peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

advertisement
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI
METODE JARIMAGIC DI KELAS II SD NEGERI LAM URA
KABUPATEN ACEH BESAR
Maulidar1), Maisarah2)
Pendidikan Matematika Universitas Serambi Mekkah
Email: [email protected]
1,2)
ABSTRAK
This research lifts several issues (1) how is student`s enhancement
mathematical problem solving ability on operation of multiplication arithmetic
through finger magic method in level II of SD Lam Ura Aceh Besar? (2) How
is student`s completion study on operation of multiplication arithmetic
through finger magic in level II of SD Lam Ura Aceh Besar?. The used
method in this research was classroom action research with two cycles which
is conducted on student level II of SD Lam Ura Aceh Besar. The subjects of
the study were students level II of SD Lam Ura as many as 20 students. The
data collection used the form of test and observation. Data analyzing
conducted qualitative technique. The result of the study shows: (1) learning
via finger magic method could increase student`s mathematical problem
solving ability. The 1st cycle in the conventional class is as bigger as 72,8%, in
the 2nd cycle increased 80,05% ,(2) the completeness of conventional is as big
as 85% is over the assigned criteria is 80%, the mean of the class is 83,9%
over the assigned criteria is 80%, (3) the percentage of student activity in good
category as big as 78,6% at the first meet and 83,9% at the second one at the
2nd cycle, for the teacher`s ability in managing learning is as big as 85,1% The
recommendation on this study is that all teachers to implement learning by use
finger magic as one of alternative effort to solve problem on student`s
mathematic especially on the subject multiplication arithmetic operation.
Key Word: Matematika, Perkalian, Jarimagic
PENDAHULUAN
Matematika sebagai cabang dari ilmu pengetahuan yang dapat menghantarkan
manusia untuk berpikir logis, amalitis, sistematis, kritis, dan kreatif merupakan salah
satu pelajaran mendasar yang diajarkan sejak dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan
Tinggi (BSNP,2006:416). Matematika juga mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Hal ini dapat dimengerti dengan
banyaknya aplikasi konsep dari materi matematika yang dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Prihandoko (2006 : 18) mengatakan fungsi matematika disekolah dasar
sebagaimana tercantum dalam dokumen Standar Kompetensi mata pelajaran
matematika untuk satuan SD/MI pada kurikulum 2013 bahwa matematika berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi
dan eksperimen. Matematika sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan
model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram
1
Maulidar, dan Maisarah
dalam menjelaskan gagasan. Sedangkan tujuan pembelajaran matematika adalah untuk
melatih dan menumbuhkan minat, serta menumbuhkan cara berfikir secara sistematis,
logis, kritis, kreatif, dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri
dalam menyelesaikan masalah.
Namun kenyataan di lapangan dalam pembelajaran matematika selama ini di
kelas II SD lam Ura Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar, masih banyak siswa yang
belum menguasai mata pelajaran matematika dengan baik khususnya pada materi
perkalian. Dari 20 siswa, sekitar 60% siswa belum mencapai nilai 70 untuk materi
perkalian. Untuk perkalian bilangan sampai dengan lima, sebagian siswa sudah
menguasai dengan baik. Namun untuk perkalian bilangan enam sampai dengan sepuluh
sebagian besar siswa masih belum menguasai dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak
siswa yang belum bisa menghafal perkalian sampai bilangan sepuluh. Beberapa siswa
juga kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal operasi hitung perkalian. Mereka masih
menggunakan talis(turus) dalam menghitung perkalian. Dalam menghitungnya pun jika
selisih satu saja, hasil akhirnya pasti akan salah.
Proses penyelenggaraan pendidikan seperti di atas, jelas akan memberikan hasil
yang kurang memuaskan disebabkan oleh beberapa hal antara lain pemilihan strategi
pembelajaran, dan pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai. Untuk
memeperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di butuhkan kemampuan
dalam memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat sebab strategi dan metode
pembelaaran merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan dalam proses belajar
mengajar terutama metode berhitung pada materi perkalian.
