1 IMPLEMENTASI LEGISLASI HAK-HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Manumpak Tampubolon Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia ABSTRACT From the analysis that has been done, it can be concluded that judicial organic laws strictly regulate back to the material of human rights contained in the Constitution of 1945. The reorganization is necessary because, as mandated by the undangdasar 1945 that the right to organize -hak it must first be regulated by law (article 28 of Law 1945). And in this case the laws that have been successfully made by the government are, among others: Law 48 of 2009 on the Principles of Judicial Power. Law 12 of 2012 on the National Education System. Law No.21 of 1982 on Basic Provisions Press. Law No. 8 of 1985 on Social Organization. Act 3 of 1985 on Political Parties and Golkar. Law No. 13 of 2003 on Manpower. Decree of the Minister of Manpower No. KEP-150 / MEN / 2000 on the Implementation Guidelines for layoffs. Law 13 of 2006 on the Protection of Witnesses and Victims and many others. In rearranging the material of human rights law that was set to strict, because the settings are concepts that are not clearly understanding (Act 21 of 1982). Besides, there is also a rigid formula (Act 2 of 1989) which can make the private sector reluctant to participate in the government in an effort to ease the task of educating the nation. Also the presence of a strange provision in the Law 22 of 1957 for workers who are organizing an action should give them know in advance to employers. ABSTRAK Dari analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara yuridis undang-undang organik mengatur kembali dengan ketat atas materi hak-hak asasi manusia yang terdapat dalam Undang-undang Dasar 1945. Pengaturan kembali tersebut diperlukan karena sebagaimana amanat undang-undangdasar 1945 bahwa untuk menyelenggarakan hak-hak itu haruslah terlebih dahulu diatur dalam undang-undang (pasal 28 Undang-undang Dasar 1945). Dan dalam hal ini undang-undang yang sudah berhasi dibuat oleh pemerintah adalah antara lain : 2 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU No.21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers. UU No.8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. UU No.3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Keputusan Menteri Tenaga kerja No. KEP-150/MEN/2000 Tentang Petunjuk Pelaksanaan PHK. UU No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban dan banyak lagi yang lain. Dalam mengatur kembali materi hak-hak asasi manusia undang-undang itu terasa mengaturnya dengan ketat, Sebab dalam pengaturannya terdapat konsep yang tidak jelas pengertiannya ( UU No.21 Tahun 1982). Disamping itu juga terdapat rumusan yang kaku ( UU No.2 Tahun 1989 ) yang dapat menjadikan pihak swasta segan ikut berpartisipasi dalam meringankan tugas pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Juga terdapatnya ketentuan yang aneh dalam UU No. 22 Tahun 1957 karena buruh yang akan mengadakan suatu tindakan harus memberi tahukan dahulu kepada majikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Implementasi artinya adalah pelaksanaan. Yaitu suatu bentuk pelaksanaan dari apa yang telah disepakati dahulu.1) Sedangkan dengan yang dimaksud implementasi dalam 2 tulisan ini adalah suatu bentuk ak-hak asasi manusia penjabaran atau pengaturan adalah hak-hak fundamental lebihlanjut dari ketentuan- yang ketentuan yang telah dimiliki oleh setiap ada manusia sejak dari lahirnya. sebelumnya yaitu yang terdapat Hak-hak itu meliputi hak-hak dalam undang-undang dalam bidang sipil, politik, dasar 1945. ekonomi, sosial dan budaya. Legislasi. Yang Dalam sebuah negara dimaksud legislasi dalam tulisan hukum, Undang-undang adalah ini merupakan perangkat negara adalah badan yang berwenang membuat undang- yang undang di Indonesia. Badan Undang-undang tersebut adalah Dewan peran yang sangat besar. Hal Perwakilan Rakyat bersama tersebut karena segala gerak dengan Presiden. Implementasi sangat fundamental. mempunyai aktivitas negara dan rakyat legislasi harus didasarkan pada hukum. yang dimaksud adalah suatu Hukum yang menjadi telaah terhadap produk-produk sentral dalam sebuah negara badan legislatif yang mengatur hukum tidak terbatas hanya lebih lanjut atas materi hak-hak pada hukum yang tertulis saja. asasi manusia yang terdapat Dimana hukum yang tidak dalam tertulis 1945. undang-undang dasar dinamakan hukum adat. dengan 3 Undang-undang Dasar bernegara. Perangkat hukum 1945 adalah merupakan hasil tersebut perjuangan politik bangsa di undang waktu lampau.2) yang Undang-undang Dasar itu ialah Undang- organik, yaitu undang-undang yang dibuat untuk melaksanakan perintah terdiri dari 16 bab dab 37 langsung pasal dan karena itu pula Dasar.4) Undang-undang dasar 1945 undang organik UU No.5 merupakan tahun undang-undang Undang-undang Contoh Undang- 1945 tentang kedua tersingkat di dunia.3) Pemerintah Daerah,UU No.5 Undang-undang tahun 1960 tentang Agraria, memang dasar hanya ini memuat dll. aturan-aturan yang pokok dan secara garis sebagai besar instruksi