Manajemen Operasi - Pangestu Subagyo

advertisement
MANAJEMEN
OPERASI
PROGRAM S1 MANAJEMEN
2009
Bacaan utama:
1. Pangestu Subagyo,
Manajemen Operasi BPFE,
Yogyakarta.
2. Roberta S Russell
Bernard W Taylor III
OPERATIONS MANAGEMENT
Multi Media Version,
Third Edition
Prentice Hall, 2000
Tambahan:
1. Mark D Hanna, W Rocky Newman,
Integrated Operations Management and
Adding Value for Customers, Prentice
Hall Inc., USA, 2001.
2. Lee J. Krajewski, Larry P. Ritzman,
Manoj
K. Malhotra, Operations Management,
Process and Value Chains, Pearson
Prentice Hall, eight edition, 2007.
BAGIAN 1
STRATEGI
SISTEM
PRODUKSI
1
INTRODUKSI
BISNIS
Upaya yang terorganisir dari
individu maupun lembaga
untuk memproduksi dan/atau
menjual produk (barang/jasa)
yang diperlukan masyarakat
guna mendapatkan
keuntungan
KEGIATAN BISNIS
SD
FINANSIAL
SD
MATERIAL
KEGIATAN
BISNIS
SD
INFORMASI
SD
MANUSIA
PENGERTIAN MO
PRODUKSI
kreasi/pembuatan produk guna
memperoleh nilai tambah
MANAJEMEN OPERASI
set aktivitas untuk memperoleh
nilai tambah produk melalui
transformasi input menjadi
output
FUNGSI OPERASI
MATERIAL
KARYAWAN
PERALATAN
PROSES KONVERSI
BARANG
JASA
BARANG VS. JASA
BARANG
• Dapat dijual
kembali
• Dapat disimpan
• Kualitas mudah
diukur
• Produksi & penjualan terpisah
JASA
• Tak dapat dijual
kembali
• Tak dapat disimpan
• Kualitas susah
diukur
• Produksi & penjualan menyatu
BARANG VS. JASA, lanjutan
BARANG
• Bisa dikirim
• Tempat fasilitas
penting untuk
biaya
• Automasi mudah
• Produk berujud
JASA
• Bisa disediakan
• Tempat fasilitas
penting untuk
kontak pelanggan
• Automasi sulit
• Produk tak berujud
PRODUKTIVITAS
SERING RANCU DENGAN
KONSEP PRODUKSI
UKURAN SESUATU
YANG DAPAT DICAPAI
PERBANDINGAN ANTARA
OUTPUT DAN INPUTNYA
PRODUKTIVITAS = OUTPUT : INPUT
OUTPUT PER PERIODE 1.000 UNIT
MATERIAL 500 UNIT
TKL 800 JAM
PRODUKTIVITAS MATERIAL 2/U
PRODUKTIVITAS TKL 1,25/JAM
PERBANDINGAN ANTARA
AKTUAL DAN NORMATIF
KETERANGAN
Kapasitas (u)
Karyawan (o)
Produksi (u)
Produksi/Kary.
Produktivitas
PT AAA
500
10
450
45
PT BBB
5000
10
3000
300
90%
60%
PROBLEM PENGUKURAN
• Kualitas mungkin berubah
sementara kuantitas tetap
• Unsur eksternal bisa jadi
penyebab kenaikan/penurunan
produktivitas
• Unit presisi dari pengukuran
mungkin tidak terpenuhi
Variabel Produktivitas
• Tenaga kerja, penyumbang
sekitar 10% kenaikan tahunan
• Modal, penyumbang sekitar
32% kenaikan tahunan
• Manajemen, penyumbang
sekitar 52% kenaikan tahunan
Variabel kunci peningkatan
produktivitas tenaga kerja
• Pendidikan yang cukup
• Prasarana (sosial) yang cukup
• Peningkatan kemampuan (skill)
terkait dengan perubahan
teknologi
Produktivitas Servis
• Biasanya padat TK
• Sering diproses individual
• Kadang diperlukan profesioal
untuk melaksanakannya
• Kadang sulit dimekanisasi
• Evaluasi kualitas tidak mudah
2
STRATEGI
OPERASI
TANTANGAN MO
DAHULU
SEKARANG
• Fokus lokal atau
nasional
• Pengiriman
kelompok
• Pembelian
termurah
• Pengembangan
produk lama
• Produk standar
• Spesialisasi job
• Fokus global
• Just-in-time
• Patner rantai
pasokan
• Pengembangan
produk cepat, kerja
sama
• Kustomisasi massa
• Kerja tim, pemberdayaan karyawan
Alasan Operasi Global
Tangible
• Pengurangan biaya (TKL, dsb)
• Peningkatan rantai pasokan
• Memperoleh produk lebih baik
• Mendapat pasar baru
• Peningkatan operasional
•
Menjawab
tantangan
global
Intangible
Operasi Global
• Bisnis Internasional – transaksi lintas
batas
• Bisnis Multinasional – fasilitas bisnis di
lebih dari satu negara
• Bisnis Global – operasi terintegrasi
dari beberapa negara dan melihat
dunia sebagai pasar tunggal
• Bisnis transnational – mencari
kombinasi dari benefit efisiensi skala
global dengan benefit pertanggungjawaban lokal
Pencapaian Operasi Global
4 pertimbangan
• Desain produk global
• Desain proses & teknologi
global
• Analisis lokasi pabrik global
• Perhatikan etika dan budaya
VISI
Gambaran kondisi
organisasi bisnis pada
waktu yang akan datang
MISI
Apakah yang ingin
dilakukan oleh organisasi
bisnis dan bagaimana
organisasi bisnis tersebut
menyusun perencanaan
untuk melaksanakan apa
yang ingin dilakukannya
STRATEGI
Bagaimana
kita akan mencapai
ke sana (visi)
FORMULASI STRATEGI
- DEFINISIKAN TUGAS
UTAMA
- PENILAIAN KOMPETENSI
INTI
- TENTUKAN:
ORDER QUALIFIER
dan
ORDER WINNER
KEUNGGULAN
KOMPETITIF MELALUI
MANAJEMEN OPERASI:
- DIFERENSIASI
- KUALITAS
- FLEKSIBILITAS
- BIAYA RENDAH
- KECEPATAN RESPON
3
MANAJEMEN
KUALITAS
DEFINISI KUALITAS
• Fitur dan karakteristik produk yang
mempengaruhi kepuasan
pelanggan, cocok untuk digunakan
• Pengguna: Apa kata pelanggan
• Produsen: Sejauh mana produk
sesuai dengan spesifikasi desain
• Produk: Peringkat karakteristik
produk yang terukur
Dimensi kualitas barang:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Performance
Features: ciri utama, keistimewan
Reliability, bekerja sesuai ketentuan, waktu dll
Conformance: sesuai standar
Durability: umur ekonomis
Srvieability
Aesthetics: tampak, perasaan, suara,bau, rasa
Safety
Persepsi lain, a.l. misal karena merk, advertensi
Dimensi kualitas jasa:
• Tume & timeliness: waktu tunggu,wakti pelayanan,
cepat?
