KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 ANALISIS MANAJEMEN MASJID DALAM OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI MASJID Oleh : Mukrodi ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa: 1). Aplikasi fungsi manajemen Masjid Jabalurohmah Cirendeu meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa masjid jabalurohmah sudah mengaplikasikan fungsi manajemen dengan baik. 2). Faktor penghambat atau kendala yang dijumpai oleh masjid Jabalurohmah Cirendeu ada dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal masjid itu sendiri.3). Faktor pendukung masjid jabalurohmah adalah memiliki bangunan masjid yang indah, bersih dan nyaman sebagai pusat kegiatan keagamaan, memiliki fasilitas masjid yang memadai seperti; perpustakaan,komputer dan internet, memiliki Tim audit ekternal keuangan dalam pengelolaan anggaran dasar Dewan Kemakmuran Masjid. Dari hasil penelitian, tampak bahwa usaha para pengurus Masjid Jabalurrohmah yang dilakukan dari waktu ke waktu telah memberi dampak positif dalam rangka upaya peningkatan aktivitas keagamaan meskipun belum sepenuhnya peningkatan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan Kata kunci: fungsi dan peran masjid PENDAHULUAN Namun seiring dengan berlalunya zaman, Latar Belakang masjid Ketika Rasulullah SAW. mulai ditinggalkan umatnya, kecuali hanya untuk beribadah semata. membangun masjid, baik untuk yang Masjid hanya dijadikan tempat untuk pertama di Quba’ maupun di Madinah, melaksanakan tidak hanya dimaksudkan untuk sarana kegiatan-kegiatan ke”agama”an saja. beribadah kepada Allah SWT shalat, pengajian dan semata. Kondisi inilah yang dapat kita lihat Lebih dari itu masjid juga digunakan saat ini, termsuk di Indonesia. Barang kali sebagai sarana termasuk mencerdaskan umat, masjid-masjid besar tingkat sebagai sarana berkomunikasi antara umat kabupaten/kota, dan sekaligus sebagai pusat kegiatan umat sudah ada upaya-upaya yang dilakukan secara positif dan produktif. Kondisi ini oleh kemudian juga dilestarikan oleh para menjadikan masjid tidak saja sebagai penggantinya sarana beribadah semata, tetapi juga (khulafa’ al-Rasyidun). 82 sebagian walaupun harus diakui umat Islam untuk KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 sebagai sarana kegiatan umat Islam yang masjid kita ini dari tahun ke tahun lain, seperti kegiatan sosial, pendidikan, mengalami dan lainnya, namun uapaya-upaya tersebut memprihatinkan, kalau saya sederhanakan belum banyak dan maksimal. paling tidak ada sejumlah krisis yang Dalam rangka untuk melestarikan dan mengembangkan masjid, krisis yang sangat menghantui masjid kita yaitu; Pertama kiranya krisis kepengurusan,Kedua krisis diperlukan pemikiran dan gagasan inovatif keuangan,Ketiga krisis sarana dan program dan sekaligus kemauan semua pihak, ini nampak dari kegiatan masjid yang terutama para pengelolanya. berorientasi pada hal-hal yang sifatnya Menurut Miftah Faridh: Masjid ubudiyah yaitu sholat dan pendidikan adalah peradaban Islam, bukan sekedar seperti tempat dan tertangani dengan baik seperti penyiapan kebudayaan akan tetapi merupakan tata imam dan khotib yang baik,Keempat krisis kelembagaan sarana remaja masjid dalam arti dari sekian keluarga banyak remaja disekitar masjid, hanya muslim serta insan-insan peradaban Islam sedikit saja yang mau aktif dalam kegiatan . Masjid mempunyai fungsi yang remaja masjid,Kelima krisis jamaah krisis lebih luas, sebagaimana kita ketahui di ini nampak dari kurang semangat atau zaman Masjid kurang antusiasnya jamaah masjid untuk tempat ikut kegiatan pembinaan keagamaan yang menjadi masyarakat dan Rosulullah merupakan SAW. satu-satunya beraktivitas umat Islam, ketika itu Rosul majlis serta ta,lim dalam itupun berbagai belum kegiatan dimasjid. SAW memulai membina para sahabat Fenomena inilah yang terjadi menjadi kader- kader yang baik dan dimasjid-masjid tangguh untuk memimpin, memelihara dan khususnya dimasjid jabalurohmah. Oleh mewarisi ajaran dan peradaban Islam yang karena itu atas dorongan dan motivasi bermula dari masjid. salah Mengelola masjid pada zaman sekarang ini memerlukan ilmu satu pengurus umumnya Yayasan dan Teuku Laksamana Umar dan Teuku