Haekal sudah cukup dikenal dengan karya-karyanya yang tidak
sedikit jumlahnya, sehingga tidak perlu lagi rasanya diperkenalkan.
Dia adalah seorang sarjana hukum dan ahli filsafat. Posisi dan sifat
jabatannya memungkinkan dia mengadakan hubungan dengan
kebudayaan lama dan kebudayaan modern. Dalam hal ini ia telah
dapat melaksanakan tugas itu sebaik-baiknya. Ia sering bertukar
pikiran dan berdiskusi mengenai masalah-masalah kepercayaan,
pandangan hidup, mengenai kaidah-kaidah sosial, politik dan
sebagainya.
Dengan
demikian
ia
berpikir
lebih
matang,
pengalaman dan pengetahuannyapun makin luas, pandangannya
juga cukup jauh pula. Ia dapat mempertahankan pendapatnya itu
dengan logika dan argumentasi yang kuat , dengan gayanya yang
khas
dan
sudah
cukup
dikenal.
Dengan intelegensia dan kemampuan semacam itulah Dr. Haekal
menulis bukunya itu. Dalam kata pengantarnya ia menyebutkan:
"Sungguhpun begitu saya tidak beranggapan, bahwa saya
sudah sampai ke tujuan terakhir dalam menyelidiki sejarah
hidup Muhammad. Bahkan barangkali akan lebih tepat bila
saya katakan, bahwa saya baru dalam taraf permulaan
mengadakan penyelidikan dengan metoda ilmiah yang baru
dalam bahasa Arab ini. Mungkin pembaca akan terkejut bila
saya katakan, bahwa antara dakwah Muhammad dengan
metoda ilmiah modern mempunyai persamaan yang besar
sekali. Metoda ilmiah ini ialah mengharuskan kita --apabila
kita hendak mengadakan suatu penyelidikan—terlebih dulu
kita membebaskan diri dari segala prasangka, pandangan
hidup dan kepercayaan yang sudah ada pada diri kita, yang
berhubungan dengan penyelidikan itu. Di situlah kita memulai
dengan
mengadakan
observasi
dan
eksperimen,
mengadakan perbandingan yang sistematis, kemudian baru
dengan silogisma yang sudah didasarkan kepada premisapremisa tadi. Apabila semua itu sudah dapat disimpulkan,
maka kesimpulan demikian itu pun dengan sendirinya masih
perlu dibahas dan diselidiki lagi. Tetapi bagaimanapun juga
ini sudah merupakan suatu data ilmiah selama penyelidikan
tersebut belum memperlihatkan kekeliruan. Metoda ilmiah
demikian ini ialah yang terbaik yang pernah --dicapai umat
manusia demi kemerdekaan berpikir. Metoda dan dasardasar dakwah demikian inilah yang menjadi pegangan
Muhammad".
Bahwa metoda demikian ini adalah metoda Qur'an, hal itu sudah
tidak perlu diragukan lagi. Bagi Qur'an rasio harus menjadi juru
penengah,
sedang
yang
harus
menjadi
dasar
ilmu
ialah
pembuktiannya. Qur'an mencela sikap meniru-niru buta dan
1
mereka-rekaitu
yang
hanya
didasarkan
padapun
prasangka.
"Dankebenaran"
bahwa
prasangka
tidak
berguna
sedikit
terhadap
8
Download