MANAJEMEN OPERASI PROGRAM S1 MANAJEMEN 2009 Bacaan utama: 1. Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi BPFE, Yogyakarta. 2. Roberta S Russell Bernard W Taylor III OPERATIONS MANAGEMENT Multi Media Version, Third Edition Prentice Hall, 2000 Tambahan: 1. Mark D Hanna, W Rocky Newman, Integrated Operations Management and Adding Value for Customers, Prentice Hall Inc., USA, 2001. 2. Lee J. Krajewski, Larry P. Ritzman, Manoj K. Malhotra, Operations Management, Process and Value Chains, Pearson Prentice Hall, eight edition, 2007. BAGIAN 1 STRATEGI SISTEM PRODUKSI 1 INTRODUKSI BISNIS Upaya yang terorganisir dari individu maupun lembaga untuk memproduksi dan/atau menjual produk (barang/jasa) yang diperlukan masyarakat guna mendapatkan keuntungan KEGIATAN BISNIS SD FINANSIAL SD MATERIAL KEGIATAN BISNIS SD INFORMASI SD MANUSIA PENGERTIAN MO PRODUKSI kreasi/pembuatan produk guna memperoleh nilai tambah MANAJEMEN OPERASI set aktivitas untuk memperoleh nilai tambah produk melalui transformasi input menjadi output FUNGSI OPERASI MATERIAL KARYAWAN PERALATAN PROSES KONVERSI BARANG JASA BARANG VS. JASA BARANG • Dapat dijual kembali • Dapat disimpan • Kualitas mudah diukur • Produksi & penjualan terpisah JASA • Tak dapat dijual kembali • Tak dapat disimpan • Kualitas susah diukur • Produksi & penjualan menyatu BARANG VS. JASA, lanjutan BARANG • Bisa dikirim • Tempat fasilitas penting untuk biaya • Automasi mudah • Produk berujud JASA • Bisa disediakan • Tempat fasilitas penting untuk kontak pelanggan • Automasi sulit • Produk tak berujud PRODUKTIVITAS SERING RANCU DENGAN KONSEP PRODUKSI UKURAN SESUATU YANG DAPAT DICAPAI PERBANDINGAN ANTARA OUTPUT DAN INPUTNYA PRODUKTIVITAS = OUTPUT : INPUT OUTPUT PER PERIODE 1.000 UNIT MATERIAL 500 UNIT TKL 800 JAM PRODUKTIVITAS MATERIAL 2/U PRODUKTIVITAS TKL 1,25/JAM PERBANDINGAN ANTARA AKTUAL DAN NORMATIF KETERANGAN Kapasitas (u) Karyawan (o) Produksi (u) Produksi/Kary. Produktivitas PT AAA 500 10 450 45 PT BBB 5000 10 3000 300 90% 60% PROBLEM PENGUKURAN • Kualitas mungkin berubah sementara kuantitas tetap • Unsur eksternal bisa jadi penyebab kenaikan/penurunan produktivitas • Unit presisi dari pengukuran mungkin tidak terpenuhi Variabel Produktivitas • Tenaga kerja, penyumbang sekitar 10% kenaikan tahunan • Modal, penyumbang sekitar 32% kenaikan tahunan • Manajemen, penyumbang sekitar 52% kenaikan tahunan Variabel kunci peningkatan produktivitas tenaga kerja • Pendidikan yang cukup • Prasarana (sosial) yang cukup • Peningkatan kemampuan (skill) terkait dengan perubahan teknologi Produktivitas Servis • Biasanya padat TK • Sering diproses individual • Kadang diperlukan profesioal untuk melaksanakannya • Kadang sulit dimekanisasi • Evaluasi kualitas tidak mudah 2 STRATEGI OPERASI TANTANGAN MO DAHULU SEKARANG • Fokus lokal atau nasional • Pengiriman kelompok • Pembelian termurah • Pengembangan produk lama • Produk standar • Spesialisasi job • Fokus global • Just-in-time • Patner rantai pasokan • Pengembangan produk cepat, kerja sama • Kustomisasi massa • Kerja tim, pemberdayaan karyawan Alasan Operasi Global Tangible • Pengurangan biaya (TKL, dsb) • Peningkatan rantai pasokan • Memperoleh produk lebih baik • Mendapat pasar baru • Peningkatan operasional • Menjawab tantangan global Intangible Operasi Global • Bisnis Internasional – transaksi lintas batas • Bisnis Multinasional – fasilitas bisnis di lebih dari satu negara • Bisnis Global – operasi terintegrasi dari beberapa negara dan melihat dunia sebagai pasar tunggal • Bisnis transnational – mencari kombinasi dari benefit efisiensi skala global dengan benefit pertanggungjawaban lokal Pencapaian Operasi Global 4 pertimbangan • Desain produk global • Desain proses & teknologi global • Analisis lokasi pabrik global • Perhatikan etika dan budaya VISI Gambaran kondisi organisasi bisnis pada waktu yang akan datang MISI Apakah yang ingin dilakukan oleh organisasi bisnis dan bagaimana organisasi bisnis tersebut menyusun perencanaan untuk melaksanakan apa yang ingin dilakukannya STRATEGI Bagaimana kita akan mencapai ke sana (visi) FORMULASI STRATEGI - DEFINISIKAN TUGAS UTAMA - PENILAIAN KOMPETENSI INTI - TENTUKAN: ORDER QUALIFIER dan ORDER WINNER KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI MANAJEMEN OPERASI: - DIFERENSIASI - KUALITAS - FLEKSIBILITAS - BIAYA RENDAH - KECEPATAN RESPON 3 MANAJEMEN KUALITAS DEFINISI KUALITAS • Fitur dan karakteristik produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, cocok untuk digunakan • Pengguna: Apa kata pelanggan • Produsen: Sejauh mana produk sesuai dengan spesifikasi desain • Produk: Peringkat karakteristik produk yang terukur Dimensi kualitas barang: • • • • • • • • • Performance Features: ciri utama, keistimewan Reliability, bekerja sesuai ketentuan, waktu dll Conformance: sesuai standar Durability: umur ekonomis Srvieability Aesthetics: tampak, perasaan, suara,bau, rasa Safety Persepsi lain, a.l. misal karena merk, advertensi Dimensi kualitas jasa: • Tume & timeliness: waktu tunggu,wakti pelayanan, cepat? • Completeness: yang diminta customer siap, ada? • Courtesy: pelayanan menghormati, sopan nyaman, sopan, sikapnya baik • Consistency: service selalu baik? • Accessibility dan convenience: mudah dicari/ dihubungi? • Accuracy:teliti: pelayanannya cermat • Responsiveness: tanggapan perusahaan setiap customer ada masalah, menanggapi keluhan PENDEKATAN KUALITAS PENDEKATAN BAHAN BAKU PENDEKATAN PROSES PENDEKATAN PRODUK AKHIR EVOLUSI MANAJEMEN KUALITAS • Operator • Mandor • Inspektur • Pengendalian Kualitas Statistikal (SQC) • Total Quality Control (TQC) • Total Quality Management (TQM) • AKTIVITAS MANAJEMEN KUALITAS – Desain Kualitas – Pengendalian Kualitas • TEKNOLOGI, SDM, DAN ORGANISASI • KUALITAS JASA – Analisis Gap (analisis perbedaan antara harapan pelanggan dan kenyataan yang diterima pelanggan) BIAYA KUALITAS • PREVENTION COST • APPRAISAL COST • INTERNAL FAILURE COST • EXTERNAL FAILURE COST PREVENTION COST • Biaya perencanaan kualitas • Biaya desain produk • Biaya Pemrosesan • Biaya training karyawan • Biaya informasi APPRAISAL COST • Biaya inspeksi • Biaya pengetesan • Biaya peralatan pengetesan • Biaya operator INTERNAL FAILURE COST • Biaya avfal • Biaya pengerjaan kembali • Biaya kegagalan proses • Biaya waktu perbaikan • Biaya penurunan kualitas EXTERNAL FAILURE COST • Biaya komplain pelanggan • Biaya pengembalian produk • Biaya klaim garansi • Biaya liabilitas • Biaya kehilangan pelanggan BIAYA KUALITAS Biaya Biaya Minimal Biaya Kegagalan Kondisi Optimal Kualitas (100%) PENGUKURAN & PELAPORAN BIAYA KUALITAS Gunakan index pengukuran biaya kualitas • Index TKL • Index biaya • Index penjualan • Index produksi DATA BIAYA KUALITAS 2001 2002 3003 2004 2005 Prev. Cost 800 1,300 3,500 6,780 10,000 App. Cost 1,100 2,750 4,150 8,800 12,400 Int. F. Cost 9,800 6,550 3,000 2,400 1,200 Ext. F. Cost 9,900 7,100 4,100 2,250 900 21,600 17,700 14,750 20,230 24,500 Total BK PROPORSI BIAYA KUALITAS Prev. Cost 3.70% 7.34% 23.73% 33.51% 40.82% App. Cost 5.09% 15.54% 28.14% 43.50% 50.61% Int. F. Cost 45.37% 37.01% 20.34% 11.86% 4.90% Ext. F. Cost 45.83% 40.11% 27.80% 11.12% 3.67% 100% 100% 100% 100% 100% Total BK INDEX BIAYA KUALITAS 2001 2002 3003 2004 2005 Penjualan 59,200 91,200 94,400 97,600 99,200 HP Produksi 37,000 57,000 59,000 61,000 62,000 Total BK 21,600 17,700 14,750 20,230 24,500 QSI 36.49% 19.41% 15.63% 20.73% 24.70% QMI 58.38% 31.05% 25.00% 33.16% 39.52% IDENTIFIKASI PROBLEM KUALITAS: DISTRIBUSI PARETO RUSAK 300 250 200 150 100 50 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 VAR IDENTIFIKASI PROBLEM KUALITAS: DIAGRAM SEBAB AKIBAT MGT MAT TKL PRODUK RUSAK DLL MSN TEK FENOMENA MANAJEMEN KUALITAS: Q vs. q Q: orientasi proses q: orientasi output 4 SQC Statistical Process Control (SPC) • Mengukur kinerja proses • Menggunakan model mathematis (statistik) • Meliputi pengumpulan, organisasi, dan interpetasi data • Tujuan; memperoleh sinyal statistikal ketika terdapat penyimpangan • Penggunaan: – Kendali proses produksi – Pemeriksaan sampel produk Pengendalian Kualitas Statistikal SQC Process Control Variables Attributes Acceptance Sampling Prosedur Peta Kendali 1. Ambil 25 s/d 30 sampel (n=4 atau 5) dari proses yang stabil dan hitung rata-ratanya 2. Hitung rata-rata total, tentukan batas kendali dan hitung batas atas dan bawah. 3. Gambarkan (peta kendali) dan tentukan apakah ada yang berada di luar kendali 4. Teliti pola penyimpangannya dan cari penyebabnya 5. Tambahkan sampel dan lihat lagi peta kendali yang baru R Chart • Peta kendali tipe variabel. Skala interval atau rasio dari data numerik • Menunjukkan kisar sampel sepanjang waktu (Perbedaan antara nilai terkecil dan terbesar) • Memonitor variabilitas dalam proses • Contoh: Menghitung kisar sampel berat produk (kopi, deterjen, dsb) p Chart • Peta kendali tipe atribut. Skala kategorial (bagus – jelek; normal – cacat) • Menunjukkan % dari produk rusak • Contoh: Menghitung proporsi produk rusak (kursi, mobil, dsb) c Chart • Peta kendali tipe atribut dengan data kuantitatif berbeda • Menunjukkan