Bahan Ajar Hidrosfer

advertisement
Bahan Ajar Hidrosfer
(Sugiharyanto)
A. Pengertian Hidrosfer
Lapisan air yang menyelubungi bumi disebet dengan hidrosfer. Air yang
menyelubungi bumi dapat berupa air permukaan bumi, yang ada di bawah
permukaan bumi dan yang ada di atas permukaan bumi. Air yang ada di permukaan
bumi dapat berupa air sungai, air danau, air telaga dan air rawa. Air yang ada di
bawah pemukaan bumi dapat berupa air tanah preatis, air tanah artesis dan
kelembaban tanah. Sedang air yang ada di atas permukaan tanah berupa air meteorit
(awan dan air hujan).
Jumlah air yang ada di bumi ini relatif tetap, namun sebarannya yang berubahubah. Keterdapatan air di bumi berkisar antara 1,3 – 1,4 milyard km3. Air tersebut
terdiri atas air laut (97,5 %), salju dan es (1,75 %), berupa air tawar 0,73 % dan
berupa air meteorit (0,001 %). Air di bumi yang jumlahnya
tetap ini senantiasa
bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi / siklus air
atau juga disebut dengan daur hidrologi.
Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi:
1. Siklus pendek
Air laut menguap, mengalami kondensasi lalu membentuk awan di atas
permukaan air laut, dan kemudian terjadi hujan di atas permukaan air laut
2. Siklus sedang:
Air di laut dan darat menguap kemudian mengalami kondensasi dan membentuk
awan. Akibat konveksi atau adveksi maka terjadilah hujan di daratan. Air
kemudian meresap ke dalam tanah dan mengalir di permukaan tanah melewati
sungai yang akhirnya ke laut.
3. Siklus Panjang
Air laut menguap menjadi gas, membentuk kristal-kristal es di atas permukaan air
laut. Kemudian dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju,
membentuk gletser, mencair lalu sebagian meresap ke dalam tanah dan sebagian
masuk ke aliran sungai lalu kembali ke laut.
[Type text]
Page 1
Gambar 26. Siklus Hidrologi
Sumber: http://www.google.co.id/images?
Ilmu yang yang mempelajari tentang hidrosfer adalah hidrologi dan
oseanografi. Hidrologi mempelajari tentang perairan darat, sedangkan oseanogafi
mempelajari tentang perairan laut.
B. PERAIRAN DARAT
Perairan darat merupakan semua bentuk perairan yang terdapat di darat.
Ilmu yang mempelajari perairan disebut hidrologi. Pada dasarnya hidrologi dapat
dibagi menjadi beberapa cabang ilmu, yaitu:
1. Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang mengalir di
permukaan tanah.
2. Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang menggenang
di permukaan tanah (danau).
3. Geomorfologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang terdapat
di bawah tanah.
4. Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan es.
[Type text]
Page 2
5. Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang merupakan jembatan antara meteorologi
dengan hidrologi. Dalam ilmu ini dipelajari faktor-faktor meteorologi yang
berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.
Menurut jenisnya perairan darat digolongkan beberapa bagian, seperti
berikut:
1. Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah
maupun air salju yang mencair ke danau atau ke laut. Ilmu yang mempelajari
tentang sungai disebut potamologi. Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik
yang berukuran besar maupuan berukuran kecil. Klasifikasi dari berbagai sungai
adalah sebagai berikut:
Gambar 27
sungai
Sumber :
http://www.google.co.id/i
mages?=sungai
a. Jenis-jenis sungai
1) Berdasarkan sumber airnya
a) Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya dari air hujan.
b) Sungai mata air, yaitu sungai yang sumber mata airnya berasal dari mata
air.
c) Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es, salju,
atau gletser mencair.
d) Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya bersumber dari campuran
dua atau tiga sumber air di atas.
2) Berdasarkan debit air atau kontinuitas aliran
a) Sungai ephemeral, yaitu sungai yang mengalir pada saat terjadinya hujan
dan beberapa saat setelah hujan selesai.
