68 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. PT ITP, Tbk dalam menjalankan operasi produksinya mempunyai dua jenis struktur rantai pasokan yang melibatkan berbagai tahapan-tahapan dari pemasok hingga pelanggan (end-user). Struktur rantai pasokan PT ITP yang pertama adalah struktur rantai pasokan proses order barang jadi/semen. Struktur rantai pasok proses order barang jadi/semen terdapat aliran material dan informasi. Skema rantai pasok proses order barang jadi/semen yang terjadi aliran informasi diawali dari konsumen (enduser) – city distributor (CD) – main distributor (MD) – PT ITP – pemasok. Sedangkan yang terjadi aliran material pada rantai pasok proses order barang jadi/semen adalah sebaliknya, diawali dari supplier (pemasok) – PT ITP – main distributor (MD) – city distributor (CD) – konsumen (end-user). Struktur rantai pasokan PT ITP yang kedua adalah struktur rantai pasokan proses fisik. Struktur tersebut juga terdapat aliran material dan informasi. Skema dari struktur tersebut yang terjadi aliran material diawali dari pemasok – PT ITP – distributor/toko/pelanggan (end-user). Sedangkan yang terjadi aliran informasi sebaliknya, diawali dari distributor/toko/pelanggan (end-user) – PT ITP – pemasok. b. Hasil yang diperoleh dari hasil pengukuran kinerja metrik : (1) level 1 adalah POF = 82,43%, OFCT = 2 hari, COGS = 53,84% dan CTCCT = 53 hari. Dari hasil benchmark, nilai POF dan COGS belum mencapai target. Sedangkan nilai OFCT dan CTCCT PT ITP telah melewati target yang diterapkan. Dari penelitian gap analysis, diperoleh PT ITP mengalami banyak biaya yang hilang, karena ketidakefisienan dan ketidakefektifan SCM ; (2) Pada level 2 ditelusuri lebih detil lagi dari level 1 dengan melakukan pemetaan level 2, diperoleh hasil proses deliver semen memiliki kinerja paling rendah dan dilakukan analisis pada 69 level 3 guna memaparkan lebih detil lagi proses deliver dengan kinerja paling rendah. c. PT ITP telah menerapkan SCM dengan baik, yaitu menerapkan kelima proses manajemen inti dalam SCM, sehingga seluruh unsur rantai pasok saling terintegrasi dan menghasilkan kinerja cukup baik, namun kurang memperhatikan proses pengiriman, yaitu proses kinerja bidang ekspedisi dan transportasi yang merupakan jantung distribusi barang. Alternatif pemecahan atas masalah tersebut adalah PT ITP harus fokus dan konsisten dalam proses pengiriman untuk mencapai target-target metrik kinerja SCM yang telah ditetapkan. Dengan demikian, PT ITP dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen dan meningkatkan keuntungan perusahaan. 2. Saran Dukungan dan komitmen dari manajemen puncak, serta partisipasi seluruh pihak dan fungsi perusahaan, baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan, dapat memperlancar proses penerapan SCOR Model, sehingga dapat mewujudkan rantai pasokan efisien dan terintegrasi, diantaranya di tingkat internal melalui pelatihan berkelanjutan. Pemborosan/lost opportunity yang serius dalam sistem SCM dapat diatasi dengan melakukan kesepakatan tujuan bersama dalam hal kontrak kerjasama dari sebuah hubungan jual/beli, diikuti dengan kepercayaan bersama dan dilanjutkan dengan budaya organisasi yang sejalan di antara organisasi pembeli dan pemasok, di antaranya perbaikan saluran distribusi, terutama bagian ekspedisi dan transportasi, di samping peningkatan sistem komputerisasi, perbaikan meningkatkan kinerja SCM. armada dan penambahan armada untuk