teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

advertisement
[CLICK UNTUK COURSE TITLE]
1
2A Course Content
Part
TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Tujuan Instruksional Umum :
Pokok bahasan ini menjelaskan teori-teori pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi. Dengan mempelajari bahasan ini diharapkan mahasiswa memperoleh
gambaran dari beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang sering digunakan oleh suatu
negara.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
MASHAB HISTORIS
Mashab historis ini melihat pembangunan ekonomi berdasarkan pengalaman sejarah
tentang tahap-tahap perkembangan ekonomi suatu negara.
A. Friedrich List
Menurut List, sistem libaralisme yang laissez-faire dapat menjamin alokasi sumber daya
secara optimal. Perkembangan ekonomi hanya akan terjadi jika dalam masyarakat ada
kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan.
Perkembangan ekonomi pada suatu negara akan melalui 5 fase yaitu : primitif, beternak,
pertanian, pertanian dan industri pengolahan, dan akhirnya pertanian, industri pengolahan
dan perdagangan. Dengan kata lain pendekatan List dalam menentukan tahap-tahap
perkembangan ekonomi berdasarkan dari cara produksinya.
B. Bruno Hilder Brand
Menurut Hilderbrand, perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi
araupun cara konsumsi tetapi dengan cara distribusi. Ada 3 sistem distribusi yaitu :
1) Natura atau perekonomian barter.
2) Perekonomian uang.
3) Perekonomian kredit.
C. Karl Bucher
Pendapat dari Bucher merupakan sintesa dari pendapat List dan Hilderbrand. Menurut
Bucher, perkembangan ekonomi melalui 3 tahap yaitu :
4) Produksi untuk kebutuhan sendiri (subsisten)
5) Perekonomian kota dimana pertukaran sudah melaus.
6) Perekonomian nasional dimana peranan peran pedagang menjadi semakin penting.
D. W.W. Rostow
Salah satu teori mengenai pembangunan ekonomi yang paling banyak mendapat
perhatian dan komentar adalah teori tahapan pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan
oleh ROSTOW. Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan dalam
lima tahap dan setiap negara dapat digolongkan ke dalam salah satu dari kelima tahap
pertumbuhan ekonomi tersebut.
Tahap Masyarakat Tradisional dan Prasyarat Untuk Lepas Landas
Tahap masyarakat tradisional (the traditional society) dapat diartikan sebagai suatu
masyarakat yang strukturnya berkembang di dalam fungsi produksi yang terbatas yang
didasarkan kepada teknologi, ilmu pengetahuan dan sikap masyarakat seperti sebelum
Newton. Yaitu suatu masyarakat yang masih menggunakan cara-cara produksi relatif
masih primitif dan cara hidup yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang
dicetuskan bukan oleh cara pemikiran yang bukan rasionil. Bila perubahan an ciri-ciri
penting masyarakat di atas menyebabkan pertumbuhan selalu berlaku, yaitu
pertumbuhan ekonomi sering terjadi, ini boleh dianggap sebagai berada pada tahap
prasyarat untuk lepas landas.
Sementara itu, tahap prasyarat tinggal landas (precondition for take-off) adalah suatu
masa transisi dimana suatu masyarakat mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari
luar untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk terus berkembang.
Pada tahap ini dan seterusnya menurut Rostow pertumbuhan akan berlaku secara
otomatis.
Tahap Take Off (Tinggal Landas)
Adalah suatu masa dimana berlakunya perubahan yang sangat cepat dalam
masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang sangat pesat dalam
inovasi. Rostow mendefinsikan pula bahwa tinggal landas sebagai revolusi industri yang
bertalian langsung dengan perubahan radikal di dalam metode produksi yang dalam
jangka waktu relatif singkat menimbulkan konsekuensi yang menentukan.
Rostow mengemukakan ada 4 ciri yaitu :
1) Berlakunya penanaman modal yang produktif dari 5 % menjadi 10 % dari produksi
nasional nettonya.
2) Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor produksi dengan tingkat laju
yang tinggi.
3) Adanya atau terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan institusional yang
akan menciptakan pertumbuhan yang terus-menerus.
Tahap Gerakan Ke arah Kedewasaan ( The Drive to Manurity)
Adalah suatu masa dimana suatu masyarakat secara efektif menggunakan teknologi
modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alam. Ciri yang penting
dalam tahap ini adalah :
A. Teknologi menyebar pada sektor-sektor pertanian.
B. Adanya perluasan produksi.
Selanjutnya ciri-ciri yang bersifat non ekonomi adalah sebagai berikut :
4) Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan, sektor industri tambah
penting peranannya, sedangkan sektor pertanian bertambah menurun perannya.
5) Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan. Peranan manajer
profesional menjadi bertambah penting.
6) Masyarakat menjadi bertambah bosan dengan kewajiban yang diciptakan oleh
industri.
The Age of High Mass Consumption ( Tahap Konsumsi Tinggi)
Adalah suatu masyarakat dimana perhatian masyarakat lebih menekankan pada masalah
konsumsi tinggi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan lagi pada masalah produksi.
Pada masa ini masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia dan
sokongan politik yaitu dengan cara :
7) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara-negara tersebut ke luar negeri dan
kecenderungan ini berakhir pada penaklukan negara-negara lain.
8) Menciptakan suatu welfare state
yaitu kemakmuran yang merata kepada
penduduknya dengan cara mengusahakan distribusi pendapatan melalui sistem
perpajakan yang lebih progresif.
9) Kebutuhan pokok sudah tidak menjadi masalah lagi, tetapi konsumsi lebih tinggi
terhadap barang-barang tahan lama dan barang-barang mewah.
MASHAB ANALITIS
Teori pembangunan ekonomi yang termasuk dalam mashab ini berusaha mengungkap
proses pertumbuhan ekonomi secara logis dan konsisten, tetapi juga sering bersifat
abstrak dan kurang menekankan kepad aspek empiris atau historisnya.
A. Klasik
1) ADAM SMITH
Menurut Smith ada dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu :
a) Pertumbuhan output total
b) Pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan output
Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Smith ada 3 yaitu :
a) Sumber daya alam yang tersedia
b) Sumber daya manusia (atau jumlah penduduk)
c) Stok barang modal yang ada (akumulasi modal).
Pertumbuhan Penduduk
Menurut Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih
tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup. Jika
tingkat upah di atas tingkat subsisten, maka orang-orang akan kawin pada umur lebih
muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat. Sebaliknya terjadi jika
tingkat upah yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah
penduduk akan menurun.
2) DAVID RICARDO
Ada beberapa ciri perekonomian menurut Ricardo yaitu :
a. Jumlah tanah terbatas.
b. Tenaga kerja meningkat (jumlah penduduk) atau menurun tergantung pada apakah
tingkat upah di atas atau di bawah tingkat upah minimal (tingkat upah minimal =
natural wage).
c.
Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada
di atas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik mereka melakukan
investasi.
d. Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu.
e. Sektor pertanian dominan.
Apabila semua potensi sumberdaya alam telah dieksplotasi secara penuh maka
perekonomian berhenti tumbuh. Masyarakat mencapai posisi stasioner, dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a.
Tingkat output konstan.
b.
Jumlah penduduk konstan.
c.
Pendapatan per kapita juga menjadi konstan.
d.
Tingkat upah pada tingkat upah minimal (alamiah)
e.
Tingkat keuntungan pada tingkat yang minimal
f.
Akumulasi modal berhenti
g.
Tingkat sewa tanah yang maksimal.
B. NEO KLASIK (SOLOW-SWAN)
Ekonom yang mengembangkan teori neo klasik ini adalah Solow dan Swan. Menurut teori
ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor
produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didaarkan kepada anggapan
yang mendasari analisis klasik, yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat full
employment dan kapasitas peralatanmodal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang
waktu. Dengan kata lain, sampai dimana perekonomian akan berkembang tergantung
pada pertambahan penduduk, akumulsi kapital, dan kemajuan teknologi.
C. KEYNESIAN (HARROD-DOMAR)
Teori ini merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara
nasional dan masalah tenaga kerja. Analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena
tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi jangka panjang. Sedangkan teori HarrodDomar ini menganalisis syarat-syarat yang diperlukan agar perekonomian dapattumbuh
dan berkembang dalam jangka panjang. Dengan akata lain teori ini berusaha
menjelaskan dan menunjukkan syarat-syarat yang dibutuhkan agar perekonomian bisa
tumbuh dan berkembang dengan mantap (steady growth).
Teori Harrod-Domar mempunyai beberapa asumsi yaitu :
a. Perekonomian dalam keadaan full employment dan barang-barang modal yang terdiri
dalam masyarakat digunakan secara penuh.
b. Perekonomian terdiri dari 2 sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan,
berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada.
c.
Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan
nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
d. Kecenderungan untuk menabung (MPS) besarnya tetap, demikian juga rasio antara
modal-output (COR) dan rasio pertambahan modal-output (ICOR) tetap.