[Type text]
Page 3
b) Sungai intermiten, yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering. Sungai seperti ini
disebut sebagai sungai episodik.
c). Sungai perenial, yaitu sungai sepanjang tahun mengalirkan airnya, tipe
sungai ini dapat dibedakan menjadi :
(1) Sungai periodik, yaitu sungai yang pada musim hujan airnya banyak
sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
(2) Sungai permanen, yaitu sungai yang pada musim penghujan dan
musim kemarau debit airnya hampir sama.
3) Berdasarkan arah aliran airnya
a) Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan
kemiringan struktur geologisnya.
b) Sungai sub-sekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya tegak lurus
dengan sungai konsekuen.
c) Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya berlawanan
dengan sungai konsekuen dan menuju sungai sub-sekuen.
d) Sungai resekuen, yaitu sungai yang aliran airnya sesuai dengan sungai
konsekuen dan menuju sungai sub-sekuen.
e) Sungai insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.
4) Berdasarkan stuktur geologinya
a) Sungai antesenden, yaitu sungai yang mampu mempertahankan
alirannya, meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan.
b) Sungai
reverse,
yaitu
sungai
yang
tidak
mampu
mengimbangi
pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.
c) Sungai superposed, yaitu sungai yang mengalir pada suatu daratan
paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap.
b. Pola aliran sungai
Pola aliran sungai di permukaan bumi dipengaruhi oleh struktur geologi
dan morfologi lahannya. Bentuk pola aliran yang umum terjadi antara lain:
1) Pola radial
Pola radial dapat dibedakan menjadi pola radial memusat dan pola radial
menyebar. Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin,
sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah
(dome).
[Type text]
Page 4
2) Pola dendritik
Pola dendritik
merupakan pola yang tidak teratur. Arah-arah sungai
bermuara ke induk sungai dengan sudut lancip dan tumpul. Pola seperti ini
berkembang pada daerah yang berupa dataran rendah.
3) Pola trellis
Pola aliran trellis terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak-anak sungai
sejajar dengan sungai induk tetapi alirannya bertemu dan membentuk sudut
siku-siku.
4) Pola rectangular
Pola aliran rectangular terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang
menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku.
Radial
Gambar 28. Pola Aliran Sungai
(sumber: http://wwwPhysicalgeography.com)
c. Profil sungai
Profil memanjang sungai dapat dibedakan menjadi:
1) Sungai hulu
Sungai di bagian hulu mempunyai lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan
adanya lereng yang terjal sehingga arus air cepat. Akibatnya erosi vertikal
[Type text]
Page 5
berjalan cepat. Di daerah ini belum terjadi sedimentasi, sehingga air di
daerah ini masih jernih.
2) Sungai bagian tengah
Sungai di bagian tengah mempunyai lembah berbentuk U. Di bagian ini
erosi vertikal mulai mengecil dan erosi melebar (horizontal) menjadi lebih
besar. Sedimentasi sudah mulai terjadi namun materialnya masih agak
kasar, sudah terjadi aliran sungai yang berkelok (meander).
3) Sungai bagian hilir
Sungai di bagian bawah atau hilir berbentuk U (U melebar). Gejala erosi
vertikal sudah tidak ada, namun erosi horizontal masih dapat berlangsung.
Ciri profil sungai di daerah hilir ini antara lain:
a) Terdapat meander
b) Endapan berupa material halus
c) Sering berbentuk delta
d) Sering terdapat tanggul alam
d. Manfaat sungai
Sungai mempunyai berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, antara
lain:
1) Sebagai bahan baku air domestik
2) Sebagai sumber air irigasi
3) Tempat olah raga (arum jeram)
4) Tempat budidaya perikanan darat
5) Tempat rekreasi
6) Sarana transportasi
7) Pembangkit tenaga listrik
2. Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di
wilayah daratan. Suatu genangan dapat dikatakan danau jika paling tidak
memiliki tiga kriteria:
a. Permukaan air cukup luas sehingga menimbulkan gelombang.
b. Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut.
c. Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan
danau.
