PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DAN MEDIA SOSIAL (Pengembangan Tradisi Menulis Pustakawan sebagai Ajaran Tri Dharma Perpustakaan Melalui Media Sosial) Oleh: Ahmad Syawqi, S.Ag, S.IPI, M.Pd.I Pustakawan Madya, Dosen Luar Biasa, Kanditdat Doktor, Pustakawan Berprestasi 2016 dari IAIN Antasari Banjarmasin Disampaikan Dalam Kegiatan Kerja Pusat XX dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2016 di Bandung Jawa Barat, 11-13 Oktober 2016. Pertama, Mengembangkan Budaya Menulis SEBUAH RENUNGAN 1 “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5) SEBUAH RENUNGAN 2 Seorang pustakawan yang bekerja di perpustakaan, dikelilingi berbagai jenis koleksi sebagai bahan informasi, tentunya punya wawasan dan pengetahuan yang luas, Kondisi ini memungkinkan pustakawan mudah menulis. Tetapi pada kenyataannya justru minat menulis pustakawan sangat rendah sekali. Seorang pustakawan yang belum mau menulis bisa diibaratlan seperti semut yang mati di tengah-tengah tumpukan gula. Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis. Kuncinya ” Jika kemauan belum muncul, harus memotivasi diri sendiri. Kuncinya “memotivasi diri sendiri MAKNA MENULIS Menulis “satu aktivitas” “menuangkan pikiran atau perasaan dalam bentuk tulisan” MEMULAI AKTIVITAS MENULIS BINGUNG mau nulis apa ya atau BISA NGGA YA nulis??? Pertama, ada ketertarikan pada satu topik Agar tertarik berbagai topik harus rajin membaca dari berbagai sumber informasi. • Cari topik yang sesuai dengan bidang dikuasai • Baca sebanyak mungkin: jurnal, laporan penelitian, buku, makalah, akses internet, dsb • Diskusi dengan sejawat, berseminar • Cermati tulisan pengarang yang karangannya baik untuk “belajar Dari kegiatan-kegiatan itu lazimnya akan muncul “ilham” di benak kita Kedua, setelah menemukan topik/ide, segera menulis “… orang yang berani menulis adalah Tulis mereka yang berani bermimpi. Dan yang bersedia membagi mimpinya & kepada orang lain, adalah mereka Sampaikan… yang siap mewujudkan mimpinya tersebut…” “… semakin kita sering menulis, maka akan semakin lekatlah ilmu tersebut pada diri kita. Dan untuk meninggikan pengetahuan yang kita miliki, sampaikanlah kepada orang lain…” Merasa tidak bisa padahal belum berusaha Kurang termotivasi kemauan karena berbagai sebab malas, tidak ada keinginan untuk maju Waktunya habis tersita untuk mengerjakan pekerjaan rutinnya Penguasaan teknologi informasi dan bahasa asing sangat lemah Minat baca para pustakawan itu sendiri Kendala Menulis Bagi Pustakawan Kurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidang keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi) Tidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuk penulisan karya ilmiah Kurang menguasai bahasa untuk membahasakan gagasan pada penulisan karya ilmiah (aspek bentuk) Kurang memahami model dan teknik penulisan karya ilmiah Tidak ada tantangan dari faktor income, tidak menulis juga sudah bisa hidup layak Jadilah predator buku, jangan hanya jadi kutu buku saja. Kutu adalah kecil, tapi predator adalah besar. Seorang penulis ibaratnya akan menuangkan air ke gelas orang lain. Jika gelasnya sendiri tak berisi air, mana mungkin dia bisa mengisi gelas orang lain Faktor internal Minat Memiliki perhatian terhadap Kegiatan menulis Kebutuhan akan kepuasan Menambah wawasan Mengikuti perkembangan Faktor Eksternal yang mencintai •Lingkungan : kegiatan menulis, Pekerjaan “penulis” dan karier, Ditugaskan/diperintahkan oleh atasan, dan Diundang sebagai pemakalah pada suatu seminar, dll € Pertama, berikan penghargaan feedback terhadap hasil tulisan “honorarium” Kedua, memberikan modal untuk belajar menulis Ketiga, giatkan Iomba penulisan Keempat, adanya dorongan psikologis dari redaksi. Solusi Peningkatan Budaya Menulis Kedua, Mengembangkan Tri Dharma Perpustakaan Dosen luar biasa pada program D3 D3 Ilmu Perpustakaan IAIN Antasari Totur pada Universitas Terbuka Banjarmasin Narasumber, Sharing dalam berbagai seminar, workshop, bimtek, dll Mengikuti dan lulus uji kompetensi pustakawan Memberikan konsultasi kepustakawanan Persiapan Ujian Tertutup Doktor Bidang Pendidikan Islam 2016 Pendidikan dan Pengajaran Melakukan kerjasama penelitian dan pengkajian antara Pustakawan dg Dosen D3 Ilmu Perpustakaan IAIN Antasari Melakukan kerjasama bantuan penelitian dan pengkajian antara Pustakawan dan Dosen D3 Ilmu Perpustakaan IAIN Antasari dg LP2M Melakukan kerjasama Perpustakaan IAIN Antasari dg Perpustakaan Nasional RI PENELITIAN & PENGEMBANGAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN Tim Akreditasi Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin bidang layanan BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT Melakukan gerakan pustakawan menulis kerjasama IPI Kalsel dan Prodi D3 Ilmu Perpustakaan IAIN Antasari (kelembagaan) Membuka Biro Jasa Pengadaan Tenaga Pustakawan (magang dan tenaga tetap) dengan mitra kerjasama IPI Kalsel dan Prodi D3 Ilmu Perpustakaan IAIN Antasari sebagai JAMKERPUS (manual & online) Membuka Biro ketenagaan dan Konsultasi kepustakawanan MHJD3IPII manual/online medsos hp Membuka Biro Ketenagaan dan Konsultasi kepustakawanan MHJD3IPII manual/online medsos hp •Membuka Biro Ketenagaan dan Konsultasi kepustakawanan MHJD3IPII manual/online medsos hp Program Pembinaan Perpustakaan Sekolah dalam Pencapaian Akreditasi Sekolah dan Standarisasi Perpustakaan Membuka rumah pintar “bermain dan belajar” serta taman baca Al-Qur’an Membangun kampung literasi di Batola yang bekerja sama dengan BAPUSTARDA, IGI, Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin dan Program D3 IPII Kalsel Membangun kampung digital di Banjarbaru Kalsel kerja sama Telkom dan Pustakawan IAIN Antasari Melakukan gerakan memasyarakatkan perpustakaan sebagai bentuk promosi melalui media elektronik (Siaran di RRI Banjarmasin) Menjadi Pustakawan Penggerak Pemberdayaan perpustakaan (P4) pada program pengembangan PerpuSeru Kalsel yang didukung oleh Coca-Cola Foundation Indonesia dan Bill & Melinda Gates Foundation MENGGAIRAHKAN budaya menulis melalui publikasi karya2 tulis di buku, jurnal, riset, media massa (opini) sebagai bentuk gerakan pustakawan menulis