D. TEORI SCHUMPETER
Menurut Schumpeter, pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang
harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus.
Pembangunan ekonomi disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan terutama dalam
lapangan indsutri dan perdagangan. Sedangkan kunci untuk perkembangan ekonomi
adalah enterpreneur yaitu orang yang memiliki inisiatif untuk perkembangan produk
nasional.
Schumpeter berkeyakinan bahwa pembangunan ekonomi diciptakan oleh inisiatif
golongan pengusaha yang inovatif, yaitu golongan masyarakat yang mengorganisasi
barang-barang yang diperlukan masyarakat secara keseluruhan. Merekalah yang
menciptakan inovasi da pembaharuan dalam perekonomian. Pembaharuan yang
diciptakan oleh para pengusaha ini dalam bentuk :
1) Memperkenalkan barang baru.
2) Menggunakan cara-cara baru dalam memproduksi barang.
3) Memperluas pasar barang ke daerah-daerah baru.
4) Mengembangkan sumber bahan mentah yang baru.
5) Mengadakan reorganisasi dalam suatu perusahaan atau industri.
Pembangunan ekonomi baru tercipta apabila penemuan-penemuan baru yang terjadi
digunakan oleh para pengusaha untuk menciptakan-menciptakan pembaharauanpembaharuan. Sedangkan fungsi para penyidik ilmuawan menurut Schumpeter hanya
terbatas pada penemuan baru.
Selanjutnya Schumpeter membedakan penanaman modal dalam perekonomian menjadi
dua golongan, yaitu penanaman modal otonom (otonomous investment) dan penanaman
modal terpengaruh (induced investment). Otonomus investment dalam jangka panjang
ditentukan oleh penemuan sumber daya alam baru atau kemajuan teknologi. Oleh karena
itu, penanaman modal otonomi berarti penanaman modal untuk menciptakan
pembaharuan. Sedangkan penanaman modal terpengaruh adalah penanaman modal
sebagai akibat adanya kenaikan dalam produksi, pendapatan, penjualan, atau
keuntungan-keuntungan perusahaan.
E. TEORI KETERGANTUNGAN
Teori ini pertama kali dikembangkan di Amerika Latin pada tahun 60-an. Menurut
para pengikut teori ini keterbelakangan negara-negara Amerika Latin terjadi pada saat
masyarakat prakapitalis tersebut tergabung ke dalam sistem ekonomi dunia kapitalis.
Dengan demikian masyarakat tersebut kehilangan otonominya dan menjdi daerah
“pinggiran” dari daerah-daerah metropolitan yang kapitalis.
Daerah pinggiran ini dijadikan daerah-daerah jajahan dari negara-negara
metropolitan. Mereka hanya berfungsi sebagai produsen bahan mentah bagi kebutuhan
industri negara metropolitan, dan sebaliknya merupakan konsumen barang-barang jadi
yang dihasilkan oleh negara-negara industri metropolitan tersebut. Dengan demikian
timbul struktur ketergantungan yang merupakan rintangan yang hampir tak dapat diatasi
serta merintangi pula pembangunan yang mandiri.
F. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori perdagangan internasional menyatakan bahwa setiap negara mengadakan
spesialisasi dalam produksi yang mempunyai keunggulan komparatif dan
mempertukarkan sebagian dari produksi yang dihasilkan ini dengan produksi lain yang
mempunyai “disadvantage” komparatif.
Dalam hubungan ini, suatu negara mempunyai keunggulan komparatif dlam produksi
yang dihasilkan dengan faktor-faktor produksi yang relatif berlimpah dan dengan harga
faktor produksi yang relatif murah dan tersedia di negara yang bersangkutan.
Banyak ahli ekonomi tertentu yang menentang (menolak) sifat yang statis dari teori
perdagangan tradisional itu. Mereka mengemukakan bahwa keunggulan komparatif itu
didasarkan pada faktor endowments, teknologi dan selera (tastes) yang besifat tetap
(given) dan dengan asumsi berjalannya persaingan sempurna dalam perdagangan
antarkomoditas dan antarnegara.
Argumentasi mereka didasarkan pada pertimbangan bahwa berhubungan karena
faktor endowments, teknologi dan selera itu sesungguhnya selalu berubah dan asumsi
persaingan sempurna tidaklah berjalan (sepenuhnya), maka teori perdagangan tidaklah
dapat menuju pada alokasi sumber-sumber yang terbaik atau optimal bagi pertumbuhan
dan pembangunan sepanjang masa.