• Completeness: yang diminta customer siap, ada?
• Courtesy: pelayanan menghormati, sopan nyaman,
sopan, sikapnya baik
• Consistency: service selalu baik?
• Accessibility dan convenience: mudah dicari/ dihubungi?
• Accuracy:teliti: pelayanannya cermat
• Responsiveness: tanggapan perusahaan setiap
customer ada masalah, menanggapi keluhan
PENDEKATAN KUALITAS
PENDEKATAN BAHAN BAKU
PENDEKATAN PROSES
PENDEKATAN PRODUK AKHIR
EVOLUSI MANAJEMEN
KUALITAS
• Operator
• Mandor
• Inspektur
• Pengendalian Kualitas
Statistikal (SQC)
• Total Quality Control (TQC)
• Total Quality Management
(TQM)
• AKTIVITAS MANAJEMEN KUALITAS
– Desain Kualitas
– Pengendalian Kualitas
• TEKNOLOGI, SDM, DAN ORGANISASI
• KUALITAS JASA
– Analisis Gap (analisis perbedaan antara
harapan pelanggan dan kenyataan yang
diterima pelanggan)
BIAYA KUALITAS
• PREVENTION COST
• APPRAISAL COST
• INTERNAL FAILURE COST
• EXTERNAL FAILURE COST
PREVENTION COST
• Biaya perencanaan kualitas
• Biaya desain produk
• Biaya Pemrosesan
• Biaya training karyawan
• Biaya informasi
APPRAISAL COST
• Biaya inspeksi
• Biaya pengetesan
• Biaya peralatan pengetesan
• Biaya operator
INTERNAL FAILURE COST
• Biaya avfal
• Biaya pengerjaan kembali
• Biaya kegagalan proses
• Biaya waktu perbaikan
• Biaya penurunan kualitas
EXTERNAL FAILURE COST
• Biaya komplain pelanggan
• Biaya pengembalian produk
• Biaya klaim garansi
• Biaya liabilitas
• Biaya kehilangan pelanggan
BIAYA KUALITAS
Biaya
Biaya
Minimal
Biaya Kegagalan
Kondisi Optimal
Kualitas (100%)
PENGUKURAN & PELAPORAN
BIAYA KUALITAS
Gunakan index pengukuran
biaya kualitas
• Index TKL
• Index biaya
• Index penjualan
• Index produksi
DATA BIAYA KUALITAS
2001
2002
3003
2004
2005
Prev. Cost
800
1,300
3,500
6,780
10,000
App. Cost
1,100
2,750
4,150
8,800
12,400
Int. F. Cost
9,800
6,550
3,000
2,400
1,200
Ext. F. Cost
9,900
7,100
4,100
2,250
900
21,600
17,700
14,750
20,230
24,500
Total BK
PROPORSI BIAYA KUALITAS
Prev. Cost
3.70%
7.34%
23.73%
33.51%
40.82%
App. Cost
5.09%
15.54%
28.14%
43.50%
50.61%
Int. F. Cost
45.37%
37.01%
20.34%
11.86%
4.90%
Ext. F. Cost
45.83%
40.11%
27.80%
11.12%
3.67%
100%
100%
100%
100%
100%
Total BK
INDEX BIAYA KUALITAS
2001
2002
3003
2004
2005
Penjualan
59,200
91,200
94,400
97,600
99,200
HP Produksi
37,000
57,000
59,000
61,000
62,000
Total BK
21,600
17,700
14,750
20,230
24,500
QSI
36.49% 19.41% 15.63% 20.73% 24.70%
QMI
58.38% 31.05% 25.00% 33.16% 39.52%
IDENTIFIKASI PROBLEM
KUALITAS:
DISTRIBUSI PARETO
RUSAK
300
250
200
150
100
50
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 VAR
IDENTIFIKASI PROBLEM KUALITAS:
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
MGT
MAT
TKL
PRODUK
RUSAK
DLL
MSN
TEK
FENOMENA MANAJEMEN
KUALITAS:
Q vs. q
Q: orientasi proses
q: orientasi output
4
SQC
Statistical Process Control (SPC)
• Mengukur kinerja proses
• Menggunakan model mathematis (statistik)
• Meliputi pengumpulan, organisasi, dan
interpetasi data
• Tujuan; memperoleh sinyal statistikal
ketika terdapat penyimpangan
• Penggunaan:
– Kendali proses produksi
– Pemeriksaan sampel produk
Pengendalian Kualitas Statistikal
SQC
Process
Control
Variables
Attributes
Acceptance
Sampling
Prosedur Peta Kendali
1. Ambil 25 s/d 30 sampel (n=4 atau 5) dari
proses yang stabil dan hitung rata-ratanya
2. Hitung rata-rata total, tentukan batas
kendali dan hitung batas atas dan bawah.
3. Gambarkan (peta kendali) dan tentukan
apakah ada yang berada di luar kendali
4. Teliti pola penyimpangannya dan cari
penyebabnya
5. Tambahkan sampel dan lihat lagi peta
kendali yang baru
R Chart
• Peta kendali tipe variabel. Skala
interval atau rasio dari data numerik
• Menunjukkan kisar sampel sepanjang
waktu (Perbedaan antara nilai terkecil
dan terbesar)
• Memonitor variabilitas dalam proses
• Contoh: Menghitung kisar sampel
berat produk (kopi, deterjen, dsb)
p Chart
• Peta kendali tipe atribut. Skala kategorial (bagus – jelek; normal – cacat)
• Menunjukkan % dari produk rusak
• Contoh: Menghitung proporsi produk
rusak (kursi, mobil, dsb)
c Chart
• Peta kendali tipe atribut dengan data
kuantitatif berbeda
• Menunjukkan jumlah unit yang tidak
diterima (misal kursi, mobil, dsb)
• Contoh: Jumlah rusak (cacat) untuk
setiap unit produk dari sejumlah
sampel
PEMILHAN PETA KENDALI
• X dan R chart:
– Observasi untuk variabel
– X chart untuk mean, R chart untuk range
• P Chart:
– Observasi untuk atribut yang dapat
dikategorikan menjadi dua kondisi
– Proporsi atau persen kerusakan
• C-Chart:
– Observasi untuk atribut yang menghitung
kerusakan per unit
– Contoh serat pecah pada kursi kayu, dsb
Acceptance Sampling
• Persetujuan antara pembeli dan penjual
• Prosedur pemeriksaan bahan atau barang
• Identifikasi: tipe sampel, besar sampel, dan
kriteria diterima atau ditolak
• Langkah operasional
– Ambil sampel secara random dari sebuah lot atau
kelompok produk
– Teliti setiap aspek dari sampel tersebut
– Kelompok akan diterima/ditolak berdasar hasil
penelitian sampel
AQL & LTPD
• Acceptable quality level (AQL)
– Level kualitas untuk lot baik
– Produsen (pemasok) keberatan bila lot
dengan kerusakan lebih kecil dari AQL ditolak
• Lot tolerance percent defective (LTPD)
– Level kualitas dari lot jelek
– Konsumen (pembeli) keberatan bila lot
dengan kerusakan lebih besar dari LPTD
diterima
Resiko Produsen & Konsumen
• Resiko Producen ()
–Probabilitas ditolaknya lot bagus
• Resiko Konsumen (ß)
–Probabilitas diterimanya lot jelek
BAGIAN 2
DESAIN SISTEM
PRODUKSI
5
DESAIN PRODUK
PRODUK ?
