DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 248 / DOK / - 077. 921 URUSAN : SOSIAL KEGIATAN : PERAWATAN KEBERSIHAN WBS PSBL HARAPAN SENTOSA 1 DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA PEKERJAAN : BELANJA ALAT KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH HPS : Rp. 119.880.000,- KODE REKENING : 5.2.2.01.05 TAHUN ANGGARAN : 2011 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS SOSIAL PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 1 Jl. Kemuning Raya No. 17 Cengkareng Barat Telp. (021) 5401773 Jakarta Barat DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN BELANJA ALAT KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH KEGIATAN PERAWATAN KEBERSIHAN WBS PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 1 DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA Nomor : 248 / DOK / -077.921 Tanggal : 7 Oktober 2011 I. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG (IPL) 1. Lingkup Pengadaan Pengadaan barang/jasa adalah sebagaimana yang dimaksud dalam kebutuhan dan spesifikasi teknis. 2. Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran tersebut diatas adalah Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana yang disebutkan dalam data lelang. 3. Sumber Dana Pengadaan barang yang dimaksud dalam butir 1 tersebut diatas dibiayai dengan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang disebutkan dalam Data Lelang. 4. Syarat-syarat Peserta Lelang Penyedia Barang/Jasa yang dapat mengikuti lelang ini adalah seperti yang disebutkan dalam data lelang. 5. Dokumen Lelang 5.1 Barang yang akan disediakan, ketentuan-ketentuan dan tata cara pengajuan penawaran serta syarat-syarat kontrak diuraikan dalam Dokumen Lelang yang terdiri dari Instruksi Kepada Peserta Lelang Lembar Data Lelang Syarat Umum Kontrak Syarat Khusus Kontrak Rencana Distribusi/Daftar Keperluan Form Spesifikasi Teknis/Persyaratan Teknis Pekerjaan dan Uraian Jenis Kegiatan Perawatan Kebersihan WBS. Bentuk Surat Penawaran Daftar Kuantitas Harga Contoh Bentuk Surat Kuasa Contoh Bentuk Surat Jaminan Penawaran Dari Bank Contoh Bentuk Surat Jaminan Penawaran Dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan Bentuk Surat Perjanjian Form Isian Penilaian Kualifikasi 5.2 Semua biaya yang berhubungan dengan keikutsertaan Peserta Lelang dalam pelelangan ini ditanggung oleh Peserta Lelang, dan tidak dapat dimintakan pembebanannya kepada Kuasa Pengguna Anggaran. 5.3 Peserta Lelang harus mematuhi semua instruksi, bentuk (formulir), syarat, ketentuan spesifikasi dan dokumen-dokumen lainnya dalam Dokumen Lelang. Kegagalan Peserta Lelang dalam memenuhi persyaratan Dokumen Lelang menjadi resiko Peserta Lelang 6. Pemberian Penjelasan Dokumen Lelang 6.1 Pemberian penjelasan Dokumen Lelang dilakukan oleh Panitia pada waktu dan tempat yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan serta dihadiri oleh peserta yang terdaftar. 6.2 Ketidak hadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran, dan ketidak hadiran peserta dianggap telah menyetujui semua hasil penjelasan. 6.3 Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan wajib menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Panitia Pengadaan. 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 Dalam memberikan penjelasan Panitia Pelelangan menampung pertanyaan dan menjawab serta menjelaskan segala sesuatu mengenai pelelangan, termasuk perubahan dan hal-hal yang timbul dalam penjelasan. Semua pertanyaan dan jawaban harus dinyatakan secara tertulis. Hal-hal yang mengakibatkan gugurnya penawaran harus dijelaskan panitia kepada Peserta Lelang walaupun tidak ditanyakan oleh Peserta Lelang. Semua pertanyaan dari Peserta Lelang dan jawaban Panitia Lelang serta keterangan lainnya termasuk perubahan dokumen lelang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP). Kesimpulan dalam pemberian penjelasan lelang akan dinyatakan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP) yang ditandatangani oleh Panitia Pelelangan dan 2 (dua) wakil dari Peserta Lelang yang hadir dalam rapat penjelasan tersebut. Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAP, maka BAP cukup ditandatangani oleh panitia pengadaan. Berita Acara Penjelasan Lelang tersebut selanjutnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Lelang ini, yang diserahkan kepada semua Peserta Lelang. 7. Adendum 7.1 Dalam hal ini dianggap perlu sebelum tanggal pemasukan Penawaran yang ditetapkan dalam Pengumuman Pelelangan, Panitia dapat menerbitkan Adendum Dokumen Lelang berdasarkan informasi baru yang dapat mempengaruhi substansi Dokumen Lelang. 7.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan. 7.3 Perubahan Dokumen Lelang disampaikan kepada Peserta Lelang melalui surat, dan selanjutnya Peserta Lelang tersebut harus memberitahukan penerimaannya dengan cara menandatangani dan mengembalikan bukti penerimaannya tersebut. 8. Penyusunan Dokumen Penawaran dan Kualifikasi 8.1 Bahasa Penawaran a. Semua dokumen Penawaran dan Dokumen Isian Kualifikasi harus menggunakan Bahasa Indonesia. b. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing. c. Dokumen Penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia. 8.2 8.3 Dokumen Penawaran Dokumen Penawaran yang disusun oleh Peserta Lelang berupa Surat Penawaran yang dilengkapi dengan: a. Daftar kuantitas dan harga yang telah diisi oleh Peserta Lelang b. Surat Jaminan Penawaran. c. Rencana Distribusi/daftar keperluan d. Spesifikasi Teknis yang lengkap. e. Dokumen Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa. f. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan. Dokumen Penawaran harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Surat Penawaran yang didalamnya mencamtumkan : 1. Surat penawaran dibuat sesuai dengan bentuk Surat Penawaran dalam Dokumen Lelang dan ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur utama atau penerima kuasa dari Pimpinan/Direktur Utama perusahaan yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau kepala cabang/manajer perusahaan yang diangkat oleh Kantor Pusat dan dibuktikan dengan bukti otentik,atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama (joint operation agreement) adalah yang berhak mewakili Joint Operation dengan surat kuasa yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah), diberi tanggal dan harus disertakan dalam penawaran : Fotocopy surat keterangan memiliki kinerja baik dan tidak masuk daftar hitam dari isntansi yang berwenang / pemberi kerja - b. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang masih berlaku, dilegalisir Fotocopy Surat Keterangan tidak pailit dari Pengadilan Negeri Tata Niaga Surat Dukungan Agen/Pabrikan Fotocopy akta pendirian perusahaan beserta perubahanperubahannya (bila ada perubahan) Daftar susunan pengurus perusahaan (komisaris dan direksi), lengkap dengan jabatannya didalam organisasi perusahaan , dibuat diatas kertas kop perusahaan Daftar susunan pemilik modal, dengan menyebutkan besarnya jumlah penyertaan/modal didalam perusahaan yang sesuai dengan badan hukum/perubahannya, dibuat diatas kertas kop perusahaan Fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk) komisaris dan direksi perusahaan Fotocopy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) sesuai dengan bidang/sub bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan Fotocopy sertifikasi kompetensi dan kualifikasi perusahaan Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku Fotocopy Kartu Tanda Anggota (KTA) dan KADIN yang masih berlaku Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan Fotocopy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) Fotocopy Bukti Pelunasan Pajak Tahunan (SPT PPh) tahun 2010, dilegalisir Fotocopy Laporan Pajak Bulanan (PPh Ps 21/ Ps 23/ Ps 25/ atau PPN/PPn-BM) 3 (tiga) bulan terakhir tahun berjalan, dilegalisir Fotocopy Surat keterangan Fiskal dari Kantor Pelayanan Pajak dilegalisir oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat Fotocopy Dokumen Audit review Akuntan Publik atas laporan Keuangan Perusahaan tahun 2010. Fotocopy nilai Surat Perintah kerja (SPK) Surat Perjanjian Kerja(Kontrak) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tertinggi dalam kurun waktu 7(tujuh) tahun terakhir dilegalisir oleh Pemberi kerja, kecuali bagi peserta pelelangan umum yang baru berdiri kurang dari 3 (tahun). Dalam hal bermitra, maka nilai Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Perjanjian Kerja (kontrak) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tertinggi yang dilampirkan adalah milik perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm). Fotocopy perjanjian kerjasama operasi atau dukungan dari perusahaan yang memiliki pengalaman sejenis, jika peserta pelelangan umum melakukan kerjasama dengan perusahaan lain 2. Mencantumkan jenis dan jumlah barang yang ditawarkan; 3. Harga penawaran yang tertera dalam Surat Penawaran harus jelas sertai tertulis dalam angka dan huruf. 4. Masa berlaku penawaran harus sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan dalam Data Lelang; 5. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; 6. Surat Penawaran beserta lampirannya dibuat rangkap 2 (dua) dalam arti 1 (Satu) asli dan 1 (satu) bundle fotocopy; 7. Penawaran alternative tidak diterima. Daftar Kuantitas dan Harga 1. Barang yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga yang ditawarkan harus jelas dan lengkap. 2. Harga satuan dan jumlah harga untuk tiap-tiap jenis barang/jasa pendukung harus diisi. Dalam harga satuan harus sudah termasuk biaya pengangkutan sampai di tempat penerimaan yakni pada tempat serah terima barang. 3. c. Dalam harga penawaran yang temasuk PPN 10% dicantumkan secara langsung pada harga barang tertentu dilakukan pemberian pajak dan juga pada rekapan jumlah akhir pajak dibuat terpisah. Dalam hal ini tidak dibuat/tidak tampak terpisah, harga yang diajukan penawar dinyatakan telah termasuk PPN. 4. Harga yang ditawarkan harus dalam mata uang rupiah dan merupakan harga tetap selama jangka waktu pelaksanaan kontrak. Surat Jaminan Penawaran 1. Surat jaminan penawaran berupa Garansi Bank yang dikeluarkan oleh suatu Bank Pemerintah atau Bank Swasta/Lembaga Keuangan Lainnya yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana diterbitkan oleh Menteri Keuangan RI. 2. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Data Lelang. 3. Nama dan alamat Peserta pada surat Jaminan penawaran harus sama dengan yang tercantum dalam Surat Penawaran. 4. Nilai jaminan penawaran tidak kurang dari yang ditetapkan dalam Data Lelang. 5. Besaran nilai Jaminan Penawaran harus dituliskan dalan angka dan huruf. 6. Nama Satuan Kerja yang tercantum surat jaminan penawaran harus sama dengan nama Satuan Kerja yang melelangkan/melaksanakan pekerjaan. 7. Nama paket pengadaan yang dijamin dalam Surat Jaminan Penawaran sama dengan nama paket pengadaan yang dilelangkan. 8. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat jaminan wanprestasi dari Satuan Kerja diterima oleh Penerbit Jaminan. 9. Jaminan Penawaran dari pemenang lelang akan dikembalikan setelah pemenang lelang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan. 10. Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang lelang akan dikembalikan setelah pengumuman lelang. 11. Jaminan Penawaran merupakan bagian dari dokumen penawaran, dimasukkan dalam satu Sampul Penawaran. Jaminan Penawaran yang diserahkan secara langsung kepada Panitia Pengadaan setelah berakhirnya pembukaan penawaran akan dinyatakan tidak berlaku. 12. Jaminan penawaran akan disita apabila; a. Peserta terlibat KKN; b. Calon Pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak bersedia menambah jumlah jaminan pelaksanaan dalam hal harga penawarannya dibawah 80 persen HPS; c. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima; atau d. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima atau gagal tanda tangan kontrak. d. Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis harus lengkap, sesuai dengan Persyaratan Dokumen Lelang. e. Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa. Data kualifikasi harus diisi dengan lengkap (sebagai mana disajikan dalam data isian penilaian kualifikasi). f. Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam dokumen Lelang. Dokumen lain yang disyaratkan sebagaimana disebutkan dalam Data Lelang. 8.4 9. Penyampulan Penawaran a. Dokumen Penawaran disampaikan sebanyak 2 (dua) rangkap, yang terdiri dari dokumen asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 1 (satu) rangkap serta ditandai “ASLI” dan “REKAMAN”. Jika terdapat ketidaksesuaian antara dokumen asli dan rekaman, maka dokumen asli yang berlaku b. Penawaran dimasukkan ke dalam Sampul Penawaran sebagaimana ditetapkan dalam Data Lelang. c. Sampul penawaran menggunakan sampul polos dan tidak tembus baca yang tertutup (dilem dan dilak merah pada 5 (lima) yaitu 4 (empat) masing-masing sudut dan 1 (satu) titik perpotongan diagonal, tanda identifikasi sebagaimana contoh dalam lampiran. Penyampaian/Pemasukan Penawaran Penawaran harus sudah sampai selambat-lambatnya pada tanggal dan waktu serta tempat yang ditetapkan dalam Dokumen Lelang. Penawaran yang melebihi batas waktu yang ditetapkan, tidak diterima/ditolak. 