Muhammad dan Tajib Idie saya terinspirasi untuk meneliti ketrampilan manajemen. Pengurus masjid kaitanya (takmir) harus mampu menyesuaikan diri penerapanya dengan perubahan zaman. dengan Kenyataan yang dirasakan oleh peneliti pada dengan di maksud informasi-informasi di zaman sekarang ini kita masukan merasakan bahwa kebanyakan masjid83 yang manajemen dan masjid jabalurohmah untuk memberikan dan masukan- membangun demi KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 tercapainya visi dan misi masjid itu dalam sendiri. Jabalurrohmah dalam optimalisasi peran Dengan permasalahan diatas, Aplikasi Manajemen Masjid dan fungsi masjid? peneliti mengambil judul :” Analisis Manajemen Masjid Dalam Optimalisasi LANDASAN TEORI Peran dan Fungsi Masjid ” (Studi Kasus 1. Pengertian Manajemen Masjid Jabalurohmah, Situ Gintung, Ada sebuah pertanyaan “ Siapa Cirendeu, Jakarta Selatan) yang membutuhkan pertanyaan ini manajemen? sering dijawab ” : “ Perusahaan (Bisnis)”! tentu saja benar Identifikasi Masalah Setelah saya analisis ternayata sebagian, tetapi tidak lengkap, karena banyak faktor- faktor yang mempengaruhi manajemen juga dibutuhkan untuk semua manajemen masjid dalam melakukan peran tipe kegiatan yang diorganisasi dan dalam dan fungsinya diantaranya : Pertama krisis semua tipe organisasi. Dalam praktek, kepengurusan,Kedua krisis manajemen dibutuhkan dimana saja orang- dan orang bekerja bersama (organisasi) untuk keuangan,Ketiga krisis sarana program.,Keempat krisis remaja masjid, mencapai tujuan bersama. dan Kelima krisis jamaah. Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa inggris dari kata kerja “ to manage” yang berarti mengurus, “ to Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah control” memeriksa, “ to guide” ,maka peneliti dalam hal ini hanya memimpin. Jadi apabila hanya dilaihat dari membahas tentang manajemen, peran, dan asal fungsi masjid. pengurusan, katanya, manajemen pengendalian, berarti memimpin, mengarahkan dan membimbing Dalam Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat Bahasa berarti proses penggunaan sumber daya yang efektif Bagaimana Aplikasi Manajemen Masjid untuk mencapai sasaran atau pimpinan Jabalurrohmah dalam optimalisasi peran yang dan fungsi masjid, Apa faktor Penghambat perusahaan dan organisasi . Aplikasi sebagai manajemen Besar berikut: dalam dirumuskan Indonesia Kamus Manajemen Masjid Jabalurrohmah dalam optimalisasi peran dan fungsi masjid, Apa faktor Pendukung 84 bertanggungjawab atas jalanya KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 adalah 2. Unsur – Unsur manjemen Seperti kita kontektual yang bahwa menghubungkan rangkaian-rangkaian yang manajemen merupakan proses aktivitas teratur serta mempunyai saling keterkaitan guna atau saling ketergantungan, seperti halnya mencapai ketahui pelaksanaan suatu yang telah direncanakan. Untuk mencapai sasaran tersebut diperluka sejumlah manajemen . sarana, Pendapat fasilitas yang disebut dengan unsur-unsur manajemen. Unsur-unsur para ahli mengenai fungsi- fungsi manajemen,antara lain: tersebut 1. Menurut G. R. Terry fungsi dirumuskan oleh para ahli menjadi 6 M. manajemen Elemen-elemen tersebut merupakan faktor Organizing, Actuating, Controling. yang harus disediakan pada suatu kegiatan, adalah Planning, 2. Menurut Henry Fayol: Forecasting yaitu meliputi: 1). Manusia ( man). 2). and Keuangan (money), 3).Metode atau cara Commanding, Coordinating, dan kerja. 4).Bahan-bahan atau perlengkapan Controling. ,5).Mesin,6).Pasar (market) . Planing,Organizing, 3. Menurut William Newman: Planing, Organizing, Assembling of Resources,Directing, Controling. 