jumlah unit yang tidak diterima (misal kursi, mobil, dsb) • Contoh: Jumlah rusak (cacat) untuk setiap unit produk dari sejumlah sampel PEMILHAN PETA KENDALI • X dan R chart: – Observasi untuk variabel – X chart untuk mean, R chart untuk range • P Chart: – Observasi untuk atribut yang dapat dikategorikan menjadi dua kondisi – Proporsi atau persen kerusakan • C-Chart: – Observasi untuk atribut yang menghitung kerusakan per unit – Contoh serat pecah pada kursi kayu, dsb Acceptance Sampling • Persetujuan antara pembeli dan penjual • Prosedur pemeriksaan bahan atau barang • Identifikasi: tipe sampel, besar sampel, dan kriteria diterima atau ditolak • Langkah operasional – Ambil sampel secara random dari sebuah lot atau kelompok produk – Teliti setiap aspek dari sampel tersebut – Kelompok akan diterima/ditolak berdasar hasil penelitian sampel AQL & LTPD • Acceptable quality level (AQL) – Level kualitas untuk lot baik – Produsen (pemasok) keberatan bila lot dengan kerusakan lebih kecil dari AQL ditolak • Lot tolerance percent defective (LTPD) – Level kualitas dari lot jelek – Konsumen (pembeli) keberatan bila lot dengan kerusakan lebih besar dari LPTD diterima Resiko Produsen & Konsumen • Resiko Producen () –Probabilitas ditolaknya lot bagus • Resiko Konsumen (ß) –Probabilitas diterimanya lot jelek BAGIAN 2 DESAIN SISTEM PRODUKSI 5 DESAIN PRODUK PRODUK ? OUTPUT YANG MEMPUNYAI FITUR DAN BENEFIT FITUR PRODUK: KUALITAS YANG MELEKAT PADA PRODUK BENEFIT PRODUK: SESUATU YANG DIPEROLEH MELALUI PRODUK Komponen Produk produk nama fitur idea benefit kemasan jaminan servis PETA PERSEPTUAL Metoda untuk melihat perbandingan persepsi pelanggan terhadap barang/jasa yang berbeda secara visual Rasa +++ J K Nutrisi +++ Nutrisi --- K L Rasa - - - Produk yang dijual? • Menawarkan alat pemuas • Contoh –P&G tidak menjual deterjen –P&G menjual benefit baju yang bersih • Pelanggan membeli kepuasan (yang diperoleh melalui produk), bukan produknya sendiri • Bisa berujud barang, bisa jasa PEMBANGKITAN DAN PENGEMBANGAN IDEA Penelitian Murni dan Terapan Penelitian Produk dan Proses Penciptaan/Peniruan Produk STUDI KELAYAKAN Studi tentang analisis kelayakan teknis, ekonomis, dan komersial (pemasaran dan keuangan) DEFINISI PRODUK Analisis trade-off faktor produk Penentuan fitur produk Penentuan benefit produk • DESAIN AWAL – Desain Bentuk – Desain Fungsi – Reliabilitas – Maintainabilitas • DESAIN FINAL – Spesifikasi dan gambar rinci – Perencanaan proses – pertimbangan PLC dan MLC • DESAIN UNTUK MANUFAKTUR – Simplifikasi – Standarisasi – Modularisasi – Perakitan – Analisis model dan efek kegagalan (fault model and effect analysis/FMEA) – Analisis nilai • DESAIN SERVIS – Konsistensi – Ramah pengguna – Robust – Mudah dilaksanakan – Mudah dicerna pelanggan – Biaya efektif – Jejaring efektif (front & back office) Quality Function Deployment Penentuan apa saja yang dapat memuaskan pelanggan Terjemahkan ke dalam desain (teknikal) produk PRODUCT LIFE CYCLE Penjualan Pertumbuhan Maturitas Introduksi Waktu Penurunan MACHINE LIFE CYCLE Produksi normal Waktu PLC dan MLC Produksi/ Penjualan Waktu PLC dan MLC JANGKA PANJANG Produksi/ Penjualan Waktu 6 PERENCANAAN DAN ANALISIS PROSES STRATEGI PROSES • PENENTUAN BAGAIMANA PROSES PEMBUATAN BARANG ATAU PENYEDIAAN JASA • TUJUAN – – PEMENUHAN KEINGINAN KONSUMEN PEMENUHAN PERTIMBANGAN BIAYA • PERTIMBANGAN JANGKA PANJANG – – FLEKSIBILITAS PRODUK DAN VOLUME BIAYA DAN KUALITAS TYPE PROSES menurut nilai tambah proses • • • • Manfaat bentuk Manfaat waktu Manfaat tempat Manfaat kepemilikan TYPE PROSES untuk penyusunan layout pabrik • Proses produksi terus menerus • Proses produksi terputus-putus TYPE PROSES untuk kendali kualitas proses • TYPE A – Setiap tahap proses dapat diperiksa dengan mudah • TYPE B – Pemeriksaan hanya dapat dilakukan pada tahap tertentu • TYPE C – Proses produksi asembling • TYPE D – Perusahaan dengan peralatan proses automatis • TYPE E – Perusahaan dagang dan jasa TYPE PROSES untuk route dan penjadwalan proses • Produksi per unit – Proyek – Pesanan • Produksi kelompok – Produksi sekali saja – Produksi berulang dengan pola teratur – Produksi berulang tanpa pola teratur • Produksi massal – Produksi dalam jumlah besar – Perhatikan teknologi dan SDM TYPE PROSES untuk manajemen proses (TRADISIONAL) FOKUS PROSES FOKUS REPETITIF Continuum FOKUS PRODUK FOKUS PROSES URUTAN PROSES TIDAK SELALU SAMA bank rumah sakit layanan mesin FOKUS PRODUK URUTAN PROSES SELALU SAMA bohlam pabrik kertas minuman ringan FOKUS PROSES • KEUNGGULAN – Fleksibilitas