Visual Audio Segmen1: Bumi, atmosfirnya dan matahari Shot bumi /animasi Shot awan, laut, hutan Animasi lapisan atmosfer Shot /photo binatang2 & tumbuhan Shot pantai, perahu dan manusia Shot burung2 & pesawat Shot kilat menyambar Shot hujan Shot matahari Animasi sinar matahari dan pengaruhnya ke bumi (dipantulkan kembali oleh lapisan di atmosfer) Animasi bumi berotasi Animasi permukaan yang berbeda menyebabkan energi yang didapat berbeda-beda Animasi pergerakan awan /angin Animasi peta Indonesia Shot matahari, dipantai Shot hutan pegunungan Stopmotion awan Shot kegiatan PSTA Shot graphic cuaca di monitor komputer VO: Bumi, planet yang dipenuhi kehidupan di dalamnya.. Hal ini bisa terjadi karena kondisi iklim bumi yang memungkinkan mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak. Atmosfer, lapisan gas yang menyelimuti planet bumi, sangat vital dalam perkembangan dan kelangsungan kehidupan di atas planet ini. Atmosfer dibutuhkan dalam metabolisme mahluk hidup, memberi kehangatan dan perlindungan, memberikan habitat dan media transportasi udara, serta media distribusi energi dan mata rantai siklus hidrologi. Sumber energi yang menggerakkan dinamika atmosfer yang terjadi di bumi berasal dari energi radiasi matahari yang memanaskan permukaan bumi. Geometri dan pergerakan planet bumi serta kemiringan sumbu rotasi terhadap sumbu evolusi ditambah dengan topografi dan jenis permukaan yang berbeda menyebabkan distribusi energi yang tidak merata, sehingga menimbulkan perbedaan temperatur, tekanan dan menggerakkan sirkulasi atmosfer pada skala lokal, regional hingga global. Atmosfer di wilayah katulistiwa memiliki karakteristik yang unik. Indonesia yang berada di wilayah katulistiwa menghadapi berbagai tantangan tersendiri dalam pengamatannya pada lingkungan katulistiwa ini. Sumber energi yang besar ditambah dengan kondisi geografis wilayah Indonesia yang kompleks berupa benua maritim dengan garis pantai yang panjang dan topografi pegunungan menyebabkan terjadinya banyak turbulensi, disipasi, proses nonadiabatik dan non-linear, sehingga wilayah ini lebih sulit untuk diprediksi dibandingkan dengan wilayah di lintang tinggi. Masih banyak misteri yang belum terungkap berkaitan dengan perilaku atmosfer di wilayah ini, padahal wilayah ini merupakan sumber ketidakpastian dan mempengaruhi dinamika atmosfer global. Segmen2: Eksistensi PSTA Shot talent 1 (kepala PSTA) Supers pertanian, kelautan, perhubungan, energi, lingkungan hidup, sumber daya air, kesehatan dan penanggulangan bencana. Animasi logo LAPAN dikomposisikan dengan supers : curah hujan, suhu, kelembaban udara ditambah Supers : polusi udara, ozon, aerosol, radiasi matahari dan gas rumah kaca Shot pengamatan terestrial Shot /photo rain-gauge Shot /photo optical rain-gauge Shot /photo disdrometer Shot /photo AWS Sho /photo t transportable radar Shot /photo EAR Shot /photo ceilometer Shot /photo lidar Shot /photo Dasibi Airborne Shot /photo radiosonde Image data satelit Shot /photo satelit TRMM Shot /photo satelit Aqua-Terra Shot /photo satelit MTSAT Shot /photo satelit MODIS Shot kantor PSTA Shot perubahan iklim Shot banjir Shot kekeringan Shot puting beliung Shot cuaca dan iklim ekstrim Kepala PSTA: Informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kondisi atmosfer serta prediksi dan proyeksinya sangat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen dan kebijakan untuk mendukung kinerja di berbagai sektor pembangunan seperti pertanian, kelautan, perhubungan, energi, lingkungan hidup, sumber daya air, kesehatan dan penanggulangan bencana. VO: Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer melakukan pengamatan parameter atmosfer seperti tekanan, suhu, kelembaban udara dan curah hujan. juga pengamatan polusi udara, ozon, aerosol, radiasi matahari dan gas rumah kaca dengan dukungan teknologi modern dari peralatan pengamatan berbasis satelit, airborne dan terestrial di berbagai tempat. Pengamatan-pengamatan tersebut sangat mendukung berbagai kegiatan penelitian di PSTA. Salah satu tugas utama yang dilakukan PSTA adalah penelitian dan pengembangan sains dan teknologi atmosfer serta pemanfaatannya. