BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Data Perusahaan Gambar 2.1.1.1 Perusahaan Bando PT. Bando Indonesia adalah salah satu pengembang suku cadang vanbelt untuk keperluan industri maupun otomotif ternama yang berproduksi di Tangerang dan kantor marketing yang terletak di Jakarta Pusat. PT. Bando Indonesia didirikan pada tahun 1987, merupakan perusahaan gabungan antara PT. Kreasi Utama Investama dan Bando Chemical Industry, Ltd. Bando Chemical Industry berperan menyediakan sarana teknologi untuk memproduksi vanbelt sedangkan PT. Kreasi utama Investama berperan menyediakan sumber daya mentah berupa karet yang berkualitas. Misi dari perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang memproduksi bahan dengan biaya rendah dan menjadi market leader di pasar Indonesia maupun global. PT. Bando Indonesia telah menerima penghargaan baik dari lokal maupun mancanegara atas kualitas produknya yang mendominasi pasar Indonesia, Singapura, Malaysia, Jepang, Eropa dan Amerika. 3 4 Gambar 2.1.1.2 Produk Bando Logo Perusahaan : Gambar 2.1.1.3 Logo Bando Nama Brand : Bando Vanbelt (untuk keperluan industri dan otomotif) Tagline : Doing more on the new frontier 2.1.2 4P (Product, Place, Price, Promotion) Product : Bando vanbelt for industrial and automotive use Place : Dipasarkan secara nasional pada toko suku cadang Price : 20 ribu -500 ribu tergantung jenis dan ukuran Promotion : Selama ini menggunakan katalog, brosur dan souvenir berupa kaos, payung dan souvenir lainnya. 5 2.1.3 USP (Unique Selling Proposition) Kuat, tahan panas oli dan mesin 2.1.4 Jenis Produk Industrial Vanbelt Belt Type Type Size in Inch K 14-45 M 14-55 Multiple V-Belts A 17-500 (RMA) B 20-500 Green/Red Seal C 35-500 D 50-510 E 130-510 AA 45-400 Double V BB 76-500 (Hexagon) CC 80-190 3V 25-140 5V 56-355 8V 100-560 Narrow V-Belts SPZ 600-3550 (P/A) SPA 707-15000 SPB 1260-15000 SPC 2032-15000 AX 21-120 BX 20-120 CX 19-120 Power Ace COG Belt Picture 6 3V Banded 5V Belts(Scrum) 8V Bandes Belts B (Combo) C Consult for Availability Consult for Availability D Kisaran harga : 20 ribu -500 ribu Rupiah tergantung jenis dan ukuran Automotive Vanbelt Belt Type Type Size in Inch FM 23-120 Raw Edge Plain A 22-120 (REP) B 22-120 C 21-120 FM 23-120 Raw Edge Power A 22-120 Flex (RPF) B 22-120 C 21-120 FM 23-120 Raw Edge Auto A 22-120 Flex B 22-120 C 21-120 Belt Picture 7 A 22-120 Heavy Duty B 22-120 Power Flex C 21-120 RIB ACE PK 560-3000 Wrapped Type FM 23-160 Fan Blue A 17-600 Kisaran harga : 20 ribu -500 ribu Rupiah tergantung jenis dan ukuran 2.1.5 Target Audience - Pria/wanita, usia 21-28 tahun - Pengendara motor yang berprofesi dari berbagai kalangan, menggunakan motor sebagai transportasi sehari-hari - Penghasilan >Rp. 2.000.000 - SES : B - B+, pendidikan SMA dan diatasnya - Geografis : Berdomisili di kota besar - Gaya hidup : Memakai kendaraan bermotor sebagai moda transportasi utama dalam bekerja, produktif dan dinamis - Insight Konsumen : Kebanyakan belum mengenal istilah vanbelt serta manfaatnya 8 2.1.6 SWOT Analisis Strenght Produk vanbelt tahan lama dan kuat Resistant terhadap gesekan mesin Resistant terhadap panas oli Weakness Harga relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan produk kompetitor Produk Bando belum begitu dikenal oleh konsumen Opportunity Masih sedikitnya kompetitor dalam industri vanbelt Masih minimnya pengecekan vanbelt oleh pengendara motor, sehingga menjadi peluang dalam penjualan produk vanbelt Threat Keberadaan kompetitor yang mendominasi pasar 9 2.1.8 Kompetitor Gambar 2.1.8.1 Astra Honda Motor PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Gambar 2.1.8.2 Yamaha Motor Yamaha Indonesia Motor Manufacturing adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor dan onderdilnya. Perusahaan ini didirikan pada 6 Juli 1974. Gambar 2.1.8.3 Aspira Motor 10 ASPIRA adalah salah satu merek unggulan PT Astra Otoparts Tbk untuk suku cadang sepeda motor semua merek seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki, yang memiliki keunggulan kualitas genuine dan dijamin oleh ASTRA. Gambar 2.1.8.4 Federal Parts Motor Federal Parts merupakan anak perusahaan Aspira yang berdiri sejak 1993 yang mendistribusikan berbagai jenis suku cadang bagi kendaraan bermotor. Gambar 2.1.8.5 TDR Racing TDR adalah perusahaan yang mendistribusikan berbagai jenis suku cadang bagi kendaraan bermotor, sepeda dan otomotif dengan performa dan kualitas yang tinggi dan telah dipasarkan secara nasional. 11 Gambar 2.1.8.6 KTC Racing Seperti halnya TDR, KTC racing juga mendistribusikan berbagai produk suku cadang yang tersebar luas secara nasional, namun bedanya KTC racing juga mendistribusikan berbagai produk variasi motor. Gambar 2.1.8.7 Mitsuboshi Vanbelt Mitsuboshi merupakan produsen raksasa vanbelt yang berdiri di jepang dengan tagline “Produce quality and sell quality” ini sudah mendistribusikan vanbelt baik domestik maupun luar negeri termasuk Indonesia. Gambar 2.1.8.8 Optibelt Vanbelt 12 Optibelt adalah produsen vanbelt, timing belt, ribbed belt, polyurethane belt asal Jerman yang sudah mendistribusikan vanbelt baik dalam cakupan lokal maupun internasional. 