Fungsi-ungsi kepemimpinan - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

advertisement
Fungsi-Fungsi kepemimpinan
1. Pemimpin selaku penentu arah
2. Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara
organisasi
3, Pemimpin sebagai komunikator yang
efektif
4. Pemimpin sebagai mediator
5. Berperan sebagai integrator
Kemampuan mengambil keputusan
merupakan suatu kritaria utama yang
harus dimiliki oleh seorang yang
disebut sebagai pemimpin.
Kriteria mengambil keputusan yang
efektif :
Mutu keputusan yang diambil kualitatif
Keputusan yang diambil sesuai
dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi
Pengambilan keputusan yang
efektif berhubungan erat
dengan fungsi-fungsi
kepemimpinan yang
dijalankan.
Fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu:
1.
Pimpinan sebagai penentu arah
Dalam fungsi ini pemimpin adalah sebagai
perumus dan penentu strategi dan taktik.
Ciri keputusan strategik:

Jangka waktu jauh kedepan
Terkait dengan kelangsungan
organisasi kuat

Cakupan menyeluruh, karena
mengambil semua segi dari

tingkat organisasi.
Hasim As’ari
Keputusan yang bersifat taktis
dibuat sebagai penjabaran
keputusan strategi, sehingga
semua keputusan yang diambil
oleh semua tingkatan pemimpin
dalam organisasi berperan
sebagai penentu arah yang
memberi petunjuk tentang
perjalanan organisasi yang
bersangkutan.
2.
Pimpinan sebagai wakil dan
juru bicara organisasi
Seorang pemimpin harus dapat memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak diluar
organisasi, seperti:
 Pemilik modal
 Pemasukkan bahan mentah / bahan baku
 Para penyalur
 Lembaga keuangan
 Instansi pemerintah
2.
Pimpinan sebagai wakil dan
juru bicara organisasi
Kebijaksanaan dan kegiatan
organisasi harus dijelaskan
kepada berbagai pihak dengan
maksud agar berbagai pihak
tersebut mengerti tentang
kehidupan organisasional
perusahaan yang bersangkutan.
Sasaran pemeliharaan hubungan agar
berbagai pihak yang berkepentingan
itu:
Mempunyai
persepsi yang tepat
tentang citra organisasi.
Memahami berbagai kebijaksanaan
yang ditempuh oleh organisasi
Mencegah timbulnya salah
pengertian
Pada akhirnya memberikan
dukungan kepada organisasi
Pimpinan puncak organisasi
menjadi wakil dan juru bicara resmi
organisasi dalam berhubungan
dengan pihak luar.
Fungsi pemimpin tidak terbatas pada
pemeliharaan hubungan baik saja,
tetapi harus membuahkan perolehan
dukungan yang diperlukan oleh
organisasi dalam usaha pencapaian
tujuan dari berbagai sasarannya.