9.1 Penawaran yang dikirim disampaikan melalui anggota panitia atau Pejabat akan ditolak/tidak dilayani 9.2 Apabila Peserta Lelang akan mengubah atau manarik Penawarannya, hanya dapat dilakukan selama masa penyampaian penawaran belum berakhir/masa pemasukan belum ditutup, dengan memasukkan perubahan penawaran atau kehendak pengunduran dirinya ke dalam Sampul Penawaran atau Sampul Penutup baru dengan dibubuhi kata-kata “PERUBAHAN” atau “PENARIKAN”. 10. Pembukaan Surat Penawaran 10.1 Saksi Pembukaan Penawaran ditunjuk 2 (dua) orang mewakili 2 (dua) perusahaan yang menawar sebagai Wakil Peserta Lelang. 10.2 Pembukaan penawaran dapat dilakukan apabila peserta Lelang yang hadir mewakili sekurang-kurangnya 2 (dua) perusahaan. Dalam hal ini sudah dilakukan perpanjangan waktu ≥ 2 jam pembukaan penawaran, belum terpenuhi 2 (dua) Perusahan Peserta Lelang yang hadir, maka dapat dilakukan pembukaan penawaran dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang yang seluruh atau sebagian diluar perusahaan Peserta Lelang (tidak berstatus panitia atau pengguna barang/jasa yang bersangkutan) yang ditunjuk secara tertulis oleh panitia. 10.3 Semua Surat Penawaran serta surat kelengkapannya dibaca dengan jelas sehingga terdengar oleh semua Peserta Lelang yang hadir. Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga diparaf oleh Panitia Lelang dan Saksi. 10.4 Harga Penawaran yang penulisannya dalam angka dan huruf tidak sama, ditulis dalam lembaran (format) pembukaan sebagaimana adanya, yang mengikat dalam keperluan evaluasi adalah yang tertulis dalam huruf. 10.5 Dalam Pembukaan Penawaran hanya mencatat dari dokumen penawaran yang masuk/ tidak dinilai (tidak ada dinyatakan gugur), kecuali untuk yang terlambat memasukkan penawaran. 10.6 Jika dalam Pembukaan Penawaran Jumlah Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) maka panitia memutuskan gagal pelelangan. 10.7 Hasil Pembukaan penawaran dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP) yang ditandatangani anggota Panitia Pelelangan dan Saksi, dibagikan kepada wakil peserta yang hadir pada saat berakhirnya acara pembukaan penawaran. 10.8 Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Panitia Pengadaan. 11. Evaluasi Penawaran Evaluasi penawaran bertujuan untuk menilai penawaran yang masuk agar mendapatkan penawaran yang responsive. Selanjutnya harga penawaran terendah terevaluasi yang responsive tersebut diajukan sebagai calon pemenang pelelangan. 11.1 Metode Evaluasi Metode evaluasi yang digunakan adalah sebagaimana yang diuraikan dalam data lelang. 11.2 Susunan Harga Penawaran Harga Penawaran Terevaluasi disusun/diurut dari yang terkecil (terendah) secara beraturan sampai dengan yang terbesar (tertinggi). 11.3 Evaluasi Administrasi Evaluasi Administrasi dilakukan atas kesesuaian, Kebenaran dan keabsahan Dokumen Penawaran berdasarkan ketentuan dalam Dokumen Lelang sebagai berikut: a. Surat Penawaran Surat Penawaran dinyatakan gugur dalam hal : 1. Penawaran tidak ditanda-tangani dan atau yang menandatangani tidak berwenang sesuai akte pendirian/ Direktur Utama atau penerima kuasa dari Pimpinan/ Direktur utama, namanya tidak tercantum dalam akte pendirian atau kepada Kepala Cabang/ Manajer Perusahaan tidak dibuktikan dengan surat pengangkatan oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat yang menandatangani atas perjanjian kerja sama/KSO tidak sesuai yang dituangkan dalam perjanjian KSO-nya; 2. Jangka waktu pelaksanaan/ Penyerahan barang lebih besar dari yang dipersyaratkan dokumen lelang; 3. Tidak bertanggal; atau 4. Tidak mencantumkan jenis dan jumlah barang yang ditawarkan. b. Surat Jaminan Penawaran Surat Jaminan Penawaran dinyatakan gugur dalam hal: 1. Jaminan Penawaran yang disampaikan bukan asli 2. Jaminan Penawaran asli disampaikan setelah pembukaan penawaran 3. Yang menerbitkan : Bukan Bank Umum (Bank Perkreditan Rakyat), Perusahaan Asuransi tidak mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI. 4. Besarnya Jaminan Penawaran, kurang dari jumlah yang dipersyaratkan dari Dokumen Lelang. 5. Masa berlakunya Jaminan Surat Penawaran lebih kecil dari jangka waktu yang dipersyaratkan dari Dokumen Lelang. 6. Nama dan alamat Peserta Lelang dalam Surat Penawaran tidak sama dengan yang tercantum dalam Surat Jaminan Penawaran. 7. Nama Kantor/ Satuan Kerja yang tercantum dalam Surat Jaminan Penawaran tidak sama dengan yang melelangkan pekerjaan. 8. Paket Pekerjaan yang dijamin tidak sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan. 9. Besar jaminan penawaran tidak dicantumkan dalam angka dan huruf dan atau penulisan dalam angka dan huruf tidak sama/tidak jelas. 10. Isi surat jaminan penawaran tidak sesuai ketentuan Dokumen Lelang. 11. Jaminan Penawaran tidak dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Satuan Kerja diterima oleh Penerbit Jaminan. 12. Penandatangan Surat Jaminan Penawaran tidak lengkap. 13. Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran ternyata tidak sesuai/benar setelah dikonfirmasi dan diklarifikasi oleh Panitia Pengadaan kepada penerbit Jaminan. c. Hasil Evaluasi dituangkan dalam lembaran (format) Evaluasi Administratif. 11.4. Evaluasi Teknis Evaluasi Teknis dilakukan atas kesesuaian persyaratan teknis atas barang/jasa yang ditawarkan berdasarkan Dokumen Lelang. Evaluasi teknis dinyatakan gugur dalam hal: a. Jumlah barang yang ditawarkan kurang dari yang ditetapkan dalam Dokumen Lelang. b. Jadual waktu penyerahan barang yang dikirim melebihi batas waktu yang ditetapkan dalam dokumen lelang. c. Identitas barang yang ditawarkan tidak dicantumkan atau dicantumkan tetapi tidak lengkap dan atau tidak jelas, sebagaimana yang ditentukan dalam Dokumen Lelang. d. Spesifikasi Teknis barang ditawarkan kurang atau melebihi yang dipersyaratkan Dokumen Lelang. e. Tidak ada jaminan purnajual. f. Hasil Evaluasi Teknis dituangkan dalam lembaran (format) Evaluasi Teknis. 11.5 Penilaian Harga a. Penilaian Kewajaran Harga Dinilai kewajaran harga penawaran dari 3 (tiga) penawaran yang terevaluasi terendah. Dalam hal harga penawaran tidak wajar jaminan pelaksanaan ditambah sebesar yang ditetapkan dalam Data Lelang. Apabila total harga penawaran atau penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS, maka penawaran dapat dinyatakan gugur. b. Klarifikasi penawaran yang tidak wajar Jika penyedia barang/jasa yang diklarifikasi tidak bersedia menambah jaminannya sebagaimana tersebut pada butir 11.5.a, maka penawarannya dinyatakan gugur dan jaminan penawaran menjadi milik Negara; Jika dalam penilaian hanya terdapat 1 atau 2 penawaran saja yang memenuhi syarat, usulan calon pemenang pelelangan tetap dilanjutkan. c. Apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran antara angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf. d. Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas, sedangkan dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka. e. Apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur. f. Pembuktian Kualifikasi. g. Setelah evaluasi selesai dilakukan maka panitia membuat Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) yang ditandatangani oleh seluruh anggota panitia atau sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota panitia. 12. Klarifikasi 12.1 Panitia Pelelangan dapat melakukan klarifikasi kepada Calon pemenang dan calon pemenang 1 dan 2 apabila ada, untuk meminta kelengkapan data/penjelasan dari atau pihak lain yang terkait atas hal yang kurang jelas/meragukan didalam penawarannya. 12.2 Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi penawaran (harga penawaran, syaratsyarat/ketentuan dan spesifikasi teknis) 12.3 Permintaan penjelasan dalam rangka klarifikasi oleh Panitia Pelelangan dan pemberian penjelasan dalam rangka klarifikasi oleh Peserta Lelang dilakukan secara tertulis. Panitia Pelelangan menentukan batas waktu tertentu kepada Peserta Lelang untuk menyampaikan penjelasannya dalam rangka klarifikasi tersebut. Hasil klarifikasi dari Pesera Lelang dimasukkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP). 13. Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi 13.1 Terhadap penyedia barang yang akan diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan dilakukan penilaian dan pembuktian kualifikasi. 13.2 Penilaian dan Pembuktian kualifikasi tersebut dilakukan melalui verifikasi atas dasar asas nyata terhadap semua data dan informasi kualifikasi yang ada dengan meminta rekaman dan menunjukkan asli dokumen yang sah dan bila diperlukan melakukan konfirmasi dengan instansi terkait, meliputi: a. Surat izin usaha pada bidang usaha yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang masih berlaku : Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian : 1. Autentifikasi surat Izin Usaha dibuktikan dengan meminta penyedia barang/jasa menunjukkan asli. 2. Masa berlaku surat Izin Usaha yang tercantum dalam formulir isian kualifikasi sesuai dengan dokumen asli. b. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian 1. 13.3 13.4 14. Penandatangan dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi harus sama yaitu Direktur Utama yang bersangkutan; 2. Bila dikuasakan harus menunjukkan Surat Kuasa dari Direktur Utama Perusahaan (bukan komisaris) dengan dibubuhi materai secukupnya c. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak berhenti/dihentikan, dan atau sedang menjalani sanksi pidana; Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian : Jika sampai dengan 7 (tujuh) hari kerja mulai pembukaan, penawaran ada pihak lain yang bisa membuktikan bahwa perusahaan yang bersangkutan dalam pengawsan pengadilan, pailit, kegiatan usahanya berhenti/dihentikan, dan atau sedang menjalani sanksi pidana maka penyedia jasa dinyatakan gugur. d. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir tahun 2010 (SPT/PPh) serta memiliki laporan bulan PPh pasal 25 atau pasal 21/pasal 23 atau PPN sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu yaitu Juli, Agustus, September 2011 dan SPT Tahun 2010. Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian : Penyedia barang/jasa untuk menunjukkan bukti pajak yang asli dan benar dikeluarkan oleh kantor pajak. e. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di suatu instansi; Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian: Jika hasil dari konfirmasi berdasarkan data rekaman kontrak asli kepada Kuasa Pengguna Anggaran sebelumnya yang melakukan ikatan perjanjian dengan penyedia barang/jasa yang bersangkutan ternyata menyatakan bahwa penyedia barang/jasa tersebut memiliki kinerja kurang baik atau buruk maka penyedia barang/jasa dinyatakan gugur; f. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian: Penyedia barang/jasa diminta menunjukkan rekaman kontrak asli yang menunjukkan pengalaman yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan; g. Termasuk dalam penyedia barang yang sesuai dengan nilai paket pekerjaan; Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian : Penyedia barang/jasa diminta untuk menunjukkan kualifikasi melalui Surat Izin Usaha dan Akte Pendirian Perusahaan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan; h. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha yang dimilikinya; Aspek yang dinilai dan teknis pembuktian; Jika sampai 7 (tujuh) hari kerja mulai pembukaan penawaran ada pihak lain yang bisa membuktikan bahwa perusahaan yang bersangkuran membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha yang dimilikinya, maka penyedia jasa dinyatakan gugur. Apabila terdapat perbedaan (pemalsuan) data kualifikasi dengan dokumen asli, maka penyedia barang digugurkan, dan dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) selama 2 tahun di kantor Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mengenai daftar hitam tersebut akan disebarluaskan ke seluruh Kantor Kementrian/lembaga/Instansi; Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, harga dan kualifikasi, panitia pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pelelangan yang memuat hal-hal sebagai berikut : a. Nama semua peserta lelang dan harga penawaran dan/atau harga penawaran terkoreksi, dari masing-masing peserta lelang; b. Metode evaluasi yang digunakan; c. Unsur-unsur yang dievaluasi; d. Rumus yang digunakan (bila ada); e. Keterangan lain yang dianggap perlu. Pemenang Lelang Panitia pelelangan akan menetapkan pemenang lelang, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Calon pemenang lelang ialah penawaran dengan harga terendah terevaluasi yang responsive b. c. 14.1 14.2 14.3 14.4 14.5 Cadangan I (Pertama) pemenang lelang ialah penawaran harga kedua terendah terevaluasi yang responsive (bila ada) Cadangan II (kedua) pemanang lelang ialah penawaran dengan harga terendah ketiga yang responsive (bila ada). Dalam hal keputusan Penetapan Pemenang Lelang melebihi batas waktu berlakunya penawaran, maka panitia harus mengajukan klarifikasi kepada calon pemenang lelang tentang kesediannya untuk ditetapkan sebagai pemenang lelang. Apabila tidak bersedia untuk ditunjuk sebagai pemenang lelang, maka jaminan penawaran tetap/tidak ada perubahan. Kepada yang bersedia untuk ditetapkan sebagai calon pemenang lelang, dimintakan untuk memperpanjang jaminan penawarannya; Penetapan penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) akan dikeluarkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran bila tidak ada sanggahan dan atau ada sanggahan tetapi tidak benar sampai batas waktu sanggah 5 hari kerja sejak diumumkannya pemenang lelang. Peserta Lelang yang ditetapkan sebagai Pemenang Lelang harus menukar jaminan penawarannya dengan jaminan pelaksanaan sebagaimana yang ditetapkan dalam butir 14 (jaminan pelaksanaan); Setelah pemenang lelang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang, panitia pelelangan mengembalikan jaminan penawaran sesegera mungkin kepada calon pemenang lelang yang tidak ditetapkan sebagai pemenang lelang. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), maka Pemenang Lelang harus menandatangani surat Perjanjian (kontrak) dengan Kuasa Pengguna Anggaran, setelah jaminan pelaksanaan diterima Kuasa Pengguna Anggaran. 15. Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang 15.1 Pelelangan gagal jika : a. Penyedia barang yang tercantum dalam daftar calon peserta pengadaan kurang dari 3 (tiga); atau b. Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga): atau c. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan Dokumen Pemilihan; atau d. Semua penawaran diatas Harga Perhitungan Sendiri (HPS) yang tersedia; atau e. Sanggahan dari peserta pengadaan atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pelelangan ternyata benar; atau f. Sanggahan dari peserta pengadaan atas terjadinya KKN oleh calon Pemenang Pengadaan urutan 1, 2, dan 3 ternyata benar; atau g. Calon pemenang Pengadaan urutan 1, 2 dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk; atau h. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan Dokumen Pemilihan atau prosedur yang berlaku; atau i. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar. 15.2 Jika pelelangan dinyatakan gagal maka Kuasa Pengguna Anggaran akan memerintahkan pelelangan ulang dengan memperhatikan ketentuan: a. Jika dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga) maka: 1. Proses pelelangan dilanjutkan dengan metode Pemilihan Langsung jika peserta pengadaan yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau 2. Proses pelelangan dilanjutkan dengan metode Penunjukan Langsung jika peserta pengadaan yang memenuhi syarat hanya 1 (satu). b. Jika dalam pelaksanaan lelang ulang terjadi KKN maka Kuasa Pengguna Anggaran wajib menghentikan proses pelelangan. 16. Pengumuman Pemenang. 16.1 Panitia pengadaan mengumumkan pemenang lelang kepada seluruh peserta lelang dan jika memungkinkan akan juga ditayangkan di website kantor Panti Sosial/Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. 17. Sanggahan 17.1 Peserta lelang yang berkebaratan atas hasil penetapan pemenang lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan secara tertulis; 17.2 Surat sanggahan dari peserta ditujukan kepada Panitia Pengadaan selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengumuman pemenang lelang 17.3 Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas sanggahan dari Panitia Pengadaan, maka peserta lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan banding kepada Kepala Panti Sosial selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya jawaban atas sanggahan tersebut, dengan melampirkan Jaminan Sanggahan Banding sebesar 2 0/00 (dua permil) dari nilai total HPS atau setinggi-tingginya Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) 17.4 Penyedia Barang/Jasa yang mengajukan sanggah banding wajib menyerahkan jaminan Sanggahan Banding yang berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak pengajuan Sanggahan Banding 17.5 Bila terjadi Sanggahan banding maka proses tidak dapat diteruskan, proses dilanjutkan setelah sanggahan banding terbukti tidak benar dan Jaminan Sanggahan Banding akan diserahkan kepada Negara. 18. Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ). 18.1 Apabila tidak ada sanggahan dalam masa sanggah atau ada sanggahan tetapi telah diselesaikan maka diterbitkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) oleh Kuasa Pengguna Anggaran. 18.2 SPPBJ diterbitkan sebelum berakhirnya masa berlakunya penawaran yang bersangkutan; 19. Jaminan Pelaksanaan 19.1 Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah diterbitkannya SPPBJ, penyedia barang harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran dengan nilai 5 % (lima persen) dari nilai kontrak yang diperoleh; 19.2 Apabila dari hasil klarifikasi terbukti nilai harganya terlampau rendah, dan peserta lelang tetap menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen lelang pemilihan penyedia barang/jasa, maka peserta lelang tersebut harus bersedia untuk menaikkan jaminan pelaksanaannya sesuai Data Lelang. Dalam hal pserta lelang yang bersangkutan tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan dan jaminan penawarannya disita untuk Negara, sedangkan penyedia barang/jasa itu sendiri, di black list (daftar hitam) selama 1 (satu) tahun dan tidak diperkenankan ikut serta dalam pengadaan barang/jasa pada instansi pemerintah; 19.3 Jaminan pelaksanaan yang berupa bank garansi harus dikeluarkan oleh bank umum (bukan bank perkreditan rakyat atau perusahaan asuransi); 19.4 Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak tanggal penandatanganan kontrak/SPK sampai dengan 14 (empat belas) hari kalender sejak serah terima seluruh barang; 19.5 Apabila penyedia barang yang ditunjuk sebagai pemenang lelang gagal memenuhi pasal 19.1, maka dinyatakan batal sebagai pemenang lelang, dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. 20. Penandatanganan Kontrak 20.1 Sebelum penandatanganan kontrak Kuasa Pengguna Anggaran wajib memeriksa apakah pernyataan dalam dokumen isian kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut sudah tidak dipenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilanjutkan. 20.2 Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah penerbitan SPPBJ dan setelah penyedia barang menyerahkan jaminan pelaksanaan, dengan ketentuan : a. Nilai jaminan pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran tekoreksi diatas 80 % (delapan puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5 % (lima perseratus) dari nilai penawaran atau penawaran terkoreksi; atau b. Nilai jaminan pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi dibawah 80 % (delapan puluh perseratus) dari nilai total HPS. c. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi dokumen pengadaan sampai dengan penandatanganan kontrak, kecuali perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang melewati batas tahun anggaran. d. Perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak. e. f. g. h. i. KPA dan penyedia wajib memeriksa konsep kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar dokumen kontrak. Menetapkan urutan hirarkhi bagian-bagian dokumen kontrak dalam surat perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian lain, maka berlaku urutan sebagai berikut : 1. Adendum surat perjanjian; 2. Pokok Perjanjian; 3. Surat Penawaran berikut daftar kuantitas dan harga; 4. Syarat-syarat umum kontrak; 5. Syarat-syarat khusus kontrak; 6. Spesifikasi khusus 7. Spesifikasi umum 8. Gambar-gambar, dokumen lainnya, seperti jaminan-jamanan, SPPBJ, BAHP, BAPP. Banyak rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu : 1. Sekurang-kurangnya 2 (dua) kontrak asli, terdiri dari : a) Kontrak asli pertama untuk KPA dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan b) Kontak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh KPA. Pihak yang berwewenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah direksi yang disebutkan namanya dalam akte pendirian/anggaran dasar, yang telah didaftarkan seseuai dengan peraturan perundang-undangan Pihak lain yang bukan direksi atau yang namanya tidak dissebutkan dalam akte pendirian/anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada poin 20.2 h dapat menandatangani kontrak, sepanjang mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari direksi atau pihak yang sah berdasarkan akta pendirian/anggaran dasar untuk menandatangi kontrak. 21. Pakta Integritas 21.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). 21.2 Pakta Integritas dimasukkan dalam dokumen isian kualifikasi dan menjadi bagian dokumen penawaran. 21.3 Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama perusahaan/koperasi atau penerima kuasa dari pemimpin/direktur utama yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan/koperasi yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; 21.4 Bentuk Pakta Integritas dibuat oleh Kuasa Pengguna Anggaran. 22. Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri 22.1 Peserta pengadaan berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan barang dan jasa terkait yang manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di Indonesia (Produksi dalam negeri); 22.2 Dalam proses pembuatan barang produksi dalam negeri dimungkinkan penggunaan komponen berupa bahan baku, rancang bangun dan prekayasaan yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan; 1. Pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor; 2. Komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan. 3. Semaksimal mungkin menggunakan jasa terkait yang ada di dalam negeri; 4. Peserta Pengadaan diwajibkan mencamtumkan komponen yang diimpor lengkap dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga pada suatu daftar tersendiri dan menjadi bagian dari dokumen penawaran. 22.3 Peserta Pengadaan harus menyatakan sendiri (self Assesment) besarnya TKDN Barang yang ditawarkan dengan mengisi Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN (Contoh terlampir). Pengisian Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku beserta petunjuk pelaksanaannya. 22.4 Setiap Peserta Pengadaan harus dapat membuktikan kebenaran capaian TKDN dan menyerahkan formulir-formulir isian capaian dan dokumen penunjang jika Panitia meminta klarifikasi pada saat evaluasi penawaran; 22.5 Jika Kuasa Pengguna Anggaran memandang perlu untuk melakukan verifikasi atas kebenaran capaian TKDN oleh Peserta Pengadaan maka Kuasa Pengguna Anggaran dapat menggunakan jasa lembaga survey independen yang ditunjuk oleh Pemerintah. Peserta Pengadaan menanggung biaya yang timbul atas pelaksanaan verifikasi atas capaian TKDN; 22.6 Atas Penggunaan Produksi dalam negeri, penawaran Peserta Pengadaan diberikan preferensi harga. II. A. B. C. D. LEMBAR DATA LELANG KUASA PENGGUNA ANGGARAN Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah / UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) pada Panti. SUMBER DANA Sumber dana untuk pengadaan ini dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran-Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2011. METODE PEMILIHAN Pemilihan Penyedia ini dilaksanakan dengan metode Pelelangan Sederhana PESERTA YANG DAPAT MENGIKUTI PEMILIHAN Penyedia barang/Jasa yang dapat mengikuti lelang ini adalah : 1. Telah mendaftar kepada panitia dan meyampaikan Fotocopy Surat Ijin Usaha Perdagangan untuk mengikuti pengadaan; 2. Perusahaan golongan kecil; 3. Telah mengambil dokumen lelang dari panitia Pelelangan; 4. Telah menanda- tangani Pakta Integritas; 5. Penawar tidak dalam keadaan terlibat praktek korupsi, kolusi dan penipuan; 6. Penawar tidak masuk dalam daftar hitam Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta maupun Instansi lain; 7. Penawar tidak diperkenankan memiliki konflik kepentingan akan didiskualifikasi, Penawar bisa dianggap memiliki kepentingan dengan satu atau lebih pihak dalam proses penawaran jika mereka : a. Bersama-sama menguasai mayoritas atau b. Menerima atau pernah menerima subsidi langsung maupun tidak langsung dari satu atau lebih pihak yang terlibat dalam proses penawaran, atau c. Memiliki wakil hukum yang sama untuk memenangkan penawaran; atau d. Memiliki hubungan antara satu dengan yang lain baik secara langsung atau melalui pihak ketiga yang menempatkan mereka pada posisi yang dapat mengakses informasi mengenai penawaran yang diajukan oleh penawar lain, atau mempengaruhi keputusan pembeli dalam proses tersebut; atau e. Berpartisipasi sebagai konsultan dalam persiapan desain atau spesifikasi teknis dari barang atau jasa terkait yang termasuk dalam jasa penawaran. E. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN Penjelasan (Anwijzing) akan dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Kamis, 13 Oktober 2011 Pukul : 13.00 – 15.00 WIB Tempat PSTW Usada Mulia 5 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta : Jl. Cenderawasih VI Cengkareng Jakarta Barat. F. ADENDUM DOKUMEN LELANG Apabila diperlukan, panitia Pelelangan dapat menerbitkan addendum Dokumen Lelang sekurangkurangnya 5(lima) hari kerja sebelum pemasukan penawaran. G. PENAWARAN DAN JAMINAN PENAWARAN 1. Jangka waku berlakunya penawaran adalah 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal pembukaan penawaran 2. Nilai jaminan penawaran sebesar 3 % dari HPS, atau senilai Rp. ……………. (………………………). 3. Masa berlakunya Jaminan Penawaran harga adalah 45 (Empat puluh lima) hari kalender sejak tanggal masa berlakunya surat penawaran. H. DOKUMEN LAIN YANG DIPERSYARATKAN Dokumen lain yang dipersyaratkan disertakan dalam penawaran Harga adalah sebagai berikut : 1. Surat Peryataan Kesanggupan menyerahkan barang secara keseluruhan dalam keadaan baik 100% dan baru, tidak rusak, lengkap dan ramah lingkungan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak penanda-tanganan kontrak ditempat penerimaan barang/jasa, di atas kops surat perusahaan bermaterai Rp. 6.000; (Enam ribu rupiah). 2. Surat pernyataan sanggup diuji/diperiksa, di atas kops perusahaan bermaterai Rp.6.000; (Enam ribu rupiah) yang menyatakan kuantitas maupun kualitas dari barang yang diserahkan baik, oleh panitia penerimaan/ pemeriksaan dan dinyatakan dalam Berita Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan/pemeriksaan barang. 3. Surat Pernyataan Tunduk di atas kops surat perusahaan bermaterai Rp.6.000; (Enam ribu rupiah) yang menyatakan akan tunduk kepada seluruh ketentuan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. 4. Surat Pernyataan Kebenaran dokumen di atas kop surat perusahaan bermaterai Rp.6.000; (Enam ribu rupiah) yang menyatakan bahwa segala informasi yang disampaikan adalah benar adanya. 5. Surat Pernyataan bukan pegawai negeri sipil/Anggota TNI, dan atau pegawai bank di atas kops surat bermaterai Rp. 6.000.- sebagaimana dalam lampiran dokumen kualifikasi. 6. Foto surat keterangan domisili perusahaan yang masih berlaku. 7. Foto copy surat keterangan tidak pailit dari pengadilan dari pengdilan tata niaga. 8. Foto copy memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar hitam dari instansi yang berwewenang/pemberi kerja. 9. Fotocopy NPWP Perusahaan. 10. Fotocopy Kompotensi dan kualifikasi perusahaan. 11. Foto copy SIUP sesuai dengan bidang/sub bidang pekerjaan yang dilaksanakan. 12. Foto copy Akte pendirian Perusahaan beserta perubahannya, dengan dilampirkan Neraca Perusahaan Tahun 2010. 13. Melampirkan pengalaman pekerjaan sekurang-kurangnya 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah, swasta, termasuk pengalaman sub kontrak, dengan dilampiri copy pembayaran pajak pekerjaan dalam bidang yang sama, kecuali perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; 14. Surat Pernyataan bermaterai Rp. 6000.- tentang kesanggupan memberi garansi selama 1 (satu) tahun. 15. Surat dukungan dari pabrikan, atau agen tunggal/distributor dari barang yang di tawarkan. 16. Brosur asli atau foto copy yang dilegalisir oleh agen tunggal/pabrikan; 17. Jadwal waktu pelaksanaan ; 18. Struktur Organisasi Perusahaan; 19. Tenaga Teknis Perusahaan; 20. Metode Pelaksanaan Pekerjaan; 21. Surat keterangan Domisili yang masih berlaku. I. TATA CARA PENYAMPAIAN DAN PEMASUKAN PENAWARAN 1. Metode penyampulan penawaran menggunakan sistem satu sampul, penawaran dimasukkan ke dalam satu sampul penawaran (sampul penutup), yang berisi data-data Administrasi, Teknis, Isian Kualifikasi, dan data harga Penawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 2. Sampul penawaran menggunakan sampul yang polos dan tidak tembus baca yang tertutup (dilem dan dilak merah pada lima tempat tanda identifikasi). 3. Pada bagian depan sampul penawaran hanya tertulis kata-kata : PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEKERJAAN BELANJA ALAT KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH KEGIATAN PERAWATAN KEBERSIHAN WBS Apabila pemasukan penawaran dilakukan melalui pos maka bagian depan sampul luar hanya tertulis kata-kata sebagai berikut : Kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. J. BATAS AKHIR PENYAMPAIAN PENAWARAN Batas waktu akhir penyampain penawaran dan sudah dimasukkan pada : Hari/tanggal : Senin / 17 Oktober 2011 Pukul : 09.00 s.d 12.00 Tempat : PSTW Usada Mulia 5 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Jl. Cenderawasih VI Cengkareng Jakarta Barat. K. PEMBUKAAN DAN PEMBACAAN PENAWARAN Pembukaan dan pembacaan penawaran dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Senin / 17 Oktober 2011 Pukul : 13.00 s/d selesai Tempat : PSTW Usada Mulia 5 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Jl. Cenderawasih VI Cengkareng Jakarta Barat. L. EVALUASI PENAWARAN i. Metode evaluasi yang digunakan adalah sistem gugur ii. Identitas barang yang dikirim harus dicantumkan pada daftar Kuantitas dan harga (jenis/tipe, merk, tahun pembuatan dan negara asal). M. JAMINAN PELAKSANAAN Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5(lima)% dari Nilai Kontrak, dalam hal harga penawaran tidak wajar tetapi bersedia ditunjuk sebagai pemenang lelang maka jaminan pelaksanaan adalah sebesar 5 (lima)% dari HPS. III. 1. 2. 3. 4. 5. 6. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK Defenisi 1.1. Istilah-istilah dalam kontrak ini harus diartikan sebagai berikut : a. “Kontrak” adalah perikatan antara Kuasa Pengguna Anggaran dengan Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, beserta semua dokumen yang termasuk didalamnya sebagaimana disebutkan di dalam kontrak. b. “Harga Kontrak” adalah harga yang harus dibayarkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran kepada Penyedia, setelah penyedia melaksanakan semua kewajiban-kewajiban berdasarkan kontrak. c. “Barang” adalah (termasuk jasa tambahan) atau jasa lainnya sebagaimana penggolongannya sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor : 54 Tahun 2010. d. “Jasa Tambahan” adalah jasa pendukung bagi penyerahan barang, misalnya pengangkutan, asuransi, bongkar/pasang (perakitan diassembling/ assembling) uji coba, perbantuan teknik, pelatihan, dan lain-lain kewajiban penyedia yang tercakup dalam kontrak; e. “Kuasa Pengguna Anggaran” adalah pejabat yang ditatapkan oleh pengguna anggaran untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). f. “Penyedia” adalah badan usaha atau orang perorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa, yang disebut namanya dalam pasal 1 Syarat Khusus Kontrak. Penerapan 2.1. Syarat Umum Kontrak ini berlaku sejauh tidak diganti dengan ketentuan dibagian lain dari dokumen kontrak. Spesifikasi Teknis 3.1. Spesifikasi barang yang diserahkan berdasarkan kontrak harus sesuai dengan spesifikasi Teknis yang tercantum dalam kontrak. Pengungkapan/ Kuasa Pengguna Anggaran Data Kontrak 4.1. Tanpa persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran, Penyedia tidak boleh mengungkapkan kontrak, syarat-syarat, spesifikasi, gambar teknis, pola, contoh maupun informasi yang diberikan oleh atau atas nama penyedia sehubungan dengan kontrak ini, kepada orang lain selain dari orang yang ditugaskan oleh penyedia dalam melaksanakan kontrak. Pengungkapan kepada petugas yang ditunjuk harus secara terbatas saja tetapi dapat diperluas sejauh diperlukan asalkan untuk keperluan kontrak; 4.2. Penyedia tidak boleh menggunakan dokumen atau informasi seperti tersebut pada ayat (1) pasal ini untuk kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran, kecuali jika untuk keperluan pelaksanaan kontrak; 4.3. Selain kontrak itu sendiri, semua dokumen sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini adalah hak milik Kuasa Pengguna Anggaran dan apabila diminta harus dikembalikan seluruhnya kepada Kuasa Pengguna Anggaran Setelah Penyedia selesai melaksanakan seluruh tugas kewajibannya berdasarkan kontrak. Hak Paten 5.1. Penyedia harus bertanggungjawab dan membayar ganti rugi atas tuntutan pihak ketiga kepada Kuasa Pengguna Anggaran yang berkenaan dengan pelanggaran hak paten, merk dagang, atau hak rancangan industri yang timbul karena Kuasa Pengguna Anggaran barang atau bagian barang tersbut. Jaminan Pelaksanaan 6.1. Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal sampai tempat penerima Surat Keputusan tentang penunjukan pemenang lelang, Penyedia harus menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran dengan nilai sebesar yang ditetapkan dalam pasal 6 Syarat Khusus Kontrak. 6.2. Apabila penyedia gagal melaksanakan kontrak, maka jaminan pelaksanaan disita oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan menjadi milik Negara; 7. 8. 9. 6.3. Jaminan pelaksanaan akan dikembalikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal selesai pelaksanaan tugas kewajiban penyedia, sebagaimana tercantum dalam kontrak. Pengepakan dan Pembungkusan 7.1. Penyedia harus mengepak dan membungkus Barang untuk mencegah kerusakan sewaktu pengangkutan dan penyimpanan sementara ditempat terbuka. Apabila perlu tempat penentuan volume dan berat kemasan harus memperhitungkan jauhnya tempat tujuan akhir dn fasilitas alat angkutan serta alat angkat untuk muat bongkar yang digunakan untuk pemindahan barang; 7.2. Pengepakan dan pembongkaran, pemberian tanda, dan dokumen-dokumen baik di dalam maupun di luar harus benar-benar sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan pasal 7 Syarat Khusus Kontrak. Pemeriksaan dan Pengujian 8.1. Kuasa Pengguna Anggaran atau wakilnya yang ditunjuk berhak memeriksa dan atau menguji Barang/Jasa yang akan diserahkan, apakah sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Pemeriksaan dan pengujian serta penentuan tempatnya yang diwajibkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, harus ditetapkan dalam pasal 8 Syarat Khusus Kontrak dan atau spesifikasi Teknis. Kuasa Pengguna Anggaran harus memberitahukan secara tertulis kepada penyedia mengenai identitas wakilnya yang akan melaksanakan pemeriksaan dan pengujian tersebut; 8.2. Pemeriksaan atau pengujian dapat dilakukan di tempat penyerahan barang di kantor penyedia, selanjutnya dikirim sesuai dengan tempat serah terima barang (lampiran bab IV); 8.3. Apabila dilaksanakan di tempat penyedia atau subkontraknya, maka semua fasilitas yang diperlukan, gambar-gambar kerja dan data produksi atau kinerja harus disediakan bagi pemeriksa dengan biaya sepenuhnya ditanggung penyedia. Apabila dilaksanakan di tempat penyerahan dan atau ditempat tujuan akhir barang, aka penyediaan fasilitas, bahan, dan tenaga kerja harus ditetapkan dalam pasal 8 Syarat Khusus Kontrak.; 8.4. Hak Kuasa Pengguna Anggaran untuk memeriksa, menguji atau menolak barang yang diserahkan di tempat Kuasa Pengguna Anggaran tidak dapat dibatasi atau dihapus dengan alasan bahwa barang tersebut telah diperiksa, diuji dan diluluskan oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau wakil yang ditunjuk sebelum barang tersebut dikirim dari tempat asalnya; 8.5. Apabila hasil pemeriksaan dan pengujian barang tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang ditetapkan, Kuasa Pengguna Anggaran dapat menolak barang tersebut dan penyedia harus mengganti barang yang tidak sesuai tersebut, atau mengadakan perbaikan yang diperlukan agar memenuhi persyaratan Spesifikasi teknis, dengan biaya sepenuhnya ditanggung penyedia; 8.6. Ketentuan dalam pasal ini bagaimanapun tidak akan membebaskan penyedia dari kewajiban menjamin barang atau kewajiban lainnya berdasarkan kontrak. Penyerahan 9.1. Penyerahan barang harus dilaksanakan oleh penyedia sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dalam daftar keperluan dan pasal 9 Syarat Khusus Kontrak; 9.2. Selambat-lambatnya 7 hari sebelum barang tiba ditempat serah terima, penyedia harus memberitahukan hal itu secara tertulis kepada Kuasa Pengguna Anggaran; 9.3. Barang yang diserahkan ditempat serah terima barang harus disertai dokumen-dokumen berikut : i. Dokumen pengiriman/pengepalan (shipping document) yang berisi rincian, kuantitas, harga satuan dan jumlah harga barang ternmasuk daftar perincian barang (packing list) serta dokumen lain sebagaimana disebut dalam pasal 9 Syarat Khusus Kontrak; ii. Sertifikat jaminan barang dari pembuat barang (pabrikan) iii. Sertifikat asal barang dari pembuat barang (pabrikan) iv. Dokumen-dokumen lain yang disebut dalam pasal 9 Syarat Khusus Kontrak. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 9.4. Setelah barang dan semua dokumen yang dimaksud dalam pasal 9.3 di atas diserahkan kepada petugas Kuasa Pengguna Anggaran di tempat serah terima barang, maka dibuat Berita Acara pemeriksaan barang. Dalam hal Kuasa Pengguna Anggaran berpendapat bahwa barang dan dokumen-dokumen tersebut memenuhi persyaratan kontrak, maka Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan Berita Acara penerimaan barang yang ditanda-tangani oleh penyedia dan Kuasa Pengguna Anggaran. Keamanan Barang 10.1. Penyedia harus bertanggungjawab atas keamanan, kehilangan dan kerusakan barang sampai saat penyerahan Pengangkutan 11.1. Pengakutan barang sampai ketempat serah terima,harus diurus dan dibayar oleh penyedia, serta biayanya harus sudah termasuk dalam harga kontrak. Jasa Tambahan 12.1. Penyedia dapat diminta untuk memberikan salah satu atau beberapa dari jasa tambahan sebagaimana ditetapkan dalam pasal 12 Syarat Khusus Kontrak; 12.2. Biaya yang diperhitungkan oleh penyedia untuk melaksanakan jasa tambahan tersebut di atas dimasukkan kedalam harga kontrak. Suku Cadang 13.1. Penyedia diwajibkan menyediakan suku cadang dan atau menyampaikan pemberitahuan yang berkenaan dengan suku cadang yang pablikasi atau yang didistribusi oleh penyedia sebagai berikut : a. Penyedia suku cadang sebagaimana yang hendak di beli oleh Kuasa Pengguna Anggaran, suku cadang ini tidak membebaskan penyedia dari kewajiban menjamin barangnya berdasarkan kontrak, dan b. Jika terjadi penghentian produksi suku cadang i. Sebelum terjadi penghentian produksi tersebut penyedia memberitahukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran dengan tenggang waktu yang wajar bagi Kuasa Pengguna Anggaran agar dapat membeli suku cadang yang diperlukan, dan ii. Setelah terjadi penghentian produksi tersebut tanpa meminta biaya kepada Kuasa Pengguna Anggaran, penyedia memberikan gambar teknis dan spesifikasi teknis suku cadang apabila diminta. 13.2. Serta ketentuan sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 13 Syarat Khusus Kontrak. Jaminan Barang 14.1. Penyedia menjamin bahwa barang diserahkan berdasarkan kontrak adalah baik, baru, dan model mutakhir (termasuk penyempurnaan terakhir pada desain dan bahan, kecuali ditentukan lain dalam dokumen kontrak) serta meminta spesifikasi teknis, berdasarkan dukungan pabrikan atau agen tunggal. Selanjutnya penyedia menjamin bahwa barang yang diserahkan berdasarkan kontrak tidak mengandung cacat yang timbul oleh karena desain, bahan dan pengerjaan (kecuali jika desain dan bahannya diharuskan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dalam Spesifikasi Teknis). Atau oleh karena kelalaian penyedia, yang dapat timbulberdasarkan normal dari barang yang diserahkan; 14.2. Jaminan barang tetap berlaku selama jangka waktu yang ditetapkan dalam pasal 14 Syarat Khusus Kontrak. 14.3. Kuasa Pengguna Anggaran harus segera emberitahukan secara tertulis kepada penyedia apabila ada tunttutan yang timbul berdasarkan jaminan barang; 14.4. Setelah menerima pemberitahuan tersebut secepatnya dalam waktu yang wajar penyedia harus memperbaiki atau mengganti barang atau bagian barang yang cacat dengan biaya yang sepenuhnya ditaggung penyedia; 14.5. Serta ketentuan sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 14.2 Syarat Khusu Kontrak. Pembayaran 15.1. Cara dan syarat pembayaran kepada penyedia sehubungan dengan kontrak yang dinyatakan dalam pasal 15 Syarat Khusus Kontrak. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Harga 16.1. Harga yang ditagihkan oleh penyedia yang dilakukan berdasarkan kontrak tidak boleh berbeda dengan harga dalam kontrak. Pemerintah Perubahan 17.1. Kuasa Pengguna Anggaran sewaktu-waktu, dengan suatu perintah tertulis yang disampaikan kepada penyedia sesuai dengan pasal 17 ini, dapat melakukan perubahan dalam batas lingkup umum (general scope). Kontrak sebagaimana ditetapkan dalam pasal 17 Syarat Khusus Kontrak; 17.2. Jika perubahan tersebut menyebabkan pertambahan atau pengurangan biaya, atau waktu yang diperlukan oleh penyedia untuk melaksanakan kontrak baik pertambahan atau pengurangan biaya tersebut di atas maka harga kontrak atau jadwal penyerahan, atau ke dua-duanya akan disesuaikan sebagaimana mestinya, dan sesuai dengan itu kontrak harus di ubah (addendum). Penyesuaian harga kontrak atau jadwal penyerahan yang diajukan penyedia sehubungan dengan perubahan berdasarkan pasal ini harus disampaikan selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari kalender sejak penyedia menerima perintah perubahan dari Kuasa Pengguna Anggaran. Perubahan Kontrak 18.1. Berkaitan yang berlaku pasal 17 Syarat Khusus Kontrak, syarat dan ketentuan dalam kontrak tidak boleh berubah, kecuali apabila ada perubhan kontrak secara tertulis yang ditandatangani oleh keddua belah pihak dalam kontrak. Pengalihan 19.1. Penyedia tidak boleh mengalihkan pelaksaan kewajibannya berdasarkan kontrak kepada pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Sub kontrak 20.1. Penyedia dilarang mensubkontrakkan pekerjaan / bagian utama kepada pihak lain; 20.2. Penyedia harus mensubkontrakkan perusahaan golongan usaha kecil sebagian pekerjaan / bagian yang bukan utama sepanjang ada pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan golongan usaha kecil dan melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran. Kelambatan Pelaksanaan Oleh Penyedia 21.1. Penyerahan harus diselesaikan oleh penyedia dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak; 21.2. Apabila penyedia terlambat melaksanakan kewajiban penyerahan barang karena kelalain yang tidak dapat ditolerir oleh Kuasa Pengguna Anggaran, maka penyedia dikenakan sanksi pemutusan kontrak serta penyitaan jaminan pelaksaan. 21.3. Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan kontrak, penyedia atau subkontraktornya mengalami ganguan dalam menepati waktu penyerahan barang, penyedia harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Kuasa Pengguna Anggaran tentang adanya kelambatan, penyebab, dan lamanya keterlambatan. Segera setelah menerima pemberitahuan tersebut Kuasa Pengguna Anggaran akan mengevaluasi keadaan tersebut dan dapat memperpanjang waktu pelaksanaan, dan dalam hal demikian perpanjangan ini disahkan oleh kedua belah pihak dengan perubahan kontrak. Denda 22.1. Berkaitan dengan berlakunya pasal 22 bab ini, apabila penyedia lalai menyerahkan sebagian atau seluruh barang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak, Kuasa Pengguna Anggaran berhak mengenakan denda sebesar yang disebutkan dalam pasal 22 Syarat Khusus Kontrak untuk setiap hari kelambatan sampai saat ini penyerahan barang, sampai batas denda maksimal sebesar yang disebutkan dalam pasal 22 Syarat Kontrak Khusus, hanya dikenakan pada barang yang terlambat diserahkan, kecuali untuk penyerahan barang tertentu yang disebutkan dalam Syarat Khusu Kontrak. Apabila batas denda maksimal tersebut tercapai, Kuasa Pengguna Anggaran dapat memutus kontrak. Pemutusan Karena Kelalaian 23.1. Tanpa mengaitkan dengan persyaratan yang lain dalam kontrak ini, dan memberitahukan secara tertulis mengenai kelalaian yang disampaikan kepada penyedia, Kuasa Pengguna Anggaran dapat memutuskan kontrak jika : a. Penyedia gagal menyerahkan sebagian atau seluruh barang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak atau perpanjangan jangka waktu tersebut yang diberikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan 22 bab ini atau Penyedia gagal melaksanakan kewajiban yang lain berdasarkan kontrak. 24. 25. 26. 27. 28. Force Majeure 24.1. Meskipun tetap berlaku ketentuan-ketentuan dalam pasal 21, 22 dan 23 Syarat Umum Kontrak, penyedia tidak akan dikenakan sanksi denda, penyitaan jaminan pelaksanaan atau pemutusan kontrak, apabila kelambatan dalam melaksanakan kontrak atau kegagalan melaksanakan kewajiban-kewajiban berdasarkan kontrak sebagi akibat kejadian Force Majeure; 24.2. Dalam pasal ini yang dimaksud dengan Force Majeure adalah suatu kejadian yang tidak terduga yang pencegahannya diluar kemampuan penyedia dan Kuasa Pengguna Anggaran yang bepengaruh langsung apdapelaksanaan kontrak dan bukan yang menyangkut kesalahan atau kelalaian penyedia. Kejadian tersebut antara lain , peperangan atau revolusi, pemogokan, kebakaran, bahaya banjir, epidemic,gempa bumi, pembatasan karantina dan embargo pengangkuta; 24.3. Apabila terjadi keadaan Force Majeure, penyedia harus segera memberitahukan secara tertuli kepeda Kuasa Pengguna Anggaran tentang keadaan tersebut dan penyebabnya dengan dilengkapi surat keterangan dari pejabat yang berwenang. Kecuali apabila diarahkan lain secara tertulis oleh pejabat pembuat komitmen, sedapat mungkinpenyedia harus melanjutkan pelaksanaan kewajibannya berdasarkan kontrak yang harus mengusahakan cara pelaksanaan lain yang wajar tidak terhalang oleh kejadian Force Majeure tersebut. Pemutusan Karena Pailit 25.1. Sewaktu-waktu Kuasa Pengguna Anggaran adapat memustuskan kontrak dengan memberitahukan segera kepada penyedia, apabila penyedia menjadi bangkrut atau diputuskan pailit oleh pengadilan dengan ketentuan bahwa pemutusan tersebut telah atau kemudian menjadi hak pejabat pembuat komitmen. Pemutusan Karena Terpaksa 26.1. Sewaktu-waktu Kuasa Pengguna Anggaran dapat memberitahukan secara tertulis kepada penyedia, bahwa Kuasa Pengguna Anggaran memutuskan kontrak, sebagian atau seluruhnya yang disebabkan oleh kerena suatu hal yang terjadi pada Kuasa Pengguna Anggaran dalam surat pembreritahuan itu harus dijelaskan sebab-sebab pemutusan kontrak yang dibatalkan, dan saat berlakunya pemutusan tersebut. 26.2. Kuasa Pengguna Anggaran dan penyedia segera merundingkan kepentingan kedua pihak sebagai akibat pemutusan kontrak tersebut. Penyelesaian Perselisihan 27.1. Bila terjadi perselisihan antara Kuasa Pengguna Anggaran dan penyedia barang/jasa, maka kedua belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi arbitrase atau melalui pengadilan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak menurut hukum yang berlaku di Indonesia. 27.2. Keputusan dari hasil perselisihan dengan memilih salah satu cara tersebut di atas adalah mengikat dan segala biaya yang timbul untuk penyelesaian perselisihan tersebut dipikul oleh para pihak sebagaimana diatur dalam kontrak. Korespondensi Korespondensi adalah ketentuan kontrak mengenai semua korespondensi yang dapat berbentuk surat, telex, atau kawat ditujukan kepada alamat para pihak. Dijelaskan alamat para pihak yang digunakan sebagai alamat korespondensi IV. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK Syarat Khusus Kontrak yang berikut ini adalah tambahan pada syarat umum kontrak. Apabila ada pertentangan, maka ketentuan dalam syarat khusus kontrak ini yang berlaku. Nomor pasal Syarat Umum Kontrak yang berkaitan dengan ketentuan dalam Syarat Khusus Kontrak dicantumkan dalam tanda kurung. 1. Defenisi (pasal 1) 1.1. (e) Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah / UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) pada Panti. (f) Penyedia adalah……………. 2. Jaminan Pelaksanaan (pasal 6) Jaminan pelaksanaan yang harus disediakan penyedia kepada KPA sebesar 5% dari nilai kontrak (hasil perhitungan sewaktu penetapan pemenang pelelangan) 3. Pengepakan dan pembungkusan (pasal 7) d. (Apabila tidak diperlukan syarat-syarat tertentu pasal ini tidak digunakan) dilakukan dengan cara : kemas dalam kertas/karton (papan) (sebutkan syarat-syarat pengepakan dan pembungkusan yang diperlukan) 4. Pemerikasaan dan Pengujian (pasal8) 8.1. ketentuan tambahan sebagai prosedur pemeriksan dan pengujian yang dipersyaratkan oleh kuasa penggguna anggaran adalah sebagai berikut : (tempat penyerahan dan atau ditujuan akhir) 5. Penyerahan (pasal9) 9.3. Ketentuan tambahan untuk menyerahkan barang : barang yang diserahkan ditempat serah terima barang harus disertai dokumen. 6. Jasa Tambahan (pasal12) 12.1. Penyedia harus memberikan jasa tambahan sebagai berikut : ongkos kerja muat bongkar dan penyusunan/stempel barang digudang Kuasa Pengguna Anggaran 7. Suku Cadang (pasal13) 13.1. Ketentuan tambahan untuk suku cadang adalah (Apabila tidak diperlukan syarat-syarat tertentu, pasal ini, tidak digunakan) 8. Jaminan Barang (pasal 14) 14.1. (Apabila tidak diperlukan syarat-syarat tertentu, pasal ini tidak digunakan) 14.2. (Apabila tidak diperlukan syarat-syarat tertentu, pasal ini tidak digunakan) 9. Pembayaran (pasal 15) 15.1. a. Semua pembayaran oleh Kuasa Pengguna Anggaran kepada penyedia berkenaan dengan pengiriman barang berdasarkan kontrak dilakukan melalui Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta. b. Pembayaran diatur sebagai berikut : a. Pembayaran dilakukan sekaligus setelah pekerjaan seluruhnya selesai 100 % yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dan setelah terbitnya SPD, Oleh Kepala Panti Sosial…… melalui bendahara pengeluaran pembantu dibayarkan ke Direktur PT/CV/Koperasi …… b. Dengan syarat barang yang dipasok tidak melanggar hak kekayaan intelektual, jaminan mutu dan pengepakan barang memenuhi spesifikasi dan bebas dari cacat mutu, kondisi barang dinyatakan baik atas hasil pemeriksaan Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Panti – panti dilingkungan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta c. Penyedia barang menjamin tidak akan merusak lingkungan ( dapat menciptakan ramah lingkungan) atas pengiriman barang yang disediakan d. Pembayaran dilakukan setelah kontrak ditandatangani dan Penyedia telah menyampaikan permintaan pembayaran kepada Pengguna disertai dengan penyerahan fotocopy jaminan Bank Pemerintah atau Swasta/Lembaga Keuangan Lainnya yang disyahkan oleh Menteri keungan dan mempunyai program Surety Bond, sebesar jumlah uang dalam kontrak muka. 10. Perintah Perubahan (pasal 17) 16.1. a. Gambar, Desain, atau Spesifikasi apabila barang dan peralatan yang akan diserahkan berdasarkan kontrak dan dipabrikasi secara khusus bagi Kuasa Pengguna Anggaran. b. Cara pengiriman atau pengepakan dan pembungkusan. c. Tempat penyerahan ; atau d. Jasa tambahan yang harus diberikan oleh penyedia. 