menyelenggarakan perangkat Undang-undang organik saja dibuat oleh Dewan Perwakilan dalam Rakyat bersama-sama dengan segala Presiden. Dalam rangka kehidupan bernegara. Karena Undangundang dasar 1945 hanya 4) Joeniarto, Selayang Pandang Tentang Sumber-sumber Hukum Tata Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1983, hal.107 memuat aturan-aturan yang pokok saja, maka diperlukan pembuatan Undang-undang perangkat hukum lain dalam organik ini Undang-undang menyelenggarakan kehidupan dasar 1945 memberikan 4 kesempatan yang luas bagi bedanya – dalam jumlah jika pemerintah untuk dibandingkan dengan materi kalimat yang sama yang dicantumkan membuatnya. Anak pada pasal 28 UUD 1945 yang dalam dua Undang-undang berbunyi”,..........ditetapkan dasar yang pernah juga berlaku “5) di Indonesia. Yaitu Konstitusi memberi peluang luas pada Republik Indonesia Serikat dan pemerintah Undang-undang dengan dan Undang-undang untuk merinci membuat lebih peraturan-peraturan lanjut yang Dasar sementara 1950. Sedangkan hak-hak terdapat dalam Undang-undang asasi manusia yang tercantum dasar 1945 yang harus diatur dalam UUD 1945 adalah pasal lebih lanjut dalam Undang- 27 yang menjamin persamaan undang organik. kedudukan didepan hukum dan Diantara sekian banyak ketentuan-ketentuan hak atas pekerjaan. Pasal 28 yang mengakui harus diatur lebih lanjut dengan berserikat, Undang-undang organik adalah mengeluarkan pikiran sesuai pasal-pasal mengenai hak-hak dengan ketentuan UU. asasi manusia. Pasal 29 menjamin kebebasan Hak-hak asasi manusia kebebasan berkumpul dan beragama dan pasal 31 dalam UUD 1945 diatur dalam menjamin hak warga negara 4 pasal. Materi ini sangat jauh atas pendidikan.8) 5 Selain karena UUD 1945 dibuat dan disahkan sebelum deklarasi PBB manusia. lahir. Dari perdebatan yang Minimnya hak-hak asasi yang ada pada waktu itu tercermin terdapat dalam UUD 1945 juga bahwa hak asasi manusia itu dikarenakan merupakan maksudnya itu dan melindungi hak-hak dasar UUD hanya itu pengaruh dari berlaku budaya Barat dan kehadirannya untuk sementara, “nanti kalau akan ditolak di bumi Indonesia. kita telah bernegara didalam Hak-hak asasi memang tidak suasana yang lebih tentram, berakar pada budaya Indonesia. kita akan mengumpulkan lagi Hak-hak asasi manusia dalam MPR yang dapat membuat UU konsepnya yang lengkap merupakan unsur yang berasal kata dari sistem budaya asing.10) Presiden Sukarno dalam sidang Hal itu terlihat makin jelas PPKI.9) dimana Konstitusi RIS dan lebih sempurna.”begitu yang utuh Pada dasarnya hak-hak UUDS 1950 yang ada dan asasi manusia yang tercantum disahkan setelah Declaration of dalam adalah Human Rigbt disetujui oleh berkat perjuangan gigih dari PBB, materi hak asasi yang ada Moh.Hatta dan Moh. Yamin. dalam dua Kedua tokoh itu menghendaki dasar itu UUD 1945 agar UUD 1945 juga menjamin Undang-undang sebagian besar 6 merupakan transfer dari isi tidak lagi konstitutif tetapi deklarasi tersebut. deklaratif. 11) sayang usaha itu gagal dan kandas di tengah Seperti telah dikemukakan jalan. Ketetapan itu kemudian di atas bahwasannya Undangdicabut dan dibatalkan melalui undang dasar 1945 ketetapan No.V/MPR/1973. memberikan kesempatan yang Namun demikian luas bagi Pemerintah untuk lembaga legislatif dalam merumuskan lebih lanjut atas upayanya mengatur lebih lanjut materi hak asasi manusia materi tersebut. Sampai saat ini dalam Undang-undang. Untuk telah itu pemerintah Orde berhasil beberapa dalam upayanya membuat Baru Undang-undang mengatur organik. Diantaranya ialah UU lebih lanjut dan terperinci agar No.48 lebih terjamin tahun 2009 tentang dalam Pokok-pokok Kekuasaan pelaksanaannya adalah sebagai Kehakiman. UU No.21 tahun berikut. 1982 tentang ketentuanMPRS pada tahun 1966 Ketentuan Pokok Pers. UU dengan ketetapannya No.12 Tahun 2012 tentang No.XIV/MPRS/1966 sistem Pendidikan Nasional. membentuk Panitia Ad-hoc UU No.8 tahun 1985 tentang yang bertugas menyusun Organisasi perincian hak-hak Kemasyarakatan. asasi UU No.3 tahun 1983 tentang manusia. Sehingga hak-hak itu 7 Partai Politik dan Golongan hari Karya. UU No. 13 tahun. 2003 memihak masih juga tersembul tentang ke Ketenagakerjaan. Peraturan Perundangan tentang Pemilihan Umum , Tentang Kekerasan Penghapusan Dalam Rumah yang permukaan, tidak sebagian merupakan warisan kolonial, sebagian timbul kemerdekaan. Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 hukum Banyak penyimpangan pelanggaran kasus-kasus hukum hak-hak dan asasi Tangga, Undang – undang No. manusia yang terjadi. Kasus 39 Tahun 1999 Tentang Hak kedungombo, Asasi Badega, Cimacan, pedagang Manusia , Undang- Kacapiring, undang No. 21 Tahun 2007 asongan adalah kasus-kasus Tentang Pemberantasan Tindak yang sempat tersembul Pidana Perdagangan Orang ( permukaan. Trafiking ) dan lain-lain. penduduk ke Tanah-tanah di daerah itu Dengan adanya dibebaskan dengan ganti rugi undang-undang tersebut, yang tak layak. Ini berarti hak dampaknya jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia telah memperoleh hidup mereka terancam karena dari tanah lah mereka menggantungkan hidup. tempat yang semestinya dalam Dan banyak lagi kasus-kasus kehidupan pelanggaran kenegaraan kita. Namun dalam praktek sehari- hak-hak asasi manusia yang dapat dibaca 8 disuratkabar-suratkabar Hak-hak Asasi Manusia dihampir setiap hari. di Indonesia, Dari uraian tersebut diatas, b. Untuk mengetahui maka penulis akan membatasi sejauh mana permasalahan Implementasinya penulis 1. yang bahas akan didalam penulisan skripsi ini antara lain Manusia : diatur dalam Undang- Bagaimana Implementasi legislasi hak-hak asasi manusia di Indonesia ? 