PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PAPAIN TERHADAP KADAR PROKSIMAT DAN NILAI RENDEMEN HIDROLISAT PROTEIN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) Ima Wijayanti, Romadhon, Laras Rianingsih Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, FPIK UNDIP Abstrak Ikan bandeng dengan kandungan protein yang tinggi dapat berpotensi sebagai bahan baku HPI dan kajian HPI ikan tersebut masih belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim papain terhadap kualitas hidrolisat protein ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) segar. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap untuk menganalisis pengaruh konsentrasi enzim papain (4%, 5% dan 6%) terhadap mutu hidrolisat protein ikan bandeng Hidrolisat protein ikan bandeng dapat dihasilkan melalui hidrolisis enzimatis menggunakan enzim papain. Parameter yang diamati adalah rendemen dan kadar proksimat (kadar protein, lemak, air dan abu). Jenis Enzim dan konsenterasi berpengaruh nyata pada kadar proksimat protein, lemak, air dan rendemen, tetapi tidak berpengaruh nyata pada kadar abu. Kondisi optimum untuk menghidrolisis daging ikan bandeng menjadi hidrolisat protein dengan konsentrasi enzim papain sebesar 5% (b/v). Kata kunci : ikan bandeng (Chanos chanos), hidrolisat protein ikan, enzim papain Abstract Milkfish with high protein content has potential as the raw material of HPI and HPI review of the fish has not been implemented. This study aims to determine the effect of the concentration of the enzyme papain to the quality of the protein hydrolyzate of fresh milkfish (Chanos Chanos Forsskal). This study was conducted laboratory experimentally. The trial design used in this study was complete random design to analyze the effect of papain enzyme concentrations (4%, 5%, and 6%) toward the quality of protein hydrolyzate of milkfish. Protein hydrolyzate of milkfish could be produced by enzymatic hydrolysis using papain enzyme. The obse rved parameters were the yield and the proximate level (level of protein, fat, water, and ash). Type of enzyme and concentration had significant effect toward the proximate level of protein, fat, water, and yield, but not significant toward the level of as h. The optimal condition to hydrolyze milkfish flesh into protein hydrolyzate was by using papain enzyme with concentration of 5% (b/v). Keyword: Milkfish, hydrolyzate of protein, enzyme papain PENDAHULUAN maupun air laut. Menurut Saparinto Indonesia merupakan negara maritim yang besar dalam perikanan air mempunyai perikanan, tawar, air potensi baik payau, (2007), potensi akuakultur air payau, yakni dengan sistem tambak diperkirakan mencapai 931.000 ha dan hampir telah dimanfaatkan 13 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 potensinya 100% dan digunakan untuk mempunyai nilai nutrisi yang tinggi memelihara ikan bandeng (Chanos sehingga digemari oleh masyarakat. chanos Forsk) dan udang (Pennaeus Bandeng mengandung protein yang sp.). tinggi yaitu mencapai sebagian hingga besar Bandeng satu ikan merupakan laut dikonsumsi yang dan Indonesia. salah banyak diproduksi Hal tersebut ikan sebab rasanya itu gurih dan 20% oleh berpotensi juga diolah menjadi hidrolisat protein ikan. di karena yang Hidrolisat protein merupakan protein yang mengalami degradasi bandeng dapat dibudidaya di air laut, hidrolitik dengan asam, basa, atau payau, tawar dan termasuk ikan yang enzim proteolitik. mudah beradaptasi dengan asam amino dan peptida. Hidrolisat