Banyak metode dan strategi yang dapat meningkatkan pemecahan masalah
matematika terhadap perkalian, diantaranya adalah metode mencongak, metode
sempoa, metode kumon, dan metode jarimagic. Adanya tren pembelajaran berhitung
menggunakan metode jarimagic, menginspirasi kami untuk mencoba menggunakannya
guna untuk memecahkan masalah tersebut di atas. Metode jarimagic peneliti pilih
karena sangat sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, menyenangkan dan
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terutama pada
materi operasi hitung perkalian. Metode ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi
siswa dalam berhitung perkalian, terutama bagi siswa yang kemampuan mengingatnya
kurang, karena sebenarnya matematika bukan untuk dihafal tetapi dipahami. …
Jarimagic adalah metode berhitung super cepat menggunakan jari tangan untuk
berhitung pada operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, kuadrat dan
juga akar kuadrat (Auliya, 2011 : 94).
Wulandari (2005:6) mengemukakan bahwa dengan jarimagic siswa tidak harus
menjumlahkan bilangan secara berulang-ulang, sehingga efisien waktu, tenaga, dan
pikiran. Jarimagic menawarkan cara berhitung yang mudah, menyenangkan, praktis,
dan tidak memberatkan memori otak siswa. Penggunaan metode jarimagic sangat
membantu siswa memanipulasi perkalian bilangan yang abstrak menjadi lebih konkrit,
sehingga siswa lebih tertantang untuk melakukannya, menarik perhatiannya karena
dengan menggerakkan jari-jari tangannya sendiri untuk mengitung, lebih
menyenangkan.
Dengan demikian, berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode
2
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
jarimagic, 2) Bagaimanakah ketuntasan belajar siswa pada operasi hitung perkalian
melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?
3) Bagaimanakah aktivitas siswa dan guru pada operasi hitung perkalian melalui
metode jarimagic?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode
jarimagic, 2) Mengetahui ketuntasan belajar siswa pada operasi hitung perkalian
melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar.3) Mengetahui aktivitas
siswa dan guru pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas (Class Room Action Research) yaitu
suatu bentuk penelitian yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam hal ini peneliti melakukan kolaboratif dengan guru kelas II SD negeri Lam ura
untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan pada pembelajaran Matematika di
Sekolah. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD negeri Lam Ura Tahun
ajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 20 siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan
pemecahan masalah matematika masing-masing sebanyak 5 soal, lembar observasi
minat belajar matematika, dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan ini merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan dalam
rumusan masalah penelitian yaitu:
(1) Bagaimana
peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, dan (2) Bagaimana ketuntasan belajar siswa
terhadap pembelajaran dengan metode jarimagic. (3) Bagaimanakah aktivitas siswa dan
guru pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic Upaya peningkatan
tersebut dilakukan melalui penerapan pembelajaran dengan metode jarimagic sebagai
salah satu alternatif pembelajaran yang inovatif.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian
tindakan ini, maka untuk menjawab ketiga rumusan pertanyaan di atas dilakukan
pembahasan berikut.
1.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui
Penerapan Metode Jarimagic.
Hasil tes evaluasi siswa pada materi Operasi Hitung Bilangan Bulat
menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya seperti yang ditunjukkan pada tabel 2
berikut.
3
Maulidar, dan Maisarah
Tabel 2. Peningkatan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
pada Siklus I dan II
Perolehan Nilai Siklus I
Aspek Analisis
Rata-rata Kelas
Siswa yang
Tuntas
Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Kategori
Ketuntasan
Klasikal
Perolehan Nilai Siklus II
P. 1
P. 2
Rerata
P. 1
P. 2
Rerata
72,8
14 dari 20
siswa
75,3
16 dari 20
siswa
74,05
-
80,5
17 dari 20
siswa
84,5
17 dari 20
siswa
80,9
-
70%
80%
75%
85%
85%
85%
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
2. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Operasi Hitung Perkalian melalui Metode
Jarimagic
Berdasarkan analisis data, pada siklus I, kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa telah tuntas. Persentase ketuntasan kelas klasikaltelah mencapai 70%
pada pertemuan pertama dan 80% pada pertemuan kedua sehingga di rata-ratakan
menjadi 75% pada siklus pertama. Nilai terendah pada pertemuan pertama sebesar 60
sedangkan pertemuan kedua 65, dan nilai tertinggi pada pertemuan pertama sebesar 85
sedangkan pertemuan kedua 90.