produk tinggi – Peralatan bersifat umum – Investasi awal rendah • KELEMAHAN – Perlu karyawan terlatih (skill tinggi) – Perencanaan & pengendalian produksi sulit – Pemanfaatan peralatan rendah (5%-25%) FOKUS PRODUK • KEUNGGULAN – VC/unit lebih rendah – Skill TKL rendah tetapi terspesialisasi – Perencanaan produksi lebih mudah – Pemanfaatan peralatan tinggi (70%-90%) • KELEMAHAN – Fleksibilitas produk rendah – Peralatan bersifat khusus – Perlu investasi awal tinggi STRATEGI REPETITIF • Layout berbasis garis produksi • Proses menggunakan modul, bagian produk yang dibuat terlebih dahulu • Modul dapat digunakan untuk berbagai produk • Sebutan lain: Assembling/perakitan CONTOH STRATEGI REPETITIF mesin pengering fast food McDonald’s over 95 billion served otomotif PROSES VARIAN Rendah Tinggi Kustom FOKUS PROSES Beda modul Beda DAERAH atribut MERUGI VOLUME Sedang Tinggi KUSTOM MASSA REPETITIF FOKUS PRODUK KUSTOM MASSA • Merupakan strategi proses baru • Jumlah produksi besar varian tinggi • Cocok pada permintaan kustom besar • Contoh: Sepeda motor, komputer, dsb Pertimbangan dalam analisis dan desain proses • Apakah terdapat keunggulan kompetitif (diferensiasi, biaya rendah, dan respon) dalam proses? • Apakah proses yang tidak membuat nilai tambah sudah ditiadakan? • Apakah proses sudah menyediakan nilai tertinggi bagi pelanggan? PERENCANAAN PRODUKSI • PERAMALAN PRODUKSI • PERKIRAAN PRODUKSI PERENCANAAN PROSES • PRODUKSI MINIMAL – ANALISIS IMPAS • BELI ATAU BUAT • PRODUK RUGI – HENTIKAN ATAU TERUS • TEKNOLOGI BARU – GANTI ATAU TIDAK ANALISIS IMPAS Analisis hubungan antara volume, biaya, dan keuntungan PRODUK TUNGGAL Titik impas, Target profit, MS, SDP PRODUK GANDA: Produk > satu macam Pendekatan individual Pendekatan mix TITIK IMPAS Q* = a/(p – b) RP TARGET KEUNTUNGAN S = (a + k) : (p – b) TR IMPAS TC RP VC TC FC Q* TR Q VC FC Q MARGIN OF SAFETY MS = {(S – Q*) : S} x 100% RP TR TC SHUTDOWN POINT TTU = (a tunai):(p – b) VC FC Q* S Q RP TR TC FC tunai + VC VC FC FC tunai Q Pendekatan Individual Problem: Alokasi FC FC digunakan bersama, harus dialokasikan ke masing-masing produk Pendekatan Mix Problem: Standar Mix Perlu ditentukan perimbangan produk sebagai dasar perhitungan (harga jual dan biaya variabel) mix BELI ATAU BUAT PERTIMBANGKAN BIAYA RELEVAN • CONTOH BIAYA RELEVAN • UMUR EKONOMIS HABIS • UE BELUM HABIS – FC DAPAT DIALIHKAN – FC TIDAK DAPAT DIALIHKAN PRODUK RUGI • HENTIKAN ATAU TERUSKAN PRODUKSI PRODUK RUGI TEKNOLOGI BARU • PERLU GANTI TEKNOLOGI BARU? ANALISIS PROSES • SISTEM KERJA KESELURUHAN – BAGAN PROSES • KARYAWAN BEKERJA PADA TEMPAT TETAP – BAGAN GERAK SIMULTAN • KARYAWAN BEKERJA DENGAN MESIN – BAGAN MANUSIA MESIN • KARYAWAN EKERJA BERSAMA – BAGAN STAFF CONTOH BAGAN PROSES SUBYEK: Permintaan pembelian peralatan Jarak (m) Waktu (min) Simbol Deskripsi D Tulis order D Di meja pimpinan D Ke pembeli 25 D Pelajari = Operasi; = Transportasi; = Inspeksi; D = Delay/tunda; = Simpan (gudang) CONTOH BAGAN GERAK SIMULTAN TN KIRI W W TN KANAN Taruh botol 1 1 Ambil label Ambil botol 1 1 Lem label Pegang botol 1 1 Pasang label CONTOH BAGAN MANUSIA MESIN satu karyawan satu mesin MANUSIA Pasang master Pasang kertas Tes master Tunggu Ambil hasil W MESIN 3 Digunakan 2 Digunakan 2 Digunakan 10 Cetak automatis 3 Digunakan OPTIMASI MESIN/KARYAWAN • MESIN/KARYAWAN = SWM/SWK • SWM = siklus waktu mesin • SWK = siklus waktu karyawan CONTOH BAGAN MANUSIA MESIN satu karyawan dua mesin MANUSIA MESIN I MESIN II Ambil hasil 1 3 Digunakan Cetak automatis Pasang master 1 3 Digunakan Cetak automatis Pasang kertas 1 2 Digunakan Cetak automatis Tes master 1 2 Digunakan Cetak automatis Ambil hasil 2 3 Cetak automatis Digunakan Pasang master 2 3 Cetak automatis Digunakan Pasang kertas 2 2 Cetak automatis Digunakan Tes master 2 2 Cetak automatis Digunakan CONTOH BAGAN STAFF 1 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 7 PERENCANAAN LAYOUT LAYOUT ? • Susunan tata-letak fasilitas produksi • • • • • Peningkatan produktivitas perusahaan Peningkatan utilisasi peralatan & SDM Peningkatan aliran material dan proses Peningkatan moral & keamanan kerja Peningkatan aliran informasi dan TKL JENIS LAYOUT FIXED POSITION LAYOUT PROCESS ORIENTED LAYOUT OFFICE LAYOUT RETAIL/SERVICE LAYOUT WAREHOUSE LAYOUT PRODUCT ORIENTED LAYOUT LAYOUT POSISI TETAP LAYOUT UNTUK PROYEK PROBLEM: PEMINDAHAN MATERIAL DALAM TEMPAT DAN AREA TERBATAS DI SEKITAR PROYEK CONTOH: PEMBANGUNAN GEDUNG, JEMBATAN, DSB. PENYUSUNAN FPL PROBLEM UTAMA: Keterbatasan tempat Perbedaan material yang diperlukan pada tahap