SISTEM KOMUNIKASI BERBASIS INTERNET PROGRAM DESA INFORMASI KABUPATEN BANTUL , PROVINSI DI YOGYAKARTA Ika Yuliasari/S3 Akhmad Edhy Aruman/S3 LATAR BELAKANG Sistem komunikasi dalam sistem sosial Indonesia( pasca reformasi) • bebas bertanggungjawab • Globalisasi informasi • Menggunakan jalur media massa, komunikasi organisasi, komunikasi kelompok, komunikasi individu • Model komunikasi interakjtif • Keterbukaan informasi publik unsur – unsur penting dalam konsep pembangunan • • • • • • • Pengentasan kemiskinan, Keterlibatan secara adil dalam perekonomian bagi setiap individu, Perbaikan kualitas hidup individu, Penataan pembagian kerja, Penciptaan pranata politik dan Penghargaan terhadap nilai budaya dan sosial masyarakat. Partisipasi masyarakat • Pemkab Bantul perlu bekerja ekstra keras untuk menyejahterakan warganya. Itu karena pada 2011 lalu BKK Bantul mencatat angka kemiskinan di Bantul masih cukup tinggi. Dari 258.294 jumlah kepala keluarga (KK), sebanyak 40.321 KK atau 15.61 persen di antaranya tergolong miskin. Sedangkan jika dilihat dari sisi jumlah jiwa, penduduk miskin Bantul mencapai 127.479 jiwa dari total jumlah penduduk 848.608 orang. ’’KK miskin tertinggi ada di Kecamatan Dlingo sedangkan terendah di Kecamatan Bantul,” kata Asek Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Dr Suyoto di sela-sela acara BUMN Peduli di Kecamatan Bantul.” (http:// terong.combine.or.id) Kondisi yang sedang diupayakan : - Kritik terhadap model ortodoks, - Masyarakat sebagai subyek pembangunan - Komunikasi tidak liner dan bottom up - Konsep partisipatif dan aspirasi masyarakat - Penggunaan media komunikasi cetak dan elektronik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mencanangkan /2010-2012, berlanjut 2013 : Program Desa Informasi 1. 2. 3. 4. 5. Desa berdering ( desa yang memiliki telepon), Desa pintar (desa yang memiliki akses internet), Pusat layanan internet kecamatan (PLIK), Radio komunitas,dan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK). •? Permasalahan Bagaimanakah sistem komunikasi yang berkaitan dengan program pembangunan wilayah daerah Kab.Bantul Yogyakarta Dalam level mikro, bagaimanakah bentuk jaringan komunikasi yang terbangun dan menunjang program pembangunan? Bagaimanakah peluang dan kendala dalam pelaksanaan program DESA INFORMASI khusunya MPLIK dan PLIK ? Bagaimana alternative solusi permasalahan untuk menjaga kestabilan sistem komunikasi yang terhambat di level daerah? Kerangka konseptual Sistem komunikasi , sistem sosial, suprasistem, sistem, sub sistem ( Nasikun, 2007) PEMBANGUNAN DAERAH (Nasution, 1998) SISTEM KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH (Arifin, 2008). Littlejohn ( 2002).( Nurudin, 2009) Komunikasi pendukung pembangunan ( jayaweera) (Lionberger) PROSES KOMUNIKASI BERMEDIA, TIK ( Burhan Bungin) SOURCE INPUT MESSAGE OUTPUT Data , informasi, peristiwa, dan pesan komunikasi lainnya CHANNEL Kebijakan RECEIVER informasi Kontrol sosial FEEDBACK nilai, norma, hukum, das sollen LINGKUNGAN DAN SISTEM LAIN Sistem komunikasi nasional Program pembangunan nasional Program pembangunan daerah Sistem (Kabupaten/Kota) Komunikasi di daerah KERANGKA PEMIKIRAN DESA INFORMASI ( desa dering, desa pintar, PLIK, MPLIK, media