Info pers Tour Reggae Jerman-Indonesia : Uwe Kaa & One Drop Band feat. Ras Muhamad 26.1.2012, 19.00 Uhr: Jakarta 28.1.2012, 19.00 Uhr: Yogyakarta 31.1.2012, 19.00 Uhr: Surabaya 03.2.2012, 19.00 Uhr: Manado Rolling Stone, special guest Deni (Monkey Boots) Taman Budaya, special guest Shaggydog CCCL, special guest Indonesian Rice HaHa Mega Hall, supp. Blue Blue Bubble Band Goethe Institut Indonesia dan Proyek „Sekolah: Mitra menuju Masa Depan“ membawa kelompok Band Reggae München – Uwe Kaa & One Drop Band ke Indonesia untuk melaksanakan sebuah konser tur di Indonesia. Dar tanggal 26 Januari sampai dengan 3 Febuari 2012 mereka akan tampil bersama sama dengan musisi lokal di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Manado. Musisi Indonesia, Ras Muhamad akan mendampingi mereka selama tur berlangsung. „Danebenbenehmen (Perilaku menyimpang)“ merupakan nama album terbarunya. Uwe Kaa tidak bermaksud untuk mengartikannya sebagai petunjuk bagaimana orang harus berperilaku. Kecuali jika hal tersebut berkenaan mengenai bagaimana orang dapat berperilaku bebas diatas panggung, dimana dia benar benar akan bebas berekspresi, dan akan menarik penonton untuk „menggila“ , susuai dengan nama yang iya pakai yaitu si ular Kaa, nama tokoh ular dalam film „Jungle Book (Buku hutan)“ dari Walt Disney’s. Uwe Kaa mulai memegang mikrofon sejak pertengahan tahun 1990an, berawal sebagai penyanyi Rap, dia berkembang menjadi seorang penginterpretasi musik Reggae, dan dapat memberikan bukti mencenangkan bahwa musik dapat melampaui batasan budaya. Dia tidak meniru pemusik Reggae ala Jamaika, melainkan menterjemahkannya kembali dalam bahasa Jerman dan menyesuaikannya dengan konteks yang ia miliki. Pertunjukan Uwe Kaa menawarkan teks intelektual sarat makna sekaligus musik yang mampu mengajak orang bergoyang, selain itu dia senantiasa berinteraksi langsung dengan penonton. Baginya musik merupakan alat komunikasi universal, yang tidak tergantung dengan batasan bahasa. Musik Reggae sesuai dengan konsep ini, bukan tanpa alasan musik ini dapat menguasai dunia, mulai dari Skandinavia sampai Afrika Selatan, dari Argentina sampai Australia dan tentu saja juga di Indonesia. Tur ini terselenggara dalam rangka program JERIN „Jerman dan Indonesia, Kreativitas dalam Keberagaman“. Rangkaian program acara yang berlangsung dari Oktober 2011 sampai dengan Musim Panas 2012, yang memperkenalkan keberagaman bentuk hubungan antara Jerman dan Indonesia dalam bidang Budaya, Ekonomi, Ilmu pengetahuan, dan pendidikan. JERIN terselenggara atas prakarsa dari Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Kamar, Goethe-Institut dan Kamar Dagang Indonesia Jerman (EKONID) dan bekerja sama dengan berbagai institusi Jerman dan Indonesia. (www.jerin.or.id) Tiket masuk konser gratis, dapat diperoleh melalui: 0821 10 837 870 1 Informasi dan kontak: Thomas Freundorfer, Goethe-Institut Indonesien, [email protected] Lely Nurlaili, Goethe-Institut Indonesien, [email protected] http://www.youtube.com/watch?v=pBSQBQBoNi0 www.goethe.de/indonesien www.uwekaa.de Proyek: Sekolah: Mitra menuju Masa Depan membangung jaringan 1500 sekolah Mitra Jerman di seluruh dunia. 500 dari sekolah sekolah tersebut didampingi oleh Gpethe-Institut, mitra dalam proyek ini adalah Zentralstelle für Auslandsschulwesen (ZfA) atau Badan Pusat untuk Sekolah-Sekolah Jerman di Luar Negeri, der Deutsche Akademische Austauschdienst (DAAD) atau Dinas Pertukaran Akademis Jerman, dan der Pädagogische Austauschdienst (PAD) atau Dinas Pendidikan dan Pertukaran Jerman. Goethe-Institut mendukung mereka dengan berbagai macam program, diantaranya seminar dan pendidikan kilat (diklat) untuk guru di Indonesia dan Jerman, berbagai macam materi pembelajaran, dan peralatan teknis, berbagai camp bahasa Jerman serta acara kebudayaan. Disamping itu siswa sekolah mitra juga dapat mengikuti ujian kebahasaan dengan sertifikat yang berskala internasional. 2