Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III 10 April 2016 pk 11.30 di Basement Gereja FX 17 April 2016 pk. 11.30 di Basement Gereja FX Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal 23 April 2016 (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English 1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 Ruang Adorasi FX pk. 19.00 - 20.00 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 [email protected] www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Celebration Meal 27 Februari 2016 Gathering DOJ Bulan Maret 2016 Pelayanan Jalan Salib dan Misa Jumat 11 Maret 2016 di Gereja FX Kuta Rapat Pengurus DOJCC Rabu 16 Maret 2016 Tuguran 24 Jam Kerahiman Ilahi Jumat 4 Maret 2016 pk 23.00 -24.00 Adorasi Taize Rabu 16 Maret 2016 setiap Rabu ke-3 dalam bulan di Ruang Adorasi pk 19.00 sd 20.00 Pemberkatan Funny Pancake Kuta bersama Rm Hady Setiawan - Rabu 23 Maret 2016 Pertemuan Worship Team DOJCC 22 Maret 2016 Tugas Koor dan Tatib di Gereja FX Kuta Bulan Februari 2016 Suprise Birthday 40th Rm Vincent Widi MGL 22 Maret 2016 Latihan Koor persiapan Minggu Paskah Formation Teaching dan Sharing Group 30 Maret 2016 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Diakon David MGL, Alin, Yudi, Betty, Anis, Betty, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Syalom, salam Fresh Juice untuk temanteman semua Selamat Paskah....!! Semoga kemenangan Kristus atas maut, selalu memberikan semangat dan kekuatan bagi kita saat mengahadapi berbagai cobaan dan tantangan dalam hidup kita. Kemenangan Yesus atas maut, juga menandakan bahwa janji kasih Tuhan pada manusia tidak pernah hilang. Tuhan mengasihi umatnya sepenuhnya. Kemenangan Yesus juga merupakan suatu harapan baru. Kita sebagai manusia baru yang telah diselamatkan, kita mempunyai sumber pengharapan satu-satunnya untuk mencapai hidup kekal. Semoga Paskah yang penuh berkat ini membakar kembali semangat dalam hati kita untuk mengikuti Dia. Semoga hati kita semakin dipenuhi kasihNya dan dapat kita bagikan kepada sesama kita. Amin. Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Jangan Tawar Hati Jumat 1 April 2016 Kis. 4:1-12; Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a; Yoh. 21:1-14. Yoh 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi muridmurid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kesedihan yang paling dalam, yang kadang sulit kita tanggung adalah ketika kita kehilangan orang yang amat kita kasihi.Apalagi jika itu terjadi secara tibatiba. Saat itu keadaan para murid sedang bersedih, takut, juga shock setelah menghadapi pristiwa kematian Yesus. Mereka kehilangan Yesus yang mereka kasihi. Ketika membaca Injil ini, kita tahu bahwa apapun yang terjadi, sekalipun tidak terlihat, Yesus akan selalu ada untuk menyertai & menolong para muridnya (termasuk kita). Kali ini bukan hal itu yang membuat saya tersentuh, tetapi bahwa dalam keadaan duka tersebut, tidak membuat para murid “tawar” hati terhadap sesamanya.Pada mulanya mereka tidak mengetahui kalau seseorang yang berdiri dekat pantai adalah Yesus.Ketika Yesus, yang saat itu tidak mereka kenali, menyuruh mereka untuk menebarkan jala, para murid mau percaya dan mencoba lagi (walaupun telah mereka lakukan semalaman & tidak mendapatkan hasil)....hingga akhirnya mereka mendapat hasil yang berlimpah. Kesedihan tidak membuat para murid menutup hati mereka untuk orang lain dan tetap melakukan firman Tuhan. Mengasihi sesamanya...mempercayai hubungan antar manusia diluar kelompok mereka. Dengan membuka hati bagi orang lain sehingga mereka akhirnya menyadari itulah Yesus. Hal ini mengingatkan saya pribadi untuk berusaha seperti mereka, untuk membuka hati bagi orang lain, apapun keadaan kita.Karena Yesus hadir dalam diri sesama kita, maka ketika kita mau membuka hati kita untuk sesama, artinya kita juga membuka hati kita untuk Tuhan. Sehingga Ia bisa menolong / menyertai kita melewati setiap duka / masalah dalam kehidupan kita lewat diri sesama kita. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Memilih Sabtu 2 April 2016 Kis 4:19 : “silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah : taat kepada kamu atau taat kepada Allah “ Kis 4:13-21 ; Mzm 118: 1, 1415,16ab-18, 19 - 21 ; Mrk 16 : 9 -15 Sejak dari dahulu, kita, umat manusia, selalu berhubungan dengan sebuah pilihan.Dari bangun tidurpun ibaratnya, kita sudah dihadapkan untuk memilih.Memilih untuk bangun atau memilih untuk tetap tidur.Dalam memilih, seringkali kita dihadapkan oleh sebuah keraguan.Apakah pilihanku benar?Apakah pilihanku adalah yang terbaik.Dan banyak juga yang mengalami salah pilihan. Keragu raguan adalah proses daripada iman. Itu seperti yang tertulis di dalam Injil Markus 16 : 9 - 15. Sampai beberapa kali Yesus harus menampakkan diri kepada para murid-muridNya untuk membuat mereka yakin akan kebangkitanNya. Dan walaupun beberapa murid mengalami keraguan tetapi lewat kasih kesetiaanNya melalui beberapa kali penampakan, akhirnya para murid memilih untuk beriman secara penuh dalam kepercayaanNya. Memilih untuk percaya dalam iman kepada Tuhan, itu adalah merupakan sebuah kebenaran di hadapan Allah.Sekalipun sering ada suara-suara dalam hati yang membuat keputusan kita dalam memilih taat pada Allah mengalami keraguan, tetapi keputusan taat pada Allah adalah pilihan yang paling benar ketimbang memilih taat pada manusia. “Pencobaan” suara hati yang membuat kita salah memilih dan seringkali membuat kita memilih lebih taat kepada manusia, itu merupakan bentuk keraguan akan proses iman. Karena manusia lebih jelas bisa dilihat dibandingkan dengan Tuhan. Mendengar seorang direktur yang memerintahkan kita untuk melakukan tindakan yang salah, itu lebih kita taati walaupun bertentangan dengan hati nurani yang bersuarakan ketaatan akan Allah. Mari kita mencoba belajar kepada Petrus dan Yohanes yang dalam persidangan tetap berani menyuarakan firman Tuhan berupa ketaatan tentang apa yang telah mereka dengar dan lihat mengenai kemuliaan Tuhan dibandingkan memilih taat pada manusia dengan ancaman dan hukuman. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Kerahiman Allah Minggu Kerahiman Ilahi Kis. 5:12-16; Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a; Why. 1:9-11a,12-13,17-19; Yoh. 20:19-31 Minggu 3 April 2016 Yoh 20:23 “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Sebagai seorang imam, saya sangat bersyukur kepada Allah karena memiliki “privilege” atau keistimewaan yang khusus untuk menjadi saluran Kerahiman Allah lewat sakramen pengampunan dosa.Setiap orang yang datang kepada saya untuk mengaku dosa mendapat pengalaman Kerahiman Allah melalui pengampunan dosa yang mereka terima. Kutipan bacaan Injil hari ini dimana Yesus menampakkan diri kepada para murid yang sedang ketakutan merasakan kedamaian di dalam hati mereka dan Yesus berkata, “Terimalah Roh Kudus.Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”Inilah salah satu kutipan yang dipakai oleh Gereja dimana Yesus memberikan otoritas atau wewenang kepada para imam tertahbis untuk dapat memberikan absolusi pengampunan dosa kepada mereka yang mengaku dosa.Bukan imam yang mengampuni tetapi Tuhan Yesus lah yang mengampuni. Di dalam sakramen tobat atau pengampunan dosa, yang ada hanyalah pengampunan, belas kasih dan kerahiman Allah.Di dalam sakramen tobat, Tuhan tidak menghakimi, Dia tidak pernah menanyakan mengapa kita berbuat dosa, tetapi dengan tangan terbuka seperti bapa yang baik hati menyambut anak yang hilang di dalam pelukan kasihNya. Sebagai seorang imam, saya pun tidak luput dari dosa dan kesalahan yang membuat saya juga membutuhkan sakramen tobat.Pengalaman menerima kerahiman Tuhan dalam sakramen tobat inilah yang membuat saya juga menyalurkan kerahiman Allah itu juga kepada orang yang datang kepada saya untuk mengaku dosa. Jadi, janganlah takut untuk mendamaikan diri kita dengan Tuhan. Dan di dalam Tahun kerahiman ini, khususnya di dalam minggu kedua masa paskah yang merupakan “Divine Mercy Sunday” atau Minggu kerahiman Ilahi, marilah kita bersukacita karena kita mempunyai Allah yang selalu siap untuk mengampuni setiap anaknya yang mau datang kepadaNya. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Meneladan Maria Senin 4 April 2016 Luk : 1: 35 “Roh Kudus akan turun atas mu, dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau. HARI RAYA KABAR SUKACITA Yes. 7:10-14; 8:10; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,11; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38. Dalam bacaan hari ini kita banyak mendengar dan belajar dari Bunda Maria yakni seorang perempuan luar biasa yang tak lain ada wanita yang dipilih Allah dan terlibat dalam karya penyelamatan Umat manusia. Maria dengan segala kerendahan Hati Nya mau menerima tugas dan tanggung jawab yang tak mudah ini. Maria sungguh -sungguh percaya, taat dan setia dalam menanggapi panggilan Allah dengan kesederhanaannya ia menjawab Malaikat “ Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadi lah pada ku menurut perkataanmu itu (Luk:1:38). Dalam kitab Yesaya pun sudah di sampaikan bahwa Allah akan memilih seorang perempuan muda untuk mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Dimata Tuhan Maria perempuan yang luar biasa. Karena jika tidak, bagaimana mungkin ia terpilih menjadi Ibu Tuhan, itu semua tidak telepas dari kesalehan dan ketaannya kepada Allah. Semoga kita semua boleh mengambil Maria sebagai teladan hidup kita didalam persiaraan di dunia dan dalam menanggapi panggilan Allah didalam hidup kita masing-masing. Semoga Bunda Maria senantiasa mendoakan kita sekalian sampai akhirnya kita berjumpa dengan putra Nya yang Maha rahim yakni Yesus Kristus Tuhan dan juru selamat kita. Amin God Bless Ocha DT Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Hidup Baru berkat Salib Kristus Kis. 4:32-37; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Yoh. 3:7-15 Selasa 5 April 2016 Yoh:3:15 “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal”. Salib Kristus bukan lagi sebagai tanda ketakutan dan kematian melainkan sebagai sumber kehidupan baru bagi kita yang percaya kepada-Nya dan kebangkitan-Nya sebagai terang yang senantiasa menyinari setiap langkah dan perjuangan hidup umat Kristiani. Saya teringat pada waktu masih duduk dikelas tiga SD, pada hari Minggu setelah misa kami mengikuti kegiatan sekolah minggu. Dimana kami semua di ajar untuk berdoa dan membaca Kitab Suci, setelah kami berdoa dan membaca Kitab Suci kami diminta untuk memilih salah satu ayat yang sungguh membuat saya bertanya dalam hati saya. Teks inilah yang saya pilih dan membuat saya ingin tahu mengapa orang Katolik selalu membuat tanda salib sebelum dan sesudah belajar, sebelum makan dan sesudah makan, sebelum tidur dan setelah bangun tidur, sebelum berdoa dan setelah berdoa dan masih banyak lagi. Lalu saya bertanya kepada salah satu pembimbing saya, apa tujuan dan maksud mengapa kita harus membuat “tanda salib”, Lalu pembimbing saya berkata supaya Tuhan Yesus senantiasa ada didalam hati dan hidup kita, Tuhan Yesus sudah mati untuk menebus dosa kita dan bangkit mengalahkan maut, agar kita selamat dan memperoleh hidup yang kekal. Semakin saya bertumbuh dan menjadi dewasa saya semakin percaya bahwa ini bukan saja sebagai simbol buat orang katolik tetapi sebagai identitas buat kita, agar kita mau mengenal Allah yang bukan saja melihat penderitaan kita melainkan ikut merasakan dan menjadi satu sama seperti kita manusia. Lalu sebagai bahan refleksi buat kita semua, apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang Katolik. Bagaimana cara kita melanjutkan karya Allah di dalam hidup kita agar orang percaya kepada Yesus yang telah sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita agar kita memperoleh hidup yang kekal. Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Rabu 6 April 2016 Dia datang untuk menyelamatkan kita Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Kis. 5:17-26; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Yoh. 3:16-21. Waktu SD, saya di daftarkan untuk mengikuti beberapa les di luar. Selain les mata pelajaran di sekolah, ada juga les olahraga seperti tenis dan renang. Karena masih kecil, saya hanya menuruti saja apa yang sudah dikatakan oleh orangtua saya. Terkadang saya minder juga ketika mengikuti les mata pelajaran, “kenapa kok teman lain cepat mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh bapak/ibu guru yang mengajar?” Saya malahan sering kena omelan karena menyelesaikan tugas lebih lama daripada teman yang lain. Setelah beranjak besar, saya mulai berpikir kenapa dulu saya diikutkan les oleh orangtua saya. “Apakah karena nilai saya di sekolah kurang, atau karena saya malas belajar dan sering main di luar ?”Mulai saya berpikir bahwa les tersebut merupakan “hukuman” dari orangtua, supaya saya tidak sering main dan keluyuran di luar rumah.Terlepas dari segala pikiran negatif tersebut, saya mulai menyadari bahwa orangtua memberikan jadwal les tambahan, bukan untuk menghukum, melainkan untuk meningkatkan prestasi belajar saya di sekolah. Dalam bacaan Injil hari ini, dikatakan bahwa Allah sungguh begitu besar memberikan kasih-Nya kepada dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal untuk turun ke dunia dan menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan kegelapan. Yesus datang ke dunia bukan untuk menghakimi manusia, melainkan untuk memberikan “les tambahan”, supaya kita semakin pintar dan memahami ajaran cinta kasih dan karya keselamatan yang Yesus lakukan. Dia tidak akan memukul, menjewer telinga kita, atau menghukum kita berdiri seharian penuh diatas panas terik matahari. Yesus mengajar dan mengajak kita untuk semakin “pintar” dalam membedakan terang dan kuasa kegelapan.Terang itu sendiri sebenarnya sudah ada di dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang.Marilah kita datang dan belajar kepada terang yang sejati, yaitu Yesus Kristus sendiri – yang telah rela turun ke dunia untuk menyelamatkan umat pilihan yang dikasihi-Nya. Jangan biarkan kegelapan membelenggu langkah kita untuk semakin dekat kepada Yesus – sang Juruselamat dan Terang Sejati. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com I love You too Daddy Kamis 7 April 2016 Yohanes Baptista de la Salle Kis. 5:27-33; Mzm. 34:2,9,17-18,19-20; Yoh. 3:31-36. Yoh 3:35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Sosok seorang Ayah mungkin tidak terlalu menjadi perhatian yang menarik bagi seorang anak. Kasih seorang Ibu yang mungkin terlihat begitu menonjol bagi seorang anak. Tetapi, terlepas dari itu semua – our father is always become a hero. Cinta seorang Ayah memang terkadang tidak begitu terlihat, karena memang dia tidak pandai menunjukkan-nya. Ayah mungkin tidak selalu menyanyikan lagu pengantar tidur untuk-mu, tetapi nasehatnya tentang hidup, selalu menyertaimu seperti musik indah dalam setiap langkahmu. S’PERTI BAPA SAYANG ANAK-NYA DEMIKIANLAH ENGKAU MENGASIHIKU KAU JADIKAN BIJI MATA-MU KAU BERIKAN S’MUA YANG ADA PADA-MU Seperti Allah Bapa yang begitu mengasihi Yesus putra-Nya, dan menyerahkan semua yang Ia miiki kepada putra-Nya yang terkasih, demikian pula Yesus mengasihi kita sebagai anakanak yang dikasihi-Nya. Yesus yang menjadi penuntun setiap langkah kita, dan menjanjikan hari depan yang indah dalam setiap rancangan-Nya. Jika kita masih belum merasakan kasih sayang Yesus hingga saat ini, janganlah mengeluh dan bersungut-sungut.Kasih-Nya mungkin tidak langsung terlihat secara nyata, seperti dalam bentuk berkat atau barang ukuran besar yang kita idam-idamkan.Ketika kita terjatuh dan mulai hilang harapan, Yesus sendiri-lah yang datang dan mengangkat kita untuk bangun dan bangkit bersama Dia. “Jangan takut anak-Ku, Aku ada selalu bersama-mu dan mengasihimu.Ketika badai datang, Aku berada di depan-mu untuk menghalaunya, dan ketika dunia mulai mengecewakan dan meninggalkanmu, Aku tetap setia dan mengasihimu apa adanya.” I’m your superhero,!! I love you my son and you will always in my heart !! “Someday, I want hear your response “Yes, You are my Hero and I love You Daddy” HILDA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Jumat 8 April 2016 Cobalah untuk bicara padaNya! Yoh 6:9 “Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15. Hidup memang penuh dengan peristiwa-peristiwa yang kadang menempatkan kita dalam ketidakberdayaan, ketidaktahuan dan ketidakmampuan. Hari ini sekian kalinya kita membaca kisah mujizat Yesus memperbanyak roti. Hari ini, mari kita coba belajar dari Filipus dan Andreas. Diterakan bahwa Yesus bertanya kepada Filipus untuk mencobai dia.; tentang di mana mereka dapat membeli roti supaya ribuan orang tersebut dapat makan. Filipus dihadapkan pada suatu situasi yang tidak tahu harus bagaimana, jelas-jelas mereka tidak mampu memberi makan ribuan orang tersebut.Ia tidak berdaya untuk dapat melakukan sesuatu yang memuaskan Tuhan. Ia mulai menghitung bahwa roti dua ratus dinar pun tidak akan cukup. Apa yang sering kita bilang FAKTAnya tidak mungkin. Namun Andreas, bereaksi secara berbeda, dia juga merasa tidak mampu. Yang membedakan adalah dia menyampaikan kepada Tuhan apa yang ada, walaupun