Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
10 April 2016 pk 11.30 di Basement Gereja FX
17 April 2016 pk. 11.30 di Basement Gereja FX
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal 23 April 2016
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Adorasi Taize
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 Ruang Adorasi FX pk. 19.00 - 20.00
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088
[email protected]
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Celebration Meal
27 Februari 2016
Gathering DOJ
Bulan Maret 2016
Pelayanan Jalan Salib dan Misa
Jumat 11 Maret 2016 di Gereja FX Kuta
Rapat Pengurus DOJCC
Rabu 16 Maret 2016
Tuguran 24 Jam Kerahiman Ilahi
Jumat 4 Maret 2016 pk 23.00 -24.00
Adorasi Taize
Rabu 16 Maret 2016
setiap Rabu ke-3 dalam bulan
di Ruang Adorasi pk 19.00 sd 20.00
Pemberkatan Funny Pancake Kuta
bersama Rm Hady Setiawan - Rabu 23 Maret 2016
Pertemuan Worship Team
DOJCC 22 Maret 2016
Tugas Koor dan Tatib
di Gereja FX Kuta
Bulan Februari 2016
Suprise Birthday 40th
Rm Vincent Widi MGL 22 Maret 2016
Latihan Koor
persiapan Minggu Paskah
Formation Teaching dan Sharing Group
30 Maret 2016
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Anis, Betty,
Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel,
Lita, Herman, Br. Martin MGL.
Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Syalom, salam Fresh Juice untuk temanteman semua
Selamat Paskah....!!
Semoga kemenangan Kristus atas maut,
selalu memberikan semangat dan
kekuatan bagi kita saat mengahadapi
berbagai cobaan dan tantangan dalam
hidup kita.
Kemenangan Yesus atas maut, juga
menandakan bahwa janji kasih Tuhan
pada manusia tidak pernah hilang.
Tuhan mengasihi umatnya sepenuhnya.
Kemenangan Yesus juga merupakan
suatu harapan baru. Kita sebagai
manusia baru yang telah diselamatkan,
kita mempunyai sumber pengharapan
satu-satunnya untuk mencapai hidup
kekal.
Semoga Paskah yang penuh berkat ini
membakar kembali semangat dalam
hati kita untuk mengikuti Dia.
Semoga hati kita semakin dipenuhi
kasihNya dan dapat kita bagikan
kepada sesama kita.
Amin.
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Jangan Tawar Hati
Jumat 1 April 2016
Kis. 4:1-12;
Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a;
Yoh. 21:1-14.
Yoh 21:4
Ketika hari mulai siang,
Yesus berdiri di pantai; akan tetapi muridmurid itu tidak tahu, bahwa itu
adalah Yesus.
Kesedihan yang paling dalam, yang kadang sulit kita tanggung adalah ketika
kita kehilangan orang yang amat kita kasihi.Apalagi jika itu terjadi secara tibatiba. Saat itu keadaan para murid sedang bersedih, takut, juga shock setelah
menghadapi pristiwa kematian Yesus. Mereka kehilangan Yesus yang mereka
kasihi.
Ketika membaca Injil ini, kita tahu bahwa apapun yang terjadi, sekalipun tidak
terlihat, Yesus akan selalu ada untuk menyertai & menolong para muridnya
(termasuk kita). Kali ini bukan hal itu yang membuat saya tersentuh, tetapi
bahwa dalam keadaan duka tersebut, tidak membuat para murid “tawar”
hati terhadap sesamanya.Pada mulanya mereka tidak mengetahui kalau
seseorang yang berdiri dekat pantai adalah Yesus.Ketika Yesus, yang saat itu
tidak mereka kenali, menyuruh mereka untuk menebarkan jala, para murid
mau percaya dan mencoba lagi (walaupun telah mereka lakukan semalaman
& tidak mendapatkan hasil)....hingga akhirnya mereka mendapat hasil yang
berlimpah.
Kesedihan tidak membuat para murid menutup hati mereka untuk orang lain
dan tetap melakukan firman Tuhan. Mengasihi sesamanya...mempercayai
hubungan antar manusia diluar kelompok mereka. Dengan membuka hati
bagi orang lain sehingga mereka akhirnya menyadari itulah Yesus. Hal ini
mengingatkan saya pribadi untuk berusaha seperti mereka, untuk membuka
hati bagi orang lain, apapun keadaan kita.Karena Yesus hadir dalam diri
sesama kita, maka ketika kita mau membuka hati kita untuk sesama, artinya kita
juga membuka hati kita untuk Tuhan. Sehingga Ia bisa menolong / menyertai
kita melewati setiap duka / masalah dalam kehidupan kita lewat diri sesama
kita.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Memilih
Sabtu 2 April 2016
Kis 4:19 : “silahkan kamu putuskan
sendiri manakah yang benar di hadapan
Allah : taat kepada kamu atau taat
kepada Allah “
Kis 4:13-21 ; Mzm 118: 1, 1415,16ab-18, 19 - 21 ;
Mrk 16 : 9 -15
Sejak dari dahulu, kita, umat manusia, selalu berhubungan dengan sebuah pilihan.Dari
bangun tidurpun ibaratnya, kita sudah dihadapkan untuk memilih.Memilih untuk bangun
atau memilih untuk tetap tidur.Dalam memilih, seringkali kita dihadapkan oleh sebuah
keraguan.Apakah pilihanku benar?Apakah pilihanku adalah yang terbaik.Dan banyak
juga yang mengalami salah pilihan.
Keragu raguan adalah proses daripada iman. Itu seperti yang tertulis di dalam Injil
Markus 16 : 9 - 15. Sampai beberapa kali Yesus harus menampakkan diri kepada para
murid-muridNya untuk membuat mereka yakin akan kebangkitanNya. Dan walaupun
beberapa murid mengalami keraguan tetapi lewat kasih kesetiaanNya melalui beberapa
kali penampakan, akhirnya para murid memilih untuk beriman secara penuh dalam
kepercayaanNya.
Memilih untuk percaya dalam iman kepada Tuhan, itu adalah merupakan sebuah
kebenaran di hadapan Allah.Sekalipun sering ada suara-suara dalam hati yang
membuat keputusan kita dalam memilih taat pada Allah mengalami keraguan, tetapi
keputusan taat pada Allah adalah pilihan yang paling benar ketimbang memilih taat
pada manusia.
“Pencobaan” suara hati yang membuat kita salah memilih dan seringkali membuat kita
memilih lebih taat kepada manusia, itu merupakan bentuk keraguan akan proses iman.
Karena manusia lebih jelas bisa dilihat dibandingkan dengan Tuhan.
Mendengar seorang direktur yang memerintahkan kita untuk melakukan tindakan yang
salah, itu lebih kita taati walaupun bertentangan dengan hati nurani yang bersuarakan
ketaatan akan Allah.
Mari kita mencoba belajar kepada Petrus dan Yohanes yang dalam persidangan tetap
berani menyuarakan firman Tuhan berupa ketaatan tentang apa yang telah mereka
dengar dan lihat mengenai kemuliaan Tuhan dibandingkan memilih taat pada manusia
dengan ancaman dan hukuman.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Kerahiman Allah
Minggu Kerahiman Ilahi
Kis. 5:12-16;
Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a;
Why. 1:9-11a,12-13,17-19;
Yoh. 20:19-31
Minggu 3 April 2016
Yoh 20:23 “Terimalah Roh Kudus. Jikalau
kamu mengampuni dosa orang, dosanya
diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa
orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Sebagai seorang imam, saya sangat bersyukur kepada Allah karena memiliki “privilege”
atau keistimewaan yang khusus untuk menjadi saluran Kerahiman Allah lewat sakramen
pengampunan dosa.Setiap orang yang datang kepada saya untuk mengaku dosa
mendapat pengalaman Kerahiman Allah melalui pengampunan dosa yang mereka
terima.
Kutipan bacaan Injil hari ini dimana Yesus menampakkan diri kepada para murid yang
sedang ketakutan merasakan kedamaian di dalam hati mereka dan Yesus berkata,
“Terimalah Roh Kudus.Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan
jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”Inilah salah satu
kutipan yang dipakai oleh Gereja dimana Yesus memberikan otoritas atau wewenang
kepada para imam tertahbis untuk dapat memberikan absolusi pengampunan dosa
kepada mereka yang mengaku dosa.Bukan imam yang mengampuni tetapi Tuhan Yesus
lah yang mengampuni.
Di dalam sakramen tobat atau pengampunan dosa, yang ada hanyalah pengampunan,
belas kasih dan kerahiman Allah.Di dalam sakramen tobat, Tuhan tidak menghakimi, Dia
tidak pernah menanyakan mengapa kita berbuat dosa, tetapi dengan tangan terbuka
seperti bapa yang baik hati menyambut anak yang hilang di dalam pelukan kasihNya.
Sebagai seorang imam, saya pun tidak luput dari dosa dan kesalahan yang membuat
saya juga membutuhkan sakramen tobat.Pengalaman menerima kerahiman Tuhan dalam
sakramen tobat inilah yang membuat saya juga menyalurkan kerahiman Allah itu juga
kepada orang yang datang kepada saya untuk mengaku dosa.
Jadi, janganlah takut untuk mendamaikan diri kita dengan Tuhan. Dan di dalam Tahun
kerahiman ini, khususnya di dalam minggu kedua masa paskah yang merupakan
“Divine Mercy Sunday” atau Minggu kerahiman Ilahi, marilah kita bersukacita karena kita
mempunyai Allah yang selalu siap untuk mengampuni setiap anaknya yang mau datang
kepadaNya. Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Meneladan Maria
Senin 4 April 2016
Luk : 1: 35 “Roh Kudus akan
turun atas mu, dan kuasa Allah yang
Mahatinggi akan menaungi engkau.
HARI RAYA KABAR SUKACITA
Yes. 7:10-14; 8:10;
Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,11;
Ibr. 10:4-10;
Luk. 1:26-38.
Dalam bacaan hari ini kita banyak mendengar dan belajar dari Bunda Maria
yakni seorang perempuan luar biasa yang tak lain ada wanita yang dipilih
Allah dan terlibat dalam karya penyelamatan Umat manusia.