[Type text]
Page 6
Gambar 29. Danau
Sumber:
http://www.google.co
.id/images?=danau
Danau dapat terjadi dari berbagai sebab seperti:
a. Danau Glasial
Danau glasial dapat terjadi sebagai akibat adanya erosi dan pengendapan
yang diakibatkan oleh aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau
pegunungan. Hasil erosi yang berupa basin di lereng tersebut jika terisi oleh
air hujan atau salju yang mencair maka akan terbentuk genangan yang
disebut danau gletser.
b. Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk sebagai akibat aktivitas
vukanik. Adanya gunung yang puncaknya meletus maka hasil letusannya
akan menyumbat lubang kepundan. Jika terjadi hujan maka akan terbentuk
genangan di atas kepundan tersebut. Danau seperti ini disebut danau crater
(Danau Poso, Danau Kerinci).
c. Danau Tektonik
Danau tektonik merupakan danau yang terjadi sebagai akibat dari gerakan
lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik ini dapat menyebabkan
terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah (slenk), kemudian terisi oleh
air hujan dan membentuk suatu genangan yang disebut sebagai danau
(Danau Sinkarak, Danau Towuti).
d. Danau Tektovulkanik
Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya kegiatan tektonik dan
vulkanik. Adanya kegiatan tektonik memacu kegiatan vulkanik sehingga
terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi tersebut menjadi
[Type text]
Page 7
suatu basin yang kemudian terisi air hujan sehingga terbentuk danau (Danau
Toba).
e. Danau Karst
Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya proses solusi atau pelarutan
kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolin. Jika dolin ini terisi oleh air
hujan maka akan terbentuk danau karst. Proses solusi kapur juga akan
menyebabkan terjadinya subsiden atau runtuhan sehingga terbentuk suatu
basin yang jika terisi oleh air hujan akan terbentuk suatu genangan yang
disebut danau.
f.
Danau Aliran
Danau aliran terjadi sebagai akibat pemotongan meander sehingga terbentuk
sisa aliran yang tertinggal. Jika sisa aliran tersebut terisi air maka terbentuk
danau 0xbow. Selain itu juga dapat terjadi sebagai akibat adanya
sedimentasi yang besar sehingga sedimen tersebut menutup muara anak
sungai dan terbentuk genangan di muara anak sungai tersebut yang disebut
danau lateral. Jika genangan air ini terjadi di daerah delta maka terbentuk
danau delta.
g. Danau Laguna
Danau ini terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dan ombak yang
menyebabkan terjadinya tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai dan
kemudian membentuk suatu laguna.
h. Danau Buatan (Waduk)
Danau ini terjadi sebagai akibat dari adanya pembendungan sungai yang
dilakukan oleh manusia (Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, Waduk
Kedungombo, dsb).
Manfaat dari danau antara lain:
a. Pengendali banjir
b. Bahan baku air domestik
c. Tempat budidaya perikanan darat
d. Tempat rekreasi
e. Sumber air irigasi
f.
Tempat olah raga air
g. Pembangkit tenaga listrik
[Type text]
Page 8
3. Rawa
Rawa adalah suatu daerah yang datar atau sedikit cekung yang
tergenang oleh air, baik berasal dari air hujan, air tanah, maupun aliran
permukaan yang mengumpul.
a. Ciri-ciri rawa
Ciri-ciri rawa antara lain:
1) Airnya bersifat asam
2) Warna air kemerahan
3) Kurang baik untuk irigasi
4) Pada dasar rawa banyak terdapat gambut
5) Airnya dangkal
6) Vegetasi dapat menutup seluruh permukaan rawa
7) Air tanahnya sangat dangkal
b. Macam-macam rawa
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian (airnya tidak mengalir)
2) Rawa yang dipengaruhi oleh aliran air, sehingga terjadi pergantian air
Sebagai contoh rawa pasang surut.
c. Manfaat dari rawa antara lain:
1) Pengendali banjir
2) Tempat budidaya ikan
3) Budidaya hutan bakau
4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang
dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari
98% air yang terdapat di daratan adalah air tanah. Pada saat ini air tanah
mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).
a. Macam-macam Akifer(Aquifer)
Akifer dapat dibedakan menjadi:
1) Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air.
Akifer ini sering disebut dengan unconfined aquifer.
2) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang
kedap air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer.
