INDUSTRI PERTAHANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN 1 MASTER PLAN INDUSTRI PERTAHANAN 2010-2029 2025-2029 • • • TRANSISI POSTUR IDEAL • 2020-2024 • • • • PENCAPAIAN POSTUR MEF mendukung Postur IDEAL Industry growth : products jangka menengah peningkatan kerjasama internasional (new product development- advanced tech) 2015-2019 • • • • POSTUR ALUTSISTA MEF Kemandirian In-Han yang signifikan (to be quantified) Kemampuan berkolaborasi secara internasional (intl sales) Pengembangan yang sustainable. Mendukung MEF Peningkatan kemampuan kerjasama produksi. New product development 2010-2014 • • • • Penetapan Program Stabilisasi dan Optimalisasi industri pertahanan Penyiapan regulasi industri pertahanan penyiapan new future products 2 Nasionalisasi SEJARAH Perush eks Penyederhanaan Asing PN jadi (Hindia PERJAN, PERUM, Belanda, PERSERO Inggris,) INDUSTRI PERTAHANAN Tim Pembina Ind Hankam (TPIH) Dewan Pembina Ind Stra Badan Pembina (DPIS) Ind Stra Industri Nasional Indhan banyak yg prioritas tumbang KIB II (krisis 1998) (BPIS) Dewan Pembina Ind Strat (DPIS) Badan Pengelola BUMN Pembentukan KKIP Pembubaran DPIS 3 Peraturan Perundang-undangan Keterangan UUD 1945 Pasal 30 tentang Pertahanan & Keamanan Negara Pasal 31 tentang Ilmu Pengetahuan & Teknologi UU No. 5/1984 (Industri) Psl 3 & 4 ttg Industri Pertahanan UU No. 3/2002 (Hanneg) Psl 16, 20 & 23 ttg Pembinaan Teknologi & INDHAN UU No. 34/2004 (TNI) Psl 3 Ayat 2 ttg Pembinaan Teknologi INDHAN INPRES 1/2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional PERPRES 41/2010 Kebijakan Umum Pertahanan Negara 2010-2014 PERPRES 42/2010 Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) 4 KETUA/ ANGGOTA MENHAN WAKIL KETUA/ANGGOTA MENTERI BUMN SEKRETARIS/ ANGGOTA WAMENHAN ANGGOTA MENTERI PERINDUSTRIAN ANGGOTA MENTERI RISTEK ANGGOTA ANGGOTA PANGLIMA TNI KAPOLRI ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA MENHAN MENHAN POKJA MENHAN 5 Grand Strategy mencakup 3 Hal Utama: Target, Cara Pencapaian, Regulasi Pendukung Visi: Terwujudnya industri pertahanan yang maju, mandiri & berdaya saing. Misi: Merevitalisasi industri pertahanan nasional termasuk upaya peningkatan dan pengembangannya 6 Langkah - langkah Merevitalisasi kebijakan Litbang & perekayasaan yang terintegrasi secara nasional Menciptakan terobosan pendanaan & strategi pemasaran yang efektif Mengoptimalkan pembinaan & pemberdayaan industri pertahanan Mengintegrasikan kebijakan pengembangan & pemberdayaan SDM Memaksimalkan manfaat kerja sama luar negeri bagi industri pertahanan Merumuskan kebijakan nasional termasuk regulasi yang berpihak kepada industri pertahan Dalam Negeri 7 1. Merumuskan Kebijakan Nasional Strategis bidang Industri Pertahanan 2. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian kebijakan Industri Pertahanan 3. Mengkoordinasikan kerjasam luar negeri dalam rangka memajukan Industri Pertahanan 4. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan 8 PILAR KKIP & PERMASALAHAN Pengguna (TNI, Polri, Instansi lain, Ekspor) • Teknologi tinggi vs Harga • Kualitas • Jangka waktu penyerahan • Jaminan purna jual • Kesulitan modal • Pesanan pengguna vs kelangsungan usaha • Daya saing rendah • Pengalaman kinerja masa lalu Produsen (BUMNIP/BUMS) INDUSTRI PERTAHANAN NASIONAL • Skema multi years • R & D blm maks • Rupiah murni lebih rendah dari nilai Kredit Ekspor • Perlu sinergi dlm pembinaan BUMNIP Pemerintah Catatan : Litbang berada di setiap pilar berdasarkan tupoksi masing-masing 9 TUGAS BESAR KKIP INDUSTRI PERTAHANAN EKSISTING ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTAHANAN NASIONAL • ALUTSISTA • SINERGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PASAR DALAM NEGERI (TNI, POLRI, LSN, DKP, KPLP dsb) & LUAR NEGERI DENGAN PENGEMBANGAN PRODUK DALAM NEGERI – BUMNIP – SWASTA NASIONAL • NON-ALUTSISTA KKIP POTENSI SUMBER DAYA PERTAHANAN NASIONAL • • SDM WNI / WNA NATURALISASI DI DALAM/ LUAR NEGERI TEKNOLOGI /INDUSTRI DALAM NEGERI + IMPOR TEKNOLOGI (ZIG-ZAG) EMBRIO / INDUSTRI PERTAHANAN NASIONAL • PRODUK DALAM NEGERI BARU (Misalkan Propellant) • CONVENTIONAL • NONCONVENTIONAL Model Pengembangan Awal Industri Pertahanan VISI : Industri Pertahanan yang mandiri dan berdaya saing BELANJA HANKAM (PEMERINTAH) KEMAMPUAN INDUSTRI HANKAM PASAR DAN KEMAMPUAN INDUSTRI SIPIL Defense Indigenous Industry Market • Defense Spending yang continue dan memiliki strategi memiliki peran penting untuk pembangunan industri pertahanan • Pengembangan kemampuan Industri Pertahanan perlu terus dikembangkan • Eksplorasi kemampuan dan kemajuan dari dunia komersial serta potensi di market komersial perlu digali; untuk sustainabiltiy Manfaat KKIP • Berjalannya program strategis multi sektor • Kebijakan Baru yang mengakselerasi. Menyediakan kapabilitas untuk insitusi hankam dan membangun teknologi dan industri pertahanan dalam negeri. Prinsip-Prinsip Kerja dan Produk Kebijakan KKIP PRINSIP KERJA • Sinergi antara Pemenuhan Kebutuhan dan Pengembangan Produk Dalam Negeri. • Sinkronisasi Major Weapon Acquisition dari Luar Negeri dengan Benefit Dalam Negeri • Bukan Birokrasi Baru : Katalisator / Mempercepat Proses PRODUK • • • • Rekomendasi kebijakan : Perbaikan Regulasi / Reguasi Baru. Inisiasi & Monev : Program – Projek : Strategis multi sektor. Action Plan – Workable achievable Kajian Mendalam terkait issue strategis industri pertahanan Mekanisme Kerja KKIP KKIP • Sidang KKIP memutuskan Hal strategis dalam lingkup Anggota KKIP • Sidang KKIP plus : keputusan yang melibatkan Menteri non anggota KKIP Sekretariat KKIP • Kompilasi Bahan dan Kordinasi Agenda KKIP Pokja KKIP • Penyiapan Bahan Agenda KKIP Tim Ahli KKIP • Penyelesaian Kajian / Studi : Penugasan KKIP MARI KITA MAJUKAN INDUSTRI PERTAHANAN KITA, DEMI PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING BANGSA * *) PRESIDEN, 9 DESEMBER 2009 15 Prinsip Pembangunan Alutsista Mengutamakan produk dalam negeri Pengadaan Alutsista dari luar negeri : Dilaksanakan secara G-to-G Diupayakan produksi bersama Disertai alih teknologi Dijamin keleluasaan penggunaannya Dijamin suku cadangnya Pengadaan Alutsista mengikuti proses berjenjang (Pengguna & Penentu Kebijakan) 16 BUMNIP/BUMNIS INDUSTRI PERTAHANAN KEMAMPUAN PRODUKSI KET I. BUMNIP/BUMNIS PT. DI CN-235 N-212 Helli, (Super Puma, Bell, BO) PT. PINDAD Senjata, Munisi, Panser PT. PAL FPB-28, FPB-57, LPD, Kapal Niaga s.d. 50.000 DWT PT. DAHANA Bahan Peledak (Militer & Komersil) PT. LEN Alkom Ranpur, Surveillance, Combat Management System, Listrik Tenaga Surya PT. INTI Video Surveillance System, Next Generation Video Messaging System, Digital TV System PT. KRAKATAU STEEL Baja KSW 500 (tahan peluru), Hot/Cold Rolled Coil, Wire Road PT. INKA Gerbong Penumpang & Barang PT. BHARATA INDONESIA Bomb Basket, Sharp Bomb F-16 & alat-alat berat PT. BOMA BISMA INDRA Peralatan pembangkit tenaga listrik (Paiton), Peralatan pabrik semen, gula, amonia dsb. PT. DOK PERKAPALAN KOJA BAHARI Kapal LCT, LCU, Repowering KRI PT. DOK PERKAPALAN SURABAYA Kapal LCT, LCU, Repowering KRI PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA Kapal Patroli, Kapal Kargo, Kapal Ikan, Kapal Tunda Pembangunan PKR, rencana 2014 selesai unit perdana 17 BUMS INDUSTRI PERTAHANAN KEMAMPUAN PRODUKSI KET II. BUMS (SWASTA) CV. SARI BAHARI Bomb Udara Latih (P100) PT. PALINDO Kapal Cepat Rudal, Kapal Patroli PT. LUNDIN INVEST Kapal Cepat Rudal (Trimaran & Catamaran) PT. STARION Kendaraan Taktis Militer PT. CMI Radar, Vsat PT. Texmaco Kendaraan Taktis (Mesin, Casis dsb) ¾ s.d. 2 ½ Ton 18 MEKANISME PEMBERDAYAAN KKIP KEBIJAKAN PEMERINTAH INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT INDUSTRI (PRODUSEN) 1 PERMASALAHAN DALAM PEMBERDAYAAN INDHAN 2 3 JAKSTRANAS IND HAN INDHAN 7 PENGGUNA DIKREG SESKOAL 47 Kelompok 119 DIKREG SESKOAL 47 Kelompok 1