2. terhadap hak-hak Asasi sebagaimana undang Dasar 1945. 2. Tujuan Subyektif Sebagai salah satu – syarat untuk memperoleh undang Organik mengatur lebih gelar Sarjana Hukum pada lanjut hak-hak Fakultas Hukum Universitas asasi manusia yang terdapat 17 Agustus 1945 Samarinda. Bagaimanakah Undang atas materi dalam Undang- undang Dasar 1945 ? D. Metode dan Tehnik Penelitian Di dalam penulisan skripsi C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Obyektif menunjang materi skripsi ini a. Untuk mengetahui lebih jauh Implementasi ini, pengumpulan data untuk tentang Legislasi sesuai dengan judul penulisan menggunakan beberapa metode sebagai berikut : a. Metode Yuridis Normatif 9 Untuk pengumpulan data 2. Observasi, yaitu cara digunakan studi memperoleh kepustakaan yang dengan mengadakan berhubungan erat dengan pengamatan judul, langsung yaitu dengan data secara terhadap membaca Undang-undang penelitian yang sudah , buku-buku hukum , dipelajari . majalah hukum atau surat BAB II HASIL PENELITIAN kabar DAN PEMBAHASANNYA serta peraturan yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini. b. Metode Yuridis A. Implementasi Legislasi Hakhak Asasi Manusia Di Indonesia Sosiologis ( Empiris ). a. Hak Persamaan di Depan Untuk penelitian Hukum lapangan ini , penulis menggunakan Salah teknik Pengumpulan data 1. Wawancara Hukum syarat berdirinya sebuah negara hukum adalah adanya hak melalui : pihak satu dengan Kementerian dan Ham wilayah Samarinda. persamaan di depan hukum. Artinya hukum dilaksanakan dengan tidak membeda-bedakan orang, baik dalam pangkat maupun derajat. 10 Dalam negara hukum Republik Indonesia jaminan terhadap adanya tangan presiden dalam soalsoal Pengadilan.31) hak Akan tetapi angin itu sedikit demi tersebut tercantum dalam segar pasal 27 ayat (1) yang sedikit berbunyi, “Segala warga hilang. Hal itu disebabkan banyak aturan negara bersamaan pelaksanaan dari pasal-pasal kedudukannya di yang membutuhkan hukum dan pemerintahan perangkat itu dan sekarang belum ada. wajib dalam menjunjung sampai hukum dan pemerintahan itu Sebagai contoh akan dengan tidak ada hal itu dapat kita lihat pada kecualinya” bab VIII mengenai bantuan Pada undang-undang dirasakan baik mulanya hukum yang diatur dari ini pasal 35 sampai dengan “angin segar” dari regim orde baru pasal 38. Dalam pasal 38 ditentukan bahwa mengenai yang baru lahir. Setelah pemberian bantuan hukum dicabutnya undang-undang akan diatur dalam undang- No.16 Tahun 1964 yang undang. menyimpang dari perintah jelasnya UUD disalin disini. 1945 dibolehkannya karena campur Untuk pasal-pasal lebih itu 11 dengan menjunjung tinggi Pasal 35 Setiap Pancasila, orang yang hukum dan keadilan. tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum. Pasal 38 Ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal 35, 36 dan 37 di Pasal 36 Dalam atas perkara seseorang terutama pidana tersangka sejak dilakukan diatur lebih lanjut dengan Undang-undang. Dari ketentuan pasal saat 38 di atas bahwa pemberian penangkapan bantuan hukum harus diatur dan/atau penahanan berhak dengan menghubungi dan meminta tersendiri. bantuan. undang-undang Bantuan hukum memang sangat diperlukan. Pasal 37 Mengingat banwa salah satu bantuan alat untuk menegakkan hak hukum tersebut pada pasal persamaan dalam hukum 36 di atas, Penasehat hukum dan menegakkan keadilan membantu dengan Dalam memberi penyelesaian melancarkan perkara seobyektif- obyektifnya yaitu dengan 12 jalan memberikan bantuan menjadi hukum kepada masyarakat. masyarakat. Juga bila diingat kebutuhan Dengan belum bahwa adanya tiga kendala terwujudnya undang-undang dalam menegakkan hukum tentang bantuan hukum dan dan keadilan di Indonesia adanya tiga kendala dalam yaitu menegakkan pertama, dinamika hukum dan masyarakat sebagai akibat keadilan seperti tersebut di suksesnya atas. pembangunan, Menjadikan upaya tidak selalu dapat diikuti dalam mewujudkan cita-cita oleh hukum. bahwa setiap warganegara terdapat mempunyai hak yang sama aparat penegak hukum yang di depan hukum diperlukan kurang waktu pembinaan Kedua, masih Profesional dan kurang memiliki integritas c. Hak Untuk Bekerja moral yang tinggi. Ketiga, Hak untuk bekerja ini kesadaran hukum tercantum dalam pasal 27 masyarakat masih kurang. ayat (2) Undang-undang Dengan demikian bantuan Dasar hukum bukan saja sangat diperlukan. sesungguhnya Akan dan berbunyi 1945 yang “Tiap-tiap tetapi warganegara berhak atas pekerjaan penghidupan sudah 13 yang layak bagi kemanusiaan” Majikan. Undang-undang No.22 Tahun 1957 tentang Dan sebagai tindak Penyelesaian Perselisihan lanjut