Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis

advertisement
TEMU ILMIAH IPLBI 2014
Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan
Keadaan Interior
Devi Hanurani S(1), Hanson E. Kusuma(2)
(1)Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB
(2)Kelompok Keilmuan Perancangan Asritektur, SAPPK
Abstrak
Meningkatnya pariwisata di kabupaten Jember, khususnya objek wisata Pantai Tanjung Papuma,
sebaiknya diiringi dengan peningkatan kualitas penginapan/hotel yang berada di wilayah tersebut.
Berangkat dari ketidakpuasan pengunjung yang disampaikan melalui survei sebelumnya, peneliti
berusaha mencari kriteria jenis penginapan jika berkunjung dengan pasangan berlibur yang berbeda.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi pegunjung terhadap jenis penginapan
dan keadaan interiornya, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan ataupun
perancangan selanjutnya. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif bersifat eksplanatori
dengan membagikan kuesioner langsung dan kuesioner via online. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa preferensi pengunjung yang memilih berlibur dengan keluarga ataupun teman cenderung
memilih jenis penginapan villa dengan tema kamar postmodern. Pengunjung yang berlibur dengan
pasangan cenderung memilih untuk menginap di cottage dengan satu kamar tidur yang bertema
tradisional. Sedangkan pengunjung yang berlibur dengan rekan kerja cenderung memilih cottage
bertema postmodern. Jenis kamar mandi tertutup/indoor cenderung menjadi preferensi utama bagi
hampir semua jenis pengunjung.
Kata-kunci : hospitality, interior, pasangan berlibur, penginapan, dan preferensi
Pengantar
Hotel merupakan suatu fasilitas restoratif yang
turut mendukung terciptanya suatu kawasan
wisata yang ideal. Pembangunan hotel dapat
mendukung perkembangan pariwisata di suatu
wilayah. Perkembangan pariwisata yang meningkat di Jawa Timur ditunjukkan dengan
persentase tingkat Penghunian Kamar Hotel
Berbintang yang mencapai 53,51% pada bulan
Juli 2012 (BPS Jatim, 2012).
Selain posisinya yang mudah dijangkau dari
objek wisata, kelengkapan fasilitas juga menjadi
suatu pertimbangan bagi pengunjung untuk
menginap. Seiring dengan berkembangnya jenis
hotel dengan ragam konsep dan tema yang
ditawarkan, pengunjung dapat leluasa menentukan pilihan. Salah satu hal yang pada umumnya
menjadi preferensi bagi pengunjung adalah jenis
penginapan dan bentuk penginapannya.
Pantai Tanjung Papuma yang terletak di Kabupaten Jember merupakan salah satu objek
wisata yang sedang diminati oleh wisatawan
lokal dan mancanegara (gambar 1).
Gambar 1. Pantai Papuma (Pengelola hotel, 2012)
Di kawasan wisata ini terdapat penginapan kelas
melati yang beroperasi sejak tahun 2010. Berdasarkan analisis tingkat kepuasan pengguna
yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa terdapat ketidakpuasan pengunjung hotel terhadap
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_13
Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior
beberapa faktor tertentu. Berangkat dari ketidakpuasan pengunjung hotel terhadap kondisi
hotel tersebut, dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui minat dan harapan pengunjung terhadap kualitas fisik hotel.
Tanpa mengidentifikasikan segmentasi pengunjung penginapan, maka akan sulit untuk mengetahui jenis produk dan servis seperti apa yang
sesuai untuk pengunjung. Di dalam dunia perhotelan mempertahankan pelanggan merupakan
hal yang berhubungan langsung dengan kualitas
pelayanan dan berfokus pada pelayanan pengunjung. (Kivela, inbakaran and Reece, 1999).
pertimbangan dalam merancang hotel. Khususnya bagi pemilik penginapan kelas melati di
kawasan Pantai Tanjung Papuma Jember, hasil
penelitian ini mungkin dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam merencanakan perbaikan
untuk meningkatkan kualitas penginapannya.
Metode
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode
kuantitatif dengan kategori sifat penelitian eksplanatori (Groat & Wang, 2002).
Metode pengumpulan data
Menurut Inbakaran dan Jackson (2005), berdasarkan kondisi lingkungan, ekonomi, sosial
dan budaya di Australia, segmentasi pengunjung
resort terbagi menjadi 7 kelompok besar, yaitu
single, pasangan tanpa anak, keluarga muda,
keluarga menengah, keluarga dewasa, pasangan dewasa tanpa anak, dan single dewasa.
