redesain kurikulum s1 pendidikan ipa menuju

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
REDESAIN KURIKULUM S1 PENDIDIKAN IPA MENUJU
STANDARDS FOR SECONDARY SCIENCE TEACHER PREPARATION
(TIMES NEW ROMAN 12pt, BOLD TYPE, CENTERED, ALL CAPS, 1,5 SPASI)
Insih Wilujeng
Prodi Pendidikan IPA, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
Abstrak
Lulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 memiliki salah satu kewenangan yaitu
menjadi guru IPA SMP/MTs. National Science Teachers Association (NSTA) dan
Permendiknas No 16 Tahun 2007 merekomendasikan bahwa guru-guru IPA sekolah
menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau integrated
science. Kecenderungan interdisipliner pada IPA harus diartikan dalam perspektif yang
lebih luas yang mengacu pada standards of content; nature of science; inquiry; issues;
general skills of teaching; curriculum; science in the community; assesment; safety and
welfare serta professional growth. Tujuan untuk mengacu pada standards for secondary
science preparation, maka Program Studi S1 Pendidikan IPA sangat perlu melakukan
peninjauan kembali kurikulum yang telah ada. Salah satu bentuk redesain kurikulum S1
Pendidikan IPA adalah penghapusan beberapa mata kuliah, menambahan SKS dan revisi
deskripsi mata kuliah yang sudah ada serta pengembangan mata kuliah baru guna
membekali pedagogy content knowledge integrated science berbasis standar bagi
lulusannya..
Kata kunci: redesain
kurikulum, integrated science, standards for secondary
science teacher preparation
Pendahuluan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa kompetensi guru
mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami hubungan antar berbagai
cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan teknologi. Sebagai usaha untuk
memenuhi tuntutan tersebut, guru-guru IPA SMP/MTs hendaknya disiapkan untuk
memiliki kompetensi dalam biologi, kimia, fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA
lainnya, seperti kesehatan, lingkungan, dan astronomi.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pasal 26 menyebutkan, bahwa standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak
mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi
kemanusiaan. Selanjutnya dalam pasal 28, ayat (1) disebutkan, bahwa pendidikan tinggi
harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Pada ayat (2) disebutkan, bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud
F-1
Insih Wilujeng/ Redesain Kurikulum P. IPA
pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2)
menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi. Pada ayat (4) dijelaskan, bahwa kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, sedangkan pada ayat (7)
dijelaskan, bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang
diampunya.
Mulai tahun akademik 2007/2008, beberapa universitas yang dulunya IKIP
khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah membuka
Program Studi Pendidikan IPA. Kurikulum Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 di
LPTK Yogyakarta (2007: 58) memiliki visi mewujudkan program studi yang memiliki
keunggulan kompetitif dan komparatif di abad 21 (di era global) dalam pendidikan IPA.
Apabila dikaitkan dengan pasal 28 PP No. 19 Tahun 2005, khususnya ayat 2 tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran ternyata jika ditelaah
terdapat kesesuaian dengan rumusan dalam kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan
IPA di LPTK tersebut.
Program Studi jenjang S1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik
dan kependidikan dengan gelar Sarjana Pendidikan Sains bidang keahlian pendidikan IPA
(S.Pd.Si.) yang memiliki kompetensi dasar tenaga pendidik bidang IPA, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Mahasiswa program studi pendidikan IPA di LPTK Yogyakarta berdasarkan
kurikulum 2002 (2007: 59) memiliki beban 136 SKS mata kuliah wajib dan 8 SKS mata
kuliah pilihan, sehingga jumlah total 144 SKS. Mata kuliah wajib 136 SKS tersebut
memiliki distribusi 9 SKS mata kuliah pengembangan kepribadian; 69 SKS mata kuliah
keilmuan dan keterampilan; 51 SKS mata kuliah keterampilan berkarya; 4 SKS mata
kuliah perilaku berkarya dan 3 SKS mata kuliah berkehidupan bermasyarakat. Distribusi
mata kuliah wajib bertujuan menyiapkan mahasiswa pada 4 kompetensi sebagai calon
guru. Selain itu mata kuliah juga dikelompokkan berdasarkan standar kompetensi guru
pemula SMP yang meliputi standar penguasaan bidang studi, standar pemahaman tentang
peserta didik, standar penguasaan pembelajaran yang mendidik dan standar pengembangan
kepribadian dan keprofesionalan (Dirjen DIKTI, 2004: 11).