OUTPUT YANG
MEMPUNYAI FITUR
DAN BENEFIT
FITUR PRODUK:
KUALITAS YANG
MELEKAT PADA PRODUK
BENEFIT PRODUK:
SESUATU YANG
DIPEROLEH MELALUI
PRODUK
Komponen Produk
produk
nama
fitur
idea
benefit
kemasan
jaminan servis
PETA PERSEPTUAL
Metoda untuk melihat
perbandingan persepsi
pelanggan terhadap
barang/jasa yang berbeda
secara visual
Rasa +++
J
K
Nutrisi
+++
Nutrisi
---
K
L
Rasa - - -
Produk yang dijual?
• Menawarkan alat pemuas
• Contoh
–P&G tidak menjual deterjen
–P&G menjual benefit baju yang bersih
• Pelanggan membeli kepuasan (yang
diperoleh melalui produk), bukan
produknya sendiri
• Bisa berujud barang, bisa jasa
PEMBANGKITAN DAN
PENGEMBANGAN IDEA
Penelitian Murni dan Terapan
Penelitian Produk dan Proses
Penciptaan/Peniruan Produk
STUDI KELAYAKAN
Studi tentang analisis
kelayakan teknis, ekonomis,
dan komersial (pemasaran
dan keuangan)
DEFINISI PRODUK
Analisis trade-off faktor
produk
Penentuan fitur produk
Penentuan benefit produk
• DESAIN AWAL
– Desain Bentuk
– Desain Fungsi
– Reliabilitas
– Maintainabilitas
• DESAIN FINAL
– Spesifikasi dan gambar rinci
– Perencanaan proses
– pertimbangan PLC dan MLC
• DESAIN UNTUK MANUFAKTUR
– Simplifikasi
– Standarisasi
– Modularisasi
– Perakitan
– Analisis model dan efek kegagalan
(fault model and effect analysis/FMEA)
– Analisis nilai
• DESAIN SERVIS
– Konsistensi
– Ramah pengguna
– Robust
– Mudah dilaksanakan
– Mudah dicerna pelanggan
– Biaya efektif
– Jejaring efektif (front & back office)
Quality Function
Deployment
Penentuan apa saja yang
dapat memuaskan pelanggan
Terjemahkan ke dalam desain
(teknikal) produk
PRODUCT LIFE CYCLE
Penjualan
Pertumbuhan Maturitas
Introduksi
Waktu
Penurunan
MACHINE LIFE CYCLE
Produksi normal
Waktu
PLC dan MLC
Produksi/
Penjualan
Waktu
PLC dan MLC
JANGKA PANJANG
Produksi/
Penjualan
Waktu
6
PERENCANAAN
DAN ANALISIS
PROSES
STRATEGI PROSES
• PENENTUAN BAGAIMANA PROSES PEMBUATAN
BARANG ATAU PENYEDIAAN JASA
• TUJUAN
–
–
PEMENUHAN KEINGINAN KONSUMEN
PEMENUHAN PERTIMBANGAN BIAYA
• PERTIMBANGAN JANGKA PANJANG
–
–
FLEKSIBILITAS PRODUK DAN VOLUME
BIAYA DAN KUALITAS
TYPE PROSES
menurut nilai tambah proses
•
•
•
•
Manfaat bentuk
Manfaat waktu
Manfaat tempat
Manfaat kepemilikan
TYPE PROSES
untuk penyusunan layout pabrik
• Proses produksi terus menerus
• Proses produksi terputus-putus
TYPE PROSES
untuk kendali kualitas proses
• TYPE A
– Setiap tahap proses dapat diperiksa dengan
mudah
• TYPE B
– Pemeriksaan hanya dapat dilakukan pada tahap
tertentu
• TYPE C
– Proses produksi asembling
• TYPE D
– Perusahaan dengan peralatan proses automatis
• TYPE E
– Perusahaan dagang dan jasa
TYPE PROSES
untuk route dan penjadwalan proses
• Produksi per unit
– Proyek
– Pesanan
• Produksi kelompok
– Produksi sekali saja
– Produksi berulang dengan pola teratur
– Produksi berulang tanpa pola teratur
• Produksi massal
– Produksi dalam jumlah besar
– Perhatikan teknologi dan SDM
TYPE PROSES
untuk manajemen proses
(TRADISIONAL)
FOKUS
PROSES
FOKUS
REPETITIF
Continuum
FOKUS
PRODUK
FOKUS PROSES
URUTAN PROSES TIDAK SELALU
SAMA
bank
rumah sakit
layanan mesin
FOKUS PRODUK
URUTAN PROSES SELALU SAMA
bohlam
pabrik kertas
minuman ringan
FOKUS PROSES
• KEUNGGULAN
– Fleksibilitas produk tinggi
– Peralatan bersifat umum
– Investasi awal rendah
• KELEMAHAN
– Perlu karyawan terlatih (skill tinggi)
– Perencanaan & pengendalian produksi
sulit
– Pemanfaatan peralatan rendah (5%-25%)
FOKUS PRODUK
• KEUNGGULAN
– VC/unit lebih rendah
– Skill TKL rendah tetapi terspesialisasi
– Perencanaan produksi lebih mudah
– Pemanfaatan peralatan tinggi (70%-90%)
• KELEMAHAN
– Fleksibilitas produk rendah
– Peralatan bersifat khusus
– Perlu investasi awal tinggi
STRATEGI REPETITIF
• Layout berbasis garis produksi
• Proses menggunakan modul,
bagian produk yang dibuat terlebih
dahulu
• Modul dapat digunakan untuk
berbagai produk
• Sebutan lain: Assembling/perakitan
CONTOH STRATEGI REPETITIF
mesin pengering
fast food
McDonald’s
over 95 billion served
otomotif
PROSES
VARIAN
Rendah
Tinggi
Kustom
FOKUS
PROSES
Beda
modul
Beda DAERAH
atribut MERUGI
VOLUME
Sedang
Tinggi
KUSTOM
MASSA
REPETITIF
FOKUS
PRODUK
KUSTOM MASSA
• Merupakan strategi proses baru
• Jumlah produksi besar varian tinggi
• Cocok pada permintaan kustom besar
• Contoh: Sepeda motor, komputer, dsb
Pertimbangan dalam analisis
dan desain proses
• Apakah terdapat keunggulan kompetitif
(diferensiasi, biaya rendah, dan
respon) dalam proses?