lingkungan serta terhadap protein memiliki beberapa kegunaan tahan penyakit (Kordi 2009). Jawa Tengah pada merupakan farmasi. salah satu sentra industri Hasilnya berupa pangan Beberapa penelitian budidaya bandeng di Indonesia dan menunjukkan bahwa potensi protein digunakan lahan untuk bandeng ikan maupun hidrolisat sebagai mencapai 6.975 Ha. Data produksi bahan makanan tambahan dalam sup, bandeng tahun 2009 sekitar 86.000 kuah daging, penyedap sosis, biskuit, ton dan mengalami kenaikan 14,5% dan crackers. Selain itu hidrolisat selama kurun waktu 5 tahun (2005- protein juga dapat disertakan untuk 2009). diet Produksi bandeng nasional pada penderita ditargetkan mencapai 600.000 ton di pencernaan tahun 2013 (Ditjen budidaya, 2006). 1990). Proses pembuatan hidrolisat Produksi bandeng yang protein (Pigot di dan gangguan Tucker, dalam industri cukup besar berpotensi untuk diolah menggunakan proses enzimatis, yang menjadi dipandang berbagai bernilai tambah. produk yang Beberapa produk lebih sesuai dan lebih murah. Proses pengolahannya lebih olahan bandeng yang sudah dikenal cepat antara protein tanpa kehilangan banyak bandeng duri lunak, bandeng asap asam amino esensial. Kajian dan mengenai lain: lain-lain. bandeng tanpa duri, Bandeng merupakan dan memberikan hidrolisat hidrolisat protein ikan 14 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 (HPI) sudah dilakukan. cukup banyak Penggunaan enzim protease pada proses protein ikan dilakukan memperoleh hidrolisat untuk produk berkualitas. yang Enzim Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Bahan dan Alat papain Bahan baku yang digunakan merupakan salah satu enzim protease dalam yang pada bandeng segar, enzim papain dan pembuatan HPI. Hidrolisat protein enzim bromelin. Bahan kimia yang ikan dari ikan selar, lele dumbo dan digunakan untuk menganalisa produk ikan rucah, menunjukkan konsentrasi hidrolisat enzim papain H2 SO 4 , H3 PO3 , MgCO 3 , NaOH, dapat hidrolisis digunakan 5% dengan waktu rata-rata 6 jam penelitian BaCl, 2005; Koesoemawardani et al., 2008; proksimat. 2011) Penelitian adalah adalah K 2 SO 4 , ikan MgO, CH3 COOH, HCl, Na2 S2 O3 , AgNO 3 , memberikan hasil terbaik (Hidayat, Widadi, ini lain heksana untukanalisis kadar Peralatan yang digunakan menunjukkan HPI dari kerang Mas pada penelitian ini antara lain adalah Ngur membutuhkan kain saring, gelas ukur, erlenmeyer enzim 6% Penelitian enzim (Purbasari, ini mengetahui 2008). dan pendingin tegak, pemanas air untuk (hot plate) dengan pengatur suhu, bertujuan pengaruh papain hidrolisat konsentrasi konsentrasi terhadap protein ikan kualitas bandeng (Chanos chanos Forsskal) segar. centrifuge dan pengering beku (freeze dryer), seperangkat peralatan laboratorium untuk analisa kimia produk hidrolisat ikan seperti labu kjeldahl, perangkat alat destilasi, BAHAN DAN METODE perangkat alat ekstraksi soxlet, oven, Waktu dan Tempat desikator, Penelitian selama bulan enam ini yaitu mulai Mei sampai dengan bulan Oktober bulan, dilaksanakan 2014. Tempat cawan porselin, tanur pengabuan, kertas saring whatman. yang digunakan selama penelitian adalah 15 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Prosedur Pembuatan Hidrolisat Protein Ikan rancangan acak menganalisis Daging ikan pengaruh konsentrasi telah enzim papain (4%, 5% dan 6%) dicincang dicampur dengan air (1 : terhadap mutu hidrolisat protein ikan 4) dan enzim (papain dan bromelin) bandeng. Analisis dengan berbagai konsentrasi (4%, digunakan adalah 5%, (ANOVA), apabila