Jemaat Jemaat Allah Al Maséhi [263] Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] (Edisi 1.1 19981011-19981011) Ada tertulis: Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu. Makalah ini menjelaskan keseluruhan struktur Hukum Tuhan, yang diaplikasikan pada PerintahNya sebagaimana dijelaskan oleh para nabi dan Kesaksian, dalam memenuhi pembacaan Hukum pada tahun-tahun Sabat. Christian Churches of God PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA E-mail: [email protected] (Hak Cipta © 1998, 1999 Wade Cox) Makalah ini dapat diperbanyak dan didistribusikan tanpa dipungut biaya dengan syarat bahwa tak ada bagiannya yang diubah atau dihilangkan. Nama dan alamat penerbit dan pernyataan hak-cipta harus disertakan. Tidak dibenarkan untuk memungut biaya atas salinan yang didistribusikan. Kutipan singkat dapat dimuat dalam artikel kritis dan ulasan tanpa melanggar ketentuan hak-cipta. Makalah ini tersedia di World Wide Web pada alamat: http://www.logon.org dan http://www.ccg.org Hal. 2 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh[263] Ada tertulis: Keluaran 20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu. Ulangan 5:21 Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu. Roma 7:7 7 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekalikali tidak! Sebaliknya justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tiddak mengatakan: “Jangan mengingini!” Perintah yang ke sepuluh menetapkan hukum pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih rohaniah. Perintah yang ke sepuluh menetapkan hukum menyangkut pikiran dan hati dan mengatur tingkah-laku umat pilihan. Pelanggaran terhadap perintah ini, sebagaimana juga terhadap perintah-perintah lain dalam struktur ini, melanggar seluruh hukum Tuhan. Struktur dari perintah yang ke sepuluh merunut Perintah Utama yang Ke Dua dan kesembilan perintah lainnya. Perintah Utama Yang Pertama Matius 22:36-38 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Keseluruhan struktur Hukum terpusatkan pada Kasih pada Tuhan. Tuhan Sistem Tuhan dan Struktur dan Otoritas sebagai Hukum Tuhan menetapkan hukumNya sampai kepenuhan keseluruhan rencanaNya, sepanjang jaman dan kebangkitan untuk kehidupan dan penghakiman. Matius 5:17-32 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintahperintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyalanyala. 23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. 27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. 31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. Keseluruhan struktur hukum Tuhan diartikan dengan benar, dan ditempatkan pada tingkatan rohani melalui sang Mesias. Ia memberikan Hal. 3 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] hukum Tuhan kepada Musa dan kemudian memberikan pengertiannya seperti yang seharusnya dipahami, sebagai Mesias: Ulangan 27:26 Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!" Iri-hati terhadap Umat Tuhan adalah penyebab aniaya terhadap diri mereka Keluaran 1:1-14 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing: 2 Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda; 3 Isakhar, Zebulon dan Benyamin; 4 Dan serta Naftali, Gad dan Asyer. 5 Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir. 6 Kemudian matilah Yusuf, serta semua saudara-saudaranya dan semua orang yang seangkatan dengan dia. 7 Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka. 8 Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. 9 Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita. 10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan—jika terjadi peperangan—jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini." 11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kotakota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. 12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. 13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, 14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu. Dengan merasa iri terhadap pertumbuhan dan kesejahteraan, dan rasa takut terhadap kekuatan umat Tuhan, para musuh menggali kehancuran mereka sendiri. Tetapi Tuhan membangkitkan penyelamatan umatNya selagi jauh sebelum hal itu harus terjadi. Keluaran 2:16-3:1 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya. 17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka. 18 Ketika mereka sampai kepada Rehuel, ayah mereka, berkatalah ia: "Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?" 19 Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing domba." 