imunoterapi - WordPress.com

advertisement
IMUNOTERAPI
DEFINISI
Treatment of a disease with
Therapeutic agents that promote or inhibit
immune response
By using immune components (antibodi, sel
makrofag, sel dendritik, dan sitokin)
Treatment and uses of immunotherapy :
Transplantation, Autoimmunity, Chronic
inflammation, Infectious disease, Cancer
DEFINISI
Imunomodulator adalah senyawa obat/produk biologi
yang digunakan dalam imunoterapi untuk membantu meregulasi sistem imun.
Regulasi  proses menormalkan, atau membantu
mengoptimalkan respon imun.
menstimulasi (Imunostimulan)
mendepresi (imunosupresan)
respon imun.
mempotensiasi (Imunorestorasi)
imunosupresif
- Transplantasi
organ,
- P. autoimun :
SLE, Rhe.
arthritis, dll
Imunomodulator
Tolerogen
Blok co-stimulasi
imunostimulasi
P. def. sistem imun:
HIV, flu burung,
p. tumor, p. kronis,
p. infeksi, dll
Immunostimulant
Substances that stimulate immunity
Memperbaiki fungsi sistem imun dengan :
o merangsang terjadinya proliferasi diferensiasi, dan
aktivitas sel pengatur imun (sel fagosit, makrofag,
limfosit T dan B)
o mempengaruhi sistem komplemen
Immunostimulant
Antisera
– antibodies from another source
– antivenom
– transient but instant protection
Vaccines
– whole or part if infectious bacteria/virus
– develop our own immunity
Cytokines
– interferon, etc
Imunosupresan
1. Menekan fungsi sistem imun melalui beberapa
mekanisme :
 menghambat sintesis DNA,
 mengaktivasi sel T supresor
 menghambat aktivitas sel-sel Th.
2. Menghambat respon imun humoral – selular
Aplikasi :
Mencegah “penolakan” pada cangkok organ
Pengobatan penyakit autoimun
CARA KERJA IMUNOSUPRESAN
Imunosupresan
• Inhibitor sel T spesifik :
menghambat aktivasi dan proliferasi sel Th oleh ag
serta ekspresi IL dan sitokin lainnya
contoh : Siklosporin, Takrolimus
• Obat-obat sitotoksik :
blok proliferasi dan diferensiasi sel B dan T
contoh : Azathioprin, Siklofosfamid, Methotreksat,
Mikofenolat mofetil, klorambusil
Imunosupresan
• Glukokortikoid
menghambat ekspresi MHC dan produksi IL-1, IL-2
dan IL-6, dinding sel T tidak teraktivasi
contoh : prednisolon, metilprednisolon
• Antibodi
secara spesifik berikatan dengan sel Th, mencegah
responnya dan mengurangi jumlahnya.
contoh : Muromonab CD3, Antithymosit globulin (ATG)
Tolerogen
Tolerogens are agents used to induce and
maintenance the immune tolerance, the active state of
antigen-specific non-responsiveness.
The induction of immunological tolerance is necessary
to avoid self-reactivity and useful for organ
transplantation process.
Sel imun tetap Aktif, tetapi tidak responsif thd antigen 
autoimun diseases
Source of Immunomodulator
Plant, animal, microbial (probiotics) or as synthetic
products
Berdasar berat molekul :
BM rendah : alkaloid, steroid/terpenoid, flavonoid,
kuinin, dll
BM tinggi : bbrp polisakarida, protein, glikoprotein
/lektin, Nukleotida
The same substance can act as an immunostimulant or
as immunosuppressive agent,  depending on the
dose.
Compound having immunomodulatory effect
Compound/
class
Source
Immunomodulatory
activity
Con A
Plant lectin
Phytohemagglutin
in (PHA)
Activates T lymphocytes
and cause them to secret
various lymphokines
Lipopolysaccharide (LPS)
Microbial product
Activates B lymphocyte
directly
Polysaccharide
(Zymosan,
lentinan,
pachymaran)
Higher plants, fungi,
mushrooms,
seaweeds, algae,
lichens, vegetables
Activates macrophages,
NK cells, and cytotoxic T
lymphocytes and having
anti tumor activity
Gallic acid and
protochatechuic
acids (Catechols)
Higher plant
stimulation of
phagocytosis
Higher plant stimulation of
phagocytosis
BCG
Thymosin
(protein hormon)
Microbial product
animal
activates macrophages
linduce the maturation of
pre-T cells
Imunomodulator sintetik
• Levamisol, isoprinosin, pentoxifilin, simetidin,
thiabendazol, DEC, Thalidomid
• Produk biologi:
Sitokin: interleukin, interferon
Senyawa-senyawa yang mempengaruhi metabolisme
selular seperti inhibitor sintesis prostaglandin dan
inhibitor enzim seperti bestatin, amastatin
Efektivitas Imunoterapi dipengaruhi oleh :
•
•
•
•
Kesesuaian antigen target
Optimasi interaksi antara antigen-antibodi
Sel-sel APC dan sel T
Adanya regulasi negatif dari sistem imun yang
dapat menekan respon imun
Alasan Perkembangan Pengobatan Imunoterapi
• Majunya teknologi untuk pembuatan antibodi
monoklonal
• Munculnya penyakit-penyakit baru yang resisten
terhadap pengobatan lama
• Meningkatnya kejadian immunocompromised,
dan orang-orang yang tidak mempunyai respon
imun yang sempurna (penderita HIV/AIDs, SCIDs
dll).
Masalah dalam Imunoterapi
•
•
•
•
Diperlukan dignosis yang akurat
Apabila terjadi infeksi berganda (supra infeksi)
Harus diberikan secara sistemik (disuntikkan)
Karena molekulnya besar (protein) sering
memberikan problem respon imun
• Tidak dapat menembus barier otak dan plasenta
• Sulit menembus sel
• Mahal
Antibodi monoklonal
•
•
•
•
(mAb atau Moab)
antibodi monospesifik yang dibuat dari sel-sel imun
identik yang semuanya klon dari sel induk yang
unik.
diproduksi dari fusi sel B dan sel myeloma
membentuk hibridoma.
Ab monoklonal hanya mengenal satu epitop.
Imunisasifusiklon
Sbg obat : dengan akhiran mab (natalizumab,
trastuzumab, dll.)
Aplikasi terapi Antibodi monoklonal
•
•
•
•
•
•
•
Induksi imunisasi pasif
Diagnostik imaging
Diagnostik molekular
Monitoring terapi obat (untuk live-saving drug)
Sistem penghantaran obat (DDS)
Isolasi dan atau purifikasi obat baru
Terapi kanker
Kelebihan penggunaan Ab monoklonal
•
•
•
•
•
Sangat spesifik untuk patogen tertentu
Aktif untuk extra maupun intraseluler
Mempunyai beberapa mekanisme yang berbeda
Dapat digunakan pada pasien imunokompromise
Mempunyai waktu paruh yang panjang (~20 hari)
Stem cell
Sel yang belum berdiferensiasi tapi memiliki
potensi yg besar untuk terdiferensiasi menjadi
berbagai jenis sel yang berbeda dalam tubuh.
2 sifat penting :
1. Tdk pny fungsi khusus, tp dpt memperbaharui diri
2. Dpt diinduksi mjd sel dengan tugas khusus
Jenis Stem cells berdasar kemampuan
differensiasi
1. totipotent  sel dapat mbtk suatu organisme
secara utuh & jaringan extra- embryonic
2. Pluripotent sel mbtk suatu organisme utuh dan
dpt berdiferensiasi sel-sel dng 3 “germ layer”
3. multipotent atau unipotentsel-sel ini hanya bisa
menjadi bbrp tipe sel yang telah spesifik utk suatu
jaringan.
contoh: sel darah & sel tulang
Sumber utama Stem cells
1. EmbrioEmbryonic stem cells
Fleksibel, tidak akan habis, dapat diperoleh secara
mudah,kemungkinan tjd penolakan imun,sulit
dikendalikan
2. Sel dewasaAdult Stem Cells
Hanya bbrp yang menunjukkan “plasticity”,
terbatas masa hidup dlm kultur, tahan sistem imun,
tanpa mengalami penolakan imun, pembentukan sel
mudah, tdk stabil genetik.
Aplikasi Stem Cells
1.Sumsum tulang
diambil
2.Kultur “STEM CELL”
3.Pasien di kemoterapi
4.Kultur limfosit
ditransplantasi
Vaksin
Definisi