Maria dengan segala kerendahan Hati Nya mau menerima tugas dan
tanggung jawab yang tak mudah ini. Maria sungguh -sungguh percaya, taat
dan setia dalam menanggapi panggilan Allah dengan kesederhanaannya ia
menjawab Malaikat “ Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadi lah
pada ku menurut perkataanmu itu (Luk:1:38).
Dalam kitab Yesaya pun sudah di sampaikan bahwa Allah akan memilih
seorang perempuan muda untuk mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Dimata Tuhan Maria perempuan yang luar biasa. Karena jika tidak,
bagaimana mungkin ia terpilih menjadi Ibu Tuhan, itu semua tidak telepas dari
kesalehan dan ketaannya kepada Allah.
Semoga kita semua boleh mengambil Maria sebagai teladan hidup kita
didalam persiaraan di dunia dan dalam menanggapi panggilan Allah didalam
hidup kita masing-masing.
Semoga Bunda Maria senantiasa mendoakan kita sekalian sampai akhirnya
kita berjumpa dengan putra Nya yang Maha rahim yakni Yesus Kristus Tuhan
dan juru selamat kita. Amin
God Bless
Ocha DT
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Hidup Baru berkat Salib Kristus
Kis. 4:32-37;
Mzm. 93:1ab,1c-2,5;
Yoh. 3:7-15
Selasa 5 April 2016
Yoh:3:15 “Supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup
yang kekal”.
Salib Kristus bukan lagi sebagai tanda ketakutan dan kematian melainkan sebagai
sumber kehidupan baru bagi kita yang percaya kepada-Nya dan kebangkitan-Nya
sebagai terang yang senantiasa menyinari setiap langkah dan perjuangan hidup umat
Kristiani. Saya teringat pada waktu masih duduk dikelas tiga SD, pada hari Minggu
setelah misa kami mengikuti kegiatan sekolah minggu. Dimana kami semua di ajar
untuk berdoa dan membaca Kitab Suci, setelah kami berdoa dan membaca Kitab
Suci kami diminta untuk memilih salah satu ayat yang sungguh membuat saya bertanya
dalam hati saya.
Teks inilah yang saya pilih dan membuat saya ingin tahu mengapa orang Katolik selalu
membuat tanda salib sebelum dan sesudah belajar, sebelum makan dan sesudah
makan, sebelum tidur dan setelah bangun tidur, sebelum berdoa dan setelah berdoa
dan masih banyak lagi. Lalu saya bertanya kepada salah satu pembimbing saya, apa
tujuan dan maksud mengapa kita harus membuat “tanda salib”, Lalu pembimbing
saya berkata supaya Tuhan Yesus senantiasa ada didalam hati dan hidup kita, Tuhan
Yesus sudah mati untuk menebus dosa kita dan bangkit mengalahkan maut, agar kita
selamat dan memperoleh hidup yang kekal.
Semakin saya bertumbuh dan menjadi dewasa saya semakin percaya bahwa ini bukan
saja sebagai simbol buat orang katolik tetapi sebagai identitas buat kita, agar kita mau
mengenal Allah yang bukan saja melihat penderitaan kita melainkan ikut merasakan
dan menjadi satu sama seperti kita manusia. Lalu sebagai bahan refleksi buat kita
semua, apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang Katolik.
Bagaimana cara kita melanjutkan karya Allah di dalam hidup kita agar orang percaya
kepada Yesus yang telah sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kita dari
dosa-dosa kita agar kita memperoleh hidup yang kekal.
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Rabu 6 April 2016
Dia datang untuk menyelamatkan kita
Yoh 3:17
Sebab Allah mengutus
Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk
menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia.
Kis. 5:17-26;
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9;
Yoh. 3:16-21.
Waktu SD, saya di daftarkan untuk mengikuti beberapa les di luar. Selain les mata pelajaran
di sekolah, ada juga les olahraga seperti tenis dan renang. Karena masih kecil, saya hanya
menuruti saja apa yang sudah dikatakan oleh orangtua saya. Terkadang saya minder
juga ketika mengikuti les mata pelajaran, “kenapa kok teman lain cepat mengerti dan
memahami apa yang disampaikan oleh bapak/ibu guru yang mengajar?” Saya malahan
sering kena omelan karena menyelesaikan tugas lebih lama daripada teman yang lain.
Setelah beranjak besar, saya mulai berpikir kenapa dulu saya diikutkan les oleh orangtua
saya. “Apakah karena nilai saya di sekolah kurang, atau karena saya malas belajar dan
sering main di luar ?”Mulai saya berpikir bahwa les tersebut merupakan “hukuman” dari
orangtua, supaya saya tidak sering main dan keluyuran di luar rumah.Terlepas dari segala
pikiran negatif tersebut, saya mulai menyadari bahwa orangtua memberikan jadwal les
tambahan, bukan untuk menghukum, melainkan untuk meningkatkan prestasi belajar saya
di sekolah.
Dalam bacaan Injil hari ini, dikatakan bahwa Allah sungguh begitu besar memberikan
kasih-Nya kepada dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal untuk
turun ke dunia dan menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan kegelapan. Yesus datang ke
dunia bukan untuk menghakimi manusia, melainkan untuk memberikan “les tambahan”,
supaya kita semakin pintar dan memahami ajaran cinta kasih dan karya keselamatan yang
Yesus lakukan. Dia tidak akan memukul, menjewer telinga kita, atau menghukum kita berdiri
seharian penuh diatas panas terik matahari.
Yesus mengajar dan mengajak kita untuk semakin “pintar” dalam membedakan terang dan
kuasa kegelapan.Terang itu sendiri sebenarnya sudah ada di dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan daripada terang.Marilah kita datang dan belajar kepada terang
yang sejati, yaitu Yesus Kristus sendiri – yang telah rela turun ke dunia untuk menyelamatkan
umat pilihan yang dikasihi-Nya. Jangan biarkan kegelapan membelenggu langkah kita
untuk semakin dekat kepada Yesus – sang Juruselamat dan Terang Sejati.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
I love You too Daddy
Kamis 7 April 2016
Yohanes Baptista de la Salle
Kis. 5:27-33;
Mzm. 34:2,9,17-18,19-20;
Yoh. 3:31-36.
Yoh 3:35 Bapa mengasihi Anak
dan telah menyerahkan segala sesuatu
kepada-Nya.
Sosok seorang Ayah mungkin tidak terlalu menjadi perhatian yang menarik bagi seorang
anak. Kasih seorang Ibu yang mungkin terlihat begitu menonjol bagi seorang anak. Tetapi,
terlepas dari itu semua – our father is always become a hero. Cinta seorang Ayah memang
terkadang tidak begitu terlihat, karena memang dia tidak pandai menunjukkan-nya. Ayah
mungkin tidak selalu menyanyikan lagu pengantar tidur untuk-mu, tetapi nasehatnya
tentang hidup, selalu menyertaimu seperti musik indah dalam setiap langkahmu.
S’PERTI BAPA SAYANG ANAK-NYA
DEMIKIANLAH ENGKAU MENGASIHIKU
KAU JADIKAN BIJI MATA-MU
KAU BERIKAN S’MUA YANG ADA PADA-MU
Seperti Allah Bapa yang begitu mengasihi Yesus putra-Nya, dan menyerahkan semua yang
Ia miiki kepada putra-Nya yang terkasih, demikian pula Yesus mengasihi kita sebagai anakanak yang dikasihi-Nya. Yesus yang menjadi penuntun setiap langkah kita, dan menjanjikan
hari depan yang indah dalam setiap rancangan-Nya.
Jika kita masih belum merasakan kasih sayang Yesus hingga saat ini, janganlah mengeluh
dan bersungut-sungut.Kasih-Nya mungkin tidak langsung terlihat secara nyata, seperti
dalam bentuk berkat atau barang ukuran besar yang kita idam-idamkan.Ketika kita terjatuh
dan mulai hilang harapan, Yesus sendiri-lah yang datang dan mengangkat kita untuk
bangun dan bangkit bersama Dia. “Jangan takut anak-Ku, Aku ada selalu bersama-mu
dan mengasihimu.Ketika badai datang, Aku berada di depan-mu untuk menghalaunya,
dan ketika dunia mulai mengecewakan dan meninggalkanmu, Aku tetap setia dan
mengasihimu apa adanya.” I’m your superhero,!! I love you my son and you will always
in my heart !! “Someday, I want hear your response “Yes, You are my Hero and I love You
Daddy”
HILDA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Jumat 8 April 2016
Cobalah untuk bicara padaNya!
Yoh 6:9 “Di sini ada seorang anak,
yang membawa lima roti jelai dan dua
ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang
sebanyak ini?”
Kis. 5:34-42;
Mzm. 27:1,4,13-14;
Yoh. 6:1-15.
Hidup memang penuh dengan peristiwa-peristiwa yang kadang menempatkan kita dalam
ketidakberdayaan, ketidaktahuan dan ketidakmampuan.
Hari ini sekian kalinya kita membaca kisah mujizat Yesus memperbanyak roti. Hari ini, mari
kita coba belajar dari Filipus dan Andreas.
Diterakan bahwa Yesus bertanya kepada Filipus untuk mencobai dia.; tentang di mana
mereka dapat membeli roti supaya ribuan orang tersebut dapat makan.
Filipus dihadapkan pada suatu situasi yang tidak tahu harus bagaimana, jelas-jelas
mereka tidak mampu memberi makan ribuan orang tersebut.Ia tidak berdaya untuk dapat
melakukan sesuatu yang memuaskan Tuhan. Ia mulai menghitung bahwa roti dua ratus
dinar pun tidak akan cukup. Apa yang sering kita bilang FAKTAnya tidak mungkin.
Namun Andreas, bereaksi secara berbeda, dia juga merasa tidak mampu. Yang
membedakan adalah dia menyampaikan kepada Tuhan apa yang ada, walaupun
dengan keraguan hati apakah lima roti dan dua ikan itu akan cukup. Dia mengajak Tuhan
berbicara tentang keadaan yang terbatas tersebut.Kenapa?Tentunya di hati Andreas ada
harapan pada Yesus.