proses yang berbeda Volume material bersifat dinamis SETIAP INDUSTRI MENGGUNAKAN CARA YANG BERBEDA LAYOUT PROSES LAYOUT UNTUK PROSES DENGAN VOLUME RENDAH VARIAN TINGGI PROOBLEM: MENGELOLA BERBAGAI ALIRAN MATERIAL UNTUK MASING-MASING PRODUK CONTOH: RESTORAN BESAR, PENYUSUNAN L. PROSES DASAR: KESAMAAN PROSES Perhatikan aliran bahan dalam proses Perlu penanganan material yang cermat Peralatan pada umumnya bersifat umum KELEBIHAN: FLEKSIBILITAS KELEMAHAN: ROUTE PROSES DAPAT BERUBAH LAYOUT KANTOR LAYOUT UNTUK PERKANTORAN PROBLEM: PENEMPATAN KARYAWAN UNTUK MEMUDAHKAN KONTAK, KHUSUSNYA YANG FREKUENSI KOMUNIKASINYA TINGGI CONTOH: KANTOR PERUSAHAAN PENYUSUNAN L. KANTOR DASAR: ALIRAN INFORMASI PERLU DIPERHATIKAN: Efisiensi penggunaan lantai Ruang gerak yang diperlukan Ergonomi SETIAP KANTOR DAPAT MEMPUNYAI INTENSITAS INFORMASI YANG BERBEDA Office Relationship chart 1 President 2 Chief Technology Officer 3 Engineer’s Area 4 Secretary 5 Office entrance 7 Equipment cabinet 8 Photocopy equipment 9 Storage room 9 Storage room Val. Closeness O A O A X O U I I A U A I I E U O U A E E I I I U O O E U O E U A O I X A Absolutely necessary E Especially important I Important O Ordinary OK U Unimportant X Not desirable LAYOUT RITEL LAYOUT UNTUK PERUSAHAAN RITEL ATAU SERVIS PROBLEM: PENATAAN PRODUK (TANGIBLE) UNTUK MENARIK PELANGGAN CONTOH: PASAR SAWALAYAN, PERBANKAN, DSB. PENYUSUNAN L. RITEL DASAR: KEMUDAHAN PELANGGAN UNTUK MENEMUKAN PRODUK Gunakan gang/jalan yang cukup Perhatikan efisiensi penggunaan lantai Susun produk sehingga atraktif UPAYAKAN PELANGGAN MERASA FAMILIAR Retail/Service Layout Free-Flow Design Apparel Store Trans. Counter Feature Display Table Retail /Service Layout Grid Design Grocery Store Milk Meat Office Carts Checkout Produce Frozen Foods Bread LAYOUT GUDANG LAYOUT UNTUK (PERUSAHAAN) GUDANG PROBLEM: BALANS ANTARA EFISIENSI BIAYA GUDANG DAN EFISIENSI BIAYA PENANGANAN MATERIAL CONTOH: GUDANG PENYUSUNAN L. GUDANG DASAR: OPTIMASI GUDANG Perhitungkan biaya gudang dan biaya penanganan material Perhatikan kualitas penyimpanan (daya tahan, tingkat kerusakan, tingkat kedaluwarsa, susunan dalam penyimpanan, kemudahan penyimpanan dan pencarian kembali, dsb) SISTEM PENGELOMPOKAN LAYOUT PRODUK LAYOUT UNTUK PROSES DENGAN VARIAN RENDAH VOLUME TINGGI PROBLEM: ALIRAN BAHANBARANG DALAM PROSES, EFISIENSI MESIN DAN SDM CONTOH: PERUSAHAAN KERTAS PENYUSUNAN L. PRODUK DASAR: URUTAN PROSES Perhatikan aliran bahan dalam proses Perlu kesamaan kapasitas dalam aliran Peralatan pada umumnya bersifat khusus KELEBIHAN: ROUTE TETAP KELEMAHAN: KEMACETAN SATU MESIN BERAKIBAT KEMACETAN TOTAL PROBLEM UMUM LAYOUT PERANGKAT PENANGANAN MATERIAL RUANG DAN KAPASITAS YANG DIPERLUKAN ESTETIKA DAN LINGKUNGAN ALIRAN INFORMASI BIAYA ALIRAN BAHAN 8 MANAJEMEN RANTAI PASOKAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN • PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ALIRAN MATERIAL, DARI BAHAN BAKU, BARANG SETENGAH JADI, SMPAI DENGAN DISTRIBUSI PRODUK • MELIBATKAN SEMUA PIHAK TERKAIT, MISALNYA PEMASOKNYA PEMASOK • TUJUAN: MEMAKSIMUMKAN NILAI DAN MEMINIMUMKAN AFVAL BIAYA MATERIAL DALAM RANTAI PASOKAN Pedagang Besar 8% 9% Manufaktur 31% 11% Gaji Material TKL 58% HPP Lain-lain 83% Lainlain Pengecer 13% 16% 71% HPP Gaji Lainlain RANTAI PASOKAN GLOBAL – Fleksibel menghadapi perubahan bahan, distribusi, dan nilai tukar uang – Mampu untuk menggunakan sistem dan TI untuk pengelolaan pengiriman – Dilengkapi dengan SDM lokal untuk pengurusan perdagangan, pengiriman, pemeriksaan pelabuhan, dan politik STRATEGI PEMBELIAN •PEMASOK BANYAK •PEMASOK SEDIKIT •KEIRETSU •INTEGRASI VERTIKAL PEMASOK BANYAK • SETIAP PRODUK BERSUMBER BANYAK • HUBUNGAN JANGKA PENDEK • TIDAK TERLALU TERBUKA • SELALU NEGOSIASI • KUANTITAS ORDER BESAR • FREKUENSI ORDER RENDAH PEMASOK SEDIKIT • SATU ATAU BEBERAPA SUMBER SAJA • HUBUNGAN JANGKA PANJANG • HUBUNGAN TERBUKA • KONTRAK EKSKLUSIF • KUANTITAS ORDER KECIL • FREKUENSI ORDER TINGGI KEIRETSU • ARTI (DARI BAHASA JEPANG): AFILIASI MATARANTAI • HUBUNGAN KHUSUS ANTARA PABRIKAN, PEMASOK, DISTRIBUTOR, DAN KREDITUR • SISTEM ALIANSI MUTUALISTIS DAN KEPEMILIKAN SILANG • TIDAK MEMENTINGKAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK BAGIAN 3 PENGOPERASIAN SISTEM PRODUKSI 9 PERENCANAAN KAPASITAS KAPASITAS ? MAKSIMUM OUTPUT DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU Kap. desain: maks. output per periode dalam kondisi ideal Kap. efektif: maks. output per periode dalam kondisi normal Utilisasi: output nyata/kap. desain Efisiensi: output nyata/kap. efektif