data F hitung 6%), yang lengkap kemudian dilakukan yang analisis ragam hidrolisis pada suhu 55°C dengan lebih menggunakan pemanas air dengan dilanjutkan dengan uji beda nyata pengatur suhu selama 6 jam. Untuk jujur (BNJ) untuk melihat perbedaan menjaga kestabilan pH tetap 7 pada masing- masing perlakuan. saat proses digunakan hidrolisis besar data dari F table maka berlangsung CHCOOH sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN pengatur suasana asam dan NaOH Komposisi sebagai Hidrolisat Protein Ikan Bandeng pengatur suasana basa. Selanjutnya dilakukan penginaktivan Kimia Komposisi (Proksimat) kimia hidrolisat enzim pada suhu 90°C selama 20 protein ikan (HPI) bandeng (Chanos menit, penyaringan, chanos) sehingga diperoleh sentrifuse fraksi larutan yang kemudian dipekatkan dengan freeze dryer untuk hidrolisa pekatan Terhadap sehingga hidrolisat komposisi proksimat berupa kadar protein, lemak air dan abu. Protein Protein diperoleh protein produk dengan menghilangkan air yang ditambahkan pada proses awal ditentukan hidrolisat ikan. ini dilakukan uji kadar proksimat (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar ponen terpenting hidrolisat bertujuan kebutuhan khususnya protein) dan rendemen. merupakan dalam protein protein dari produk ikan untuk hasil kom- yang memenuhi hewani, perikanan. Tingkat mutu dari produk hidrolisat Rancangan Penelitian dan Analisis ini sangat ditentukan oleh kadar zat Data terlarut, terutama kadar proteinnya, Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah yang dihitung dengan kadar total nitrogen (Syahrizal, 1991). 16 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Kandungan protein Bandeng dengan HPI ikan bahan baku awal yang digunakan. enzim dan Hal ini menunjukkan bahwa terjadi konsentrasi berbeda disajikan pada peningkatan Tabel 1. proses Tabel 1. Komposisi Protein Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Konsentrasi Enzim Papain Berbeda terdapat pada produk hidrolisat ini Konsentrasi (% ) 4 5 6 Kadar Protein (% ) 61,44±0,9a 66,33±0,86b 66,07±0,15b Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) kadar protein hidrolisis. adalah protein protein yang terbuang setelah Protein terlarut, tidak sedangkan larut pada yang sudah saat proses penyaringan. Peningkatan kandungan protein dalam produk hidrolisat disebabkan selama proses hidrolisis terjadi konversi protein yang bersifat Hasil analisis menunjukkan konsenterasi ragam tidak larut menjadi senyawa nitrogen enzim yang bersifat larut, selanjutnya berpengaruh nyata terhadap kadar terurai protein (P<0,05). yang lebih sederhana, seperti peptida Kadar protein HPI dengan hidrolisis dan asam amino sehingga mudah enzim diserap HPI bandeng papain konsentrasi 5% menunjukkan dan 6% tidak menjadi oleh senyawa-senyawa tubuh (Kirk dan Orthmer, 1953). Shahidi et al. (1995) berbeda nyata. Hasil ini tidak jauh menyatakan berbeda dengan beberapa penelitian hidrolisis yang menunjukkan konsenterasi 5% perubahan optimal untuk produksi HPI pada dengan ikan rucah (Koesoemawardani et.al, dengan mikroskop elektron pada otot 2011) dan ikan lele (Widadi, 2011) ikan dengan kadar protein masing-masing protein miofibril terdegradasi selama 24,7% dan 53,9%. Sedangkan Hasil proses hidrolisis. Penelitian Purbasari secara enzimatis melibatkan proses menunjukkan konsentrasi (2008) optimum bahwa protein reaksi enzimatis, terjadi struktur sangat Cod pemutusan pada jaringan cepat. ikan Pengamatan memperlihatkan bahwa Proses hidrolisis ikatan peptida