3. Fungsi – Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen adalah universal. Sifat ini merupakan hasil dari kenyataan bahwa Dari beberapa pendapat diatas fungsi-fungsi tentang fungsi manajemen ada perbedaan manajemen adalah sama dimana saja, dana ada persamaan. Namun perbedaan dalam seluruh organisasi dan dalam waktu tersebut hanya istilah saja, yang pada kapan saja. Fungsi- fungsi tersebut sama intinya mempunyai pengertian yang sama. untuk organisasi sosial, kemasyarakatan Dengan demikian maka bahwa atau organisasi bisnis. Dalam hal ini yang fungsi- membedakan hanya wujud kegiatan dan Planning, variabelnya. Controling. Dalam bahasa inggris fungsi manajemen Organizing, adalah Aktuating, Pertama, dan Perencanaan fungsi (Planning) Perencanaan adalah proses berasal dari kata function, merupakan dasar yang digunakan untuk memilih suatu kegiatan yang secara jelas dapat tujuan dipisahkan dari kegiatan yang lain . pencapaiannya. Dalam pengertian sesungguhnya Kamus Besar memberikan Ilmu pengertian menentukan Merencanakan cakupan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya Pengetahuan bahwa dan manusia, sumber daya alam, dan sumber fungsi daya lainya untuk mencapai tujuan. Kedua 85 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 Pengorganisasian (Organizing) tempat sujud. Jika kita lihat secara harfiah, Keberadaan organisasi sebenarnya setua kata pokoknya: sujudan, fiil madinya sejarah peradaban manusia dimuka bumi. sajada. Fi,il sajada diberikan awalan ‘ma’, Sepanjang telah sehingga terjadi isim makan. Isim makan menggabungkan diri dengan orang lain ini menyebabkan perubahan bentuk dari untuk mencapai tujuan bersama . Ketiga sajada Penggerakan Penggerakan terminologi, masjid adalah tempat atau adalah tindakan yang menyebabkan suatu bangunan untuk melakukan ibadah dalam organisasi menjadi berjalan. Penggerakan makna luas . hidupnya manusia (Actuating) dapat didefinisikan sebagai” keseluruhan menjadi masjidu Sedangkan . pengertian Secara masjid usaha, cara teknik dengan metode untuk menurut istilah adalah sebagai berikut:” mendorong para anggotanya agar mau dan Tempat susjud yaitu tempat umat islam ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin mengerjakan sholat,dzikir kepada Allah demi tercapainya tujuan organisasi . SWT dan hal-hal yang berhubungan Keempat Pengawasan (Controlling) dengan Dakwah islamiyah . Robert J. Mockler. Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk 2. Peran dan Fungsi Masjid menetapkan standar pelaksanaan dengan Masjid pertama yang dibangun tujuan-tujuan perencanaan. Ada tiga tipe oleh Rosulullah Saw adalah masjid Quba, pengawasan: 1) Pengawasan pendahuluan, kemudian 2) Masjid-masjid itu dibangun atas dasar Pengawasan “ Concurent”.3) Pengawasan umpan balik masjid memiliki landasan dan fungsi seperti itu. organik manajemen merupakan proses dari dimadinah. taqwa, dan setiap masjid seharusnya Pengawasan sebagai salah satu pengamatan Nabawi kegiatan telah manyebarkan fungsinya sehingga organisasi guna lebih menjamin bahwa lahir peranan masjid yang beraneka ragam. semua pekerjaan yang sedang dilakukan Sejarah mencatat tidak kurang sepuluh sesuai peranan yang telah diemban oleh masjid dengan seluruh Masjid Nabawi di Madinah rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. . Nabawi, yaitu sebagai berikut:Tempat sholat(dzikir,dan membaca Masjid Tempat 1. Pengertian Masjid (ekonomi,budaya dan sosial), Tempat Kata masjid berasal dari Bahasa komunikasi pendidikan, Arab, masjid secara etimologis berati Tempat dan al-Quran), konsultasi santunan sosial, Tempat latihan militer dan persiapan alat86 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 alat perang, Tempat pengobatan, Tempat Penguatan atau dalam istilah umum perdamian dan pengadilan sengketa, Aula organisasi dan tempat menerima tamu, Tempat (concolidation), adalah merupakan upaya menawan tahanan, Tempat penerangan menata sumber daya yang ada secara atau pembelaan agama sistimatis disebut dan konsolidasi terarah. Yang perlu dilakukan adalah meliputi: a. Konsolidasi pemahaman Islam. b. Konsolidasi lembaga 3. Aktualisasi Fungsi dan Peran Masjid Secara umum pengelolaan Masjid organisasi.c. kita masih memprihatinkan. Apa kiranya Konsolidasi program. d. Konsolidasi jama’ah. solusi yang bisa dicoba untuk ditawarkan Perbaikan (improvement) dalam meng-aktualisasikan fungsi dan diperlukan untuk meningkatkan kinerja peran Masjid di era modern. Hal ini dalam memberikan pelayanan kepada selayaknya perlu kita pikirkan bersama jama’ah. Beberapa cara yang cukup efektif agar Masjid dapat menjadi sentra aktivitas dalam upaya perbaikan dapat diseleksi dan kehidupan umat kembali sebagaimana disesuaikan dengan kebutuhan, agar upaya telah ditauladankan oleh