Gugatan terhadap teori perdagangan tradisional tersebut adalah bahwa teori itu
bersifat statis sepenuhnya, dan memang teori itu berguna dan tepat hanya untuk
menentukan keunggulan komparatif dan pola perdagangan suatu negara dengan negara
lain dalam kondisi yang ada yang tidak berubah.
Berhubung dengan itu teori keunggulan komparatif yang statis tersebut hanya dapat
dilaksanakan lebih lanjut dengan memperhitungkan perubahan-perubahan dinamis dalam
perekonomian negara yang bersangkutan, meskipun masih terdapat juga berbagai
kelemahan dalam teori perdagangan yang dinamis tersebut.
Banyak di antara negara berkembang menentang teori perdagangan tradisional itu
dapat berguna untuk menentukan keunggulan komparatif dan pola perdagangan pada
kondisi-kondisi yang telah ada. Karena pembangunan mengandung arti perubahan dan
pembaharuan maka diperlukan penerapan teori perdagangan yang bersifat dinamis.
Sehingga meskipun pola perdagangan memaksimumkan kesejahteraan negara-negara
berkembang dalam jangka pendek, namun mereka perlu di beri kesempatan untuk
memetik manfaat dinamis dari perkembangan bidang industri dan untuk
memaksimumkan hasil pembangunan dan kesejahteraannya dalam jangka panjang.
Jadi keunggulan komparatif maupun pola perdagangan suatu negara tidaklah
ditentukan satu kali saja dan untuk keseluruhnnya. Tetapi perlu ditinjau, dinilai dan
dihitung kembali jika kondisi-kondisi yang mendasari perdagangan itu berubah atau
diperkirakan akan perubahan. Dengan demikian perlu dilakukan penyesuaian dalam
perhitungan keunggulan komparatif dari komoditas-komoditas yang dihasilkan untuk
disesuaikan pola perdagangannya dengan perkembangan dan perubahan yang dinamis
tersebut dalam jangka panjang.
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Manfaat Langsung
Bilamana suatu negara mengkhususkan diri pada produksi beberapa barang tertentu
dalam kaitan dengan spesialisasi dan perdagangan luar negeri, maka ia dapat
mengekspor komoditi yang ia produksi dengan biaya relatif lebih murah untuk
dipertukarkan dengan komoditi lain yang dihasilkan negara lain dengan biaya relatif
lebihrendah. Dari perdagangan luar negeri ini, maka negara yang bersangkutan
memperoleh manfaat atau keuntungan dan pendapatan nasionalnya akan naik, yang
pada giliran akhirnya akan menaikkan jumlah outputan laju pertumbuhan ekonomi.
Negara berkembang biasanya memiliki pasar domestik yang kecil dan terbatas. Pasar
domestik yang kecil itu tidak mampu menyerap output yang ada dan yang berkembang.
Ini menyebabkan rendahnya dorongan pengusaha untuk berinvestasi. Pasar yang kecil
juga disebabkan oleh rendahnya pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat.
Perdagangan internasional akan memperluas pasar dan merangsang investasi,
pendapatan dan tabungan melalui alokasi sumber daya dengan lebih efisien. Dan jika
dilakukan upaya ekspornya, maka upaya-upaya ini cenderung meluaskan pasar bagi hasil
poduksinya.
Manfaat Tidak Langsung
Dengan meluasnya pasar dan cakupan spesialisasinya, maka perdagangan
internasional akan mendorong lebih banyak pemakaian mesin, mendorong penemuan
dan pembharuan di berbagai bidang ekonomi, meningkatkan produktivitas tenaga buruh,
menurunkan biaya produksi dan membawa perekonomian negara ke arah pembangunan
ekonomi yang lebih berhasil.
Selain itu, perdagangan luar negeri memperkenalkan kepada masyarakat produkproduk baru dan menarik, serta m,endorong mereka untuk bekerja lebih giat serta
menabung dab menghimpun modal bagi pemuasan kebutuhan atas keinginan-keinginan
baru tersebut. Ia juga mengundang pemasukan modal luar negeri dan membangkitkan
gagasan baru, kemampuan teknis, keterampilan, serta bakat-bakat manajemen dan
kewiraswastaan.
Perdagangan luar negeri akan menguntungkan negara berkembang secara tidak
langsung karena akan meningkatkan persaingan yang sehat dan menghalangi adanya
monopoli yang tidak efisien.