dari ketentuan pasal Perburuhan. tersebut. Lembaga legislatif undang No.14 Tahun 1969 kemudian membuat undang- tentang ketentuan-ketentuan undang yang dimaksudkan Pokok Mengenai sebagai Kerja dan masih banyak lagi pedoman pelaksanaan dari hak Undang- undang-undang Tenaga yang lainnya. bekerja itu. Dari sekian banyak Undang-undang yang mengatur tentang hak undang-undang bekerja itu sendiri banyak mengatur sekali yang macamnya. akan yang tentang kerja, dipergunakan Diantaranya yaitu : Undang- sebagai studi dari materi undang No.12 Tahun 1948 tulisan ini yaitu Undang- tentang undang No.14 Tahun 1969 kerja. Undang- undang No. 23 Tahun 1948 tentang tentang Pengawasan ketentuan Pokok Mengenai Perburuhan Undang-undang Tenaga Kerja dan Undang- No.21 Tahun 1954 tentang undang No.22 Tahun 1957 Perjanjian tentang perburuhan antara Serikat Buruh dan Perselisihan Ketentuan- Penyelesaian Perburuhan. 14 Hal tersebut dikarenakan yang bekerja untuk orang dalam dua undang-undang lainnya. Dan untuk itu orang itulah terdapat hak-hak vital tersebut para tenaga kerja dan cara upah atas jerih payahnya menyelesaikan masalah bila bekerja pada orang. terjadi perselisihan antara buruh/tenaga kerja dan majikan. kebutuhan menerima Orang yang memperkerjakan orang lain biasa Bekerja akan disebut dengan merupakan majikan. Sedang orang yang kegiatan bekerja pada orang lain dan vital bagi semua manusia. disebut Karena dengan bekerjalah Sebagaimana definisi dua manusia dapat membangun subyek tersebut dan terdapat dalam mengembangkan dengan buruh. yang undang- potensi dirinya. Selain dari undang No.22 Tahun 1957 itu berusaha dan bekerja tentang adalah cara yang dipandang Perselisihan terhormat didalam rangka Buruh ialah barang siapa manusia bekerja dengan dengan manerima memenuhi kebutuhan hidup.33) Dalam rangka penyelesaian Perburuhan. majikan upah. Majikan ialah orang atau memenuhi kebutuhan hidup badan tersebut. Banyak memperkerjakan buruh. Dua orang hukum yang 15 pihak ini masing-masing mempunyai hak kewajiban. Undang-undang menguasai alat-alat produksi seperti tanah, tenaga listrik, air dan tenaga No.14 Tahun 1969 tentang mesin. Sedang buruh hanya Ketentuan-ketentuan Pokok mempunyai alat produksi Mengenai Kerja tenaga. Baik tenaga badan buruh maupun fikiran.34) Tenaga memuat dengan hak-hak cukup lengkap. Ketimpangan itu Diantaranya hak atas upah dikemukakan yang layak, memilik dan Prof.C.J.M berpindah pekerjaan, yang dikutip oleh Mulyana pembinaan keahlian, W. oleh Schuyt seperti Kusumah.35) Profesor mogok, demonstrasi, lock- Sosiologi itu menyatakan : out dll. “Kewajiban Akan pelaksanaan tetapi hak dan golongan dengan aneka dilaksanakan aneka pula. kewajiban antara buruh dan Demikian pula dengan hak. majikan berjalan timpang. Lagi Hal dikarenakan bertentangan sifatnya, yaitu buruh berada dalam posisi bagi yang berkuasa (dalam yang lemah dan majikan hal ini majikan) pelaksanaan berada dalam posisi yang kewajibannya secara lemah kuat. Majikan kuat sebab berkorelasi tersebut pula cara-cara itu dengan 16 pelaksanaan haknya secara banyaknya upah buruh yang kuat; sebaliknya bagi yang lebih rendah dari ketentuan kurang berkuasa (dalam hal umum. ini kasus PHK yang semena- buruh) berlaku pelaksanaan Kewajiban mena secara kuat dengan pelaksanaan secara lemah” Pernyataan itu terbukti Atau banyaknya tidak memenuhi prosedur. Juga kasus PHK yang menimpa lebih karyawan PT. 327 Sasana kasus Bhanda Cakung akhir April yang muncul ke permukaan 1985. Para karyawan diberi dalam bidang perburuhan. kesempatan sampai tanggal Antara lain banyak majikan 30 April untuk mengajukan yang permohonan dengan banyaknya tidak mentaati berhenti. keputusan Menteri Tenaga Mereka Kerja Transmigrasi mengajukan 1978 yang permohonan mengundurkan perusahaan diri tidak akan diberi uang dan No.02/MEN/ mewajibkan dengan buruh 25 orang atau lebih untuk yang Bila kita lihat pada peraturan perusahaan atau undang-undang mengumumkan Tahun buruh-buruh. Atau surat pisah.36) mempunyai kepada tidak 1969 No.14 tentang ketentuan-ketentuan Pokok 17 Mengenai Tenaga Kerja apa hak tersebut tidak dapat yang dinyatakan oleh Prof. dilaksanakan. Schuyt itu juga terbukti. Undang-undang pada tersebut pasal 13 mencantumkan bahwa Pada bulan Agustus 1990 kemarin Kep.Pres, dan Pen. Pres. Itu dicabut dengan Kep. Pres No. 27 buruh mempunyai hak tahun 1990 yang mogok, demonstrasi dan Pencabutan itu dinilai oleh lock out. pelaksanaan Dimana hak-hak itu umum sebagai gambaran kemajuan cara berpikir dan harus diatur dalam peraturan bersikap. perundang-undangan. tidak Dengan mana 36) Akan tetapi mudah untuk adanya melaksanakan hak itu sebab ketentuan dalam Undang- seperti kata Ny. Syahniar undang Mahnida, “Ada ketentuan tersebut secara formal buruh mempunyai yang hak mogok. Akan tetapi berlaku yakni dalam UU adanya No.22 Tahun 1957 ( UU Kep.Pres No.123 kini masih tetap Tahun 1963 dan Pen. Pres tentang Penyelesaian No. 7 Tahun 1963 yang Perselisihan Perburuhan) berisi larangan mogok di yang badan-badan vital, otomatis pekerja bahwa pekerja yang menyatakan bahwa akan melakukan pemogokan 18 harus