Mengacu pada hal tersebut, peneliti berusaha
mengelompokkan jenis pengunjung tempat
penginapan di Indonesia berdasarkan kondisi
lingkungan dan budaya setempat. Diasumsikan
terdapat empat kelompok besar yang ditentukan
yaitu keluarga, pasangan, teman, dan rekan
kerja.
Pengumpulan data dilakukan mengacu pada
survei yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu
survei pada bulan Oktober 2012. Pada waktu itu,
peneliti membagikan kuesioner kepada 38
responden (pengunjung hotel dan tamu) yang
pernah menginap, untuk mengetahui tingkat
kepuasan pengunjung. Berdasarkan tingkat kepuasan yang diperoleh dengan membandingkan
antara harapan dan kenyataan (analisis gap),
diketahui bahwa terdapat ketidakpuasan pengunjung terhadap beberapa variabel seperti
kebersihan hotel, kenyamanan ergonomi furnitur di dalam dan di luar kamar tidur, kelengkapan fasilitas di dalam kamar hotel, serta
keindahan interior kamar hotel.
Penelitian yang telah dilakukan pada umumnya
fokus untuk meneliti hal yang belum ditemukan,
berdasarkan tingkat kunjungan dengan melihat
alasan pemilihan resort, tingkat kepuasan, dan
pendapat pribadi mengenai resort sebagai sarana berlibur dan preferensi spesifik tentang di
mana dan apa yang harus ditawarkan oleh
resort (Inbakaran & Jackson, 2005)
Berdasarkan ketidakpuasan pengunjung tersebut, pada bulan November 2012 peneliti melakukan survei dengan membagikan kuesioner
langsung kepada tamu hotel dan pengunjung
objek wisata Pantai Tanjung Papuma yang
berminat untuk menginap (gambar 2), serta
menyebarkan kuesioner via online kepada calon
pengunjung yang berminat untuk menginap.
Artikel ini membahas preferensi pengunjung
terhadap jenis penginapan dan keadaan interiornya berdasarkan jenis pasangan berliburnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat dan harapan pengunjung terhadap
jenis penginapan/bentuk arsitektur dan keadaan
interiornya, jika pengunjung datang bersama
pasangan berlibur tertentu. Hasil penelitian
diharapkan dapat bermanfaat bagi perencana,
pengembang, dan investor, agar menjadi bahan
Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat
yang berdomisili di Jawa Timur dengan keinginan untuk mengunjungi objek wisata Pantai
Tanjung Papuma dan berminat menginap di
penginapan melati di kawasan Pantai Tanjung
Papuma Kabupaten Jember. Sampel dipilih
dengan metode non-random sampling (conve-
A_14 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
nient sampling).
Pasangan berlibu
5,71
0,00
2,86
8,57
16,67
0,00
4,65
66,67
0,00
33,33
rekan kerja
1
0
1
2
1,43
0,00
1,43
2,86
4,17
0,00
2,33Devi Hanurani Sugianti
50,00
0,00
50,00
dipilih
oleh responden yang berlibur bersama
teman
5
2
13
20
keluarga ataupun
(40 28,57
orang). Se7,14 temannya
2,86
18,57
20,83 yang
66,67 berlibur
30,23 dengan rekan
dangkan responden
25,00
10,00 cenderung
65,00
kerja atau pasangannya
memilih je24
3
43
70
nis penginapan34,29
cottage4,29
(gambar
4)
dengan
satu
61,43
tempat tidur (18 orang).
Tests
Responden yang berpartisipasi terdiri dari 46
orang berjenis kelamin wanita, dan 24 orang
berjenis kelamin pria, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 70 orang. Terdiri dari sebagian besar mahasiswa, pegawai negeri (guru/
pegawai pemerintahan), dan pegawai swasta,
dengan kisaran usia mulai dari 16 sampai
dengan diatas 30 tahun. Responden diminta
mengisi kuesioner yang berupa pilihan ganda
dengan berbagai pilihan dari kategori berbeda
mengenai kondisi arsitektur dan interior dari
sebuah penginapan. Berdasarkan perta-nyaan
tersebut akan diperoleh data yang akan dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui
minat dan harapan pengunjung terhadap jenis
penginapan ideal yang sesuai dengan preferensi
masing-masing individu.
Metode Analisis Data
Analisis data penelitian ini dilakukan secara
kuantitatif dengan menggunakan analisis korespondensi antara jenis pasangan berlibur dengan
jenis penginapan yang dipilih dan keadaan interiornya (tema kamar dan jenis kamar mandi).