11. Denda (pasal 22) 17.1. a. Besarnya denda untuk setiap hari kelambatan yang dikenakan kepada penyedia adalah 1%o (satu per seribu) dari harga kontrak (nilai barang yang belum diserahkan) b. Denda kelambatan diperhitungkan berdasarkan bagian dari barang yang belum diserah terimakan, dibedakan atas : i. Kelambatan keseluruhan unit barang. ii. Kelambatan atas sebagian dari barang, namun barng tersebut belum dapat difungsikan; iii. Kelambatan atas sebagian dari barang, dan kelambatan ini tidak mempengaruhi fungsi sebagian dari barang yang telah diserah terimakan. 18. Penyelesaian perselisihan (pasal27) a. Setiap perselisihan angka atau sengketa yang berhubungan dengan kontrak, diutamakan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka perselisihan tersebut harus diselesaikan dengan membentuk panitia ketiga sebagai juru damai (conciliator). mengusahakan dicapainya kesepakatan secara damai antara para pihak. Juru damai dapat terdiri dari satu, dua, tiga anggota. Juru damai bertindak sebagai satu tim, tidak mewakili para pihak. Juru damai tunggal atau anggota ketiga adalah anggota netral yang disepakati oleh kedua belah pihak. Apabila pembentukan juru damai beranggotakan dua orang, masingmasing ditunjuk oleh masing-masing pihak, tetapi tidak mewakili para pihak. b. c. d. e. f. Dalam hal penyelesaian dengan cara tersebut pada pasal 27 (a) tidak dicapai kesepakatan, penyelesaian perselisihan dilakukan melalui panitia arbitrase. Panitia arbitrase terdiri dari seorang arbiter sebagai anggota yang ditunjuk Kuasa Pengguna Anggaran, seorang arbiter lain sebagai anggota yang ditunjuk penyedia dan seorang arbiter netral sebagai ketua merangkap anggota panitia arbitrase yang telah ditunjuk tersebut. Bila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditunjuk belum ada kesepakatan mengenai ketua panitia arbitrase, maka kedua belah pihak menyerahkan penunjukan ketua panitia arbitrase kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesi (BANI) Keputusan panitia arbitrase mengikat kedua belah pihak, serta bersifat final dan pasti. Prosedur atau hukum acara arbitrase, selain yang ditetapkan dalam pasal ini, dilaksanakan berdasarkan ketentuan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Selama proses penyelesaian dengan cara musyawarah, juru damai, maupun oleh panitia arbitrase, penyedia diharuskan meneruskan pekerjaan sesuai kontrak dan jadwal waktu yang telah ditetapkan atau sesuai perintah Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan kontrak, dengan menperhitungkan hal-hal yang akan ditetapkan sebagai hasil musyawarah, juru damai, maupun panitia arbitrase. 13. Korespondensi (pasal 28) Untuk keperluan pemberitahuan, yang berikut ini adalah alamat-alamat Kuasa Pengguna Anggaran dan penyedia. Kuasa Pengguna Anggaran …………………………………………… …………………………………………….. Penyedia : (diisi pada waktu penanda tanganan kontrak) V. NO. RENCANA DISTRIBUSI / DAFTAR KEPERLUAN URAIAN SINGKAT BARANG JUMLAH JADWAL PENYERAHAN TEMPAT SERAH TERIMA BARANG 1. VI. FORMAT SPESIFIKASI TEKNIS/PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN DAN URAIAN JENIS PEKERJAAN Spesifikasi teknis adalah Pekerjaan Belanja Alat Kebersihan Dan Bahan Pembersih Kegiatan Perawatan Kebersihan WBS Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, dan uraian jenis pekerjaan sebagaimana dituangkan dalam rincian sebagai berikut : RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEKERJAAN BELANJA ALAT KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH KEGIATAN PERAWATAN KEBERSIHAN WBS PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 1 DINAS SOSIAL PROPINSI DKI JAKARTA KODE REKENING : 5.2.2.01.05 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. NAMA BARANG VOLUME HARGA SATUAN Pasta gigi 1.100 tube Sikat gigi 6.600 bh Sabun mandi 3.300 bh Shampo 1.125 btl Sabun cuci 550 Kg Detergent 550 Kg Pembalut wanita 500 Pak Pempers 30 pak Handuk 550 pis Sandal 1.100 psg Pakaian dalam wanita 500 psg Pakaian dalam pria 98 psg Jumlah PPN 10 % Total harga Terbilang : Seratus sembilan belas juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah JUMLAH Rp. 119.880.000,- Mengetahui, KEPALA PSBL HARAPAN SENTOSA 1 DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA Jakarta, 7 Oktober 2011 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DILINGKUNGAN PANTI-PANTI SOSIAL DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA Ketua, SARIMA, SH, MSi NIP. 196302241992032002 ERI SIMARMATA, AKS.MSi NIP. 195910121985031010 DOKUMEN KUALIFIKASI PEKERJAAN BELANJA ALAT KEBERSIHAN BAHAN PEMBERSIH KEGIATAN PERAWATAN KEBERSIHAN WBS PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 1 DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA. Lampiran Bentuk : Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN Keterangan Contoh bentuk Formulir Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terlampir didasarkan kepada ketentuan yang berlaku. Peserta Pengadaan berkewajiban untuk melengkapi dan menyertakan Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN ini dalam Dokumen Penawarannya. Lampirkan lembar tambahan jika diperlukan. Contoh Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN Nama Penyedia Barang Alamat Paket Pengadaan Proyek/ Satuan Kerja No. Pengadaan : : : : : Uraian Barang I. II. III. LN Nilai Kontrak2 (Rp) TOTAL DN Rp % KDN TKDN Barang Rp % Bahan (Material) Langsung Tenaga Kerja Langsung Biaya Tidak Langsung Total Barang Capaian nilai TKDN di atas dinyatakan sendiri oleh ........................... (nama ................................(tempat), ..............................(tanggal), ...........................(bulan) 20..... (tanda tangan) (nama wakil sah badan usaha/ pemimpin kemitraan) Penyedia Barang) VIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Nama Penyedia : ............................................ Dokumen Lelang No ......................................... No Uraian Singkat Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga 1 2 3 4 5 Jadual Penyerahan 6 Tempat Serah Terima Barang 7 Jumlah Harga PPN 10 % Total Harga Catatan : Uraian singkat mencakup barang, Peserta Lelang ................................., nama barang, merk tipe/ model, tahun pembuatan ............................. dan negara asal. ( Nama Pejabat Perusahaan dan Tanda Tangan) IX. CONTOH BENTUK SURAT KUASA (Kop Surat Badan Usaha) SURAT KUASA Nomor : ........................................... Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : .............................................................. Alamat Perusahaan : .............................................................. Jabatan : .............................................................. (Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan) ........................................... (nama PT/CV/Firma) Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. ....................................... (No. Akta Notaris) tanggal .................................. (tanggal penerbit Akta) beserta perubahannya, yang berkedudukan di ........................................ (alamat perusahaan). Yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa : Memberi kuasa kepada : Nama : Alamat : Jabatan : Yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa. Khusus Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa mewakili : 1. (Menandatangani Surat Penawaran) 2. (Menandatangani Pakta Integritas) 3. (Menghadiri pemberian penjelasan) 4. (Menghadiri pembukaan penawaran) 5. Dst .................................................. Surat Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain, ................................., ....................................... 20.... Penerima Kuasa (nama dan jabatan) Pemberi Kuasa (nama dan jabatan) *) Penerima Kuasa dari direktur utama/ pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya. X. CONTOH BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK Contoh : [Kop Bank Penerbit Jaminan] GARANSI BANK Sebagai JAMINAN PENAWARAN No.................................................... Yang bertanda tangan dibawah ini ........................................................................... dalam jabatan selaku .................................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ................................................ (nama bank) berkedudukan di .................. .................................(alamat). Untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN, Dengan ini menyatakan akan membayar kepada: Nama Alamat : ........................................................ : ................................................................ Selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN Sejumlah uang Rp .............................................................. (terbilang .........................................................................................................................) sebagai Jaminan Penawaran dalam bentuk garansi bank, apabila: Nama Alamat : ................................................................... (peserta pelelangan) : .................................................................... Selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN Ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan yaitu: a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang; b. Yang Dijamin tidak: 1) Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang; 2) Menandatangani Kontrak; atau 3) Hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang; c. Yang Dijamin terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN); Sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin. Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Garansi Bank berlaku selama .................................. (...........................) hari kalender, dari tanggal ........................................... s.d. ....................................... 2. Tuntutan pencairan atau Klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagai Jaminan Penawaran sebagaimana tercantum dalam butir 1. 3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya. 4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain. 6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ............................................. Dikeluarkan di : ........................................ Pada tanggal : ........................................ Untuk keyakinan, pemegang Garansi Bank disarankan untuk Menkonfirmasi Garansi ini ke ................. (Bank (Bank) Materai Rp. 6000,(Nama dan jabatan) XI. CONTOH BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI / PERUSAHAAN PENJAMINAN Contoh (Kop Penerbit Jaminan) JAMINAN PENAWARAN Nomor Jaminan : ............................................ Nilai ............................................. 1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : .......................................... (nama), ......................... ........................ (alamat) sebagai penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan (nama penerbit jaminan), .......................................... (alamat), sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terkait pada Panitia Pengadaan Barang/ Jasa di Lingkungan Panti-panti Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2011, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ............................... (terbilang ......................................) 2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan ................................... yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN. 3. Surat Jaminan berlaku apabila TERJAMIN: a. Menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang; b. Tidak: 1) Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang; 2) Menandatangani Kontrak. c. Terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 4. Surat Jaminan ini berlaku selama ........................... ( ...............................) hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ............................... sampai dengan tanggal ........................ 5. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan Sanksi akibat TERJAMIN cidera janji / Wanprestasi. 6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak – hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahuli disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata. 7. Tuntutan pencairan atau Klaim terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini. Dikeluarkan di : ........................................ Pada tanggal : ........................................ TERJAMIN PENJAMIN Untuk keyakinan, Jaminan diserahkan untuk Mengkonfirmasi Jaminan ini ke ................. (Penerbit Jaminan) Materai Rp. 6000,(Nama dan jabatan) (Nama dan jabatan) XII. CONTOH BENTUK SURAT PERJANJIAN KONTRAK BELANJA ALAT KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH KEGIATAN PERAWATAN KEBERSIHAN WBS PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 1 DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2011 Nomor : ............................./.................................... Tanggal :............................../.................................. Pengadaan belanja alat kebersihan dan bahan pembersih kegiatan perawatan kebersihan WBS untuk Panti Sosial ..................................................tahun Anggaran 2011, yang dilaksanakan Kepala Panti Sosial ..............................................selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Surat Perjanjian Jual Beli / Kontrak ini (selanjutnya disebut Surat Perjanjian) ditandatangani pada hari ..........................., tanggal .................... bulan ................................ tahun dua ribu sebelas (............. ..........................2011) antara : 1. Nama Jabatan Alamat : .................................................................. : Kepala Panti Sosial ................................... : Jl. ............................................................... Dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama pemerintah dareah Provinsi DKI Jakarta, selaku Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor :....................., tanggal,......................... bulan ..................... tahun........................(yang selanjutnya disebut pengguna) di satu pihak dan : 2. Nama Jabatan Alamat : .................................................................. : Kepala Panti Sosial ................................... : Jl. ............................................................... Dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT/CV ........................berdasarkan Akte Notaris nomor : .............................. tanggal................... Berdasarkan Surat Keputusan tentang Penetapan Pemenang Lelang sederhana Nomor ................... tanggal, ....................... 2011 selaku penyedia (yang selanjutnya disebut Penyedia) di pihak lain. Oleh karena Kuasa Pengguna Anggaran menghendaki agar barang dan jasa lainnya harus diserahkan oleh Penyedia, yaitu pengadaan bahan dan pangan sejumlah .....................................(terbilang) ............................................................................telah menyetujui penawaran Penyedia dengan harga sebesar Rp................................ (terbilang) ..............................yang selanjutnya disebut Harga Kontrak. Perjanjian ini menetapkan sebagai berikut : Pasal 1 Kata dan Ungkapan dalam Perjanjian Dalam Surat Perjanjian ini Kata dan Ungkapan harus diartikan sebagaimana yang diperuntukkan bagi masingmasing kata dan ungkapan dalam Syarat Umum Kontrak dan Syarat Khusus Kontrak yang disebutkan dalam Surat Perjanjian ini. Pasal 2 Dokumen-dokumen Dokumen-dokumen berikut merupakan bagian Surat Perjanjian ini harus dibaca serta ditafsirkan sebagai bagian dari Surat Perjanjian ini, yang dengan urutan prioritas sebagaimana tertulis di bawah ini, yaitu: (a) Surat Keputusan tentang penetapan pemenang pelelangan (b) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya (c) Daftar Kuantitas dan Harga (d) Syarat Umum Kontrak (e) Syarat Khusus Kontrak (f) Spesifikasi Teknis dan Gambar (g) Rencana Distribusi / Daftar Keperluan Pasal 3 Jaminan Pelaksanaan Pada saat ditandatangani perjanjian ini Penyedia telah menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak = 5% x Rp.........................................= Rp................................. (terbilang) berupa jaminan Bank yang berlaku ...........................................(...................................) hari terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian ini. Pasal 4 Penyerahan dan Penerimaan Barang (1) Sebagai imbalan terhadap pembayaran yang akan dilakukan oleh Pengguna kepada Penyedia sebagaimana disebutkan dibawah ini, Penyedia dengan ini sepakat dengan Pengguna untuk memberikan barang dan memperbaiki cacatnya sesuai dengan ketentuan Surat Perjanjian serta menyerahkan barang / jasa tersebut selambat-lambatnya pada tanggal ...............2011 di gudang Pengguna sesuai Daftar Keperluan dalam Dokumen Pengadaan ....................... Nomor : ........................... tanggal ............................ (2) Untuk penyerahan tersebut dapat dilakukan sekaligus penyerahan yang harus dibuktikan dengan Berita Acara Penerimaan Barang dari Panitia Penerimaan Hasil Pekerjaan. (3) Penyedia setuju untuk menanggung segala resiko dan biaya pengiriman barang-barang / jasa sesuai Daftar Keperluan. Pasal 5 Pembayaran (1) Kuasa Penggunan Anggaran membayaran terhadap penyerahan barang dan perbaikan cacatnya oleh Penyedia, Pengguna sepakat membayar kepada Penyedia sebesar Rp..................................(terbilang)................................... melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu, atas beban Tahun Anggaran 2011, Satuan Kerja Perangkat Daerah kepada, ............................... dengan alamat Jl. ............................................ Jakarta, ....................................., NPWP nomor ........................................ pada Bank ......................, Jakarta. Nomor Rekening .......................... (2) Pembayaran dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut : a. b. c. Pembayaran dilakukan tanpa uang muka. Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan mencapai seratus persen (100%) yaitu seluruh barang diterima di gudang pengguna yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan/Penerimaan Barang dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. Pembayaran dilakukan setelah diterbitkannya SPD. Pasal 6 Jangka Waktu Penyerahan barang harus diselesaikan oleh Penyedia dalam jangka waktu 14 (Empat belas) hari Kalender terhitung sejak tanggal ……. s/d ………. 2011 setelah ditandatanganinya Kontrak. Pasal 7 Kelambatan Pelaksanaan oleh Penyedia Apabila Penyedia terlambat dalam melaksanakan kewajiban penyerahan barang karena kelalaian yang tidak dapat ditolerir oleh Pengguna, maka Penyedia dikenakan sanksi Pemutusan Kontrak serta penyitaan jaminan pelaksanaan menjadi Milik Negara. Pasal 8 Denda Apabila Penyedia mengalami keterlambatan dalam penyerahan barang kepada Pengguna, maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan sebesar 1 ‰ atau seperseribu setiap hari keterlambatan dari barang yang terlambat diserahterimakan (Nilai barang yang belum diserahkan). Pasal 9 Force Majeure (keadaan memaksa) Yang dimaksud dengan Force Majeure (keadaan memaksa) adalah : (1) Apabila terjadi keadaan yang tak terduga yang pencegahannya di luar kemampuan Penyedia dan Pengguna yang berpengaruh langsung pada pelaksanaan Kontrak dan bukan yang menyangkut kesalahan atau kelalaian Penyedia. Kejadian tersebut antara lain ; peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan), pemogokan, kebakaran, embargo, pengangkutan dan gangguan industri lainnya. (2) Bila Penyedia mengalami hal tersebut pada ayat (1) di atas harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna tentang keadaan tersebut dan penyebabnya dengan dilengkapi Surat Keterangan dari Pejabat yang berwenang, Penyedia dapat dibebaskan dari sanksi. Pasal 10 Pemutusan Kontrak (1) (2) Pemutusan karena pailit : Sewaktu-waktu Pengguna dapat memutuskan Kontrak dengan memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia, tanpa memberi kompensasi kepada Penyedia, apabila Penyedia mejadi bangkrut atau diputuskan pailit oleh Pengadilan dengan Ketentuan bahwa Pemutusan tersebut tidak akan mengurangi atau mempengaruhi hak Pengguna untuk bertindak atau memperoleh segala sesuatu yang telah atau kemudian menjadi hak Pengguna. Pemutusan karena terpaksa : Sewaktu-waktu Pengguna dapat memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia, bahwa Pengguna memutuskan kontrak, sebagian atau seluruh yang disebabkan oleh karena suatu hal yang terjadi pada Pengguna. Sebab-sebab pemutusan kontrak akan dijelaskan oleh Pengguna terutama tentang pelaksanaan penyediaan, saat berlakunya pemutusan kontrak tersebut. Pasal 11 Penyelesaian Perselisihan (1). Setiap perselisihan atau sengketa yang berhubungan dengan kontrak, diutamakan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka perselisihan tersebut harus diselesaikan dengan membentuk panitia ke tiga sebagai juru damai (Conciliator). (2). Apabila tidak dapat diselesaikan melalui jalur damai, maka penyelesaian perselisihan dilakukan melalui panitia arbitrase, yang terdiri dari dari seorang arbiter sebagai anggota yang ditunjuk Pengguna, seorang arbiter lain sebagai anggota yang ditunjuk Penyedia dan seorang arbiter netral sebagai ketua merangkap anggota ditunjuk oleh kedua anggota arbitrase yang telah ditunjuk tersebut. (3). Bila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditunjuk belum ada kesepakatan mengenai Ketua Arbitrase, maka kedua belah pihak menyerahkan penunjukan Ketua Arbitrase, maka kedua belah pihak menyerahkan penunjukan Ketua Panitia Arbitrase kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). (4). Keputusan Panitia Arbitrase mengikat kedua belah pihak secara bersifat final dan pasti. Dengan ini kedua belah pihak sepakat Surat Perjanjian ini ditandatangani atas nama masing-masing pada hari, tanggal, bulan dan tahun yang tercantum di atas dengan tidak mengurangi pasal 11 tentang Syarat Umum Kontrak dan Syarat Khusus Kontrak, para pihak setuju bahwa perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap di kantor panitera Pengadilan Negeri Jakarta. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 6 (enam) dan 4 (empat) lembar asli ditandatangani di atas materai Rp. 6000,Untuk dan Atas Nama Penyedia PT/CV Direktur Untuk dan Atas Nama Kuasa Pengguna Anggaran KEPALA PSBL HARAPAN SENTOSA 1 SARIMA, SH, MSi NIP. 196302241992032002 Tembusan : 1. Asli Kesatu : Kepala Panti 2. Asli Kedua : PT/CV 3. Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta 4. Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta 5. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Kantor Pelayanan Pajak di Jakarta 7. Bendahara Pengeluaran Pembantu PSBL Harapan Sentosa 1 Lampiran (1) : Contoh Surat Penawaran Harga KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor Lampiran Hal : : : : Surat Penawaran Harga Yth. d/a : Kepada Panitia Pengadaan Barang / Jasa Di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Panti Sosial Tresna Werdha Usada Mulia 5 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Jl. Cenderawasih VI Cengkareng Jakarta barat. diJakarta Barat Dengan Hormat, Setelah mempelajari dokumen pelelangan sederhana yang diterbitkan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pelelangan umum atas pekerjaan : Nama Pekerjaan : Lokasi Pekerjaan : Nomor Rekening : Tahun Anggaran : yang bertandatangan dibawah ini kami : Nama : Jabatan : Nama Perusahaan : Alamat : bertindak untuk dan atas nama perusahaan yang kami wakili dengan ini bermaksud mengajukan penawaran untuk pekerjaan tersebut di atas sebesar : Harga Dasar Borongan ………………………… PPN (10% x A) Jumlah barang yang terkena pajak Jumlah Harga yang ditawarkan (A+B)……… Dibulatkan. : : : : Rp. Rp. Rp. Rp. (A) (B) Terbilang :…………………………………………………... dengan masa berlaku selama ……….