dalam adalah 6% dengan kadar protein protein sebesar 77,58%. sehingga terbentuk senyawa nitrogen Kandungan hidrolisat lebih protein tinggi dari oleh enzim proteolitik produk pada 17 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 yang terlarut dalam larutan hidrolisat penelitian lain yaitu HPI protein ikan. 5,37% (Hidayat, 2005) dan lebih tinggi dibanding Lemak ikan selar HPI lele 1,94% (Widadi, 2011) dan Kingfish 0,98% Kandungan lemak pada HPI (Abdulazees et al., 2013). merupakan komponen yang cukup penting. Kadar lemak Shahidi and Botta (1994) sebaiknya melaporkan bahwa penurunan kadar rendah supaya tidak mudah terjadi lemak pada produk hidrolisat protein oksidasi sehingga mempunyai daya ikan disebabkan pada saat proses tahan yang lama. Kadar lemak HPI hidrolisis enzimatis terjadi perubahan ikan bandeng disajikan pada Tabel 2. struktur jaringan ikan yang sangat Tabel 2. Kadar Lemak Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Jenis dan Konsentrasi Enzim Berbeda cepat. Konsentrasi (% ) 4 5 6 Kadar Lemak(% ) 2,69±0,16c 2,34±0,06ab 2,52±0,06bc Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) Pengamatan mikroskop elektron terhadap bagian tipis dari otot ikan memperlihatkan bahwa protein analisis menunjukkan nyata ragam terdapat konsentrasi terlihat relatif hidrolisis, Pada berkumpul dan terhadap gelembung yang Hal lipid. menunjukkan lemak nilai dipengaruhi konsenterasi enzim papain. saat membran mengakibatkan kadar resisten pengaruh enzim banyak sedangkan sistem membran sel otot kadar lemak HPI bandeng (P<0,05). tersebut miofibril berkurang selama proses hidrolisis, kerusakan. Hasil dengan ini dari proses cenderung membentuk tak hilangnya larut, membran Kadar lemak HPI ikan bandeng Kadar kurang dari 5%. Produk hidrolisat lemak terendah pada HPI dengan protein dengan kadar lemak rendah enzim papain 5%. Lemak tertinggi umumnya lebih stabil dan tahan lama terdapat pada HPI dengan enzim jika papain 4%. hidrolisat Kadar lemak HPI ikan bandeng sedikit lebih rendah dengan HPI hasil lemak dibandingkan yang yang dengan produk mempunyai kadar tinggi. Selain itu, rendahnya kadar lemak pada produk 18 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 hidrolisat dapat digunakan sebagai kisaran 6,47% hingga 6,75 % sedikit bahan makanan diet, yaitu makanan lebih tinggi dibandingkan kadar air dengan HPI ikan lele 5,46% (Widadi, 2011). kandungan lemak kurang dari 5 % dan sebagai suplemen pada Perbedaan kadar pembuatan roti tawar dan makanan disebabkan oleh penggunaan metode bayi (Pigot dan Tucker, 1990). pengeringan yang air dapat berbeda, yaitu hidrolisat protein ikan lele dumbo Air menggunakan metode spray drying, Air terbesar merupakan yang menyusun jenis bahan pangan. sebagai tempat komponen berbagai Air berperan terjadinya sedangkan hidrolisat protein bandeng menggunakan ikan metode freeze drying. reaksi kimia dan merupakan pereaksi utama Abu dalam reaksi hidrolisis (Belitz et al. Sebagian besar bahan pangan 2009). Kadar air HPI ikan bandeng terdiri atas 96% bahan organik dan disajikan pada Tabel 3. air, Tabel 3. Kadar Air Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Jenis dan Konsentrasi Enzim Berbeda mineral. Konsentrasi (% ) 4 5 6 Kadar Air(% ) 6,75±0,05b 6,47±0,03a 6,62±0,03a Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) Hasil nya pangan terdiri atas unsur-unsur Proses pembakaran bahan pai suhu menyebabkan terbakar, 600 °C bahan namun bahan akan organik anorganik tidak terbakar, yaitu dalam bentuk abu