20 Ia berkata kepada anakanaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan." 21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa. 22 Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya: "Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing." 23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. 24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. 25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka. Keluaran 3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Tuhan kemudian memanggil sang penyelamatNya dengan maksud agar ia dipisahkan. Tuhan melaksanakan penyelamatan umatNya pada saat yang Ia pandang tepat. Perintah yang ke sepuluh mengajarkan kesabaran dan ketabahan dalam menjalani kehendak Tuhan. Iri terhadap kekuasaan dan otoritas Hak Istimewa dan Hormat terhadap Orang Semua kuasa berasal dari Tuhan, bahkan kekuasaan yang diberikan dan diijinkan dimiliki oleh Iblis dan Penguasa di udara di jaman akhir. Tuhan tidak mengistimewakan orang sebagaimana yang telah kita saksikan (Imamat 19:15; Ulangan 1:17; 16:19; 2 Samuel 14:14; 2 Tawarikh 19:7; Amsal 24:23; 28:21; Roma 2:11; Efesus 6:9; Kolose 3:25; Yakobus 2:1; Yakobus 2:9; 1 Petrus 1:17). Ia memberikan kekuasaan dalam lingkup rencanaNya. Monoteisme dan Politeisme Monoteisme adalah sebuah sistem dimana semua kehendak ditundukkan di bawah Hal. 4 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] kehendak Tuhan tunggal yang sejati, di bawah Yesus Kristus yang diutusNya (Yohanes 17:3). Kehendak dalam Pemberontakan Memiliki kehendak yang memberontak terhadap Kehendak Tuhan tunggal yang sejati merupakan Politeisme dan pemberontakan. Ini adalah dosa ilmu sihir. Politeisme hanya ingin mengejar kehendak yang bertentangan, atau tidak sesuai, dengan kehendak Tuhan tunggal yang sejati. Itu sebabnya Yesus Kristus melakukan kehendak Bapa dalam segala sesuatu (Yohanes 6:38-40). Tuhan tahu semua kebutuhan kita dan semua hal diadakan seturut rencanaNya. Iri hati merusak iman dalam kecukupan penyediaan yang telah Tuhan tentukan bagi kita. Umat Israel diberi manna supaya roti dan air mereka tercukupi, yang adalah janjiNya pada kita di dalam jaman akhir dalam padang gurun (Mazmur 37:25; Yesaya 33:16). Bilangan 11:1-35 Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka, dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan. 2 Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada Tuhan; maka padamlah api itu. 3 Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api Tuhan di antara mereka. 4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? 5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. 6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." 7 Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. 8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. 9 Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. 10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa. 11 Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? 12 Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? 13 Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. 14 Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. 15 Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku." 16 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapanKu dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. 17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya. 18 Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan Tuhan dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? —Tuhan akan memberi kamu daging untuk dimakan. 19 Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, 20 tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak—karena kamu telah menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?" 21 Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! 22 Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?" 23 Tetapi Tuhan menjawab Musa: "Masakan kuasa Tuhan akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!" 24 Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman Tuhan itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah. 25 Lalu turunlah Tuhan dalam Hal. 5 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tuatua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. 26 Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka—mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah— maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan. 27 Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan." 28 Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!" 29 Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat Tuhan menjadi nabi, oleh karena Tuhan memberi RohNya hinggap kepada mereka!" 30 Kemudian kembalilah Musa ke tempat perkemahan, dia dan para tua-tua Israel. 