II. TELAAH PUSTAKA Tanaman teh (Camellia sinensis L.) merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap kekeringan. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah tropik dan subtropik dengan ketinggian 200 – 2.000 m di atas permukaan laut (m dpl) dengan temperatur 10°C- 27°C. Tanaman ini membutuhkan curah hujan minimum mencapai 1.200 mm dengan kelembaban yang merata sepanjang tahun (Anonim, 2010). Di PTPN IX kebun Semugih, Pemalang, Jawa Tengah ditanam berbagai macam klon teh (Gambung, TRI 2024 dan Asamicca). Klon adalah tanaman yang dikembangbiakan secara vegetatif buatan dan biasanya digunakan untuk pembiakan secara stek (Setyamidjaja, 1988). Teh jenis Assamica mempunyai daun yang relatif lebar dan besar. Klon TRI (Tea Reasearch institute 2024) merupakan teh yang di tanam di dataran rendah sampai dataran tinggi, memiliki percabangan yang banyak, dan paling peka terhadap serangan penyakit. Klon ini tidak tahan terhadap penyakit cacar dan responsiv terhadap pembusukan bunga. Klon Gambung memiliki ciri bentuk daun lonjong, warna hijau muda, permukaan daun kasar dan bergelombang, helain tebal, posisi daun agak tegak serta memiliki trikoma yang banyak. Klon ini sangat tahan terhadap penyakit cacar sehingga dalam prodiktivitas klon Gambung yang sangat unggul (Sahid et al., 2000). Kondisi tanaman inang seperti umur dan keadaan fisiologis sangat berpengaruh terhadap kepadatan tungau. Produksi telur tungau pada pohon-pohon yang sangat sehat (dalam keadaan baik), adalah lebih banyak daripada kebun-kebun yang tidak terpelihara (Watson, 1975); demikian juga pada daun yang tua kurang mendapat serangan tungau. Hal ini disebabkan adanya perbedaan nutrisi pada daun tersebut. Nutrisi makanan berpengaruh pada daya tetas telur, kematian dan perkembangan populasi tungau (Van der Vrie et al., 1972). bio.unsoed.ac.id Berbagai macam klon teh menunjukkan perbedaan jumlah populasi tungau hama yang ada (Oomen, 1982). Populasi mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh, menandakan pembedaan dan memelihara diri seperti yang dilakukan organisme. Disamping itu populasi juga mempunyai organisasi dan struktur yang dapat dilukiskan. Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme (Nurhidayah, 2011). 4 Populasi tungau hama dalam mempertahankan hidupnya mengadakan pencaran harian mengikuti pencaran mangsa keseluruh bagian tanaman. Pencaran harian merupakan kebiasaan tungau hama dalam rangka memperoleh sumber daya pakan yang diperlukan. Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen abiotik seperti kelembaban udara, temperatur, intensitas sinar matahari yang menjadi faktor pembatas dalam ekosistem. Faktor negatif ataupun positif bagi populasi adalah, ketidaktergantungan pada kepadatan (density independent), apabila pengaruhnya tidak tergantung dari besarnya populasi, contohnya iklim. Ketergantungan pada kepadatan (density dependent), apabila pengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan, contohnya faktor biotik (persaingan) (Odum,1993). Relung (niche) merupakan gabungan khusus antara faktor abiotik dan biotik yang diperlukan oleh suatu jenis untuk aktivitas hidup dan eksistensi yang berkesinambungan dalam komunitas (Soetjipto, 1992). Menurut Odum (1993) Relung ekologi dikenal dengan istilah lebih inklusif yang meliputi tidak saja ruang secara abiotik yang didiami makhluk, tetapi juga peran fungsional dalam komunitas serta kedudukan makhluk itu di dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Relung mencakup ruang abiotik yang diduduki organisme, dan peran lingkungan tempat tinggalnya, sehingga relung ekologi dapat dikatakan sebagai relung atau ruang habitat (Novarino, 2008). Relung menunjukkan peranan fungsional dan posisi organisme dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompokkelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain. Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak dapat saling berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik. Populasi-populasi yang hidup secara terpisah ini disebut deme. Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung bio.unsoed.ac.id ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Nurhidayah, 2011). Menurut Umar (2012), faktor yang menyebabkan terjadinya pencaran populasi dalam suatu ekosistem yaitu : 1). Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke tempat lainnya dan tinggal secara permanen. 2). Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi lainnya dan tinggal secara permanen. 5 3). Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah ke daerah populasi lainnya secara periodik. bio.unsoed.ac.id 6