3.PENGARAHAN

advertisement
Pengarahan/Menggerakkan
(Actuating / Leading)
Fungsi Manajemen
Pengertian pengisian
jabatan/Staffing

Sebelumnya diartikan dahulu
fungsi pengisian jabatan atau
fungsi staffing.

Yang terdiri dari pengadaan
karyawan, penarikkan karyawan,
seleksi karyawan, penempatan
karyawan dan pemberhentian
karyawan.
Pengadaan Karyawan

Pengadaan adalah proses
penarikkan, seleksi, penempatan,
orientasi dan induksi untuk
mendapatkan karyawan, baik
kualitas maupun kuantitasnya
Adalah sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

Untuk mendapatkan karyawan yang
baik harus dilakukan dengan cara
analisis jabatan (job analysis),
uraian pekerjaan (job description),
dan spesifikasi pekerjaan (job
specification).
Penarikkan karyawan
(Recruiting)

kegiatan mencari (menetapkan sumber
tenaga kerja yang diperlukan) dan
mempengaruhi (cara penarikkan,
melalaui iklan) tenaga kerja agar mau
melamar pekerjaan yang masih kosong
di perusahaan.

Sumber karyawan disini dapat
bersumber dari :
sumber internal, yaitu melalui karyawan
yang telah ada, baik karena rotasi,
promosi dan sumber eksternal, yaitu
karyawan ditarik dari luar perusahaan.
Seleksi Karyawan

Kegiatan pemilihan dan penentuan
pelamar yang diterima atau yang ditolak
untuk menjadi karyawan perusahaan.

Prosedur seleksi : Seleksi surat-surat
lamaran, pemeriksaan referensi,
wawancara pendahuluan, seleksi ilmu
pengetahuan, tes psikotes, tes kesahatan,
wawancara dengan atasan dan keputusan
diterima atau ditolak.

Tingkat-tingkat seleksi : Seleksi tingkat
pertama, kedua dan ketiga.

Penempatan Karyawan
Kegiatan untuk menempatkan karyawan yang telah lulus
seleksi jabatan tertentu. Dalam penempatan harus
dilakukan orientasi dan induksi.

Orientasi
Memberitahukan karyawan batu tentang hak dan
kewajibannya, tugas dan tanggungjawabnya dan
peraturan perusahaan. Tujuannya supaya karyawan
merasa dirinya telah diterima dilingkungannya.

Induksi
Kegiatan untuk mempengaruhi tingkah laku karyawan
baru yang telah ditempatkan,agar ia menaati peraturan
dan norma perusahaan.

Serta Pelatihan
Dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja karyawan.
Pemberhentian Karyawan

Pemberhantian adalah putusnya hubungan
kerja seorang karyawan dengan suatu
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh
keinginan perusahaan, keinginan
karyawan, kontrak kerja habis, peraturan
perburuhan, pensiun atau meninggal
dunia.
Pengarahan/Menggerakkan
(Actuating)
Menurut
GR. Terry : Pengarahan adalah membuat
semua anggota kelompok, agar mau
bekerja sama dan bekerja secara iklas
serta bergairah untuk mencapai tujuan
sesuai dengan perencanaan dan usaha
pengorganisasian.

Jadi pengarahan
kegiatan yang dilakukan oleh
pemimpin untuk membimbing,
menggerakkan, mengatur anggota
yang telah diberi tugas dalam
melaksanakan suatu kegiatan.
Pokok Masalah yang Dipelajari
pada Fungsi Pengarahan
1. Tingkah Laku Manusia
Kebutuhan karyawan selain gaji dan
kompensasi yang sesuai, perlakuan
yang manusiawi terhadap karyawan
dapat mendorong peningkatan
produktivitas kerja.
2. Hubungan Manusiawi
Dalam kehidupan berkelompok atau
organisasi ini harus didasarkan atas
kebutuhan, kepentingan, hormat
menghormati,saling membutuhkan
dan kerjasama di antara semua
pihak untuk mencapai tujuan.
3. Komunikasi
Adalah suatu alat untuk
menyampaikan perintah, laporan,
berita, ide atau pesan atau informasi
dari kominikator kepada kominikan
agar diantara mereka terdapat
interaksi.
Proses komunikasi, terdiri dari :


Unsur : komunikator, pesan, saluran,
komunikan dan action.
Lambang : suara, tulisan, warna dll.
4. Kepemimpinan
Adalah seni seorang pemimpin
mempengaruhi perilaku bawahan
agar mau bekerja sama dan bekerja
secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi.
Fungsi kepemimpinan :





Pengambilan keputusan dan merealisasi
keputusan itu.
Pendelegasian wewenang dan pembagian
kerja.
Meningkatkan hasil guna dan daya guna
semua unsur manajemen.
Memotivasi bawahan supa bekerja efektif
dan bersemangat.
Mengembangkan imajimasi, kreatifitas dan
loyalitas.
Selanjutnya:
Pemrakarsa, penggiatan dan pengendalian
rencana.
 Mengkoordinasi kegiatan bawahan
 Penilaian prestasi dan memberi teguran
kepada bawahan.
 Pengembanga bawahan melalaui
pendidikan maupun pelatihan.
 Memelihara aktivitas perusahaan dan
bertanggungjawab atas emua tindakan
kepada pemilik, pemerintah dan bawahan.
 Memberi kompensasi, ketenangan,
kesejahteraan pada karyawan dll.

Unsur-unsur kepemimpinan :

Pemimpin, bawahan, organisasi,
tujuan dan lingkungan internal dan
eksternal perusahaan.
Gaya/Tipe Kepemimpinan
Menurut Malayu SP. Hasibuan :
1. Kepemimpinan otoriter

Jika seorang pemimpin menganut sistem
sentralisasi wewenang. Falsafah
pemimpin, bawahan adalah untuk
pemimpin dan menganggap dirinya
paling berkuasa, paling pintar dan
mampu.

Pengarahan dilakukan dengan cara
instruksi dan perintah. Orientasi
kepemimpinan hanya untuk
meningkatkan produktifitas kerja
karyawan, namun tidak memperhatikan
perasaan dan kesejahteraan karyawan
2. Kepemimpinan partisipatif

Jika dalam pemimpin melakukan secara
persuasif, menciptakan kerjasama yang
serasi, menumbuhkan loyalitas dan
partisipasi bawahan. Pemimpin
memotivasi karyawan, pemimpin
menerapkan sistem manajemen terbuka.
Informasi dan pembinaan kaderisasi
mendapat perhatian yang serius.
3. Kepemimpinan delegatif

Jika seorang pemimpin mendelegasikan
wewenang kepada bawahannya dengan
agak lengkap, sehingga bawahan itu
dapat mengambil keputusan dan
kebijakan dengan agak bebas dalam
melakukan pekerjaannya.
Sampai Jumpa……………………
Download