Manajemen Produksi dan operasi

advertisement
III. PERENCANAAN &
PENGENDALIAN OPERASI
III.1. PERAMALAN



Perencanaan dan pengendalian operasi menuntut penaksiran
atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan
disediakan organisasi di masa mendatang, dan hal ini dapat
dibantu dengan perkiraan (peramalan).
Yang menjadi perhatian adalah waktu peramalan, metode
peramalan yang dikehendaki, satuan peramalan.
Metode-metode peramalan dapat dibagi ke dalam tiga
katagori utama yaitu Metode Ekstrapolasi atau Deret Berkala
((time series), Metode Kausal (explanatory), dan Metode
Kualitatif (judgment).



Time Series mis. Metode rata-rata bergerak (moving average
method), Metode perataan exponensial, Box Jenkins, dll.
Metode Kausal mis. Analisis regresi, Model ekonomerik, dll
Metode Kualitatif mis. Metode delphi, Survai pasar, Analogi
historis dan Analisis daur kehidupan, Prakiraan berdasarkan
skenario, dll.
III.2. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SEDIAAN



Pengendalian dan pemeliharaan persediaan barang
baku, komponen, consumable material, tolls, dll)
masalah yang umum dalam suatu perusahaan
kebanyakan perusahaan manufaktur, hal tersebut
persentase yang besar dari modal kerja.
fisik (bahan
merupakan
dan dalam
mempunyai
Persediaan berguna sebagai proteksi terhadap perubahan
permintaan, menjaga dan meningkatkan kelangsungan atau laju
produksi, menekan biaya bahan total dengan memanfaatkan diskon
kuantitas, menekan biaya produksi
Ada dua persediaan yaitu persediaan independen (permintaan
didasarkan pada riwayat penggunaan dan variasi statistiknya) dan
dependen (permintaan didasarkan oleh jadwal produksi untuk
produk akhir).
III.3. TITIK SEDIAAN DALAM SUATU SISTEM PRODUKSI-DISTRIBUSI




Mengidentifikasi titik-titik sediaan (stock point) utama dalam suatu
sistem produksi-distribusi, mulai dari pemesanan bahan baku dan
suplai, melalui proses produksi, dan berpuncak pada ketersediaan
barang jadi untuk konsumsi pemakai.
Proses produksi membutuhkan persediaan (stock) bahan baku dan
suplai dengan biaya minimum dan jadwal yang sesuai
Persediaan barang setengah jadi dikonversi ke sediaan barang jadi
Tingkat sediaan barang jadi bergantung pda kebijakan yang
digunakan untuk menentukan ukuran lot (lot size) dan saat (timing)
produksi serta pada tingkat penggunaan yang ditentukan oleh
pesanan distributor

Distributor dan pengecer menyediakan produk bagi konsumen untuk
sediaan barang jadi.
III.4. MODEL SEDIAAN DASAR
Sasaran model sediaan dasar adalah menentukan jumlah
pemesanan optimal yang meminimalkan biaya total untuk
menyimpan sediaan dan memproses pesanan.
 Biaya Penyimpanan (Holding Cost) = (Q/2) H
(fungsi linier Q)
 Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
(fungsi non linier Q)
= (D/Q) S
 Biaya Total Inventory : TC = (Q/2) H + (D/Q) S (fungsi non linier Q)
dimana :
D =
Q =
S =
H =
permintaan bahan persatuan waktu (demand)
jumlah barang pada setiap pesanan
biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
biaya penyimpanan per unit per tsatuan waktu