dengan keraguan hati apakah lima roti dan dua ikan itu akan cukup. Dia mengajak Tuhan berbicara tentang keadaan yang terbatas tersebut.Kenapa?Tentunya di hati Andreas ada harapan pada Yesus. Mendengarkan kisah mujizat ini memberikan penguatan bahwa Tuhan Sanggup mengatasi ketidakmampuan dan ketidakberdayaan kita. Namun satu hal yang juga perlu kita pelajari dari Andreas adalah kita terlebih dahulu harus bicara padaNya. Di dalam kisah ini kita lihat Tuhan tidak memandang keraguan Andreas; Tuhan melihat usaha Andreas dalam segenap keterbatasannya sebagai manusia yang kadang ragu untuk berharap dan percaya. Apakah dengan kemampuanku, aku akan sanggup melewati semua ini? Apakah dengan kemampuanku aku bisa mendapatkan pekerjaan?Apakah aku bisa ikut kor padahal suaraku pas-pas an? Ada banyak keraguan atas apa yang kita punya untuk mencapai sesuatu. Jangan kuatir, cobalah bicara padaNya.Ia Allah yang sanggup.Ia Allah yang mengasihi kita. Ia Allah yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Jangan Takut! Pekan ke-2 Paskah; Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2, 4-5, 18-19; Yoh. 6:16-21; Sabtu 9 April 2016 Yoh 6:20 “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut.” Banyak orang bisa meraih prestasi, hanya karena support orang-orang di sekitarnya yang mengatakan kalimat di atas, ‘Jangan takut!” Polandia membebaskan diri dari belenggu komunis Rusia, hanya karena kata ini dari St. Paus Yohanes Paulus II, yang ketika baru terpilih jadi Paus, berkunjung ke negaranya dan memberi semangat kepada rakyat Polandia yang saat itu ditindas Komunis Rusia, agar membebaskan diri . Setelah pidato Paus Yohanes Paulus yang beberapa kali mengulang kata, ‘Jangan takut!’ Bukan hanya membebaskan Polandia dari Komunis Rusia, tetapi juga membuat Gorbachef pemimpin Rusia saat itu memberi kebebasan bukan hanya kepada Polandia saja, tetapi juga kepada negara-negara Eropa Timur lainnya yang selama ini mengikuti paham Komunis. Kemudian Tembok Berlin runtuh, Patung Stalin dirobohkan dan saat ini, semua orang bisa bebas masuk ke negara-negara Eropa Timur baik untuk berwisata mau pun berziarah. Kata ‘Jangan takut! Aku menyertai engkau’ Ada dalam banyak ayat Kitab Suci, mulai dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian baru. Allah selalu menyertai umat-Nya, khususnya utusan-Nya yang harus melaksanakan tugas pelayanan yang diberikan oleh Allah sendiri, dengan kata-kata ini. ‘Ini Aku, Jangan takut.’ (narita) Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Masa Krisis Minggu 10 April 2016 Yoh. 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kis. 5:27b-32,40b-41; Why. 5:11-14; Yoh.21:1-19 (Yoh. 21:1-14). Setiap bulan sekali biasanya saya ada bincang-bincang bersama Ministry Supervisor saya. Yang dibicarakan tentu seputar kinerja pelayanan saya sebagai imam. Macam-macam yang dibicarakan, dari mulai personal interest untuk pelayanan tertentu, entah itu pelayanan doa, penyembuhan, konseling, pelayanan sakramental, bahkan sampai soal falling in love saat pelayanan. Beberapa bulan lalu, entah mengapa saya merasa malas untuk memberi pelayanan, bahkan kalau sudah dekat-dekat Hari Minggu, saya berharap tidak ada panggilan misa di stasi-stasi yang jauh, jadi bisa misa di rumah saja, agak siang jadi bangun tidurnya tidak perlu pagi-pagi sekali, apa saya sudah masuk masa-masa krisis panggilan? Begitu pertanyaan saya kepada si Supervisor Ministry. Dalam kisah Injil hari ini, para rasul sedang berkumpul di pantai danau Tiberias. Mereka adalah Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain (Yoh. 21:2). Entah apa yang mereka buat, yang jelas tanpa tujuan, mungkin malas, mungkin putus asa. Wajar saja, karena Guru mereka si Yesus baru saja dihukum mati sebagai penjahat, lalu kemudian bangkit, nah ini semua membuat mereka bingung dan tidak tahu mau berbuat apa untuk masa depan mereka. Dalam keadaan bingung itu Petrus bilang aku pergi menangkap ikan (baca: mancing yuk) (Yoh. 21:3), dan yang lain pun ikut. Jadi mereka pergi menjala ikan, tanpa tujuan, dalam keadaan bingung dan hanya mengisi waktu saja, syukur kalau dapat ikan, nggak dapat pun nggak apa-apa. Orang Timor bilang, mau dapa ko sonde bukan kitong pung urusan. Begini kata Supervisor saya, sebagai Imam, atau bahkan kita semua yang terlibat dalam pelayanan, akan ada suatu saat dimana kita bisa saja bosan, malas atau terlalu lelah dan ingin berhenti (tetapi tidak bisa karena itu sudah dorongan panggilan ilahi). Seringkali, seperti Petrus dan teman-temannya itu, kita membuang jala sekenanya saja, kadang bingung, dan putus asa, karena hasil yang diharapkan tidak kunjung datang. Perubahan dalam diri jemaat atau komunitas yang kita layani tak kunjung terjadi. Ibaratnya petani yang sudah menyiapkan segala sesuatu dengan baik, sekolah di sekolah pertanian terkenal, punya bibit unggulan, lahan yang subur, pupuk terbaik, tapi kemudian saat musim panen tiba, hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau bahkan gagal. Apa yang harus kita buat? Bunuh diri tentu bukan solusi. Pesan Yesus hari ini adalah tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka kamu akan memperoleh (Yoh. 21:6),alias jangan berhenti, melainkan teruslah melayani. Simon Petrus dan teman-temannya tetap menebarkan jala, baik atau tidak baik waktunya, mereka tetap bekerja, bahkan ketika pekerjaan itu menjadi alat untuk mengisi waktu saja. Kemudian mereka mendapat hasil yang luar biasa dan jala mereka tidak koyak, sebab mereka mengenali Yesus yang berdiri di pinggir pantai mengajak mereka sarapan, mengambil dan memberi mereka roti, demikian juga ikan itu (Yoh. 21:12-13). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Apa yang kamu cari ? W S. Stanislaus, Uskup dan Martir Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29. Senin 11 April 2016 Yoh 6:26 “sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” Saya senang ikut retret, rekoleksi dan juga sharing di KBG.Di saat-saat seperti ini saya merasa mendapat peneguhan dan penguatan. Hampir sama dengan bacaan Injil hari ini bahwa orang berbondong-bondong untuk mendengarkan sabda dan pengajaran Yesus. Bahkan orang-orang tersebut sampai bisa dibilang “dibela-belain” mencari ada di mana Yesus. Banyak hal yang membuat saya merasa “dikenyangkan” dengan mengikuti acaraacara yang bersifat rohani tersebut. Akan tetapi di ayat 26 Yesus menegur bahwa saya mencari Yesus bukan karena saya benar-benar percaya akan seluruh penyelenggaran Tuhan, tetapi karena ada hal-hal yang kita harapkan dari Yesus. Terkadang seperti mengharapkan simbiosis mutualisma.Dan dengan menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut saya ingin mendapatkan peneguhan, penguatan, teguran, perhatian dan cinta dari Tuhan. Di sini saya merasa bahwa yang Yesus inginkan adalah bukan semata-mata hadir di mana-mana akan tetapi Yesus ingin kita punya hubungan “pribadi” dengan Yesus. Seperti yang di ayat 29 “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Bukan berarti mengikuti kegiatan rohani kurang baik.Akan lebih baik lagi kita mampu memperbaiki relasi dengan Yesus secara pribadi.Jadi kita tidak hanya tergantung pada hal-hal yang ada di luar kita. Karena pada saat kita tidak menemukan komunitas dan acara yang kita sukai, kita akan merasa “kering”. Tapi benar-benar kita bergantung pada Yesus yang sangat dekat dan bersabda setiap saat apabila kita mau meluangkan waktu untuk membaca dan menghayati Kitab Suci. Doa : Tuhan Yesus mampukan kami untuk meluangkan waktu memberi kesempatan kepadaMu di setiap awal hari kami untuk bersabda dan menguatkan hati kami. Amin. Litawati Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Roti Hidup atau roti lain? Selasa 12 April 2016 Yoh 6:35 Kis. 7:51-8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35 “Akulah roti hidup” Teman-teman, apa yang kita cari dalam hidup ini? Sumber kehidupan atau hal-hal yang memfasilitasi hidup kita? Terlalu sering kita menemukan bahwa diri kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari sesuatu yang memfasilitasi kehidupan kita kemudian lupa untuk menyeimbangkan itu dengan mencari juga sang sumber kehidupan, yaitu Tuhan kita. Yesus berkata dalam injil hari ini bahwa Ia adalah roti hidup dan Dia menjanjikan kenyang abadi kepada siapa saja yang datang kepadaNya, karena mereka tidak akan lapar dan haus lagi. Yesus menegaskan bahwa meskipun bumi bergoncang, gunung beranjak, orang datang dan pergi, namun Dia yang akan selalu ada untuk bersama dengan kita. Yang Yesus inginkan adalah sikap penyerahan secara utuh kepadaNya. Saya teringat