Analisis dan Interpretasi
Untuk mengetahui preferensi pengunjung dari
pasangan berlibur yang berbeda, maka dilakukan analisis korespondensi antara pasangan berlibur dengan jenis penginapan dan keadaan interior (tema kamar dan jenis kamar
mandi).
Korespondensi antara Pasangan Berlibur dan
Jenis Penginapan
Hasil analisis korespondensi antara pasangan
berlibur dan jenis penginapan diperlihatkan pada
grafik 1. Diketahui bahwa jenis penginapan villa
(gambar 3) dengan lebih dari satu tempat tidur
N
DF
-LogLike
Villa menjadi
preferensi
bagiRSquare
orang(U)yang berlibur
70
6
2,7040079
0,0482
bersama
keluarga
ataupun teman.
Pilihan ini
merupakan
suatu
bentuk
kecenderungan dari
Test
ChiSquare
Prob>ChiSq
Likelihood Ratio berdasarkan
5,408
0,4926 tertentu setiap
pengunjung
alasan
Pearson
5,626
0,4663
individu. Hal ini membawa kepada interpretasi
Warning: 20% of cells have expected count less than 5, ChiSquare
yang berusaha diungkapkan oleh peneliti sesuspect.
bagai berikut.
Correspondence Analysis
1,0
pasangan
0,5
c1
Gambar 2. Kawasan pantai
rekan
kerja
one bedroom
cottage
keluarga
villa
teman
0,0
-0,5
standart room
-1,0
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
c2
Pasangan berlibur
jenis penginapan
Details
Grafik 1. Korespondensi Pasangan berlibur dan jenis
Singular dengan nilai signifikansi 0,46
penginapan
Value Inertia Portion Cum ulative
0,25575 0,06541
0,8138
0,8138
0,12232 0,01496
0,1862
1,0000
Pasangan
berlibur
keluarga
pasangan
rekan kerja
teman
c1
0,0286
0,6528
0,3688
-0,2929
jenis penginapan
c2 one bedroom cottage
-0,0961 standart room
0,2258 villa
0,0124
0,1329
c1
0,3123
-0,7261
-0,1236
Gambar 3. Villa (Space at bali, 2012)
Pengunjung yang berlibur bersama keluarga
ataupun teman memiliki kesamaan, yaitu memilih berlibur dalam suasana kebersamaan bersama orang-orang terdekat dalam jumlah
orang yang banyak. Sehingga jenis pasangan
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_15
c2
0,0798
0,4622
-0,0768
0,00
2,86
0,00
0,00
5
20
7,14
28,57
20,83
25,00
70
antara24 pasangan
34,29
Pas
0,00
2,86
0,00
5,71
0,00
100,00
teman
4
11
5,71
15,71
36,36
31,43
dan Keadaan Interior
20,00
55,00
11
35
Hasil analisis korespondensi
15,71
50,00
Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan
berlibur ini memilih jenis penginapan villa dengan lebih dari satu kamar tidur agar dapat
mempertahankan suasana kebersamaan
dalam suatu kelompok yang diinginkan (keluarga/teman). Selain itu jumlah fasilitas yang ditawarkan pada villa cenderung lebih lengkap.
Dengan jumlah kamar yang lebih dari satu memungkinkan pengunjung yang berkelompok
dapat melakukan aktifitas bersama dengan
lebih leluasa dan bebas, tanpa mengganggu
privasi pengunjung yang lain.
berlibur dan tema kamar diperlihatkan pada
Tests
grafik 2. Diketahui bahwa pasangan yang berliN
DF
-LogLike
RSquare
(U)
bur bersama
keluarga
ataupun
teman
lebih me70
6
2,3379867
0,0333
milih kamar bertema postmodern (31 orang)
Test memadukan
ChiSquare
Prob>ChiSq
yang
antara
tema modern dan traLikelihood Ratio
4,676
0,5860
disional
(gambar
5).
Sedangkan
jenis pasangan
Pearson
3,886
0,6922
yang berlibur bersama pasangan cenderung
Warning: 20% of cells have expected count less than 5, ChiSquare
memilih
suspect. tema tradisional (gambar 6).
Correspondence Analysis
1,0
rekan kerja
0,5
c1
postmodern
teman
0,0
keluarga
modern
Tradisional
pasangan
-0,5
Gambar 4. Cottage dengan satu kamar tidur
-1,0
Selain itu tidak sedikit dari pengunjung yang
memilih villa dengan alasan gengsi/prestige
karena harga yang ditawarkan cenderung lebih
mahal dibandingkan jenis penginapan lainnya.