Mendengarkan kisah mujizat ini memberikan penguatan bahwa Tuhan Sanggup mengatasi
ketidakmampuan dan ketidakberdayaan kita. Namun satu hal yang juga perlu kita pelajari
dari Andreas adalah kita terlebih dahulu harus bicara padaNya.
Di dalam kisah ini kita lihat Tuhan tidak memandang keraguan Andreas; Tuhan melihat
usaha Andreas dalam segenap keterbatasannya sebagai manusia yang kadang ragu
untuk berharap dan percaya.
Apakah dengan kemampuanku, aku akan sanggup melewati semua ini? Apakah dengan
kemampuanku aku bisa mendapatkan pekerjaan?Apakah aku bisa ikut kor padahal
suaraku pas-pas an?
Ada banyak keraguan atas apa yang kita punya untuk mencapai sesuatu. Jangan kuatir,
cobalah bicara padaNya.Ia Allah yang sanggup.Ia Allah yang mengasihi kita. Ia Allah
yang tahu apa yang terbaik untuk kita.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Jangan Takut!
Pekan ke-2 Paskah;
Kis. 6:1-7;
Mzm. 33:1-2, 4-5, 18-19;
Yoh. 6:16-21;
Sabtu 9 April 2016
Yoh 6:20 “Tetapi Ia berkata kepada
mereka: “Aku ini, jangan takut.”
Banyak orang bisa meraih prestasi, hanya karena support orang-orang
di sekitarnya yang mengatakan kalimat di atas, ‘Jangan takut!”
Polandia membebaskan diri dari belenggu komunis Rusia, hanya karena
kata ini dari St. Paus Yohanes Paulus II, yang ketika baru terpilih jadi
Paus, berkunjung ke negaranya dan memberi semangat kepada rakyat
Polandia yang saat itu ditindas Komunis Rusia, agar membebaskan diri
. Setelah pidato Paus Yohanes Paulus yang beberapa kali mengulang
kata, ‘Jangan takut!’ Bukan hanya membebaskan Polandia dari Komunis
Rusia, tetapi juga membuat Gorbachef pemimpin Rusia saat itu memberi
kebebasan bukan hanya kepada Polandia saja, tetapi juga kepada
negara-negara Eropa Timur lainnya yang selama ini mengikuti paham
Komunis. Kemudian Tembok Berlin runtuh, Patung Stalin dirobohkan dan
saat ini, semua orang bisa bebas masuk ke negara-negara Eropa Timur
baik untuk berwisata mau pun berziarah.
Kata ‘Jangan takut! Aku menyertai engkau’ Ada dalam banyak ayat
Kitab Suci, mulai dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian baru.
Allah selalu menyertai umat-Nya, khususnya utusan-Nya yang harus
melaksanakan tugas pelayanan yang diberikan oleh Allah sendiri,
dengan kata-kata ini. ‘Ini Aku, Jangan takut.’
(narita)
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Masa Krisis
Minggu 10 April 2016
Yoh. 21:11 Simon Petrus naik ke perahu
lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan
besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan
sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Kis. 5:27b-32,40b-41;
Why. 5:11-14; Yoh.21:1-19
(Yoh. 21:1-14).
Setiap bulan sekali biasanya saya ada bincang-bincang bersama Ministry Supervisor saya.
Yang dibicarakan tentu seputar kinerja pelayanan saya sebagai imam. Macam-macam
yang dibicarakan, dari mulai personal interest untuk pelayanan tertentu, entah itu pelayanan
doa, penyembuhan, konseling, pelayanan sakramental, bahkan sampai soal falling in love
saat pelayanan. Beberapa bulan lalu, entah mengapa saya merasa malas untuk memberi
pelayanan, bahkan kalau sudah dekat-dekat Hari Minggu, saya berharap tidak ada panggilan
misa di stasi-stasi yang jauh, jadi bisa misa di rumah saja, agak siang jadi bangun tidurnya tidak
perlu pagi-pagi sekali, apa saya sudah masuk masa-masa krisis panggilan? Begitu pertanyaan
saya kepada si Supervisor Ministry.
Dalam kisah Injil hari ini, para rasul sedang berkumpul di pantai danau Tiberias. Mereka adalah
Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak
Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain (Yoh. 21:2). Entah apa yang mereka buat, yang
jelas tanpa tujuan, mungkin malas, mungkin putus asa. Wajar saja, karena Guru mereka si Yesus
baru saja dihukum mati sebagai penjahat, lalu kemudian bangkit, nah ini semua membuat
mereka bingung dan tidak tahu mau berbuat apa untuk masa depan mereka. Dalam keadaan
bingung itu Petrus bilang aku pergi menangkap ikan (baca: mancing yuk) (Yoh. 21:3), dan
yang lain pun ikut. Jadi mereka pergi menjala ikan, tanpa tujuan, dalam keadaan bingung
dan hanya mengisi waktu saja, syukur kalau dapat ikan, nggak dapat pun nggak apa-apa.
Orang Timor bilang, mau dapa ko sonde bukan kitong pung urusan.
Begini kata Supervisor saya, sebagai Imam, atau bahkan kita semua yang terlibat dalam
pelayanan, akan ada suatu saat dimana kita bisa saja bosan, malas atau terlalu lelah dan
ingin berhenti (tetapi tidak bisa karena itu sudah dorongan panggilan ilahi). Seringkali, seperti
Petrus dan teman-temannya itu, kita membuang jala sekenanya saja, kadang bingung, dan
putus asa, karena hasil yang diharapkan tidak kunjung datang. Perubahan dalam diri jemaat
atau komunitas yang kita layani tak kunjung terjadi. Ibaratnya petani yang sudah menyiapkan
segala sesuatu dengan baik, sekolah di sekolah pertanian terkenal, punya bibit unggulan,
lahan yang subur, pupuk terbaik, tapi kemudian saat musim panen tiba, hasilnya tidak seperti
yang diharapkan atau bahkan gagal. Apa yang harus kita buat? Bunuh diri tentu bukan solusi.
Pesan Yesus hari ini adalah tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka kamu akan
memperoleh (Yoh. 21:6),alias jangan berhenti, melainkan teruslah melayani.
Simon Petrus dan teman-temannya tetap menebarkan jala, baik atau tidak baik waktunya,
mereka tetap bekerja, bahkan ketika pekerjaan itu menjadi alat untuk mengisi waktu saja.
Kemudian mereka mendapat hasil yang luar biasa dan jala mereka tidak koyak, sebab mereka
mengenali Yesus yang berdiri di pinggir pantai mengajak mereka sarapan, mengambil dan
memberi mereka roti, demikian juga ikan itu (Yoh. 21:12-13).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Apa yang kamu cari ?
W S. Stanislaus, Uskup dan Martir
Kis. 6:8-15;
Mzm. 119:23-24,26-27,29-30;
Yoh. 6:22-29.
Senin 11 April 2016
Yoh 6:26 “sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu
telah melihat tanda-tanda, melainkan
karena kamu telah makan roti itu dan
kamu kenyang.”
Saya senang ikut retret, rekoleksi dan juga sharing di KBG.Di saat-saat seperti ini saya
merasa mendapat peneguhan dan penguatan. Hampir sama dengan bacaan Injil hari
ini bahwa orang berbondong-bondong untuk mendengarkan sabda dan pengajaran
Yesus. Bahkan orang-orang tersebut sampai bisa dibilang “dibela-belain” mencari ada
di mana Yesus.
Banyak hal yang membuat saya merasa “dikenyangkan” dengan mengikuti acaraacara yang bersifat rohani tersebut. Akan tetapi di ayat 26 Yesus menegur bahwa saya
mencari Yesus bukan karena saya benar-benar percaya akan seluruh penyelenggaran
Tuhan, tetapi karena ada hal-hal yang kita harapkan dari Yesus. Terkadang seperti
mengharapkan simbiosis mutualisma.Dan dengan menghadiri pertemuan-pertemuan
tersebut saya ingin mendapatkan peneguhan, penguatan, teguran, perhatian dan
cinta dari Tuhan.
Di sini saya merasa bahwa yang Yesus inginkan adalah bukan semata-mata hadir di
mana-mana akan tetapi Yesus ingin kita punya hubungan “pribadi” dengan Yesus.
Seperti yang di ayat 29 “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Bukan berarti mengikuti kegiatan rohani kurang baik.Akan lebih baik lagi kita mampu
memperbaiki relasi dengan Yesus secara pribadi.Jadi kita tidak hanya tergantung pada
hal-hal yang ada di luar kita. Karena pada saat kita tidak menemukan komunitas dan
acara yang kita sukai, kita akan merasa “kering”. Tapi benar-benar kita bergantung
pada Yesus yang sangat dekat dan bersabda setiap saat apabila kita mau meluangkan
waktu untuk membaca dan menghayati Kitab Suci.
Doa : Tuhan Yesus mampukan kami untuk meluangkan waktu memberi kesempatan
kepadaMu di setiap awal hari kami untuk bersabda dan menguatkan hati kami. Amin.
Litawati
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Roti Hidup atau roti lain?
Selasa 12 April 2016
Yoh 6:35
Kis. 7:51-8:1a;
Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab;
Yoh. 6:30-35
“Akulah roti hidup”
Teman-teman, apa yang kita cari dalam hidup ini? Sumber kehidupan atau hal-hal
yang memfasilitasi hidup kita? Terlalu sering kita menemukan bahwa diri kita lebih
banyak menghabiskan waktu untuk mencari sesuatu yang memfasilitasi kehidupan
kita kemudian lupa untuk menyeimbangkan itu dengan mencari juga sang sumber
kehidupan, yaitu Tuhan kita.
Yesus berkata dalam injil hari ini bahwa Ia adalah roti hidup dan Dia menjanjikan
kenyang abadi kepada siapa saja yang datang kepadaNya, karena mereka tidak akan
lapar dan haus lagi. Yesus menegaskan bahwa meskipun bumi bergoncang, gunung
beranjak, orang datang dan pergi, namun Dia yang akan selalu ada untuk bersama
dengan kita. Yang Yesus inginkan adalah sikap penyerahan secara utuh kepadaNya.