sharing saya dengan seorang imam dalam komunitas kami tentang bagaimana biasa saya bernyanyi untuk bersyukur dan menyembah Allah. Saya katakan bahwa saya terbiasa mengangkat tangan saya, sebagai symbol penyerahan, mempercayakan seutuhnya diri ini, baik dan buruknya, susah dan senangnya, semua adalah bentuk syukur kepadaNya. Maka hari ini, meneladani Santo Stefanus yang sampai akhir hayatnya pun dia mempercayakan segalanya termasuk rohnya kepada Allah, saya ingin mengajak teman-teman semuanya untuk kembali melihat kedalaman hati kita masing-masing. Apakah kita sudah mencari Dia, sang Roti Hidup kita? Atau justru kita mencari roti-roti lain? Kemudian apakah kita sudah memasrahkan diri kita untukNya?Atau malah kita mempercayakan diri kita kepada hal-hal yang dapat membinasakan? Dan satu hal juga yang tidak kalah penting adalah jangan lupa untuk selalu bersyukur kepadaNya, sang Roti Hidup, untuk setiap berkat yang boleh kita peroleh melalui setiap momen dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Desy Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Menjadi Milik Kristus Martinus Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40. Rabu 13 April 2016 Yoh 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang. Saya dibaptis bersamaan dengan adik saya kedua, yaitu waktu adik saya baru lahir, dan saya berumur 3 tahun. Kalau sekarang disuruh mengingat saat itu, sama sekali ga terbayang apa pun di otak saya. Kadang saya berpikir bagaimana ya rasanya orang yang dibaptis saat dewasa, bagaimana perjalanan rohaninya sampai bisa menerima Yesus dan dibaptis secara Katholik. Memang kalau dipikir apa saja yang telah terjadi dalam hidup kita, semuanya karena turut campur tangan Tuhan. Saya tidak pernah membayangkan bagaimana sampai bisa tinggal dibali.Iseng aja di blanko UMPTN mengisi pilihan pertama Unair dan kedua UNUD.Akhirnya yang ketrima di Unud Bali.Tidak ada satu pun keluarga saya yang tinggal disini. Berkenalan dengan teman dari fakultas lain yang mengajak saya bergabung dalam persekutuan doa, suatu perkumpulan yang tidak pernah saya ikuti selama masih SMP atau SMA. Pertemuan dengan Yovie, yang kemudian menjadi suami saya.Tuhan merenda hidup saya dengan begitu indahnya. Waktu masih sekolah, SD-SMA tidak pernah saya mengerti apa itu melayani Tuhan. Saya hanya tahu ke gereja tiap minggu titik. Dan injil hari ini membuat saya mengerti bagaimana kasih Tuhan kepada umatNya. Yesus berkata, semua orang yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang. Saya jadi sangat bersyukur karena sejak kecil orang tua saya telah mempersembahkan saya untuk dibaptis dan menjadi Katolik. Karena dengan demikian saya telah menjadi milik Yesus dan Dia tidak akan pernah membiarkan saya dibuang. Walaupun dari kecil saya tidak mengenal bagaimana melayani Tuhan tapi jalan hidup yang Dia renda untuk saya membuat saya bisa belajar menjadi pelayanNya. Jadi setelah menerima pembaptisan dan menjadi anak Bapa, kita akan selamanya menjadi anakNya. Kita tidak akan pernah dibiarkan hilang atau bahkan terbuang, seburuk apapun masa lalu kita, seberat apapun dosa kita. How lucky we are???!!!! Menjadi milik Kristus. (nathasa) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Maukah anda belajar? Kamis 14 April 2016 Yoh. 6:45 “Mereka semua akan diajar oleh Allah” Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51. Liburan baru-baru ini, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi temanku di Sidoarjo. Suatu hari, sepasang suami-istri dan bersama anak angkat (adopsi, kurang lebih berusia 5 tahun) mengunjungi atau mampir ke rumah temanku.Dalam percakapan hari itu, keduanya (pasutri) begitu semangat menceritakan mengenai perilaku atau hidup dari anak tersebut kepada kami.Ibunya bercerita, bahwa suatu senja bapanya tidak mengijinkan dia untuk menemui atau bermain bersama teman-temannya.Dia merasa kesal dengan keputusan itu dan bersungut-sungut terhadap bapanya.Ia lalu pergi ke kamarnya dan di sana ia sendiri beroda, “Tuhan, tolong lunakkan hati bapaku, agar ia mengizinkan aku untuk bermain bersama teman-temanku”. Seusai berdoa, dia keluar dari kamarnya, dan bertanya lagi kepada bapanya, “Bolehkan aku pergi bermain dengan teman-temanku?”Bapanya menjawab, sekarang engkau boleh pergi bermain. Mendengar ucapan bapanya itu, ia melompat kegirangan dan mengucapkan Terima Kasih kepada Tuhan, karena sudah mengabulkan doanya. Mendengar cerita dari ibu tadi, saya merasa sangat bangga dan terharu dengan kepolosannya.Dia mengajarku untuk berdoa dan juga harus tahu berterima kasih atau bersyukur. Bacaan pertama hari ini, mengisahkan tentang orang Ethiopia (Kis. 8:26-40) yang mau mendengarkan Kabar Sukacita Tuhan Yesus melalui Filipus.Ia mau belajar atau ingin mengenal lebih dalam tentang Kabar Sukacita Tuhan. Akhirnya ia meminta supaya menjadi murid Tuhan Yesus dan permintaannya dikabulkan oleh Filipus. Demikian halnya dalam injil hari ini, Tuhan Yesus mengatakan bahwa, “Tak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku kecuali kalau dia ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yoh. 6:41). Kisah anak kecil di atas sangat kaya maknanya dan masih relevan dengan ajaran Tuhan Yesus hari ini. Anak kecil, entah sadar atau tidak ia diajar oleh Tuhan Yesus sendiri. Ia mau belajar dan mau dibimbing oleh Roh Allah sendiri. Dalam bimbingan itu, ia berdoa dan doanya dikabulkan sebagaimana yang juga dialami oleh orang Ethiopia dalam bacaan pertama hari ini. Kita semua ditantang untuk mampu mendengar suara Tuhan melalui peristiwa hidup yang saya dan anda hadapi.Maukah kita membuka diri untuk Roh Allah bekerja dalam hidup dan pelayanan hari ini? Tuhan Yesus, anugerahkan kami semangat untuk belajar dan membuka diri kami terhadap bimbingan Roh Kudus hari ini. Amin. Anis Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Ekaristi Jumat 15 April 2016 Yoh 6:58 Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya APA ITU MISTERI EKARISTI? Yesus hadir di dunia sekarang ini dengan berbagai cara, tetapi Ekaristi adalah saat di mana Yesus hadir secara paling istimewa. Saat Misa, imam mengucapkan doa khusus yang merupakan pengulangan kata-kata Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir bersama dengan para murid-Nya, "Inilah Tubuh-Ku. Inilah Darah-Ku." Dengan kuasa Allah, Yesus hadir dalam Ekaristi saat imam mengucapkan kata-kata tersebut. Meskipun yang kita lihat hanyalah sepotong hosti putih yang kecil, yang bentuknya seperti roti dan rasanya juga seperti roti, namun demikian sejak saat konsekrasi (saat imam mengucapkan doa tersebut) hosti bukan lagi roti, melainkan Tubuh dan Darah Yesus yang hadir dalam Ekaristi. Yah, memang sulit untuk memahaminya - malahan, rasanya tidak mungkin membayangkannya. Namun, itulah kebenaran yang disampaikan Yesus kepada kita, dan kita percaya pada-Nya. Banyak orang yang mempunyai pengalaman yang menakjubkan mengenai kehadiran Yesus saat mereka menerima Ekaristi dalam Komuni Kudus. Yesus mengasihi kita dan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Ia ingin senantiasa bersama-sama kita sampai akhir jaman. Sebaliknya, Ia pun berharap kita mau membalas kasih-Nya. Yesus menantikan balasan cinta kita kepadaNya dalam Ekaristi. Kita dapat mengatakan pada-Nya bahwa kita mencitai-Nya ketika kita menerima Komuni Kudus dan ketika kita berdoa kepada-Nya kapan pun juga. MENGAPA ROTI KOMUNI DISEBUT HOSTI? Hosti berasal dari bahasa Latin `Hostia', artinya kurban. Ketika Yesus wafat disalib, Ia mempersembahkan Diri-Nya sebagai kurban untuk menghapus dosa-dosa dunia. Kurban adalah sesuatu yang kamu relakan bagi orang lain. Selama Masa Prapaskah kita berkurban tidak makan permen atau menonton acara TV favorit kita sebagai silih atas dosa-dosa kita terhadap Tuhan. Ketika kita menerima Hosti, kita mempersatukan diri dengan kurban Kristus. Kita juga mengatakan kepada Tuhan bahwa kita menyesal atas dosa-dosa kita. Tuhan menjawab, “Baiklah, Aku mengampunimu.” “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Hati yang berpaut pada Yesus Sabtu 16 April 2016 Yoh 6:68-69 ”Tuhan, kepada siapakah kami akanpergi ? Perkataan-Mu adalah perkataan hiudp yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Kis 9:31-42, Mzm 116:12-13, 14-15, 16-17, Yoh 6:60-69 Dalam injil hari ini Simon Petrus berkata kepada Yesus :” Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan Hidup dan kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah yang Kudus dari Allah.” Apakah saya juga sungguh seperti Simon Petrus yang melekat erat pada pada Tuhan Yesus dan tidak mempunyai tempat lain