1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Jumlah populasi

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Jumlah populasi ternak babi di Indonesia setiap tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010 diprediksi jumlah babi di Indonesia mencapai
8.667.250 dan peningkatan setiap tahun mencapai 8,65% (Anonim, 2005). Namun
dengan peningkatan jumlah populasi babi ditemukan berbagai agen bakterial pada
babi yang menimbulkan infeksi menular dan zoonosis. Penyakit infeksi
merupakan salah satu masalah terbesar tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di
seluruh dunia. Infeksi ini menyebabkan kerugian antara lain adalah penurunan
produksi, angka kematian ternak serta penularan infeksi ke manusia.
Streptococcus suis merupakan bakteri yang sumber penularannya adalah
hewan babi (Soedarto, 2003). Sudah 20 tahun terakhir ini Streptococcus suis
menjadi masalah besar bagi perusahaan-perusahaan ternak babi karena tidak
hanya menyerang hewan ternak tetapi juga dapat menginfeksi manusia (Guet al.,
2009).Streptococcus suispada hewan dapat ditemukan pada tonsil palatina babi
dalam bentuk komensal atau patogen oportunis (Salasia dan Lämmler, 1994).
Klasifikasi menurut Lancefield, Streptococcus suistermasuk kedalam grup D
(Quinn, 2002).
1
2
Streptococcus suis pada ternak sering menimbulkan angkakematian yang
tinggi yangberakibat fatal pada babi, hal ini nampak dengan terjadinya meningitis
yang ditandai dengan demam, depresi, gangguan koordinasi dan kelumpuhan.
Pada manusia Streptococcus suis menunjukkan gejala klinis berupa
demam yang kadang-kadang diikuti dengan meningitis (Soedarto, 2003).
Banyaknya kerugian yang muncul akibat infeksi Streptococcus suis maka perlu
dikembangkan penggunaan antibiotik yang tepat pada hewan ternak. Penggunaan
antibiotik dipilih karena karena harga dan hasil yang didapat maksimal, sehingga
dapat menekan angka kematian ternak dan penggunaan obat-obat pendukung yang
bersifat suportif serta vitamin dapat dikurangi pemakaiannya untuk menekan
biaya produksi (Anonim, 1980).
Antibiotik dapat diberikan melalui makanan, minuman maupun secara
parenteral (Branders et al., 1991). Akan tetapi dengan semakin luasnya
penggunaan antibiotik, timbul masalah baru yaitu meningkatnya resistensi bakteri
terhadap antibiotik (Karuniawatidan Mardiastuti, 2007). Penggunaan terapi
antibiotik memperlihatkan bahwa berbagai penyakit bakterial menurun dan
sebaliknya seolah-olah penyakit viral menjadi meningkat, padahal infeksi
bakterial tetap menjadi penyebab utama infeksi (Salasia, 2012).
Fenomena ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian uji
antibiotik terhadap Streptococcus suis dengan menggunakan berbagai jenis
antibiotik untuk mengetahui sifat resistensi antibiotik. Hasil yang diperoleh
nantinya dapat mengetahui sifat resistensi antibiotik diharapkan dapat mengurangi
tingkat penularan Streptococcus suis dari hewan ke manusia.
3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas/resistensi isolat
Streptococcus suis yang berasal dari swab tonsil babi di daerah Papua terhadap
berbagai antibiotik.
Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas
penggunaan antibiotik untuk pengobatan infeksi Streptococcus suis pada babi dan
mengetahui penularan antar babi dan antar manusia.
Download