INTISARI KESESUAIAN DOSIS CEFADROXIL SIRUP DAN AMOKSISILIN SIRUP PADA RESEP PASIEN ANAK DI DEPO UMUM RAWAT JALAN RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Mega Lestari1; Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt2; Noor Hafizah, M.Sc., Apt3 Kesesuaian obat adalah pemakaian obat yang sesuai dengan kebutuhan klinis. Dosis atau takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat digunakan atau diberikan kepada seorang penderita. Pemberian obat pada anak – anak tidak bisa sembarangan terutama pemberian antibiotik, jika pemberian antibiotic tidak sesuai dosis dapat menyebabkan resistensi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian dosis cefadroxil sirup dan amoksisilin sirup pada pasien anak umur 0 – 12 tahun di Depo Umum Rawat Jalan RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat retrospektif. Data yang dipergunakan sebagai bahan penelitian yaitu resep cefadroxil sirup dan amoksisilin sirup pada bulan Januari – Maret 2014. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu DIH (Drug Information Handbook) tahun 2014. Hasil penelitian dari perhitungan dosis resep cefadroxil sirup sebanyak 192 resep tidak ditemukan resep yang sesuai dosis, terdiri atas 71 resep underdose (36,98%) dan 121 resep overdose (63,02%). Hasil penelitian dari perhitungan dosis resep amoksisilin sirup sebanyak 170 resep didapatkan resep yang sesuai dosis sebanyak 140 resep (82,35%) dan resep yang tidak sesuai dosis sebanyak 30 resep (17,65%). Semuanya mengalami overdose. Kata Kunci: Kesesuaian Dosis, Resep, Cefadroxil Sirup, Amoksisilin Sirup. 1.2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 3 Depo Umum Rawat Jalan RSUD Ratu Zalecha Matapura ABSTRACT DOSAGE FITNESS CEFADROXIL SYRUP AND AMOXICILLIN SYRUP IN CHILDREN PATIENTS PRESCRIPTION IN GENERAL OUTPATIENT DEPO RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Mega Lestari1; Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt2; Noor Hafizah, M.Sc., Apt3 Suitability medicine is the use of drugs according to clinical needs. Dose or dose of the drug is the amount of a drug that can be used or given to a patient. Administration of drugs in children can not be arbitrary, especially antibiotics, if antibiotics are not appropriate doses can cause resistance. The purpose of this study was to determine the suitability of cefadroxil dosage amoxicillin syrup and syrup in pediatric patients aged 0-12 years in Outpatient Depo RSUD Ratu Zalecha Martapura. This study used a retrospective descriptive method. The data used as research material that cefadroxil syrup and amoxicillin syrup prescription in JanuaryMarch 2014. Measuring instrument used in the study of DIH (Drug Information Handbook) 2014. The results of the calculation from 192 recipes of cefadroxil syrup prescription no prescription obtained the appropriate dose, consisting of 71 recipes underdose (36.98%) and 121 prescription overdose (63.02%). The results of the calculation from 170 recipes of amoxicillin syrup prescription obtained 140 (82.35%) suitable and 30 (17.65%) recipes that do not fit prescription dose. All experienced an overdose Key Words: Conformity Dose, Recipe, Syrup Cefadroxil, Amoxicillin Syrup 1.2 Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin 3 General Outpatient Depo RSUD Ratu Zalecha Matapura BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat sering disebut obat modern ialah suatu bahan yang dimaksud untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, jika atau kelainan badniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan manusia (Anief, 2008). Resep adalah permintaan tertulis dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuat obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkan pada penderita (Zaman dan Joenoes, 2007). Dokter dalam mewujudkan terapi yang rasional, memerlukan langkah yang sistematik dengan moto 5T (Tepat obat, Tepat dosis, Tepat cara, dan Jadwal pemberian serta Tepat bentuk