Vaksin adalah antigen non-patogen yang
meniru patogen tertentu dalam rangka untuk
memperoleh respon imun seolah-olah
itu adalah patogen yang sebenarnya dalam
tubuh.
Tujuan keseluruhan dari vaksin adalah untuk
membentuk kekebalan thd patogen tertentu.
Imunisasi aktif dan pasif



Kekebalan thd infeksi MO dapat dicapai dng
imunisasi aktif atau pasif .
proses alamiah (transfer dari ibu ke janin atau
oleh infeksi MO sebelumnya) atau dng cara
buatan (injeksi antibodi atau vaksin)imunisasi
pasif
imunisasi aktifinokulasi dengan mikroba
patogen/komponen antigen dari patogen
(induksi kekebalan tp tdk menyebabkan penyakit)
Imunisasi aktif





Tujuan → memperoleh kekebalan protektif dan
memori imunitas.
Jika imunisasi aktif sukses, paparan berikutnya
respon imun ↑→menghilangkan patogen /
mencegah penyakit
Infeksi alami dengan mikroorganisme, atau
diperoleh artifisial dengan pemberian vaksin.
Result : sistem kekebalan tubuh memainkan peran
aktifproliferasi sel T dan B reaktif antigen (hasil
pembentukan sel memori)
Vaksinasi anak-anak dimulai pada usia 2 bulan.
Mekanisme kerja
vaksin
fagositosis oleh APC
sel dendritik
(mengaktifkan sel T)
sel T helper (sel Th)
Aktivasi sel B
Antibodi
Sel
memori
Rute pemberian
Ada 3 rute pemberian berbeda, yi :
 Intradermal (intravenous, intramuscular, and
subcutaneous).
 Oral
- biasanya dalam bentuk cair
 Intranasal.
Booster



