BIAYA LANGSUNG DACN TIDAK LANGSUNGPASIEN TUBERKULOSIS DI KABUPATEN KULON PROGO Dewi Ratnawati 1, Riris Andono Ahmad2, Dibyo Pramono3 ABSTRAK Latar belakang : Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah di Kabupaten Kulon Progo dan menyerang semua kelompok umur dengan persentase kasus tertinggi pada kelompok umur produktif. Angka kematian kasus selama tiga tahun terakhir mengalami kenaikan. Informasi tentang biaya langsung dan tidak langsung pasien TB di Kabupaten Kulon Progo sampai saat ini masih terbatas. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasien TB menghadapi sejumlah kendala finansial. Metode : Tools to Estimate Patient Costs yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia diadaptasi dalam penelitian ini. Survei dilakukan terhadap seluruh pasien DOTS dari puskesmas, rumah sakit,dan BP4. Hasil survei pada pasien dikumpulkan, dimasukkan ke dalam database dan dilakukan analisis. Hasil : Rerata biaya pasien TB pada fase diagnosis di Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp. 2.508.881,00 sedangkan pada fase pengobatan sebesar Rp. 1.882.395,00. Komponen biaya yang paling besar pada fase diagnosis adalah biaya rawat inap diikuti biaya medis langsung selama diagnosis dan biaya tambahan makanan sedangkan pada fase pengobatan adalah biaya tambahan makanan diikuti biaya perjalanan dan biaya medis langsung selama rawat inap. Strategi mengatasi masalah biaya bagi pasien TB di Kabupaten Kulon Progo adalah dengan asuransi, sumbangan, dan melakukan pinjaman atau penjualan aset. Pembebasan biaya pengobatan dan pemberian jaminan kesehatan bagi penduduk belum dapat membebaskan pasien TB dari pengeluaran biaya yang tinggi. Kesimpulan : Pemberian jaminan untuk diagnosis dan pengobatan TB belum dapat menyelesaikan permasalahan biaya pada pasien TB. Pemerintah masih perlu meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui peningkatan program promosi pemanfaatan jaminan kesehatan serta pemberian bantuan makanan tambahan dan bantuan biaya perjalanan. Kata kunci : tuberkulosis, evaluasi pembiayaan, biaya langsung, kulon progo 1. 2. 3. Mahasiswa Program Pasca Sarjana KPMAK, Fakultas Kedoteran, Universitas Gadjah Mada. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. xi DIRECT AND INDIRECT COST OF TUBERCULOSIS PATIENTS IN KULON PROGO DISTRICT Dewi Ratnawati 1, Riris Andono Ahmad2, DibyoPramono3 ABSTRACT Background: Tuberculosis (TB) is a health problem at the Kulon Progo District. It attacks all age groups with the highest percentage in the productive ages. Mortality rate during the last three years has increased rapidly. Information about the costs of TB patients is still limited. Some studies show that TB patients face a number financial constraints. Method: Tools to Estimate Patient Costs that have been translated into Indonesian adapted in this research. The survey done to all patients DOTS from health centers, hospitals, and BP4. Survey results are collected, entered into a database and analyzed. Result: The average costs of TB patients in diagnostic phase in Kulon Progo District IDR. 2,508,881.00 whereas in treatment phase IDR. 1,882,395.00. The biggest cost component in diagnosis phase is costs inpatient followed direct medical costs during diagnosis and additional cost of food while in treatment phase is an additional cost of food followed by costs travel and direct medical costs during inpatient. Strategies to overcome the problem of cost for TB patients in Kulon Progo District were insurance, donations, and doing the loan or the sale of assets. Exemption treatment costs and the provision of health insurance for the population could not relieve TB patients from high cost. Conclusion: Insurance for diagnosis and medication could not solve the problem of cost for TB patients. The government needed to improve health service for the community by increasing health promotion program of the utilization of the health insurance and provision of additional food aid and cost of transportation aid. Keywords: tuberculosis, finance evaluation, direct cost, Kulon Progo 1. Postgraduate Program of Health Student of KPMAK, Fakultas Kedoteran, Universitas Gadjah Mada. 2. 3. Lecturer in Public Health Sciences, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada. Lecturer in Public Health Sciences, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada. xii