ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga UJI AKTIVITAS KEMOPREVENTIF KANKER DARI CAMPURAN EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KANKER FIBROSARKOMA PADA MENCIT SECARA IN VIVO Galuh Gondo Kusumo Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS. KKB KK2 FF 189/11 RINGKASAN Penyakit kanker merupakan salah satu dari lima penyakit teratas dalam daftar penyebab kematian untuk semua usia baik pria maupun wanita. Tahun 2005 di Indonesia, sebesar 12,5% penduduk meninggal akibat dari kanker, angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 18,1% penduduk di diagnosa menderita kanker pada tahun 2030 (World Health Organisation, 2008). Pengobatan kanker dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan pembedahan, radiasi, kemoterapi, endokrinoterapi, dan imunoterapi, tetapi pada umumnya pasien melakukan pengobatan saat kanker sudah stadium lanjut sehingga sulit disembuhkan (Katzung, 1998; Soekardjo, 2000). Karena manusia secara tidak sadar terpapar bahan karsinogen dari lingkungan maupun pola hidup yang tidak sehat sehingga semakin tinggi angka penderita kanker, maka tindakan kemopreventif kanker adalah tepat (Sporn & Suh, 2000). Kemopreventif merupakan tindakan pemanfaatan obat-obatan, vitamin, maupun senyawa lain yang dapat mengurangi atau menghambat perkembangan dari sel kanker yang akan terbentuk (karsinogenesis) (Sporn & Suh, 2000). Penelitian mengenai senyawa antikanker dan kemopreventif kanker yang berkembang saat ini adalah penelitian dengan target molekul intraseluler yang diharapkan spesifik pada sel kanker bukan pada sel normal. Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang bioaktivitas dari flavonoid dalam jambu biji dan buah naga merah dengan didukung beberapa penelitian terdahulu yang lain (Setiawan, 2000; Anonim, 2009), dilakukan penelitian tentang uji aktivitas kemopreventif campuran ekstrak etanol buah jambu biji (Psidium guajava L.) dan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan uji in vivo pada mencit yang diinduksi menggunakan benzo(a)piren. Hambatan yang terjadi pada penelitian ini diduga dari aktivitas antioksidan dari kandungan kimia kedua bahan pada fase inisiasi kanker. Selain mekanisme hambatan di atas, juga terjadi penghambatan kanker dengan mekanisme lain seperti apoptosis. Apoptosis merupakan bentuk khusus kematian sel yang terprogram untuk menjaga homeostatis dengan membatasi proliferasi sel yang berlebihan dan memiliki indikasi mengarah pada kanker. Secara umum terdapat tiga jalur yang berperan pada program apoptosis yang saling berkeseimbangan antara lain jalur p53-Bax (mitochondrial pathway of caspaseactivation), P13K-AKT survival (inhibition of mitochondrial pathway) dan CD95/Fas (Steele, 2003). Skripsi Uji aktivitas ... Galuh Gondo Kusumo ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Tujuan penelitian adalah menentukan aktivitas kemopreventif kanker dari campuran nutraceutical bulk ekstrak etanol buah jambu Biji (Psidium guajava L.) dan buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) secara in vivo terhadap induksi kanker fibrosarcoma pada mencit menggunakan benzo(a)pirena. Dilakukan penelitian tentang aktivitas kemopreventif campuran nutraceutical bulk ekstrak etanol buah jambu Biji (Psidium guajava L.) dan buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) secara in vivo terhadap induksi kanker fibrosarcoma menggunakan hewan coba mencit menggunakan benzo(a)pirena 0,3% (b/v) dalam oleum olivarim secara subkutan untuk menghasilkan kanker. Bersamaan dengan induksi diberikan suspensi dari campuran nutraceutical bulk ekstrak etanol buah jambu Biji (Psidium guajava L.) dan buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) secara peroral dengan dosis campuran Nutraceutical Bulk jambu biji : naga merah (37.59 : 16.91) mg untuk dosis 1, (112.77 : 50.73) mg untuk dosis 2 dan (187.95 : 84.55) mg untuk dosis 3 pada setiap 20 gram berat badan mencit. pengamatan kemopreventif dilakukan dengan dibuat kurva persentase kejadian kanker, rata-rata berat jaringan terkena kanker, perhitungan statistik metode anava dari data berat kanker, metode Kruskal wallis dari data skoring irisan histopatologi, dan analisa LDH dari sampel darah dengan metode spektorfotometri UV. Terjadi penurunan persentase kejadian kanker pada mencit dengan kontrol negatif 100 %, dosis 1 sebesar 33.33 %, dosis 2 sebesar 33.33%, dan dosis 3 sebesar 28.57 %. Dari hasil analisa metode anava didapatkan nilai signifikansi 0,006 dari data berat kanker dan hasil analisa metode kruskal wallis diperoleh harga sig (0,000) kurang dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dalam perubahan neoplastik sehingga dilanjutkan pada analisa uji Z . Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa campuran nutraceutical bulk ekstrak etanol buah jambu Biji (Psidium guajava L.) dan buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki aktivitas kemopreventif kanker fibrosarkoma. Dan pada campuran pada dosis campuran jambu biji : naga merah (112.77 : 50.73) mg dan (187.95 : 84.55) mg untuk setiap 20 gram berat badan mencit memiliki aktivitas kemopreventif terhadap kanker fibrosarkoma mencit secara in vivo setara dengan aktivitas obat kemopreventif kanker yang digunakan sebagai kontrol positif. Pada analisa terhadap LDH untuk melihat kerusakan jaringan akibat malignansi atau keganasan sel kanker dengan metode spektrofotometer diketahui tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok uji dan kontrol. Hal ini disebabkan karena terjadi juga kerusakan jaringan pada kelompok uji dan kontrol positif. Kerusakan tersebut disebabkan oleh mekanisme penghambatan kanker oleh obat (kontrol) maupun sediaan uji dengan mekanisme apoptosis. Penyebab lainnya adalah adanya nekrosis jaringan yang bisa juga disebabkan oleh aktivitas dari sistem pertahanan tubuh terhadap pembentukan kanker ataupun aktivitas penghambatan obat (kontrol) dan sediaan uji terhadap pembentukan kanker. Dari hasil penelitian ini disarankan agar penelitian dilanjutkan pada uji toksisitas (toksisitas umum dan khusus) campuran nutraceutical bulk ekstrak etanol buah jambu Biji (Psidium guajava L.) dan buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada hewan coba yang merupakan prasyasrat formal keamanan untuk pemakaian pada manusia. Skripsi Uji aktivitas ... Galuh Gondo Kusumo ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRACT Chemoprevention Activities Of The Mixture Extract Of Guava Fruit (Psidium guajava L.) and Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Againts Benzo(a)pyreneInduced Fibrosarcoma Cancer On Mice in Vivo The aim of the present study was to observed chemoprevention activities of the mixture extract of “Guava Fruit” (Psidium guajava L.) and “Red dragon Fruit” (Hylocereus polyrhizus) againts benzo(a)pyrene-induced fibrosarcoma on mice in vivo. The mixture extract of “Guava Fruit” (Psidium guajava L.) and “Red Dragon Fruit” (Hylocereus polyrhizus) showed cancer prevention activities in four parameters which are percentages of cancer incidence in mice, fibrosarcoma weight analized with anava, scoring of neoplastics changes analized with Kruskal Wallis statistic methode, and Lactates Dehydrogenase analysis using Spectrofotometrs methode. Fibrosarcoma carcinogenesis induced by benzo(a)pyrene 0.3% subcutaneously in mice were inhibited by The mixture extract of “Guava Fruit” (Psidium guajava L.) and “Red Dragon Fruit” (Hylocereus polyrhizus) at a dose of the mixture extract of guava fruit and red dragon fruit in ratio 37.59 mg to 16.91 mg for first dose; 112.77 mg to 50.73 mg for the second dose, and 187.95 mg to 84.55 mg for the last dose, orally. Cyclophosphamide was used as positive control and one group without The mixture extract of “Guava Fruit” (Psidium guajava L.) and “Red Dragon Fruit” (Hylocereus polyrhizus) as negative control. Mice was subjected to experiment for two months, starting 14 days before dosing of benzo(a)pyrene and thereafter maintained with same diet and condition. The inhibition by The mixture extract of “Guava Fruit” (Psidium guajava L.) and “Red Dragon Fruit” (Hylocereus polyrhizus) of the first dose was 33.33 %, the second dose was 33.33 %, and the last dose was 28.57 %.. The weight of cancer tissue data was then analized using one way anava with the result on the mean are (0.103± 0.1625) for the first dose, (0.167 ± 0.2964) for the second dose and (0.079 ± 0.1571) for the last dose. Chemotherapy activity determined by using histhopatology which stained Hematoxylin-Eosin. These data also be supported by another data such as statistics analysis of the cancer weigth using Kruskall Wallis method then continued with Z-test analysis, and statistics analysis of Lactate Dehydrogenase (LDH) using Anava. And the result showed that the mixture etanol extract have chemoprevention activities to fibrosarcoma’s cancer on mice that induce by benzo(a)pyrene. Even the second dose and the third dose showed comparable activities as cyclophosphamide activities. These result showed chemopreventif activity of The mixture extract of “Guava Fruit” (Psidium guajava L.) and “Red Dragon Fruit” (Hylocereus polyrhizus) againts benzo(a)pyrene-induced fibrosarcoma cancer on mice in vivo. Keywords : Psidium guajava L., Hylocereus polyrhizus, Chemopreventive, buah jambu biji, buah naga merah, guava fruit, red dragon fruit Skripsi Uji aktivitas ... Galuh Gondo Kusumo