Tingginya harga sewa pada jenis penginapan ini
berbanding lurus dengan fasilitas dan pemandangan/view yang ditawarkan. Berdasarkan interpretasi diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis
penginapan villa merupakan suatu jenis penginapan yang lebih restoratif dibandingkan jenis
penginapan lainnya, terutama cottage dengan
satu kamar tidur dan kamar standar.
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
c2
Pasangan berlibur
tema kamar
Grafik 2. Korespondensi Pasangan berlibur dan tema
kamar denan nilai signifikansi 0,28.
Cottage dengan satu kamar tidur cenderung diminati oleh jenis pasangan yang memilih berlibur dengan rekan kerja ataupun pasangannya.
Berbeda dengan preferensi pasangan yang berlibur bersama keluarga/teman untuk mendapatkan suasana kebersamaan, pengunjung yang
berlibur bersama pasangannya (istri/suami) cenderung memilih cottage dengan satu kamar tidur dikarenakan menginginkan privasi lebih.
Korespondensi antara Pasangan Berlibur dan
Keadaan Interior (tema kamar dan jenis kamar
mandi)
A_14 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
A_16
Gambar 5. Kamar bertema postmodern
Perkembangan hotel saat ini lebih mengacu
pada peningkatan kenyamanan pengguna hotel
dengan menawarkan suasana unik dalam
ruang yang dapat meninggalkan kesan bagi
penggunanya. Sebagai upaya untuk mewujudkan sebuah hotel yang menarik bagi pengunjung maka interior merupakan salah satu unsur
je
0,25
indoor
0,00
keluarga
pasangan
rekanteman
kerja
Pasangan berlibur
Suasana yang
berbeda
pada interior seolah
jenis kamar
mandi
Count
indoor outdoor semi out
menjadi
penanda
bahwa
pengunjung berada
Total %
door
Col %
jauh
dari rumah dan menimbulkan perasaan
Row %
keluargaaway
22. Jauh
1
19 rumah
42
being
dari
dan pekerjaan
31,43
1,43
27,14
60,00
12,86
4,29
11,43
28,57
merupakan62,86
sebuah
pemulihan yang seta25,00 proses
61,29
2,38 45,24
ra pasangan
dengan 52,38
pengalaman
seseorang
berlibur ke4
0
2
6
0,00
2,86
8,57
luar negeri. 5,71
Ungkapan
ini memperkuat
spekulasi
11,43
0,00
6,45
bahwa saat66,67
jauh 0,00
dari33,33
rumah dan pekerjaan, hal
kerja
0
0
2
2
ini rekan
secara
psikologi
berhasil
melepaskan pe0,00
0,00
2,86
2,86
0,00 beban
0,00
6,45
nat/stres dari
pekerjaan sehari-hari (De
0,00
0,00 100,00
Bloom,
and3 Kompier,
2010).
teman Geurts,
9
8
20
Pasangan berlibur
yang tidak bisa dipisahkan dari bangunan hotel
itu sendiri. Interior turut membentuk brand
awareness kepada pengunjung dan pengguna
serta mewujudkan suatu ambience yang sesuai,
guna memenuhi keinginan pengguna untuk
bersantai dan beristirahat. Tema postmodern
merupakan salah satu unsur utama dalam
mewujudkan ambience tersebut.
Devi Hanurani Sugianti
Contingency Table
75,00 25,81
Sedangkan 25,71
tema
tradisional cenderung dipilih
45,00 15,00 40,00
35
4
70
oleh pengunjung yang31 berlibur
bersama pa50,00
5,71 44,29
sangannya dikarenakan tema tradisional pada
Tests
interior dapat memberikan kesan ruang yang
N
DF
-LogLike RSquare (U)
romantis.
70
6
3,8965145
0,0639
Test
Aspek lokal dari sebuah resort berusaha
ditentukan dengan berbagai jenis produk dan
penampilannya di dalam segmentasi yang
ditawarkan kepada pengunjung pasar. Karenanya, pemahaman profil dari pengunjung penting
bagi manajemen resort untuk menghindari penurunan omset. (Mill 2002, dalam Inbakaran
dan Jackson 2005).
Wisatawan yang berkunjung ke hotel resort
cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur
dan suasana unik yang berbeda dengan jenis
hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort
cenderung memilih suasana yang nyaman
dengan arsitektur yang mendukung tingkat
kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra
yang bernuansa etnik. (Kurniasih, 2006). Salah
satu prinsip desain dalam merencanakan hotel
resort adalah memberikan sebuah penga-
laman unik bagi wisatawan yang melekat
dan meninggalkan kesan mendalam. Hal ini
dapat diwujudkan dengan menampilkan suasana baru yang berbeda pada interior. (fred
lawson, dalam Kurniasih, 2006).