Rasulullah SAW perbaikan bersama para sahabatnya. berkelanjutan (continuous improvement). Kita perlu melakukan dapat Untuk dilaksanakan optimalisasi secara peran dan pemberdayaan Masjid dahulu sebelum fungsi masjid tersebut dapat disusun mengoptimalkan fungsi dan perannya. menjadi langkah-langkah strategis sebagai Dalam berikut: pemberdayaan menggunakan Consolidation ini metode and kita bisa Continuous Improvement Misi pertama; meningkatkan iman for dan taqwa. Langkah-langkah strategisnya Mosque (CCIM) atau Penguatan dan meliputi:1)..Penyelenggaraan pengajian Perbaikan Berkelanjutan untuk Masjid. berbagai bertujuan CCIM menyempurnakan adalah Metode Pemberdayaan ilmu islam yang kemampuan jamaah, Masjid dengan menata kembali organisasi sehingga dalam kehidupan kesehariannya Ta’mir akan lebih teratur dan terarah, selalu Masjid melalui pemanfaatan segenap potensi yang dimiliki diikuti berpedoman dengan perbaikan yang dilakukan secara Penyelenggaraan terus menerus. Dalam metode ini kita kemampuan dapat memanfaatkan metode-metode yang jamaah,2).Menyelenggarakan berbagai sudah dikenal dalam dunia manajemen macam maupun maupun mutu, seperti : Siklus PDCA. wajib,3).Menyelenggarakan 87 sholat pada ajaran islam. disesuaikan dengan dan baik kehendak sunah para berbagai KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 kegiatan sosial seperti memanfaatkan tenaga ahli sesuai dengan peringatan hari-hari besar Islam, tahun situasi setempat, seperti membuat sentra baru penyambutan dan pelepasan jamaah usaha ekonomi dan penciptaan hubungan Haji dan lainya. kerja Misi keagamaan kedua; pendidikan. meningkatkan Kegiatan meliputi: 1). ekonomis yang saling menguntungkan.5).Menjalin strategisnya dengan Menyelenggarakan pemerintah menangani hubungan secara langsung pengembangan ekonomi, pendidikan formal seperti TK/KB /SD dan seperti Kementrian UKM dan Kementrian lainya 2). Menyelenggarakan pendidikan perdagangan.6).Menjadikan non sebagai formal, lainya,3). seperti pengajian Menyelenggarakan dan kursus- pengeloala masjid zakat, infak dan sodaqoh,7).Mengajak para ahli ekonomi kursus,4).meningkatkan kemampuan seni membantu bagi jamaah seperti seni membaca alquran, jamaah dengan memberikan bimbingan Nasyid, dan secara terus- menerus serta meningkatkan kualitas pengetahuan dan kemampuan anggota bela diri, Hadroh lainya.5).Meningkatkan perpustakaan masjid secara terus menerus. Misi ketiga; jamaah meningkatkan kursus masjid Misi dan hal-hal yang sederhana sampai pada antar urusan ekonomi kelas atas sesuai dengan masjid keadaan jamaah.2).Memanfaatkan sumber seperti alam penyelenggaraan dengan memperhatikan yang meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan. Kegiatan strategisnya: tersedia hal-hal keempat: bimbingan usaha ekonomis produktif dari yang pada ekonomi diperlukan ekonomi jamaah. Kegiatan strategisnya: 1).Menyelenggarakan pengembangan tetap kelestarian 1).Pertemuan pengeloala sebagai silaturohim masjid,2).Menjadikan pelaksanaan pernikahan, pelepasan dan kegiatan syukuran, pemandian jenazah, penyembutan Haji.3). lingkungan.3).Mengusahakan permodalan Menggiatkan dan menggairahkan sholat melalui koperasi dan lembaga keuangan jamaah dengan bimbingan imam yang yang menguntungkan seperti membangun teratur. BMT dengan pengelolaan Berbagai peran dan fungsi masjid Zakat, kerjasama dengan perbankkan, tersebut, maka kita dapat mengetahui mencari modal dari luar Negeri dan uasaha bahwa lainya halal.4).Membangun penting bagi umat islam. Oleh karena itu kerjasama anggota jamaah masjid dalam dalam pemakmuran masjid perlu adanya menumbuhkan perhatian yang dukungan ekonomi dengan 88 kedudukan khusus masjid dari sangatlah semua pihak. KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 Dengan kata lain masjid adalah tempat 2. Idaroh bainal Ruhy yang dijadikan pembinaan umat islam, (funcional Manajement) yaitu pengaturan baik mengenai aqidah, ibadah, muamalah, tentang pelaksanaan fungsi masjid sebagai maupun akhlak. wadah pembinaan umat, sebagai pusat pengembangan umat dan kebudayaan islam seperti di contohkan oleh Rosulullah Manajemen Masjid ( Idaroh Masjid) Manajemen masjid berasal dari dua SAW. Idaroh bainal Ruhy