Document

advertisement
ABSTRACT
CARBON TRADING ACCORDING TO INTERNATIONAL LAW AND
THE IMPLEMENTATION IN INDONESIA
By
SHINTA WAHYU PURNAMA SARI
Climate change caused by global warming that triggered the increase in
greenhouse gas emissions. Climate change cannot be avoided, but at least, its
impact can be minimized; through carbon trading among countries. This research
aims to describe the carbon trading according to international law and the
implementation in Indonesia. It uses juridical-normative research methods. To
follow up the climate change issues, then countries try to solve it by taking an
action to reduce the emissions through the first Earth Summit in Rio De JaneiroBrazil in 1992, which produces the Convention on Climate Change (UNFCCC);
one of the achievements of the UNFCCC is the Kyoto Protocol, wherein the
Protocol contains two important things, namely the commitment of developed
countries to reduce the rate of emissions compared to 1990, and the possibility of
carbon trading mechanisms. Indonesia is one of the countries that have ratified
both the UNFCCC through Law No. 6 of 1994, and the Kyoto Protocol through
Law No. 17 of 2004. After Kyoto Protocol, there’s Bali Action Plan, that offers
Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degredation (REDD), and
carbon trading also can be carried out by REDD.
Keywords: Carbon Trading, International Law, Indonesia
ABSTRAK
PERDAGANGAN KARBON MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA
Oleh
SHINTA WAHYU PURNAMA SARI
Perubahan iklim merupakan akibat pemanasan global yang dipicu dari
peningkatan emisi Gas Rumah Kaca. Perubahan iklim tidak dapat dihindari, tetapi
setidaknya bisa diminimalisir dampaknya; salah satunya dengan upaya kerjasama
negara-negara melalui perdagangan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk
memaparkan mengenai perdagangan karbon menurut hukum internasional dan
implementasinya di Indonesia. Menggunakan metode penilitian yuridis-normatif.
Upaya masyarakat internasional melalui KTT Bumi I di Rio De Janeiro-Brazil
pada 1992, menghasilkan diantaranya yaitu Konvensi tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC); salah satu capaian dari UNFCCC ialah Protokol Kyoto, dimana
Protokol tersebut mengandung dua hal penting, yaitu komitmen negara maju
untuk mengurangi laju emisi dibandingkan dengan tahun 1990, dan kemungkinan
mekanisme perdagangan karbon. Indonesia adalah salah satu negara yang telah
meratifikasi baik UNFCCC melalui UU No. 6 tahun 1994, maupun Protokol
Kyoto melalui UU No. 17 Tahun 2004. Setelah Protokol Kyoto, terdapat Bali
Action Plan, yang menawarkan pengurangan emisi melalui deforestasi dan
degredasi hutan, yang mana perdagangan karbon juga dapat dilakukan melalui
REDD.
Keywords: Carbon Trading, International Law, Indonesia
Download