Lulusan Program Studi Pendidikan IPA memiliki beberapa kewenangan, salah
satunya menjadi guru IPA SMP/MTs. Apabila kita kaitkan dengan rekomendasi guru IPA
sekolah dasar dan menengah dari NSTA (2003: 8) dan Permendiknas (2007: 26) ternyata
juga terdapat kesesuaian, yaitu bahwa guru-guru IPA sekolah menengah harus memiliki
kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau lebih dikenal dengan istilah integrated
science.
Persiapan bagi mahasiswa S1 pendidikan IPA agar memiliki kompetensi integrated
science di LPTK Yogyakarta belum terlihat secara nyata, karena pada tahun pertama
mahasiswa mendapatkan mata kuliah fisika dasar dan praktikumnya pada semester I,
biologi dasar dan praktikumnya pada semester II, serta kimia dasar dan praktikumnya pada
semester III dengan bobot 3 sks untuk teori dan 1 sks untuk praktikum dan berlaku untuk
masing-masing mata kuliah. Pada perkuliahan semester III mahasiswa juga mendapatkan
mata kuliah IPA-1 dan Ilmu Kebumian, semester IV mendapatkan mata kuliah IPA-2 dan
Astronomi, dan semester V mendapatkan mata kuliah IPA-3, dimana pada saat sekarang
F-2
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
IPA-1 adalah perkuliahan materi IPA (fisika, biologi dan kimia) untuk konsep IPA kelas
VII dan IPA-2 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan kimia) untuk konsep IPA
kelas VIII dan IPA-3 adalah perkuliahan materi IPA (fisika, biologi dan kimia) untuk
konsep IPA kelas IX. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan perkuliahan IPA-1, IPA-2
dan IPA-3 masih belum membekali mahasiswa pada integrasi IPA, karena penyajian
perkuliahan masih terpisah serta pedagogisnya juga belum nampak. Mata kuliah praktikum
IPA-1, praktikum IPA-2 dan praktikum IPA-3 juga masih belum menunjukkan adanya
integrasi IPA, karena ketiga mata kuliah praktikum tersebut hanya penggabungan saja dari
mata kuliah-mata kuliah praktikum fisika, biologi dan kimia.
Berdasar pada kondisi nyata tentang implementasi Kurikulum 2007 FMIPA
tersebut, maka guna membekali integrated science mahasiswa sebagai calon guru IPA
SMP/MTS, dilakukan peninjauan terhadap kurikulum 2007 menjadi Kurikulum 2010.
Adapun fokus peninjauan adalah menambah SKS, mengganti nama, mengubah deskripsi,
dan menghapus mata kuliah prasarat dari aspek materi dan pedagogi yang dirasa tumpang
tindih serta mengembangkan mata kuliah baru, yaitu IPA terintegrasi dan pembelajarannya.
Standards for Science Teacher Preparation
NSTA (2003) menetapkan 10 standar bagi persipan guru IPA, meliputi standar isi
(content), hakikat IPA (nature of science), inkuiri (inquiry), isu-isu IPA (issues),
keterampilan umum mengajar (general skills of teaching), kurikulum (curriculum),
komunitas IPA (science in the community), penilaian (assesment), keselamatan dan
kesejahteraan (safety and welfare), serta pengembangan profesional (professional growth).
Standar isi IPA merekomendasikan, bahwa guru IPA harus memahami dan
mengemukakan pengetahuan IPA dan praktik IPA secara aktual. Guru IPA dapat
menghubungkan dan menginterpretasikan konsep-konsep, ide-ide IPA dan
mengaplikasikannya di lapangan. Guru IPA dapat melakukan penyelidikan ilmiah.
Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar isi, harus menunjukkan bahwa guru
IPA:
a. Memahami dan berhasil menyampaikan konsep-konsep utama, prinsip-prinsip,
teori-teori, hukum-hukum IPA pada siswa serta membuat keterkaitan dalam
aplikasi di lapangan.
b. Memahami dan berhasil menyampaiakan kesatuan konsep IPA pada siswa
c. Memahami dan berhasil menyampaikan aplikasi IPA dalam bidang teknologi dan
kepentingan personal siswa
d. Memahami penelitian dan berhasil merancang, melaksanakan, membuat laporan
serta mengevaluasi penyelidikan IPA
e. Memahami dan berhasil menggunakan matematika dalam proses pelaporan data,
memecahkan masalah IPA di lapangan
Guru IPA harus mengajak siswa untuk membedakan IPA dan non IPA, memahami
evolusi dan praktik IPA sebagai usaha manusia, serta kritis dalam menganalisis tuntutan
dalam IPA. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar hakikat IPA, harus
menunjukkan bahwa guru IPA:
a. Memahami terhadap sejarah dan perkembangan IPAserta evolusi IPA
b. Memahami filosofi, asumsi, tujuan dan nilai-nilai yang membedakan IPA dari
teknologi
c. Mengajak siswa berhasil dalam belajar hakikat IPA, kritis dalam menganalisis
kesalahan atau ketidak jelasan dalam IPA.