memberitahukannya Hasil dari mogok itu selain lebih dahulu kepada tidak jadi di PHKnya atas seorang Ketentuan-ketentuan karyawan di PT. itu jelas sangat menyulitkan Itu, juga berdirinya SPSI di buruh PT tersebut. dalam melakukan mogok. Dengan lain Dari uraian di atas perkataan mogok secara perlu kiranya dirumuskan legal mustahil dapat lagi peraturan-peraturan dilaksanakan. Dan memang yang memudahkan buruh mogok secara legal belum dalam melaksanakan hak- pernah terjadi dinegara ini haknya yang vital seperti karena dengan mogok. Karena hak seperti seperti tersebut ketentuan di atas itulah yang efektif dan majikan dapat mencegahnya merupakan alat terakhir bagi secara dini. buruh Kasus-kasus yang terjadi nasibnya. ini adalah kasus mogok yang ilegal. memperjuangkan perbaikan mogok selama untuk c. 1. Hak Berserikat dan Seperti aksi yang terjadi Hak berkumpul dan pada tanggal 5 April 1991 di berserikat merupakan salah PT.IBP Tangerang, seperti satu dari bermacam-macam yang telah ditulis di atas. hak asasi manusia yang pemogokan Berkumpul 19 bersifat klasik, demikian sosial kontrol terhadap menurut Sri Sumantri .37) kebijakan seperti yang dikutipnya dari dengan hak tersebut sebagai sebuah alatnya. kepustakaan Belanda. pemerintah Sehingga menghindarkan negara dari Pada dasarnya perkembangan yang beku, memang hak inilah yang datar dan steril.38) dituntut oleh para penjuang Akan tetapi yang hak asasi. Sesuai dengan lebih penting dari itu semua tujuan hak asasi itu adalah sendiri pada mulanya yaitu merupakan cerminan dari memberi hak tersebut batas pada sebuah negara demokrasi raja atau yang kekuasaan penguasa negara. Dalam anti kekuasaan tunggal. Dengan demikian kehidupan juga menghindarkan negara bernegara sekarang ini hak tumbuh tersebut harus kekuasaan. diberikan kepadaa rakyat, Dari mutlak menjadi adanya rasa karena dengan hak itulah kekhawatiran rakyat serta negara Indonesia tumbuh berpartisipasi dalam menjadi negara kekuasaan. pembangunan negara Maka dengan dapat cara ikut melakukan jika negara Moh.Hatta kelak dengan gigih memperjuangkan agar 20 hak berkumpul berserikat dalam Dasar dan Legalitas formal hak dimasukkan tersebut tercantum dalam Undang-undang pasal 28 UUD 1945 yaitu : 1945 yang mana “kemerdekaan ketika itu undang-undang dan dasar tersebut tengah dibuat. mengeluarkan berserikat berkumpul, pikiran Pada mulanya usulan dengan lisan maupun tulisan itu ditolak, karena takut dan sebagainya ditetapkan Indonesia dengan undang-undang.” n nantinya terjerumus menjadi negara liberal. Dimana liberalisme Dengan adanya adalah suatu paham yang perubahan itu maka jika ditolak para dalam undang-undang No.3 undang-undang Tahun 1975 tentang Partai keras pembuat oleh dasar 1945. Akan Politik dan Golongan Karya tetapi usulan terdahulu masih ada peluang bung Hatta ternyata banyak bagi mendapat golongan dukungan dari partai politik karya dan untuk anggota yang lain. Maka mencantumkan ciri mereka akhirnya masing-masing. usulan itupun Seperti disetujui dan kemudian hak Islam untuk Partai Persatuan itu Pembangunan dicantumkan dalam undang-undang dasar 1945. atau nasionalisme milik Partai 21 Demokrasi Indonesia dan ideologi di dalamnya. Dari kekaryaan untuk Golongan adanya dominasi itu terasa Karya. pula Maka setelah adanya hambatan- Undang-undang itu diubah hambatan menjadi pelaksanaan hak tersebut. Undang-undang dalam No.3 Tahun 1985 peluang Kenyataan itu dapat itu hilang. Partai Politik dan kita lihat pada pasal 1 Golongan Karya diwajibkan undang-undang No.3 Tahun untuk hanya mencantumkan 1985 dimana hak hidup Pancasila sebagai satu- partai hanya diberikan pada satunya asas dalam dua partai politik dan satu kehidupan bermasyarakat, golongan karya. Pembatasan berbangsa dan bernegara. hak hidup partai disebabkan Menelaah isi pasal- karena trauma sejarah masa pasal dari Undang-undang lalu. Dimana banyak hidup tentang Partai Politik dan partai politik akan tetapi Golongan No.3 kemelut politik tak pernah Tahun.1985 dan Undang- reda bahkan terus melihat undang No.8 Tahun 1985 partai-partai itu. Karya tentang Organisasi Hak hidup yang hanya terasa diberikan pada dua partai dominasi itu, yaitu Partai persatuan Kemasyarakatan adanya stabilitas upaya politik dan Pembangunan dan Partai 22 Demokrasi Indonesia, pun organisasi entah itu partai dibatasi politik, golongan karya dan dengan diharuskannya organisasi mencantumkan Pancasila kemasyarakatan untuk hanya menganut satu sebagai asas partainya. Jika asas yaitu Pancasila. tidak mau maka pemerintah Dengan ketentuan berhak untuk membekukan seperti itu pemerintah orde dan akhirnya membubarkan baru partai bersangkutan. terwujudnya Ketentuan seperti politik terdapat dalam itu Undang- berharap akan stabilitas yang mantap. Mengingat pada zaman orde undang No.3 Tahun 1985 lama tentang Partai Politik dan partai yang hidup, dengan Golongan Karya pada Pasal ideologi masing-masing Pasal : kehidupan politik Dari ketentuan- ketentuan tercermin orde pasal adanya baru mewujudkan itu dengan pernah kemudian banyaknya stabil. tidak Maka penerapan upaya strategi satu asas diyakini dalam