[Type text]
Page 9
3) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan
berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan perched aquifer.
Gambar 30
Macam-Macam
Aquifer
Sumber::
http://www.google.
co.id/images?
b. Macam-macam Air Tanah
Air tanah dapat dibedakan menjadi:
1) Air preatis, yaitu air tanah yang terletak pada akifer bebas, contoh air
sumur penduduk.
2) Air artesis, yaitu air yang terletak pada akifer tertekan. Jika dibuat sumur
bor maka disebut sumur artesis.
c. Manfaat dari air tanah antara lain :
1) Sebagai sumber air minum (domestik)
2) Sebagai sumber air irigasi
3) Sebagai sumber air industri
C Perairan Laut
Pernahkah kalian berwisata dengan teman atau keluarga ke daerah
pantai? Dari daerah pantai kalian dapat melihat hamparan air yang sangat luas
dan seolah-olah tidak ada batasnya. Air yang kalian lihat tersebut adalah air laut.
Bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai
kadar garam tinggi disebut dengan laut. Ilmu yangmempelajari perairan laut
disebut oseanografi. Oseanografi dibagi menjadi beberapa cabang yaitu :
1. Fisika Oseanografi
Ilmu ini mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan
sendiri dan terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan. Hal ini termasuk
[Type text]
Page 10
kejadian-kejadian pokok seperti terjadi tenaga penggerak pasang dan
gelombang, iklim dan sistem-sistem arus yang terdapat di lautan.
2. Geologi Oseanografi
Ilmu geologi penting artinya bagi kita dalam mempelajari asal lautan yang telah
berubah lebih dari berjuta-juta tahun yang lalu. Termasuk didalamnya tentang
lapisan kerak bumi, gunung berapi, dan terjadinya bumi.
3. Kimia Oseanografi
Ilmu ini berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di
dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri.
4. Biologi Oseanografi
Cabang oseanografi ini sering dinamakan sebagi Biologi Laut. Di sini dipelajari
semua organisme-organisme yang hidup di lautan, termasuk hewan-hewan
yang berukuran kecil (plankton) dan juga hewan-hewan yang berukuran besar
dan tumbuh-tumbuhan air.
1. Klasifikasi Perairan Laut
Perairan laut dapat dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan luas dan bentuknya
1) Teluk
Merupakan bagian laut yang menjorok (masuk) kedaratan (Teluk
Benggala, Teluk Meksiko, Teluk Tomini dll).
2) Selat
Laut yang relatif sempit dan terletak di antara dua pulau disebut
dengan selat (Selat Karimata, Selat Malaka).
3) Laut
Merupakan perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relatif
lebih luas dibadingkan dengan selat (Laut Jawa, Laut Tengah, Laut
Merah dan laut lainnya).
4) Samudera
Merupakan laut yang sangat luas dan terletak di antara benua-benua
( Samudera Hindia, Samudera Atlantik, Samudera Pasifik dll).
b. Berdasarkan proses terjadinya
1) Laut trangresi
[Type text]
Page 11
Merupakan laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap
daratan pada waktu berakhirnya jaman es (Laut Jawa, Laut Arafuru,
Laut Cina Selatan).
2) Laut regresi
Merupakan laut yang menyempit, yang terjadi pada jaman es karena
penurunan permukaan air laut sebagi akibat dari adanya penurunan
suhu yang bekisar 4-5C.
3) Laut ingresi
Merupakan
laut
yang
terjadi
karena
dasar
laut
mengalami
gerakan menurun.( Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut
Maluku).
c. Berdasarkan letaknya
a) Laut Tepi
Laut tepi merupakan laut yang teretak di tepi benua seakan akan
terpisah oleh daratan pulau atau jazirah. Contohnya adalah Laut Cina
Salatan yang dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Filipina.
b) Laut Pertengahan
Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara benuabenua. Contohnya Laut Tengah ( Laut Maditeran) di Benua Eropa,
Benua Afrika dan Benua Asia. Laut Es Utara di Benua Asia dan
Benua Amerika, dan laut-laut yang berada di Indonesia.
c) Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang terletak di tengah-tengah
benua yang dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Kaspia, Laut
Hitam, Laut Mati. Laut ini sebenarnya merpakan danau yang sangat
luas.
d. Menurut kedalamanya
Berdasarkan kedalamannya, perairan laut dapat dibedakan
menjadi :
[Type text]
Page 12
Gambar 31. Zone Laut Menurut Kedalamannya
Sumber: http://www.google.co.id/images?