sediaan obat dan untuk penderitaan yang tepat). Penggunaan obat yang rasional mensyaratkan bahwa pasien menerima obat – obatan yang sesuai pada kebutuhan klinik mereka, dalam dosis yang memenuhi kebutuhan individu mereka sendiri, untuk setiap periode waktu yang memadai, dan pada harga terendah untuk mereka dan masyarakat (Siregar, 2006). Berdasarkan studi awal Yustina Nanik Lestari pada Januari hingga Agustus 2009 di salah satu RS swasta di Kudus didapatkan data bahwa sebanyak 30% obat yang diberikan tidak didokumentasikan, 15% obat diberikan dengan cara yang tidak tepat, 23% obat diberikan dengan waktu yang tidak tepat, 2% obat tidak diberikan, dan 12% obat diberikan dengan dosis yang tidak tepat. Pemberian obat pada anak – anak tidak bisa sembarangan. Pada pemberian obat yang tidak sesuai takaran menyebabkan kelebihan dosis atau kekurangan dosis,sehingga efek obat yang diinginkan tidak mencapai efek obat yg optimal.Sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme obat pada anak – anak belum berbentuk atau sudah ada namun dalam jumlah sedikit, ginjal pada anak – anak belum berkembang dengan baik. Kondisi tubuh seorang anak berbeda dengan orang dewasa dalam suatu proses penyerapan salah satunya penyerapan obat, sehingga perlu perhatian khusus dalam penentuan dosis obat. Dosis obat yang harus diberikan kepada pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung banyak faktor antara lain umur, berat badan, luas permukaan tubuh, jenis kelamin, kondisi penyakit, dan kondisi daya tangkis penderita (Syamsuni, 2006). Obat yang sering diresepkan oleh dokter pada anak di Depo Umum Rawat Jalan RSUD Ratu Zalecha Martapura adalah cefadroxil sirup dan amoksisilin sirup. Pada bulan Januari 2014 cefadroxil sirup yang diresepkan oleh dokter mencapai 77 botol dan amoksisilin sirup mencapai 74 botol. Cefadroxil merupakan antibiotika golongan sefalosforin generasi ke-1 yang aktif terhadap cocci gram positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H. Influenzae, Bacteroides dan Pseudomonas, pada umumnya tidak tahan terhadap laktamase. Zat ini sering digunakan pada infeksi salurah kemih ringan dan sebagai obat pilihan kedua pada infeksi saluran napas dan kulit yang tidak begitu parah dan bila terdapat alergi untuk penisilin. Cefadroxil dapat diberikan per oral karena diabsorpsi melalui saluran cerna (Tjay dan Raharja, 2007). Efek samping dari cefadroxil yaitu diare dan kolitis karena penggunaan dosis tinggi, mual dan muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna, sakit kepala, reaksi alergi. Cefadroxil terdiri dari sediaan kapsul dan sirup. Amoksisilin merupakan turunan ampisilin yang hanya berbeda pada satu gugus hidroksil dan memiliki spektrum anti bakteri yang sama. Obat ini diabsorpsi lebih baik bila diberikan per oral dan menghasilkan kadar yang lebih tinggi dalam plasma dan jaringan. Tidak seperti ampisilin, adsorpsinya tidak terganggu dengan adanya makanan dalam lambung. Amoksisilin digunakan untuk profilaksi endokarditis, juga dapat digunakan untuk penyakit lyme pada anak – anak. Efek samping dari amoksisilin mual, diare, ruam, kadang – kadang terjadi kolitis karena antibiotik.Amoksisilin aman untuk ibu hamil dan menyusui walaupun ada beberapa kasus diare yang terjadi pada bayi yang disusui oleh ibu yang minum amoksisilin. Amoksisilin terdiri dari sediaan kapsul, sirup, dan injeksi. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 sampel resep cefadroxil sirup yang terdapat dalam resep pasien anak bulan Januari 2014 menunjukkan 10 sampel tersebut dosisnya tidak sesuai, sedangkan pada 10 sampel resep amoksisilin sirup yang terdapat dalam resep pasien anak bulan Januari 2014 menunjukkan 8 sampel dosis sesuai dan 2 sampel dosis nya tidak sesuai. Berdasarkaan uraian tersebut, peneliti berkeinginan untuk melakukan studi tentang “Kesesuaian Dosis Cefadroxil Sirup dan Amoksisilin Sirup pada resep pasien anak di Depo Umum Rawat Jalan RSUD Ratu Zalecha Martapura”.