bab iii. bentuk pemilikan perusahaan

advertisement
BENTUK PEMILIKAN
PERUSAHAAN
A. Pendirian Badan Usaha
Tujuan Mendirikan Badan Usaha
 Tujuan utama adalah untuk mendapatkan laba
 Tujuan lain : kelangsungan hidup (mata
pencaharian), bebas tidak terikat, dorongan
sosial, mendapatkan kekuasaan, melanjutkan
usaha orang tua dan lain-lain.
Masalah yang dihadapi dlm pendirian badan usaha :
 Barang dan jasa yang akan dijual
 Pemasaran barang dan jasa tersebut
 Penentuan harga barang dan jasa
 Pembelian
 Kebutuhan tenaga kerja/personalia
 Organisasi intern
 Pembelanjaan
 Jenis badan usaha yang akan dipilih
 Barang dan jasa yang akan dijual
 Sifat barang/jasa yg akan dijual mempengaruhi
fase2/proses dlm perusahaan
 Perusahaan hrs mempertimbangkan apakah
akan menghasilkan barang tunggal/bbrp macam
golongan barang akan dihasilkan sekaligus
 Bila brng2 sudah dihasilkan oleh perusahaan,mk
perlu mengadakan perubahan dlm hal
design/bentuknya, kualitasnya, bahan yg
dipakai dll / perubahan2 itu tdk diperlukan
 Dmkn pula apabila perusahaan akan menjual
jasa2, hal2 tsb di atas jg perlu dipikirkan kembali
 Pemasaran barang dan jasa
 Pengusaha yg mengabaikan usaha
memperkirakan kemungkinan berapa
besar/luasnya penjualan dr brng2nya, akan
mengalami kesulitan
 Keadaan ini pd umumnya tdpt dlm perusahaan2
kecil
 Dg diketemukannya barang baru dlm
perusahaan & krn ingin segera dpt menjual brng
baru tsb, mk biasanya perusahaan segera
mengadakan investasi besar2an utk membeli
mesin2 yg hasilnya melebihi permintaannya yg
ada pd wkt2 yg akan datang
 Utk memperkirakan permintaan diperlukan
penyelidikan daerah yg akan dilayani serta
pembeli potensial yg ada di daerah itu
 Pendapatan serta kebiasaan membeli dr
penduduk di daerah tsb, jumlah pesaing yg ada
serta harga2 hrs diperbandingkan
 Semuanya ini diperlukan utk mengetahui
gelombang/musim2 penjualan utk mengatur
produksi, pembelian bhn2 & tenaga kerja yg
diperlukan
 Hrs ditentukan pula saluran distribusinya, yaitu
apakah melalui pedagang besar ke pedagang
kecil terus konsumen/ mll cara yg lain
 Dlm hal ini perlu dipikirkan bgmn spy
perusahaan lbh dekat dg konsumennya
 Perlu pula diperhitungkan adpertensi,
hub.nya dg para langganan , jaminan
barang2 nya dll.
 Ini mrpkn tugas dr manajer pemasaran
Dalam memilih bentuk-bentuk perusahaan,
faktor-faktor yang harus diperhatikan:
 Jumlah modal yang dimiliki
 Kemungkinan penambahan modal
 Metode dan luasnya pengawasan terhadap
perusahaan
 Rencana pembagian laba
 Rencana penentuan tanggung jawab
 Pengawasan manajemen
 Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
 Keuntungan yang diinginkan
 Rencana luas organisasi intern
 Pembagian dan penempatan SDM
 Kebebasan-kebebasan (relatif) terhadap
peraturan-peraturan pemerintah.
 Kay, et. all (2008), Downey dan Erickson,




(1987), Winardi, (1986) , bentuk-bentuk
organisasi bisnis secara umum dalam
bentuk:
1. Single atau Sole Proprietorship (individu
atau perseorangan)
2. Partnership (persekutuan)
3. Corporation (perseroan)
4. Koperasi
Beberapa Bentuk Perusahaan
 Usaha Perseorangan
 Firma (Fa)
 Perseroan Komanditer (CV)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Perseroan Terbatas Negara (PT (Persero))
 Perusahaan Daerah (PD)
 Perusahaan Negara Umum (Perum)
 Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
 Koperasi
 Yayasan
 Sole proprietorship adalah bentuk organisasi
perusahaan yang dimiliki satu orang pemilik.