Syarat Umum • Peramalan permintaan akurat • Memahami teknologi • Level operasi optimal • Siap berubah SKALA EKONOMIS 25 kamar 50 kamar Economies of Scale 75 kamar Diseconomies of Scale Jumlah kamar STRATEGI EKSPANSI • Demand Leading Strategy • Demand Trailing Strategy • Demand Matching Strategy • Steady Expansion Strategy Perkembangan Permintaan U D W DEMAND LEADING S. U K D W DEMAND TRAILING S. U K D W DEMAND MATCHING S. U K D W STEADY EXPANSION S. U K D W POLA PRODUKSI BERGELOMBANG KONSTAN MODERAT 10 MANAJEMEN PERSEDIAAN Mengapa perlu persediaan ? KONTINYUITAS INPUT KLASIFIKASI PERSEDIAAN PERSEDIAAN Tahap proses Bahan Baku Barang dalam proses Barang jadi Penilaian Permintaan Kelas A Kelas B Kelas C Bebas Terikat Operasional Kualitas Penyimpanan Daya tahan TAHAP PROSES BAHAN BAKU KAPAS, TEKSTIL, KARET, KAYU BARANG DALAM PROSES SEMUA BAHAN/BARANG DALAM PROSES BARANG JADI KAPAS, TEKSTIL, KARET, KAYU TINJAUAN: DARI SISI PERUSAHAAN KLASIFIKASI ABC KELAS A UNIT RENDAH, RUPIAH TINGGI KELAS B UNIT SEDANG, RUPIAH SEDANG KELAS C UNIT TINGGI, RUPIAH RENDAH KELAS A PERLU PENGAWASAN KHUSUS KELAS B MODEL OPTIMISASI KELAS C MODEL SEDERHANA PERSEDIAAN BEBAS DAN TERIKAT • PERSEDIAAN BEBAS (Independent demand): PERMINTAAN SATU JENIS MATERIAL TIDAK TERIKAT KEPADA MATERIAL LAIN • PERSEDIAN TERIKAT (Dependent demand): PERMINTAAN SATU JENIS BAHAN TERIKAT PADA BAHAN/PRODUK YANG LAIN OPERASIONAL PERSEDIAAN Perlu untuk diperhatikan tentang beberapa hal berikut: Kualitas bahan yang digunakan, cara dan susunan penyimpanan bahan, daya tahan bahan dan lain sebagainya. MODEL PERSEDIAAN DENGAN PERSEDIAAN TANPA PERSEDIAAN MODEL OPTIMISASI MODEL J. I. T. TEORI PERSEDIAAN PERSEDIAAN CUKUP, BIAYA PERSEDIAAN RENDAH PERSEDIAAN BESAR KELANGSUNGAN PROSES TERJAMIN BIAYA PERSEDIAAN TINGGI PERSEDIAAN KECIL BIAYA PERSEDIAAN RENDAH KELANGSUNGAN PROSES TERGANGGU BELI - EOQ bahan kelas B pemakaian per hari sama tidak ada perubahan harga tidak ada perubahan biaya bahan mudah dicari BIAYA PERSEDIAAN • Biaya penyimpanan: Biaya yang jumlahnya terkait dengan jumlah bahan yang disimpan • Biaya order: Biaya yang jumlahnya terkait dengan frekuensi order • Biaya setup: Biaya yang jumlahnya terkait dengan frekeuensi persiapan atau persiapan kembali (mesin dan peralatan) • Biaya tetap persediaan: Biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi baik oleh jumlah bahan yang disimpan maupun frekuensi order MODEL PEMBELIAN BERAPA HARUS ORDER Biaya Periodik (Rp) Biaya Order EOQ Kuantitas (Q) EOQ = 2PR/C • P = BIAYA PEMESANAN (ORDER) • R = KEBUTUHAN PER PERIODE • C = BIAYA PENYIMPANAN • P dihitung per order • C dihitung per unit per periode PENENTUAN R.O.P. BESAR KEBUTUHAN BAHAN BAKU SELAMA LEAD-TIME U W MODEL PEMBELIAN KAPAN HARUS ORDER Persediaan Rata-rata Persediaan (Q*/2) EOQ (Q*) Reorder Point (ROP) Waktu tunggu (Lead Time) Waktu MODEL PRODUKSI TINGKAT PERSEDIAAN Persediaan Masa Produksi (dan konsumsi) Masa konsumsi (tanpa produksi) Awal Akhir produksi Produksi Waktu EPQ= {2DPK/C(D-K)} • P = BIAYA PERSIAPAN • C = BIAYA PENYIMPANAN • D = KAPASITAS PRODUKSI • K = KAPASITAS KONSUMSI MODEL PROBABILISTIK • KAPAN DAN BERAPA ORDER DIPERLUKAN • TERDAPAT KEMUNGKINAN PERUBAHAN PENYERAPAN MATERIAL KETIDAKPASTIAN PERSEDIAAN BISA BERASAL DARI DALAM BISA BERASAL DARI LUAR KETIDAKPASTIAN DARI DALAM PERUSAHAAN Persedian Waktu KETIDAKPASTIAN DARI DALAM PERUSAHAAN Persedian Surplus Waktu KETIDAKPASTIAN DARI DALAM PERUSAHAAN Persedian Waktu KETIDAKPASTIAN DARI DALAM PERUSAHAAN Persedian Stockout Waktu KETIDAKPASTIAN DARI DALAM PERUSAHAAN Persedian Surplus Stockout Waktu KETIDAKPASTIAN DARI LUAR PERUSAHAAN Persedian Waktu KETIDAKPASTIAN DARI LUAR PERUSAHAAN Persedian Surplus Waktu KETIDAKPASTIAN DARI LUAR PERUSAHAAN Persedian Waktu KETIDAKPASTIAN DARI LUAR PERUSAHAAN Persedian Surplus Stockout Waktu KETIDAKPASTIAN DARI LUAR PERUSAHAAN Persedian Surplus Stockout Waktu MODEL PEMBELIAN KONDISI NORMAL Persediaan Waktu KETIDAKPASTIAN PERSEDIAAN? PENYEDIAAN PERSEDIAAN PENGAMAN (SS/IS) ORDER KUANTITAS TETAP (FOQ) ORDER PERIODE TETAP (FOP) PERSEDIAAN PENGAMAN PERSEDIAAN DALAM JUMLAH TETAP, TIDAK BOLEH BERKURANG Persediaan Persediaan Pengaman Waktu MODEL PEMBELIAN ORDER KUANTITAS TETAP Persediaan Waktu MODEL PEMBELIAN ORDER PERIODE TETAP Q1 Target maksimum Q4 Q2 Persediaan Q3 p p p Waktu 11 PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL DEPENDENT versus INDEPENDENT DEMAND Independent Dependent SUMBER Pelanggan Produk Type Mat. Barang Jadi BB & BDP Estimasi Perencanaan Peramalan EOQ & ROP Hitungan MRP Bill-of-Material • Daftar komponen dan jumlahnya yang diperlukan untuk pembuatan produk • Dapat untuk menyusun struktur produk – Parents: produk/komponen yang dibentuk – Children: produk/komponen yang membentuk • Dapat untuk menyusun peringkat produk Bill-of-Material dan Struktur Produk Sepeda(1) P/N 1000 Kemudi (1) P/N 1001 Frame komplit (1) P/N 1002 Roda (2) P/N 1003 Frame (1) P/N 1004 12 PENJADWALAN Implikasi stratejik penjadwalan jangka pendek • Dengan penjadwalan yang baik penggunaan aset perusahan menjadi lebih efektif sehingga menjadi biaya rendah • Penggunaan kapasitas menjadi bertambah karena perputaran aktiva menjadi lebih besar. Pelayanan pelanggan (customer service) menjadi lebih baik • Mendapatkan keunggulan kompetitif Short-Term Scheduling • Berhubungan dengan waktu operasi • Fokus jangka pendek: jam, hari, minggu, dsb. • Type Forward Scheduling B Sekarang Backward Scheduling E B Janji selesai Sekarang E Janji selesai Contoh Short-Term Scheduling • Rumah sakit – Perawatan pasien – Kamar operasi • Universitas – Instruktur – Kelas • Pabrik – Produksi – Pembelian © 1984-1994 T/Maker Co. MODEL PENUGASAN model untuk memecahkan masalah optimasi penugasan dari sejumlah n karyawan untuk n tugas jumlah tugas yang akan diselesaikan harus sama dengan jumlah karyawan yang melaksanakannya DATA YANG DIPERLUKAN • Jumlah tugas yang harus diselesaikan • Jumlah karyawan yang akan menyelesaikan tugas • Ukuran yang ada dalam penyelesaian setiap tugas (biaya, waktu, marjin, dll) untuk setiap karyawan • Tujuan penyelesaian, minimisasi T1 K1 9 K2 8 K3 8 K4 8 K5 9 T2 9 8 9 9 8 T3 8 7 7 7 7 T4 8 7 8 7 7 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 9 8 8 8 9 T2 9 8 9 9 8 T3 8 7 7 7 7 T4 8 7 8 7 7 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 1 1 1 1 2 T2 1 1 2 2 1 T3 0 0 0 0 0 T4 0 0 1 0 0 T5 1 1 2 1 1 K1 K2 K3 K4 K5 T1 0 0 0 0 1 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 0 T4 0 0 1 0 0 T5 0 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 0 0 0 0 1 T2 0 0 1 1 0 T 3 T4 T5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 0 0 0 0 1 T2 0 0 1 1 0 T 3 T4 T5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 0 0 0 0 1 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 0 T4 0 0 1 0 0 T5 0 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 9 8 8 8 9 T2 9 8 9 9 8 T3 8 7 7 7 7 T4 8 7 8 7 7 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 0 0 0 0 1 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 0 T4 0 0 1 0 0 39 T5 0 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 9 6 6 6 6 T2 7 8 9 9 8 T3 7 8 8 8 9 T4 6 7 8 7 7 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 9 6 6 6 6 T2 7 8 9 9 8 T3 7 8 8 8 9 T4 6 7 8 7 7 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 3 0 0 0 0 T2 1 2 3 3 2 T3 1 2 2 2 3 T4 0 1 2 1 1 T5 3 2 3 2 2 K1 K2 K3 K4 K5 T1 3 0 0 0 0 T2 0 1 2 2 1 T3 0 1 1 1 2 T4 0 1 2 1 1 T5 1 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 3 0 0 0 0 T2 0 1 2 2 1 T 3 T4 T5 0 0 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 1 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 3 0 0 0 0 T2 0 1 2 2 1 T 3 T4 T5 0 0 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 1 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 3 0 0 0 0 T2 0 1 2 2 1 T 3 T4 T5 0 0 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 1 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 3 0 0 0 0 T2 0 1 2 2 1 T3 0 1 1 1 2 T4 0 1 2 1 1 T5 1 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 4 0 0 0 0 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 1 T4 0 0 1 0 0 T5 2 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 4 0 0 0 0 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 1 T4 0 0 1 0 0 T5 2 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 4 0 0 0 0 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 1 K1 K2 K3 K4 K5 T1 9 6 6 6 6 T2 7 8 9 9 8 T3 7 8 8 8 9 T4 0 0 1 0 0 T4 6 7 8 7 7 T5 2 0 1 0 0 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 4 0 0 0 0 T2 0 0 1 1 0 T3 0 0 0 0 1 T4 0 0 1 0 0 36 T5 2 0 1 0 0 K1 K2 K3 K4 K5 T1 9 6 6 6 6 T2 7 8 9 9 8 T3 7 8 8 8 9 T4 6 7 8 7 7 T5 9 8 9 8 8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 -9 -6 -6 -6 -6 T2 -7 -8 -9 -9 -8 T3 -7 -8 -8 -8 -9 T4 -6 -7 -8 -7 -7 T5 -9 -8 -9 -8 -8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 T2 T3 -9 -7 -7 -6 -8 -8 -6 -9 -8 -6 -9 -8 -6 -8 -9 T4 -6 -7 -8 -7 -7 T5 -9 -8 -9 -8 -8 K1 K2 K3 K4 K5 T1 0 2 3 3 3 T2 2 0 0 0 1 T3 T4 2 3 0 1 1 1 1 2 0 2 T5 0 0 0 1 1 Sequencing • Penentuan priotitas pekerjaan • Aturan