• Apakah proses yang tidak membuat
nilai tambah sudah ditiadakan?
• Apakah proses sudah menyediakan
nilai tertinggi bagi pelanggan?
PERENCANAAN PRODUKSI
• PERAMALAN PRODUKSI
• PERKIRAAN PRODUKSI
PERENCANAAN PROSES
• PRODUKSI MINIMAL
– ANALISIS IMPAS
• BELI ATAU BUAT
• PRODUK RUGI
– HENTIKAN ATAU TERUS
• TEKNOLOGI BARU
– GANTI ATAU TIDAK
ANALISIS IMPAS
Analisis hubungan antara
volume, biaya, dan keuntungan
PRODUK TUNGGAL
Titik impas, Target profit, MS, SDP
PRODUK GANDA: Produk > satu macam
Pendekatan individual
Pendekatan mix
TITIK IMPAS
Q* = a/(p – b)
RP
TARGET KEUNTUNGAN
S = (a + k) : (p – b)
TR
IMPAS
TC
RP
VC
TC
FC
Q*
TR
Q
VC
FC
Q
MARGIN OF SAFETY
MS = {(S – Q*) : S} x 100%
RP
TR
TC
SHUTDOWN POINT
TTU = (a tunai):(p – b)
VC
FC
Q*
S
Q
RP
TR
TC
FC tunai + VC
VC
FC
FC tunai
Q
Pendekatan Individual
Problem: Alokasi FC
FC digunakan bersama, harus dialokasikan
ke masing-masing produk
Pendekatan Mix
Problem: Standar Mix
Perlu ditentukan perimbangan produk
sebagai dasar perhitungan (harga jual dan
biaya variabel) mix
BELI ATAU BUAT
PERTIMBANGKAN BIAYA RELEVAN
• CONTOH BIAYA RELEVAN
• UMUR EKONOMIS HABIS
• UE BELUM HABIS
– FC DAPAT DIALIHKAN
– FC TIDAK DAPAT DIALIHKAN
PRODUK RUGI
• HENTIKAN ATAU TERUSKAN
PRODUKSI PRODUK RUGI
TEKNOLOGI BARU
• PERLU GANTI TEKNOLOGI
BARU?
ANALISIS PROSES
• SISTEM KERJA KESELURUHAN
– BAGAN PROSES
• KARYAWAN BEKERJA PADA TEMPAT
TETAP
– BAGAN GERAK SIMULTAN
• KARYAWAN BEKERJA DENGAN
MESIN
– BAGAN MANUSIA MESIN
• KARYAWAN EKERJA BERSAMA
– BAGAN STAFF
CONTOH BAGAN PROSES
SUBYEK: Permintaan pembelian peralatan
Jarak (m) Waktu (min)
Simbol
Deskripsi
 D  Tulis order
D Di meja pimpinan
  D  Ke pembeli

25

D  Pelajari
= Operasi; = Transportasi;  = Inspeksi;
D = Delay/tunda;  = Simpan (gudang)
CONTOH BAGAN GERAK SIMULTAN
TN KIRI
W
W
TN KANAN
Taruh botol
1
1
Ambil label
Ambil botol
1
1
Lem label
Pegang botol
1
1
Pasang label
CONTOH BAGAN MANUSIA MESIN
satu karyawan satu mesin
MANUSIA
Pasang master
Pasang kertas
Tes master
Tunggu
Ambil hasil
W
MESIN
3
Digunakan
2
Digunakan
2
Digunakan
10 Cetak automatis
3
Digunakan
OPTIMASI
MESIN/KARYAWAN
• MESIN/KARYAWAN = SWM/SWK
• SWM = siklus waktu mesin
• SWK = siklus waktu karyawan
CONTOH BAGAN MANUSIA MESIN
satu karyawan dua mesin
MANUSIA
MESIN I
MESIN II
Ambil hasil 1
3
Digunakan
Cetak automatis
Pasang master 1
3
Digunakan
Cetak automatis
Pasang kertas 1
2
Digunakan
Cetak automatis
Tes master 1
2
Digunakan
Cetak automatis
Ambil hasil 2
3
Cetak automatis
Digunakan
Pasang master 2
3
Cetak automatis
Digunakan
Pasang kertas 2
2
Cetak automatis
Digunakan
Tes master 2
2
Cetak automatis
Digunakan
CONTOH BAGAN STAFF
1
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14
7
PERENCANAAN
LAYOUT
LAYOUT
?
• Susunan tata-letak fasilitas produksi
•
•
•
•
•
Peningkatan produktivitas perusahaan
Peningkatan utilisasi peralatan & SDM
Peningkatan aliran material dan proses
Peningkatan moral & keamanan kerja
Peningkatan aliran informasi dan TKL
JENIS LAYOUT
FIXED POSITION LAYOUT
PROCESS ORIENTED LAYOUT
OFFICE LAYOUT
RETAIL/SERVICE LAYOUT
WAREHOUSE LAYOUT
PRODUCT ORIENTED LAYOUT
LAYOUT POSISI TETAP
 LAYOUT UNTUK PROYEK
 PROBLEM: PEMINDAHAN
MATERIAL DALAM TEMPAT DAN
AREA TERBATAS DI SEKITAR
PROYEK
 CONTOH: PEMBANGUNAN
GEDUNG, JEMBATAN, DSB.
