BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagasan penggunaan pasangan bilangan untuk meletakkan titiktitik pada dan penggunaan tripec bilangan untuk meletakkan titik-titik di ruang 3 mula-mula diungkapkan secara jelas dalam pertengahan abad ke 17 menjelang akhir abad ke 19 para ahli matematika dan ahli fisika mulai menyadari bahwa tidak perlu diberhenti dengan tripec. Pada waktu itu dikenal bahwa kuadrupel bilangan (a1, a2, a3, a4) dapat ditinjau sebagai titik pada ruang ‘berdemensi’ (a1, a2, …….a5) sebagai titik diruang 3, namun kita mungkin memperluas gagasan yang dikenal hingga melebihi ruang 3 dengan bekerja bagi sifat analetik atau sifat numeris titik dan vektor serta bukan bekerja dengan sifat geometrik. B. Tujuan Adapun tujuan yaitu : - Untuk mengetahui subruang pada vektor - Mengetahui kebebasan linear pada vektor - Mengetahui basis dan dimensi pada vektor - Mengetahui baris dan kolom matriks, rank, penerapan terhadap pencarian basis. iii BAB II PEMBAHASAN A. Subruang Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V dinamakan subruang (subspace) V jika W itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan perkalian skalar yang didefinisikan pada V. Jika W adalah himpunan dari satu atau lebih vektor dari sebuah ruang vektor V, maka W adalah subruang dari V jika dan hanya jika kondisi-kondisi berikut berlaku 1) Jika u dan v adalah vektor-vektor pada W, maka u + v terletak di W 2) Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor pada W, ku berada di W Kondisi-kondisi (1) dan (2) sering kita jelaskan dengan menyatakan bahwa W tertutup dibawah penambahan dan tertutup di bawah perkalian skalar. Bukti jika W adalah subruang dari V, maka semua aksioma ruang vektor dipenuhi; khususnya Aksioma 1 dan Aksioma 6 berlaku. Tetapi dalam hal ini persis merupakan kondisi (1) dan kondisi (2). Setiap ruang vektor pada V mempunyai paling sedikit dua subruang. V sendiri adalah sebuah subruang, dan himpunan {0} yang terdiri dari vektor nol saja pada V yang merupakan sebuah subruang yang kitanamakan subruang nol (zero subspace). Contoh : Misalkan W sebarang bidang yang melalui titik asal dan misalkan u serta V sebarang vektor pada W. maka u + v harus terletak pada W karena u + v adalah diagonal jajaran genjang yang ditentukan oleh u dan v (gambar 1) dan k u harus terletak pada W untuk sebarang skalar k iii karena ku terletak pada garis yang melalui u. jadi W adalah subruang dari R3 . Contoh Perlihatkan bahwa himpunan W dari semua matriks 2 x 2 yang mempunyai bilangan nol pada diagonal utamanya adalah subruang dari ruang vektor M22 dari semua matriks 2 x 2 Pemecahan. 0 a12 A a 21 0 0 b12 B b21 0 Adalah seberang dua matriks pada W dan K adalah sebarang skalar. Maka ka12 0 kA 0 ka 21 dan a12 b12 0 AB 0 a 21 b21 Oleh karena kA dan A + B mempunyai bilangan nol pada diagonal utama, maka kA dan A + B terletak pada W. Jadi, W adalah subruang dari M22. Contoh Vektor-vektor i = (1, 0, 0) j = (0, 1, 0) dan k = (0, 0, 1) merentang R3 karena setiap vektor (a, b, c) pada R3 dapat kita tuliskan sebagai : (a, b, c) = ai + bj + ck Teorema jika v1, v2, ……….vr adalah vektor–vektor pada ruang vektor V, maka: iii (1) Himpunan W dari semua kombinasi linear v1, v2, …….vr adalah subruang V (2) W adalah subruang terkecil dari V yang mengandung v1, v2, …….vr, adalah arti bahwa setiap subruang lain dari V yang mengandung v1, v2,…….,vr harus mengandung W Kombinasi linear vi, v2, ……..vr, maka kita dapatkan subruang V. subruang tersebut kita namakan ruang linear terentang oleh {v1, v2, …….vr}, atau dengan lebih sederhana kita namakan ruang terentang oleh {v1, v2,…….vr} Bukti (a) Untuk memperlihatkan bahwa W adalah subruang V, kita harus membuktikan bahwa W tertutup dibawah penambahan dan perkalian skalar. Jika u dan v adalah vektor-vektor pada W, maka u = c1v1 + c2v2 + …………… + crvr dimana c1, c2, …….cr, k1, k2,…………kr adalah skalar. Maka, u + v = (c1k1)v1 + (c2 + k2)v2 + …………… + (cr+kr)vr dan, untuk sebarang skalar k, ku = (kc1) v1 + (kc2) v2 + ………..