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, kekeringan, puting beliung, cuaca dan iklim ekstrim, serta pergeseran musim adalah dampak dari dinamika atmosfer yang sangat penting untuk dipahami, dimodelkan, diprediksi sehingga perlu diantisipasi. Untuk menjalankan tugas tersebut, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer didukung oleh tiga bidang, yaitu: (1) Bidang Pemodelan Atmosfer, (2) Bidang Komposisi Atmosfer, dan (3) Bidang Teknologi Atmosfer Animasi type PSTA dikomposisikan dengan supers : 1) Bidang Pemodelan Atmosfer (2) Bidang Komposisi Atmosfer (3) Bidang Teknologi Atmosfer Segmen3 : A. Bidang Pemodelan Atmosfer Bidang Pemodelan Atmosfir : Shot pemodelan atmosfer Bidang Pemodelan Atmosfer melaksanakan berbagai kegiatan penelitian : Shot talent 2 (Dr. Didi Satiadi) dinamika atmosfer skala lokal, regional maupun global; Animasi proses konveksi penelitian fisika atmosfer seperti proses konveksi, awan dan hujan; Supers : penelitian variabilitas, anomali, ekstrimitas dan MJO, IODM, ENSO perubahan atmosfer, termasuk Siklus Diurnal, Madden Julian Oscillation (MJO), Monsun, Indian Ocean Dipole Mode (IODM), El-Nino Southern Oscillation (ENSO), hingga perubahan iklim; Shot interaksi atmosfer dan daratan, lautan dan serta penelitian mengenai interaksi antara biosfer atmosfer dengan daratan, lautan dan biosfer. Shot simulasi model-model atmosfer Shot laboratorium komputer Segmen4 : B. Bidang Komposisi Atmosfer Shot talent 3 (Drs. Waluyo Eko Cahyono, MIL) Shot graphic trajektori polusi udara Shot asap pabrik Shot asap transport Bagan komposisi atmosfer Penyebaran polusi vertikal Shot mobil pengamatan polusi (TAQMS) Shot laboratorium basah VO: Bidang Pemodelan Atmosfer juga mengembangkan model-model atmosfer untuk simulasi maupun prediksi jangka pendek, menengah dan panjang, serta didukung oleh laboratorium komputasi yang dilengkasi dengan sistem komputasi kinerja tinggi (HPC Cluster). Bidang Komposisi Atmosfir : Bidang Komposisi Atmosfer melaksanakan kegiatan penelitian mengenai komposisi dan proses-proses kimia yang terjadi di dalam atmosfer, termasuk penelitian mengenai ozon dan bahan perusak ozon, radiasi dan fotokimia, Gas Rumah Kaca (GRK),aerosol, polusi udara dan deposisi asam. VO: Bidang Komposisi Atmosfer juga menggunakan model-model kimia atmosfer untuk mengetahui penyebaran polusi udara. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Komposisi Atmosfer didukung oleh peralatan pengamatan komposisi atmosfer dan laboratorium kimia atmosfer. Segmen5 : C. Bagian Teknologi Atmosfer Shot talent 4 (Dr. Laras Tursilowati) Shot /photo payload roketsonda Shot /photo ballonsonda Shot /photo sensor pengukur konsentrasi gas CO2 Shot /photo mini lidar Shot /photo transportable radar Bidang Teknologi Atmosfir : Bidang Teknologi Atmosfer melaksanakan kegiatan pengembangan teknologi pengamatan atmosfer berbasis satelit, radar, airborne dan in-situ termasuk pengembangan sensor-sensor pengamatan atmosfer seperti payload roketsonda, ballonsonda, sensor pengukur konsentrasi gas CO2 juga mini lidar. Shot laboratorium basis data Shot lab. Instrumentasi Shot lab. Akuisisi data satelit Shot lab. AQMS VO: Bidang Teknologi Atmosfer juga mengembangkan basis data atmosfer dan sistem informasi untuk mendukung kegiatan penelitian maupun distribusi informasi. Shot /photo prototipe lidar dan dropsonda Shot /photo alat pengukur CO dan CO2 Shot /photo BROWSING Shot /photo citra satelit Segmen6 : Penutup Shot ruang bidang teknologi atmosfir Shot ruang bidang komposisi atmosfer Shot ruang bidang pemodelan atmosfer Shot /photo ASTINA Shot /photo DSS Shot talen1 Agar tak selalu bergantung pada peralatan dan teknologi luar negeri, PSTA juga mengembangkan peralatan sendiri, yaitu mini lidar dan dropsonda. Selain itu juga ada pengembangan alat pengukur CO2 serta Bandung Radio Wind Sounding System (Browsing). Pengembangan metoda analisis citra satelit dan radar juga dilakukan agar analisis yang akan dilakukan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. VO: Sebagai lembaga litbang, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mendukung badan-badan operasional terkait terutama melalui pengamatan atmosfer berbasis teknologi dirgantara, penelitian dan pengkajian di bidang sains atmosfer, serta pengembangan model atmosfer ekuator untuk simulasi maupun prediksi kondisi atmosfer di masa yang akan datang. Informasi pengamatan dan prediksi mengenai kondisi atmosfer tersebut disampaikan melalui Atmospheric Science and Technology Information System (ASTINA), sebuah Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan berbasis Teknologi Informasi yang telah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. Kepala PSTA: Semua kegiatan yang dilakukan tersebut mengarah pada tujuan PSTA menjadi Center of Excellence di bidang sains dan teknologi atmosfer.