31 Lalu bertiuplah angin yang dari Tuhan asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kirakira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. 32 Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu— setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer—,kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan. 33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka Tuhan terhadap bangsa itu dan Tuhan memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar. 34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus. 35 Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di situ. Mengucap syukurlah dalam segala sesuatu. Bersyukurlah untuk apa yang telah Tuhan berikan bagi kita. Karena di dalam nafsu dan iri hati terdapat murka Tuhan. Ilmu Sihir dan Tenung Pemberontakan adalah sama dengan dosa ilmu sihir (1 Samuel 15:23). Demikian pula tenung dan mantera merupakan keinginan untuk mengubah kehendak Tuhan. Menelaah dan meramalkan kejadian merupakan suatu keinginan untuk mengetahui masa depan dan untuk menetapkan keinginan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Ulangan 18:10-15 Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki- laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, 11 seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orangorang mati. 12 Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. 13 Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan Tuhan, Allahmu. 14 Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan Tuhan, Allahmu, melakukan yang demikian. 15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Ramalan bintang dan pemanggilan roh merupakan kebalikan dari iman dan orang benar seharusnya berjalan dengan iman. Sistem Sabat sebagai Tanda mengenai Tuhan dan KuasaNya Tuhan menetapkan sistemnya sesuai dengan waktuNya dan penanggalanNya, dan bukan menurut illah dunia ini. Itulah sebabnya mengapa keseluruhan sistem penanggalan dunia, termasuk penanggalan palsu dari sistem Hillel di bawah Yudaisme Talmudis, harus dibuang dan kembali pada penanggalan jaman Bait Allah (bandingkan dg. Imamat 23:1-44; Bilangan 15:3; 29:39; 1 Tawarikh 23:31; Ezra 3:5; Nehemia 10:33). Penanggalan Matahari dan Penanggalan Yahudi Hillel bertentangan dengan kehendak Tuhan dan Tuhan telah mengatakan bahwa Ia membenci perayaanperayaan mereka (Yesaya 1:14) karena mereka telah merusak hari-hari raya Tuhan. Keseluruhan sistem ibadah di hari Minggu didasarkan pada teologi kafir yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan hukum-hukumNya yang spesifik diberikan dalam sistem perintah yang ke empat (bandingkan dg. Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Empat [256]). Keseluruhan teologi yang mempertahankan ibadah di hari Minggu, didasarkan pada penyimpangan Firman Tuhan dan distorsi dari narasi penciptaan dan perhentian Sabat Tuhan, sebagaimana yang diaplikasikan terhadap Sabat hari ke tujuh. Hal. 6 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] Hari pertama dari sebuah minggu tidak mempunyai dasar dalam narasi ini, selain yang dinyatakan sebagai permulaan narasipenciptaan tujuh hari. Pola pemikirannya sendiri didasarkan pada pemikiran dengki dari iblis, yang sekali lagi merupakan penyimpangan dari perintah yang ke sepuluh. Perintah Utama yang Ke Dua Ada tertulis: Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Iri hati melanggar hukum Tuhan di dalam sebuah gaya rohani dan pola pemikiran yang merupakan jalur menurun sampai pada dosa fisik. Kita adalah anak-anak Tuhan dan seharusnya menyembah di dalam Roh dan kebenaran. Roma 13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pelanggaran terhadap hukum Tuhan tercakup di dalam pernyataan ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Lalu bagaimana hubungan perintah yang ke sepuluh dengan konsep ini? Ulangan 23:15-16 "Janganlah kauserahkan kepada tuannya seorang budak yang melarikan diri dari tuannya kepadamu. 16 Bersama-sama engkau ia boleh tinggal, di tengah-tengahmu, di tempat yang dipilihnya di salah satu tempatmu, yang dirasanya baik; janganlah engkau menindas dia." Seorang hamba (budak) yang melarikan diri dari tuannya, dianggap telah melakukan hal itu karena alasan yang pantas, dan hamba tersebut tidak boleh dikembalikan oleh yang menemukannya, tetapi ia harus diberi perlindungan sementara di tempat yang ia datangi. Peraturan ini juga mencakup jiwa para pengungsi, yang melarikan diri dengan alasan yang layak untuk menyelamatkan hidupnya. Peraturan ini tidak membenarkan kesantaian penduduk untuk mengejar standar hidup yang lebih baik. Sebagian besar orangorang yang melarikan diri didorong oleh keharusan yang mengandung bahaya, yang justru disebabkan karena kegagalan bangsanya untuk mentaati hukum-hukum Tuhan. Dendam Peraturan