+ (kcr) vr jadi u + v dan ku adalah kombinasi-kombinasi linear v1, v2, ……… vr, dan sebagai konsekuensinya maka u + v dan ku terletak di W sehingga W tertutup di bawah penambahan dan perkalian skalar. (b) Setiap vektor vi adalah kombinasi-kombinasi v1, v2, ……..vr, karenanya dapat kita tulis vi = 0v1+0v2 + ………..+ 1vi + …………..0vr oleh karena itu, subruang w mengandung setiap vektor v1, v2, …….vr misalkan W1 adalah sebarang subruang lain yang mengandung v1, v2, iii …….vr. karena W-1 tertutup di bawah penambahan dan perkalian skalar, maka W-1 harus mengundang semua kombinasi linear. c1v1 + c2v2 dari v1,v2……,vr jadi, W1 mengandung setiap vektor W. B. Kebebasan Linear Ketahui bahwa ruang vektor V direntang oleh himpunan vektor S = [v1, v2……..vr] jika setiap vektor pada V adalah kombinasi linear, v1, v2……..vr. dengan merentang himpunan tersebut akan berguna dalam berbagai soal, karena mungkin kita sering menelaah ruang vektor V dengan menelaah terlebih dahulu vektor-vektor dengan merentang himpunan S. dan kemudian dengan memperluas hasil-hasil tersebut pada bagian selebihnya dari V. maka, kita perlu mempertahankan perentangan himpunan S sekecil mungkin. Permasalahan untuk mendapatkan peretangan himpunan terkecil untuk ruang vektor bergantung pada pengertian kita mengenai kebebasan linear. Definisi. Jika S = {v1, v2……..vr} adalah himpunan vektor, maka persamaan vektor. k1v1 + k2v2 + …………..krvr = 0 Mempunyai paling sedikit satu pemecahan, yakni k1 = 0, k2 = 0, ………….kr = 0 jika ini adalah satu-satunya pemecahan, maka S kita namakan himpunan bebas linear (linearly independent). Jika ada pemecahan lain, maka S kita namakan himpunan tak bebas linear (linearly dependent). Contoh : Tinjaulah vektor-vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), dan k = (0, 0, 1) pada R3 ruas komponen persamaan vektor iii Kii + 1 + k2v2 + ………..krvr = 0 Menjadi k1 = (1, 0, 0), + k2 (0, 1, 0) + k3(0, 0, 1) = (0, 0, 0) atau secara ekivalen menjadi (k1, k2, k3) = (0, 0, 0) Jadi, k1 = 0, k2 = 0, k3 =0; sehingga himpunan S = (i, j, k) bebas linear. Uraian serupa dapat digunakan untuk memperlihatkan bahwa vektorvektor e1 = (1, 0, 0,……..0), e2 = (0, 1, 0, …..0),…….,cn = (0, 0, 0,……..1) membentuk himpunan bebas linear pada Rn. Teorema 6. Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah (a) Tak bebas linear jika dan hanya paling tidak satu diantara vektor S dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor S lainnya (b) Bebas linear jika dan hanya jika tidak ada vektor S yang dapat dinyatakan sebagai kombinasi dalam linear dalam vektor S lainnya . Teorema 27 (a) Jika sebuah himpunan mengandung vektor nol, maka himpunan itu takbebas linear (b) Sebuah himpunan yang mempunyai persis dua vektor tak bebas jika bebas satu dari vektor itu adalah perkalian dari skalar lainnya. Contoh 27. Dalam R2 atau R3 satu vektor adalah kelipatan skalar dari vektor lainnya jika hanya jika kedua vektor yang terletak pada garis yang sama yang melalui titik asal ditempatkan pada titik awalnya melalui