sebagai cara yang tepat stabilitas politik dan kepastian hukum untuk memantabkan stabilitas politik.39) dalam kehidupan ideologi Bila penerapan cara dengan mewajibkan semua itu dinilai sebagai cara yang 23 tepat untuk meredam ideologi konflik politik yang muncul menjadi dikarenakan kesempatan adanya tersebut, terbataslah untuk beragam ideologi, seperti di menggunakan zaman orde lama dahulu, politik. Mulyana W. menilai, Kusuma “Namun perlu 2. maka Hak hak-hak Kebebasan Berpendapat. diingat bahwa keuntungan Hak kebebasan dalam yang diraih lewat undangmenyatakan pendapat undang tersebut ini disertai dijamin dalam pasal 28 oleh dampak berupa UUD 1945 yang berbunyi : pembatasan pemikiran dan kemerdekaan berserikat dan keyakinan politik” berkumpul, Selanjutnya : mengeluarkan “Memang pikiran dengan lisan dan keharusan untuk berideologi tulisan dan sebagainya Pancasila tidak menghapus ditetapkan dengan undangkesempatan untuk undang. mempunyai pemikiran dan keyakinan tetapi politik. karena diperbolehkan Akan yang hanyalah pemikiran dan keyakinan politik yangg sesuai dengan Kemudian sebagaimana amanat UUD 1945 bahwa pelaksanaan hak tersebut harus diatur dalam undangundang untuk itu pemerintah telah berupaya 24 membuat undang-undang 1982 terdiri dari x Bab dan pedoman 21 pasal. Undang-undang sebagai pelaksanaan hak tersebut. ini merupakan perubahan upayanya kedua dari Undang-undang tersebut pemerinrtah telah tentang ketentuan-ketentuan berhasil membuat undang- pokok undang untuk melaksanakan diubah hak dan undang No.4 Tahun 1967 berkumpul. Namun sampai dan kemudian diubah lagi saat menjadi Undang-undang Pokok Pers Dalam berserikat ini undang untuk yang pelaksanaan undangmengatur hak berpendapat bebas yang dengan telah undang- No.21 Tahun1982. pemerintah belum dapat membuatnya. Pers Menurut 41) F.Racmadi Pers mempunyai begitu pengertian yang luas dan pemerintah telah berhasil sempit. Dalam pengertian membuat luas, Namun undang-undang pers menyangkut tentang pers yaitu undang- semua media komunikasi undang No.21 tahun 1982 massa, seperti radio, televisi dengan dn nama Undang- film yang berfungsi memancarkan/menyebarkan undang Pokok Pers. informasi, berita, gagasan, Undang- undang pikiran Pokok Pers No.21 Tahun atau perasaan 25 seseorang atau sekelompok nasional, alat kontrol sosial, orang kepada orang lain. alat pendidik ,alat penyalur mengetahui dan pembentuk pendapat bagaimana hidup hak bebas umum serta alat penggerak berpendapat atau freedom of pembangunan. speech, diatur dalam kiranya undang- undang. Penulis Untuk mempergunakan undang- 1982. karena penulis undang- undang tersebut. Undang-undang pers Disamping dalam kapasitasnya sebagai adanya manifestasi dari freedom of belum undang-undang mengatur bila menggunakan undang pokok pers no.2 Tahun Relevan yang dapat ditemukan bebas ketentuannya dalam 5 yang berpendapat, pers sendiri berbunyi : (1) kebebasan adalah merupakan alat dari pers sesuai dengan hak asasi salah manusia satu hak speech cara untuk dijamin. (2) pers ini merealisasikan hak tersebut. Kebebasan Hal didasarkan atas tanggung itu sebagaimana dinyatakan dalam konsideran Menimbang huruf d undang-undang pers jawab nasional dari pelaksanaan pasal 2 dan pasal 3 undang-undang ini. yang berbunyi : Bahwa pers Dari bunyi pasal 5 di merupakan alat perjuangan atas, jelas kebebasan pers 26 yang juga adalah kebebasan kehidupan masyarakat menyatakan pendapat harus Indonesia. didasarkan pada bunyi ketentuan pasal 2 dan 3. Adapun ketentuan (2) Pers Nasional bertugas dan berkewajiban : pasala. pasal tersebut Melestarikan dan sebagai memasyarakatkan berikut : Pancasila sebagaimana Pasal 2 termaktub (1) Pers nasional adalah alat perjuangan di dalam nasional Pembukaan dan merupakan mass Undang-undang media yang bersifat 1945 aktif, dinamis, kreatif, Pedoman edukatif, informatoris Penghayatan dan dan Pengamalan mempunyai fungsi Pancasila. kemasyarakatan pendorong dengan b. dan Memperjuangkan pelaksanaan pemupuk daya fikiran amanat kritis dan konstruktif penderitaan progresif rakyat segala meliputi perwujudan berlandaskan 27 c. Pemokrasi kecerdasan Pancasila. kehidupan bangsa Memperjuangkan serta kebenaran menggairahkan keadilan dasar dalam kebebasan pers membangun. yang bertanggung d. partisipasi rakyat atas e. Memperjuangkan jawab. terwujudnya tata Menggelorakan internasional baru semangat dibidang pengabdian informasi dan perjuangan komunikasi atas bangsa, dasar kepentingan memperkokoh nasional dan percaya pada kesatuan nasional, kekuatan diri mempertebal rasa sendiri tanggung menjalin persatuan dan dan jawab disiplin sama dalam kerja regional, nasional, antar regional dan membantu internasional meningkatkan 28 khususnya dibidang pers. (3) Dalam Pasal 3 rangka meningkatkan Pers mempunyai hak kontrol, kritik dan koreksi yang bersifat peranannya dalam pembangunan, konstruktif. pers Dengan berfungsi sebagai kebebasan penyebar informasi didasarkan yang pers demikian itu pada harus tugas, objektif, kewajiban, fungsi dan hak pers menyalurkan aspirasi sebagaimana tercantum dalam rakyat, pasal 2 dan 3 undang-undang