F-3
Insih Wilujeng/ Redesain Kurikulum P. IPA
Guru IPA mengajak siswa-siswanya belajar variasi metode inkuiri ilmiah dan aktif
belajar melalui inkuiri ilmiah. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar inkuiri
ilmiah, harus menunjukkan bahwa guru IPA:
a. Memahami proses, prinsip dan asumsi dari metode inkuiri dalam menemukan
pengetahuan ilmiah
b. Mengajak siswa berhasil mengembangkan inkuiri yang tepat dalam
mengembangkan konsep dan hubungan pengamatan, data dan kesimpulan secara
ilmiah
Guru IPA harus siap untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan berkaitan
dengan IPA, teknologi dan isu-isu IPA dalam masyarakat umum. Parameter persiapan guru
IPA yang memiliki standar isu-isu IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:
a Memahami pentingnya isu-isu IPA di masyarakat berkaitan dengan teknologi,
menggunakan proses ilmiah dalam menganalisis dan membuat keputusan terkait
dengan isu-isu IPA tersebut
b Mengajak siswa berhasil dalam menganalisis masalah, mempertimbangkan resiko,
keuntungan dan pemecahan alternatif, menghubungkan isu-isu dengan
pengetahuan, tujuan dan nilai-nilai mulia.
Guru IPA menciptakan komunitas untuk memberi fasilitas pada perbedaan
kharakteristik siswa dalam belajar. Guru IPA menggunakan dan mempertimbangkan variasi
manajemen kelas, pengelompokkan, aksi, strategi dan metodologi. Parameter persiapan
guru IPA yang memiliki standar keterampilan umum mengajar, harus menunjukkan bahwa
guru IPA:
a. Memvariasikan aksi, strategi dan metode dalam pembelajaran guna
mengembangkan keterampilan ganda dan tingkat pemahaman siswa.
b. Berhasil mengembangkan pembelajaran IPA dengan perbedaan kemampuan,
kebutuhan, minat dan latar belakang siswa
c. Berhasil mengorganisasi dan mengajak siswa dalam pembelajaran kolaborasi
menggunakan strategi pembelajaran kelompok siswa.
d. Berhasil menggunakan piranti teknologi, meliputi teknologi komputer untuk
mengakses sumber, mengumpulkan dan memproses data serta memfasilitasi
pembelajaran science.
e. Memahami dan membangun keyakinan awal, pengetahuan, pengalaman dan
minat siswa secara efektif.
f.Menciptakan dan mengatur keselamatan psikologi dan sosial serta lingkungan
pembelajaran yang sportif
Guru IPA merencanakan dan menciptakan kurikulum yang aktif, koheren dan efektif
serta konsisten dengan tujuan yang mengacu pada standar. Parameter persiapan guru IPA
yang memiliki standar kurikulum, harus menunjukkan bahwa guru IPA:
a. Memahami standar kurikulum dan dapat mengidentifikasi, mengakses, serta
menciptakan sumber dan aktivitas pendidikan IPA yang konsisten dengan
standar.
b. Menerncanakan dan mengimplementasikan kurikulum berbasis standar dalam
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa
Guru IPA menghubungkan bidang ilmu IPA dengan masyarakat lokal dan regional
menyangkut dengan pembuat keputusan serta menggunakan sumber individual,
institusional, alam dalam masyarakat untuk kepentingan pembelajaran IPA. Parameter
persiapan guru IPA yang memiliki standar masyarakat IPA, harus menunjukkan bahwa
guru IPA:
F-4
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
a. Mengidentifikasi cara-cara untuk menghubungkan IPA dengan masyarakat
(pembuat keputusan) dan menggunakan sumber-sumber masyarakat untuk
mengembangkan pembelajaran IPA.
b. Mengajak siswa berhasil dalam aktivitas yang berhubungan dengan sumbersumber IPA dan pembuat keputusan di masyarakat atau untuk memberikan
pemecahan permasalahan-permasalahan penting di masyarakat.
