Gambaran Pelaksanaan Peran Advokasi Perawat pada Pasien dan

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
deskriptif. Studi deskriptif merupakan alat untuk menemukan
makna
–
makna
baru,
menjelaskan
sebuah
kondisi
keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan
atau
mengategori
informasi.
Peneliti
bermaksud untuk
mengetahui suatu pengertian dari sudut pandang informan
berdasarkan pengalamannya (Danim, 2002). Studi deskriptif
yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu peneliti dapat
menyajikan
data
secara
sistematik
tentang
gambaran
pelaksanaan peran advokasi perawat pada pasien dan
keluarga di ruang Diamond B Rumah Sakit Ken Saras
Ungaran.
3.2 Partisipan Penelitian/sumber data
Sampel sumber data, peneliti menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik tersebut merupakan teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono,
2009).
21
Partisipan dalam penelitian ini adalah pasien dan
keluarga pasien di Ruang rawat inap Diamond B Rumah Sakit
Ken Saras. Adapun kriteri partisipan adalah sebagai berikut :
- Pasien yang sudah menjalani perawatan selama ±3 hari
- Pasien yang dikategorikan kedalam penyakit dalam
dengan pertimbangan sudah banyak tindakan yang
dilakukan oleh perawat dalam proses pemberian asuhan
keperawatan.
- Pasien dengan umur 30-50 tahun
- Pasien yang tidak terpasang alat Nasogastric Tubes dan
O2
- Pasien yang bisa diajak komunikasi
- Keluarga
Pasien
adalah
keluarga
terdekat
yang
menemani pasien selama menjalani perawatan
Sampel sumber data, peneliti menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik tersebut merupakan teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di ruang rawat inap Diamond B Rumah
Sakit Ken Saras Ungaran. Waktu penelitian dilaksanakan
pada tanggal 19 Mei 2014 – 25 Juni 2014. Pengambilan
partisipan dan kegiatan observasi dilakukan di Rumah Sakit,
22
wawancara dengan pasien dan keluarga pasien peneliti
lakukan di dalam lingkungan Rumah Sakit, selain lebih
fleksibel juga dapat menjalin hubungan saling percaya
antara peneliti, pasien dan keluarga pasien.
3.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan
wawancara
mendalam
(in-depth
interview)dan
observasi.
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara berinteraksi, bertanya dan
mendengarkan apa yang disampaikan secara lisan
oleh
partisipan
untuk
mengetahui
pendapat,
pandangan, pengalaman atau persepsi partisipan
tentang suatu permasalahan (Dharma, 2011).
Pendekatan wawancara yang dilakukan adalah
dengan menggunakan wawancara semi terstruktur
dengan menggunakan pedoman wawancara (interview
guide) yang dibuat oleh peneliti untuk menggali secara
lengkap dan detail tentang gambaran pelaksanaan
peran perawat advokasi bagi pasien dan keluarga
23
yang
terdiri
dari
beberapa
pertanyaan.
Peneliti
mewancarai pasien dan keluarga.
3.4.2 Observasi
Observasi
adalah
metode
pengumpulan
data
secara langsung di lapangan. Data yang diobservasi
berupa
sikap,
kelakuan,
perilaku,
tindakan
dan
keseluruhan interaksi antar manusia. Manfaat yang
diperoleh dari observasi yaitu menemukan hal - hal
yang tidak terungkap dalam wawancara yang bersifat
sensitive atau ingin ditutupi sehingga peneliti dapat
mengerti suatu gejala, peristiwa, fakta, mengetahui
validitas dan realibilitas (Raco,2010).
Data observasi akan dibuat dalam bentuk deskriptif
hasil pengamatan. Peneliti mengobservasi tindakan
advokasi yang dilakukan oleh perawat bagi pasien dan
keluarga di ruang Diamond B Rumah Sakit Ken Saras
Ungaran.
3.4.3 Alat bantu penelitian
3.4.3.1 Peneliti menggunakan alat bantu berupa alat
perekam
suara
(Handphone).
Hal
ini
dimaksudkan agar konsentrasi peneliti tidak
terganggu pada proses pengambilan data
24
tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban –
jawaban dari informan melainkan direkam.
3.4.3.2 Peneliti
juga
wawancara
menggunakan
yang
pedoman
mengarahkan
peneliti
mengenai data mana yang lebih dipentingkan.
Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan
yang telah disusun, dan ditunjukkan kepada
pembimbing
untuk
ditanyakan
kepada
partisipan
3.5 Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan proses berkelanjutan yang
membutuhkan
refleksi
terus
menerus
terhadap
data,
mengajukan pertanyaan – pertanyaan analitis, dan menulis
catatan singkat sepanjang penelitian (Creswell, 2010).
Salah satu teknik analisis data kualitatif adalah model
interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam
Herdiansyah, 2010), yang terdiri dari empat tahapan, yaitu :
3.5.1 Pengumpulan data
Pengumpulan
dilakukan
baik
data
dalam
sebelum
penelitian
penelitian,
kualitatif
pada
saat
penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Dapat pula
dikatakan bahwa proses pengumpulan data pada
25
penelitian kualitatif dengan menggunakan cara seperti
wawancara dan observasi.
3.5.2 Reduksi data
Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan
dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh
menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis. Data
dari hasil wawancara, observasi diubah menjadi
bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masingmasing.
3.5.3 Display data
Jika data telah disusun berdasarkan instrumen
pengumpul data dan telah berbentuk tulisan, yang
perlu dilakukan berikutnya adalah display data. Display
data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah
seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur
tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi
sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan
dikategorikan. Dalam
memberikan kode sesuai
dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah
dilakukan
3.5.4
Kesimpulan
Tahapan terakhir dalam rangkaian analisa ini yaitu
ditarik kesimpulan dari proses wawancara yang dibuat.
26
3.6 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan triangulasi. Triangulasi dimaksudkan sebagai
penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam
kasus
tunggal
digunakan
yaitu:
(Herdiansyah,2010).
Triangulasi
teknik.
Triangulasi
yang
Triangulasi
teknik
dilakukan untuk menguji kredibilitas data dengan mengecek
data melalui observasi.
Selain trianggulasi, peneliti juga akan mengadakan
member check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan dari member check
adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data
(Sugiyono, 2010). Lebih lanjut, Sugiyono (2010) menyatakan
bahwa jika data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi
data, maka data tersebut semakin dapat dipercaya. Jika tidak,
maka peneliti harus mendiskusikannya dengan pemberi data,
dan jika perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah
temuannya dan menyesuaikan dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data.
27
3.7 Etika penelitian
Dalam
penelitian,
banyak
hal
yang
harus
dipertimbangkan tidak hanya metode, desain namun juga ada
hal penting yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu “Ethical
principles”.
Dalam bukunya metode penelitian keperawatan dan teknik
analisa
data,
(Hidayat,
2007)
berisi
etika
penelitian
keperawatan yang perlu diperhatikan adalah:
3.7.1
Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan
antara peneliti dan partisipan dengan memberikan
lembar persetujuan yang diberikan sebelum peneliti
memulai penelitian agar partisipan menyetujui atau
bersedia menjadi subjek penelitian/partisipan tanpa
paksaan baik fisik/psikis.
3.7.2 Anonimity
Anonymity tidak menuliskan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar
pengumpulan data
3.7.3 Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan
masalah yang memberikan jaminan kerahasiaan dari
hasil penelitian baik informasi maupun masalah-
28
masalah lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
29
Download