meluaskan komunikasi dan pokok pers itu. partisipasi Kalau kita lihat dalam masyarakat, serta penjelasan atas pasal 2 dan 3 melakukan kontrol tersebut sosial dijelaskan bahwa yang dalam melaksanakan fungsi, konstruktif. Dalam hal kewajiban dan haknya itu pers ini perlu nasional terikat oleh dikembangkan pertanggung interaksi jawaban yang antara ditentukan dalam Tap MPR pemerintah, pers dan No.XXXII/MPRS/1966 pasal 2 masyarakat. ayat (1) dan ayat (2) yang isinya adalah sebagai berikut : 29 Ayat (1) : Kebebasan pers (d) Moral dan tata berhubungan erat susila. dengan keharusan (e) adanya Kepribadian bangsa. pertanggung Ayat (2) : Kebebasan pers jawaban kepada : Indonesia (a) Tuhan Yang adalah Maha Esa. kebebasan (b) untuk Kepentingan rakyat dan menyatakan keselamatan serta negara. menegakkan kebenaran (c)Kelangsungan dan dan keadilan penyelesaian dan bukanlah perjuangan kebebasan Nasional dalam hingga pengertian terwujudnya liberalisme.42) Tujuan Nasional. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pers sangat berperan penting. Komunikasi antara 30 ketiganya salah satu caranya rumusan yang jelas dan tegas mengenai pengertian “Pers yang bebas dan bertanggung jawab” Dalam rumusan tersebut dirinci hal-hal yang tidak bisa dimuat dan mana-mana yang boleh disajikan pada pembaca. Rumusan ini dapat membantu wartawan dalam tugas wartawan Indonesia lebih berat dibanding wartawan luar negeri” adalah dijalin melalui pers. Maka wajib bagi pers untuk selalu menyampaikan informasi yang objektif dan benar. Benar sebenar-benarnya. Karena kebenaran adalah etos pers.43) Dalam kebenaran, menyampaikan keadilan Dari uraian di atas jelas dan informasi yang objektif. Tak pelak lagi pers yang bebas konsep tersebut memerlukan penjelasan yang dapat membuat kesatuan pendapat. dalam menyajikan Yang dengan demikian tak informasi dan opini menjadi memungkinkan lagi semua kebutuhan mutlak. pihak menafserkannya sendiriDrs. Theo 45) Sambuaga sendiri. dalam Kompas 24 negara. Setelah Februari sebagaimana dikutip diperjuangkan dengan taruhan oleh F. Rachmadi darah dan nyawa hingga mengemukakan sebagai berikut melahirkan revolusi besar : dalam sejarah dunia seperti “Hendaknya pemerintah segera menetapkan revolusi Prancis, barulah 31 konsepsi tentang hak-hak asasi manusia itu diakui. Aturan-aturan atau hukum itu ada yang dikodifikasikan Secara formal pengakuan sebagai hukum dasar negara. sedunia atas konsep itu lahir Hukum dasar negara itu lazim dengan disebut dengan nama Undang- dicanangkannya Asasi undang Dasar. Dalam undang- Manusia oleh PBB pada tanggal undang dasar itu ada tiga materi 10 Desember 1948. pokok yang harus selalu dimuat Deklarasi Hak-hak di dalamnya yaitu : Konsep hak-hak asasi manusia dengan konsep negara a. Adanya jaminan terhadap hukum mempunyai kaitan yang hak-hak asasi manusia, dan erat. Bahwasannya dalam suatu warganegara. negara hukum, negara itu harus b. Ditetapkannya mendasarkan semua penyelenggaraan pemerintahan segala aktivitas rakyat pada hukum. Untuk itu dalam sebuah negara hukum harus mempunyai aturan-aturan atau norma yang susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental. c. Adanya pembagian pembatasan dan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental. Disamping itu disebut hukum yang berfungsi International sebagai dasar atas segala gerak Jurist pada konferensinya di negara dan warganegara. Commission of 32 Bangkok pada tahun 1965 memproklamirkan menetapkan syarat-syarat bagi kemerdekaannya pada tanggal sebuah negara hukum yaitu : 17 Agustus 1945 adalah sebuah 1. Perlindungan konstitusional, negara hukum. Hal tersebut menjamin dapat dilihat pada penjelasan hak-hak individu konstitusi dari Undang-undang Dasar 1945 harus menentukan yang mengatakan bahwa negara cara-cara prosedural untuk Indonesia adalah negara yang memperoleh berdasar artinya selain pula perlindungan atas hak-hak yang dijamin. 2. Badan kehakiman yang bebas atas hukum tidak berdasar atas kekuasaan berlaka. Dan sebagaimana seharusnya bahwa dalam suatu dan tidak memihak. undang-undang dasar harus materi pokok 3. Pemilihan umum yang bebas. memuat 4. Kebebasan menyatakan pendapat. tiga seperti telah disebut di atas. Undang- undang Dasar 1945 5. Kebebasan sebagai aturan dasar berserikat/berorganisasi dan hukum Republik beroposisi. mencantumkannya dalam batang 6. Pendidikan kewarganegaraan. Dalam hukum. Indonesia hal Negara negara negara Indonesia tubuhnya. Undang-undang Dasar Republik 1945 terdiri dari XVI Bab dan yang 37 pasal. Pasal 27, 28, 29 (2) 33 dan 31 (1) memuat materi hak- 1945 hak asasi manusia. Selebihnya dengan Dekrit Presiden. mengatur tentang diberlakukan kembali susunan Dari semua materi yang ketatanegaraan dan pembagian terdapat dalam tiga undang- serta undang pembatasan tugas ketatanegaraan. dasar yang pernah berlaku tersebut. Apabila materi Dari semenjak merdeka hak-hak asasi manusia pada tahun 1945 sampai saat diperbandingkan atas ketiganya, sekarang ini. Undang-undang maka akan terlihat konstitusi Dasar 1945 sempat tiga kali RIS dan UUDS 1950 mengatur mengalami pergantian selaras materi itu dengan lebih lengkap dengan dan terperinci dari pada Undang- perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan. Pergantian pada tahun itu 1949. terjadi menurut beberapa orang lebih Undang- bagus dari piagam Pernyataan diganti Hak-hak Asasi Manusia PBB. undang Dasar dengan Konstitusi Republik Hal tersebut wajar karena kedua Serikat. Kemudian undang-undang dasar itu lahir pada tahun 1950 Konstitusi RIS setelah piagam PBB tentang hak diganti dengan Undang-undang asasi Dasar Sementara 1950. Dan Sedangkan kemudian pada tanggal 5 juni Dasar 1959 piagam itu ada atau lahir. Indonesia 1945 undang Dasar 1945. Bahkan Undang-undang Dasar dikumandangkan. 