Respon imun thd vaksin berpotensi menurun
Diperlukan “booster”, pemberian vaksin ulang utk
menguatkan dan memperpanjang durasi imunitas
Pemberian selama respon primer, akan memperlama
dan memperkuat respon melawan vaksin
Tipe vaksin



1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Vaksin ada beberapa macam, setiap jenis memiliki
keunikan
Fungsi tiap jenis vaksin, sama, yi membentuk
kekebalan terhadap suatu patogen
Tipe vaksin menurut tujuannya :
Vaksin dari virus/bakteri yg dilemahkan
Vaksin dengan organisme utuh yg telah dimatikan
Toksoid
Vaksin dengan molekul permukaan
Vaksin anti-idiotipe
Vaksin DNA
Vaksin Chimeric
Attenuated Virus/Bacteria



Berisi virus / bakteri hidup yg dilemahkan
MO akan berubah scr genetik maupun kimia tp
tidak patogenik.
Contoh vaksin dengan virus utk yellow fever
(strain YF17D) yg dilemahkan
Killed Whole Organism


Berisi patogen utuh
yang sudah dimatikan
(dng pemanasan
maupun scr kimia)
Contoh : vaksin Salk
untuk polio (whole
polioviruses, yg diinaktif
dng formaldehid)
Toxoids



Berisi eksotoksin (toksin
yg dihasilkan bakteri) yg
diinaktifkan dengan
pemanasan maupun
secara kimia
Ditujukan utk
membentuk kekebalan
thd toksin yg dihasilkan
bakteri tp tidak selalu
membunuh MO
Contoh : Antitoksin
botulinum dan
antitoksin diphtheria.
Surface Molecules




Protein, karbohidrat, dan lipid, ditemukan
pada permukaan patogendiisolasi dan
digunakansbg vaksin.
Protein dapat bekerja tunggal (molekul besar
dan kompleks) enough to be used
Karbohidrat dan lipid membutuhkan hrs
dikonjugasikan dng protein molk besar utk
dpt menjadi imunogenik
Contoh : vaksin hepatitis B (antigen
permukaan)
Anti-Idiotype Vaccines



Vaksin berisi Ab yg diisolasi
dr penderita
Ab diinjeksikan ke dalam
hewan coba yg akan
menghasilkan Ab dengan
antigen binding site mimics
the epitope.
Ab diisolasi dan selanjutnya
diinjeksikan ke individu
sehatAb dengan antigen
binding site yg
samaindividu akan memiliki
kekebalan thd patogen itu.
DNA Vaccines


Vaksin DNA berisi plasmid yg terdiri atas gen utk
antigen tertentu.
Setelah diberikan, plasmid diambil oleh sel target dan
gen akan diekspresikandipresentasikan oleh molk
MHC kelas I
Chimeric Vaccines



Vaksin Chimeric biasanya terdiri dari virus
yang dilemahkan & telah direkayasa untuk
membawa antigen dari beberapa
jenis patogen.
Misalnya, vaksin demam kuning YF17D telah
direkayasa untuk membawa antigen dari HIV,
berbagai jenis bakteri, malaria, bahkan
kanker.
Yang utama dr vaksin chimeric adalah
pembentukan kekebalan terhadap penyakit
yang berbeda dengan satu pemberian.
Metode produksi vaksin

3 metode utama utk produksi vaksin:
In-vivo
 In-vitro
 Chemical Synthesis
Beberapa vaksin dapat diproduksi
menggunakan salah satu dari tiga metode tp
ada jg vaksin lainnya, hanya dpt dng satu
metode.


In-Vivo




Vaksin diproduksi dalam
organisme hidup
Embrio telur ayam
umumnya yg digunakan,
utk produksi vaksin flu.
Dpt diproduksi dalam
tubuh hewan lab (misal :
mencit)vaksin antiidiotype.
Bbrp spesies tanaman
(misal : pisang) jg dpt
digunakan utk
memproduksi vaksin.
In-Vitro


Digunakan teknologi
rekombinan
DNAyeast cultures,
bacterial cultures, or
cell cultures.
Yg dpt diproduksi dng
metode ini a.l. : vaksin
chimerics, vaksin dng
virus/bakteri yg
dilemahkan
Chemical Synthesis


Vaksin yg menggunakan peptida sintetis
serta lipid terkonjugasi dan polisakarida
umumnya diproduksi dng cara ini.
Biasanya, metode ini digunakan dalam
kombinasi dengan baik in-vivo atau invitroproduksi.
Resiko yang berkaitan dengan vaksin
• vaksin itu sendiri menyebabkan penyakit
(vaksin dng organisme hidup)
• dapat berperilaku sebagai superantigen dan
lebih merangsang sistem kekebalan tubuh.
• Kemungkinan adanya reaksi alergi, terutama
vaksin yang diproduksi dalam embrio telur
ayam ataupun pada tanaman.
Download