untuk pergi mengadu ketika kesulitan datang menghadang dalam kehidupan, karena saya sungguh percaya Yesus adalah yang Kudus dari Allah dan perkataanNya hidup dan kekal, atau saya akan berpaling pada allah-allah lain yang saya pikir dapat menyelesaikan perkara saya dalam seketika . Jika hati saya sungguh berpaut pada Yesus seharusnya saya tidak dapat memikirkan hal yang lain di luar Yesus, karena seluruh hati saya dipenuhi olehNya, karena Dialah hidup saya, Dialah segalanya bagi saya.Segala yang saya lakukan hanyalah demi kemuliaanNya. Yang lain seakan tidak tampak oleh saya. Jadi dalam keadaan apapun hanya Dialah yang ada bagi saya. Jika tidak demikian maka hati saya belum sepenuhnya terpaut pada Yesus sang Juru Selamat saya yang telah relah menderita hingga wafat di salib demi membebaskan saya dari dosa-dosa saya. Memang tidak mudah untuk senantiasa mempunyai hati yang perpaut pada Yesus karena tawaran dan godaan dunia yang nampak dengan mata jasmani sangat menggoda , namum demikian semua yang nampak dan yang ditawarkan dunia ini sifatnya hanya sementara, dan biasanya membuat saya berpaling dan menjauhkan dari Yesus. Jika saya mempunyai hati yang sungguh berpaut pada Yesus, maka apapun juga yang akan terjadi dalam hidup ini, hati saya tetap damai dan tenang dan percaya bahwa Dia sanggup untuk menyelesaikan segala persoalan yang sedang terjadi, dan apapun juga yang terjadi itu adalah yang terbaik dan demi kebaikan hidup rohani saya. Doa: Tuhan berilah aku rahmatMu agar aku mempunyai hati yang selalu perpaut padaMu, dan senantiasa melekat erat padaMu dalam keadaan apapun juga. Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Dengarkan Suara Gembala Yoh. 10:27 Minggu 17 April 2016 Hari Minggu Panggilan “Domba-dombaKu mendengarkan Kis. 13:14,43-52; suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka Mzm. 100:2,3,5; mengikut Aku.” Why. 7:9,14b-17; Yoh. 10:27-30 Ketika saya tinggal di Australia, saya berkesempatan mengunjungi sebuah peternakan domba dan sapi di kawasan victoria.Yang lebih menyenangkan lagi ketika saya diberi kesempatan untuk memberikan makan kepada sapi-sapi.Untuk menjangkau tempat peternakan sapi dari rumah yang empunya peternakan, kami harus mengendarai jeep tua yang berisi rumput-rumput yang sudah berbentuk kotak-kotak. Yang menarik adalah ketika kendaraan kami mendekati perbukitan dimana ratusan sapi berkumpul, semua sapi tersebut menengadahkan kepalanya seperti mengenal kendaraan yang kami tumpangi.Kemudian, yang empunya peternakan bersiul nyaring memanggil sapi-sapi tersebut dan segera mereka berlarian mendekati kendaraan kami, kemudian saya yang berdiri di belakang langsung menggulingkan rumput-rumput tersebut dan sapi-sapi mulai makan rumput tersebut. Bacaan hari ini adalah tentang relasi antara gembala dan domba-dombanya. Dikatakan bahwa , “Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”domba-domba sudah terbiasa mendengarkan suara tuannya entah itu suara kendaraan, suara siulan bahkan mungkin bau badan gembalanya. Hari ini adalah hari minggu panggilan dimana kita diajak untuk mengenal suara Sang Gembala Baik yaitu Tuhan Kita Yesus Kristus. Suara sang Gembala adalah suara yang membawa domba-dombanya di rumput yang hijau di mana ada kehidupan, mengantar kepada air yang tenang dimana domba-domba dapat istirahat dan minum sepuasnya. Itulah perumpamaan yang diambil bagi orang yang terpanggil untuk lebih dekat dengan Yesus Sang Gembala. Panggilan menjadi seorang imam dan biarawan biarawati adalah panggilan khusus yang mengabdi kepada Sang Gembala dan ini bukan berarti panggilan hidup berkeluarga tidak khusus. Kedua panggilan ini sama-sama mulianya karena mendengarkan suara yang sama dari Sang Gembala Baik yang sama yakni Yesus. Yang sekarang menjadi permenungan kita adalah bagaimana kita bisa mendengarkan suara panggilan Sang Gembala di dalam kehidupan kita masing-masing?Apalagi di tengah kesibukan dunia yang semakin maju ini, apakah kita bisa meluangkan waktu yang tenang untuk mendengarkan suaraNya? Atau kita akan terjebak untuk mendengarkan suara-suara lain yang menyesatkan kita? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Senin 18 April 2016 Tuhan adalah Pintu yang kita Masuki Yoh 10:9 “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Kis. 11:1-18; Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:1-10. Dalam perikop ini, Yesus juga menyatakan Dia-lah pintu.Pintu yang melindungi domba-domba dari pengaruh buruk.Dia memagari kita seperti perisai.Dalam kandang domba, pintu hanya ada satu. Dan, memang sengaja dibuat seperti itu, supaya tidak ada celah bagi serigala atau orang lain masuk dan mengambil domba atau kambing. Dan di pintu lah, Sang gembala tidur dengan memalangkan tubuhnya.Sehingga, betapa tidak mungkin orang asing masuk dan mencuri domba-dombanya.Betapa bertanggungjawab gembala yang baik itu. “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Dalam perikop ini kita diminta taat pada Tuhan.Seringkali kita masih saja salah masuk, dalam arti belum taat pada perintah Tuhan. Disini kita diminta merenungkan dalam hati : Seberapa taat kita pada Tuhan, sebagai domba yang baik? Apa kita bisa taat juga pada gembala gereja kita? Atau, kita suka menganggap remeh pengajaran, ibadah dan pembinaan di gereja?Dan, apakah sebagai para gembala, kita juga sudah memperlakukan domba-domba yang TUHAN percayakan dengan baik?Sudahkah kita bertanggungjawab dengan Firman yang kita taburkan? Mari kita semua diajak untuk bertanggungjawab memberi teladan ketaatan melalui hidup kita sendiri dengan melakukan tugas kita sebagai gembala Tuhan dan mengajak banyak orang masuk melalui pintu Tuhan. Yudi Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Aku dan Bapa adalah satu Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30. Selasa 19 April 2016 Yoh 10 : 30 “Aku dan Bapa adalah satu.” Mungkin saya memang terlalu dini menjadi katolik. Saya dibaptis saat sekolah SD kelas 3,atas kemauan sendiri. Orang tua belum katolik saat itu, namun 3 dari 8 saudara saya sudah. Mungkin saat ini saya hanya ikut-ikutan saja. Biar keren. Sewaktu SD saya rajin menjadi putra altar, ikut lomba cerdas cermat alkitab, menjadi lektor sampai punya keinginan menjadi pastor. Namun saya sejujurnya tidak memahami ajaran katolik. Bagi saya, Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus adalah hafalan ketika membuat tanda salib. Saya tidak betul-betul paham artinya. Buktinya ketika hal itu ditentang oleh teman saya yang beragama lain, saya cenderung marah. Ya. Marah. Karena saya hanya tahu sedikit dan orang lain yang menentang saya tahu lebih banyak. Saya merasa tersudut dan tidak punya peluru untuk menangkas. Saya bukan ahli alkitab, walau saya pernah juara cerdas cermat alkitab sewaktu SD. Saya hanya menghafal, atau mendengar dari cerita, film dan kadang dari homili romo di gereja. Kadang. Ya kadang, karna saat homili, biasa kantuk mulai menyerang, dan imaginasi dalam kepala mulai berkembang. Sebagai anggota DOJCC, saya diminta menulis renungan ini. Apalah saya menulis renungan, rasanya tidak pantas isi pikiran saya tentang Tuhan dibagi ke orang lain. Tapi sering kali saya justru mendapat manfaat ketika menulis renungan. Saya ‘dipaksa’ sebulan sekali membuka alkitab online dan merenungkan isinya. Menulis freshjuice lebih berguna bagi saya, daripada bagi pembacanya sendiri. Di bacaan hari ini, saya menemukan jawaban bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. Itu bukan cuma hafalan tanda salib belaka. Hanya orang yang menjadi dombanya memahami apa yang disabdakan. Sedang yang lain sibuk mengkafirkan orang lain. Di bacaan ini saya memahami, kita tidak perlu semua orang untuk memahami kita. Jeff Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Kisah Orang Kudus Rabu 20 April 2016 Santa Agnes dari Montepulciano Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50. Santa Agnes dilahirkan dekat kota Montepulciano, Italia, pada tahun 1268. Ketika usianya baru sembilan tahun, ia memohon kepada ayah ibunya untuk diijinkan tinggal di biara dekat tempat tinggal mereka. Agnes amat senang bersama para biarawati. Mereka melewatkan hidup mereka dalam doa dan ketenangan. Mereka bekerja keras juga. Meskipun Agnes masih muda, ia mengerti mengapa para biarawati itu bisa hidup dan berdoa dengan baik. Sebab, mereka ingin bersatu dengan Yesus. Tahun-tahun berlalu. St. Agnes melewati masa novisiat. Ia seorang biarawati yang baik sehingga para biarawati lainnya senang dengan kehadirannya. Agnes berdoa dengan sepenuh hati. Ia memberikan teladan yang baik kepada para