mata ganti mata diadakan untuk menangani kejahatan badan secara sadis, yang ditimbulkan oleh iri hati dan kesadisan. Imamat 24:19-20 Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya: 20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. Pelanggaran terhadadp Sesama Imamat 19:13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Kejahatan yang paling mendasar adalah penipuan dan pencurian, sebagaimana telah kita lihat dalam tindakan fisik di atas, tetapi kesemuanya didasarkan pada proses pemikiran, yang menyerahkan diri pada dosa. Doa menyerang tiap jalinan suatu masyarakat dan kebebasan dari seseorang. Kekuatan dari sebuah bangsa terletak pada kebebasan dan kemerdekaan rakyatnya. Perbudakan merupakan sebuah anatema terhadap sistem Tuhan dan jiwa kekeluargaan yang memeluk konsep dari Anak-anak Tuhan. Mengingini hamba laki-laki mengacaukan kapasitas untuk memberlakukan dan mentaati hukum Tuhan. Yesus Kristus memberikan banyak pesan menyangkut tingkah laku kita yang berkaitan dengan pelanggaran ini dan kasih kita terhadap sesama dan kapasitas untuk mengampuni. Akan tetapi, hukum tetap tegak untuk digunakan di bawah keadaan yang membuatnya pantas diterapkan. Sistemnya Sistemnya berada pada tingkatan yang lebih tinggi pada perintah yang ke sepuluh dan fakta ini amat jarang dapat diterima. Efesus 5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Iri hati itu sendiri adalah penyembahan berhala dan memisahkan seseorang dari Hal. 7 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] kerajaan Tuhan. Struktur hukum dan karunia Tuhan seringkali dibenci dan salah dimengerti dalam iri hati maupun hormat terhadap seseorang. Matius 20:13-16 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? 14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. 15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? 16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." Kita semua bekerja untuk upah yang sama. Kita semua dianugrahi keselamatan, yang merupakan pemberian Tuhan atas dasar kemurahanNya. Ini tetap sama tanpa memandang berapa lama atau berapa kerasnya kita bekerja di kebun anggur Tuhan. Imbalannya juga mencakup talenta dan kotakota. Akan tetapi, kita semua diselamatkan oleh darah Yesus Kristus, sebagai satu harga bagi pelayanan kita. Kepatuhan pada Hukumhukum Tuhan tidak memberikan keselamatan ataupun kehidupan kekal. Walau demikian, kepatuhan pada perintah-perintah Tuhan dan kesaksian Yesus Kristus, adalah cara bagaimana kita memelihara karunia anugrah dan keselamatan kekal. Anda tidak diselamatkan karena mematuhi hukum Tuhan. Anda tidak diselamatkan oleh apa yang anda lakukan. Akan tetapi, anda mempertahankan posisi anda dalam kerajaan Tuhan, sesuai dengan kepatuhan anda pada perintah-perintah Tuhan dan kesaksian Yesus Kristus (Wahyu 12:17; 14:12) dan itulah perbedaan mendasar yang tidak dipahami oleh aliran utama Kekristenan penganut ibadah hari Minggu, Yudaisme Rabbinis dan Islam Hadis. Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:17). Mereka yang tidak memuliakan Tuhan, tetapi berusaha untuk meninggikan diri sendiri atau orang lain setara dengan Tuhan melalui iri hati, adalah orang bodoh. Banyak yang telah dipanggil, kehilangan posisi mereka dalam kerajaan Tuhan karena kesalahan berpikir seperti ini (bandingkan dg. Roma 1:22; 8:2930). Iri-hati dalam Masyarakat dan pengaruhnya terhadap Keluarga Iri-hati tidak boleh pernah mengganggu kesejahteraan sebuah keluarga, yang merupakan dasar dari sebuah negara. Keluaran 21:3-11 Jika ia datang seorang diri saja, maka keluarpun ia seorang diri; jika ia mempunyai isteri, maka isterinya itu diizinkan keluar bersamasama dengan dia. 4 Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu melahirkan anak-anak lelaki atau perempuan, maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya, dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri. 5 Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka, 6 maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup. 7 Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar. 8 Jika perempuan itu tidak disukai tuannya, yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri, maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus; tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing, karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu. 9 Jika tuannya itu menyediakannya bagi anaknya laki-laki, maka haruslah tuannya itu memperlakukannya seperti anak-anak perempuan berhak diperlakukan. 