titik asal. Jadi, berikutnya dari bagian (b) dari teorema 7 bahwa dalam R2 dan R3 dua vektor yang berbentuk himpunan tak bebas linear adalah jika dan hanya jika vektor itu terletak pada garis yang sama melalui titik asal yang ditempatkan pada titik awalnya melalui titik asal itu sendiri. iii Teorema 8. misalkan S = {v1, v2, ……….vr) adalah himpunan vektorvektor pada Rn jika r > n, maka S tak bebas linear. Bukti. v1 = (v11, v12, ……….v1n) v2 = (v21, v22, ……….v2n) vr = (vr1, vr2, ……….vrn) tinjaulah persamaan kiv1 + k2v2 + ………..krvr = 0 C. Basis dan Dimensi Definisi. Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S = {V1, V2,.....Vr} merupakan himpunan berhingga dari vektor-vektor pada V, maka S kita namakan basis untuk V jika (i) S bebes linear; (ii) S merentang V Contoh 32 Misalkan 1 0 0 1 0 0 0 0 M1 M2 M3 M4 0 0 0 0 1 0 0 1 iii Himpunan S = {M1, M2, M3, M4} adalah sebuah basis untuk ruang vektor M22 dari matriks-matriks 2x2. Untuk melihat bahwa S merentang M22, perhatikan bahwa sebuah vektor khas (matriks). a b c d Dapat ditulis sebagai a b 1 0 0 1 0 0 0 0 c d a 0 0 0 0 1 0 0 1 = aM1 + bM2 + cM3 + dM4 Untuk melihat bahwa S bebas linear, anggaplah bahwa aM1 + bM2 + cM3 + dM4 = 0 yakni 1 0 a b 0 0 0 1 0 0 c 0 0 1 0 d 0 0 0 0 0 1 0 0 a b 0 0 c d 0 0 Jadi, a = b = c = d = 0 sehingga S bebas linear. Definisi. Sebuah ruang vektor taknol V dinamakan berdimensi berhingga (finite dimensional) jika ruang fektor tersebut mengandung sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor {V1,V2,...Vn} yang membentuk sebuah basis. Jika tidak ada himpunan seperti itu, maka V dinamakan dimensi tak berhingga (infinite dimensional), tambahan lagi, kita akan menganggap ruang vektor nol sebagai ruang vektor berdimensi berhingga walaupun ruang vektor tersebut tidak mempunyai himpunan bebas linearm sehingga basispun tidak ada. Teorema 9. Jika S = {V1,V2,….Vn} adalah basis untuk ruang vektor V, maka setiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak terbebas linear iii Bukti. Misalkan S= {W1, W2,….Wm} adalah sebarang himpunan m vektor pada V, dimana m>n. Kita ingin memperlihatkan bahwa S tak bebas linear. Karena S = {V1,V2….Vn} adalah sebuah basis maka setiap w dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor S, katakanlah, w1 = a11v1 + a21v2 +………an1vn w1 = a12v1 + a22v2 +………an1vn wm = a1mv1 + a2mv2 +………anmvn Untuk memperlihatkan bahwa S tak bebas linear, maka kita harus cari skalar-skalar K1,K2…Km, yang tidak semuanya nol, sehingga k1w1 + k2v2 +….………kmwm = 0 Teorema 10. Sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai jumlah vektor yang sama. Bukti. Misalkan S = {V1,V2….Vn} dan S {W1, W2,….Wm} adalah dua basis untuk sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga. Karena S adalah sebuah basis dan S adalah himpunan basis linear, maka teorema 9 menunjukkan bahwa mn. Demikian juga, karena S adalah sebuah basis dan S bebas linear, kita juga memperoleh nm. maka m=n. Definisi. Dimensi sebuah ruangan vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan sebagai banyaknya vektor pada basis untuk V. Tambahan lagi, kita mendefinisikan ruang vektor nol mempunyai dimensi nol. Contoh 37 Tentukanlah basis dan dimensi untuk ruang pemecahan dari sistem homogen. 