1945 Undang-undang dibuat sebelum 34 Akan pencantuman tetapi dengan dari Undang-undang Dasar 1945 materi hak-hak disebut dengan Undang-undang asasi yang hanya empat pasal dalam undang-undang organik. dasar Lembaga legislatif dalam 1945 itu kita patut bangga hal ini adalah Presiden dan karena PBB Dewan telah dalam upaya terlebih dahulu mengakui dan amanat itu mencantumkanya beberapa sebelum mendelarasikannya kita dalam Perwakilan Rakyat melaksanakan telah membuat undang-undang undang-undang dasar. Walaupun organik. Diantaranya ialah : UU pencantuman No. 48 Tahun 2009 tentang materi itu didahului dengan debat sengit pokok-pokok dalam Kehakiman. UU No.2 Tahun rapat pembentukan undang-undang dasar tersebut. Dan sebagaimana amanat kekuasaan 1989 tentang sistim Pendidikan Nasional. UU No.21 Tahun dari undang-undang dasar itu 1982 bahwa melaksanakan ketentuan Pokok Pers. UU No.8 materi hak-hak asasi manusia Tahun 1985 tentang Organisasi yang terdapat di dalamnya harus Kemasyarakatan. terlebih dahulu diatur dalam Tahun sebuah undang-undang. Yang Politik dan Golongan Karya. UU mana No.12 untuk undang-undang yang melaksanakan perintah langsung tentang 1985 Tahun ketentuan- UU No.3 tentang Partai 1948 tentang Perjanjian Kerja. UU No.22 35 Tahun 1957 Penyelesaian tentang haruslah terlebih dahulu diatur Perselisihan dalam undang-undang (pasal Perburuhan dan lain-lain. Dalam 28 Undang-undang 1945). Dan dalam hal ini inilah diatur Undang-undang Dasar kembali materi hak-hak asasi undang-undang yang sudah manusia yang terdapat dalam berhasi dibuat oleh pemerintah Undang-undang Dasar 1945. adalah antara lain : UU No. 48 Tahun 2009 tentang Pokokpokok Kekuasaan Kehakiman. BAB III P E N U T U P UU No. 12 Tahun 2012 tentang A. Kesimpulan Sistem Pendidikan Nasional. Dari analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara yuridis undangundang organik kembali dengan mengatur ketat atas materi hak-hak asasi manusia yang terdapat dalam Undangundang Dasar 1945. Pengaturan kembali tersebut diperlukan karena sebagaimana amanat 1945 undang-undangdasar bahwa untuk menyelenggarakan hak-hak itu UU No.21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers. UU No.8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. UU Tahun 1985 tentang No.3 Partai Politik dan Golongan Karya. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Keputusan Menteri kerja Tenaga No. KEP-150/MEN/2000 Tentang Petunjuk Pelaksanaan PHK. 36 UU No. 13 Tahun 2006 harus memberi tahukan dahulu Tentang Perlindungan Saksi kepada majikan. Atau UU No.3 dan Korban dan banyak lagi dan UU No.8 1985 yang yang lain. Dalam mengatur mengharuskan kembali materi hak-hak asasi kemasyarakatan manusia itu politik hanya mengakui satu undang-undang organisasi dan partai terasa mengaturnya dengan ideologi saja yaitu Pancasila. ketat, Sebab dalam Bila menolak maka pemerintah pengaturannya terdapat konsep berhak yang tidak jelas pengertiannya membubarkan organisasi atau ( UU No.21 Tahun 1982). partai Disamping itu juga terdapat bersangkutan. rumusan yang kaku ( UU No.2 pengaturan kembali hak-hak Tahun 1989 ) yang dapat asasi manusia dalam undang- menjadikan pihak swasta segan undang organik. ikut berpartisipasi dalam meringankan tugas pemerintah dalam usaha mencerdaskan B. membekukan politik dan yang Demikianlah Saran – Saran a. Dalam mengatur kembali materi hak-hak asasi dalam suatu kehidupan bangsa. Juga manusia terdapatnya ketentuan yang undang-undang organik aneh dalam UU No. 22 Tahun sebaiknya 1957 karena buruh yang akan kata-kata atau konsep yang mengadakan jelas suatu tindakan menggunakan batasan dan 37 pengertiannya. terdapat Sehingga saru/persamaan pengertian akan menimbulkan pihak-pihak menafsirkannya secara sendiri-sendiri. b. Segera dibuatnya undangundang organik atas materi hak-hak asasi yang belum diatur undang. hak tersebut. dalam masyarakat luas. Sehingga tidak kepastian hukum atas hak- dalam Karena undangdengan pengaturan tersebut menjadikan akan adanya DAFTAR PUSTAKA Baut, Paul S. Dan Beny Harman K. : Kompilasi Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia,Cet Pertama yayasan LBH Indonesia,Jakarta,1988. Budiarjo, Miriam; Dasar-dasar Ilmu Politik, Cet.x. PT Gramedia, Jakarta, 1986. Gandhi,ML. Ny. ; Undang-undang Pokok Pers. Proses Pembentukan dan Penjelasannya, Cet. Pertama, CV.Rajawali, Jakarta, 1985. Gautama,Sudargo; Pengertian Tentang Negara Hukum, Cet,--, Alumni, Bandung, 1973 2