Pada siklus II, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa semakin
meningkat dan tetap berada dalam kategori tuntas dan menunjukkan peningkatan dari
siklus I. Persentase ketuntasan mencapai 85% pada tes pertemuan pertama dan 85%
pada tes pertemuan kedua, jadi jika dirata-ratakan ketuntasan klasikal pada siklus II
yang terdiri dari dua pertemuan adalah 85%. Sedangkan nilai terendah pada pertemuan
pertama adalah 73 sedangkan pertemuan kedua yaitu 93.Dan untuk nilai tertinggi pada
pertemuan pertama adalah 93 dan kedua sebesar 95 poin.
Berdasarkan uraian di atas, perolehan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan secara
klasikal. Nilai ketuntasan klasikal kelas meningkat dari 75% menjadi 85%. Dengan
demikian, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus II sudah
tuntas karena ketuntasan klasikan telah melewati kriteria yang ditetapkan yaitu 80%
dan ketuntasan belajar siswa secara individu minimal nilai tes 70 berdasarkan KKM
kelas II SD Negeri Lam Ura Aceh Besar.
3.
Aktifitas Siswa dan Guru terhadap Metode Jarimagic
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa melalui penerapan metode jarimagic
terhadap operasi hitung perkalian dengan menggunakan lembar observasi untuk setiap
kali pertemuan pembelajaran. Persentase hasil observasi tersebut disajikan secara
ringkas pada tabel 3 berikut.
4
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
Tabel 3. Perolehan Rata-rata Skor aktivitas siswa pada siklus I, dan II
Aspek Analisis
Persentase Aktivitas
Siswa
Kategori
Siklus I
P. 1
P.2
Rata-rata
Siklus II
P.1
P.2
Rata-rata
64,3%
73,2%
68,8%
78,6%
83,9%
81,3%
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Baik
Baik
Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa 68,8% siswa memperoleh
aktivitas dengan kategori kurang, pencapaian ini namun belum mencapai kriteria yang
ditetapkan. Pada siklus II 81,3% siswa telah memperoleh aktivitas baik dan perolehan
ini telah mencapai kriteria yang ditetapkan. Perolehan ini menunjukkan aktivitas siswa
melalui metode jarimagic mengalami peningkatan. Sedangkan perolehan rata-rata skor
kemampuan guru mengelola pembelajaran ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4. Perolehan Rata-rata Skor kemampuan guru mengelola pembelajaran
pada siklus I, dan II
No
Aspek Pengamatan
Kegiatan Awal
1
Fase Persiapan
Kegiatan Inti
2
Penguasaan materi
3
Pendekatan/strategi pembelajaran
Pemanfaatan Sumber/Media
4
Pembelajaran
Pembelajaran yang Memicu dan
5
Memelihara Keterlibatan Siswa
6
Penilaian Proses dan hasil Belajar
7
Penggunaan Bahasa
8
Kegiatan Akhir
Rata-rata
Kategori
Siklus I
P.1
P.2
Ratarata
Siklus II
P.1
P.2
Ratarata
68,7
75
71,9
87,5
87,5
87,5
70
65
75
80
75
83,3
75
70
79,2
85
85
90
85
87,5
85
83,3
83,3
83.3
75
75
75
83,3
91,7
87,5
75
87,5
75
82,7
Baik
87,5
87,5
87,5
87,5
Baik
81,3
87,5
81,3
85,1
Baik
75
75
75
75
75
75
73.4
76,7
Cukup Cukup
75
75
75
75,1
Cukup
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata skor kemampuan
guru mengelola pembelajaran pada siklus I sebesar 75,1 dengan kategori cukup
kemudian meningkat pada siklus II menjadi 85,1 dengan kategori baik dan perolehan
ini juga sudah mencapai kriteria yang telah ditetapkan.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa kesimpulan
berikut.
1. Pembelajaran dengan metode jarimagic dapat meningkatkan
kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian siswa
kelas II SD lam ura Aceh Besar. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 8,15%, dimana persentase pada
siklus I sebesar 74,05% dan pada siklus II sebesar 82,2%.