Biaya penyimpanan (holding cost) adalah biaya yang berhubungan
dengan penyimpanan persediaan dari waktu ke waktu.
Meliputi biaya barang yang menjadi usang, dan biaya yang
berkaitan dengan gudang, seperti biaya tempat (sewa, penyusutan
bangunan, pajak, asuransi dll), biaya penanganan material, biaya
tenaga kerja, pencurian, kehilangan dll.
Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya untuk proses
pemesanan, administrasi pendukung, formulir dll.
Model Grafik Model Sediaan Dasar
Annual
cost
Total Cost = (Q/2) H + (D/Q) S
TCmin
HQ
Holding Cost =
Minimum
total cost
2
SD
Order Cost =
Q
Optimal order
Qopt
Order Quantity (Q)
Bila Q terlalu banyak , biaya simpan tinggi sedangkan bila Q
terlalu sedikit, biaya pesan tinggi
Untuk menghitung Q yang optimum dipergunakan perhitungan
dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), dimana dengan
metode EOQ ini akan didapatkan biaya inventory yang minimum
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
Suatu metode untuk menentukan jumlah pesanan yang
optimal dengan biaya yang paling ekonomis.
Bila : D = permintaan bahan persatuan waktu (demand)
Q = jumlah barang pada setiap pesanan
S = biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per tahun
P = harga beli per unit
Biaya Inventori : TC = (Q/2) H + (D/Q) S
. . . . . . . (1)
Biaya Total (Inventori & Pembelian) : TCP = (Q/2) H + (D/Q) S + P D . . . (2)
Dari persamaan (1) , dengan penurunan differensial dan persyaratan
nilai minimum diperoleh nilai Q untuk TCminimum sebagai berikut :
Qoptimal 
2SD
H
Rumus di atas dikenal dengan rumus model Economic Order Quantity (EOQ),
dimana nilai Q yang diperoleh dapat meminimalkan total cost biaya inventori
EOQ 
CONTOH No. 1
2SD
H
III.5. ANALISA KEPEKAAN
EOQ merupakan model yang tangguh (robust),
memberikan jawaban yang memuaskan meskipun terdapat
beragam variasi dalam parameternya.
Karena berbagai pertimbangan praktis (ketentuan beban
mutan truk, kendala ruang gudang, dsb), terkadang sulit
untuk mengikuti kebijakan EOQ secara persis. Dan dalam
pengamatan memang sering kali sulit untuk menentukan
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang akurat.
Analisa kepekaan dapat mengungkap sebarang
kesalahan dalam TC akibat estimasi dan biasanya hanya
mengakibatkan kenaikan kecil pada TC.
Contoh no. 2 memperlihatkan bahwa EOQ benar-benar
tangguh dan kesalahan yang signifikan tidak terlalu besar
biayanya Atribut model EOQ ini paling mudah digunakan
karena terbatasnya kemampuan untuk meramalkan
permintaan, biaya penyimpanan, dan biaya pemesanan
secara teliti. Dapat pula dilihat pada grafik di depan
bahwa kurva TC adalah bathtub dan karenanya biaya
naik secara perlahan di sekitar titik EOQ.
III.6. TITIK PEMESANAN KEMBALI (REORDER-POINT)
atau ROP
Titik waktu dimana pemesanan dilakukan kembali, setelah
persediaan mencapai jumlah tertentu, sehingga tidak terjadi
kekurangan barang (bahan baku, komponen)
ROP = D L + S
dimana :
D = permintaan per satuan waktu
L = lead time (waktu tunggu)
S = safety stock
KURVA TITIK PEMESANAN KEMBALI
Q
Q
QTY
Q
ROP
ROP
Q
= Jumlah pemesanan
ROP
= Titik Reorder Point
L = a-b
= Lead Time
T = c-d
= interval pemesanan
ROP
CONTOH No. 3 & 4
S
a
b
c
Time
d
16
III.7. MODEL DISKON KUANTITAS
Diskon kuantitas secara sederhana merupakan harga yang
dikurangi karena sebuah barang dibeli dalam jumlah
yang besar.
Formula EOQ dasar merumuskan harga beli yang bersifat
tetap (fixed price). Bila ada diskon kuantitas, persamaan
biaya tidak lagi menjadi fungsi kontinyu dari jumlah
pemesanan (quantity order) tetapi akan dipengaruhi oleh
diskon harga.
MODEL DISKON KUANTITAS
Diskon Kuantitas adalah harga (price-P) yang dikurangi karena sebuah barang
dibeli dalam jumlah yang besar.
Contoh;
NO
KUANTITAS DISKON
DISKON (%)
HARGA
DISKON (P)
1.
0 sd. 999
Tidak ada diskon
2.
1.000 sd. 2.000
4
$ 4,80
3.
Di atas 2.000
5
$ 4,75
$ 5,00
Faktor utama dalam mempertimbangkan diskon karena kuantitas adalah
antara biaya produk yang berkurang dan biaya penyimpanan yang
meningkat.
Biaya total = Biaya order + Biaya penyimpanan + Biaya produk
atau
TCT = (D/Q) S + (Q/2) H + PD
Kuantitas yang akan meminimalkan biaya persediaan tahunan total
harus ditentukan. Karena terdapat beberapa diskon, proses ini
melibatkan empat langkah.

Langkah 1
Untuk setiap diskon, hitunglah sebuah nilai untuk ukuran pesanan yang
optimum Q*, dengan menggunakan persamaan
Q* 
2SD
IP
IP menyatakan bahwa harga dari barang tersebut merupakan sebuah
faktor dalam biaya penyimpanan tahunan. Biaya penyimpanan dinyatakan
sebagai persentase harga satuan.

Langkah 2
Bila kuantitas pesanan terlalu rendah untuk memenuhi persyaratan diskon,
maka dilakukan penyesuaian kuantitas pesanan ke kuantitas yang paling
rendah yang memenuhi syarat


Langkah 3
Dengan menggunakan persamaan biaya total, hitunglah biaya total untuk
setiap Q* yang ditentukan pada langkah 1 dan 2 (menggunakan Q* yang
telah disesuaikan).
Langkah 4
Pilih Q* yang memiliki biaya total terendah.
CONTOH No. 5
Download