 Umumnya perusahaan kecil diorganisasi
dalam bentuk sole proprietorship.
 Organisasi ini banyak terbentuk pada usaha
kecil, demikian juga pada sebagian besar
agribisnis terutama dalam subsistem
budidaya.
 Oleh karena itu, kadang – kadang bentuk
organisasi ini juga disebut individual
proprietorship.
Usaha perseorangan
Karakteristik usaha perseorangan :
 Bentuk yang banyak dipakai di Indonesia
 Untuk kegiatan usaha kecil/permulaan usaha
 Dimiliki oleh seseorang
 Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap resiko dan
kegiatan perusahaan
 Volume penjualan relatif kecil
 Cukup diperlukan ijin dari pemda untuk
pendiriannya (bahkan kadang tidak memiliki ijin
usaha).
 Tidak ada pemisahan secara hukum antara
perusahaan dengan kepentingan pribadi.
Kebaikan :
 Seluruh laba menjadi miliknya
 Adanya kepuasan pribadi (jika usaha berhasil
maka insentif akan lebih besar)
 Kebebasan dan fleksibelitas (lebih cepat dalam
mengambil keputusan dan lebih bebas).
 Sifat kerahasiaan (tidak perlu dibuat laporan
keuangan, sehingga adanya masalah keuangan
tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaingnya.
 Mudah membentuk dan membubarkannya.
 Keuntungan pajak karena ukuran perusahaan
kecil

Keburukan :
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
 Sumber keuangannya terbatas
 Kesulitan dalam manajemen
 Kelangsungan usaha kurang terjamin
 Kurangnya kesempatan pada para karyawan
 Kesulitan dalam menambah modal
 Ukuran perusahaan kecil
 Contoh :
RPA Muslimah, Peternakan Babi bu Aning
 Partnership.
 Merupakan suatu organisasi yang dimiliki dua
orang atau lebih.
 Dibedakan dalam bentuk General Partnership
atau Firma (Fa) , merupakan suatu asosiasi dua
orang atau lebih dimana masing-masing
partner sebagai pemilik dan mempunyai
tanggung jawab tidak terbatas.
 Lainnya adalah Limited Partnership
merupakan asosiasi dua orang atau lebih,
dimana satu orang atau lebih (tetapi bukan
semuanya) mempunyai tanggung jawab
terbatas atas hutang- hutang perusahaan.
 Keuntungannya:
 1. Suatu partnership pembentukannya
mudah dan sederhana dengan persetujuan
dua orang atau lebih secara oral untuk
bergabung bersama melakukan suatu
bisnis untuk mencari profit.
 2. Persetujuan tertulis hanya secara tertentu
jika profit tidak dibagi secara sama diantara
personel dalam partnership.
 Kerugiannya:
 1. Persetujuan dalam partnership secara oral
merupakan pernyataan legal tetapi tidak
direkomendasikan.
 2. Persetujuan secara oral lama-kelamaan
dengan berjalannya waktu dapat
menciptakan friksi diantara partner.
 3. Problem terjadi ketika membayar pajak
pendapatan diantara partner.
 Bentuk General Partnership pada industri yaitu
Firma (Fa) berdasarkan Kitab UU Hukum dagang
(KUHD pasal 16, Firma merupakan persekutuan
bagi mereka yang menjalankan perusahaan di
bawah nama bersama.
 Masing – masing anggota (firman) menyetorkan
sejumlah modal, bertanggungjawab tidak
terbatas sampai kekayaan pribadinya.