Saya teringat sharing saya dengan seorang imam dalam komunitas kami tentang
bagaimana biasa saya bernyanyi untuk bersyukur dan menyembah Allah. Saya
katakan bahwa saya terbiasa mengangkat tangan saya, sebagai symbol penyerahan,
mempercayakan seutuhnya diri ini, baik dan buruknya, susah dan senangnya, semua
adalah bentuk syukur kepadaNya.
Maka hari ini, meneladani Santo Stefanus yang sampai akhir hayatnya pun dia
mempercayakan segalanya termasuk rohnya kepada Allah, saya ingin mengajak
teman-teman semuanya untuk kembali melihat kedalaman hati kita masing-masing.
Apakah kita sudah mencari Dia, sang Roti Hidup kita? Atau justru kita mencari roti-roti
lain? Kemudian apakah kita sudah memasrahkan diri kita untukNya?Atau malah kita
mempercayakan diri kita kepada hal-hal yang dapat membinasakan? Dan satu hal
juga yang tidak kalah penting adalah jangan lupa untuk selalu bersyukur kepadaNya,
sang Roti Hidup, untuk setiap berkat yang boleh kita peroleh melalui setiap momen
dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.
Desy
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Menjadi Milik Kristus
Martinus
Kis. 8:1b-8;
Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a;
Yoh. 6:35-40.
Rabu 13 April 2016
Yoh 6:37
Semua yang diberikan
Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu,
dan barangsiapa datang kepadaKu, ia
tidak akan Kubuang.
Saya dibaptis bersamaan dengan adik saya kedua, yaitu waktu adik saya baru lahir,
dan saya berumur 3 tahun. Kalau sekarang disuruh mengingat saat itu, sama sekali ga
terbayang apa pun di otak saya. Kadang saya berpikir bagaimana ya rasanya orang
yang dibaptis saat dewasa, bagaimana perjalanan rohaninya sampai bisa menerima
Yesus dan dibaptis secara Katholik.
Memang kalau dipikir apa saja yang telah terjadi dalam hidup kita, semuanya karena
turut campur tangan Tuhan.
Saya tidak pernah membayangkan bagaimana sampai bisa tinggal dibali.Iseng aja di
blanko UMPTN mengisi pilihan pertama Unair dan kedua UNUD.Akhirnya yang ketrima di
Unud Bali.Tidak ada satu pun keluarga saya yang tinggal disini.
Berkenalan dengan teman dari fakultas lain yang mengajak saya bergabung dalam
persekutuan doa, suatu perkumpulan yang tidak pernah saya ikuti selama masih SMP
atau SMA. Pertemuan dengan Yovie, yang kemudian menjadi suami saya.Tuhan merenda
hidup saya dengan begitu indahnya.
Waktu masih sekolah, SD-SMA tidak pernah saya mengerti apa itu melayani Tuhan. Saya
hanya tahu ke gereja tiap minggu titik.
Dan injil hari ini membuat saya mengerti bagaimana kasih Tuhan kepada umatNya.
Yesus berkata, semua orang yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku
dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang.
Saya jadi sangat bersyukur karena sejak kecil orang tua saya telah mempersembahkan
saya untuk dibaptis dan menjadi Katolik. Karena dengan demikian saya telah menjadi
milik Yesus dan Dia tidak akan pernah membiarkan saya dibuang. Walaupun dari kecil
saya tidak mengenal bagaimana melayani Tuhan tapi jalan hidup yang Dia renda untuk
saya membuat saya bisa belajar menjadi pelayanNya.
Jadi setelah menerima pembaptisan dan menjadi anak Bapa, kita akan selamanya
menjadi anakNya. Kita tidak akan pernah dibiarkan hilang atau bahkan terbuang,
seburuk apapun masa lalu kita, seberat apapun dosa kita.
How lucky we are???!!!!
Menjadi milik Kristus.
(nathasa)
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Maukah anda belajar?
Kamis 14 April 2016
Yoh. 6:45
“Mereka semua akan diajar oleh Allah”
Kis. 8:26-40;
Mzm. 66:8-9,16-17,20;
Yoh. 6:44-51.
Liburan baru-baru ini, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi temanku di Sidoarjo.
Suatu hari, sepasang suami-istri dan bersama anak angkat (adopsi, kurang lebih berusia
5 tahun) mengunjungi atau mampir ke rumah temanku.Dalam percakapan hari itu,
keduanya (pasutri) begitu semangat menceritakan mengenai perilaku atau hidup
dari anak tersebut kepada kami.Ibunya bercerita, bahwa suatu senja bapanya tidak
mengijinkan dia untuk menemui atau bermain bersama teman-temannya.Dia merasa
kesal dengan keputusan itu dan bersungut-sungut terhadap bapanya.Ia lalu pergi ke
kamarnya dan di sana ia sendiri beroda, “Tuhan, tolong lunakkan hati bapaku, agar ia
mengizinkan aku untuk bermain bersama teman-temanku”. Seusai berdoa, dia keluar
dari kamarnya, dan bertanya lagi kepada bapanya, “Bolehkan aku pergi bermain
dengan teman-temanku?”Bapanya menjawab, sekarang engkau boleh pergi bermain.
Mendengar ucapan bapanya itu, ia melompat kegirangan dan mengucapkan Terima
Kasih kepada Tuhan, karena sudah mengabulkan doanya. Mendengar cerita dari ibu
tadi, saya merasa sangat bangga dan terharu dengan kepolosannya.Dia mengajarku
untuk berdoa dan juga harus tahu berterima kasih atau bersyukur.
Bacaan pertama hari ini, mengisahkan tentang orang Ethiopia (Kis. 8:26-40) yang mau
mendengarkan Kabar Sukacita Tuhan Yesus melalui Filipus.Ia mau belajar atau ingin
mengenal lebih dalam tentang Kabar Sukacita Tuhan. Akhirnya ia meminta supaya
menjadi murid Tuhan Yesus dan permintaannya dikabulkan oleh Filipus. Demikian halnya
dalam injil hari ini, Tuhan Yesus mengatakan bahwa, “Tak ada seorangpun yang dapat
datang kepada-Ku kecuali kalau dia ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yoh. 6:41).
Kisah anak kecil di atas sangat kaya maknanya dan masih relevan dengan ajaran Tuhan
Yesus hari ini. Anak kecil, entah sadar atau tidak ia diajar oleh Tuhan Yesus sendiri. Ia mau
belajar dan mau dibimbing oleh Roh Allah sendiri. Dalam bimbingan itu, ia berdoa dan
doanya dikabulkan sebagaimana yang juga dialami oleh orang Ethiopia dalam bacaan
pertama hari ini. Kita semua ditantang untuk mampu mendengar suara Tuhan melalui
peristiwa hidup yang saya dan anda hadapi.Maukah kita membuka diri untuk Roh Allah
bekerja dalam hidup dan pelayanan hari ini?
Tuhan Yesus, anugerahkan kami semangat untuk belajar dan membuka diri kami
terhadap bimbingan Roh Kudus hari ini. Amin.
Anis
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Ekaristi
Jumat 15 April 2016
Yoh 6:58
Kis. 9:1-20;
Mzm. 117:1,2;
Yoh. 6:52-59.
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti
seperti yang dimakan nenek moyangmu dan
mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia
akan hidup selama-lamanya
APA ITU MISTERI EKARISTI?
Yesus hadir di dunia sekarang ini dengan berbagai cara, tetapi Ekaristi adalah saat di
mana Yesus hadir secara paling istimewa. Saat Misa, imam mengucapkan doa khusus yang
merupakan pengulangan kata-kata Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir bersama dengan
para murid-Nya, "Inilah Tubuh-Ku. Inilah Darah-Ku." Dengan kuasa Allah, Yesus hadir dalam
Ekaristi saat imam mengucapkan kata-kata tersebut. Meskipun yang kita lihat hanyalah
sepotong hosti putih yang kecil, yang bentuknya seperti roti dan rasanya juga seperti roti,
namun demikian sejak saat konsekrasi (saat imam mengucapkan doa tersebut) hosti bukan
lagi roti, melainkan Tubuh dan Darah Yesus yang hadir dalam Ekaristi. Yah, memang sulit
untuk memahaminya - malahan, rasanya tidak mungkin membayangkannya. Namun, itulah
kebenaran yang disampaikan Yesus kepada kita, dan kita percaya pada-Nya. Banyak orang
yang mempunyai pengalaman yang menakjubkan mengenai kehadiran Yesus saat mereka
menerima Ekaristi dalam Komuni Kudus. Yesus mengasihi kita dan menyerahkan nyawa-Nya
bagi kita. Ia ingin senantiasa bersama-sama kita sampai akhir jaman. Sebaliknya, Ia pun
berharap kita mau membalas kasih-Nya. Yesus menantikan balasan cinta kita kepadaNya dalam Ekaristi. Kita dapat mengatakan pada-Nya bahwa kita mencitai-Nya ketika kita
menerima Komuni Kudus dan ketika kita berdoa kepada-Nya kapan pun juga.
MENGAPA ROTI KOMUNI DISEBUT HOSTI?
Hosti berasal dari bahasa Latin `Hostia', artinya kurban. Ketika Yesus wafat disalib, Ia
mempersembahkan Diri-Nya sebagai kurban untuk menghapus dosa-dosa dunia. Kurban
adalah sesuatu yang kamu relakan bagi orang lain. Selama Masa Prapaskah kita berkurban
tidak makan permen atau menonton acara TV favorit kita sebagai silih atas dosa-dosa kita
terhadap Tuhan.
Ketika kita menerima Hosti, kita mempersatukan diri dengan kurban Kristus. Kita juga
mengatakan kepada Tuhan bahwa kita menyesal atas dosa-dosa kita. Tuhan menjawab,
“Baiklah, Aku mengampunimu.”
“dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Hati yang berpaut pada Yesus
Sabtu 16 April 2016
Yoh 6:68-69 ”Tuhan, kepada siapakah
kami akanpergi ? Perkataan-Mu adalah
perkataan hiudp yang kekal; dan kami telah
percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah
Yang Kudus dari Allah.”
Kis 9:31-42,
Mzm 116:12-13, 14-15, 16-17,
Yoh 6:60-69
Dalam injil hari ini Simon Petrus berkata kepada Yesus :” Tuhan, kepada siapakah kami
akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan Hidup dan kekal; dan kami telah percaya
dan tahu, bahwa Engkau adalah yang Kudus dari Allah.”