PENYUSUNAN FPL
 PROBLEM UTAMA:
Keterbatasan
tempat
 Perbedaan material yang diperlukan pada
tahap proses yang berbeda
 Volume material bersifat dinamis
 SETIAP INDUSTRI
MENGGUNAKAN CARA YANG
BERBEDA
LAYOUT PROSES
LAYOUT UNTUK PROSES
DENGAN VOLUME RENDAH
VARIAN TINGGI
 PROOBLEM: MENGELOLA
BERBAGAI ALIRAN MATERIAL
UNTUK MASING-MASING PRODUK
 CONTOH: RESTORAN BESAR,
PENYUSUNAN L. PROSES
 DASAR: KESAMAAN PROSES
Perhatikan aliran bahan dalam proses
 Perlu penanganan material yang cermat
 Peralatan pada umumnya bersifat umum

 KELEBIHAN: FLEKSIBILITAS
 KELEMAHAN: ROUTE
PROSES DAPAT BERUBAH
LAYOUT KANTOR
 LAYOUT UNTUK PERKANTORAN
 PROBLEM: PENEMPATAN
KARYAWAN UNTUK MEMUDAHKAN
KONTAK, KHUSUSNYA YANG
FREKUENSI KOMUNIKASINYA
TINGGI
 CONTOH: KANTOR PERUSAHAAN
PENYUSUNAN L. KANTOR
 DASAR: ALIRAN INFORMASI
 PERLU DIPERHATIKAN:
Efisiensi penggunaan lantai
 Ruang gerak yang diperlukan
 Ergonomi

 SETIAP KANTOR DAPAT
MEMPUNYAI INTENSITAS
INFORMASI YANG BERBEDA
Office Relationship chart
1 President
2 Chief Technology Officer
3 Engineer’s Area
4 Secretary
5 Office entrance
7 Equipment cabinet
8 Photocopy equipment
9 Storage room
9 Storage room
Val. Closeness
O
A
O
A
X
O
U
I
I
A
U
A
I
I
E
U
O
U A
E
E
I
I
I
U
O O
E U O
E U
A O
I
X
A
Absolutely
necessary
E
Especially
important
I
Important
O
Ordinary OK
U
Unimportant
X
Not desirable
LAYOUT RITEL
LAYOUT UNTUK PERUSAHAAN
RITEL ATAU SERVIS
 PROBLEM: PENATAAN PRODUK
(TANGIBLE) UNTUK MENARIK
PELANGGAN
 CONTOH: PASAR SAWALAYAN,
PERBANKAN, DSB.
PENYUSUNAN L. RITEL
 DASAR: KEMUDAHAN
PELANGGAN UNTUK
MENEMUKAN PRODUK
Gunakan gang/jalan yang cukup
 Perhatikan efisiensi penggunaan lantai
 Susun produk sehingga atraktif

 UPAYAKAN PELANGGAN
MERASA FAMILIAR
Retail/Service Layout Free-Flow Design
Apparel Store
Trans.
Counter
Feature
Display
Table
Retail /Service Layout Grid Design
Grocery Store
Milk
Meat
Office
Carts
Checkout
Produce Frozen Foods
Bread
LAYOUT GUDANG
 LAYOUT UNTUK (PERUSAHAAN)
GUDANG
 PROBLEM: BALANS ANTARA
EFISIENSI BIAYA GUDANG DAN
EFISIENSI BIAYA PENANGANAN
MATERIAL
 CONTOH: GUDANG
PENYUSUNAN L. GUDANG
 DASAR: OPTIMASI GUDANG
Perhitungkan biaya gudang dan biaya
penanganan material
 Perhatikan kualitas penyimpanan (daya
tahan, tingkat kerusakan, tingkat kedaluwarsa, susunan dalam penyimpanan,
kemudahan penyimpanan dan pencarian
kembali, dsb)

 SISTEM PENGELOMPOKAN
LAYOUT PRODUK
 LAYOUT UNTUK PROSES
DENGAN VARIAN RENDAH
VOLUME TINGGI
 PROBLEM: ALIRAN BAHANBARANG DALAM PROSES,
EFISIENSI MESIN DAN SDM
 CONTOH: PERUSAHAAN KERTAS
PENYUSUNAN L. PRODUK
 DASAR: URUTAN PROSES
Perhatikan aliran bahan dalam proses
 Perlu kesamaan kapasitas dalam aliran
 Peralatan pada umumnya bersifat khusus

 KELEBIHAN: ROUTE TETAP
 KELEMAHAN: KEMACETAN
SATU MESIN BERAKIBAT
KEMACETAN TOTAL
PROBLEM UMUM LAYOUT
 PERANGKAT PENANGANAN
MATERIAL
 RUANG DAN KAPASITAS YANG
DIPERLUKAN
 ESTETIKA DAN LINGKUNGAN
 ALIRAN INFORMASI
 BIAYA ALIRAN BAHAN
8
MANAJEMEN
RANTAI
PASOKAN
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
• PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
ALIRAN MATERIAL, DARI BAHAN BAKU,
BARANG SETENGAH JADI, SMPAI DENGAN
DISTRIBUSI PRODUK
• MELIBATKAN SEMUA PIHAK TERKAIT,
MISALNYA PEMASOKNYA PEMASOK
• TUJUAN: MEMAKSIMUMKAN NILAI DAN
MEMINIMUMKAN AFVAL
BIAYA MATERIAL DALAM RANTAI PASOKAN
Pedagang Besar
8% 9%
Manufaktur
31%
11%
Gaji
Material
TKL
58%
HPP
Lain-lain
83%
Lainlain
Pengecer
13%
16%
71%
HPP
Gaji
Lainlain
RANTAI PASOKAN GLOBAL
– Fleksibel menghadapi perubahan
bahan, distribusi, dan nilai tukar uang
– Mampu untuk menggunakan sistem
dan TI untuk pengelolaan pengiriman
– Dilengkapi dengan SDM lokal untuk
pengurusan perdagangan, pengiriman,
pemeriksaan pelabuhan, dan politik
STRATEGI PEMBELIAN
•PEMASOK BANYAK
•PEMASOK SEDIKIT
•KEIRETSU
•INTEGRASI VERTIKAL
PEMASOK BANYAK
• SETIAP PRODUK BERSUMBER BANYAK
• HUBUNGAN JANGKA PENDEK
• TIDAK TERLALU TERBUKA
• SELALU NEGOSIASI
• KUANTITAS ORDER BESAR
• FREKUENSI ORDER RENDAH
PEMASOK SEDIKIT
• SATU ATAU BEBERAPA SUMBER SAJA
• HUBUNGAN JANGKA PANJANG
• HUBUNGAN TERBUKA
• KONTRAK EKSKLUSIF
• KUANTITAS ORDER KECIL
• FREKUENSI ORDER TINGGI
KEIRETSU
• ARTI (DARI BAHASA JEPANG):
AFILIASI MATARANTAI
• HUBUNGAN KHUSUS ANTARA
PABRIKAN, PEMASOK, DISTRIBUTOR,
DAN KREDITUR
• SISTEM ALIANSI MUTUALISTIS DAN
KEPEMILIKAN SILANG
• TIDAK MEMENTINGKAN
KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
BAGIAN 3
PENGOPERASIAN
SISTEM
PRODUKSI
9
PERENCANAAN
KAPASITAS
KAPASITAS
?