KONTRIBUSI PERDAGANGAN TERHADAP PEMBANGUNAN
Berbagai keuntungan atau faedah dari perdagangan yang penting diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Dengan meluasnya pasar, maka perdagangan akan memungkinkan pembagian kerja
dan terjadinya ekonomis karena perluasan skala produksi.
2) Perdagangan berfungsi sebagai alat atau motor penggerak untuk penyebaran
gagasan baru serta peralatan dan teknologi yang modern.
3) Perdagangan merangsang terjadinya aliran investasi dan modal dari luar negeri.
4) Perdagangan akan dapat menciptakanpasar domestik bagi barang manufaktur yang
pada akhirnya dapat digantikan melalui produksi dalam negeri.
Selain keuntungan yang dapat diperoleh, maka perdagangan dapat pula menghambat
pembangunan dalam hal-hal sebagai berikut :
1) Dengan keunggulan komparatif, negara berkembang akan terus melakukan
spesialisasi produksi dalam bahan makanan dan bahan mentah sehingga tidak
memanfaatkan faedah dinamis dari bidang industri.
2) Vent for surplus menuju pada pertumbuhan, dan bukan pembangunan yang
mengandung perubahan struktural dalam perekonomian. Dia menyebabkan
perluasan output barang-barang ekspor tradisional yang menggunakan tekhnik
tradisional, sehingga pekerja yang diperkerjakan hanya beroleh tingkat pendapatan
yang rendah akibat dari produktivitas yang rendah.
3) Teknik produksi dan mesin yang modern dalam proses perdagangan merupakan
intensif modal dan menghemat tenaga kerja. Ini merugikan negara berkembang yang
kekurangan modal dan juga menimbulkan masalah pengangguran.
4) perdagangan luar negeri dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi sumber daya
alam secara berlebih-lebihan.
5) Perdagangan dapat merosotkan nilai tukar perdagangan dan penghasilan ekspor
yang tidak stabil yang akan memperlambat proses dan keberhasilan pembangunan
sendiri.
STRATEGI/KEBIJAKAN PERDAGANGAN UNTUK PEMBANGUNAN
Beberapa kebijakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan perdagangan
internaional bagi pembangunan antara lain melalui :
6) Kebijakan pengenai tarif impor terhadap barang-barang yang berasal dari luar negeri.
7) Kebijakan subsidi ekspor dan subsidi impor.
8) Kebijakan quota ekspor dan quota impor.
9) Kebijakan harga melalui perbaikan nilai tukar atau devaluasi.
RANGKUMAN
Dari uraian di atas terlihat bahwa perkembangan teori pertumbuhan ekonomi
mengalami perubahan yang cukup mendasar dan drastis. Dan masing-masing teori
tersebut dapat diaplikasikan kedalam negara-negara sedang berkembang. Selanjutnya
perdagangan bagi negara yang sedang berkembang juga dapat meningkatkan devisa,
sehingga dengan demikian perdagangan dapat diharapkan sebagai motor penggerak
pembangunan.
Activity
2
Part
Quiz/Exam/Self-Assess
Jelaskan mengapa konsep pembangunan melalui pendekatan trickle down effect yang selama ini
dianut oleh Orde Baru, ternyata tidak memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh kita
semua.
Sebagai akibat negara kita mengalami krisis, jumlah penduduk yang miskin menjadi meningkat.
Jelaskan menurut Saudara mengapa hal ini bisa terjadi.
Jelaskan secara rinci faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bagi suatu
negara.
Distribusi pendapatan antar daerah di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami perubahan.
Jelaskan menurut pendapat Saudara mengapa hal ini bisa terjadi.
Jelaskan perbedaan yang sangat mendasar antara distribusi fungsional dengan distribusi pendapatan
menurut Lorenzt.
3
Part
Suggestions
Gunakan bagian ini untuk mendokumentasikan usulan atau saran yang ingin diajukan
kepada PDC ataupun sebagai tempat review atas course ini oleh QA.
Alamatkan komentar dan keluhan Anda ke Product Development Center - Feedback
Center, email: [email protected] dengan memberikan detail keluhan atau
komentar anda beserta usulan perbaikan atau saran. Kami sangat menghargai kerjasama
Anda sebagai Faculty dan Subject Expert dalam mengembangkan e-learning di
Universitas Bina Nusantara. Note: Kami akan sangat menyayangkan jika ada komentar
atau saran yang tidak disalurkan melalui jalur di atas. Terima Kasih.
Update terhadap dokumen ini atau sarana dan fasilitas lainnya serta ketentuan dan policy
bisa didapat di website PDC http://www.binus.ac.id/pdc .
Download