Apakah saya juga sungguh seperti Simon Petrus yang melekat erat pada pada Tuhan
Yesus dan tidak mempunyai tempat lain untuk pergi mengadu ketika kesulitan datang
menghadang dalam kehidupan, karena saya sungguh percaya Yesus adalah yang
Kudus dari Allah dan perkataanNya hidup dan kekal, atau saya akan berpaling pada
allah-allah lain yang saya pikir dapat menyelesaikan perkara saya dalam seketika .
Jika hati saya sungguh berpaut pada Yesus seharusnya saya tidak dapat memikirkan
hal yang lain di luar Yesus, karena seluruh hati saya dipenuhi olehNya, karena Dialah
hidup saya, Dialah segalanya bagi saya.Segala yang saya lakukan hanyalah demi
kemuliaanNya. Yang lain seakan tidak tampak oleh saya. Jadi dalam keadaan
apapun hanya Dialah yang ada bagi saya. Jika tidak demikian maka hati saya belum
sepenuhnya terpaut pada Yesus sang Juru Selamat saya yang telah relah menderita
hingga wafat di salib demi membebaskan saya dari dosa-dosa saya.
Memang tidak mudah untuk senantiasa mempunyai hati yang perpaut pada Yesus
karena tawaran dan godaan dunia yang nampak dengan mata jasmani sangat
menggoda , namum demikian semua yang nampak dan yang ditawarkan dunia ini
sifatnya hanya sementara, dan biasanya membuat saya berpaling dan menjauhkan
dari Yesus.
Jika saya mempunyai hati yang sungguh berpaut pada Yesus, maka apapun juga yang
akan terjadi dalam hidup ini, hati saya tetap damai dan tenang dan percaya bahwa
Dia sanggup untuk menyelesaikan segala persoalan yang sedang terjadi, dan apapun
juga yang terjadi itu adalah yang terbaik dan demi kebaikan hidup rohani saya.
Doa: Tuhan berilah aku rahmatMu agar aku mempunyai hati yang selalu perpaut
padaMu, dan senantiasa melekat erat padaMu dalam keadaan apapun juga. Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Dengarkan Suara Gembala
Yoh. 10:27
Minggu 17 April 2016
Hari Minggu Panggilan
“Domba-dombaKu mendengarkan
Kis. 13:14,43-52;
suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka
Mzm. 100:2,3,5;
mengikut Aku.”
Why. 7:9,14b-17;
Yoh. 10:27-30
Ketika saya tinggal di Australia, saya berkesempatan mengunjungi sebuah peternakan
domba dan sapi di kawasan victoria.Yang lebih menyenangkan lagi ketika saya diberi
kesempatan untuk memberikan makan kepada sapi-sapi.Untuk menjangkau tempat
peternakan sapi dari rumah yang empunya peternakan, kami harus mengendarai jeep
tua yang berisi rumput-rumput yang sudah berbentuk kotak-kotak.
Yang menarik adalah ketika kendaraan kami mendekati perbukitan dimana ratusan
sapi berkumpul, semua sapi tersebut menengadahkan kepalanya seperti mengenal
kendaraan yang kami tumpangi.Kemudian, yang empunya peternakan bersiul nyaring
memanggil sapi-sapi tersebut dan segera mereka berlarian mendekati kendaraan
kami, kemudian saya yang berdiri di belakang langsung menggulingkan rumput-rumput
tersebut dan sapi-sapi mulai makan rumput tersebut.
Bacaan hari ini adalah tentang relasi antara gembala dan domba-dombanya.
Dikatakan bahwa , “Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikut Aku.”domba-domba sudah terbiasa mendengarkan
suara tuannya entah itu suara kendaraan, suara siulan bahkan mungkin bau badan
gembalanya.
Hari ini adalah hari minggu panggilan dimana kita diajak untuk mengenal suara
Sang Gembala Baik yaitu Tuhan Kita Yesus Kristus. Suara sang Gembala adalah suara
yang membawa domba-dombanya di rumput yang hijau di mana ada kehidupan,
mengantar kepada air yang tenang dimana domba-domba dapat istirahat dan minum
sepuasnya. Itulah perumpamaan yang diambil bagi orang yang terpanggil untuk lebih
dekat dengan Yesus Sang Gembala.
Panggilan menjadi seorang imam dan biarawan biarawati adalah panggilan khusus yang
mengabdi kepada Sang Gembala dan ini bukan berarti panggilan hidup berkeluarga
tidak khusus. Kedua panggilan ini sama-sama mulianya karena mendengarkan suara
yang sama dari Sang Gembala Baik yang sama yakni Yesus.
Yang sekarang menjadi permenungan kita adalah bagaimana kita bisa mendengarkan
suara panggilan Sang Gembala di dalam kehidupan kita masing-masing?Apalagi
di tengah kesibukan dunia yang semakin maju ini, apakah kita bisa meluangkan
waktu yang tenang untuk mendengarkan suaraNya? Atau kita akan terjebak untuk
mendengarkan suara-suara lain yang menyesatkan kita?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Senin 18 April 2016
Tuhan adalah Pintu yang kita Masuki
Yoh 10:9 “Akulah pintu; barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat
dan ia akan masuk dan keluar dan
menemukan padang rumput.”
Kis. 11:1-18;
Mzm. 42:2-3; 43:3,4;
Yoh. 10:1-10.
Dalam perikop ini, Yesus juga menyatakan Dia-lah pintu.Pintu yang
melindungi domba-domba dari pengaruh buruk.Dia memagari kita seperti
perisai.Dalam kandang domba, pintu hanya ada satu. Dan, memang
sengaja dibuat seperti itu, supaya tidak ada celah bagi serigala atau
orang lain masuk dan mengambil domba atau kambing. Dan di pintu lah,
Sang gembala tidur dengan memalangkan tubuhnya.Sehingga, betapa
tidak mungkin orang asing masuk dan mencuri domba-dombanya.Betapa
bertanggungjawab gembala yang baik itu.
“Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan
masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Dalam perikop ini kita
diminta taat pada Tuhan.Seringkali kita masih saja salah masuk, dalam arti
belum taat pada perintah Tuhan. Disini kita diminta merenungkan dalam
hati : Seberapa taat kita pada Tuhan, sebagai domba yang baik? Apa kita
bisa taat juga pada gembala gereja kita? Atau, kita suka menganggap
remeh pengajaran, ibadah dan pembinaan di gereja?Dan, apakah
sebagai para gembala, kita juga sudah memperlakukan domba-domba
yang TUHAN percayakan dengan baik?Sudahkah kita bertanggungjawab
dengan Firman yang kita taburkan?
Mari kita semua diajak untuk bertanggungjawab memberi teladan
ketaatan melalui hidup kita sendiri dengan melakukan tugas kita sebagai
gembala Tuhan dan mengajak banyak orang masuk melalui pintu Tuhan.
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Aku dan Bapa adalah satu
Kis. 11:19-26;
Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;
Yoh. 10:22-30.
Selasa 19 April 2016
Yoh 10 : 30 “Aku dan Bapa
adalah satu.”
Mungkin saya memang terlalu dini menjadi katolik. Saya dibaptis saat sekolah SD kelas
3,atas kemauan sendiri. Orang tua belum katolik saat itu, namun 3 dari 8 saudara saya
sudah. Mungkin saat ini saya hanya ikut-ikutan saja. Biar keren.
Sewaktu SD saya rajin menjadi putra altar, ikut lomba cerdas cermat alkitab, menjadi
lektor sampai punya keinginan menjadi pastor.
Namun saya sejujurnya tidak memahami ajaran katolik. Bagi saya, Allah Bapa, Allah
Putra dan Allah Roh Kudus adalah hafalan ketika membuat tanda salib.
Saya tidak betul-betul paham artinya. Buktinya ketika hal itu ditentang oleh teman saya
yang beragama lain, saya cenderung marah.
Ya. Marah.
Karena saya hanya tahu sedikit dan orang lain yang menentang saya tahu lebih
banyak. Saya merasa tersudut dan tidak punya peluru untuk menangkas. Saya bukan
ahli alkitab, walau saya pernah juara cerdas cermat alkitab sewaktu SD. Saya hanya
menghafal, atau mendengar dari cerita, film dan kadang dari homili romo di gereja.
Kadang. Ya kadang, karna saat homili, biasa kantuk mulai menyerang, dan imaginasi
dalam kepala mulai berkembang.
Sebagai anggota DOJCC, saya diminta menulis renungan ini. Apalah saya menulis
renungan, rasanya tidak pantas isi pikiran saya tentang Tuhan dibagi ke orang lain.
Tapi sering kali saya justru mendapat manfaat ketika menulis renungan. Saya ‘dipaksa’
sebulan sekali membuka alkitab online dan merenungkan isinya.
Menulis freshjuice lebih berguna bagi saya, daripada bagi pembacanya sendiri.
Di bacaan hari ini, saya menemukan jawaban bahwa Yesus dan Bapa adalah satu.
Itu bukan cuma hafalan tanda salib belaka. Hanya orang yang menjadi dombanya
memahami apa yang disabdakan. Sedang yang lain sibuk mengkafirkan orang lain.
Di bacaan ini saya memahami, kita tidak perlu semua orang untuk memahami kita.
Jeff
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Kisah Orang Kudus
Rabu 20 April 2016
Santa Agnes
dari Montepulciano
Kis. 12:24-13:5a;
Mzm. 67:2-3,5,6,8;
Yoh. 12:44-50.
Santa Agnes dilahirkan dekat kota Montepulciano, Italia, pada tahun 1268. Ketika usianya
baru sembilan tahun, ia memohon kepada ayah ibunya untuk diijinkan tinggal di biara dekat
tempat tinggal mereka. Agnes amat senang bersama para biarawati. Mereka melewatkan
hidup mereka dalam doa dan ketenangan. Mereka bekerja keras juga. Meskipun Agnes
masih muda, ia mengerti mengapa para biarawati itu bisa hidup dan berdoa dengan baik.
Sebab, mereka ingin bersatu dengan Yesus.