MAKSIMUM
OUTPUT DALAM
JANGKA WAKTU
TERTENTU
 Kap. desain: maks. output per
periode dalam kondisi ideal
 Kap. efektif: maks. output per
periode dalam kondisi normal
 Utilisasi: output nyata/kap. desain
 Efisiensi: output nyata/kap. efektif
Syarat Umum
• Peramalan permintaan
akurat
• Memahami teknologi
• Level operasi optimal
• Siap berubah
SKALA EKONOMIS
25 kamar
50 kamar
Economies of
Scale
75 kamar
Diseconomies
of Scale
Jumlah kamar
STRATEGI EKSPANSI
• Demand Leading Strategy
• Demand Trailing Strategy
• Demand Matching Strategy
• Steady Expansion Strategy
Perkembangan Permintaan
U
D
W
DEMAND LEADING S.
U
K
D
W
DEMAND TRAILING S.
U
K
D
W
DEMAND MATCHING S.
U
K
D
W
STEADY EXPANSION S.
U
K
D
W
POLA PRODUKSI
BERGELOMBANG
KONSTAN
MODERAT
10
MANAJEMEN
PERSEDIAAN
Mengapa perlu
persediaan
?
KONTINYUITAS
INPUT
KLASIFIKASI PERSEDIAAN
PERSEDIAAN
Tahap proses
Bahan Baku
Barang dalam proses
Barang jadi
Penilaian
Permintaan
Kelas A
Kelas B
Kelas C
Bebas
Terikat
Operasional
Kualitas
Penyimpanan
Daya tahan
TAHAP PROSES
BAHAN BAKU
KAPAS, TEKSTIL, KARET, KAYU
BARANG DALAM PROSES
SEMUA BAHAN/BARANG DALAM PROSES
BARANG JADI
KAPAS, TEKSTIL, KARET, KAYU
TINJAUAN: DARI SISI PERUSAHAAN
KLASIFIKASI ABC
KELAS A
UNIT RENDAH, RUPIAH TINGGI
KELAS B
UNIT SEDANG, RUPIAH SEDANG
KELAS C
UNIT TINGGI, RUPIAH RENDAH
KELAS A
PERLU PENGAWASAN KHUSUS
KELAS B
MODEL OPTIMISASI
KELAS C
MODEL SEDERHANA
PERSEDIAAN BEBAS DAN TERIKAT
• PERSEDIAAN BEBAS (Independent demand):
PERMINTAAN SATU JENIS MATERIAL TIDAK
TERIKAT KEPADA MATERIAL LAIN
• PERSEDIAN TERIKAT (Dependent demand):
PERMINTAAN SATU JENIS BAHAN TERIKAT
PADA BAHAN/PRODUK YANG LAIN
OPERASIONAL PERSEDIAAN
Perlu untuk diperhatikan tentang
beberapa hal berikut: Kualitas
bahan yang digunakan, cara dan
susunan penyimpanan bahan, daya
tahan bahan dan lain sebagainya.
MODEL PERSEDIAAN
DENGAN
PERSEDIAAN
TANPA
PERSEDIAAN
MODEL
OPTIMISASI
MODEL
J. I. T.
TEORI PERSEDIAAN
PERSEDIAAN CUKUP,
BIAYA PERSEDIAAN RENDAH
PERSEDIAAN BESAR
KELANGSUNGAN PROSES TERJAMIN
BIAYA PERSEDIAAN TINGGI
PERSEDIAAN KECIL
BIAYA PERSEDIAAN RENDAH
KELANGSUNGAN PROSES
TERGANGGU
BELI - EOQ
bahan kelas B
pemakaian per hari sama
tidak ada perubahan harga
tidak ada perubahan biaya
bahan mudah dicari
BIAYA PERSEDIAAN
• Biaya penyimpanan: Biaya yang jumlahnya terkait
dengan jumlah bahan yang disimpan
• Biaya order: Biaya yang jumlahnya terkait dengan
frekuensi order
• Biaya setup: Biaya yang jumlahnya terkait dengan
frekeuensi persiapan atau persiapan kembali
(mesin dan peralatan)
• Biaya tetap persediaan: Biaya yang jumlahnya tidak
dipengaruhi baik oleh jumlah bahan yang disimpan
maupun frekuensi order
MODEL PEMBELIAN
BERAPA HARUS ORDER
Biaya Periodik (Rp)
Biaya Order
EOQ
Kuantitas (Q)
EOQ = 2PR/C
• P = BIAYA PEMESANAN (ORDER)
• R = KEBUTUHAN PER PERIODE
• C = BIAYA PENYIMPANAN
• P dihitung per order
• C dihitung per unit per periode
PENENTUAN
R.O.P.
BESAR KEBUTUHAN
BAHAN BAKU
SELAMA LEAD-TIME
U
W
MODEL PEMBELIAN
KAPAN HARUS ORDER
Persediaan
Rata-rata
Persediaan
(Q*/2)
EOQ
(Q*)
Reorder
Point
(ROP)
Waktu tunggu
(Lead Time)
Waktu
MODEL PRODUKSI
TINGKAT PERSEDIAAN
Persediaan
Masa Produksi
(dan konsumsi)
Masa konsumsi
(tanpa produksi)
Awal
Akhir
produksi Produksi
Waktu
EPQ= {2DPK/C(D-K)}
• P = BIAYA PERSIAPAN
• C = BIAYA PENYIMPANAN
• D = KAPASITAS PRODUKSI
• K = KAPASITAS KONSUMSI
MODEL PROBABILISTIK
• KAPAN DAN BERAPA
ORDER DIPERLUKAN
• TERDAPAT KEMUNGKINAN
PERUBAHAN PENYERAPAN
MATERIAL
KETIDAKPASTIAN
PERSEDIAAN
BISA BERASAL
DARI DALAM
BISA BERASAL
DARI LUAR
KETIDAKPASTIAN DARI
DALAM PERUSAHAAN
Persedian
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
DALAM PERUSAHAAN
Persedian
Surplus
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
DALAM PERUSAHAAN
Persedian
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
DALAM PERUSAHAAN
Persedian
Stockout
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
DALAM PERUSAHAAN
Persedian
Surplus
Stockout
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
LUAR PERUSAHAAN
Persedian
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
LUAR PERUSAHAAN
Persedian
Surplus
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
LUAR PERUSAHAAN
Persedian
Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
LUAR PERUSAHAAN
Persedian
Surplus
Stockout Waktu
KETIDAKPASTIAN DARI
LUAR PERUSAHAAN
Persedian
Surplus
Stockout Waktu
MODEL PEMBELIAN
KONDISI NORMAL
Persediaan
Waktu
KETIDAKPASTIAN
PERSEDIAAN?
