ELSA Daily Highlights Senin 26 September 2011 Tanggal Previous Close 20-Sep-11 230 Open High Low Close 230 230 220 225 Volume (juta lembar) 15.359.000 Value (miliar) Frekuensi (transaksi) Market Cap (triliun) PER Rp3.464 1.955 Rp 1605.7 19,09 Top Volume Buyer E-Trading Rp 677.92 jt BNI Rp 339.55 jt OSK Nusa Rp 332.13 jt ELSA terhadap IHSG Top Volume Buyer E-Trading Rp 874.79 jt Phillip Se Rp 309,37 jt jasa Utama Rp 225.00 jt Net Buyer OSK Nusa Rp 278.13 jt BNI Rp 191.35 jt Panin Rp 80.26 jt Tanggal ELSA 20-Sep-11 225 Price RUIS MEDC 300 2500 Closing Price % Change Closing Price % Change BIPI 98 % Change ELSA RUIS MEDC BIPI -2,17% 0,00% 0,00% 0,00% ELSA 15.359.000 VOLUME (Juta lembar) RUIS MEDC 288.000 748.500 20-Sep-11 IHSG Mining 3752 2853 -0,08% -0,15% Oil Gold 86.77 1819 1.25% 0.05% PER BIPI ELSA RUIS MEDC BIPI 3.022.500 19,09 19,48 20,42 NA ELSA & Market Review Aksi jual yang melanda bursa Asia terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia. Kondisi itu kian meningkatkan kecemasan investor bahwa krisis utang Eropa semakin memburuk. Jika hal itu terjadi, outlook kinerja eksportir, perbankan, serta produsen komoditas menjadi negatif. Pemangkasan peringkat utang Italia hanya akan menimbulkan kecemasan baru mengenai isu krisis utang Eropa, yang penyebarannya dimulai dari Yunani, Italia, dan Spanyol. Hampir seluruh indeks acuan di kawasan regional dilanda aksi jual. Ambil contoh, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,6%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1% dan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,2%. Data perdagangan saham BEI sesi I Selasa –seperti dilansir Antara-- menunjukkan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp246,80 miliar. Aksi beli investor asing hanya Rp505,76 miliar, namun aksi jualnya mencapai Rp752,56 miliar. Volume transaksi saham di pasar reguler sampai akhir sesi I perdagangan Selasa sebanyak 1,47 miliar saham. Sedangkan nilai transaksinya mencapai Rp1,733 triliun. Indeks harga saham gabungan anjlok 1,29% atau 49,57 poin ke level 3.785,61 pada penutupan perdagangan sesi perdana siang ini senada dengan pergerakan bursa regional. Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di rentang 3.779,08-3.834,08. Perlemahan indeks dimotori oleh sektor keuangan dan barang konsumsi. Indeks harga saham gabungan anjlok 2,09% ke level 3.755,05 dipicu oleh penurunan yang terjadi di bursa regional. Ketidakpastian mengenai krisis utang Eropa menyeret kejatuhan indeks pada hari ini. Saham ELSA pada perdagangan 20/9/2011 jatuh ke level closing price terendah semenjak April 2009. Kekhawatiran investor global terhadap krisis global jilid 2 semakin menjadi jadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia. Meski hari ini ELSA baru saja mengeluarkan hasil kinerja Divisi OFS nya yang berhasil meraih kontrak US$ 108 juta per Agustus 2008, tapi tampaknya belum mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Pada perdagangan 20/9/2011 sektor mining terkoreksi 0.15%, namun tidak demikian yang terjadi pada emiten oil and gas yang merupakan sub industri dari sektor mining. Pada perdagangan hari tersebut hanya ELSA yang mencetak pertumbuhan negatif, yaitu -2.17%, sedang RUIS, MEDC dan BIPI ditutup tidak beranjak dari tempatnya masing-masing. Industry News Update Cadangan Turun, Dua Investor Lepas Saham di Blok ONWJ. Pelepasan saham (farm out) Salamander Energy Plc yang akan diikuti olehChina National Offshore Oil Company (CNOOC) di Blok Offshore North West Java (ONWJ) diperkirakan karena turunnya cadangan minyak dan gas di lapangan lepas pantai laut Jawa tersebut. Pri Agung Rakmanto, Direktur Eksekutif Refor-Miner Institute, menyatakan kenaikan produksi minyak dan gas setelah pengelolaan blok itu diambilalih Pertamina bukan prestasi hebat jika cadangan di blok itu terus menurun karena tidak ada penemuan cadangan baru. Menurut