10 Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia. 11 Jika tuannya itu tidak melakukan ketiga hal itu kepadanya, maka perempuan itu harus diizinkan keluar, dengan tidak membayar uang tebusan apaapa." Hukum Tuhan tidak membolehkan siapapun untuk diperlakukan dengan tidak baik melalui iri-hati maupun kelalaian. Pola pemikiran yang berusaha menyangkal keselamatan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi agar mereka dapat disesatkan dalam pembungaan uang dan bahkan meningkat yingga menyangkal bahwa mereka mereka berhak mendapatkan keselamatan atas hidupnya dalam keadaan genting seperti yang kita saksikan dalam Yudaisme Talmudis (bandingkan dg. Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Enam [259]) merupakan sebuah penyesatan hukum-hukum Tuhan yang keterlaluan dan penghujatan terhadap sistemNya yang berupa kasih dan Hal. 8 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] keteraturan. Inilah sebabnya Mesias mengutuk orang Farisi dan alasan mengapa mereka membunuhNya dan tidak bertobat. Pola pemikiran yang jahat yang sama telah membangkitkan penentangan terhadap Yudaisme di dalam Islam dan penganiaayaan terhadap Kekristenan. Iri-hati sebagai Pembunuhan Semua pembunuhan bersumber dari amarah dan nafsu yang berupa iri-hati atau cemburu. Ini adalah pelajaran dasar dari sang Mesias. Matius 5:21-28 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. 23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. 27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Pola pemikiran ini meluas hingga kebencian pada sesama. Istilah “Raca” dibiarkan tidak diterjemahkan di dunia barat, karena istilah ini tidak dipahami. Istilah ini adalah istilah bahasa Aram yang berarti “meludah di wajahmu.” Istilah ini digunakan dalam tawarmenawar dan merupakan sebuah istilah kemarahan terhadap syarat dagang yang diajukan pihak lainnya (bandingkan dg. catatan atas terjemahan Lamsa dari versi Peshitta). Adalah istilah yang kita gunakan yang mengutuki kita. Matius 15:10-20 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: 11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." 12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepadaNya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?" 13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. 14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." 15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami." 16 Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? 17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? 18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. 19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. 20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." Disini kita melihat kekuatan pikiran dan iri hati dalam menjatuhkan kerohanian kita. Mikha 2:1-2 Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; 2 yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya, dan rumahrumah, mereka menyerobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik pusakanya! Ayat ini dibuktikan oleh istri raja Ahab, Isebel (1 Raja-raja 21:1-29) dan juga oleh Daud terhadap istri dari Uria orang Het (2 Samuel 11:1 - 12:9). Dalam kedua peristiwa tersebut iri-hati menyeret ke arah pembunuhan melalui saksi palsu dan penyalah-gunaan kekuasaan, dan otoritas terhadap orang yang setia. Dalam keduanya Tuhan membangkitkan seorang nabi untuk menghadapi penyalah-gunaan kekuasaan. Iri-hati sebagai Perzinahan Pelanggaran terhadap perintah yang ke sepuluh mencakup perjinahan dalam kasuskasus seperti berikut. Matius 5:27-28 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Hal. 9 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] Hukum yang lebih tinggi ini mengatur mengenai persiapan pemikiran dan roh untuk peran sebagai anak Tuhan. Iri-hati sebagai Pencurian Demikian pula iri-hati menimbulkan pencurian sebagaimana yang kita lihat mengenai Ahab dan tanah dalam uraian di atas. Iri-hati menimbulkan pelanggaran terhadap tatanan Tuhan dan kehilangan posisi di dalam kerajaan Tuhan sebagaimana kita saksikan pada Akhan (Yosua 7:19-21). Keseluruhan struktur dari perintah yang ke sepuluh adalah kunci dari maksud dan jiwa dari hukum Tuhan. Adalah perintah yang ke sepuluh yang menjadi utama dalam hal ini. Demikianlah hukum Tuhan datang dari Tuhan dan dipelihara sebagai kesempurnaan rohani di dalam perintah yang ke sepuluh. Imamat 6:1-7 Tuhan berfirman kepada Musa: 2 "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap Tuhan, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya, 3 atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya, dan ia bersumpah dusta—dalam perkara apapun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa— 4 apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu, 5 atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya. 6 Sebagai korban penebus salahnya haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam. 