1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan reaksi yang tidak diharapkan yang muncul disebabkan oleh tingginya tuntutan lingkungan kepada seseorang. Di mana harmoni atau keseimbangan antara kekuatan dan kemampuannya terganggu. Pernyataan tersebut berarti bahwa seseorang dapat dikatakan stres, ketika sesorang mengalami kondisi adanya tekanan akibat tuntutan – tuntutan yang tinggi dari lingkuangan (Wirawan, 2012). Stres dapat terjadi karena adanya faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang sering kali muncul seperti, banyaknya tugas-tugas perkembangan yang dihadapi orang sehari-hari baik dalam kelompok sebayanya, keluarga, sekolah, maupun pekerjaan. Tuntutan hidup yang kompleks menyebabkan seseorang mengalami konflik pada dirinya yang dapat mengakibatkan stres.Stres dapat terjadi pada siapa saja, salah satunya terjadi pada mahasiswa (Fitriana dalam Primadita, 2011) Mahasiswa mempunyai tanggungjawab pada saat perkuliahan berlangsung danharus menyelesaikan kuliahnya. Terdapat peraturan yang mengharuskan mahasiswa untukmembuat skripsi atau tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahannya. Kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam mengerjakan skripsimerupakanpemicu stres yang ada di dalam diri mahasiswa atau yang disebut dengan stressor (Nooreza, 2011). Faktor-faktor ataustressoryangmenyebabkan stres dalam pengerjaan skripsi adalah pengambilan data yang sulit, pengolahatan data yang memakan banyak waktu, sulit mendapatkan subyek untuk dijadikan 1 sampel penelitian (Nooreza, 2 2010).Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi cenderung mengalami kendalakendala yang ada di kampus seperti sulitnya membagi waktu antara skripsi dan belajar mata kuliah lainnya, sulitnya menemui dosen pembimbing, sulitnya memperoleh referensi dan kurangnya sarana prasarana sehingga hambatanhambatan tersebut dapat menimbulkan stres pada diri mahasiswa (Fadilah, 2013). Banyaknya stressor dan tuntutan yang dihadapi menyebabkan mahasiswa skripsi rentan mengalami stres. Hal ini diperkuat oleh Lubis & Nurlaila, (2010) yang mengatakan bahwa saat ini tingkat stres pelajar dan mahasiswa meningkat lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan era depresi besar pada tahun 1938. Penelitian yang dilakukan oleh Kaufman, (2008) mencatat 56 % dari 94.806 mahasiswa mengalami stres. Selain itu mayoral, (2006) melakukan penelitian terhadap 334 responden mahasiswa yang sedang dan tidak sedang skripsi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa mahasiswa yang sedang skripsi lebih banyak mengalami stres yaitu sebanyak 46,48% responden. Berdasarkan penelitian tentang tingkatstres yang dilakukan oleh Abdulghani, (2008) di Saudi Arabia terhadap 494partisipan, diketahui bahwa prevalensi strespada mahasiswa fakultas kedokteran adalah57% dimana 21,5% diantaranya merupakanstres ringan, 15,8% stres sedang dan 19,6%stres berat. Di Iran, penelitian sejenis yangdiikuti 129 partisipan menunjukkanprevalensi stres pada mahasiswa fakultaskedokteran adalah 61,47% dimana 26,22%diantaranya merupakan stres ringan, 20,5% stres sedang dan 14,75% stres berat(Marjani et.,al, 2008). Adapun dampak yang disebabkan stres ada dua, yaitu: Aspek fisik berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada saat stres sehingga orang tersebutmengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan. Sedangkanaspek psikologis terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi dan gejala tingkah laku. Masing-masinggejala tersebut mempengaruhi kondisi psikologis 3 seseorang dan membuat kondisipsikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya ingat, merasa sedih dan menundapekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres. Berat atau ringannya stres yangdialami seseorang dapat dilihat dari dalam dan luar diri mereka dalam proses pengerjaanskripsi (Sarafino dalam Melisa, 2012). Dalam menghadapi faktor-faktor penyebab stres diperlukan beberapa metode untuk menghadapi stres. Metode untuk menghadapi stres seperti:mengatur diet makanan, humor,refreshing,meditasi,hipnoterapi,meditasi zikir, dan mendengarkan musik (Wirawan, 2012). Metode musik merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi stres. Secara keseluruhan musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis, musik dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks, mengurangi stres, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, dan membantu serta melepaskan rasa sakit (Djohan dalam Primadita 2011). Musik merupakan sebuahrangsangan pendengaran yang terorganisiryang terdiri atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya. Musik klasikseringkali menjadi acuan terapi musik,karena memiliki rentang nada yang luasdan tempo yang dinamis (Nurrahmani dalam Christiane, 2013). Musik dapat menyebabkan tubuh menghasilkan hormon beta-endorfin. Ketika kita mendengar suara suara kita sendiri yang indah maka hormon ‘kebahagiaan’ (beta-endorfin) akan berproduksi sehingga merilekskan tubuh dan dapat meringankan stres (Natalina, 2013). Menurut Natalina (2013) terapi musik merupakan pengobatan secara holistik yang langsung menuju pada simpton penyakit. Terapi musik bermanfaat menurunkan stres. saat seseorang diperdengarkan musik yang beralunan lembut dan dinamis, otak akan melepas zat dopamin (hormon yang terkait dengan sistem otak, memberikan perasaan kenikmatan dan penguatan untuk memotivasi seseorang secara aktifmelakukan kegiatan tertentu). 4 Lidyansyah (2013) melakukan penelitian tentang menurunkan tingkat stres kerja pada karyawan melalui musik di Universitas Muhammadiyah Malang dengan memberikan perlakuan terapi musik selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa musik dapat menurunkan tingkat stres kerja karyawan, sehingga terapi musik ini dapat diterapkan pada mahasiswa untuk mengurangi tingkat stres saat sedang menyusun skripsi agar dapat mengerjakan skripsi dengan maksimal. Hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti di USM Indonesia pada tanggal 3 maret 2014 diperoleh data dari administrasi PSIK jumlah mahasiswa PSIK semester VII sebanyak 177 orang. Diperoleh pula data jumlah mahasiswa PSIK di USM Indonesia yang menyusun skripsi sebanyak 177 orang untuk tahun ajaran 2014. Saat dilakukan pengukuran tingkat stres dengan memberikan kuisioner DASS 42 yang terdiri dari 14 pernyataan untuk stres dan wawancara dengan 8 orang mahasiswa PSIK yang menyusun skripsi. Hasilnya diperoleh 4 orang mahasiswa (50,0%) dalam kategori stres sedang,3 orang mahasiswa (37,5%) dalam kategori stres ringan dan 1 orang mahasiswa (12,5%) dalam kategori stres berat. Upaya untuk mengatasi stres yang dialami mereka hanya jalan-jalan ditempat yang ramai atau pulang kampung, di mana berbagai upaya tersebut belum memberikan hasil yang maksimal dan mereka belum pernah mencoba mendengarkan musik klasik untuk meringankan stresnya. Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Stres pada Mahasiswa PSIK yang sedang Menyusun Skripsi di USM Indonesia Tahun 2014?” karena diperlukan upaya untuk mengurangi tingkat stres pada mahasiswa PSIK Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan yang sedang menyusun skripsi dengan terapi musik klasik. 5 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakahadapengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada mahasiswa PSIK yang sedang menyusun skripsi di Universitas Sari Mutiara Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh terapi musik klasikterhadap tingkat stres pada mahasiswa PSIK yang sedang menyusun skripsi di Universitas Sari Mutiara Medan Tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat stres sebelum diberikan terapi musik. b. Untuk mengetahui tingkat stres sesudah diberikan terapi musik. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa untuk meringankan stres pada saat penyusunan skripsi dengan mendengar musik klasik. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai data tambahan untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan upaya meringankan tingkat stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dengan menggunakan metode terapi klasik. 6 3. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi data tambahan dan informasi bagi institusi pendidikan dan dapat memberikan upaya untuk menangani stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.