13 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Komunikasi Model Komunikasi dari Harold Lasswell ini dianggap oleh para pakar komunikasi sebagai salah satu teori komunikasi yang paling awal dalam perkembangan teori komunikasi (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic question) Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu Communicator (Komunikator), Message (Pesan), Media (Media), Receiver (Komunikan/Penerima), dan Effect (Efek). Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut: The surveillance of the environment (pengamatan lingkungan) The correlation of the parts of society in responding to the environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan) The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain). Yang dimaksud dengan surveillance oleh Lasswell adalah kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan: dengan lain perkataan penggarapan berita. Kegiatan yang disebut correlation adalah interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang terjadi di lingkungan; dalam beberapa hal ini dapat didefinisikan sebagai tajuk rencana atau propaganda. Kegiatan transmission of culture difokuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan irformasi, nilai, dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain atau dari anggota suatu kelompok kepada pendatang baru. Ini sama dengan kegiatan pendidikan. 14 2.2.2 Teori Kampanye Komunikasi Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002) Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu. 2.2.3 Teori Periklanan Menurut Kasali. (1995:9) Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Menurut Pujiyanto. (2001:3-4) Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti. Menurut Jefkins, (1997:18) Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan. Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan Association Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu; 1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya, 2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar 15 3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan. Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu: Attention : mengandung daya tarik Interest : mengandung perhatian dan minat Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk Action : mengarah tindakan untuk membeli Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan segmen pasar. Konsep tersebut diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran Blank Magazine. (2002: 20). Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995:159) biasanya dibangun atas empat komponen, yaitu: 1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli 16 2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk 3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli 4) Positioning, sasaran konsumen. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi, dan reaksi konsumen, yaitu: 1. Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikan kepada konsumen. 2. Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan. 3. Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk yang diinformasikan. 4. Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan. Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan positif mengkonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemrakarsa, yaitu keuntungan. Produsen sebagai pemrakarsa mewujudkan iklan untuk mengkomunikasikan produknya merupakan salah satu bentuk dalam strategi pemasaran. Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain: Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan yang lain. Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran. Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran. 17 Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang lebih luas. Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat. Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk 2.2.4 Teori Psikologi Warna Menurut Anne Dumeria (2007) dalam bukunya yang berjudul Color Basic, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer. Color Think, yaitu seseorang pasti mengasosiasikan warna dengan perasaan tertentu, yaitu : 1. Biru : Tenang, menyejukkan, kebenaran, damai, intelegensi tinggi, mediatif, emosional, egosentris. 2. Hijau : Alami, sehat, sensitif, stabil, formal, toleran, harmonis. 3. Kuning : Terang, hangat, segar, cepat, jujur, adil, tajam, cerdas, kritis. 4. Hitam : Abadi, anggun, kuat, kreatif, magis, superior, menekan. 5. Ungu : Agung, indah, artistik, elegan, mistis, spiritual. 6. Pink : Romantis, sensual, lembut, ceria 7. Orange : Kreatif, optimis, muda, menyenangkan, dinamis, persahabatan. 8. Merah : Panas, penuh energi, ambisius, kuat, bergairah. 9. Coklat : Alami, sederhana, hangat 10. Putih : Netral, murni, jujur, higienis, monoton. Penulis menggunakan warna hitam, orange, merah, kuning, biru dan hijau sebagai perpaduan warna yang dinamis dan menyenangkan. 18 2.2.5 Teori Pemilihan Media Menurut Kemp dan Dayton (1985) secara umum media mempunyai kegunaan kegunaan: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan indra 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung kepada target dengan sumber belajar 4. Memungkinkan target belajar secara mandiri 5. Memberi rangsangan, pengalaman dan juga persepi