2x1 + 2x2 - x3 + x5 = 0 - x1 - x2 + 2x3 - 3x4 + x5 = 0 x1 + x2 - 2x3 iii - x5 = 0 x3 + x4 + x5 = 0 Pemecahan. Pada contoh x1 = – s – 1, x2 = s, x3 = -t, x4 = 0, x5 = t, Sehingga vektor-vektor pemecahan tersebut dapat dituliskan sebagai x1 s t s t 1 1 x s s 0 1 0 2 x 3 t 0 t 0 1 x4 0 0 0 0 0 x 5 t 0 t 0 1 Yang memperlihatkan bahwa vektor-vektor 1 1 0 0 v1 0 dan v 2 1 0 0 0 1 Teorema 11 (a) Jika S = {V1,V2….Vn} adalah sebuah himpunan n vektor bebas linear pada sebuah ruang V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis untuk V. (b) Jika S = {V1,V2….Vn} adalah sebuah himpunan n vektor yang merentang ruang V yang berdimensi n, maka S adalah basis untuk V (c) Jika S = {V1,V2….Vr} adalah sebuah himpunan bebas linear pada ruang V yang berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar menjadi basis untuk V, yakni vektor-vektor {Vr,1….Vn} sehingga {V1,V2….{Vr,Vr +1,…Vn} adalah sebuah basis untuk V. iii D. Ruang Baris Dan Kolom Matriks, Rank, Penerapan Terhadap Pencarian Basis Definisi. Tinjauan matriks m x n a11 a12 .....a1n A a 21 a 22 .....a 2n a m1 a m2 .....a mn Vektor-vektor r1 (a11,a12 .....a1n ) r2 (a 21 , a 22 .....a 2n ) rm (a m1 , a m2 .....a mn ) Bentuk dari baris-baris A yang kita namakan vektor-vektor baris A, dan vektor-vektor a11 c1 a 21 , a m1 a12 a1n c2 a 22 ,...........cn a 2n a m2 a mn Terbentuk dari kolom-kolom A. Subruang Rn yang direntang oleh vektorvektor baris yang kita namakan ruang baris (row space) A dan Subruang Rm yang direntang oleh vektor-vektor kolom kita namakan ruang kolom (column space)A Contoh Misalkan 3 1 0 A 2 1 4 Vektor-vektor baris A adalah r1 = (2,1,0) dan r1 = (3,-1,4) Teorema berikutnya akan membantu kita mencari basis-basis untuk ruang vektor. Teorema 12. operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks iii Jelaslah bahwa dari teorema ini bahwa sebuah matriks dan semua bentuk eselon barisnya mempunyai ruang baris yang sama. Akan tetapi, vektorvektor baris taknol dari matriks berbentuk eselon baris selalu bebas linear. Sehingga vektor-vektor baris taknol ini membentuk basis untuk ruang baris tersebut. Jadi, kita peroleh hasil berikut. Teorema 13. Vektor-vektor baris taknol berbentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk ruang baris A. Contoh 40 Carilah sebuah basis untuk ruang yang direntang oleh vektor-vektor v1 = (1,-2,0,0,3,), v2 = (2,-5,-3,-2,6) v3 = (0,5,15,10,0) v4 = (2,6,18,8,6) Pemecahan. Ruang yang direntang oleh vektor-vektor ini adalah ruang baris dari matriks 1 2 0 0 2 5 3 2 0 5 15 10 2 6 18 8 3 6 0 6 Dengan meredekusi matriks ini menjadi bentuk eselon baris, kita dapatkan (buktikan): 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 3 3 2 0 1 1 0 0 0 0 Vektor-vektor baris taknol pada matriks ini adalah w1 = (1,-2,0,0,3), w2 = (0,1,3,2,0) w3 = (0,0,1,1,0) Vektor-vektor ini membentuk basis bagi ruang baris tersebut dan sebagai konsekuensinya maka akan membentuk basis untuk ruang yang direntang oleh v1, v2, v3 dan v4 iii Teorema 14. Jika A adalah sebarang matriks, maka ruang baris dan ruang kolom A mempunyai dimensi yang sama. Contoh 1 0 1 1 A 3 2 5 1 0 4 4 4 Mempunyai ruang kolom berdimensi dua. Jadi teorema 14 menyatakan bahwa ruang baris tersebut juga berdimensi dua. Untuk melihat bahwa kasusnya memang demikian, maka kita reduksi A terhadap bentuk eselon baris, yang menghasilkan (buktikan). 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 Karena matriks ini mempunyai dua baris taknol, maka ruang baris A berdimensi dua. Definisi. Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan ditanyakan dengan rank (A) Teorema Jika A adalah matriks n x n, maka pertanyaan-pertanyaan berikut ekivalen satu sama lain. (a) A dapat dibalik (b) Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial (c) A ekivalen baris dengan In (d) Ax = b konsisten untuk tiap-tiap matriks b yang berukuran n x 1 (e) Det (A) 0 (f) A mempunyai rank n (g) Vektor-vektor baris A bebas linear (h) Vektor-vektor kolom A bebas linear iii Bukti. Kita akan perlihatkan bahwa (c), (f), (g) dan (h) ekivalen satu sama lain membuktikan urutan implikasi (c) => (f) => (g) => (c). ini akan melengkapkan bukti tersebut karena kita sudah mengetahui bahwa (c) ekivalen dengan (a), (b), (d) dan (e). (c) => (f) karena A ekivalen baris dengan In, dan In baris taknol, maka ruang baris dari A berdimensi n menurut Teorema 13. jadi, A mempunyai rank n. (f) => (g) karena A mempunyai rank n, maka ruang baris dari A, maka jelaslah dari teorema 11 dalam bagian 4.5 bahwa vektor-vektor baris A bebas linear. (g) => (h) anggaplah vektor-vektor baris A bebas linear. Jadi, ruang baris A berdimensi n. Menurut teorema 14 maka ruang kolom. A juga berdimensi n. karena vektor-vektor kolom A merentang ruang kolom, maka vektor-vektor kolom A bebas linear menurut teorema 11 pada bagian 4.5. (h) => (c) anggapalah vektor-vektor kolom A bebas linear. Jadi, ruang kolom A berdimensi n dan sebagai konsekuensinya, maka menurut Teorema 14 ruang baris A berdimensi n. ini berarti bahwa bentuk eselon baris tereduksi A mempunyai n baris taknol, yakni bahwa semua barisnya taknol. Seperti yang disajikan pada contoh 24 bagian 2.3 maka ini berarti bahwa bentuk eselon baris tereduksi A adalah I n. jadi, A ekivalen baris dengan In. Teorema 16. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b berada pada ruang kolom A Contoh 44. Misalkan Ax = b adalah sistem linear iii 1 3 2 x1 1 1 2 3 x 9 2 2 1 2 x 3 3 Pecahkan sistem tersebut dan gunakan hasil untuk menyatakan b sebagai kombinasi linear dari vektor kolom A. Pemecahan. Dengan memecahkan sistem menggunakan eliminasi Gauss akan menghasilkan ( buktikan ): x1 = 2 x 2 = 1 x3 = 3 Jadi, dari persamaan ( 4. 16, 1 3 2 1 2 1 2 3 3 9 2 1 2 3 Teorema 18 jika Ax= b adalah sistem linear konsisten dari m persamaan n bilangan tak diketahui dan A mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut mengandung n-r parameter. Jika A adalah mertiks 5x7 dengan rank 4, dan jika Ax=b adalah sistem linear konsisten maka pemecahan tersebut mengandung sistem 74=3 parameter. iii BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah : 1. Subhimpunan w dari sebuah ruang vektor dinamakan subruang (subspace) v jika w itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan perkalian skalar yang didefinisikan pada v 2. Kebebasan linear jika s (v1, v2, ….v5) adalah himpunan vektor, maka persamaan vektor kiv1 + kiv2 + ……… + krvr = 0 Mempunyai paling sedikit satu pemecahan yakni : Ki = 0, K2 = 0, Kr = 0 Jika ini adalah satu-satunya pemecahan maka, s kita namakan himpunan bebas linear (linearly independent). Jika ada pemecahan lain maka S kita namakan himpunan tak bebas linear (linearly dependent) 3. Ke basis dan dimensi dimana jika v adalah sebarang ruang vektor dan s = (v1, v2………vr) merupakan himpunan sehingga dari vektorvektor pada v maka s dinamakan basis untuk v jika: (i) S bebas linear (ii) S merentang v 4. Ruang garis dan kolom matriks, rank, penerapan terhadap pemecahan basis Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan rank (A) iii B. Saran Dalam menentukan ruang-ruang dalam vektor diperlukan ketelitian yang tinggi dan dilandaskan dengan definisi-definisi yang telat ada, sehingga mendapatkan hasil yang maximal. iii DAFTAR PUSTAKA Anton Howard, 1987. Aljabar Linear Erlementer, Edisi Ketiga Jakarta. Erlangga. iii