Tahun-tahun berlalu. St. Agnes melewati masa novisiat. Ia seorang biarawati yang baik
sehingga para biarawati lainnya senang dengan kehadirannya. Agnes berdoa dengan
sepenuh hati. Ia memberikan teladan yang baik kepada para biarawati. Beberapa gadis
datang untuk bergabung bersama mereka. Agnes dan para biarawati itu termasuk dalam
Ordo Para Pengkhotbah, yang biasa disebut Dominikan.
Beberapa tahun kemudian, Agnes dipilih menjadi pemimpin atau “priorin” biara. Ia berusaha
adil dan jujur kepada semua biarawati. Ia selalu mencamkan dalam hati bahwa segala
sesuatu ia lakukan bagi Yesus. Ia percaya bahwa Yesus Sendiri yang sesungguhnya mengurus
biara. Ia yang memelihara mereka.
Moeder Agnes melakukan mati raga yang keras. Ia senantiasa lemah lembut dan baik hati,
meskipun terkadang perasaan hatinya tidak demikian. Tuhan memenuhi Agnes dengan
sukacita dan sekali waktu menganugerahinya dengan karunia-karunia rohani. Suatu ketika,
Ia bahkan mengijinkan Agnes membopong Kanak-kanak Yesus dalam pelukannya.
Agnes seringkali menderita sakit. Tetapi, ia selalu sabar, bahkan jika penyakitnya amat
parah sekalipun. Ia tidak pernah mengeluh ataupun mengasihani diri sendiri. Sebaliknya,
ia mempersembahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Menjelang akhir hidupnya, para
biarawati tahu bahwa keadaannya tidak akan membaik. Mereka merasa amat sedih. “Jika
kalian mengasihi aku, tentulah kalian akan bergembira,” demikian kata Agnes, “sebab aku
akan segera masuk dalam kemuliaan Yesus.”
St. Agnes wafat pada tahun 1317 dalam usia empat puluh sembilan tahun. Ia dinyatakan
kudus pada tahun 1726. Makamnya menjadi tempat ziarah. Banyak orang datang mohon
bantuan doanya dan mohon pertolongannya. Salah seorang di antara para peziarah
adalah St. Katarina dari Siena.
Marilah pada hari ini kita berdoa bagi mereka yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk
melayani orang lain.
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Seorang Hamba Tidak Lebih Tinggi Dari Tuannya
Anselmus
Kis. 13:13-25;
Mzm. 89:2-3,21-22,25,27;
Yoh. 13:16-20
Kamis 21 April 2016
Yoh 13:16 Sesungguhnya seorang
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada
tuannya, ataupun seorang utusan dari
pada dia yang mengutusnya.”
Pernyataan Yesus yang diambil dari pengalaman dalam kehidupan-Nya di masyarakat ini,
diangkat menjadi pegangan hidup para murid. Mereka tidak boleh mengharapkan nasib
lebih baik daripada apa yang menimpa Yesus.
Dalam tugas perutusan, orang akan diterima dan ditolak. Yesus didengarkan orang maka
orang pun akan mendengarkan utusan-Nya. Sama juga halnya bahwa Yesus ditolak,
maka utusan juga tidak perlu heran, kalau ia menghadapi penolakan. Namun dalam
segalanya itu rencana Tuhan terlaksana, dan Sabda Tuhan bagaikan benih ditaburkan
di mana-mana, dan panenan akan berlangsung sepanjang masa. Utusan tidak perlu
menghitung-hitung sukses atau kegagalan, yang dialaminya, ia harus sudah merasa puas,
bahwa ia diterima dan ditolak seperti Tuhan yang mengutusnya. Ia boleh berbahagia,
karena ia diperkenankan jadi pekerja di kebun anggur, dan merasakan hal yang sama
seperti tuannya. Setiap kali ia mengalami cobaan dan tantangan, ia diikutsertakan dalam
cobaan yang dialami Yesus.
Kalau orang dalam hidupnya belum tersandung derita, masih ada sesuatu yang kurang
pada pengalamannya. Mungkin juga orang menunggu-nunggu derita yang dari Tuhan,
sedangkan susah dan sakit sehari-hari dianggap dibuat orang, dari situasi jelek, maka
lalu tidak diterima. Orang mengharapkan yang besar dan hebat, tetapi yang kecil dan
sederhana ia lalaikan. Padahal Yesus juga mau menerima, bahwa Ia payah kepanasan
sepanjang jalan lewat Samaria, kehausan duduk di pinggi sumur, ia tidak punya tempat
untuk berbaring. Ini semua pengalaman-Nya sehari-hari, sebelum ia masuk dalam
pertentangan hebat dengan orang Farisi, yang akan mengakhiri hidup-Nya. Karya kerasulan
akan membawa sukses, orang akan mendengarkan, seperti mereka mendengarkan Yesus.
Seperti mereka memusuhi tuannya, mereka juga akan memusuhi utusannya, dan dalam
kesamaan ini orang bisa membaca tanda, bahwa tugas perutusan masih dijalankan apa
mestinya.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Mau Melayani Kok Ribet
Jumat 22 April 2016
Kis 15 : 19 “bahwa kita tidak
Kis. 13:26-33;
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6.
boleh menimbulkan kesulitan bagi
mereka ”
Saya pernah beberapa kali bertemu dengan teman-teman yang pernah bergabung
dengan komunitas kami, tetapi mereka tidak mau bergabung kembali dengan berbagai
alasan.
Salah satu alasan yang paling banyak saya dengar dari teman-teman tersebut adalah
“menusuk dari belakang” alias gossip. Nah mereka menjelaskan bahwa dipikir bahwa
semua tidak ada masalah saat kumpul dengan teman teman komunitas, ternyata mereka
mendengarkan dari teman yang lain bahwa salah satu anggota komunitas mengatakan
hal hal buruk mengenai teman tersebut. Sehingga teman tersebut malas untuk kembali
kumpul dengan teman sekomunitas.
Alasan yang lain adalah menegur dengan kasar, dengan bermacam macam sifat orang
maka baiknya adalah teguran pribadi, dalam artian mengajak mereka ngomong berdua
dan menasehati dengan kasih, jadi mereka tidak merasa tersinggung.
Dan masih ada alasan alasan yang lain dari teman teman yang “mutung” tidak mau
bergabung dengan komunitas didalam pelayanannya.
Dan saya juga pernah kena problem seperti itu, sampai beberapa lama akhirnya saya
mengambil keputusan bahwa pelayanan saya tidak seharusnya dipengaruhi oleh orang
tersebut tetapi oleh Hati Yesus. Maka sejak itu saya kembali bergabung dengan komunitas
dan tetap melakukan pelayanan.
Maka jika ada pembaca Fresh Juice yang pernah kecewa oleh orang orang didalam
komunitas pelayanan lihat hati anda dan katakan bahwa kita melayani Yesus, dan kita
harus tetap berjalan mengikuti langkahNya. Yesus sendiri dibohongi oleh Yudas. Maka jika
kita dibohongi oleh teman maka itu hal yang seharusnya bisa kita lewati bersama dengan
Yesus.
Dan jika ada yang bergabung didalam komunitas, janganlah jadi batu sandungan bagi
teman teman yang lain, perbaiki tingkah laku dan tutur kata kita (saya juga masih belajar)
Sehingga tidak membuat orang lain tersinggung,dan membuat orang menjauh dari Tuhan,
dosa lho kalau membuat orang menjauh dari Tuhan.
Yuk gabung dengan DOJCC disini kita bisa berkumpul dari semua golongan usia, baik
masih muda, sudah berkeluarga ataupun yang sudah Opa dan Oma, melayani bersama
bersama kami di DOJCC, kami tunggu ya!
Tuhan memberkati
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Keterbukaan, Rahasia Cinta Allah
Georgius, Adalbertus
Kis. 13:44-52;
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;
Yoh. 14:7-14.
Sabtu 23 April 2016
Kis 13:45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi
melihat orang banyak itu, penuhlah mereka
dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka
membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
Di dalam bacaan pertama hari ini kita mendengarkan bagaimana orang bamyak datang
untuk medengarkan pewartaan Paulus.Orang-orang itu datang dari berbagai tempat.Ketika
orang-orang Yahudi melihat begitu banyak orang berkumpul, mereka sangat cemburu dan
marah.Namun Paulus mengatakan bahwa, sebenarnya Sabda Pewartaan itu ditujukan kepada
mereka.Namun mereka merasa tidak membutuhkan Firman itu.Mereka menganggap diri tidak
layak.
Yang menjadi pertanyaan untuk direnungkan di sini adalah; “Mengapa orang banyak datang
dan mendengarkan pewartaan itu?Begitu banyak orang datang mendengarkan Paulus, karena
beberapa syarat; Pewartaan itu baru dan merupakan suatu kebenaran tentang Ilahi.Pewartaan
itu mampu membuka hati mereka.Pewartaan itu menjamah jiwa dan raga dan menghantar
mereka kepada yang Ilahi.
Namun sebaliknya orang-orang Yahudi tidak ingin untk mendengarkan Pewartaan Paulus.
Mereka tidak ingin mendengarkan ajaran Paulus, Karena mereka merasa sungguh ditantang.
Mereka menganggap bahwa Pewartaan Paulus merupakan suatu ajaran Baru yang tidak
sesuai dengan hokum mereka.
Pada tahun 2008 Perdana Menteri Australia membuat suatu pernyataan maaf secara formal
dan umum kepada orang-orang asli Australia.Ketika Perdana Menteri mulai mengumunkan
Pernyataan itu, semua orang begitu tenang untuk mendengarkan pembicaraannya.Namun
setelah Perdana Menteri mengumumkan, Pemimpin Partai Oposisi juga ingin menyampaikan
sesuatu.Ketika dia mulai berbicara, semua orang berbalik dan memasang belakang mereka.
Ini pertanda bahwa mereka tidak tersentuh dengan pembicaraannya itu.Orang-orang asli itu
sungguh tersentuh dengan perkataan Perdana Menteri.
Namun sering kita memiliki sikap seperti orang-orang Yahudi.Kita merasa sungguh ditantang
oleh Yesus dan ajarannya.Kadang kala kita berusaha untuk menutup hati kita terhadap ajaran
Yesus.Kita pergei Gereja hanya karena takut dicela orang.Atau kita ke Gereja hanya supaya
dikihat suci and rajin ke Gereja.