meliputi kata, yaitu manajemen dan masjid. Dimana pendidikan aqidah islamiyah, pembinaan masjid ber sajada akhlakul karimah. Penjelasan ajaran islam bermakna tempat sujud/sholat. Masjid secara teratur menyangkut: a).Pembinaan bukan milik pribadi, tapi milik bersama ukhuwah yang harus diurus secara bersama-sama umat,b).Melahirkan fikrul islamiyah dan dengan kerjasama yang baik. Sedangkan kebudayaan islam,c). Mempertinggi mutu manajemen, berasal dari kata manage yang islam dalam diri pribadi dan masyarakat . berarti asal dari mengurus, kata merealisasikan persatuan Aktivitas Keagamaan Menurut Drs. Moh E. Ayub bahwa masjid dan membimbing, mengawasi, mengelola atau mengatur. idaroh islamiyah adalah usaha untuk bahasa dalam Indonesia kamus adalah besar keaktifan, masjid kegiatan-kegiatan, kesibukan atau bisa masjid juga kerja /kegiatan yang dilaksanakan disebut juga dengan manajemen masjid. dalam tiap bagian dalam sebuah organisasi pada garis besarnya idaroh masjid terbagi . sebagaimana fungsi-fungsi Aktivitas mestinya. Idaroh menjadi dua bagian: 1. Menurut Idaroh bainal Maadiyah Pengetahuan Kamus bahwa Besar aktivitas Ilmu adalah (Physical Manajement) adalah manajemen berasal dari kata Ingg: Activity, Latin: secara fisik yang meliputi kepengurusan Activus: aktif, bertindak yaitu bertindak masjid, pengaturan pembangunan fisik, pada diri setiap eksistensi atau makhluk penjagaan kehormatan masjid, kebersihan, dengan ketertiban masjid, wujudnya dan mengalahkan alam, berkat pemeliharaan tata tertib dan ketentraman aktivitas atau kerjanya kemudian secara masjid, dan bertahap mengembangkan proses historis- administrasi masjid, pemeliharaan agar kultural yang bersifat khas sesuai ciri dan masjid tetap suci, terpandang menarik, dan kebutuhan. Ada dua jenis aktivitas yaitu: dan keindahan pengaturan keuangan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 89 dunia. Manusia mengalihkan KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 1. Aktivitas ekternal adalah jika operasi manusia terhadap judul yang telah diajukan yaitu hanya objek-objek membahas mengenai manajemen menggunakan lengan, tangan jari-jari dan kaki. 2. Aktivitas Jenis Penelitian internal aktivitas yang Adapun jenis penelitian dan menggunakan tindakan mental dalam sumber bentuk gambaran-gambaran dinamis. penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang digunakan dalam data yang diperoleh dari hasil wawancara Dapat disimpulkan bahwa dengan pihak-pihak yang berkepentingan aktivitas adalah sebuah tindakan untuk berupa data lisan maupun tulisan. Sebelum menghasilkan sesuatu, baik dilakukan menganalisis secara kualitatif, terlebih secara dahulu perorangan maupun kolektif, aktivitas juga dapat terkait pula dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: lembaga atau organisasi 1. Tipe penelitian Penelitian ini termasuk dalam tipe METODOLOGI PENELITIAN empiris yaitu penelitian tentang penerapan Lokasi Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, manajemen. Peneliti melakukan penelitian pada masjid jabalurrohmah Cirendeu Jakarta Selatan. 2. Alasan peneliti memilih objek tersebut adalah dengan pertimbangan Sifat penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif bahwa analitif karena menggambarkan penerapan peneliti mengetahui keadaan dan latar manajemen dikaitkan dengan teori-teori belakang serta adanya dorongan dari ilmu pengurus Yayasan yang menaungi masjid pelaksanaannya yang berkaitan dengan tersebut, sehingga dapat mempermudah peran dan fungsinya sebagai bahan yang di perolehan data yang diharapkan dengan teliti. manajemen dalam praktek keterbatasan waktu dan biaya. Sedangkan waktu penelitian yang digunakan dalam Sumber Data penelitian ini kurang lebih enam bulan. Untuk menunjang kelengkapan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data yang bersumber dari: Batasan Penelitian Karena keterbatasan waktu peneliti membatasi penelitian ini sesuai dengan 90 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 3. Data primer dengan penelitian dengan Data primer adalah data yang a).Observasi,b).Dokumentasi cara: diperoleh secara langsung dari masjid berupa hasil pengamatan setempat dan 2. perolehan Labrary) dokumen masjid serta wawancara langsung kepada Pengurus Penelitian kepustakaan( field Penelitian yang dilakukan dengan DKM masjid maupun dengan anggota membaca lainya. dengan penelitian dan menyimpulkannya. 