1) Zona litoral
Zona littoral atau zona pesisir laut yang terletak di antara garis
pasang dan garis surut. Jadi kedalamanya 0 m (nol meter). Pada
zone ini tampak ada bebrapa jenis binatang tetapi bukan ikan,
misalnya undur-undur dan jingking (kepiting darat).
2) Zona neritik
Zona neritik merupakan laut yang terletak pada kedalaman 0
m (nol meter)-isobath 200 m. Contohnya Laut Jawa, Laut Natuna,
Selat Malaka dan Laut Arafuru. Ciri zona neritis adalah
a. Sinar matahari masih menembus dasar laut.
b. Kedalamanya  200 m.
c. Bagian paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
3) Zona Bathyal
Zona Bathyal merupakan laut yang terletak pada kedalaman
atau isobath 200 m- 1000 m. Secar geologis merupakn batas antara
daratan dan perairan. Ciri zona bathyal adalah :
a. Kedalaman antara 200 m - 1000 m.
[Type text]
Page 13
b. Sinar matahari tidak ada lagi.
c. Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas.
4) Zona Abysal
Zona Abysal merupakan laut yang terletak pada kedalaman
atau isobath lebih dari 1000 m sampai 6000 m. Ciri zone abysal
1). Kedalaman antara 1000 m - 6000 m.
2). Sinar matahari tidak ada lagi.
3). Suhu sangat rendah sudah mencapai titk beku air.
4). Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi
terbatas.
2. Gerakan Air Laut
Air laut mengalami berbagai gerakan seperti pasang surut, gelombang
dan arus.
a. Pasang surut
Dalam satu hari selama 24 jam permukaan air laut mengalami
perubahan yang disebut pasang surut air laut dan sering disingkat
dengan pasut. Faktor utam yang mempengaruhi pasang surut dalah
posisi bulan dan posisi matahari. Pada saat posisi bulan dan matahari
sejajar maka pasang kan menjadi maksimum sedangkan pasang
minimum terjadi pada saat pasang perbani.
b. Gelombang
Gelombang merupakan gerakan air laut naik turun atau secara
vertikal. Air laut yang bergerak tidak mengalami perpindahan tempat
secara horizontal. Gerakan ini akan menjalar ketempat lain seperti tali
yang digerakan naik-turun. Gelombang mempunyai dimensi seperti
panjang, tinggi, kecepatan, periode, frekuensi dan arah datangnya
gelombang.
Gelombang laut terjadi karena beberapa faktor seperti :
1. Karena gerakan lempeng tektonik
Adanya gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa
tektonik. Akibat dari gempa tektonik ini dapat menyebabkan Tsunami.
2. Karena aktivitas vulkanik
[Type text]
Page 14
Adanya gunung meletus di dasar laut akan menyebabkan gelombang
besar(Tsunami). Sebagai contoh saat Gunung Krakatau yang meletus
di Selat Sunda pad atahun 1883.
3. Karena aktivitas angin
Semakin kencang angin bertiup maka semakin besar pula gelombang
terjadi.
c. Arus Laut
Arus laut merupakan pergerakan massa air laut secara teratur
dari suatu tempat ketempat yang lain. Sebagian besar air laut bergerak
denga arah horisontal dan sebagian kecil yang pergerakanya vertikal
(upwelling). Arus laut terjadi karena beberapa faktor :
1) Karena tiupan angin
Tiupan angin laut yang menerpa permukaan air laut, akan
menimbulkan arus laut. Gerakan air laut ini akan sesuai dengan arah
gerakan angain.