7 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan Tuhan, sehingga ia menerima pengampunan atas perkara apapun yang diperbuatnya sehingga ia bersalah." Kita telah melihat teks ini sampai pada pemulihan fisik di dalam bagian Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Delapan. Teks di dalam ayat 6 dan 7 mengulas mengenai persembahan pelanggaran, yang kemudian pada pemulihan dari pelanggaran perintah yang ke sepuluh dan efeknya pada keadaan pikiran dan rohani. Semua dosa menjadi penghalang antara kita dengan Tuhan dan bangsa akan musnah dan rakyat terhilang dari perjanjian dan kebangkitan yang pertama. Imamat 20:10-11 Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu. 11 Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. Ini merupakan hukuman yang keras. Yesus Kristus menunjukkan bahwa inilah hukuman pamungkas di bawah hukum Tuhan. Ia menunjukkan bagaimana penanganan atas hukuman ini harus dilaksanakan ketika seorang wanita yang berzinah bertobat, dan ia menyatakan bahwa siapapun yang tidak berdosa, biarlah ia melemparkan batu yang pertama. Kita hanya dapat mendeduksikan apa yang terjadi di sana. Orang banyak, yang merasa dirinya berdosa, akhirnya bubar (Yohanes 8:1-11). Cara penanganan hukum Tuhan ini menunjukkan pada kita maksud dan aplikasinya yang sepenuhnya. Perluasan dari istilah saudara pada orang asing dan pendatang di suatu daerah, terdapat dalam teks ini. Demikianlah pembungaan uang dan riba dilarang untuk dilakukan di seluruh negri, termasuk terhadap orang asing dan pendatang di atara kita. Imamat 25:35-55 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu. 36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu. 37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba. 38 Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu. 39 Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia. 40 Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu. 41 Kemudian ia harus diizinkan keluar dari padamu, ia bersamasama anak-anaknya, lalu pulang kembali kepada Hal. 10 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] kaumnya dan ia boleh pulang ke tanah milik nenek moyangnya. 42 Karena mereka itu hamba-hambaKu yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak. 43 Janganlah engkau memerintah dia dengan kejam, melainkan engkau harus takut akan Allahmu. 44 Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa yang di sekelilingmu; hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak lakilaki dan perempuan. 45 Juga dari antara anak-anak pendatang yang tinggal di antaramu boleh kamu membelinya dan dari antara kaum mereka yang tinggal di antaramu, yang dilahirkan di negerimu. Orang-orang itu boleh menjadi milikmu. 46 Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya, tetapi atas saudara-saudaramu orang-orang Israel, janganlah memerintah dengan kejam yang satu sama yang lain. 47 Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing, 48 maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia, 49 atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri berhak menebus dirinya. 50 Bersama-sama dengan si pembelinya ia harus membuat perhitungan, mulai dari tahun ia menyerahkan dirinya kepada orang itu sampai kepada tahun Yobel, dan harga penjualan dirinya haruslah ditentukan menurut jumlah tahuntahun itu; masa ia tinggal pada orang itu haruslah dihitung seperti masa kerja orang upahan. 51 Jikalau jumlah tahun itu masih besar, maka dari harga pembeliannya harus dikembalikan sebagai penebus dirinya menurut jumlah tahun itu. 52 Jika waktu yang masih tinggal sampai kepada tahun Yobel sedikit lagi saja, maka ia harus membuat perhitungan dengan orang itu; menurut jumlah tahun itulah ia harus membayar uang tebusan dirinya. 53 Demikianlah ia harus tinggal padanya sebagai orang upahan dari tahun ke tahun. Janganlah ia diperintah dengan kejam oleh orang itu di depan matamu. 54 Tetapi jikalau ia tidak ditebus dengan cara demikian, maka ia harus diizinkan keluar dalam tahun Yobel, ia bersamasama anak-anaknya. 