Guru IPA menyusun dan menggunakan strategi penilaian yang efektif untuk
menentukan latar belakang dan hasil belajar siswa serta memfasilitasi perkembangan
kemampuan intelektual, sosial dan personal siswa. Parameter persiapan guru IPA yang
memiliki standar penilaian, harus menunjukkan bahwa guru IPA:
a. Menggunakan strategi penilaian beragam sesuai tujuan pembelajaran
b. Menggunakan hasil penilaian untuk memandu dan memodifikasi pembelajaran
lingungan kelas dan proses penilaian.
c. Menggunakan hasil penilaian untuk menganalisis dan melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru IPA mengorganisasikan lingkungan pembelajaran yang aman dan efektif untuk
mewujudkan keberhasilan siswa dalam belajar. Parameter persiapan guru IPA yang
memiliki standar keselamatan dan kesejahteraan IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:
a. Memahami responsibilitas legal dan etika pembelajaran IPA guna keselamatan
siswa, melindungi makhluk hidup dan mengelola bahan-bahan pembelajaran di
lingkungan.
b. Mengetahui dan mempraktikkan keselamatan dan kesejahteraan dalam
pembelajaran (keselamatan kerja laboratorium dan penggunakan sumber belajar
di lingkungan dengan tetap menjaga kelestariannya),
c. Mengetahui prosedur keselamatan, mengatur peralatan keselamatan dalam
[pembelajaran IPA
d. Memperlakukan semua makhluk hidup dan sumber belajar alam dengan selalu
memikirkan kelestariannya.
Guru IPA secara terus menerus berusaha pengembangkan kemampuan personal,
profesional. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar pertumbuhan
profesional, harus menunjukkan bahwa guru IPA:
a. Aktif dan terus menerus mengambil kesempatan mengembangkan profesional
dan kepemimpinan
b. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran agar semakin berkembang
profesionalismenya
c. Menggunakan informasi dari siswa tentang pembelajaran yang sudah dilakukan
untuk terus menumbuhkan profesionalismenya
d. Berinteraksi secara efektif dengan teman sejawat, orang tua dan siswa serta
masyarakat untuk peningkatan profesionalismenya.
Redesain Kurikulum S1 Pendidikan IPA
Analisis kurikulum S1 Pendidikan IPA diperoleh daftar mata kuliah prasyarat untuk
integrated science dari aspek content dan aspek pedagogy (juga penetapan jenis program
integrated science sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Mata kuliah prasyarat aspek
content yang meliputi Biologi Dasar, Fisika Dasar, Kimia Dasar, Ilmu Kebumian, Ilmu
Lingkungan dan Astronomi sudah sesuai dengan rekomendasi standar isi (NSTA, 2003:89) meliputi standar Biologi, Kimia dan Fisika. Khusus untuk Ilmu Kebumian (struktur
F-5
Insih Wilujeng/ Redesain Kurikulum P. IPA
bumi, karakteristik dan pentingnya lautan, danau, sungai dan siklus air, karakteristik
atmosfer termasuk cuaca, iklim, terjadinya resiko seperti tornado, badai dan gempa bumi);
Astronomi (struktur benda dan sistem di ruang angkasa, evolusi, sejarah dan tempat dalam
sistem tata surya) masuk dalam standar Fisika. Standar isi khusus untuk Sains-Fisika
sekolah menengah juga sudah sesuai dengan hasil penelitian Zajkov, et al. (2001: 2)
Mata kuliah prasyarat aspek pedagogik yang meliputi IPA Dasar (metode
ilmiah/keterampilan proses); Pendidikan IPA (model, metode, strategi dan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajaran IPA sudah sesuai dengan standar pedagogik sains
SMP yang direkomendasikan oleh Carribean Examination (2007: 2-6) dan Curriculum
Development Center (2002: 13-15). Khusus untuk knowledge of assesment dan knowledge
of curriculum aspek pedagogik (Osman, 2010: 946) muncul pada mata kuliah Kajian dan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA serta Penilaian dan Evaluasi Pendidikan IPA.
Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat
No
Jenis Sub Program
1
Program integrated-1
2
Program integrated-2
Mata Kuliah Prasarat
Content (Materi)
Pedagogy(Pedagogi)
a. Biologi Dasar I dan II
a. IPA Dasar
b. Praktikum Biologi
b. Praktikum IPA Dasar
Dasar I dan II
c. Fisika Dasar I dan II
d. Praktikum Fisika
Dasar I dan II
e. Kimia Dasar I dan II
f. Praktikum Kimia
Dasar I dan II
Semua mata kuliah
Semua mata kuliah
prasyarat materi program
prasyarat pedagogi
integrated science 1
program integrated
a. Ilmu Kebumian
science 1
b. Praktikum Ilmu
a. Pendidikan IPA
Kebumian
b. Praktikum Pendidikan
IPA
F-6
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat
No
3
Jenis Sub Program
Program integrated
science 3
Mata Kuliah Prasarat
Content (Materi)
Pedagogy(Pedagogi)
Semua mata kuliah
Semua mata kuliah
prasyarat materi
prasyarat pedagogi
integrated science 1 dan 2 program integrated
science 1 dan 2
a. Ilmu Lingkungan
b. Astronomi
c. Praktikum Astronomi
a. Pengembangan Media
Pembelajaran IPA-1
dan Media
Pembelajaran IPA-2
b. Praktikum
Pengembangan Media
Pembelajaran IPA-1
dan Pengembangan
Media Pembelajaran
IPA-2
c. Kajian dan
Pengembangan
Kurikulum Pendidikan
IPA
d. Penilaian dan Evaluasi
Pendidikan IPA
Berdasarkan analisis standar-standar materi dan pedagogi IPA SMP/MTs dari
Benchmarks for Science Literacy, Standards for Science Teacher Preparation, Carribbean
Examination Council dan Science For All Americans, maka diperoleh standar-standar
materi dan pedagogi yang sudah mendapat judgement di lapangan, dimana standar-standar
materi dan pedagogi ini dijadikan acuan mahasiswa dalam mengembangkan IPA
terintegrasi. Jabaran topik dan sub topik standar-standar materi disajikan dalam Tabel 2.
Hasil analisis standar-standar pedagogi terdiri dari I: Analisis keterampilanketerampilan ilmiah (keterampilan proses sains dan keterampilan-keterampilan
manipulatif); II: Analisis keterampilan-keterampilan berpikir (keterampilan berpikir kritis
dan keterampilan berpikir kreatif; III: Analisis strategi berpikir; IV: Analisis sikap-sikap
ilmiah dan nilai-nilai mulia/luhur serta V: Analisis strategi pembelajaran (A. Pendekatanpendekatan pembelajaran IPA: Inkuiri-Diskoveri, Sains-Teknologi-Masyarakat,
Kontekstual, Belajar Tuntas; B. Metode-metode Pembelajaran IPA: Eksperimen, Diskusi,
Simulasi, Proyek, Karyawisata serta penggunaan Teknologi).
Mengacu pada standar-standar untuk guru sains SMP (NSTA, 2003: 4-30) terutama
standar isi, standar hakikat sains, standar inkuiri, standar keterampilan umum mengajar,
standar asesmen, maka hasil jabaran standar core materi dan pedagogi sudah mencakup
semua standar yang direkomendasikan NSTA, karena untuk setiap topik dan sub topik
sudah dijabarkan dalam tujuan pembelajaran, indikator, materi, aktivitas pembelajaran dan
asesmen yang disarankan.
Tabel 2. Topik-topik dan sub Topik-sub Topik Standar Materi IPA SMP
Hasil Analisis
F-7
Insih Wilujeng/ Redesain Kurikulum P. IPA
Topik
Sub Topik
Jumlah Indikator
per Sub Topik (*)
Jumlah
Indikator per
Topik
Sains dan Teknologi
3
Keselamatan Kerja
2
1
Tantangan-tantangan Penggunaan Sains
dan Teknologi
2
Pengukuran
5
Wujud Zat
6
Air
4
2
Logam dan Non Logam
5
Asam dan Basa
8
Pemisahan Campuran
6
Organisme Hidup
7
Tumbuhan
11
3
Hama dan Pestisida
3
Tanah
5
Udara
5
Reproduksi
7
4
Obat-obatan
2
Penyebaran Penyakit
3
Makanan dan Saya
4
Darah dan Manfaatnya
5
Indra Manusia
10
Bentuk-bentuk Energi
3
Konversi Energi
2
Sumber-sumber Energi
5
Kelistrikan
7
Kemagnetan
4
5
Kalor
2
Dinamika
5
Kerja dan Daya
6
Getaran dan Gelombang
6
Pesawat Sederhana
3
(*) Setiap indikator dijabarkan aspek materi, aktivitas pembelajaran dan asesmen yang
7
34
31
31
43
disarankan
Keterangan : Topik 1: Kerja Ilmiah dalam IPA, Topik 2: Penyelidikan Zat
(Materi), Topik 3: Pemahaman Kehidupan, Topik 4: Tubuh Kita,
Topik 5: Eksplorasi Energi
Mengacu pada hasil analisis kurikulum dan hasil analisis standar-standar pembelajaran IPA
SMP/MTS, maka ditetapkan program mata kuliah IPA terintegrasi yang akan dibelajarkan
dalam satu semester, meliputi 3 program integrated science. Karakteristik/persamaan dan
perbedaan program integrated science 1, integrated science 2 dan 3 dideskripsikan pada
Tabel 3
Ketiga program IPA Terintegrasi (integrated science) dikemas menjadi mata kuliah
“IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya” wajib tempuh bagi mahasiswa S1 Pendidikan IPA
pada semester VI, berbobot 3 SKS teori dan 1 SKS praktikum dan menjadi mata kuliah
baru pada Kurikulum 2010.