yang terdiri atas berbagai unsur mineral seperti Ca, Mg, Na, P, K, Fe, Mn dan Cu. Kadar abu menunjukan analisis ragam kandungan konsentrasi enzim pangan (Winarno, 2008). Kadar abu berpengaruh nyata terhadap kadar air HPI ikan bandeng disajikan pada HPI bandeng (P<0,05). Kadar air Tabel 4. menunjukkan mineral dalam bahan terendah pada HPI dengan enzim bromelin 5%. Kadar air hidrolisat protein ikan konsentrasi berbeda bandeng enzim papain menunjukkan nilai dengan yang pada 19 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Tabel 4. Kadar Abu Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Jenis dan Konsentrasi Enzim Berbeda Konsentrasi (% ) 4 5 6 Kadar Abu(% ) 10,53±0,15 10,67±0,21 10,58±0,13 Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara jenis enzim dan dan Li-Chan (1999) menyatakan bahwa pencampuran senyawa asam dan alkali dalam larutan hidrolisat protein akan terbentuknya menyebabkan senyawa garam, sehingga dapat meningkatan kadar abu pada hidrolisat protein. Rendemen Hidrolisat Protein Ikan Bandeng Jenis dan konsentrasi enzim konsentrasi (P>0,05). Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menunjukkan nilai kadar abu tidak mempengaruhi dipengaruhi degradasi konsenterasi enzim. kecepatan enzim tingkat proteolitik. Kadar abu pada hidrolisat protein proses ikan tinggi menggunakan enzim, substrat yang pada digunakan akan hidrolisat protein ikan lele dumbo produk hidrolisat. (Widadi, masngur banyaknya produk Kingfish dihasilkan terhadap berat bahan baku bandeng dibandingkan lebih kadar 2011); abu kerang (Purbasari, 2008); (Abdulazees et hidrolisis Pada dengan diubah Persentase hidrolisat yang sebelum dihidrolisis Penambahan senyawa alkali, seperti rendemen produk NaOH, Terlarutnya komponen al., 2013). dan atau senyawa asam, menjadi disebut hidrolisat. gizi seperti seperti HCl, dalam proses hidrolisis lemak, protein, dan mineral selama protein proses bertujuan untuk mencapai hidrolisis mempengaruhi dan besarnya rendemen produk hidrolisat konstan yang dihasilkan (Shahidi and Botta, sehingga 1994). Rendemen pemutusan ikatan peptida oleh enzim dengan enzim dapat tetap berlangsung. berbeda disajikan pada Gambar 1. nilai pH optimum menjaga agar selama proses pH enzim tetap hidrolisis Liceaga HPI papain bandeng konsentrasi 20 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 12 Rendemen (%) ab a 10 10.64 c 9.22 8.64 8 6 Rendemen 4 2 0 4% 5% 6% Konsentrasi Enzim Papain Gambar 1. Nilai Rendemen Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Konsentrasi Enzim Papain Berbeda. Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) Hasil analisis ragam masngur (Purbasari, 2008) dan juga menunjukkan konsetrasi enzim HPI lele dumbo (Widadi, 2011) yang berpengaruh nyata terhadap mempunyai rendemen dengan rendemen HPI bandeng (P<0,05). kisaran 17-25% pada konsenterasi Rendemen enzim papain 4-6%. tertinggi pada HPI dengan enzim papain konsenterasi 6% . Gambar 1 Hidrolisis protein melibatkan memperlihatkan pemberian air sehingga jumlah air peningkatan nilai rendemen produk yang berada dalam proses menjadi hidrolisat lebih ikan bandeng seiring besar dengan penambahan enzim papain jumlah dan Pemberian bromelin. dengan enzim perlakuan papain rendemen lebih Hidrolisis produk rendah dengan 4% Rendemen yang penelitian ini substrat air yang dengan digunakan. dalam proses penambahan hidrolisis menghasilkan menstabilkan nilai pH dalam proses hidrolisat jika perlakuan substrat dibandingkan yang berfungsi hidrolisis protein, dibandingkan