Fungsi-ungsi kepemimpinan 1. Pemimpin selaku penentu arah 2. Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi 3. Pemimpin sebagai komunikator yang efektif 4. Pemimpi sebagai mediator 5. Peranan selaku integrator Kemampuan mengambil keputusan merupakan suatu kritaria utama yang harus dimiliki oleh seorang yang disebut sebagai pemimpin. Kriteria mengambil keputusan yang efektif : Mutu keputusan yang diambil kualitatif Keputusan yang diambil sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Teknik mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan sifat permasalahan yang ingin dipecahkan Penerimaan para pelaksana keputusan tersebut sedemikian rupa, sehingga keputusan yang diambil terlaksana menurut jiwa dan semangat keputusan tersebut tanpa diwarnai dengan persepsi dan intersepsi yang subyektifnya dari para pelaksana Keputusan mendekatkan organisasi kepada tujuan yang ingin dicapai. Pengambilan keputusan yang efektif berhubungan erat dengan fungsi-fungsi kepemimpinan yang dijalankan. Fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu: 1. Pimpinan sebagai penentu arah Dalam fungsi ini pemimpin adalah sebagai perumus dan penentu strategi dan taktik. keputusan yang diambil dalam organisasi dapat digolongkan sebagai: Keputusan strategik Keputusan yang bersifat taktik Keputusan yang bersifat teknis Keputusan operasional Ciri keputusan strategik: Jangka waktu jauh kedepan Kedepannya terhadap kelangsungan organisasi kuat Cakupan menyeluruh, karena mengambil semua segi dari tingkat organisasi. Keputusan yang bersifat taktis dibuat sebagai penjabaran keputusan strategi, sehingga semua keputusan yang diambil oleh semua tingkatan pemimpin dalam organisasi berperan sebagai penentu arah yang memberi petunjuk tentang perjalanan organisasi yang bersangkutan. 2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi Seorang pemimpin harus dapat memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak diluar organisasi, seperti: Pemilik modal Pemasukkan bahan mentah / bahan baku Para penyalur Lembaga keuangan Instansi pemerintah Kebijaksanaan dan kegiatan organisasi harus dijelaskan kepada berbagai pihak dengan maksud agar berbagai pihak tersebut mengerti tentang kehidupan organisasional perusahaan yang bersangkutan. Sasaran pemeliharaan hubungan adalah agar berbagai pihak yang berkepentingan itu: Mempunyai persepsi yang tepat tentang citra organisasi. Memahami berbagai kebijaksanaan yang ditempuh oleh organisasi Mencegah timbulnya salah pengertian Pada akhirnya memberikan dukungan kepada organisasi Pimpinan puncak organisasi menjadi wakil dan juru bicara resmi organisasi dalam berhubungan dengan pihak luar. Fungsi pemimpin tidak terbatas pada pemeliharaan hubungan baik saja, tetapi harus membuahkan perolehan dukungan yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha pencapaian tujuan dari berbagai sasarannya. 3. Pimpinan sebagai komunikator yang efektif Pada hakikatnya berkomunikasi berarti mengalihkan suatu pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Suatu proses komunikasi dapat dikatakan berlangsung secara efektif apabila pesan yang ingin disampaikan oleh sumber pesan tersebut diterima dan diartikan oleh sasaran komunikasi penerima pesan dalam bentuk, jiwa dan semangat yang persis sama seperti yang diinginkan dan dimaksudkan oleh sumber pesan tersebut. Model dasar proses komunikasi sumber kodensasi saluran pesan Umpan balik dekodensasi penerima 4 hal yang perlu diperhatikan komunikator sebagai sumber pesan Susunan pesan yang jelas sehingga memudahkan kegiatan kondensasi Sikap dalam menyampaikan pesan berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku, terutama nilai yang dianut oleh penerima pesan Mengetahui latar belakang penerima pesan Respon apa yang diharapkan dari penerima pesan. Dekodensasi adalah upaya pemberi pesan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, agar pesan tersebut dapat dipahami sesuai dengan keinginan pemberi pesan. Dalam memilih cara dekodensasi terdapat pembatasanpembatasaan tertentu yang bersumber dari: Keterbatasan pengetahuan Keterbatasan ketrampilan Norma-norma sosial yang berlaku Langkah terakhir dalam proses komunikasi ialah adanya umpan balik. Dengan cara ini pemberi pesan akan mengetahui pesan yang disampaikannya diterima secara utuh atau tidak. Kriteria utama untuk menetukan diterima tidaknya pesan secara utuh, dapat dilihat dari respon yang diberikan oleh penerima pesan. Sistem umpan balik diperlukan pula oleh sumber pesan dalam usahanya meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif diwaktu yang akan datang, yang berarti meningkatkan kemampuan sebagai seorang pemimpin. 4. Pemimpin sebagai mediator Pembahasan tentang ‘pemimpin sebagai mediator’ difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang timbul. 5 teknik dalam meredam konflik bagi pemimpin: Kompetisi Kolaborasi Pengelakan Akomodasi kompromi Kompetisi Persaingan yang sehat antara individu dalam satu keleompok kerja dan antar kelompok dapat merupakan daya dorong yang kuat untuk meninggalkan prestasi kerja, produktifitas dan inovasi. Kompetisi ini harus diartikan sebagai usaha berlomba-lomba untuk memberi yang terbaik bagi organisasi. kolaborasi Teknik ini mengakui adanya perbedaan persepsi dari masing-masing individu. Namun dengan begitu kebersamaan kepentingan organisasional dapat diwujudkan yang menghasilkan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat. Pengelakan Teknik ini ditujukan bagi konflik yang tidak membahayakan kelangsungan hidup organisasi dan tidak pula terlalu mempengaruhi iklim kerja dalam organisasi. Pemimpin mengambil keputusan untuk menunda penanganan konflik tersebut. Akomodasi Teknik mendorong timbulnya sikap yang akomodatif diantara pihak-pihak yang terlibat dalam situasi konflik. Teknik ini merupakan kebalikan dengan cara yang konfrontatif, yang menonjol dalam penggunaan teknik ini ialah usaha pimpinan untuk mendorong sikap mengalahkan pihak-pihak yang terlibat. Kompromi Teknik ini digunakan tepat untuk mengatasi situasi konflik apabila dinilai mendatangkan hasil yang relatif permanen. Seorang pimpinan dapat dikatak berhasil mengatasi konflik apabila: Dorongan bagi bawahan untuk semakin kreatif dan inovatif Timbulnya perhatian dan rasa ingin tahu dari bawahan Peningkatan kemampuan dari para bawahan Menyalurkan ketegangan secara baik 5. Peran pemimpin sebagai integrator Pada hirarkhi puncak organisasi, pemimpin adalah integrator. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarkhi kepemimpinan, semakin tinggi pula makna peranan tersebu, hanya pimpinanlah yang berbeda ‘ diatas demua orang dan semua satuan kerja yang memungkinkannya menjalankan peranan integratifnya.