PENYEDIAAN PERSEDIAAN
PENGAMAN (SS/IS)
ORDER KUANTITAS TETAP (FOQ)
ORDER PERIODE TETAP (FOP)
PERSEDIAAN PENGAMAN
PERSEDIAAN DALAM JUMLAH
TETAP, TIDAK BOLEH BERKURANG
Persediaan
Persediaan Pengaman
Waktu
MODEL PEMBELIAN
ORDER KUANTITAS TETAP
Persediaan
Waktu
MODEL PEMBELIAN
ORDER PERIODE TETAP
Q1
Target maksimum
Q4
Q2
Persediaan
Q3
p
p
p
Waktu
11
PERENCANAAN
KEBUTUHAN
MATERIAL
DEPENDENT versus
INDEPENDENT DEMAND
Independent
Dependent
SUMBER
Pelanggan
Produk
Type Mat.
Barang Jadi
BB & BDP
Estimasi
Perencanaan
Peramalan
EOQ & ROP
Hitungan
MRP
Bill-of-Material
• Daftar komponen dan jumlahnya yang
diperlukan untuk pembuatan produk
• Dapat untuk menyusun struktur produk
–
Parents: produk/komponen yang dibentuk
–
Children: produk/komponen yang membentuk
• Dapat untuk menyusun peringkat produk
Bill-of-Material dan
Struktur Produk
Sepeda(1)
P/N 1000
Kemudi (1)
P/N 1001
Frame komplit (1)
P/N 1002
Roda (2)
P/N 1003
Frame (1)
P/N 1004
12
PENJADWALAN
Implikasi stratejik penjadwalan
jangka pendek
• Dengan penjadwalan yang baik penggunaan
aset perusahan menjadi lebih efektif sehingga
menjadi biaya rendah
• Penggunaan kapasitas menjadi bertambah
karena perputaran aktiva menjadi lebih besar.
Pelayanan pelanggan (customer service)
menjadi lebih baik
• Mendapatkan keunggulan kompetitif
Short-Term Scheduling
• Berhubungan dengan waktu operasi
• Fokus jangka pendek: jam, hari, minggu, dsb.
• Type
Forward Scheduling
B
Sekarang
Backward Scheduling
E
B
Janji selesai
Sekarang
E
Janji selesai
Contoh Short-Term Scheduling
• Rumah sakit
– Perawatan pasien
– Kamar operasi
• Universitas
– Instruktur
– Kelas
• Pabrik
– Produksi
– Pembelian
© 1984-1994 T/Maker Co.
MODEL PENUGASAN
model untuk memecahkan
masalah optimasi penugasan
dari sejumlah n karyawan
untuk n tugas
jumlah tugas yang akan diselesaikan
harus sama dengan jumlah karyawan
yang melaksanakannya
DATA YANG DIPERLUKAN
• Jumlah tugas yang harus
diselesaikan
• Jumlah karyawan yang akan
menyelesaikan tugas
• Ukuran yang ada dalam
penyelesaian setiap tugas (biaya,
waktu, marjin, dll) untuk setiap
karyawan
• Tujuan penyelesaian, minimisasi
T1
K1 9
K2 8
K3 8
K4 8
K5 9
T2
9
8
9
9
8
T3
8
7
7
7
7
T4
8
7
8
7
7
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
9
8
8
8
9
T2
9
8
9
9
8
T3
8
7
7
7
7
T4
8
7
8
7
7
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
1
1
1
1
2
T2
1
1
2
2
1
T3
0
0
0
0
0
T4
0
0
1
0
0
T5
1
1
2
1
1
K1
K2
K3
K4
K5
T1
0
0
0
0
1
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
0
T4
0
0
1
0
0
T5
0
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
0
0
0
0
1
T2
0
0
1
1
0
T 3 T4 T5
0 0 0
0 0 0
0 1 1
0 0 0
0 0 0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
0
0
0
0
1
T2
0
0
1
1
0
T 3 T4 T5
0 0 0
0 0 0
0 1 1
0 0 0
0 0 0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
0
0
0
0
1
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
0
T4
0
0
1
0
0
T5
0
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
9
8
8
8
9
T2
9
8
9
9
8
T3
8
7
7
7
7
T4
8
7
8
7
7
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
0
0
0
0
1
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
0
T4
0
0
1
0
0
39
T5
0
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
9
6
6
6
6
T2
7
8
9
9
8
T3
7
8
8
8
9
T4
6
7
8
7
7
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
9
6
6
6
6
T2
7
8
9
9
8
T3
7
8
8
8
9
T4
6
7
8
7
7
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
3
0
0
0
0
T2
1
2
3
3
2
T3
1
2
2
2
3
T4
0
1
2
1
1
T5
3
2
3
2
2
K1
K2
K3
K4
K5
T1
3
0
0
0
0
T2
0
1
2
2
1
T3
0
1
1
1
2
T4
0
1
2
1
1
T5
1
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
3
0
0
0
0
T2
0
1
2
2
1
T 3 T4 T5
0 0 1
1 1 0
1 2 1
1 1 0
2 1 0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
3
0
0
0
0
T2
0
1
2
2
1
T 3 T4 T5
0 0 1
1 1 0
1 2 1
1 1 0
2 1 0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
3
0
0
0
0
T2
0
1
2
2
1
T 3 T4 T5
0 0 1
1 1 0
1 2 1
1 1 0
2 1 0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
3
0
0
0
0
T2
0
1
2
2
1
T3
0
1
1
1
2
T4
0
1
2
1
1
T5
1
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
4
0
0
0
0
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
1
T4
0
0
1
0
0
T5
2
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
4
0
0
0
0
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
1
T4
0
0
1
0
0
T5
2
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
4
0
0
0
0
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
1
K1
K2
K3
K4
K5
T1
9
6
6
6
6
T2
7
8
9
9
8
T3
7
8
8
8
9
T4
0
0
1
0
0
T4
6
7
8
7
7
T5
2
0
1
0
0
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
4
0
0
0
0
T2
0
0
1
1
0
T3
0
0
0
0
1
T4
0
0
1
0
0
36
T5
2
0
1
0
0
K1
K2
K3
K4
K5
T1
9
6
6
6
6
T2
7
8
9
9
8
T3
7
8
8
8
9
T4
6
7
8
7
7
T5
9
8
9
8
8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
-9
-6
-6
-6
-6
T2
-7
-8
-9
-9
-8
T3
-7
-8
-8