2) Karena perbedaan kadar garam
Air laut memiliki kadar garam tinggi memiliki massa jenis yang lebih
besar dari pada air laut yang memiliki kadar garam lebih rendah. Oleh
karena itu bila ada dua laut yang berdekatan dan mempunyai kadar
garam yang berbeda maka bagian dasar laut akan terjadi aliran air
dari laut yang berkadar garam tinggi ketempat yang berkedar garam
rendah. Sebaliknya dibagian permukaan akan terjadi aliran laut yang
berkadar garam rendah menuju kelaut yang berkadargaram tinggi.
3) Karena perbedaan suhu
Air laut yang memiliki masa jenis yang lebih besar dari pada masa air
yang lebih panas, dengan demikian banyak dijumpai arus dasar laut
yang bergerak kearah kutub kearah ekuator. Jika arus ini menumbuk
daratan maka arah aliranya berubah menuju arah permukaan yang
disebut dengan upwelling
d. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zone Ekonomi Ekslusif
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah ±
9,8 juta km2. Luas wilayah daratan berkisar 1,9 juta km2, sedangkan luas
wilayah laut berkisar 7,9 km2. Perairan laut yang sangat luas merupakan
potensi yang sangat baik untuk kegiatan pengembangan ekonomi.
[Type text]
Page 15
Kekayaan yang ada di dalam laut jika dikembangkan secara maksimal
dapat menjadi sumber devisa yang penting bagi negara.
Pada masa penjajahan Belanda luas wilayah laut Indonesia
sangat sempit, karena hanya dihtung 3 mil dari garis pantai. Pada
tanggal 13 Desember 1957, melalui deklarasi Juanda Pemerintah
Indonesia memperjuangkan batas perairan laut sejauh 12 mil.
Pemerintah Indonesia memperjuangkan batas wilayah perairan laut ini
pada sidang umum PBB. Deklarasi Juanda kemudian menjadi gagasan
dikembangkannya wawasan nusantara yang memandang Kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan. Pada akhirnya PBB menyetujui dan
disahkan pada konvensi hukum laut internasional di Jamaika pada
tahun 1982.
Batas wilayah Indonesia yang disepakati PBB merupakan batas
landas kontinen, batas laut teritorial, dan zone ekonomi ekslusif (ZEE).
1) Batas Landas Kontinen
Garis batas yang merupakan kelanjutan dari kontinen
(benua) disebut dengan batas landas kontinen. Batas yang berlaku
saat ini adalah 200 mil diukur dari garis dasar ke arah laut. Batas
landas kontinen wilayah Indonesia dirancang mencapai 350 mil dari
garis
dasar.
Garis
dasar
merupakan
garis
khayal
yang
menghubungkan titik-titik dari ujung terluar pulau.
Jika terdapat dua negara atau lebih yang menguaai lautan
diatas landas kontinen yang sama maka diadakan persetujuan dari
kedua belah pihak. Sebagai contoh batas landas kontinen di Selat
Malaka dan Laut China Selatan antara Indonesia dengan Malaysia
yang disepakati pada tanggal 27 Oktober 1969 di Kuala Lumpur dan
berlaku tanggal 7 November 1969.
Sebuah negara mempunyai wewenang atau hak penuh untuk
mengelola sumberdaya alam yang terdapat di atas landas kontinen
atau di bawah dasar laut. Kewajiban suatu negara dalam wilayah
landas kontinen adalah tidak mengganggu lalulintas pelayaran
damai.
[Type text]
Page 16
2) Batas Laut Teritorial
Batas laut teritorial diukur sejauh 12 mil dari garis dasar ke
arah laut bebas. Jika dua buah negara menguasai satu wilayah laut
yang di atas batas laut teritorial yang sama, maka batas wilayah
tersebut disepakati oleh kedua negara yang bersangkutan. Biasanya
garis batas ditarik sama jauhnya dari garis dasar.
Suatu
mengelola
negara
wilayah
mempunyai
teritorial.
kewenangan
Namun
demikian
penuh
suatu
untuk
negara
diharuskan menyediakan jalur lalulintas.
3) Zone Ekonomi Eksklusif
Wilayah laut sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut
bebas disebut dengan zone ekonomi eksklusif. Jika dua negara yang
berdekatan mempunyai wilayah ZEE yang berhimpitan maka
batasnya ditetapkan berdasarkan persetujuan dari kedua Negara
tersebut.