4. buku-buku Data sekunder HASIL PENELITIAN Data sekunder adalah merupakan Manajemen Program data yang tidak langsung yang diperoleh Usaha yang berkaitan meningkatkan kualitas dari dokumen- dokumen. Dalam hal ini jamaah masjid ini mesti tersusun dalam bersumber dari penelitian yang meliputi program kegiatan yang teratur dan terarah. buku-buku bacaan yang berkaitan dengan Program ini terkait dengan pembinaan judul jamaah. Program ini menjadi landasan bagi penelitian dan data-data yang terkumpul. semua kegiatan pembinaan jamaah dimasjid, sehingga tepat sasaran dan tujuannya. Program ini sudah tentu harus Teknik Pengumpulan Data Sebagai salah satu cara untuk direalisasikan dalam berbagai bentuk memperoleh perlengkapan pembahasan ini kegiatan konkret yang dapat dirasakan maka manfaatnya dperlukan adanya data atau oleh jamaah. Kegiatan informasi baik dalam masjid maupun kongkret itu diwujudkan secara kontinyu diluar dan intensif, agar kualitas jamaah yang masjid memperoleh dengan itu data sendiri. yang menggunakan Peneliti berhubungan teknik diharapkan tercapai dengan sukses. sebagai Memang ada keterkaitan antara berikut: kualitas jamaah dan pengurus masjid. jamaah yang berkualitas akan melahirkan 1. Penelitian lapangan (field pengurus yang berkualitas. Pengurus yang Research) Yaitu penelitian yang dilakukan berkualitas mampu memimpin membina jamaah menjadi dan lebih pada masjid yang bersangkutan untuk berkualitas. Oleh karena itu jamaah dan memperoleh pengurus masjid perlu bekerja sama untuk data yang berhubungan 91 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 melaksanakan berbagai kegiatan dalam keuangan sudah menggunakan sistem rangka meningkatkan kualitas dirinya. administrasi yang baik, yaitu dengan Kegiatan masjid melakukan pencatatan ketika ada uang untuk mendukung masuk dan uang keluar, untuk menghindari pelaksanaan aktivitas, hal-hal yang tidak di inginkan. Dan setiap penyediaan fasilitas dalam operasional, tahunnya diadakan audit lalu dilaporkan koordinasi kegiatan masjid baik internal kepada maupun ekternal masjid, dan pelaksanaan Kekurangannya di masjid jabalurohmah monitoring dan evaluasi (monev). tidak ada pengalokasian anggaran secara meliputi manajemen kegiatan persiapan Bagaimana dengan manajemen semua pengurus masjid. khusus . Oleh karena itu perlu di program masjid jabalurohmah Cirendeu? rencanakan pengalokasian anggaran. Manajemen program masjid jabalurohmah Beberapa adalah: hal yang perlu diperhatikan kaitanya dengan manajemen 1. Persiapan aktivitas masjid keuangan antara lain : a. Penganggaran, jabalurrohmah selalu di rencanakan b. dan disusun setiap menjelang akhir keuangan, d. Dana dan Bank. Tahun, sebagai melaksanakan acuan aktivitas Pembayaran jasa, c. Laporan dalam kegiatan Manajemen Dana Dan Usaha masjid. Mengumpulkan dana untuk biaya 2. Perencanaan jabalurohmah dan Program Cirendeu masjid operasional masjid memang pekerjaan Tangerang tidak mudah. Banyak kesulitan-kesulitan selatan 2013-2014. yang menghadang pengurus masjid. mulai dari orang-orang yang dapat dimintai bantuan Manajemen Keuangan. Administrasi keuangan adalah sistim dan alamatnya, sumbangannya, hingga sistem melacak atau cara administrasi yang mengatur keuangan pungutanya. organisasi. Uang yang masuk dan keluar mendatangi harus tercatat dengan rapi dan dilaporkan mengirimkan secara periodik. Demikian pula prosedur dilampirkan dengan blanko wesel/No. pemasukan dan pengeluaran dana harus Rekening. ditata dan dilaksanakan dengan baik. mengedarkan lis, amplop amal, meletakan Bagaimana dengan Pengurus rumah donatur surat Dan biasanya atau permohonan juga pengurus manajemen kotak amal ditempat umum: rumah makan, keuangan masjid jabalurohmah? Masjid rumah sakit, toko, apotek dan juga masih jabalurohmah banyak cara yang lain yang lebih kreatif dalam administrasi 92 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 Seperti yang dilakukan di beberapa masjid pengurus ,sulit mencari kader yang mau