REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PERISTIWA POLITIK TERPILIHNYA DONALD TRUMP SEBAGAI PRESIDEN AMERIKA SERIKAT (Studi pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan : Akuntansi Disusun oleh: Lisa Sakinah NIM: 13.110.038 UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MALANG 2017 PENDAHULUAN Peristiwa yang terjadi di sekitar pasar modal, baik itu lingkungan ekonomi maupun lingkungan non ekonomi, pada dasarnya mengandung informasi yang tidak dapat dipisahkan dari pasar modal. Salah satu peristiwa non ekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi pasar modal adalah peristiwa politik. Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa dapat dipelajari melalui event study atau studi peristiwa (Jogiyanto, 2010). Beberapa penelitian telah dilakukan antara lain oleh Budiman (2015), Charisah (2015) dan Rahayu (2007). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar bereaksi terhadap peristiwa politik, ditunjukkan dengan adanya perbedaan abnormal return dan trading volume activity di sekitar tanggal peristiwa. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan perbedaan abnormal return, trading volume activity dan trading frequency sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada tanggal 09 November 2016. METODE PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok LQ-45 di BEI periode Agustus 2016-Januari 2017. Pada Penelitian ini tidak dilakukan penarikan sampel, penelitian ini menggunakan semua populasi (studi sensus), artinya seluruh populasi dipilih menjadi responden. Hal ini mengacu pada Arikunto (2012) yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jadi, dalam penelitian ini jumlah sampelnya sama dengan jumlah populasi, yaitu sebanyak 45 perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mengakses dokumen-dokumen terkait dengan data tersebut melalui akses internet ke www.idx.co.id Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan uji normalitas data dengan pendekatan Kolmogorof-Smirnov, untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011). Selanjutnya digunakan dilakukan uji beda paired samples t-test. Menurut Ghozali (2011), jika nilai signifikasi paired samples t-test lebih kecil dari alpa 5%, maka hipotesis pertama, kedua, dan ketiga diterima. HASIL PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu abnormal return, trading volume activity, trading frequency. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return, trading volume activity dan trading frequency sebelum dan sesudah pengumuman terpilihnya Donald Trump sebagai Persiden Amerika Serikat pada tanggal 09 November 2016 pada perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2016 – Januari 2017. Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorof-Smirnov Dari hasil uji normalitas data atas abnormal return, trading volume activity, dan trading frequency menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dengan pendekatan Kolmogorof-Smirnov melebihi alpa 5%. Jadi, dapat dinyatakan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal, sehingga dapat dianalisis menggunakan paired samples t-test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorof-Smirnov Variabel Nilai Sig. (2-tailed) Sebelum Sesudah Kriteria Simpulan Abnormal return .905 .994 > 0.05 Normal Trading volume activity .985 .874 > 0.05 Normal Trading Frequency .993 .965 > 0.05 Normal Sumber: Data sekunder diolah peneliti tahun 2017 Hasil Uji Beda Paired Samples t-Test. Uji beda paired samples t-test dilakukan untuk menganalisis perbedaan abnormal return, trading volume activity, dan trading frequency sebelum dan sesudah peristiwa. Hasil pengujian hipotesis menggunakan paired samples t-test dengan software SPSS, disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Beda Paired Samples t-Test Nilai Sig. (2-tailed) Abnormal return 0.217 Trading volume activity 0.026 Trading Frequency 0.17 Sumber: Data sekunder diolah peneliti tahun 2017 Variabel Kriteria Simpulan > 0.05 < 0.05 < 0.05 Tidak ada perbedaan Ada perbedaan Ada perbedaan PEMBAHASAN Hasil penelitian pada pengujian hipotesis pertama membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal ini diduga karena kandungan informasinya kurang bernilai pada saat Donald Trump diumumkan sebagai presiden terpilih, Trump dipersepsikan oleh sebagian investor di BEI, belum mempunyai kewenangan untuk mengambil kebijakan atau keputusan apapun yang berdampak pada pasar modal di Indonesia. Sehingga, sebagian investor kemungkinan memilih wait and see sampai dengan dilantiknya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitiannya Marston (1996) dalam Setyawan (2006) yang membuktikan bahwa ada dua sebab utama mengapa kandungan informasi tidak memiliki nilai yang berarti. Pertama, karena kualitas informasi yang kurang berharga. Kedua, yaitu karena distribusi informasi kepada investor yang kurang lancar. Berbeda halnya pada hasil pengujian hipotesis kedua dan ketiga, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan trading volume activity dan trading frequency sebelum dan sesudah pengumuman terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal ini diduga karena peristiwa tersebut di anggap memiliki kandungan informasi yang berarti oleh sebagian investor, sehingga sebagian investor beramai-ramai merubah investasinya dengan membeli dan atau menjual saham-sahamnya, yang pada akhirnya berdampak signifikan terhadap trading volume activity dan trading frequency. Meskipun demikian, dalam penelitian ini aktivitas ini tidak berdampak signifikan terhadap abnormal return. Hal tersebut terjadi, menurut Baron (1995) dalam Parmadi dan Dharmawangsa (2014) menyatakan bahwa perbedaan penting antara pengujian harga dan volume perdagangan saham adalah bahwa harga merefleksikan perubahan dalam pengharapan pasar sebagai suatu keseluruhan, sedangkan volume perdagangan saham merefleksikan perubahan dalam pengharapan investor secara individual. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, pertama, tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman terpilihnya Donald Trump; kedua, terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat; dan ketiga, terdapat perbedaan trading frequency sebelum dan sesudah pengumuman terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. SARAN Kepada para calon investor dan para investor hendaknya lebih mencermati peristiwa-peristiwa politik, sehingga mereka dapat lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasinya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Budiman, Agus. 2015. Analisis Perbandingan Average Abnormal Returm dan Average Trading Volume Activity Sebelumd Sesudah Peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 dan 2014 (Studi Pada Saham-saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia). SKRIPSI. Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Diakses via google.com Charisah, Siti. 2015. Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada Pemilu Tahun 2014 (Studi Kasus pada Perusahaan yang Termasuk dalam JII). SKRIPSI. Yogyakarta: Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diakses via google.com Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2009. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: UNDIP. Jogiyanto, H.M. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. UGM. Parmadi, Adiputra dan Dharmawangsa. 2014. Analisis Reaksi Investor terhadap Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Bursa Efek Indonesia (Event Study terhadap Kenaikan Harga BBM 21 Juni 2013). E-Journal S1-Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2 No. 1, hal 9-10. Diakses via google.com Rahayu, C. Wahyu Estining. 2007. Reaksi Pasar Modal terhadap Pengumuman Perombakan (Reshuffle) Terbatas Kabinet Indonesia Bersatu (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jakarta). Sinergi, Vol. 9 No. 2, Juni 2007, Hal: 129-142. Diakses via google.com Setyawan, St Tri Adi. 2006. Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Kenaikan Harga BBM (Studi Kasus: di Bursa Efek Jakarta untuk Saham-Saham LQ-45). Tesis. Universitas Dipenogoro. Diakses via google.com