(……) hari kalender sejak surat penawaran ini ditandatangani dan kami menyatakan melaksanakan pekerjaan tersebut diatas selama………(……….) hari kalender. Demikian surat penawaran ini kami sampaikan untuk menjadi pertimbangan panitia. Jakarta…………………………2011 PT/CV…………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,Nama Jelas penawar Jabatan KOP SURAT PERUSAHAAN DAFTAR RINCIAN PENAWARAN HARGA Unit Kerja Nama Pekerjaan : : Lokasi Kode Rekening Tahun Anggaran : : : NO Nama/Jenis dan Spesifikasi Barang Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah Total PPN 10 % JUMLAH Terbilang : Jakarta………………………………2011 PT/CV………………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,Nama Jelas penawar Jabatan Jumlah (Rp) Lampiran (2) : Contoh Surat Pengantar Dokumen Administrasi KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor Lampiran Hal : : : : Pengantar Dokumen Administrasi Yth. d/a : Kepada Panitia Pengadaan Barang / Jasa Di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Panti Sosial Tresna Werdha Usada Mulia 5. Jl. Cenderawasih VI No. Cengkareng Jakarta Barat. diJakarta Timur Dengan Hormat, Sehubungan dengan Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing yang telah kami terima dari Panitia Pengadaan Barang / Jasa Di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pelelangan umum atas pekerjaan : Nama Pekerjaan : Lokasi Pekerjaan : Nomor Rekening : Tahun Anggaran : Bersama ini kami sampaikan berkas Dokumen Administrasi terdiri dari : 1. Surat-surat pernyataan; 2. Surat-surat keterangan; 3. Dokumen kualifikasi administrasi. Demikian surat penawaran ini kami sampaikan untuk menjadi pertimbangan panitia. Jakarta………………………………2011 PT/CV………………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,Nama Jelas penawar Jabatan Lampiran (3) : Contoh Surat Pernyataan Bukan PNS/anggota TNI/Polri/ dan atau pegawai BUMN/BUMD KOP SURAT PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN BUKAN PNS/ANGGOTA TNI/POLRI & ATAU PEGAWAI BUMN/BUMD Yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan : : bertindak untuk dan atas nama Nama Perusahaan Alamat Telepon : : : menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya : 1. 2. 3. Bukan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS); Bukan sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Polri; Bukan sebagai pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); Demikian pernyataan ini dibuat sebagai kelengkapan mengikuti pelelangan sederhana pada Panti Sosial .................................. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta…………………………2011 PT/CV…………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,- Nama Jelas penawar Jabatan Lampiran (4) : Contoh Surat Pernyataan Tunduk KOP SURAT PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN TUNDUK Yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan : : bertindak untuk dan atas nama Nama Perusahaan Alamat Telepon : : : berkenaan dengan penyelenggaraan pelelangan sederhana pada Panti Sosial .................................. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, kami menyatakan sanggup untuk tunduk kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan beserta lampiran yang mengikutinya serta ketentuan-ketentuan lain berdasarkan peraturan yang berlaku baik pada saat pelelangan maupun pada saat pelaksanaannya. Demikian pernyataan ini dibuat sebagai kelengkapan mengikuti pelelangan sederhana pada Panti Sosial ..................................Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta………………………………2011 PT/CV………………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,- Nama Jelas penawar Jabatan Lampiran (5) : Contoh Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen KOP SURAT PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN Yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan : : bertindak untuk dan atas nama Nama Perusahaan Alamat Telepon : : : berkenaan dengan penyelenggaraan pelelangan sederhana pada Panti Sosial .................................. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, kami menyatakan seluruh dokumen perusahaan yang kami penuhi sebagai kelengkapan dan persyaratan sebagaimana yang diminta dalam Dokumen Pengadaan beserta lampiran yang mengikutinya adalah benar adanya. Demikian pernyataan ini dibuat sebagai kelengkapan mengikuti pelelangan sederhana pada Panti Sosial .................................. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta………………………………2011 PT/CV………………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,- Nama Jelas penawar Jabatan Lampiran ( 6 ) : Contoh Surat Pernyataan Minat KOP SURAT PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN MINAT Yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan bertindak untuk dan atas nama : : Nama Perusahaan Alamat Telepon : : : menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilaksanakan oleh Panti Sosial .................................. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2011, maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti proses pengadaan paket pekerjaan / kegiatan : ……………………………………………………………………………………………………………….. sejak awal sampai selesai. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jakarta………………………………2011 PT/CV………………………………… Tandatangan, cap dan materai Rp. 6000,- Nama Jelas penawar Jabatan Lampiran (7) : Contoh Surat Pernyataan Isian Penilaian Kualifikasi KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR ISIAN PENILAIAN KUALIFIKASI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Jabatan bertindak untuk dan atas nama : : Nama Perusahaan Alamat Telepon : : : menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan akte pendirian PT/CV/Firma/Koperasi.............................. Nomor akte : Tanggal akte : Nama notaris : yang telah mengalami perubahan terakhir berdasarkan Nomor akte : Tanggal akte : Nama notaris : (bila ada) 2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau tidak menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan. 3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite profesional saya. 4. Data-data saya/perusahaan saya adalah sebagai berikut : DATA ADMINISTRASI A. Umum 1. Nama (PT/CV/Firma/ Koperasi/Perorangan) : 2. Status (PT/CV/Firma/ Koperasi/Perorangan) : 3. Alamat (PT/CV/Firma/ Koperasi/Perorangan) No. Telepon No. Fax E-Mail : Alamat Kantor Pusat No. Telepon No. Fax E-Mail : : : : 4. Pusat Cabang : : : (Diisi, dalam hal yang menawar cabang Perusahaan/bukan perusahaan pusatnya) 5. Domisili Perusahaan No. Surat Keterangan Tgl / Bln / Thn Berlaku s/d Instansi Pemberi Keterangan : : : : B. Ijin Usaha ( Diisi sesuai dengan ijin usaha/sertifikasi/keanggotaan/ijin operasional jasa layanan yang dimiliki ) 1. Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) Nomor SIUP Tgl / Bln / Thn Golongan Bidang & Jenis barang / jasa yg diperdagangkan Instansi pemberi ijin usaha 2. : Tanda Daftar Perusahan ( TDP ) Nomor TDP Tgl / Bln / Thn Berlaku s/d 3. : : : : : : : Serifikat Badan Usaha ( SBU ) Nomor SBU Tgl / Bln / Thn Berlaku Sampai Dengan Klasifikasi Sub Bidang Kualifikasi Assosiasi Penerbit SBU : : : : : : ( Besar, Menengah, Kecil ) 4. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Nomor SIUJK Tgl / Bln / Thn Berlaku Sampai Dengan Instansi pemberi ijin usaha C. Pengurus 1. Komisaris (untuk PT) No 2. Nama : : : : No. KTP Jabatan dalam perusahaan Direksi / Penanggung jawab / pengurus perusahaan No Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan D. Data Keuangan 1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/ Susunan Persero (untuk CV/Firma) No Nama No. KTP Alamat Persentase 2. Pajak 1. 2. 3. 4. 3. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) NPWP : Tgl / Bln / Thn dikeluarkan : Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) Nomor PKP : Tgl / Bln / Thn : Instansi yang menerbitkan NPWP dan : PKP Bukti Pelunasan Pajak Tahun terakhir ( tahun 2010 ) Nomor Bukti Pelunasan : Tgl / Bln / Thn : Laporan bulanan PPH/PPN tiga bulan terakhir Bulan : : No. 2011 Bulan : : No. 2011 Bulan : No. 2011 Tgl. Tgl. Tgl. Neraca Perusahaan tahun terakhir ( tahun 2010) ( dalam ribuan rupiah ) PASIVA AKTIVA I II III Aktiva Lancar : Rp Kas : Rp Utang dagang : Rp Bank : Rp Utang Pajak : Rp Piutang *) : Rp Utang lainnya : Rp Persediaan Barang Pekerjaan dalam Proses Jumlah ( a ) Aktiva tetap : : Rp Rp Jumlah ( d ) : Rp *) Rp Peralatan dan mesin : Rp Inventaris Gedung Jumlah ( b ) Aktiva lainnya ( c ) : : Rp Rp Jumlah IV V VI Utang Jangka Pendek Rp Utang Jangka Panjang ( e ) Kekayaan bersih ( a+b+c ) – ( d+e ) Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Piutang Jangka Pendek ( sampai dengan enam bulan ) Piutang Jangka Panjang ( lebih dari enam bulan ) Jumlah Rp : : : Rp. Rp. Rp. E. Data Pengalaman Perusahaan No Nama Paket Pekerjaan 1 F. No Lokasi 3 4 2 Pemberi Tugas/ Pengguna Jasa Alamat/ Nama Telepon 5 Kontrak *) Tanggal Selesai No/ Tanggal Nilai Kontrak 7 8 9 6 B.A Serah Terima 10 Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan (Perolehan Pekerjaan) Bidang Pekerjaan Sub Bidang Pekerjaan Lokasi 2 3 4 1 G. Bidang/ Sub Bidang Pekerjaan Pemberi Tugas/ Pengguna Jasa Alamat/ Nama Telepon 5 6 Kontrak *) No/ Tanggal 7 Progres Terakhir Nilai Tanggal 8 9 Prestasi Kerja (%) 10 Perhitungan Sisa Kemampuan Nyata PERHITUNGAN SKN Formula 3. Hasil Perhitungan 1 Kekayaan Bersih KB = ( a+b+c ) – ( d+e ) Rp 2 3 Modal Kerja Kemampuan Keuangan MK = KB x Fl KK = FP x MK Rp Rp 4 Nilai Kontrak dalam pelaksanaan NK Rp 5 Prestasi Rp 6 Nilai Pekerjaan yang telah dilaksanakan Sisa Kemampuan Keuangan SKK = KK – (NK – Prestasi) Rp 7 Kemampuan Menangani Proyek KP Paket 8 Jumlah Proyek yg Sedang dikerjakan JP Paket 9 Sisa Kemampuan Proyek KP – JP Paket *) Keterangan : 1. 2. Perhitungan KB = a+b+c ) – ( d+e ) ( lihat Neraca ) Fl = Faktor Likuiditas Fl = 0,3 untuk K3 – K2 dan K1 Fl = 0,6 untuk M Fp = Faktor Perputaran Modal Fp = 4, untuk K3 Fp = 5, untuk K2 Fp = 7, untuk M Fp = 8, untuk B Fl = 0,8 untuk B Fp = 6, untuk K1 H. Modal Kerja Surat Dukungan Keuangan Dari Bank : Nomor : Tanggal : Nama Bank Nilai : : Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa data / dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. Jakarta………………………………2011 PT/CV………………………………… Tanda tangan dan cap perusahaan diatas materai Rp. 6000,- Nama Jelas penawar Jabatan Lampiran ( ) : Contoh Surat Pernyataan Daftar Personalia KOP SURAT PERUSAHAAN PERNYATAAN DAFTAR PERSONALIA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan dalam Perusahaan : Bertindak untuk dan Atas Nama : Alamat : Telepon/ Fax : Email : .............................................................................. .............................................................................. PT/ CV................................................................... .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk menangani pekerjaan ........................ pada: Nama satuan kerja Alamat kantor Lokasi pekerjaan Tahun Anggaran : : : : 2011 Adapun personil inti kami sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 dst Nama *) Jabatan Demikian daftar personil inti Perusahaan ini kami sampaikan, untuk dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi oleh panitia pengadaan. Jakarta ............................... 2011 PT/ CV ................................... Tanda tangan dan Cap Perusahaan Nama jelas penawar Jabatan Lampiran ( ) : Contoh Sampul Surat Dokumen Penawaran CONTOH SAMPUL SURAT DOKUMEN PENAWARAN A. Tampak Depan DOKUMEN PENAWARAN PT/CV: ...................................... PENGADAAN BARANG/JASA PEKERJAAN BELANJA ALAT KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH KEGIATAN PERAWATAN KEBERSIHAN WBS PSBL HS 1 DINAS SOSIAL PROV. DKI JAKARTA. Kepada Yth. Panitia Pengadaan Barang / Jasa Di Lingkungan Panti-Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. d/a. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Usada Mulia 5 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Jl. Cenderawasih VI No. Cengkareng. Di – B. Tampak Belakang Jakarta Barat. PAKTA INTEGRITAS Yang bertanda tangan dibawah ini, dalam rangka pengadaan untuk : NAMA PEKERJAAN : Pekerjaan Belanja Alat Kebersihan Dan Bahan Pembersih Kegiatan Perawatan Kebersihan WBS KLASIFIKASI : Kecil BIDANG : Pengadaan Barang SUB BIDANG : Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih LOKASI : Jl. Raya Kemuning Raya No. 17 Cengkareng Barat Telp. (021) 5401773 WILAYAH : Kota Administrasi Jakarta Barat. TAHUN ANGGARAN : 2011 pada Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, dengan ini menyatakan bahwa saya : 1. Tidak akan melakukan praktek KKN; 2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pengadaan ini; 3. Dalam proses pengadaann ini, berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih, transparan dan profesional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari penyiapan penawaran, pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan/kegiatan ini; 4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jakarta, .. Oktober 2011 Tanda tangan Nama Jelas Pengguna barang / jasa : ………………………………… Sarima, SH, M.Si Panitia / Pejabat pengadaan : a.………………………………… Eri Simarmata, AKS. MSi b. ……………………………… Ade Salehadi, S.Sos c. ……………………………… Nasriwati, SH Panitia Penerima Hasil Pekerjaan : a. .................................................. b. .................................................. c. .................................................. Penyedia barang / jasa : ………………………………… …………………………………………… ……