Pri, tidak ekonomisnya lapangan tersebut bagi pemegang saham membuat Salamander dan CNOOC melepas saham di lapangan itu dan fokus dengan portofolio mereka di tempat lain. Pri mengamati fenomena pelepasan saham oleh perusahaan migas asing saat ini seperti menjadi sebuah tren karena kebijakan pemerintah cenderung longgar. Salamander Energy (Java & Sumatera) BV, anak usaha Salamaneder Energy, menjual 5% saham masing-masing di Blok ONWJ ke Southeast Sumatra ke Risco Energy Pte Ltd. Pembelian itu bernilai US$ 55 juta ditambah penyesuaian modal kerja US$ 1,3 juta. Sementara CNOOC juga berencana melepas seluruh sahamnya di blok ONWJ sebanyak 36,72%. Sejumlah perusahaan mengajukan penawaran dalam tender pelepasan hak partisipasi CNOOC di ONWJ. Mereka antara lain PT Pertamina (Persero), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). (Source: indonesianfinancetoday.com) BP Migas Optimis Nego Harga Gas Dengan PGN Sukses. BP Migas optimis negosiasi kontrak harga gas jual dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui Kementerian BUMN dapat berjalan dengan lancar dan menemui titik temu. Kepala BP Migas, R Priyono menjelaskan bahwa, ijin Kementerian BUMN sangat diperlukan mengingat PGN merupakan perusahan milik negara. "PGN butuh sinyal positif saja dari BUMN, untuk negosiasi harga gas tersebut," kata dia. Terkait negosiasi harga gas tersebut BP Migas berharap PGN mau mengikuti harga pasar domestik. Pasalnya sejauh ini harga beli gas PGN kepada produsen gas sangat rendah atau yang paling rendah. (Source: inilah.com) Pertamina Hulu Energi ONWJ Dongkrak Target Produksi Sebesar 12% Pada 2012. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mendongkrak target produksi minyak tahun depan sebesar 12%. Saat ini produksi PHE ONWJ sudah melebihi target yang ditetapkan tahun 2011 ini. "Secara year to date, produksi sudah mencapai 31,8 ribu barel, kita yakin akhir tahun mencapai 32.000 barel per hari," ujar Ignas. Untuk mencapai target produksi sebesar 35.000 barel per hari tahun depan, akan ada penambahan dan perbaikan fasilitas produksi. Salah satunya dengan menambahkan 20 sumur baru. Investasi yang disiapkan PHE ONWJ untuk mendongkrak produksi tahun depan mencapai US$ 150 juta. BP Migas menyambut baik rencana tersebut sehingga bisa mendukung target pencapaian lifting 950.000 barel per hari tahun depan. Kepala Divisi Humas, Security dan Formalitas BP Migas, Gde Pradyana, mengatakan, ONWJ bahkan bisa mendongkrak produksi hingga 40.000 barel per hari. (Source: kontan.co.id) Elnusa Catat Kontrak US$ 108 Juta di Agustus 2011 PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatat kontrak US$ 108 juta hingga . Agustus 2011. Sekitar 79% atau US$ 85 juta merupakan kontrak baru sepanjang delapan bulan terakhir. Menurut Division Head of Corporate Secretary, Heru Samodra, sumbangan terbesar kontrak baru berasal dari pekerjaan Well Services di Kalimantan Timur. Divisi Oilfield Services (OFS) juga tengah mempersiapkan diri untuk memulai proyek coiled tubing, pumping nitrogen dan Snubbing slickline services senilai US$ 47 juta, dengan masa kontrak 5 tahun. "Divisi ini juga sedang menggarap beberapa proyek besar di bidang fasilitas produksi senilai total US$ 29 juta antara lain di daerah Cilacap untuk pengerjaan pembangunan instalasi pembuangan air limbah dan di daerah Tempino Plaju, Sumatera Selatan, untuk pengoperasian dan pemeliharaan pipa minyak Stasiun Pusat Pengumpul Pemompaan yang akan berlangsung kurang lebih selama 1,5 tahun, terangnya”. Selain itu, kontrak terbesar masih didominasi oleh dua klien, Total EP Indonesia dan Pertamina. Juga akan pemain migas asing lain seperti Chevron yang juga merupakan prime costumer dari Divisi OFS. Dalam waktu dekat perseroan siap bekerja sama dengan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk mengembangkan usaha drilling services. (Source: detikfinance.com)