Hari ini kita sungguh di tantang dan diundang untuk membukan hati kita kepada ajaran Yesus.
Ajaran itu selalu saja datang dari teman kerabat kita setiap hari. Marilah kita membuka hati
untuk menerima satu sama lain. Keterbukaan adalah kunci untuk membuka rahasia cinta Allah
di dalam hati setiap insan.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Perintah Baru
Minggu 24 April 2016
Yoh. 13:34 Aku memberikan perintah
baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi: sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi
Kis. 14:21b-27;
Why. 21:1-5a;
Yoh. 13:31-33a, 34-35.
Di dalam Camp Pria Sejati Katolik, teks dari Injil Yohanes ini menjadi kunci awal segala
perubahan dalam hidup seorang pria. Kesejatian seorang pria dilihat dari kesamaannya
dengan Kristus, dan Kristus sudah memerintahkan, sudah memberikan perintah baruuntuk
saling mengasihi. Karena itu menjadi pria sejati Katolik Sejati berarti menjadi pria-pria yang
bisa mengasihi orang lain sama seperti Yesus sendiri mengasihi kita (Yoh. 13:34). Tentu ini
pun berlaku untuk semua orang yang telah dibaptis.
Dunia mempunyai standard berbeda untuk menjadi pria atau wanita sejati. Seringkali untuk
pria supaya dipandang semakin sejati diukur dari berapa banyak minuman berakohol
yang bisa ditenggak semalam, seberapa banyak rokok yang bisa dihabiskan setiap hari,
seberapa banyak perempuan yang sudah ditiduri, seberapa banyak macam narkoba
yang sudah dicoba atau seberapa banyak harta yang bisa dikumpulkan, seberapa
banyak lawan politik dan musuh yang sudah dikalahkan. Nah, kalau Anda masih yakin
dengan standard ini, segera tinggalkan karena akan membawa Anda pada kebahagiaan
semu saja, jauh dari yang sejati.
Sebagai murid Kristus kita hanya diberi satu standard saja, yaitu untuk menjadi pria atau
wanita sejati dilihat dari sejauh mana saya bisa saling mengasihi satu sama lain. Itulah
standard utama dimana Nama Allah bisa dipermuliakan di dalam kita. St Ignatius punya
motto yang terkenal Ad Maiorem Dei Gloriam, demi kemuliaan Allah yang Mahatinggi
dan dalam latihan rohaninya yang terkenal itu, kita dilatih untuk melihat, menyadari dan
menghitung betapa besar kasih Allah dalam hidup kita. Inilah kunci pertobatan. Pertobatan
bukan dihitung dari seberapa banyak rosario yang sudah putus karena sering dipakai,
seberapa banyak alkitab yang sudah sobek-sobek dan dicoret-coret karena bingung
mencari-cari firman, seberapa tebal lutut ini karena sering berlutut, seberapa sering kita
berdoa Angelus. Pertobatan sejati akan terlihat buahnya ketika dalam doa rosario, dalam
membaca Alkitab, dalam berlutut, dalam doa Angelus, kita terus-menerus mencoba
melihat Kasih Allah dalam hidup kita, walaupun dalam situasi yang membuat kita tidak
mungkin bersyukur kepada-Nya.
Ini perintah baru, jangan diartikan sebagai undangan atau himbauan.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Mewartakan Injil
Pesta St. Markus
1Ptr. 5:5b-14;
Mzm. 89:2-3,6-7,16-17;
Mrk. 16:15-20.
Senin 25 April 2016
Markus 16: 15 “Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk.
Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta St. Markus pengarang Injil.
Perintah Tuhan Yesus yang diberikan kepada para murid pada akhir Injil
Markus adalah sangat jelas yaitu “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk.Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Mrk 16:
15-16).
Di dalam kata-kata yang dituliskan oleh Santo Markus, tersirat bahwa
apa yang diajarkan dan diketahuinya tentang sang Guru sungguh
mendalam. Pewartaan Injil tidak hanya dilakukan dengan ajaran,
khotbah, tetapi jauh lebih penting dengan kesaksian hidup; yakni cara
bertutur kata, berpikir, dan bertindak yang diresapi oleh Roh Kudus.
Jika semangat ini ada di dalam diri kita, maka sikap hidup kita akan
menggambarkan kehadiran Yesus yang penuh kasih.
Markus lewat Injilnya sudah mewartakan Injil Tuhan kita.Demikianlah juga
perintah tersebut ditugaskan kepada kita.Kadang kita berpendapat
bahwa “mewartakan Injil itu hanya merupakan tugas para romo, bukan
tugas kita”.Pendapat seperti ini tidaklah benar, sebab kita semua yang
telah dibaptis ikut ambil bagian dalam tugas perutusan. Tugas yang
tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan bantuan Roh Kudus kita akan
mampu melaksanakannya. Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Melangkah dalam iman
Selasa 26 April 2016
Kis. 14:19-28;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,21;
Yoh. 14:27-31a
Mzm 145:10 ”Segala yang Kau jadikan
itu akan bersyukur kepadaMu ya Tuhan dan
orang-orang yang Kau kasihi akan memuji
Engkau.”
Sebelum dunia dijadikan, Tuhan telah membentangkan suatu rencana yang tepat untuk kehidupan
kita masing-masing. Dan dalam rencana ini Ia memiliki saat-saat kemurahan yang akan datang dalam
kehidupan kita. Saat-saat ini tidak biasa. Semuanya adalah saat-saat yang mengubahkan tujuan hidup
kita. Semua dirancang untuk membawa kita ke masa depan. Mungkin kita telah mengalami masa-masa
yang buruk. Mungkin kita telah mencoba dan gagal. Sekarang mungkin kita sedang termenung dan
tidak menantikan apapun yang baik, bahkan sudah berputus asa.P atahkanlah semangat kalah itu.
Bangkit dan katalah,” Ini adalah hari yang baru. Itu mungkin tidak terjadi dimasa lalu, tapi akan terjadi
suatu hari nanti. Aku tahu bahwa Tuhan mempunyai waktu-waktu kemurahan yang akan datang dalam
hidupku!” Ada hal-hal menarik pada masa depan kita. Orang-orang yang tepat telah dipersiapkan bagi
kemajuan kita oleh Sang Pencipta ini.
Untuk setiap kemunduran, Tuhan telah merencanakan suatu kemajuan. Untuk setiap kegagalan, Tuhan
telah merencanakan kemurahan. Untuk setiap kekecewaan Tuhan telah merencanakan pemulihan.
Untuk setiap yang tidak adil, Tuhan telah merencanakan pembelaan.
Ada sebuah penelitian yang menarik tentang anak belalang. Serangga ini tidak benar-benar dapat
terbang, tetapi dapat melompat 200 kali tinggi badannya. Belalang muda belajar untuk terbang dan
mengendarai angin.Saat angin bertiup dan puncak-puncak pohon bergesekan, insting belalang
berkata:” Inilah waktuku untuk melompat” Jadi waktu yang tepat memang sangat penting.Belalang
dewasa juga menunggu keadaan angin yang sempurna supaya mereka dapat berpindah bermil-mil.
Sama seperti belalang, kita harus mengamati tanda-tanda kesempatan yang sama seperti belalang
muda ini menunggu angin yang tepat datang untuk suatu lompatan yang luar biasa.
Demikian pula dengan kita ada sebuah kesempatan untuk melompat keluar atau melangkah keluar
dalam iman. Kita mencoba mengenali tanda dan pola-pola dalam kehidupan ini. Ada saat ketika kita
tidak sedang mengalami banyak peningkatan. Kita hanya berusaha sebaik mungkin, dengan beriman
dan bersikap baik pada orang lain. Beberapa tahun atau bulan berlalu, kemudian kita menyaksikan
banyak peningkatan, kesempatan-kesempatan, kemurahan Tuhan.Apakah yang terjadi? Kita tahu
bahwa itu tidak mungkin terjadi karena kekuatan kita sendiri.Kita telah melihat angin kemurahan
Tuhan.Tuhan sedang memegang kendali, hanya suatu pergantian yang sederhana namun membuat
perubahan yang sangat besar.
Seringkali orang mengatakan hal tersebut, jika mereka melihat ketidakmungkinan itu. Orang lain tidak
mengetahui apa yang mampu anda lakukan karena Tuhan tidak menaruh impian itu dalam hati mereka.
Kita akan mencapai hal-hal yang tidak pernah kita anggap mungkin.
Kita mungkin berkata,” Aku tidak melihat kesempatan ini terjadi untuk saya. Saya tidak mempunyai uang.
Saya tidak mempunyai pendidikan, Saya tidak mempunyai bakat.” Tuhan mengatakan bahwa itu tidak
akan terjadi karena kekuatan kita atau karena kuasa kita. Itu terjadi karena Tuhan Yang Mahakuasa.
Segala sesuatu dapat berganti arah untuk kepentingan kita, seturut waktuNya. Saat ini Tuhan sedang
menghembuskan napasnya kearah kita. Mari kita bangkit dan bermazmur bagiNya :
“Segala yang Kau jadikan itu akan bersyukur kepadaMu ya Tuhan dan orang-orang yang Kau kasihi
akan memuji Engkau.”
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Pokok Anggur
Kis. 15:1-6;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
Yoh. 15:1-8.
Yoh 15:5
Rabu 27 April 2016
Barang siapa tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya. Semua orang katolik yang rajin
membaca kitab suci, maupun menggereja, pasti familiar dengan ayat cantik ini.Ranting
membutuhkan pokok nya sebagai sumber kehidupan. Kalau dia jauh dari pokok nya,
terpisah, bagaimanakah ia bisa mendapat kehidupan? Pastilah akan kering dan mati.
Semua tanaman, bila di pisahkan dari akarnya, pasti akan layu dan kering. Ia hanya
cantik dan segar saat masih tersambung pada akarnya. Akar memberi kehidupan
kepada ranting sehingga ranting bisa menghasilkan buah berlimpah.
