Senyawa yang berpotensi sebagai obat AIDS golongan baru Oleh: ScienceDaily, 19 Mei 2008 Para peneliti mengembangkan apa yang diyakini sebagai mekanisme baru yang pertama selama hampir 20 tahun untuk menghambat sasaran yang umum dipakai untuk mengobati semua pasien HIV, yang pada akhirnya mengarah pada obat AIDS golongan baru. Para peneliti di Universitas Michigan memakai model komputer untuk mengembangkan unsur penghambat, yang kemudian dikonfirmasi di laboratorium, yang sungguh-sungguh menghambat protease HIV, yang merupakan sasaran tetap oleh pengobatan AIDS. Protease tersebut penting untuk replikasi virus, dikatakan oleh Heather Carlson, U-M profesor kimia obat dan ketua peneliti penelitian tersebut. Carlson menekankan bahwa ini adalah langkah sementara tetapi tetap bermakna. “Mudah untuk membentuk penghambat, tetapi sangat sulit untuk membuat obat, “dikatakan oleh Carlson, yang juga pakar kimia. “Senyawa ini terlalu lemah untuk bekerja pada tubuh manusia. Kuncinya adalah untuk menemukan lebih banyak senyawa yang bekerja dengan mekanisme yang sama.” Apa yang menggembirakan adalah bagaimana mekanisme bekerja secara berbeda dari obat yang saat ini dipakai untuk menghambat HIV agar tidak matang dan bereplikasi, dia mengatakan. Obat saat ini yang disebut protease inhibitor (PI) bekerja dengan memperlemah protease HIV. Senyawa ini melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda, Carlson mengatakan. Protease adalah enzim yang memotong protein, dan dalam kasus obat HIV, apabila protease HIV dihambat, ia tidak dapat memroses protein yang dibutuhkan untuk merakit virus yang aktif. Pada pengobatan yang ada saat ini, molekul yang lebih besar mengikat ke pusat protease, agar tetap tertutup. Mekanisme baru membidik wilayah protease HIV yang berbeda yang disebut kantong pengenal katup, dan sungguh-sungguh menahan protease agar tetap terbuka. Para ilmuwan tahu bahwa katup membuka dan menutup, tetapi tidak tahu bagaimana membidik mekanisme tersebut, Carlson mengatakan. Gambar molekul ditemukan para peneliti yang mempertahankan katup agar tetap terbuka terhadap protease HIV. Molekul ini Kelompok Carlson menemukan bahwa katup ini, menghambat katup agar tidak tertutup dan mencegah protease apabila dipertahankan terbuka oleh molekul yang merakit virus yang aktif. (Credit: Kelly Damm) sangat kecil – berukuran separuh dari yang dipakai sebagai pengobatan saat ini – juga menghambat protease. Sebagai tambahan pada obat golongan baru, senyawa ini adalah kuncinya karena molekul yang lebih kecil memiliki sifat obat yang jauh lebih baik dan jauh lebih mudah diserap. “Golongan molekul yang lebih kecil ini memiliki sifat obat yang lebih baik dan dapat menghindari efek samping yang ada saat ini,” Carlson mengatakan. “Rejimen HIV adalah sangat sulit. Kita harus memakai obat beberapa kali sehari. Mungkin kita tidak perlu melakukan hal ini dengan molekul obat yang lebih kecil karena obat tersebut diserap secara berbeda.” Kelly Damm, mantan mahasiswa yang sekarang bekerja di Johnson & Johnson, awalnya memiliki ide untuk membidik katup dengan cara baru ini, Carlson mengatakan. “Sesungguhnya, hal ini berkerja seperti pengganjal pintu. Apabila kita hanya memperhatikan pintu waktu pintu tersebut tertutup, kita tidak tahu bahwa kita dapat mengganjalnya,” dia mengatakan. “Kami melihat titik di mana kita dapat mencegah peristiwa penutupan tersebut, tetapi karena orang lain meneliti bentuk yang tertutup, mereka tidak dapat melihatnya.” Ringkasan: Compound Has Potential For New Class Of AIDS Drugs Sumber: Kelly L. Damm, Peter M. U. Ung, Jerome J. Quintero, Jason E. Gestwicki, Heather A. Carlson. A poke in the eye: Inhibiting HIV-1 protease through its flap-recognition pocket. Biopolymers. Volume 89, Issue 8 , Pages 643 - doi: 652.10.1002/bip.20993 Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/