 Artinya, jika salahsatu firman membuat rugi
maka kerugian itu ditanggung bersama oleh
semua firman
Firma
 Firma adalah suatu persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang/ lebih
dengan nama bersama dimana tanggung jawab
masing-masing anggota (firman) tidak terbatas,
laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan
jika rugi semuanya ikut menanggung.
Karakteristik firma yang lain :
 Masing-masing anggota dengan harta benda
pribadinya bertanggung jawab atas utang
perusahaan.
 Sulit menarik modal kembali
 Keuntungan dibagi seluruh anggota
berdasarkan perbandingan modalnya/
berdasarkan persetujuan.
 Jika ada kerugian maka ditanggung seluruh
anggota menurut perjanjian.
 Setiap anggota berhak menjadi pimpinan
 Nama untuk firma dapat diambilkan dari
nama salah satu atau beberapa anggota.
Kebaikan:
 Prosedur pendirian mudah
 Lebih mudah memperoleh kredit 
kemampuan finansial lebih besar
 Kemampuan manajemennya lebih besar
 Keputusan yang diambil lebih baik
 Jumlah modal relatif lebih besar
 Status hukum tertentu  ada akte notaris.
 Diadakan pembagian kerja berdasarkan
kecakapan masing-masing firman,
Perseorangan,
 Kebebasan dan kreatifitas cukup tinggi, meski
tidak setinggi pada perusahaan Perseorangan,
 Firma – firma saling mengenal dan percaya,
 Ada kesatuan dan keahlian di antara firman,
 Meski tanggungjawab tak terbatas, tapi karena
ditanggung bersama, tanggungjawab menjadi
ringan.
Keburukan :
 Tanggung jawab tidak terbatas terhadap
utang-utang perusahaan
 Kelangsungan perusahaan tidak menentu 
pembatalan anggota
 Kerugian yang diakibatkan oleh seorang
anggota, harus ditanggung bersama oleh
anggota lain.
 Mengandung bahaya bila anggota (firman)
tidak mematuhi persetujuan/Sering timbul
ketegangan antar firman karena sama-sama
merasa memimpin, jika ada konflik sulit
diselesaikan.
 Bentuk limited partnership (persekutuan) pada
industri adalah berbentuk persekutuan
komanditer (CV) yang merupakan asosiasi 2
orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan sebagai milik bersama guna
mendapatkan laba dengan ikatan perjanjian
akan tanggung jawab masing – masing orang.
 Berdasar Kitab UU Hukum dagang di Indonesia
(KUHD) pasal 19, CV merupakan bentuk
perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama
antara 2 pihak:
 Pihak I
Bersedia memimpin perusahaan dan
bertanggungjawab penuh dengan kekayaan
pribadinya.
 Pihak II
Orang yang memberikan pinjaman tetapi tidak
bersedia memimpin perusahaan sehingga
tanggungjawab terbatas pada kekayaan yang
diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Perseroan Komanditer (CV) =
Comanditaire Vennotschap
 CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama
untuk berusaha bersama antara orang-orang
yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan
dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan
pribadinya, dengan orang-orang yang
memberikan pinjaman dan tidak bersedia
memimpin perusahaan serta bertanggung jawab
terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan
dalam perusahaan tersebut.
Keanggotaan dalam CV
 Dalam CV terdapat anggota/sekutu/partner
yaitu:
 Sekutu pimpinan (General Partner)
 Anggota yang aktif dan duduk sebagai
pengurus
 Modal yang disetorkan lebih besar dari
anggota lain
 Bertanggung jawab tidak terbatas terhadap
utang-utang perusahaan.
 Sekutu Terbatas (Limiter Partner)
 Tanggung jawab terbatas  sebesar modal
yang disetorkan
 Terlibat aktif dalam manajemen perusahaan
 Sekutu Diam (Silent Partner)
 Tidak aktif dalam manajemen perusahaan,
tetapi diketahui umum bahwa mereka
anggota CV.
 Sekutu Rahasia (Secreet Partner)
 Sekutu yang tidak diketahui umum, tetapi
aktif dalam manejemen perusahaan.