-8
-9
T4
-6
-7
-8
-7
-7
T5
-9
-8
-9
-8
-8
K1
K2
K3
K4
K5
T1 T2 T3
-9 -7 -7
-6 -8 -8
-6 -9 -8
-6 -9 -8
-6 -8 -9
T4
-6
-7
-8
-7
-7
T5
-9
-8
-9
-8
-8
K1
K2
K3
K4
K5
T1
0
2
3
3
3
T2
2
0
0
0
1
T3 T4
2 3
0 1
1 1
1 2
0 2
T5
0
0
0
1
1
Sequencing
• Penentuan priotitas pekerjaan
• Aturan umum
– First come, first served (FCFS)
– Shortest processing time (SPT)
– Earliest due date (EDD)
– Longest processing time (LPT)
Pre-determined Standard Time
•
•
•
•
Sampel karyawan random
Penentuan waktu rata-rata
Penentuan waktu normal
Penentuan waktu standar
Penjadwalan Servis
• Appointment systems - doctor’s office
• Reservations systems - restaurant, car
rental
• First come, first served - delivery
• Most critical first - hospital trauma room
13
MODEL JIT
JUST-IN-TIME
• MATERIAL DAN KOMPONEN YANG
DIPERLUKAN DIDATANGKAN
MENJELANG DIPROSES SAJA
• PERLU JARINGAN KOMUNIKASI
YANG BAIK
• PERLU KERJA SAMA YANG BAIK
• MENGGUNAKAN PULL SYSTEM
FILOSOFI JUST-IN-TIME
• HILANGKAN AFVAL
– Segala
macam yang tidak
menimbulkan nilai tambah
bagi pelanggan
• PERSEDIAAN (MENDEKATI)
NOL
CONTOH AFVAL
• Pemrosesan tidak efisien
• Penundaan (tunggu)
• Over produksi
• Transportasi
• Gerakan tak perlu
• Produk gagal
• Persediaan (berlebih)
KANBAN
• DARI BAHASA JEPANG YANG
BERARTI KARTU
– dibaca
‘kahn-bahn’ (bukan ‘kan-ban’)
• PENGENDALI ALIRAN PRODUKSI
• BISA BERUJUD KARTU, SINYAL
VERBAL, FLAG, DLL
PUSH vs. PULL
• PUSH system: bahan/komponen
DIPOMPA ke tempat produksi
untuk keperluan produksi dalam
jangka waktu tertentu
• PULL system: bahan/komponen
DITARIK ke tempat produksi
sebatas diperlukan saat itu
PENGURANGAN AFVAL DENGAN JIT
di HEWLWTT-PACKARD
(%) pengurangan
Waktu set-up
Scrap
Pers. Barang jadi
Ruangan
20%
30%
30%
40%
Waktu tunggu (LT)
Pers. BB
Pers. WIP
0%
50%
50%
82%
20%
40%
60%
80%
100%
Streamlined Production
Traditional Flow
Production Process
(stream of water)
Suppliers
Flow with JIT
Suppliers
Customers
Inventory (stagnant
ponds)
Material
(water in
stream)
Customers
Persediaan barang dalam proses
WIP
SUPPLIER
LAYOUT
INVENTORY
SCHEDULING
QUALITY
EMPLOYEE EMPOWERMENT
LEAN PRODUCTION
JIT IN SERVICE
SUPPLIER - JIT Partnership
1. Pengurangan aktivitas tak perlu
2. Pengurangan persediaan pabrik
3. Pengurangan transit persediaan
4. Pengurangan pemasok tak
berkualitas
LAYOUT – Work cell
1. Pengurangan jarak
2. Penambahan
fleksibilitas
3. Pengurangan ruangan
INVENTORY
1. Pengurangan variabilitas
2. Pengurangan persediaan
3. Pengurangan jumlah unit
pembelian
4. Pengurangan biaya setup
SCHEDULING
1. Level schedules
2. Kanban
QUALITY
1. Pengurangan biaya
produksi
2. Pengurangan antrian dan
waktu tunggu
3. Reliabel
EMPLOYEE
EMPOWERMENT
Continuous
improvement
LEAN PRODUCTION
Proses berbasis
“customer value”
dan buang semua
afval
JIT IN SERVICE
Sama dengan manufaktur,
disesuaikan dengan sifat
produksi jasa
14
MODEL ANTRIAN
PROSES ANTRIAN
PROSES
PELAYANAN
KARAKTERISTIK ANTRIAN
POPULASI/PELANGGAN: size (terbatas/tak
terbatas), komposisi (homogen/heterogen),
pola (terkendali/tak terkendali), proses
kedatangan (Poisson), attitude
SERVICE: kondisi antrian, proses
(standar/non standar), disiplin antrian
KONFIGURASI SISTEM: titik pelayanan,
struktur (phase), type (personel vs. mesin),
performance (express c/o), jumlah antrian
KELUAR SISTEM: permanen atau antri lagi
MODEL ANTRIAN
SISTEM SERIAL DAN NETWORK
BEBERAPA PERTIMBANGAN LAIN
biaya tunggu non linear
aspek psikologis
peningkatan sistem
Waiting Line Costs
Cost
Waiting time cost
Optimal
Level of service
15
MANAJEMEN
PROYEK
PENJADWALAN
PROYEK
DIAGRAM NETWORK
Menunjukkan kapan
mulai dan kapan selesai
SIMBUL (AON vs. AOA)
kegiatan
Hubungan antar kegiatan
kejadian
kegiatan
Kegiatan semu
PROYEK CUCI MOBIL
MULAI: mobil kotor dalam garasi
SELESAI: mobil bersih di dalam garasi
KEGIATAN:
A. Mengeluarkan mobil
B. Membersihkan bagian luar
C. Membersihkan bagian dalam
D. Memasukkan mobil
A
A
1
2
B
C
3
B
4
C
D
D
5
PENENTUAN WAKTU
• DATA WAKTU OPTIMIS
• DATA WAKTU YANG SERING TERJADI
• DATA WAKTU PESIMIS
WP = (O + 4S + P)/6
DATA PROYEK
PEK PRED
A
B
A
C
A
D
C
E
A, B, C
F
A, B
G
C, D
H
E, F, G
WO
2.00
1.00
2.00
1.00
1.00
1.50
5.00
2.00
WS
3.00
2.00
3.00
5.50
4.25
1.75
6.00
4.00
WP
4.00
3.00
10.00
7.00
6.00
3.50
13.00
6.00
WAKTU PENYELESAIAN NORMAL
PEK
A
B
C
D
E
F
G
H
WO
2.00
1.00
2.00
1.00
1.00
1.50
5.00
2.00
WS
WP WN
3.00
4.00 3.00
2.00
3.00 2.00
3.00 10.00 4.00
5.50
7.00 5.00
4.25
6.00 4.00
1.75
3.50 2.00
6.00 13.00 7.00
4.00
6.00 4.00
0 0 A,3
3 3 C,4
33
313
5
15
B,2
7 19
77
F,2
11
19
E,4
7 15
5 17
19 19 H,4 23 23
12
12
7 7 D,5
G,7
1212
19 19
0 0 A,3
3 3 C,4
33
313
5
15
B,2
7 19
77
F,2
11
19
E,4
7 15
5 17
12
12
7 7 D,5
12 12
19 19 H,4 23 23
G,7
19 19
0 0 A,3
3 3 C,4
33
313
5
15
B,2
7 19
77
F,2
11
19
E,4
7 15
5 17
12
12
7 7 D,5
12 12
19 19 H,4 23 23
G,7
19 19
Download