umum – First come, first served (FCFS) – Shortest processing time (SPT) – Earliest due date (EDD) – Longest processing time (LPT) Pre-determined Standard Time • • • • Sampel karyawan random Penentuan waktu rata-rata Penentuan waktu normal Penentuan waktu standar Penjadwalan Servis • Appointment systems - doctor’s office • Reservations systems - restaurant, car rental • First come, first served - delivery • Most critical first - hospital trauma room 13 MODEL JIT JUST-IN-TIME • MATERIAL DAN KOMPONEN YANG DIPERLUKAN DIDATANGKAN MENJELANG DIPROSES SAJA • PERLU JARINGAN KOMUNIKASI YANG BAIK • PERLU KERJA SAMA YANG BAIK • MENGGUNAKAN PULL SYSTEM FILOSOFI JUST-IN-TIME • HILANGKAN AFVAL – Segala macam yang tidak menimbulkan nilai tambah bagi pelanggan • PERSEDIAAN (MENDEKATI) NOL CONTOH AFVAL • Pemrosesan tidak efisien • Penundaan (tunggu) • Over produksi • Transportasi • Gerakan tak perlu • Produk gagal • Persediaan (berlebih) KANBAN • DARI BAHASA JEPANG YANG BERARTI KARTU – dibaca ‘kahn-bahn’ (bukan ‘kan-ban’) • PENGENDALI ALIRAN PRODUKSI • BISA BERUJUD KARTU, SINYAL VERBAL, FLAG, DLL PUSH vs. PULL • PUSH system: bahan/komponen DIPOMPA ke tempat produksi untuk keperluan produksi dalam jangka waktu tertentu • PULL system: bahan/komponen DITARIK ke tempat produksi sebatas diperlukan saat itu PENGURANGAN AFVAL DENGAN JIT di HEWLWTT-PACKARD (%) pengurangan Waktu set-up Scrap Pers. Barang jadi Ruangan 20% 30% 30% 40% Waktu tunggu (LT) Pers. BB Pers. WIP 0% 50% 50% 82% 20% 40% 60% 80% 100% Streamlined Production Traditional Flow Production Process (stream of water) Suppliers Flow with JIT Suppliers Customers Inventory (stagnant ponds) Material (water in stream) Customers Persediaan barang dalam proses WIP SUPPLIER LAYOUT INVENTORY SCHEDULING QUALITY EMPLOYEE EMPOWERMENT LEAN PRODUCTION JIT IN SERVICE SUPPLIER - JIT Partnership 1. Pengurangan aktivitas tak perlu 2. Pengurangan persediaan pabrik 3. Pengurangan transit persediaan 4. Pengurangan pemasok tak berkualitas LAYOUT – Work cell 1. Pengurangan jarak 2. Penambahan fleksibilitas 3. Pengurangan ruangan INVENTORY 1. Pengurangan variabilitas 2. Pengurangan persediaan 3. Pengurangan jumlah unit pembelian 4. Pengurangan biaya setup SCHEDULING 1. Level schedules 2. Kanban QUALITY 1. Pengurangan biaya produksi 2. Pengurangan antrian dan waktu tunggu 3. Reliabel EMPLOYEE EMPOWERMENT Continuous improvement LEAN PRODUCTION Proses berbasis “customer value” dan buang semua afval JIT IN SERVICE Sama dengan manufaktur, disesuaikan dengan sifat produksi jasa 14 MODEL ANTRIAN PROSES ANTRIAN PROSES PELAYANAN KARAKTERISTIK ANTRIAN POPULASI/PELANGGAN: size (terbatas/tak terbatas), komposisi (homogen/heterogen), pola (terkendali/tak terkendali), proses kedatangan (Poisson), attitude SERVICE: kondisi antrian, proses (standar/non standar), disiplin antrian KONFIGURASI SISTEM: titik pelayanan, struktur (phase), type (personel vs. mesin), performance (express c/o), jumlah antrian KELUAR SISTEM: permanen atau antri lagi MODEL ANTRIAN SISTEM SERIAL DAN NETWORK BEBERAPA PERTIMBANGAN LAIN biaya tunggu non linear aspek psikologis peningkatan sistem Waiting Line Costs Cost Waiting time cost Optimal Level of service 15 MANAJEMEN PROYEK PENJADWALAN PROYEK DIAGRAM NETWORK Menunjukkan kapan mulai dan kapan selesai SIMBUL (AON vs. AOA) kegiatan Hubungan antar kegiatan kejadian kegiatan Kegiatan semu PROYEK CUCI MOBIL MULAI: mobil kotor dalam garasi SELESAI: mobil bersih di dalam garasi KEGIATAN: A. Mengeluarkan mobil B. Membersihkan bagian luar C. Membersihkan bagian dalam D. Memasukkan mobil A A 1 2 B C 3 B 4 C D D 5 PENENTUAN WAKTU • DATA WAKTU OPTIMIS • DATA WAKTU YANG SERING TERJADI • DATA WAKTU PESIMIS WP = (O + 4S + P)/6 DATA PROYEK PEK PRED A B A C A D C E A, B, C F A, B G C, D H E, F, G WO 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.50 5.00 2.00 WS 3.00 2.00 3.00 5.50 4.25 1.75 6.00 4.00 WP 4.00 3.00 10.00 7.00 6.00 3.50 13.00 6.00 WAKTU PENYELESAIAN NORMAL PEK A B C D E F G H WO 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.50 5.00 2.00 WS WP WN 3.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 10.00 4.00 5.50 7.00 5.00 4.25 6.00 4.00 1.75 3.50 2.00 6.00 13.00 7.00 4.00 6.00 4.00 0 0 A,3 3 3 C,4 33 313 5 15 B,2 7 19 77 F,2 11 19 E,4 7 15 5 17 19 19 H,4 23 23 12 12 7 7 D,5 G,7 1212 19 19 0 0 A,3 3 3 C,4 33 313 5 15 B,2 7 19 77 F,2 11 19 E,4 7 15 5 17 12 12 7 7 D,5 12 12 19 19 H,4 23 23 G,7 19 19 0 0 A,3 3 3 C,4 33 313 5 15 B,2 7 19 77 F,2 11 19 E,4 7 15 5 17 12 12 7 7 D,5 12 12 19 19 H,4 23 23 G,7 19 19