Prob>ChiSq
Correspondence Analysis
2,0
1,5
outdoor
1,0
tem an
0,5
c1
Gambar 6. Kamar bertema Tradisional
(villapelangi, 2012)
ChiSquare
Likelihoodanalisis
Ratio
7,793
0,2537
Hasil
korespondensi
antara pasangan
Pearson
7,429
0,2830
berlibur dan jenis kamar mandi diperlihatkan
Warning: 20% of cells have expected count less than 5, ChiSquare
pada
suspect. grafik 2.
indoor
sem i outdoor
keluarga
pasangan
rekan kerja
0,0
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
-2,0
-1,5
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
c2
Pasangan berlibur
jenis kamar mandi
Grafik 3. Korespondensi Pasangan berlibur dan jenis
kamar mandi dengan nilai signifikansi 0,69.
Diketahui bahwa jenis kamar mandi tertutup
/indoor (gambar 7) cenderung diminati oleh
pengunjung yang berlibur bersama keluarga,
teman, maupun pasangan (35 orang). Sedangkan jenis kamar mandi semi-outdoor
(gambar 8) dipilih oleh pasangan yang berlibur
bersama rekan kerja (2). Kamar mandi indoor
menjadi preferensi bagi orang yang berlibur bersama keluarga, teman, ataupun pasangan.
A_17
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_15
Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior
Kesimpulan
Gambar 7. Kamar Mandi indoor
Pilihan ini merupakan suatu bentuk kecenderungan dari pengunjung berdasarkan alasan
tertentu setiap individu. Hal ini membawa kepada interpretasi yang berusaha diungkapkan
oleh peneliti sebagai berikut.
Gambar 8. Kamar mandi semioutdoor
(spaceatbali,2012)
Kamar mandi merupakan suatu ruangan yang
membutuhkan kenyamanan privasi tertinggi
di dalam bangunan. Tidak mengherankan bila
jenis pasangan berlibur cenderung memilih kamar mandi tertutup/indoor (gambar 7). Hal ini
disebabkan oleh kecenderungan manusia yang
merasa nyaman melakukan aktifitas mandi/private tanpa ada bukaan sedikit pun, dikarenakan
menghindari munculnya rasa was-was atau kekhawatiran terhadap hal yang tidak diinginkan.
Preferensi pasangan berlibur tersebut merupakan pilihan yang dipengaruhi oleh budaya
responden. Budaya tersebut dapat diidentifikasi
melalui tempat tinggal responden yang seluruhnya berdomisili di Jawa Timur.
A_18
A_14 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
Berdasarkan analisa korespondensi yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa preferensi
pengunjung yang berlibur bersama keluarga
ataupun teman cenderung memilih jenis penginapan villa bertema postmodern dengan jenis
kamar mandi indoor. Sedangkan jenis pengunjung yang berlibur bersama pasangannya cenderung memilih cottage bertema tradisional
dengan jenis kamar mandi indoor. Preferensi pasangan berlibur terhadap pemilihan jenis kamar
diinterpretasikan berdasarkan jumlah teman
berlibur, suasana kebersamaan, gengsi /prestige,
merasa lebih leluasa atau menginginkan privasi.
Sedangkan preferensi pasangan berlibur terhadap pemilihan tema kamar diinterpretasikan
berdasarkan suasana unik, merasa being away,
dan kesan ruang yang romantis. Sedangkan
interpretasi dari pemilihan jenis kamar mandi
berdasarkan jenis pasangan berliburnya adalah
pentingnya kenyamanan privasi yang turut
dipengaruhi oleh budaya pengunjung.
Penelitian yang telah dilakukan ini kurang
signifikan, karena jumlah responden yang terbatas. Sehingga penelitian ini perlu diulangi
dengan jumlah responden yang lebih banyak
untuk mendapatkan korespondensi antar variabel yang lebih signifikan.
Daftar Pustaka
Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches.
California: Sage Publications, Inc.
Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural Research
Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.
57/35/Th. X, 3 September 2012
Inbakaran, R. & Jackson, M. (2005). Tourism and
Hospitality Research : Understanding Resort Visitors
through Segmentation. Sage Publications, Inc
Kurniasih, S. (2006), Prinsip Hotel Resort : Studi kasus
Putri Duyung Cottage-Ancol, Jakarta Utara
De Bloom, J. Geurts, S & Kompier, M. (2010). Vacation
from work as prototypical recovery opportunity.
Gedrag & Organisatie.
Download