biarawati. Beberapa gadis datang untuk bergabung bersama mereka. Agnes dan para biarawati itu termasuk dalam Ordo Para Pengkhotbah, yang biasa disebut Dominikan. Beberapa tahun kemudian, Agnes dipilih menjadi pemimpin atau “priorin” biara. Ia berusaha adil dan jujur kepada semua biarawati. Ia selalu mencamkan dalam hati bahwa segala sesuatu ia lakukan bagi Yesus. Ia percaya bahwa Yesus Sendiri yang sesungguhnya mengurus biara. Ia yang memelihara mereka. Moeder Agnes melakukan mati raga yang keras. Ia senantiasa lemah lembut dan baik hati, meskipun terkadang perasaan hatinya tidak demikian. Tuhan memenuhi Agnes dengan sukacita dan sekali waktu menganugerahinya dengan karunia-karunia rohani. Suatu ketika, Ia bahkan mengijinkan Agnes membopong Kanak-kanak Yesus dalam pelukannya. Agnes seringkali menderita sakit. Tetapi, ia selalu sabar, bahkan jika penyakitnya amat parah sekalipun. Ia tidak pernah mengeluh ataupun mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, ia mempersembahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Menjelang akhir hidupnya, para biarawati tahu bahwa keadaannya tidak akan membaik. Mereka merasa amat sedih. “Jika kalian mengasihi aku, tentulah kalian akan bergembira,” demikian kata Agnes, “sebab aku akan segera masuk dalam kemuliaan Yesus.” St. Agnes wafat pada tahun 1317 dalam usia empat puluh sembilan tahun. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1726. Makamnya menjadi tempat ziarah. Banyak orang datang mohon bantuan doanya dan mohon pertolongannya. Salah seorang di antara para peziarah adalah St. Katarina dari Siena. Marilah pada hari ini kita berdoa bagi mereka yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani orang lain. “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Seorang Hamba Tidak Lebih Tinggi Dari Tuannya Anselmus Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20 Kamis 21 April 2016 Yoh 13:16 Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.” Pernyataan Yesus yang diambil dari pengalaman dalam kehidupan-Nya di masyarakat ini, diangkat menjadi pegangan hidup para murid. Mereka tidak boleh mengharapkan nasib lebih baik daripada apa yang menimpa Yesus. Dalam tugas perutusan, orang akan diterima dan ditolak. Yesus didengarkan orang maka orang pun akan mendengarkan utusan-Nya. Sama juga halnya bahwa Yesus ditolak, maka utusan juga tidak perlu heran, kalau ia menghadapi penolakan. Namun dalam segalanya itu rencana Tuhan terlaksana, dan Sabda Tuhan bagaikan benih ditaburkan di mana-mana, dan panenan akan berlangsung sepanjang masa. Utusan tidak perlu menghitung-hitung sukses atau kegagalan, yang dialaminya, ia harus sudah merasa puas, bahwa ia diterima dan ditolak seperti Tuhan yang mengutusnya. Ia boleh berbahagia, karena ia diperkenankan jadi pekerja di kebun anggur, dan merasakan hal yang sama seperti tuannya. Setiap kali ia mengalami cobaan dan tantangan, ia diikutsertakan dalam cobaan yang dialami Yesus. Kalau orang dalam hidupnya belum tersandung derita, masih ada sesuatu yang kurang pada pengalamannya. Mungkin juga orang menunggu-nunggu derita yang dari Tuhan, sedangkan susah dan sakit sehari-hari dianggap dibuat orang, dari situasi jelek, maka lalu tidak diterima. Orang mengharapkan yang besar dan hebat, tetapi yang kecil dan sederhana ia lalaikan. Padahal Yesus juga mau menerima, bahwa Ia payah kepanasan sepanjang jalan lewat Samaria, kehausan duduk di pinggi sumur, ia tidak punya tempat untuk berbaring. Ini semua pengalaman-Nya sehari-hari, sebelum ia masuk dalam pertentangan hebat dengan orang Farisi, yang akan mengakhiri hidup-Nya. Karya kerasulan akan membawa sukses, orang akan mendengarkan, seperti mereka mendengarkan Yesus. Seperti mereka memusuhi tuannya, mereka juga akan memusuhi utusannya, dan dalam kesamaan ini orang bisa membaca tanda, bahwa tugas perutusan masih dijalankan apa mestinya. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Mau Melayani Kok Ribet Jumat 22 April 2016 Kis 15 : 19 “bahwa kita tidak Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6. boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka ” Saya pernah beberapa kali bertemu dengan teman-teman yang pernah bergabung dengan komunitas kami, tetapi mereka tidak mau bergabung kembali dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang paling banyak saya dengar dari teman-teman tersebut adalah “menusuk dari belakang” alias gossip. Nah mereka menjelaskan bahwa dipikir bahwa semua tidak ada masalah saat kumpul dengan teman teman komunitas, ternyata mereka mendengarkan dari teman yang lain bahwa salah satu anggota komunitas mengatakan hal hal buruk mengenai teman tersebut. Sehingga teman tersebut malas untuk kembali kumpul dengan teman sekomunitas. Alasan yang lain adalah menegur dengan kasar, dengan bermacam macam sifat orang maka baiknya adalah teguran pribadi, dalam artian mengajak mereka ngomong berdua dan menasehati dengan kasih, jadi mereka tidak merasa tersinggung. Dan masih ada alasan alasan yang lain dari teman teman yang “mutung” tidak mau bergabung dengan komunitas didalam pelayanannya. Dan saya juga pernah kena problem seperti itu, sampai beberapa lama akhirnya saya mengambil keputusan bahwa pelayanan saya tidak seharusnya dipengaruhi oleh orang tersebut tetapi oleh Hati Yesus. Maka sejak itu saya kembali bergabung dengan komunitas dan tetap melakukan pelayanan. Maka jika ada pembaca Fresh Juice yang pernah kecewa oleh orang orang didalam komunitas pelayanan lihat hati anda dan katakan bahwa kita melayani Yesus, dan kita harus tetap berjalan mengikuti langkahNya. Yesus sendiri dibohongi oleh Yudas. Maka jika kita dibohongi oleh teman maka itu hal yang seharusnya bisa kita lewati bersama dengan Yesus. Dan jika ada yang bergabung didalam komunitas, janganlah jadi batu sandungan bagi teman teman yang lain, perbaiki tingkah laku dan tutur kata kita (saya juga masih belajar) Sehingga tidak membuat orang lain tersinggung,dan membuat orang menjauh dari Tuhan, dosa lho kalau membuat orang menjauh dari Tuhan. Yuk gabung dengan DOJCC disini kita bisa berkumpul dari semua golongan usia, baik masih muda, sudah berkeluarga ataupun yang sudah Opa dan Oma, melayani bersama bersama kami di DOJCC, kami tunggu ya! Tuhan memberkati Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Keterbukaan, Rahasia Cinta Allah Georgius, Adalbertus Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14. Sabtu 23 April 2016 Kis 13:45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Di dalam bacaan pertama hari ini kita mendengarkan bagaimana orang bamyak datang untuk medengarkan pewartaan Paulus.Orang-orang itu datang dari berbagai tempat.Ketika orang-orang Yahudi melihat begitu banyak orang berkumpul, mereka sangat cemburu dan marah.Namun Paulus mengatakan bahwa, sebenarnya Sabda Pewartaan itu ditujukan kepada mereka.Namun mereka merasa tidak membutuhkan Firman itu.Mereka menganggap diri tidak layak. Yang menjadi pertanyaan untuk direnungkan di sini adalah; “Mengapa orang banyak datang dan mendengarkan pewartaan itu?Begitu banyak orang datang mendengarkan Paulus, karena beberapa syarat; Pewartaan itu baru dan merupakan suatu kebenaran tentang Ilahi.Pewartaan itu mampu membuka hati mereka.Pewartaan itu menjamah jiwa dan raga dan menghantar mereka kepada yang Ilahi. Namun sebaliknya orang-orang Yahudi tidak ingin untk mendengarkan Pewartaan Paulus. Mereka tidak ingin mendengarkan ajaran Paulus, Karena mereka merasa sungguh ditantang. Mereka menganggap bahwa Pewartaan Paulus merupakan suatu ajaran Baru yang tidak sesuai dengan hokum mereka. Pada tahun 2008 Perdana Menteri Australia membuat suatu pernyataan maaf secara formal dan umum kepada orang-orang asli Australia.Ketika Perdana Menteri mulai mengumunkan Pernyataan itu, semua orang begitu tenang untuk mendengarkan pembicaraannya.Namun setelah Perdana Menteri mengumumkan, Pemimpin Partai Oposisi juga ingin menyampaikan sesuatu.Ketika dia mulai berbicara, semua orang berbalik dan memasang belakang mereka. Ini pertanda bahwa mereka tidak tersentuh dengan pembicaraannya itu.Orang-orang asli itu sungguh tersentuh dengan perkataan Perdana Menteri. Namun sering kita memiliki sikap seperti orang-orang Yahudi.Kita merasa sungguh ditantang oleh Yesus dan ajarannya.Kadang kala kita berusaha untuk menutup hati kita terhadap ajaran Yesus.Kita pergei Gereja hanya karena takut dicela orang.Atau kita ke Gereja hanya supaya dikihat suci and rajin ke Gereja. Hari ini kita sungguh di tantang dan diundang untuk membukan hati kita kepada ajaran Yesus. Ajaran itu selalu saja datang dari teman kerabat kita setiap hari. Marilah kita membuka hati untuk menerima satu sama lain. Keterbukaan adalah kunci untuk membuka rahasia cinta Allah di dalam hati setiap insan. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Perintah Baru Minggu 24 April 2016 Yoh. 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi: sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi Kis. 14:21b-27; Why. 21:1-5a; Yoh. 13:31-33a, 34-35. Di dalam Camp Pria Sejati Katolik, teks dari Injil Yohanes ini menjadi kunci awal segala perubahan dalam hidup seorang pria. Kesejatian seorang pria dilihat dari kesamaannya dengan Kristus, dan Kristus sudah memerintahkan, sudah memberikan perintah baruuntuk saling mengasihi. Karena itu menjadi pria sejati Katolik Sejati berarti menjadi pria-pria yang bisa mengasihi orang lain sama seperti Yesus sendiri mengasihi kita (Yoh. 13:34). Tentu ini pun berlaku untuk semua orang yang telah dibaptis. Dunia mempunyai standard berbeda untuk menjadi pria atau wanita sejati. Seringkali untuk pria supaya dipandang semakin sejati diukur dari berapa banyak minuman berakohol yang bisa ditenggak semalam, seberapa banyak rokok yang bisa dihabiskan setiap hari, seberapa banyak perempuan yang sudah ditiduri, seberapa banyak macam narkoba yang sudah dicoba atau seberapa banyak harta yang bisa dikumpulkan, seberapa banyak lawan politik dan musuh yang sudah dikalahkan. Nah, kalau Anda masih yakin dengan standard ini, segera tinggalkan karena akan membawa Anda pada kebahagiaan semu saja, jauh dari yang sejati. Sebagai murid Kristus kita hanya diberi satu standard saja, yaitu untuk menjadi pria atau wanita sejati dilihat dari sejauh mana saya bisa saling mengasihi satu sama lain. Itulah standard utama dimana Nama Allah bisa dipermuliakan di dalam kita. St Ignatius punya motto yang terkenal Ad Maiorem Dei Gloriam, demi kemuliaan Allah yang Mahatinggi dan dalam latihan rohaninya yang terkenal itu, kita dilatih untuk melihat, menyadari dan menghitung betapa besar kasih Allah dalam hidup kita. Inilah kunci pertobatan. Pertobatan bukan dihitung dari seberapa banyak rosario yang sudah putus karena sering dipakai, seberapa banyak alkitab yang sudah sobek-sobek dan dicoret-coret karena bingung mencari-cari firman, seberapa tebal lutut ini karena sering berlutut, seberapa sering kita berdoa Angelus. Pertobatan sejati akan terlihat buahnya ketika dalam doa rosario, dalam membaca Alkitab, dalam berlutut, dalam doa Angelus, kita terus-menerus mencoba melihat Kasih Allah dalam hidup kita, walaupun dalam situasi yang membuat kita tidak mungkin bersyukur kepada-Nya. Ini perintah baru, jangan diartikan sebagai undangan atau himbauan. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Mewartakan Injil Pesta St. Markus 1Ptr. 5:5b-14; Mzm. 89:2-3,6-7,16-17; Mrk. 16:15-20. Senin 25 April 2016 Markus 16: 15 “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta St. Markus pengarang Injil. Perintah Tuhan Yesus yang diberikan kepada para murid pada akhir Injil Markus adalah sangat jelas yaitu “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Mrk 16: 15-16). Di dalam kata-kata yang dituliskan oleh Santo Markus, tersirat bahwa apa yang diajarkan dan diketahuinya tentang sang Guru sungguh mendalam. Pewartaan Injil tidak hanya dilakukan dengan ajaran, khotbah, tetapi jauh lebih penting dengan kesaksian hidup; yakni cara bertutur kata, berpikir, dan bertindak yang diresapi oleh Roh Kudus. Jika semangat ini ada di dalam diri kita, maka sikap hidup kita akan menggambarkan kehadiran Yesus yang penuh kasih. Markus lewat Injilnya sudah mewartakan Injil Tuhan kita.Demikianlah juga perintah tersebut ditugaskan kepada kita.Kadang kita berpendapat bahwa “mewartakan Injil itu hanya merupakan tugas para romo, bukan tugas kita”.Pendapat seperti ini tidaklah benar, sebab kita semua yang telah dibaptis ikut ambil bagian dalam tugas perutusan. Tugas yang tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan bantuan Roh Kudus kita akan mampu melaksanakannya. Amin. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Melangkah dalam iman Selasa 26 April 2016 Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a Mzm 145:10 ”Segala yang Kau jadikan itu akan bersyukur kepadaMu ya Tuhan dan orang-orang yang Kau kasihi akan memuji Engkau.” Sebelum dunia dijadikan, Tuhan telah membentangkan suatu rencana yang tepat untuk kehidupan kita masing-masing. Dan dalam rencana ini Ia memiliki saat-saat kemurahan yang akan datang dalam kehidupan kita. Saat-saat ini tidak biasa. Semuanya adalah saat-saat yang mengubahkan tujuan hidup kita. Semua dirancang untuk membawa kita ke masa depan. Mungkin kita telah mengalami masa-masa yang buruk. Mungkin kita telah mencoba dan gagal. Sekarang mungkin kita sedang termenung dan tidak menantikan apapun yang baik, bahkan sudah berputus asa.P atahkanlah semangat kalah itu. Bangkit dan katalah,” Ini adalah hari yang baru. Itu mungkin tidak terjadi dimasa lalu, tapi akan terjadi suatu hari nanti. Aku tahu bahwa Tuhan mempunyai waktu-waktu kemurahan yang akan datang dalam hidupku!” Ada hal-hal menarik pada masa depan kita. Orang-orang yang tepat telah dipersiapkan bagi kemajuan kita oleh Sang Pencipta ini. Untuk setiap kemunduran, Tuhan telah merencanakan suatu kemajuan. Untuk setiap kegagalan, Tuhan telah merencanakan kemurahan. Untuk setiap kekecewaan Tuhan telah merencanakan pemulihan. Untuk setiap yang tidak adil, Tuhan telah merencanakan pembelaan. Ada sebuah penelitian yang menarik tentang anak belalang. Serangga ini tidak benar-benar dapat terbang, tetapi dapat melompat 200 kali tinggi badannya. Belalang muda belajar untuk terbang dan mengendarai angin.Saat angin bertiup dan puncak-puncak pohon bergesekan, insting belalang berkata:” Inilah waktuku untuk melompat” Jadi waktu yang tepat memang sangat penting.Belalang dewasa juga menunggu keadaan angin yang sempurna supaya mereka dapat berpindah bermil-mil. Sama seperti belalang, kita harus mengamati tanda-tanda kesempatan yang sama seperti belalang muda ini menunggu angin yang tepat datang untuk suatu lompatan yang luar biasa. Demikian pula dengan kita ada sebuah kesempatan untuk melompat keluar atau melangkah keluar dalam iman. Kita mencoba mengenali tanda dan pola-pola dalam kehidupan ini. Ada saat ketika kita tidak sedang mengalami banyak peningkatan. Kita hanya berusaha sebaik mungkin, dengan beriman dan bersikap baik pada orang lain. Beberapa tahun atau bulan berlalu, kemudian kita menyaksikan banyak peningkatan, kesempatan-kesempatan, kemurahan Tuhan.Apakah yang terjadi? Kita tahu bahwa itu tidak mungkin terjadi karena kekuatan kita sendiri.Kita telah melihat angin kemurahan Tuhan.Tuhan sedang memegang kendali, hanya suatu pergantian yang sederhana namun membuat perubahan yang sangat besar. Seringkali orang mengatakan hal tersebut, jika mereka melihat ketidakmungkinan itu. Orang lain tidak mengetahui apa yang mampu anda lakukan karena Tuhan tidak menaruh impian itu dalam hati mereka. Kita akan mencapai hal-hal yang tidak pernah kita anggap mungkin. Kita mungkin berkata,” Aku tidak melihat kesempatan ini terjadi untuk saya. Saya tidak mempunyai uang. Saya tidak mempunyai pendidikan, Saya tidak mempunyai bakat.” Tuhan mengatakan bahwa itu tidak akan terjadi karena kekuatan kita atau karena kuasa kita. Itu terjadi karena Tuhan Yang Mahakuasa. Segala sesuatu dapat berganti arah untuk kepentingan kita, seturut waktuNya. Saat ini Tuhan sedang menghembuskan napasnya kearah kita. Mari kita bangkit dan bermazmur bagiNya : “Segala yang Kau jadikan itu akan bersyukur kepadaMu ya Tuhan dan orang-orang yang Kau kasihi akan memuji Engkau.” Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Pokok Anggur Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8. Yoh 15:5 Rabu 27 April 2016 Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya. Semua orang katolik yang rajin membaca kitab suci, maupun menggereja, pasti familiar dengan ayat cantik ini.Ranting membutuhkan pokok nya sebagai sumber kehidupan. Kalau dia jauh dari pokok nya, terpisah, bagaimanakah ia bisa mendapat kehidupan? Pastilah akan kering dan mati. Semua tanaman, bila di pisahkan dari akarnya, pasti akan layu dan kering. Ia hanya cantik dan segar saat masih tersambung pada akarnya. Akar memberi kehidupan kepada ranting sehingga ranting bisa menghasilkan buah berlimpah. Kitapun seperti halnya tanaman.Tidak bisa dipisahkan dengan Tuhan. Bila kita menjauh dari Tuhan, menutup diri dari Tuhan, berpaling dari Tuhan..apakah bisa menjadi pribadi yang baik? Cahaya wajah pribadi yang deket dengan Tuhan, berbeda dengan yang jauh dengan Tuhan. Setiap yang dekat dengan Tuhan, selalu memiliki sukacita didalam Dia, sehingga aura wajahpun memancarkan wajah kasih Tuhan, sehingga tepatlah dikatakan, obat anti aging terampuh adalah hidup di dalam Tuhan. Saya memiliki teman teman seperti itu, wajah mereka serasa tidak makin tua meski usia bertambah. Mereka selalu ceria, selalu tersenyum, tertawa dan percaya Tuhan menyertai hidup mereka, tidak adalah yang perlu di khawatirkan. Mungkin itu pula yang membuat saya tertarik mencari tau rahasia hidup mereka, kok bisa demikian bercahaya hahahaaa.. maklum usia saya sudah tidak muda lagi, jadi perlu itu untuk mendapatkan obat awet muda. Nah, bagaimanakah dengan yang hidup menjauh dari Tuhan? Pernahkah kita dapati, ada yang memiliki uang tidak terbatas tapi memiliki hidup yang kosong, tidak ada sukacita apapun dalam diri ataupun keluarga..sehingga tepatlah dikatakan, apalah artinya uang setingggi gunung bila hidup terasa hampa. Kenapa menjadi hampa? Karena hidup tanpa diisi dengan rahmat Tuhan, membuat kita bagai ranting kering, banyak cabangnya tapi kering, tidak segar, hijau dan berkelimpahan dari akarnya. Tuhan adalah akar hidup diri kita, janganlah menjauh dariNya, mendekatlah..agar hidup kita, wajah kita, pribadi kita bercahaya segar dan menghasilkan buah buah berkelimpahan… Tuhan Yesus memberkati kita semua. Syalom Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Suka Cinta Kunci Sukacita Kamis 28 April 2016 Yoh 15:11 “Semua itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” Santo Petrus Chanel, Ludovikus Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11. Ada pepatah mengatakan, “daripada mengeluh akan duri duri di tangkai bunga mawar, lebih baik bersyukur untuk mawar diantara duri duri itu.” Banyak orang mengeluh “Ah… aturan Gereja dan hukum Tuhan itu sangat memberatkan… susah sekali untuk dipenuhi!” Sepertinya perintah Tuhan itu merampok kesenangan hidup kita didunia ini.Pernah merasakan seperti itu?Mungkin anda tidak, tapi saya kadang juga mengalaminya.Apalagi kalau ujian hidup sepertinya menekan batin kita dengan ketakutan, kekawatiran, dan ketidakmampuan.Lalu dimana sukacita dan bagaimana mungkin saya bisa tetap taat pada perintah Tuhan? Fanny Crosby, yang terkenal sebagai Ratu Penulis Lagu Gospel, mengalami kebutaan ketika baru berusia enam minggu. Tetapi dihidupnya ia telah menulis kira-kira delapan ribu lagu pujian yang banyak digemari orang. Diulang tahunnya yang ke-92 ia berkata, “Jika ada orang di dunia ini yang lebih bahagia daripada saya, bawalah orang itu kemari supaya saya bisa menyalaminya.” Di tengah tragedi kehilangan penglihatannya, apa yang membuat Fanny Crosby bahagia dengan sukacita yang meluap seperti itu? Sejak usia delapan tahun ia memilih untuk “bersukacita senantiasa dalam Tuhan” (Flp. 4:4). “Betapa banyak rahmat yang saya nikmati tetapi tidak dapat dinikmati orang lain. Menangis dan mengeluh karena buta?Saya tidak akan dan tidak bisa berbuat demikian.” Pada dasarnya Fanny hanya melaksanakan perintah Allah.Dengan selalu bersyukur, dia mencintai Tuhan dengan sepenuh jiwanya, seperti layaknya seorang anak yang mengucapkan terimakasih yang tulus pada orang tuanya.Dia juga mencintai dirinya sendiri dengan mengasah pemberian dan bakat yang Tuhan berikan padanya. Alhasil, segala karyanya menjadi ekspresi kasihnya untuk banyak orang lain. Teman-teman terkasih dalam Kristus, janganlah kita ragu lagi! Perintah Tuhan Yesus untuk saling mengasihi adalah kunci sukacita dihati.Hukum cinta kasih adalah mawarmawar sukacita, yang mekar diatas tangkai duri salib-salib kehidupan kita setiap hari. Diakon David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Sahabat St. Katarina dr Siena Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17 Jumat 29 April 2016 Yoh 15:17 Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Persatuan itu mungkin sangatlah susah dalam kesibukan di dunia saat ini. Semua pribadi saat ini, saya sangat yakin begitu terpacu untuk terus berkembang.Dan konsekuensi dari perkembangan itu pasti waktu.Mungkin sering kita mendengar bagaimana kita kekurangan waktu. Andai kata 1 hari adalah 30 jam atau sejenis itu. Ada banyak sekali relationship yang akhirnya berantakan karena hal ini. Sangatlah mustahil jika kita menjunjung Quality Time tanpa adanya Quantity Time. Apa akibatnya? Seringkali ada banyak kesalah pahaman yang terjadi. Banyak sekali persepsi-persepsi diri yang dimenangkan tanpa memberikan waktu untuk mendengarkan penjelasan dari lain pihak. Baru-baru ini, saya hampir saja kehilangan seorang sahabat saya, hanya karena saya memiliki persepsi yang keliru terhadapnya. Saya memiliki nilai-nilai tertentu, dan sahabat saya menurut persepsi saya menyalahi nilai-nilai tersebut. Saya saat itu, dalam kemarahan saya, tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat dari teman ataupun suami bahwa mungkin tidak seperti itu keadaan dia yang sebenarnya. Tetapi di keesokan paginya, di saat teduh saya, ada suara yang jelas terdengar dari dalam saya, yang mengatakan : “Aku mengasihi dia”. Dan itu membuat saya menangis. Saya sudah melakukan penghakiman terhadap sahabat saya, tetapi “Raja” ku mengatakan bahwa IA mengasihi sahabat saya itu. Saya sudah membuat komitmen bahwa IA adalah Raja ku, maka apa yang IA perintahkan, itu yang akan saya lakukan. Dalam kacamata dan hati yang baru yang dipenuhi oleh KasihNYA maka saya mengatakan pada sahabat saya, bahwa saya bersalah dan saya meminta maaf untuk semua penghakiman yang saya jatuhkan padanya, tanpa saya memberi waktu untuknya. Seperti DIA yang ada dalamku adalah KASIH maka aku pun mengasihimu, sahabatku, dan merindukanmu dalam sebuah persatuan untuk memuji dan menyembah ALLAH KASIH. Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 43 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 Bukan milik dunia Sabtu 30 April 2016 Yoh 15:19 ” Sekiranya kamu dari dunia , tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kami dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Pius V. Kis 16:1-10, Mzm 100:1-2, 3, 5 , Yoh 15:18-21 Dalam injil hari ini Yohanes menggunakan kata ‘dunia’ untuk mereka yang bukan muridmurid Kristus. Secara keseluruhan Yohanes membagi masyarakat menjadi 2 kelompok yaitu mereka yang percaya kepada Kristus dan yang tidak percaya. Pembagian sederhana ini digunakan agar mereka yang percaya dapat bersikap dan berhubungan secara tepat dengan orang-orang disekitarnya. Orang-orang Kristen memang berasal dari dunia, namun sejak percaya kepada Kristus mereka bukan lagi milik dunia, yang berarti mereka tidak lagi berada dalam keompok yang sama dengan orang-orang di sekitar mereka karena mereka telah dipilih oleh Allah sendiri untuk menjadi anak-anakNya. Karena itu sebelum kepergianNya Yesus telah mempersiapkan pada murid-Nya untuk menghadapi kenyataan yang tidak menggembirakan, yaitu mereka akan dibenci oleh orang-ornag yang ada di sekitar mereka. Alasannya karena Yesus sudah terlebih dahulu dibenci oleh orang-orang disekitarnya karena mereka tidak dapat menerima pengajaran dan pelayanan yang disampaikan olehNya, dan mereka juga tidak mengenal Allah yang mengutusNya. Bagaimana dengan kita para murid Kristus yang hidup di masa kini, apakah kita akan terbebas dari hal yang tidak menyenangkan ini ? Ternyata tidak, kita juga mengalami kebencian dari orang-orang di sekitar kita seperti yang dikatakan Yesus. Namun, sebelum kita mempersalahkan mereka yang tidak menyukai kita ada baiknya kita juga memeriksa kembali alasan mereka. Benarkah mereka membenci kita karena kita telah melakukan pekerjaanNya, atau justru sebaliknya, mereka membenci kita karena kesalahan kita sendiri, karena ternyata selama ini kita tidak pernah memperdulikan dan tidak peka terhadap keadaan, kebutuhkan dan perasaan mereka yang berada disekitar kita. Kita tidak perlu takut dan gentar terhadap mereka yang membenci kita jika kita sungguh telah mengerjakan kebenaran dan kasih Kristus, namum jika bukan hal itu penyebabnya sebaiknya kita segera memeriksa diri dan memperbaiki kesalahan kita. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 44 Fresh Juice ! Vol. 77 / 2016 www.DOJCC.com Kamis 31 Maret 2016 Voice of Disciples Bagi yang rindu melayani dalam paduan suara, Mari bergabung bersama kami Voice of Disciples Choir Hubungi : 0878 6180 5088 Celebration Meal 27 Maret 2016 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Celebration Meal terbuka untuk umum Mau Ikutan untuk bulan ini ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!