Tabel 3. Karakteristik atau Persamaan dan Perbedaan Setiap Program IPA
Terintegrasi (integrated science)
Program dan
Karateristik/Persamaan dan perbedaan
Tema Program
F-8
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
Program dan
Tema Program
Karateristik/Persamaan dan perbedaan
I
Terapan Pendekatan
Keterampilan Proses:
Penjernihan Air
1. Interdisipliner IPA dengan
kompetensi utama
bidang Fisika
2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.
3. Perangkat meliputi: Silabus Program I; Pemodelan
(contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh
Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi dengan
Terapan PKP, contoh RPP, contoh LKS, contoh
Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan
Peer Teaching; Penugasan Mahasiswa dan Materi
Pengayaan.
1. Interdisipliner IPA dengan
kompetensi utama
bidang Kimia
2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.
3. Perangkat meliputi: Silabus Program II; Pemodelan
(contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh
Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi dengan
Terapan STM, contoh RPP, contoh LKS, contoh
Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan
Peer Teaching; Penugasan Mahasiswa; Materi
Pengayaan.
1. Interdisipliner IPA dengan
kompetensi utama
bidang Biologi
2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.
3. Perangkat meliputi: Silabus Program III; Pemodelan
(contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh
Silabus Pembelajaran IPA terintegrasi dengan
terapan Inkuiri, contoh RPP, contoh LKS, contoh
Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan
peer teaching; Penugasan Mahasiswa; Materi
Pengayaan.
II
Terapan Sains Teknologi
Masyarakat: Pencemaran
Lingkungan dan Cara
Mengatasinya
III
Terapan Inkuiri: Mengapa
Bisa Terjadi Hipertensi?
Perkuliahan integrated science bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogical
content knowledge (PCK) bagi mahasiswa calon guru IPA SMP, sehingga berbagai jenis
perangkat yang dikembangkan sudah memenuhi tujuan tersebut, seperti contoh analisis
kompetensi kurikulum dan pengembangan silabus pembelajaran IPA terintegrasi
memberikan pemahaman mahasiswa tentang knowledge of curriculum (KC), contoh RPP,
contoh LKS dan analisis standar pedagogi memberikan pemahaman mahasiswa tentang
knowledge of student’s learning difficulties (KSLD) serta knowledge of instructional
strategies and activities (KISA), contoh penilaian memberikan pemahaman mahasiswa
tentang knowledge of assesment (KA), materi pengayaan aspek content dan standar core
materi memberikan pemahaman mahasiswa tentang subject matter knowledge
(SMK)(Osman, 2009: 964).
Pelaksanaan perkuliahan IPA terintegrasi dalam bentuk terpadu dari aspek materi dan
pedagogi dan perkuliahan teori dan praktikum untuk seluruh program. Masing-masing sub
program model perkuliahan memuat tahap aktivitas, yaitu (a) modeling; (b) diskusi (c)
penyusunan analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA terintegrasi (d)
penyusunan RPP; (e) Peer Teaching; dan (f) pengayaan materi aspek content dan
pedagogy. Pembahasan tentang tahap aktivitas perkuliahan sebagai berikut.
F-9
Insih Wilujeng/ Redesain Kurikulum P. IPA
a. Pembekalan melalui pemodelan mengajar dalam perkuliahan bertujuan agar mahasiswa
calon guru IPA SMP memiliki kompetensi dalam menggunakan strategi dan metode
mengajar secara tepat dan efektif; mampu mengkaji dan berlatih dalam proses
pendidikan guru SMP/MTs sesuai standarnya (NSTA, 2003: 8).
b. Khusus untuk aktivitas perkuliahan pemberian materi pengayaan bagi mahasiswa tidak
bersifat wajib, tetapi mengacu pada hasil ketercapaian kompetensi materi mahasiswa
sesudah tes akhir dan hasil ketercapaian kompetensi pedagogi mahasiswa sesudah
penugasan penyusunan analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA
terintegrasi; pengembangan RPP; dan peer teaching. Kompetensi materi dan pedagogi
yang dikuasai oleh kurang 75% mahasiswa menjadi fokus pengayaan.
c. Penilaian pada mahasiswa digunakan instrumen-instrumen penilaian meliputi: tes
tertulis untuk mengetahui kompetensi mahasiswa terhadap integrasi IPA dengan metode
ilmiah; tes tertulis untuk mengetahui kompetensi interdisipliner bidang IPA; tes kinerja
untuk mengetahui kompetensi mahasiswa dalam melakukan analisis kompetensi
kurikulum dan silabus pembelajaran IPA terintegrasi serta tes kinerja pengembangan
RPP; tes praktik untuk mengetahui kompetensi mahasiswa melakukan peer teaching.
