BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN

advertisement
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir
Fakta menunjukkan bahwa proses penuaan terjadi kemunduran dan deplesi
jumlah sel Langerhans di epidermis, yakni sel efektor imunogen pada kulit, yang
mengakibatkan penurunan daya tahan terhadap stressor lingkungan ( Yaar, 2003).
Jika kulit merusak dan menua dimungkinkan dapat dihambat oleh pemberian sel
punca ( Stemcell ).
Beberapa ilmuwan menduga plastisitas stem cell disebabkan oleh fusi sel antara
stem cell dewasa dan sel kulit, menduga plastisitas stem cell itu nyata, dan stem
cell (lingkungan mikro) berperan penting dalam meregulasi keseimbangan antara
peremajaan diri dan diferensiasi pada semua stem cell. Jadi, penting untuk dicatat
bahwa menciptakan suatu lingkungan mikro yang tepat merupakan masalah
penting agar stem cell bertahan hidup dan ikut serta dalam regenerasi kulit.
Faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keoptimalan dari Lingkungan
Mikro Stemcell ini adalah :
1. Granulocyte Macrophage-colony stimulating factor (GM-CSF) menyokong
outgrowth sel dendritik dari darah periferal mencit. Dalam makalah ini kita
memperluas temuan ini pada manusia dan menunjukkan kerjasama antara
GM-CSF dan tumour-necrosis factor-α (TNF-α) sangat penting untuk
produksi
progenitor
sel
dendritik/Langerhans
CD34+.
Ketersediaan
cells
sel
ini
manusia
dari
dalam
jumlah
hematopoietic
besar
akan
memfasilitasi pemahaman akan peran mereka dalam regulasi dan gangguan
imunologi.
55
2
2. TGF-β1 berperan dalam menginduksi Monosit untuk berdiferensiasi menjadi
sel Dendritik. Sel Dendritik yang dapat diubah oleh TGF-β ini berpotensi
menjadi Epidermal Sel Dendritik ( Banchereau, 1998 ).
3. Regulasi karakteristik stem cells niche adalah interaksi antar sel baik diantara
stem cells, maupun juga interaksi antara stem cells dan sel sekitar yang sudah
berdiferensiasi, interaksi antara stem cells dan molekul adhesi, komponen
matriks ekstraselular, tensi oksigen, growth factor, sitokin, dan faktor ikatankimia lingkungan seperti pH, kuat ion (contohnya, konsentrasi Ca 2+) dan
metabolit, seperti ATP.
4. Medium Biakan yang baik dapat memberikan nutrisi seperti Dulbecco/Vogt
Modified Eagle’s Minimal Essential Medium ( DMEM ) Terdiri dari : asam
amino, elektrolit (CaCl, KCl, Magnesium sulfat, NaCl dan Monosodium
Phosphat), glukosa, vitamin (asam folat, nicotinamid, riboflavin, B12)
Dalam respon Th1, IL-12 merupakan produk sel dendritik terpenting. Sel
Dendritik diketahui memproduksi IL-12, IL-18 dan IFN-γ dalam kadar yang tinggi
( Karnen, 2004 ).
Activin A merupakan famili dari TGF-β yang diinduksi oleh sitokin proinflamasi
termasuk IL-12 dan berpengaruh dalam proses morfogenesis kulit dan penyembuhan
luka, menginduksi diferensiasi dari monosit manusia menjadi Langerhans cell
( Jones, 2004 ).
3
3.2. Kerangka Konsep
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian pustaka maka disusun kerangka konsep
sebagai berikut:
GROWTH FACTOR + SITOKIN
Dengan : TGF-β1 dan Activin A,
GM-CSF
Faktor Eksternal :
Jenis Medium Biakan
Dosis
Suhu
Temperatur
Lama Kultur
Sitokin
Faktor Internal :
Genetik
Usia
Hormonal
Nutrisi
SEL PUNCA
( Hematopoetic Stem Cell )
4
KADAR IL-12 dan IFN-γ
( Fungsi SEL LANGERHANS )
Bagan 3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Penjabaran dalam kerangka berpikir adalah sebagai berikut
Riboflavin
B12
Iron
Asam Amino
CaCl2,KCl,MgSO4,
NaCl,NaPO4
Glucosa
Nicotinamide
Riboflavin
B12
Iron
Asam Amino
CaCl2,KCl,MgSO4,
NaCl,NaPO4
Glucosa
Nicotinamide
TGF –β1
GM-CSF
Riboflavin
B12
Iron
Asam Amino
CaCl2,KCl,MgSO4,
NaCl,NaPO4
Glucosa
Nicotinamide
Activin A
GM-CSF
Riboflavin
B12
Iron
Asam Amino
CaCl2,KCl,MgSO4,
NaCl,NaPO4
Glucosa
Nicotinamide
TGF –β1
GM-CSF
Activin A
5
P
P
P
Sekresi IL-12
Sekresi IFN-γ
Keterangan :
P
P
P
P
P
P
P
D
D
D
D
Sekresi IL-12
Sekresi IFN-γ
Sekresi IL-12
Sekresi IFN-γ
P
D
P
P
D
D
Sekresi IL-12
Sekresi IFN-γ
6
P : Proliferasi
D : Diferensiasi
Bagan 3.1 Alur Pikir Penelitian
3.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah :
1. Pemberian TGF-β1, Activin A sebagai growth factors dan GM-CSF sebagai sitokin
dalam medium biakan DMEM sel punca dapat berperan dalam mengubah sel Punca
menjadi sel Langerhans dengan lingkungan mikro yang optimal.
2. Peningkatan Kadar IL 12 dan Interferon Gamma pada medium biakan DMEM sel
Punca yang diberikan kombinasi Growth Factor dan Sitokin yang spesifik yaitu TGFβ1, Activin A dan GM-CSF, menunjukkan indikator adanya fungsi Sel Langerhans.
Download