Pada ZEE suatu negara mempunyai kewenangan mengelola
sumberdaya alam baik yang ada di atas, maupun di bawah dasar laut.
Pada zone ini negara-negara asing bebas untuk melakukan pelayara,
penerbangan, pemasangan kabel dan pipa sesuai dengan prinsip
hukum internasional.
D. Manfaat Air Bagi Kehidupan
Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Atanpa adanya air maka tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini. Apa
yang terjadi jika kalian tidak minum? Apa yang terjadi jika tanaman tidak
diairi? Nah tentunya kalian sudah tahu jawabannya.
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sehingga air mempunyai
banyak dampak yang positif bagi kehidupan. Namun demikian kadangkadang air juga dapat menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup. Dampak
positif dan negatif dari adanya air dapat berupa:
1. Untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, hewan, dan tumbuhtumbuhan.
2. Sebagai habitat dari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan air.
3. Sebagai sarana transportasi air.
4. Air yang ada di atmosfer dapat mengurangi radiasi matahari yang sampai
[Type text]
Page 17
ke permukaan bumi
5. Dapat menyebabkan kesuburan tanah
6. Dapat mempercepat proses pembentukan tanah.
7. Dapat menyebabkan berbagai reaksi kimia di dalam tanah.
8. Dapat menyebabkan erosi
9. Dapat menyebabkan tanah longsor
10. Dapat menyebabkan banjir
Tugas 3.
1. Buatlah rangkuman materi tenang hidrosfer!
2. Buatlah tulisan mengenai manfaat perairan dan laut bagi kehidupan
secara rinci!
D.Latihan
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Ilmu yang mempelajari tentang sungai disebut ….
(A) potamologi
(B) limnologi
(C) geohidrologi
(D) kriologi
2. Sungai yang hanya mengalir pada saat musim penghujan disebut ….
(A) sungai periodik
(B) sungai episodik
(C) sungai permanent
(D) sungai perennial
3. Sungai yang arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen disebut ….
(A) sungai obsekuen
(B) sungai subsekuen
(C) sungai resekuen
(D) sungai insekuen
4. Danau Singkarak merupakan contoh danau ....
(A) Danau Vulkanik
(B) Danau Tektonik
(C) Danau Karst
(D) Danau Aliran
5. Air tanah yang sering dimanfaatkan oleh penduduk berupa ....
(A) air tanah menggantung
(B) air tanah bebas
[Type text]
Page 18
(C) air tanah dalam
(D) air tanah artesis
6. Danau Toba merupakan danau...
(A) vulakanik
(B) tektonik
(C) seismik
(D) tektovulkanik
7. Formasi tanah yang mampu menampug dan meloloskan air disebut...
(A) aquifer
(B) aquiclude
(C) aquifuge
(D) aquitat
8. Kemampuan tanah meloloskan air disebut dengan...
(A) porositas
(B) permeabilitas
(C) fiskositas
(D) infiltrasi
9. Zone laut yang mempunyai kedalaman antara 0 – 200 m disebut zone...
(A) litoral
(B) neritik
(C) bathyal
(D) abhysal
10. Laut yang terletak di tengah-tengah benua disebut...
(A) laut tepi
(B) laut pertengahan
(C) laut pedalaman
(D) laut dangkal
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas
1. Jelaskan yang dimaksud dengan perairan darat
2. Jelaskan jenis-jenis perairan darat
3. bagaimanakah proses terbentuk danau oxbow?
4. Apa perbedaan antara air tanah preatis dengan air tanah artesis?
5. Jelaskan manfaat dari air sungai, danau dan air tanah
[Type text]
Page 19
DAFTAR BACAAN
Chay Asdak. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Karta Saputra AG. 2000. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Bina Aksara.
Linsley K. 1949. Aplied Hydrology. New York: Mc Graw Hill Book Company.
Sitanala Arsyad. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB.
Strahler, Arthur. 1986. Physical Geography. New York: John Wiley and Son Inc.
Yusman Hestiyanto. 2005. Geografi 1. Jakarta: Yudhistira.
[Type text]
Page 20
Download