Penutup
Hasil pengembangan program integrated science memberikan masukan dalam revisi
Kurikulum S1 Pendidikan IPA S1 dalam hal jumlah SKS, kode, menghapus, mengganti
nama dan deskripsi mata kuliah untuk beberapa mata kuliah prasyarat dari segi content dan
segi pedagogy. Daftar mata kuliah prasarat integrated science aspek materi dan pedagogi
beserta revisinya tersedia di lampiran. Hasil pengembangan program terutama standar core
materi dan pedagogi sebagai pedoman atau rujukan dalam mengembangkan pembelajaran
IPA terintegrasi, meskipun di masa mendatang terjadi perubahan kurikulum di tingkat
SMP/MTs. Hal ini bersumber pada rasional, bahwa standar core materi memberikan
standar isi dan standar core pedagogi memberikan standar keterampilan-keterampilan
ilmiah dalam IPA, standar keterampilan-keterampilan berpikir dalam IPA, standar strategistrategi berpikir dalam IPA, standar sikap-sikap ilmiah/nilai-nilai luhur dalam IPA sebagai
standar dalam pencapaian character building bagi siswa, dan standar strategi-strategi
pembelajaran IPA.
Keseluruhan hasil pengembangan program IPA terintegrasi ini sebagai mata kuliah
wajib di program studi S1 Pendidikan IPA, semester VI dan sekaligus sebagai mata kuliah
baru dengan bobot 3 SKS teori dengan nama IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya serta 1
SKS praktikum dengan nama Praktikum IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya.
Program IPA Terintegrasi yang telah dikembangkan melalui research and
development ini merupakan mata kuliah yang mampu membekali mahasiswa S1 pendidikan
IPA yang memiliki kewenangan menjadi calon guru IPA SMP. Dengan demikian bagi
LPTK yang membuka program studi S1 pendidikan IPA perlu menerapkan mata kuliah IPA
terintegrasi agar lulusannya memiliki kompetensi sesuai yang direkomendasikan Standards
for Science Teacher Preparation (NSTA, 2003) dan memenuhi Permendiknas, No. 16
Tahun 2007, yaitu memiliki kompetensi interdisipliner bidang IPA.
Daftar Pustaka
American Assosiation for the Advancement of Science. 1993. Benchmarks for Science
Literacy. Project 2061. New York: Oxford University Press.
Bruce Joyce & Masha Weil. 1996. Models of Teaching 5th Ed. United States of America:
F-10
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
Allyn & bacon. A Simon & Schuster Company
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP
Depdiknas.
Carribbean Examination Council. 2007. Integrated Science. Carribbean
Certificate of Secondary Level Competence
Curriculum Development Center. 2002, Integrated Curriculum for Secondary
School (Curriculum Specification. Science Form 2. Ministry of Education
Malaysia
NSTA. 1988. Standards for Science Teacher Preparation
NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003
Osman N. Kaya. 2009. The Nature of relationship among the Components of pedagogical
Content Knowledge of Preservice Science Teachers: ‘Ozone leyer depletion’ as an
example. Internasional Journal of Science Education Vol. 31, No. 7, 1 May 2009, pp.
961-988
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 tentang Guru
Zajkov, O. et. al. 2001. Secondary School Student’s Conceptual and Conventional
Knowledge of Mechanics and Some Socioeconomic Parameters. Faculty of Natural
Sciences and Mathematics, Macedonia, 15 halaman. Tersedia;
[email protected]. [21 Januari 2008]
-------------. 2004. Standar-standar Guru Pemula untuk SMP/MTs. Jakarta: Dirjen DIKTI.
Departemen Pendidikan Nasional.
--------------. 2006. Pengembangan Kurikulum Program Studi S1. Jakarta:
Departemen Pendidikan nasional. Direktorat jenderal pendidikan Tinggi.
Direktorat Ketenagaan.