mempermudah yang lain. homogenisasi dihasilkan pada lebih rendah dibandingkan penelitian HPI kerang substrat berpengaruh enzimatik. untuk dapat pengadukan antara yang enzim tersedia, terhadap Penggunaan laju air dan dan dan reaksi juga 21 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 mampu memperluas bidang kontak DAFTAR PUSTAKA antara enzim dan substrat, sehingga Abdulazees SS, Ramamoorthy B, Ponnusamy P. 2013. Proximate Analysis And Production Of Protein Hydrolysate From King Fish Of Arabian Gulf Coast Saudi Arabia. International Journal of Pharmacy and Biological Sciences. 3(1): 138-144. pada rentang waktu tertentu dapat dihasilkan lebih produk besar hidrolisat (Piggot and yang Tucker, 1990). KESIMPULAN Hidrolisat bandeng dapat protein ikan dihasilkan melalui hidrolisis enzimatis enzim papain. berpengaruh menggunakan Konsentrasi nyata pada kadar protein, lemak, air dan rendemen, tetapi tidak berpengaruh nyata pada kadar abu. Kondisi optimum untuk menghidrolisis daging ikan bandeng menjadi hidrolisat protein adalah konsentrasi enzim papain sebesar 5% (b/v) . Belitz HD, Grosch W, Schieberle P. 2009. Food Chemistry. Germany: Springer- Verlag. Ditjen Budidaya (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya). 2006. Rencana Strategis Perikanan Budidaya 2005-2009. Departemen Kelautan dan Perikanan, hlm 96 . Hidayat T. 2005. Pembuatan Hidrolisat Protein dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) dengan Menggunakan Enzim Papain. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Dinas Pendidikan yang telah Provinsi Jawa Tengah membiayai Penelitian Dosen Muda ini dengan Tahun Anggaran 2014, sesuai Perjanjian Pelaksanaan Surat Penelitian Hibah Dinas Provinsi Jawa Tengah 2014 Nomor: 978.3/74/2014, tanggal 2 Desember 2014 dan Universitas Diponegoro Nomor : Kirk RE dan Othmer DF. 1953. Encyclopedia of Chemical Technology. New York : The Interscience Publ. Inc. Volume 11. Koesoemawardani D, Nurainy F, Hidayati S. 2011. Proses Pembuatan Hidrolisat Protein Ikan Rucah. Jurnal Natur Indonesia 13 (3): 258-261 Kordi GM. 2009. Sukses Memproduksi Bandeng Super untuk Umpan, Ekspor dan 2041/H7.5.1/KS/2014 22 PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Indukan. Jakarta: Andi, hlm 148. Liceaga-Gesualdo, and A., Li-Chan, E.C.Y. (1999). Functional properties of fish protein hydrolysate from herring (Clupea harengus). Journal of Food Science, 64(6): 10001004. Pigot, G.M. and Tucker, B.W. 1990. Utility fish flesh effectively while maintaining nutritional qualities. Seafood Effects of Technology on Nutrition. New York : Marcel Decker, Inc. Purbasari, D. 2008. Produksi dan Karakterisasi Hidrolisat Protein dari Kerang Mas Ngur (Atactodea striata). [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Saparinto, Cahyo. 2007. Membuat Aneka Olahan Bandeng. Jakarta. Penebar Swadaya Shahidi F dan Botta JR. 1994. Seafood: Chemistry, Processing Technology and Quality. Glasgow: Blackie Academic and Professsional. Shahidi F, Han XQ, Synowiecki J. 1995. Production and characteristics of protein hydrolysates from capelin (Mallotus villosus). Food Chem 53: 285-293. Syahrizal FSNA. 1991. Mikrobiologi kecap ikan yang dibuat secara hidrolisis enzimatis [skripsi]. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Widadi IR. 2011. Pembuatan dan Karakterisasi Hidrolisat Protein dari Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menggunakan Enzim Papain [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-Brio Press. 23