kontemporer memakmurkan saat ini yaitu dengan masjid, namun secara melakukan aktivitas seperti: Mengadakan ekternal hambatan yang dialami yakni Bazaar, Mengadakan pertunjukan, Menjual animo masyarakat masih kurang respon kalender, Lelang bangunan atau lelang terhadap ilmu, terutama ilmu agama dan renovasi tempat yang kurang strategis karena jauh masjid, wirausaha seperti: Koperasi,Membuka Membuat peluang Membuka BMT, dari pemukiman warga. Inilah yang kursus/Pelatihan- menjadi kendala masjid Jabalurohmah pelatihan, Toko, Penyewaan tempat dan dalam mensyiarkan Dakwah islam. Oleh lain-lain. karena itu pengurus harus memilki inovasi Bagaimana penggalangan dana manajemen dan usaha dan kreatifitas dalam menkonsep nilai yang dakwah kepada para jamaah masjid . dilakukan oleh masjid jabalurohmah dalam Langkah-langkah optimalisasi peran dan fungsi masjid? Jabalurrohmah manajemen penggalangan dana dan usaha peran dan fungsi masjid. yang dilakukan oleh masjid jabalurohmah Pengurus dalam Masjid mengoptimalkan masjid jabalurohmah adalah dengan melakukan: 1). Donatur sementara ini belum memiliki dan belum tetap,2). Tromol jumat, 3). Parkir dan, 4). melakukan langkah-langkah stratejik untuk Infak yang tidak mengikat. mengoptimalkan peran dan fungsi masjid . Oleh karena itu menurut hemat peneliti hendaknya jabalurohmah pengurus mencoba Oleh karena itu peneliti memberikan solusi masjid dan langkah-langkah yang harus dilakukan menggalang oleh pengurus masjid jabalurohmah dalam keuangan masjid melalui apa yang sudah optimalisasi peran dan fungsi masjid. di paparkan diatas sebagaimana masjid 1. Pengurus masjid Jabalurrohmah harus kontemporer saat ini. Sehingga masjid mengidentifikasi jabalurohmah kedepan lebih baik dan lebih konsidi objektif keberadaan masjid dan maju lagi. sinkronisasi dengan kondisi jumlah Hambatan atau Kendala Yang di dan mengenali dan pengelolaannya. Hadapi Masjid Jabalurohmah Cirendeu 2. Pengurus masjid jabalurrohmah harus Dalam Upaya Optimalisasi Peran dan melakukan pendekatan yang dapat Fungsi Masjid. dilakukan dalam rangka Hambatan yang terjadi sampai saat mengoptimalkan pengelolaan potensi ini secara internal minimnya motivasi yang masjid sebagai tempat pemberdayaan ditimbulkan dari para donatur dan 93 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 umat, antara lain adalah : Historis, menengah dan perencanaan jangka kultur, fungsional dan struktural. panjang, 3. Strategi yang dapat dioperasionalkan dari keempat pendekatan lalu mengorganisasikan kepengurusannya menjadi beberapa yang devisi/bidang yaitu devisi peribadatan dimaksud adalah : a). Sosialisasi fungsi dan dakwah, devisi pendidikan dan masjid yang sebenarnya (multi fungsi) perpustakaan,dan kepada pemeliharaan, pengelola dan masyarakat muslim/jamaah.b).Peningkatan kualitas kebersihan. manajemen masjid masjid yang meliputi devisi usaha, keamanan Dalam dan pelaksanaannya jabalurohmah melakukan takmir (imarah), manajemen ( idarah) beberapa upaya yakni mengarahkan, dan pemeliharaan( riayah),c). Pengurus membimbing, masjid melakukan dan memberikan motivasi. Agar semua peningkatan etos kerja, d). Pengurus kegiatan dapat berjalan sesuai dengan masjid apa Jabalurrohmah Jabalurrohmah jiwa membangun kewirausahaan.d).Pengurus masjid Jabalurrohmah mengkomunikasikan, yang telah sebelumnya perlu direncanakan adanya sebuah harus pengawasan. Ada empat tahap yang mengadakan penataan organisasi dan dilakukan dalam pengawasan yaitu administrasi e). menetapkan standar kerja, melakukan Pengurus masjid jabalurohmah harus pengukuran kerja, menetapkan apakah membuka prestasi itu sudah sesuai standar atau keuangan trobosan masjid. baru dengan kreatifitas dalam penggalangan dana belum dan mengambil tindakan korektif jika terdapat penyimpangan. 