Kitapun seperti halnya tanaman.Tidak bisa dipisahkan dengan Tuhan. Bila kita menjauh
dari Tuhan, menutup diri dari Tuhan, berpaling dari Tuhan..apakah bisa menjadi pribadi
yang baik? Cahaya wajah pribadi yang deket dengan Tuhan, berbeda dengan yang
jauh dengan Tuhan. Setiap yang dekat dengan Tuhan, selalu memiliki sukacita didalam
Dia, sehingga aura wajahpun memancarkan wajah kasih Tuhan, sehingga tepatlah
dikatakan, obat anti aging terampuh adalah hidup di dalam Tuhan. Saya memiliki
teman teman seperti itu, wajah mereka serasa tidak makin tua meski usia bertambah.
Mereka selalu ceria, selalu tersenyum, tertawa dan percaya Tuhan menyertai hidup
mereka, tidak adalah yang perlu di khawatirkan. Mungkin itu pula yang membuat saya
tertarik mencari tau rahasia hidup mereka, kok bisa demikian bercahaya hahahaaa..
maklum usia saya sudah tidak muda lagi, jadi perlu itu untuk mendapatkan obat awet
muda.
Nah, bagaimanakah dengan yang hidup menjauh dari Tuhan? Pernahkah kita dapati,
ada yang memiliki uang tidak terbatas tapi memiliki hidup yang kosong, tidak ada
sukacita apapun dalam diri ataupun keluarga..sehingga tepatlah dikatakan, apalah
artinya uang setingggi gunung bila hidup terasa hampa. Kenapa menjadi hampa?
Karena hidup tanpa diisi dengan rahmat Tuhan, membuat kita bagai ranting kering,
banyak cabangnya tapi kering, tidak segar, hijau dan berkelimpahan dari akarnya.
Tuhan adalah akar hidup diri kita, janganlah menjauh dariNya, mendekatlah..agar
hidup kita, wajah kita, pribadi kita bercahaya segar dan menghasilkan buah buah
berkelimpahan… Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Syalom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Suka Cinta Kunci Sukacita
Kamis 28 April 2016
Yoh 15:11 “Semua itu Kukatakan
kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam
kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Santo Petrus Chanel, Ludovikus
Kis. 15:7-21;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,10;
Yoh. 15:9-11.
Ada pepatah mengatakan, “daripada mengeluh akan duri duri di tangkai bunga
mawar, lebih baik bersyukur untuk mawar diantara duri duri itu.”
Banyak orang mengeluh “Ah… aturan Gereja dan hukum Tuhan itu sangat
memberatkan… susah sekali untuk dipenuhi!” Sepertinya perintah Tuhan itu merampok
kesenangan hidup kita didunia ini.Pernah merasakan seperti itu?Mungkin anda tidak,
tapi saya kadang juga mengalaminya.Apalagi kalau ujian hidup sepertinya menekan
batin kita dengan ketakutan, kekawatiran, dan ketidakmampuan.Lalu dimana sukacita
dan bagaimana mungkin saya bisa tetap taat pada perintah Tuhan?
Fanny Crosby, yang terkenal sebagai Ratu Penulis Lagu Gospel, mengalami kebutaan
ketika baru berusia enam minggu. Tetapi dihidupnya ia telah menulis kira-kira delapan
ribu lagu pujian yang banyak digemari orang. Diulang tahunnya yang ke-92 ia
berkata, “Jika ada orang di dunia ini yang lebih bahagia daripada saya, bawalah
orang itu kemari supaya saya bisa menyalaminya.”
Di tengah tragedi kehilangan penglihatannya, apa yang membuat Fanny Crosby
bahagia dengan sukacita yang meluap seperti itu? Sejak usia delapan tahun ia memilih
untuk “bersukacita senantiasa dalam Tuhan” (Flp. 4:4). “Betapa banyak rahmat yang
saya nikmati tetapi tidak dapat dinikmati orang lain. Menangis dan mengeluh karena
buta?Saya tidak akan dan tidak bisa berbuat demikian.”
Pada dasarnya Fanny hanya melaksanakan perintah Allah.Dengan selalu bersyukur,
dia mencintai Tuhan dengan sepenuh jiwanya, seperti layaknya seorang anak yang
mengucapkan terimakasih yang tulus pada orang tuanya.Dia juga mencintai dirinya
sendiri dengan mengasah pemberian dan bakat yang Tuhan berikan padanya.
Alhasil, segala karyanya menjadi ekspresi kasihnya untuk banyak orang lain.
Teman-teman terkasih dalam Kristus, janganlah kita ragu lagi! Perintah Tuhan Yesus
untuk saling mengasihi adalah kunci sukacita dihati.Hukum cinta kasih adalah mawarmawar sukacita, yang mekar diatas tangkai duri salib-salib kehidupan kita setiap hari.
Diakon David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Sahabat
St. Katarina dr Siena
Kis. 15:22-31;
Mzm. 57:8-9,10-12;
Yoh. 15:12-17
Jumat 29 April 2016
Yoh 15:17 Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang
akan yang lain.”
Persatuan itu mungkin sangatlah susah dalam kesibukan di dunia saat ini. Semua
pribadi saat ini, saya sangat yakin begitu terpacu untuk terus berkembang.Dan
konsekuensi dari perkembangan itu pasti waktu.Mungkin sering kita mendengar
bagaimana kita kekurangan waktu. Andai kata 1 hari adalah 30 jam atau sejenis
itu. Ada banyak sekali relationship yang akhirnya berantakan karena hal ini.
Sangatlah mustahil jika kita menjunjung Quality Time tanpa adanya Quantity Time.
Apa akibatnya? Seringkali ada banyak kesalah pahaman yang terjadi. Banyak
sekali persepsi-persepsi diri yang dimenangkan tanpa memberikan waktu untuk
mendengarkan penjelasan dari lain pihak.
Baru-baru ini, saya hampir saja kehilangan seorang sahabat saya, hanya karena
saya memiliki persepsi yang keliru terhadapnya. Saya memiliki nilai-nilai tertentu,
dan sahabat saya menurut persepsi saya menyalahi nilai-nilai tersebut. Saya
saat itu, dalam kemarahan saya, tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat
dari teman ataupun suami bahwa mungkin tidak seperti itu keadaan dia yang
sebenarnya. Tetapi di keesokan paginya, di saat teduh saya, ada suara yang
jelas terdengar dari dalam saya, yang mengatakan : “Aku mengasihi dia”. Dan
itu membuat saya menangis. Saya sudah melakukan penghakiman terhadap
sahabat saya, tetapi “Raja” ku mengatakan bahwa IA mengasihi sahabat saya
itu. Saya sudah membuat komitmen bahwa IA adalah Raja ku, maka apa yang IA
perintahkan, itu yang akan saya lakukan.
Dalam kacamata dan hati yang baru yang dipenuhi oleh KasihNYA maka saya
mengatakan pada sahabat saya, bahwa saya bersalah dan saya meminta maaf
untuk semua penghakiman yang saya jatuhkan padanya, tanpa saya memberi
waktu untuknya.
Seperti DIA yang ada dalamku adalah KASIH maka aku pun mengasihimu,
sahabatku, dan merindukanmu dalam sebuah persatuan untuk memuji dan
menyembah ALLAH KASIH.
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
Bukan milik dunia
Sabtu 30 April 2016
Yoh 15:19 ” Sekiranya kamu dari dunia
, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai
miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia,
melainkan Aku telah memilih kami dari dunia,
sebab itulah dunia membenci kamu.
Pius V.
Kis 16:1-10,
Mzm 100:1-2, 3, 5 ,
Yoh 15:18-21
Dalam injil hari ini Yohanes menggunakan kata ‘dunia’ untuk mereka yang bukan muridmurid Kristus. Secara keseluruhan Yohanes membagi masyarakat menjadi 2 kelompok yaitu
mereka yang percaya kepada Kristus dan yang tidak percaya. Pembagian sederhana
ini digunakan agar mereka yang percaya dapat bersikap dan berhubungan secara
tepat dengan orang-orang disekitarnya. Orang-orang Kristen memang berasal dari dunia,
namun sejak percaya kepada Kristus mereka bukan lagi milik dunia, yang berarti mereka
tidak lagi berada dalam keompok yang sama dengan orang-orang di sekitar mereka
karena mereka telah dipilih oleh Allah sendiri untuk menjadi anak-anakNya.
Karena itu sebelum kepergianNya Yesus telah mempersiapkan pada murid-Nya untuk
menghadapi kenyataan yang tidak menggembirakan, yaitu mereka akan dibenci oleh
orang-ornag yang ada di sekitar mereka. Alasannya karena Yesus sudah terlebih dahulu
dibenci oleh orang-orang disekitarnya karena mereka tidak dapat menerima pengajaran
dan pelayanan yang disampaikan olehNya, dan mereka juga tidak mengenal Allah yang
mengutusNya.
Bagaimana dengan kita para murid Kristus yang hidup di masa kini, apakah kita akan
terbebas dari hal yang tidak menyenangkan ini ? Ternyata tidak, kita juga mengalami
kebencian dari orang-orang di sekitar kita seperti yang dikatakan Yesus. Namun, sebelum
kita mempersalahkan mereka yang tidak menyukai kita ada baiknya kita juga memeriksa
kembali alasan mereka. Benarkah mereka membenci kita karena kita telah melakukan
pekerjaanNya, atau justru sebaliknya, mereka membenci kita karena kesalahan kita sendiri,
karena ternyata selama ini kita tidak pernah memperdulikan dan tidak peka terhadap
keadaan, kebutuhkan dan perasaan mereka yang berada disekitar kita.
Kita tidak perlu takut dan gentar terhadap mereka yang membenci kita jika kita sungguh
telah mengerjakan kebenaran dan kasih Kristus, namum jika bukan hal itu penyebabnya
sebaiknya kita segera memeriksa diri dan memperbaiki kesalahan kita.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
44
Fresh Juice !
Vol. 77 / 2016
www.DOJCC.com
Kamis 31 Maret 2016
Voice
of
Disciples
Bagi yang rindu melayani dalam
paduan suara, Mari bergabung
bersama kami
Voice of Disciples Choir
Hubungi : 0878 6180 5088
Celebration Meal
27 Maret 2016
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan
bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan.
Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari
Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal terbuka untuk umum
Mau Ikutan untuk bulan ini ?
Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Download