3. Pimpinan sebagai komunikator
yang efektif
 Pada
hakikatnya berkomunikasi berarti
mengalihkan suatu pesan dari satu pihak
kepada pihak lain.
 Suatu proses komunikasi dapat dikatakan
berlangsung secara efektif apabila pesan
yang ingin disampaikan oleh sumber pesan
tersebut diterima dan diartikan oleh
sasaran komunikasi penerima pesan dalam
bentuk, jiwa dan semangat yang persis
sama seperti yang diinginkan dan
dimaksudkan oleh sumber pesan tersebut.
Model dasar proses komunikasi
sumber
kodensasi
saluran
pesan
Umpan balik
dekodensasi
penerima
4 hal yang perlu diperhatikan
komunikator sebagai sumber pesan
 Susunan
pesan yang jelas sehingga
memudahkan kegiatan kondensasi
 Sikap dalam menyampaikan pesan
berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku,
terutama nilai yang dianut oleh penerima
pesan
 Mengetahui latar belakang penerima
pesan
 Respon apa yang diharapkan dari
penerima pesan.
Dekodensasi adalah upaya
pemberi pesan dalam
menyampaikan pesan
kepada penerima, agar pesan
tersebut dapat dipahami
sesuai dengan keinginan
pemberi pesan.
Dalam memilih cara dekodensasi
terdapat pembatasan-pembatasaan
tertentu yang bersumber dari:
Keterbatasan pengetahuan
Keterbatasan ketrampilan
Norma-norma sosial yang berlaku
Langkah terakhir dalam proses
komunikasi ialah adanya umpan
balik. Dengan cara ini pemberi
pesan akan mengetahui pesan
yang disampaikannya diterima
secara utuh atau tidak. Kriteria
utama untuk menetukan diterima
tidaknya pesan secara utuh,
dapat dilihat dari respon yang
diberikan oleh penerima pesan.
Sistem umpan balik diperlukan
pula oleh sumber pesan
dalam usahanya
meningkatkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif
diwaktu yang akan datang,
yang berarti meningkatkan
kemampuan sebagai seorang
pemimpin.
4. Pemimpin sebagai
mediator
Pembahasan tentang
‘pemimpin sebagai
mediator’ difokuskan
pada penyelesaian situasi
konflik yang timbul.
4.
Pemimpin sebagai mediator
5 teknik dalam meredam konflik
bagi pemimpin:
Kompetisi
Kolaborasi
Pengelakan
Akomodasi
kompromi
Kompetisi
Persaingan yang sehat antara individu
dalam satu kelompok kerja dan antar
kelompok dapat merupakan daya
dorong yang kuat untuk
meninggalkan prestasi kerja,
produktifitas dan inovasi. Kompetisi ini
harus diartikan sebagai usaha
berlomba-lomba untuk memberi
yang terbaik bagi organisasi.
kolaborasi
Teknik ini mengakui adanya
perbedaan persepsi dari masingmasing individu. Namun dengan
begitu kebersamaan kepentingan
organisasional dapat diwujudkan
yang menghasilkan kolaborasi antara
berbagai pihak yang terlibat.
Pengelakan
Teknik ini ditujukan bagi konflik
yang tidak membahayakan
kelangsungan hidup organisasi
dan tidak pula terlalu
mempengaruhi iklim kerja dalam
organisasi. Pemimpin mengambil
keputusan untuk menunda
penanganan konflik tersebut.
Akomodasi
Teknik mendorong timbulnya sikap
yang akomodatif diantara pihakpihak yang terlibat dalam situasi
konflik.
Teknik ini merupakan kebalikan
dengan cara yang konfrontatif, yang
menonjol dalam penggunaan teknik
ini ialah usaha pimpinan untuk
mendorong sikap mengalahkan
pihak-pihak yang terlibat.

Kompromi
Teknik ini digunakan tepat
untuk mengatasi situasi
konflik apabila dinilai
mendatangkan hasil
yang relatif permanen.
Seorang pimpinan dapat dikatakan
berhasil mengatasi konflik apabila:
Dorongan
bagi bawahan untuk
semakin kreatif dan inovatif
Timbulnya perhatian dan rasa
ingin tahu dari bawahan
Peningkatan kemampuan dari
para bawahan
Menyalurkan ketegangan secara
baik
5. Pemimpin Sebagai Integrator
 Adanya
pembagian tugas, sistem alokasi daya,
dana dan tenaga, serta diperlukannya spesialisasi
pengetahuan dan ketrampilan dapat
menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan yang
berkotak-kotak. Oleh karena itu diperlukan
integrator terutama pada hirarki puncak, yaitu
pimpinan.
5. Pemimpin Sebagai Integrator
 Hanya
pimpinanlah yang berada “di atas semua
orang dan semua satuan kerja yang
memungkinkannya menjalankan peranan
integratif yang didasarkan pada pendekatan yang
holistik.
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
1.
2.
3.
4.
5.
Pengambilan keputusan dan merealisasi
keputusan itu
Pendegelasian wewenang dan pembagian
kerja kepada para bawahan
Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
unsur manajemen
Memotivasi bawahan supaya bekerja efektif
dan bersemangat
Mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan
loyalitas bawahan
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
6. Pemrakarsa, Penggiatan, dan pengendalian
rencana.
7. Mengkoordinasi dan Mengintegrasi kegiatankegiatan bawahan
8. Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau
penghargaan kepada bawahan
9. Pengembangan bawahan melaui pendidikan
atau pelatihan
10 Melaksanakan pengawasan melekat
(waskat) dan tindakan – tindakan perbaikan jika
perlu.
30
KEPEMIMPINAN
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
11. Memelihasa aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai
denga izinnya.
12. Mempertanggungjawakan semua tindakannya
kepada pemilik, anggota dan pemerintah.
13. Membina dan mempertahankan kelangsungan
hidup organisasi.
14. Pemberian kompensasi, ketenangan dan
keselamatan bagi karyawan.
Hasim As’ari
Download