55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hambahamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah Tuhan, Allahmu." Kita telah melihat efek dari peraturan ini dalam Imamat 25:35-55 di dalam Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Delapan. Keseluruhan penerapan peraturan ini menunjukkan bagaimana kewarga-negaraan Israel harus dijadikan sebagai sesuatu yang berharga. Tak seorangpun dapat menjadi warganegara tapi terus melakukan perzinahan. Penolakan terhadap pendapat bahwa keselamatan diluaskan sampai pada orangorang bukan Yahudi di dalam Yesus Kristus, ditolak dengan sebuah keinginan mendasar untuk menyangkal keselamatan bagi bangsabangsa, dan untuk memperoleh harta-milik mereka dengan syarat-syarat yang tidak adil. Pola pemikiran ini masih terus dianut sekarang ini. Semua orang yang tinggal di dalam negri mempunyai kodrat untuk menjadi anak-anak Tuhan dan negri tersebut harus mempersiapkan mereka. Keselamatan ini bagi orang bukan Yahudi dan semua harus bersukacita bahwa hal ini dimungkinkan. Dari teks Keluaran 22:1-15 (bandingkan dg. Hukum dan Perintah Tuhan Yang Ke Delapan [261]) kita melihat bahwa peraturan menyangkut pemulihan kerugian akibat pencurian. Sebagian besar dari teks ini membahas mengenai kerugian yang timbul sebagai akibat langsung dari sebuah pelanggaran terhadap perintah yang ke sepuluh dan penipuan yang menjadi konsekuensinya. Teks ini juga memuat sebuah bagian yang membahas mengenai penggunaan hukum secara tidak adil. Jika seseorang melakukan klaim kepemilikan atas sesuatu dan ia tidak benar maka ia harus dihukum denda berganda dari apa yang ia klaim (Keluaran 22:9). Hukuman ini digunakan sebagai pencegah dari percobaan akuisisi dan litigasi dengan klaim palsu. Semua kerugian yang timbul dari iri-hati, harus di tebus di bawah hukum Tuhan dan klaim palsu di dalam iri-hati harus dihukum. Disini, dalam teks ini kita juga mendapatkan konsep dari kerugian akibat kebakaran ddan kerugian akibat kelalaian, yang timbul dalam kerusakan yang diakibatkan sumber sekunder. Konsep dari perawatan secara layak terhadap sebuah properti yang menjadi tanggung-jawab seseorang atau di dalam kuasa seseorang, terlihat di sini dan ini juga mengikuti perintah Hal. 11 Hukum dan Perintah Tuhan yang Ke Sepuluh [263] yang ke sepuluh. Perawatan atas properti sesama anda datang dari kasih dan perhatian. Kerusakan seringkali datang dari nafsu dan kesesatan pikiran. Pembakaran merupakan sebuah penyakit yang walau bagaimanapun dapat ditebus kerusakannya. Ini juga merupakan sebuah pencurian tetapi lebih sering ini hanya perusakan yang diakibatkan iri-hati atau kecemburuan. Kecemburuan timbul dari keinginan untuk memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain. Iri-hati adalah keinginan untuk menghancurkan apa yang dimiliki orang lain, terutama karena orang yang bersangkutan tidak memilikinya. Pelanggaran terhadap hukum yang ke sepuluh ini merupakan sebuah masalah yang serius di dalam sikap mental di antara manusia, dan menghalangi seseorang dari pola pemikiran yang diperlukan untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Iri-hati sebagai Saksi Palsu Iri-hati menimbulkan pencurian atas tanah dan warisan, atas perlindungan dan kehidupan. Ulangan 27:17 Terkutuklah orang yang menggeser batas tanah sesamanya manusia. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Ulangan 19:14 14 "Janganlah menggeser batas tanah sesamamu yang telah ditetapkan oleh orang-orang dahulu di dalam milik pusaka yang akan kaumiliki di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milikmu." Jiwa dan maksud dari hukum Tuhan diperluas hingga perlindungan atas harta-milik musuh anda, sebagaimana juga milik saudara anda dan ketika kita meluaskan Hukum Tuhan ke seluruh dunia di dalam Roh Kudus, kita telah memenuhi kehendak Tuhan. Ulangan 22:1-4 "Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu. 2 Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya. 3 Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu. 4 Apabila engkau melihat keledai saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; engkau harus benar-benar menolong membangunkannya bersama-sama dengan saudaramu itu." Pulihkan semua kerusakan yang anda lihat tanpa perlu diminta. Lindungi sesama anda seperti anda melindungi diri anda sendiri. Aspek Rohani Hukum Tuhan dari keseluruhan Tak seorangpun boleh mendapat keuntungan dengan merugikan orang lain. Mencuri Baik dengan pencurian maupun dengan membungakan uang yang juga adalah pencurian dan keinginan atas hasil kerja orang lain. Keluaran 22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatKu, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Tak boleh ada perjanjian yang akan mengganggu kenyamanan atau keselamatan orang lain, atau kesejahteraannya. Juga tidak boleh mengganggu kemampuannya untuk mencari nafkah. Keluaran 22:26-27 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, 27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya—pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepadaKu, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih." Sikap pemikiran yang iri-hati menggagalkan seseorang yang mempunyai sikap itu untuk memasuki kerajaan Tuhan dan juga mengakibatkan pelanggaran terhadap perintah-perintah yang lain dan terhadap hukum Tuhan secara keseluruhan.