 Sekutu Dormant (Dormant Partner)
 Sekutu yang tidak diketahui umum dan tidak aktif
dalam perusahaan.
 Sekutu Nominal (Nominal Partner)
 Bukan merupakan pemilik perusahaan, tetapi selalu
memberikan saran-saran seperti partner.
 Sekutu Senior dan Yunior (Senior and Junior Partner)
 Sekutu Senior : sekutu yang sudah lama bekerja dalam
badan usaha dengan investasi relatif lebih banyak.
 Sekutu Junior : sekutu yang belum lama berada di
badan usaha tersebut dgn penyertaan yang relatif
masih sedikit.
Keunggulan CV :
 Modal yang dikumpulkan lebih besar
 Pendiriannya mudah
 Mudah memperoleh kredit usaha
 Kesempatan ekspansi lebih banyak
 Kemampuan manajemennya lebih besar
 Kebebasan dan kreativitas cukup tinggi pada
sekutu aktif
 Tanggungjawab sekutu pasif terbatas pada
modal yang disetorkan
 Spesialisasi keahlian tertentu yang dimiilki
oleh tiap-tiap sekutu.
Keburukan CV
 Sebagian anggota/sekutu mempunyai
tanggung jawab tidak terbatas/
 Tanggungjawab sekutu aktif terhadap
kreditur tidak terbatas, sampai harta
pribadinya
 Kelangsungan hidupnya tidak menentu
 Sukar untuk menarik kembali investasinya
(terutama untuk sekutu pimpinan).
 Kekuasaan dan pengawasan kompleks.
 Ada larangan bagi sekutu pasif untuk turut





campur mengurus perusahaan,
Memungkinkan terjadinya tindak tidak jujur
yang dilakukan sekutu aktif terhadap sekutu
pasif, terutama dalam hal laba firm,
Jika salahsatu anggota sekutu meninggal,
maka berakhir riwayat CV tersebut,
Anggota CV dalam partnership terbatas,
Setiap sekutu bertanggungjawab atas
tindakan sendiri dan tindakan sekutu lainnya,
Timbul kebuntuan jika tidak ada kesesuaian
diantara sekutu-sekutunya
Bentuk-Bentuk Khusus Partnership (persekutuan)
 Ada 4 bentuk persekutuan :
 Joint venture
 Limited partnership
 Limited partnership association
 Joint stock company
 Joint venture
 Joint Ventura yaitu bentuk persekutuan
yang dibatasi masa berlakunya kerjasama.
bila proyek selesai maka kerjasama berakhir.
Joint Venture
 Adalah bentuk kerjasama antar beberapa
perusahaan yang berasal dari beberapa negara
menjadi satu perusahaan untuk mencapai
konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang
lebih padat.
 Adalah suatu perusahaan baru yang didirikan
bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang
berdiri sendiri terpisah dari perusahaan lama para
pihak dengan menggabungkan potensi usaha
seperti know-how dan modal dalam perbandingan
yang telah ditetapkan menurut perjanjian kontrak
yang telah disepakati bersama.
 Know–how disini mencakup pada Technical
service agreement, franchise and brand use
agreement, contracts and rental agreements.
 Joint venture : 1) mengarah pada
terbentuknya suatu badan hukum,
sedangkan , 2) perwujudannya tampak dalam
berbagai bentuk kontrak kerjasama
(contractual joint ventures) dalam bidang
manajemen (management contract),
pemberian lisensi (license agreement),
bantuan teknik dan keahlian (technical
assistance and know-how agreement), dan
sebagainya
Ciri-ciri joint venture:
 Merupakan perusahaan baru yang secara bersamasama didirikan oleh beberapa perusahaan lain.
 Modalnya berupa saham yang disediakan oleh
perusahaan-perusahaan pendiri dengan
perbandingan tertentu
 Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyaknya
saham yang ditanam.
 Perusahaan-perusahaan pendiri tetapi memiliki
eksistensi dan kebebasan.
