Pengakuan Negara

advertisement
Pengakuan Negara /
State Recognition
1
Pengertian
2
 Pernyataan dari suatu negara yang mengakui suatu
negara lain sebagai subjek hukum internasional.
(Mauna)
 Menerima suatu negara ke dalam masyarakat
internasional. (Charles Rousseau)
Apakah pengakuan adalah hak negara baru dan
kewajiban dari negara yang sudah ada?
3
 Suatu negara tidak mempunyai hak untuk diakui
(legal right to be recognised) dan tidak ada
kewajiban hukum untuk mengakui (legal duty to
recognise).
 Pengakuan adalah soal kebijaksanaan dimana
negara berhak mengakui atau tidak suatu negara
baru.
Pengakuan sebagai kebijakan politik
4
 Pengakuan adalah suatu kebijakan individual
dimana negara-negara bebas mengakui suatu negara
tanpa harus memperhatikan sikap negara lain.
 Pengakuan adalah suatu discretionary act yaitu
suatu negara mengakui negara lain jika dianggap
perlu untuk kepentingan nasionalnya.
Akibat dari pengakuan
5
 Negara yang mengakui dan negara yang diakui
terdapat hubungan sederajat dan dapat mengadakan
segala macam hubungan kerjasama untuk mencapai
tujuan nasional yang diatur oleh hukum
internasional.
Bentuk Pengakuan
6
Pengakuan secara terang-terangan dan individual.
a. nota diplomatik, suatu pernyataan atau
telegram.
b. Suatu perjanjian internasional.
2. Pengakuan secara diam-diam.
3. Pengakuan secara kolektif.
4. Pengakuan secara prematur.
1.
Pengakuan Pemerintah /
Government Recognition
7
Pengertian
8
 Suatu pernyataan dari suatu negara bahwa negara
tersebut telah siap dan bersedia berhubungan
dengan pemerintahan yang baru diakui sebagai
organ yang bertindak untuk dan atas nama
negaranya.
Hubungan dengan pengakuan negara
9
 Pengakuan negara juga mengakibatkan pengakuan
terhadap pemerintah negara yang diakui dan
kesediaan untuk melakukan hubungan dengan
pemerintah tersebut.
 Pengakuan negara tidak dapat ditarik kembali
sedangkan pengakuan terhadap pemerintahan dapat
ditarik sewaktu-waktu.
Akibat pengakuan terhadap pemerintah
baru
10
 Dapat mengadakan hubungan resmi
(diplomatik) dengan negara yang mengakui.
 Atas nama negaranya, dapat menuntut negara
yang mengakui di peradilan internasional.
 Negara yang mengakui dapat melibatkan
tanggung jawab negara yang diakui untuk
perbuatan internasionalnya.
 Berhak memiliki harta benda pemerintah
sebelumnya diwilayah negara yang mengakui.
Terjadinya Suatu Pengakuan Pemerintah
11
 Doktrin Tobar (doktrin legitimasi konstitusional)
“suatu negara harus berusaha untuk tidak mengakui
pemerintah asing bila pembentukan pemerintahan tersebut
karena kudeta militer atau pemberontakan”.
 Doktrin Stimson
“doktrin yang menolak diakuinya suatu keadaan yang lahir
akibat penggunaan kekerasan atau pelanggaran terhadap
perjanjian-perjanjian yang ada”.
 Doktrin Estrada
“penolakan pengakuan tidak saja bertentangan dengan
kedaulatan suatu negara tetapi juga merupakan campur
tangan terhadap soal dalam negeri negara lain. (diplomatic
representation is to the state and not to the government)”.
Pengakuan De Facto & De Jure
12
 Pengakuan de facto
pengakuan yang diberikan kepada suatu
pemerintahan yang belum disahkan secara
konstitusional.
 Pengakuan de jure
pengakuan terhadap pemerintahan yang
memenuhi ciri-ciri seperti:
1. efektifitas
2. regularitas
3. eksklusivitas
Pengakuan terhadap Belligerency
13
1. Memberikan kepada belligerent hak dan
kewajiban suatu negara merdeka selama konflik.
2. Mempunyai akibat:
a. Pasukan dan kapal-kapal perangnya adalah
kesatuan yang sah sesuai dengan hukum perang.
b. Peperangan tersebut harus sesuai dengan
hukum perang.
c. Blokade-blokade di laut karena konflik tersebut
harus dihormati negara-negara netral.
3. Belligerent menjadi subjek hukum internasional
terbatas, tidak penuh dan bersifat sementara.
Pengakuan terhadap Belligerency Cont..
14
4.Akibat pengakuan terhadap belligerent oleh negaranegara ketiga, negara induk dibebaskan dari
tanggung jawab atas perbuatan-perbuatan
belligerent tersebut.
5.Bila negara induk juga mengakui belligerent maka
negara-negara lain tidak boleh ragu-ragu untuk
mengakuinya.
6.Pengakuan ini bersifat terbatas dan hanya selama
berlangsungnya perang tersebut.
7.Pengakuan ini juga akan berakibat terhadap negaranegara netral dengan alasan kemanusiaan.
Pengakuan terhadap gerakan-gerakan
pembebasan nasional
15
 Suatu perkembangan baru dalam hukum
internasional dan belum bersifat universal.
 Pengakuan ini adalah pengakuan terbatas kepada
gerakan-gerakan pembebasan nasional yang
memungkinkan untuk ikut dalam PBB atau OI
lainnya.
 Contohnya adalah diberikannya status peninjau
tetap (permanent observer) kepada PLO dan
SWAPO di PBB melalui resolusi Majelis Umum
PBB.
 Selain itu, dimungkinkan juga bagi negara-negara
untuk memberikan pengakuan dengan cara
meningkatkan hubungan diplomatiknya.
Download