BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dalam penelitian ini penulis ingin menjawab bagaimana pengaruh
informasi keuangan dan informasi non keuangan terhadap underpricing pada
seluruh perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014. Berdasarkan hasil analisis terhadap 54
perusahaan yang listing di BEI Periode 2010-2014, dapat ditarik kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
1. Pengaruh informasi keuangan dan non keuangan terhadap underpricing pada
seluruh perusahaan yang melakukan Initial Public Offerig (IPO) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014. Informasi Keuangan ini terdiri dari
Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio dan Return On
Equity. Sedangkan Informasi Non Keuangan ini terdiri dari Reputasi Auditor,
reputasi Underwriter dan Jenis Industri secara bersama sebagai berikut :
Dapat disimpulkan bahwa secara bersama terdapat pengaruh yang signifikan
antara informasi keuangan dan non keuangan terhadap underpricing. Ini
dibuktikan bedasarkan uji F adalah Ho ditolak, yang artinya bahwa terdapat
pengaruh secara bersama antara informasi keuangan dan non keuangan
terhadap underpricing.
2. Pengaruh informasi keuangan dan non keuangan terhadap underpricing pada
seluruh perusahaan yang melakukan Initial Public Offerig (IPO) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014. Informasi Keuangan ini terdiri dari
Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio dan Return On
Equity. Sedangkan Informasi Non Keuangan ini terdiri dari Reputasi Auditor,
reputasi Underwriter dan Jenis Industri secara parsial sebagai berikut :
1) Secara parsial tidak terjadi pengaruh antara current ratio terhadap
underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
146
147
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil uji t bahwa korelasi current ratio
terhadap underpricing sangat lemah.
2) Secara parsial tidak terjadi pengaruh antara total asset turnover terhadap
underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil uji t bahwa korelasi total aset
turnover terhadap underpricing sangat lemah.
3) Secara parsial tidak terjadi pengaruh antara Debt to equity ratio terhadap
underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil uji t bahwa korelasi debt to equity
ratio terhadap underpricing sangat lemah.
4) Secara parsial terjadi pengaruh antara return on equity terhadap
underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil uji t bahwa korelasi return on equity
terhadap underpricing.
5) Secara parsial tidak terjadi pengaruh antara Reputasi Auditor terhadap
underpricng pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil t bahwa korelasi reputasi auditor
terhadap underpricing sangat lemah.
6) Secara parsial terjadi pengaruh antara Reputasi Underwriter terhadap
underpricng pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil uji t bahwa korelasi reputasi
underwriter terhadap underpricing cukup kuat.
7) Secara parsial tidak terjadi pengaruh antara Jenis Industri terhadap
underpricng pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode
2010-2014. Hal ini berdasarkan hasil uji t bahwa korelasi jenis industri
terhadap underpricing sangat lemah.
148
5.2 Saran
Beberapa saran dapat diajukan terutama yang berkaitan dengan
metodologi dan kelanjutan penelitian ini :
1. Emiten atau calon emiten harus berhati-hati dalam menentukan offering
price sehingga tidak terjadi miss priced pada saat melakukan Initial Public
Offering di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena jika emiten menentukan
high price maka kemungkinan saham tidak laku terjual dan begitu pula
sebaliknya, maka dari itu disarankan untuk menggunakan penjamin emisi
yang masuk kedalam rank top 10 untuk menentukan offering price.
2. Investor yang akan melakukan investasi pada saham IPO sebaiknya lebih
memperhatikan current ratio, total asset turnover, debt to equity ratio,
retun on equity, reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri
karena akan berpengaruh terhadap tingkat underpricing.
3. Periode Pengamatan pada penelitian ini hanya 4 tahun, bagi penelitian
selanjutnya dapat menambahkan periode nya lagi, sehingga hasilnya lebih
baik dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan yang baik.
Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan variabel lain seperti ukuran
perusahaan, umur perusahaan, ROA, kondisi pasar, presentase saham dan
sebagainya karena pada beberapa jurnal menunjukan adanya pengaruh
terhadap underpricing.
Download