BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa dewasa awal atau

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa dewasa awal atau muda merupakan salah satu tahap dari siklus
kehidupan dengan rentang usia 19-40 tahun. Pada tahap ini terjadi proses
pematangan pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun
psikologis (Syamsu, 2006). Pematangan pertumbuhan dan perkembangan
secara fisik ini meliputi berbagai organ, salah satunya yaitu organ reproduksi
(Kathryn, 2006). Kesehatan reproduksi pada tahap ini sangatlah penting
karena berkaitan erat dengan tingkat fertilitas (Corwin, 2001).
Gangguan menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya
gangguan fungsi sistem reproduksi yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan risiko berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara ,
infertilitas dan diabetes melitus (Gudmonsdottir, 2011). Perubahan panjang
dan gangguan keteraturan siklus menstruasi menggambarkan adanya
perubahan produksi hormon reproduksi (Liu, 2004). Siklus menstruasi
dikatakan normal jika jarak antara hari pertama keluarnya darah menstruasi
dan hari pertama menstruasi selanjutnya terjadi dengan selang waktu 21-35
hari (Winkjosastro, 2002).
2
Siklus menstruasi pada umumnya berlagsung secara teratur saat memasuki
usia 19-39 tahun (Manuaba, 1999). Namun berdasarkan sebuah penelitian
yang dilakukan di Iran, diketahui bahwa wanita yang berusia 20-25 tahun dan
memiliki siklus menstruasi yang normal hanya sebesar 39,8% (Gharravi,
2006). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ganguan siklus menstruasi
antara lain gangguan hormonal, pertumbahan organ reproduksi, status gizi,
stress, usia dan penyakit metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM) (Paath,
2005).
Diabetes Melitus menjadi masalah kesehatan
masyarakat, tidak hanya di
Indonesia tetapi juga dunia. Prevalensi penyakit ini terus bertambah secara
global. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kasus DM padatahun
2008 Indonesia berada di urutan ke-4 setelah negara India, China dan
Amerika, dengan jumlah penderita sebesar 8,4 juta orang dan diperkirakan
akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun 2030. Peningkatan
jumlah penderita juga diiukuti dengan semakin mudanya umur penderita DM
sehingga diperlukan usaha preventif dalam rangka mencegah terjadinya
perburukan dengan melakukan metode-metode skrining (Pusat Komunikasi
Publik SJKKR, 2010).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jarret (1968) mendapatkan adanya
perubahan toleransi hasil pemeriksaan glukosa
selama terjadinya siklus
menstruasi, ia mendapatkan bahwa reponden yang mengalami siklus
menstruasi lebih singkat atau pendek akan menyebabkan terjadinya
3
peningkatan kadar glukosa darah, hal ini dipengaruhi oleh sekresi estrogen
endogen bahkan penelitian yang dilakukan oleh Walsh (1978) mendapatkan
bahwa menstruasi merupakan faktor penting pengontrol diabetes. Keterkaitan
antara DM dengan gangguan siklus menstruasi disebabkan oleh adanya
persamaan hormon yang mengatur kedua mekanisme ini. Terdapat dua
hormon yang memiliki efek antagonis terhadap kadar glukosa darah yaitu
reseptor hormon estrogen pada sel β pankreas yang menyebabkan pelepasan
insulin yang merupakan hormon terpenting dalam homeostasis glukosa dalam
darah (Alonso-Magdalena et al,2008) dan hormon progesteron yang memiliki
sifat anti-insulin serta dapat menjadikan sel-sel kurang sensitif terhadap
insulin yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin dalam tubuh
(Jovanovic, 2004).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa
darah sewaktu pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Angkatan 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis, maka dirumuskan
suatu permasalahan penelitian yaitu apakah ada pengaruh lama siklus
menstruasi dengan kadar glukosa darah sewaktu pada Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2013?
4
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa darah
sewaktu pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
angkatan 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kadar glukosa darah sewaktu pada sampel penelitian saat
menstruasi.
b. Mendeskripsikan gambaran lama siklus menstruasi pada sampel
penelitian.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti-bukti ilmiah tentang
lama siklus menstruasi yang mempengaruhi glukosa darah.
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan penulis terutama
tentang pengaruh lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa darah
sewaktu.
3. Bagi Peneliti Lain
Membantu memberikan gambaran bagi peneliti selanjutnya untuk bisa
melakukan penelitian yang lebih baik dan lebih mendalam terutama
tentang lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa darah sewaktu.
5
4. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran bahwa glukosa darah penting bagi tubuh kita
terutama pada wanita. Dikarenakan glukosa darah sebagai sumber energi
yang dapat mempengaruhi hormon reproduksi wanita pada siklus
menstruasi.
E. Kerangka Penelitian
1. Kerangka Teori
Siklus Menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI
FASE
PROLIFERASI
FASE
MENSTRUASI
FASE
SEKRESI
FASE OVULASI
HORMON
ESTROGEN
SENSITIFITAS
RESEPTOR INSULIN
GDS
HORMON
PROGESTERON
HORMON
PROGESTERON &
HORMON ESTROGEN
SENSITIFITAS
RESEPTOR INSULIN
GDS
MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA
DARAH SEWAKTU
Gambar 2. Kerangka Teori
PENGARUH
HORMON ≠
6
Fase siklus menstruasi terdiri atas empat fase, yaitu fase proliferasi, ovulasi,
sekresi dan menstruasi. Dimana pada keempat fase ini memberikan gambaran
yang berbeda pada dua tempat, yaitu pada ovarium dan endometrium. Pada fase
proliferasi di ovarium terjadi penurunan FSH, peningkatan LH. Sedangkan pada
endometrium terjadi peningkatan estrogen dan penurunan progesteron. Sama
halnya dengan fase ovulasi. Dan sebaliknya pada fase sekresi dan menstruasi
terjadi penurunan LH dan peningkatan FSH. Begitu juga dengan hormon
progesteron meningkat dan estrogen mengalami penurunan. Dampak dari siklus
ini pada metabolisme di fase proliferasi, ovulasi dan sekresi secara berturut-turut
terjadi peningkatan kadar insulin lalu peningkatan kadar insulin dan penurunan
kadar insulin. Sedangkan pada fase menstruasi, hormon estrogen dan progesteron
berada dalam fase kritis. Sehingga pengaruhnya terhadap metabolisme hampir
tidak ada.
2. Kerangka Konsep
Adapun gambaran kerangka konsep dapat dilihat sebagai berikut :
Variabel Independent :
Lama Siklus Menstruasi
a. Panjang : ≥ 35 Hari
b. Normal : 21-35 Hari
c. Pendek : ≤ 21 Hari
Variabel Dependent:
Kadar Glukosa Darah
Sewaktu Saat
Menstruasi
Gambar 3. Kerangka Konsep
7
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep dapat disusun hipotesis yaitu:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara lama siklus menstruasi
dengan kadar glukosa darah sewaktu pada mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2013.
H1: Terdapat pengaruh yang bermakna antara lama siklus menstruasi dengan
kadar glukosa darah sewaktu pada mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung angkatan 2013.
Download