 Resiko ditanggung bersama-sama antara masingmasing partner melalui perusahaan-perusahaan yang
berlainan.
Limited Partnership
 Ada seseorang yang tanggungjawabnya tidak
terbatas
 Secara umum tanggung jawab dari partner
terbatas, sesuai dengan modal yang disetorkan
Limited Partnership Association
 Bentuk campuran antara partnership dan PT
 Saham-saham dikeluarkan/diambil sekutu dan
tidak dapat diperjualbelikan.
 Dewan manajer/direktur dipilih oleh sekutu-sekutu
(pemegang saham)
 Tanggung jawab sekutu-sekutu terbatas (seperti
pada PT).
Joint Stock Company
 Persekutuan comanditer (CV) yang
mengeluarkan saham
 Saham perusahaan bebas dijual
 Pemegang saham bertanggung jawab tidak
terbatas
Perseroan Terbatas (PT)
 Yaitu suatu kumpulan yang terdiri atas para
pemegang saham (persero/ stockholder)
yang mempunyai tanggung jawab terbesar
terhadap utang-utang perusahaan sebesar
modal yang mereka setorkan, serta diberi hak
dan diakui oleh hukum untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Ciri-ciri PT yaitu:
 Merupakan suatu usaha skala besar
 Kekayaan perusahaan terpiah dari kekayaan
pribadi pemegang saham
 Akumulasi modal besar
 Pendirian dengan akte notaris  badan
hukum
 Dewan direksi dipilih oleh pemegang saham
 Pimpinan (eksekutif perusahaan) dipilih oleh
dewan direksi
Hak-hak pemegang saham:
 Menentukan menajemen yang tidak
memihak
 Mengumumkan pembagian laba melalui
dewan direksi
 Menyetujui tambahan saham, sebelum
saham dijual
 Meneliti jalannya perusahaan
 Penentuan modal dasarnya
 Memilih direksi  dalam RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham)
Kebaikan PT :
 Tanggung jawab yang terbatas dari para
pemegang saham terhadap utang-utang
perusahaan.
 Kesinambungan perusahaan lebih terjamin
 Mudah untuk memindahkan hak milik dengan
menjual saham.
 Mudah memperoleh tambahan modal
 Manejemen lebih efisien
 Pembagian pemilikan dalam jumlah skala kecil,
dapat menarik penanaman modal dari segala
lapisan masyarakat.
Keburukan PT :
 Subyek pajak tersendiri  laporan pajak
pada pemerintah
 Pendiriannya lebih sulit  akte notaris dan
ada ijin khusus untuk usaha tertentu
 Ongkos pembentukannya yang relatif tinggi
 Kurangnya rahasia perusahaan, karena
segala aktivitas harus dilaparkan pada RUPS
sehingga dapat dimanfaatkan para pesaing.
 Kurangnya hubungan-hubungan perseroan
dan incentive (dorongan) karena: adanya
pemilik yang tinggal di daerah dan kurang
adanya kesetiaan terhadap perusahaan.
Macam-macam PT :
 PT Tertutup
 Saham dimiliki oleh ruang tertentu (keluarga,
saudara, sahabat) dan tidak diperjualbelikan.
 PT Terbuka
 Saham dapat diperjualbelikan di pasar
terbuka
 PT Kosong
 PT yang sudah tidak menjalankan usaha,
tinggal nama saja
 PT Asing
 PT yang didirikan di luar negeri, menurut hukum
yang berlaku di sana. Menurut Pasal 3 UUPMA :
bahwa perusahaan asing yang akan investasi di
Indonesia bentuk PT didirikan dan berkedudukan di
Indonesia sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
 PT Domestik
 PT yang menjalankan kegiatan usaha di dalam
negeri dan mengikuti peraturan yang ditetapkan
pemerintah setempat.
 PT Perseroan
 Saham yang dikeluarkan jatuh pada satu tangan dan
hanya terdapat seorang pemegang saham
Contoh PT :
PT. Charoen Phokphand Tbk
 PT. Japfa Comfeed
Download