komunitas) Pemda, Kominfo, PT.Telkom, PT.MNC Sky Sistem komunikasi perdesaan (warga daerah pinggiran dan perdesaan) Pembangunan wilayah perdesaan IMPLEMENTASI dan DESKRISPSI PROGRAM Di wilayah Provinsi DI Yogyakarta, Desa Informasi telah dicanangkan sebagai salah satu program untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik (UU 14/2008), mendukung eGovernment, otonomi daerah (UU 32/2004), kebebasan informasi ( UU 40/1999) .Pengadaan program Desa Informasi merupakan bagian sub sistem komunikasi di daerah yang dikoordinasikan oleh : Pemerintah provinsi DI Yogyakarta Dinas Komunikasi dan Informasi DI Yogyakarta Pemerintah Daerah kabupaten Bantul Kantor Pengolahan Data Telematika PT.Telkom Indonesia, Tbk PT.MNC Sky, Tbk Pemerintah Kecamatan Kelompok pendamping/ mitra di wilayah kecamatan PLIK merupakan Pusat Layanan Internet Kecamatan yang memberikan kemudahan akses informasi kepada warga di tingkat lokal dengan penyediaan sarana internet ( perangkat komupter dan jaringan internet). Dengan akses internet, diharapkan warga perdesaan dan pinggiran dapat membuka dan mengunduh informasi sesuai kebutuhan di bidang sosial, budaya, ekonomi, pertanian, kesehatan, dan sebagainya. Sehingga lebih mendorong pada terwujudnya desa pintar.. MPLIK ( MOBIL PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN) adalah layanan yang sifatnya bergerak untuk memberi akses internet kepada masyarakat secara sehat, aman, cepat dan murah. E-GOV AGRICENTER PELAYANAN PUBLIK INFORMASI DI BIDANG SOSIAL-BUDAYA-POLITIKPERTANIAN-RELIGIEKONOMI-DSB PORTAL TERBATAS ATAU TIDAK??? Apakah warga bebas akses informasi apapun atau ada penddampingan? Dengan semangat Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Pemkab Bantul berencana tahun 2013 semua desa terkoneksi jaringan internet. No Program /2012 Lokasi, Kecamatan /mitra 1 M-PLIK Banguntapan , Kasihan 2 DESA DERING Kretek 3 PLIK Bambanglipuro 1, Bambanglipuro 2, Bantul1,Bantul 2, Dlingo 1, Dlingo 2, Imogiri 1, Imogiri 2, Kasihan 1, Kasihan 2, Kretek 1, Kretek 2, Pajangan 1, Pajangan 2, Pandak, Piyungan 1, Piyungan 2, Pleret 1, Pleret 2, Pundong , Sedayu, Sewon 1, Sewon 2, Srandakan. (Website : Kantor Pengelola data Telematika, 2012) http://kpdt.bantulkab.go.id/2013/ Pemerintah Provinsi Dinas Kominfo, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, dsb DI.Yogyakarta Pemerintah daerah PT Telkom, PT MNC Sky, dan mitra pendamping Kabupaten Bantul Agricenter Kantor Pengelola Data E Gov Telematika Layanan publik KPDT) Desa informasi : PLIK,MPLIK,Desa dering, media komunitas WARGA KABUPATEN BANTUL Dalam pelaksanaannya, MPLIK dan PLIK menuai kritik karena: • Penempatan MPLIK yang cenderung berada di ruas jalan besar • MPLIK tidak tepat sasaran khalayak karena penggunanya hanya kalangan tertentu. • Penetapan unit MPLIK di setiap provinsi dan kabupaten tidak memenuhi asas pemerataan • Rendahnya motivasi penggunaan warga desa • Rendahnya pengetahuan TI oleh warga desa • Kurangnya pelatihan TI di kalangan warga perdesaan yang awam komputer • Lemahnya pendampingan pemanfaatan TI oleh pemerintah • Tidak kuatnya kelembagaan pemerintah yang mendukung program MPLIK dan PLIK • Faktor investasi infrastruktur MPLIK dan PLIK di kecamatan yang tidak memadai. Efeknya adalah : •Terputusnya aliran informasi pemerintah daerah kepada warga masyarakat •Tidak berjalannya layanan publik berkaitan dengan E-government •Ketidakseimbangan sistem komunikasi dan sistem sosial di daerah, dimana pembangunan yang berlangsung di level akar rumput tidak memiliki perekat sosial. •Tidak tercapainya tujuan pembangunan daerah, karena aktivitas komunikasi pendukung pembangunan ( MPLIK-PLIK) tidak berjalan dengan optimal. •Sulitnya melakukan evaluasi audit komunikasi di level manajemen pemerintah daerah, karena ketidaktepatan pelaksanaan program Desa Informasi.. Tingkat pemahaman TI Dukungan Manajemen Puncak Investasi TI Aplikasi TI KINERJA PENGRAJIN UKM di BANTUL Dukungan lembaga Pemerintah Hasil penelitian Rizki Marishka Endraswari, 2006, Sesuai dengan hasil penelitian Balitbang KemKominfo diperoleh temuan bahwa untuk penguatan program Desa Informasi dibutuhkan Kelembagaan informasi untuk mengelola pelaksanaan program. Hal tersebut mengingat bahwa masyarakat daerah merupakan khalayak informasi yang menjadi ujung tombak pembangunan di wilayah mereka berdiam dan menjadi khalayak aktif yang berpartisipasi (S.Bayu Wahyono, 2011) Penutup • Peluang dalam pemanfaatan PLIK dan MPLIK sangat besar, karena saat ini pemerintah daerah Kab. Bantul Provinsi DI.Yogyakarta menggunakan sistem E-Gov untuk melayani publik. Kendala yang muncul berkaitan dengan pemilihan lokasi yang kurang tepat, pendampingan yang kurang baik, lemahnya pengetahuan komputer masyarakat, dan kurangnya pelatihan TI untuk masyarakat. • Saran: Agar pelaksanaan MPLIK dan PLIK dapat berjalan dengan baik, seyogyanya dipertimbangkan tentang lokasi pendistribusian program PLIK-MPLIK, bobot informasi, khalayak pengguna, dan pembiayaan. Sehingga proses komunikasi berbasis internet dapat berjalan dengan baik dan mendukung ekologi sistem komunikasi di daerah DAFTAR PUSTAKA Arifin, Anwar.(2011).Sistem Komunikasi Indonesia.Bandung.Simbiosa Media Rekatama. Brown Bungin, Burhan.HM.2008. Sosiologi Komunikasi.Teori, paradigm, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.Jakarta.Kencana Prenada Media Group. Horton, Paul B dan Chester L.Hunt.1999.Sociology. Penerjemah: Amirudin Ram & Tita Sobari.Jakarta: Penerbit Erlangga. LionBerger, Herbert.F. 1982. Communication Strategies.A guide for agricultural change agent.The Interstate printers & Publisher.inc. Littlejohn.Stephen.W.2009. Communication Theory.9`th edition .London.Sage Publication. Nasikun, 2007. Sistem Sosial Indonesia.Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada. Nasution, Zulkarimein.1998. Komunikasi Pembangunan ,Pengenalan Teori dan Penerapannya.Jakarta.PT.Raja Grafindo Persada. Nurudin.2010. Sistem Komunikasi Indonesia.Jakarta.PT.Rajawali Pers. Pace, Wayne R. Don Faules. 2002. Komunikasi Organisasi .Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Robbins, Stephen P. 2002. Teori Organisasi.Struktur,Desai &Aplikasi. Diterjemahkan oleh Jusuf Udaya,Lic.,Ec. Jakarta.Arcan Sumber lain : http://kpdt.bantulkab.go.id/data-dinamis/ http://bantulkab.go.id/pemerintahan/pejabat.html\ www.kemendagri.go.id/ www.komisiinformasi.go.id/ http://kpdt.bantulkab.go.id/2013/08/pemantauan-plik-di-balai-desa-wijirejo-pandak/ (http:// terong.combine.or.id) TERIMA KASIH