5
Maulidar, dan Maisarah
2. Pembelajaran dengan metode jarimagic pada siswa kelas II SD Lam Ura Aceh
Besar dikatakan efektif karena ketuntasan klasikal kelas telah mencapai 85% dari
kriteria yang di tentukan yaitu 80%.
3. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa melalui penerapan metode jarimagic pada
siswa kelas II SD Lam ura Aceh Besar terdapat 81,3% siswa memperoleh aktivitas
dengan kategori baik dan rata-rata skor kemampuan guru mengelola pembelajaran
mencapai 85,1%. Dalam hal ini, pada siklus I terdapat 68,8% siswa memperoleh
kategori aktivitas baik. Perolehan skor ini meningkat pada siklus II menjadi 81,3%
siswa memperoleh kategori aktivitas baik, Sedangkan kemampuan guru mengelola
pembelajaran pada siklus I adalah 75,1% dan pada siklus II menjadi 85,1%
memperoleh kategori baik.
Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Pembelajaran dengan metode jarimagic merupakan suatu pembelajaran dimana
siswa melakukan perkalian dengan menggunakan jari tangan tanpa harus
menghafal perkaliannya. Oleh karena itu, guru yang mengajarkan dapat
menerapkan pembelajaran dengan metode jarimagic
untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika dan minat belajar siswa khususnya
pada materi operasi hitung perkalian sebagai salah satu alternatif pembelajaran
yang inovatif.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode jarimagic akan berhasil jika siswa
benar-benar memperhatikan peragaan operasi hitung jarimagic yang di ajarkan
guru. Dan di perbanyak pula dengan latihan-latihan sendiri.
3. Bagi guru yang akan menerapkan pembelajaran dengan metode jarimagic di kelas,
haruslah melakukan persiapan yang matang agar pembelajaran dapat berlangsung
dengan baik diantaranya banyak latihan dalam memperagakan jari tangan,
merancang rencana pembelajaran dengan pengelolaan waktu yang efektif pada
setiap pertemuan dan mempersiapkan segala kebutuhan baik itu media
pembelajaran maupun pendukung lainnya untuk mendukung suksesnya
pembelajaran. Selain itu, guru juga harus benar-benar membimbing siswa terutama
dalam peragaan perkalian dengan jari tangan.
4. Bagi siswa, agar menunjukkan partisipasi aktif dan terhadap pembelajaran di kelas
termasuk pembelajaran dengan menggunakan metode jarimagic. Karena melalui
pembelajaran dengan menggunakan metode jarimagic akan membiasakan siswa
belajar perkalian tanpa menghafal, melatih kemandirian individu, rasa tanggung
jawab pada diri sendiri dan kelompok yang akan berguna dalam kehidupan seharihari.
5. Bagi kepala sekolah atau lembaga agar memfasilitasi dan mendorong para guru
dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif salah satunya yaitu pembelajaran
dengan metode jarimagic untuk meningkatkan prestasi sekolah secara keseluruhan
dan dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan bertanggung
jawab dalam menghadapi masalah.
6
Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016
ISSN : 2337 - 8085
DAFTAR PUSTAKA
Auliya, M Fajar. 2011. Berhitung dahsyat Dengan jarimagic Penambahan dan
pengurangan Buku 1. Jakarta : Pustaka Widyatama.
Auliya, M Fajar. 2012. Jarimajic: Perkalian dan Pembagian Buku 1 dan 2. Yogyakarta
:
Pustaka Widyatama.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Hamalik, Oemar. 1993. Mengajar Azas, Metode, dan Teknik. Bandung : Pustaka
Martiana
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Loekmono, J.T Lobby. 1994. Belajar bagaimana Belajar. Salatiga : BPK Gunung
Mulia
Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.
Jakarta: Dirjen Dikti Drpartemen Pendidikan Nasional.
Prihandoko, 2006. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya
dengan Menarik. Jakarta : Depdiknas.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Reneka
Cipta
Wulandari, Septi Peni. 2007. Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta : PT
Kawan Pustaka
7
Download