--------------.2007. Kurikulum 2002 FMIPA . Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Yogyakarta
--------------. 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. Yogyakarta: Pustaka
Yustisia
Lampiran
DAFTAR MATA KULIAH PRASARAT IPA TERINTEGRASI ASPEK MATERI
DAN PEDAGOGI BESERTA REVISINYA
F-11
Insih Wilujeng/ Redesain Kurikulum P. IPA
Semester I
Materi
No
Pedagogi
1
Kurikulum Lama
(2007)
(IPA 307/IPA 108)
Kurikulum Baru (2010)
(SSC 207/SSC 108)
2
Fisika Dasar (3/1)
(IPA 303/IPA 104)
Fisika Dasar I (2/1)
(SSC 203/SSC 104)
3
Biologi Dasar (3/1)
(IPA 311/IPA 112)
Biologi Dasar I (2/1)
(SSC 211/SSC 112)
Kimia Dasar (3/1)
1
Kimia Dasar I (2/1)
Semester II
(SSC 209/SSC 110)
2
Fisika Dasar II (2/1)
(SSC 205/SSC 106)
---------------
Kurikulum Baru
(2010)
(IPA 201/IPA 102)
(SSC
102)
IPA Dasar (2/1)
3
1
(IPA 321/IPA 122)
Kimia Dasar II (2/1)
Semester III
(SSC 219/SSC 120)
Ilmu Kebumian (3/1)
Ilmu Kebumian (2/1)
-------------
(PIP 301/PIP 102)
Pendidikan
(2/1)
(SSC 216/SSC 117)
(PIP 206/PIP 107)
IPA-1 (2/1)
IPA-1 (2/1)
Strategi
Manajemen
Pendidikan
(2/1) dihapus
Pelaksanaan perkuliahan
content IPA Terintegrasi
fokus untuk kelas VII
SMP/MTs
3
dan
Pengelolaan
dan
Teknik
Laboratorium (2/1)
Sebelumnya berada
di Semester VI
(IPA 225)
2
Ilmu Lingkungan (2)
(IPA 227/IPA 128)
Semester IV
(SSC 223)
Ilmu Lingkungan (2)
(SSC 225/SSC 126)
F-12
301/PSC
Pendidikan IPA
(3/1)
Mata kuliah
diganti nama IPA
Terintegrasi dan
Pembelajaran
IPA
(PIP 203/PIP 104)
1
(PSC
102)
IPA
(IPA 218/IPA 118)
Pelaksanaan
perkuliahan IPA
terpisah per bidang
kajian fokus untuk
konsep dasar IPA
kelas VII SMP/MTs
201/SSC
IPA Dasar (2/1)
------------Biologi Dasar II (2/1)
(SSC 213/SSC 114)
2
Kurikulum Lama
(2007)
nya dan masuk
Semester VI
(PSC
104)
203/PSC
Pengelolaan dan
Teknik
Laboratorium
(2/1)
(PIP 308/PIP 109)
(PSC 208/PSC 109)
Pengembangan
Media
Pembelajaran IPA
Pengembangan
Media
Pembelajaran IPA-I
Astronomi (2/1)
3
1
2
1
(IPA 223/IPA 124)
(SSC 221/SSC 222)
IPA-2 (2/1)
IPA-2 (2/1)
Pelaksanaan
perkuliahan IPA
terpisah per bidang
kajian fokus untuk
konsep dasar IPA
kelas VIII SMP/MTs
Pelaksanaan perkuliahan
content IPA Terintegrasi
fokus untuk kelas VIII
SMP/MTs
(IPA 229/IPA 230)
Semester V
(SSC 227/SSC 228)
IPA-3 (2/1)
IPA-3 (2/1)
Pelaksanaan
perkuliahan IPA
terpisah per bidang
kajian fokus untuk
konsep dasar IPA
kelas IX SMP/MTs
Pelaksanaan perkuliahan
content IPA Terintegrasi
fokus untuk kelas VIII
SMP/MTs
(IPA )
IPA-4 (2/1)
1
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
Astronomi (2/1)
(3/1)
(2/1)
(IPA
)
(PIP 307)
(PSC 307)
Kajian dan
Pengembangan
Kurikulum Pend.
IPA (3)
Kajian dan
Pengembangan
Kurikulum Pend.
IPA (3)
------------
(PSC 210/PSC 111)
Pengembangan
Media
Pembelajaran IPAII (2/1)
Semester VI
(PSC 305/PSC 106)
IPA Terintegrasi dan
Pembelajaran nya (3/1)
Semester VII
Dihapus
IPA-5 (2/1)
F-13
----------------
------------------
Download