2. Faktor penghambat atau kendala yang KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dijumpai oleh masjid Jabalurohmah peneliti lakukan, maka peneliti mengambil Cirendeu kesimpulan bahwa: jamaah 1. Aplikasi fungsi manajemen Masjid masjid Jabalurohmah Cirendeu Pertama; tidak adanya tetap, dikarenakan lokasi strategis dari kurang meliputi pemukiman warga, sehingga jamaah Planning, Organizing, Actuating dan yang datang ke Masjid Cirendeu Controlling telah berjalan dengan baik. kebanyakan adalah para musafir yang Hal ini dapat dilihat dari masjid kebetulan Jabalurohmah membagi perencanaan Jabalurohmah. menjadi tiga tahap, yaitu perencanaan motivasi yang ditimbulkan dari para jangka pendek, perencanaan jangka donatur dan pengurus ,sulit mencari 94 lewat Kedua di Masjid Minimnya KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 kader yang mau memakmurkan masjid, pengurus untuk menciptakan suasana namun secara ekternal hambatan yang kompetitif dalam kebaikan sebagai dialami yakni animo masyarakat masih upaya dalam memakmurkan masjid kurang respon terhadap ilmu, terutama serta lebih memaksimalkan peran ilmu agama. Inilah yang menjadi humas dalam mempromosikan setiap kendala masjid Jabalurohmah dalam program mensyiarkan Dakwah islam dilakukan oleh para pengurus agar kegiatan yang akan 3. Faktor pendukung memiliki bangunan warga sekitar dapat berpartisipasi masjid yang indah, bersih dan nyaman dalam meramaikan setiap kegiatan sebagai pusat kegiatan keagamaan, yang akan dilakukan oleh Masjid memiliki Jabalurohmah. fasilitas masjid memadai yang seperti; 3. perpustakaan,komputer dan internet, telah ditentukan hendaknya para memiliki Tim audit ekternal keuangan pengurus menjalin dalam pengelolaan anggaran dasar dengan baik DKM. mengoptimalkan devisi usaha. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas keagamaan Masjid jabalurohmah, antara lain: Masjid Jabalurohmah hendaknya lebih mengoptimalkan potensi warga sekitar untuk dijadikan sebagai pengurus guna merangsang minat warga sekitar untuk memakmurkan masjid sebagai upaya dalam peningkatan aktivitas keagamaan di Masjid Jabalurohmah. 2. Di masjid Jabalurohmah hendaknya melakukan kebijakan komunikasi dan lebih DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia. Edisi Revisi, Jakarta, Penerbit Ghalia Indonesia,2002 Castra Wijaya, Cecep, Manajemen Masjid, 2010, h. 3-4) Copyright © 2005 - 2014 Masjid Raya Vila Inti Persada. Sumber : Institute Manajemen Masjid Depart Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, Cet ke-3,h.17 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka, 1993) Cet ke.3 h. 623 E Ayub.Moh, Manajemen Masjid Petunjuk Praktis bagi Para Pengurus. Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h.33-35. Gazalba,Sidi, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan (jakarta: Pustaka Antara,1999) h. 112 SARAN 1. Demi tercapainya sebuah tujuan yang untuk memberikan masa periode bagi para 95 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014 Hasanuddin, Manajemen Dakwah, UIN Jakarta: Jakarta Press 2005 h.2 Cet. 1 Hasibuan,Malayu, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2005, cet 4,h. 26 Jati Jutirasa dan John Suprihanto, Manajemen Umum sebuah Pengantar, (Yogyakarta, BPFE,1992) Cet. Ke2.hal 29 Jauhari,Ahmad, Kumpulan Naskah Khutbah Jumat, membentuk Generasi Qurani. Jakarta: BMI Departemen Agama RI,2007,h. 28-30) Mangun.M, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara) cet. Ke.1,h. 280 Modul Masjid Jabalurohmah Priode 2014 Moh. Iskandar , Ket DKM Masjid Jabalurohmah, Rabu, 13 Maret 2014,wawancara Pribadi) Muhtarom, Zaini, dasar-Dasar Manajemen Dakwah,( Yogyakarta; Al-Amin Press dan Ikfa, 19960 cet ke.11. h. 43 Mujieb,Abd, et al., Kamus Istilah Fiqh, jakarta : PT. Pustaka Firdaus, 1994 Rosyad Shaleh,Abd, Manajemen Dakwah Islam ( Jkarta: Bulan Bintang, 1993) Cet.3 h. 54 Sadili, Samsudin, manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. 1, CV Pustaka Sanusi, Anwar ,” Fungsi Masjid sebagai Pemberdayaan Ekonomi Umat” Artikel UIN). Shihab, Quraish, wawasan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1998) cet, ke 8. H. 460). Siagian,Sondang P, fungsi-fungsi Manajerial,( Jakarta: Bumi Aksara,1992) cet.2. h.128 Sokarno, K. Riset Pemasaran. Jakarta, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Bekerjasama Dengan STE IBI, 2002) Sutarmadi, Ahmad, Visi, Misi dan Langkah Strategi; Pengurus Dewan Masjid indonesia dan pengelola Masjid, Jakarta Logos Wacana Ilmu,2002. H. 19 Wanili, Khoiruddin, Eksiklopedia Masjid Hukum, adab dan Bid,ahnya. Jakarta: Darussunah Press. 2008) h. XV 96