Kode : AD1723 Matakuliah - New Media Minggu 2 : “Perubahan Arah Media I” Disusun oleh : Ilhamsyah Sonson Nurusholih S1 - Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Industri Kreatif – Universitas Telkom Tujuan Instruksional Umum Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang arah media dalam sebuah kampanye periklanan. Tujuan Khusus Menerangkan tentang peran media dan hubungannya dengan produk kampanye periklanan. Pokok Bahasan Pembahasan tentang perubahan arah media dalam sebuah kampanye periklanan. Kompentensi Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan memahami tentang perubahan arah media. Klik icon diatas untuk melihat video Dalam teorinya dalam membangun strategi periklanan (perencanaan) terdapat urutan yang bertujuan agar mudah dalam memperlajarinya. Brand–USP–TA–Riset–Perencanaan Strategis (IBP)– Strategi Kreatif–Strategi Pesan–Copywriting–Art Directing–Media–Produksi–Penyebaran–Evaluasi. Namun pada kenyataannya proses tersebut merupakan sebuah perencanaan yang stimultan paralel namun dinamis. Dalam banyak kasus bahkan saat ini pesan harus didesain sesuai dengan medium yang akan menayangkannya. Media Tradisional Dahulu produsen mengiklankan produknya melalui 3 media utama yaitu Televisi, Radio dan Surat Kabar Televisi dan Radio dikenal sebagai progam promosi lini atas (above the line) merujuk cakupan dan jangkauan yang luas. Sementara Surat Kabar dikenal sebagai sarana promosi lini bawah (below the line) karena sifatnya yang terbatas dengan jangkauan terbatas. Iklan Televisi dan Radio dengan kemampuannya mampu menjangkau ribuan kilometer dengan durasi yang cepat asalkan si penerima pesan mempunyai media yang memadai seperti memiliki televisi atau radio dengan penyambungnya (transmisi) bisa menangkap frekwensi yang disiarkan setasiun televisi atau radio. Kelemahan dari promosi melalui lini atas ini adalah pesan yang disampaikan terbatas Untuk iklan tv durasi tayang umumnya hanya berkisar 15, 30, 45 atau paling lama 60 detik, demikian juga dengan iklan di radio. Kelemahan lainnya adalah biaya produksi iklan televisi cukup mahal. Kekuatan dari surat kabar adalah kemampuan untuk memberikan pesan yang jelas lengkap dan terperinci karena sifatnya berupa gambar dan teks yang bisa memuat banyak pesan. Biaya pembuatan iklannyapun tidak semahal iklan TV. Kelemahan dari media fisik ini adalah kecepatan dalam penyampaian pesannya. Mulai dari proses cetak surat kabar hingga pengiriman untuk sampai ke konsumen memerlukan waktu yang lebih banyak dari televisi atau radio. Sementara media pendukung lainnya lebih dikenal sebagai media lini bawah (Below The Line - BTL) Media pengantarnya berupa media dengan basis cetak seperto poster, brosur, leaflet, spanduk, balihi hingga billboard. Dukungan lainnya berupa dalam bentuk media digital s tradisional seperti billborad megatron, mobile tv’c dalam kereta, ruang tunggu dll. ATL dan BTL yang sudah diterangkan di atas sifatnya 1 arah. Artinya konsumen melihat, membaca atau mendengarkan promosi dari produk yang disebarkan melalui mediummedium tersebut Munculnya teknologi dan informasi Kemunculan teknologi dan informasi : Gadget – Internet – Media Sosial Memunculkan berubahnya arah para pemasar dalam mempromosikan produk-produknya Ketiga produk ini : Gadget – Internet – Media Sosial Mampu mengubah pemasar yang terbiasa berjualan melalui media tradisional (ATL dan BTL) Beberapa pemilik produk global (Coca cola, Nike, Mcd, Starbuck, Samsung, Sony, Toyota dll) mulai berfikir keras bagaimana menghadapi dan memanfaatkan munculnya teknologi dan informasi. Yang pada prakteknya sekarang dimanfaatkan oleh perusahaan kecil dalam berpromosi. Coca cola VS Pepsi Tanpa disadari perang klasik Coca cola VS Pepsi sekarang mulai ‘direcoki’ oleh pemain baru Big Cola Toyota VS Honda Tanpa disadari perang klasik Toyota VS Honda (Jepang) sekarang mulai ‘direcoki’ oleh pemain baru KIA dari Korea Bagaimana dengan produk-produk asli Indonesia ? Yang dulu, (tidak) beriklan karena minim budget sehingga media yang digunakan hanya berupa iklan print ad dengan jangkauan terbatas. Kini hampir semua produk / jasa Indonesia rata-rata mencantumkan facebook, twiter, serta media sosial lainnya agar bisa dikenali oleh konsumennya Perilaku Konsumen Bagaimana dengan konsumen? Perkembangan dari teknologi dan informasi serta meningkatnya kecerdasan yang ditunjang kemampuan daya beli, tak usah heran seorang tukang nasi goreng jalanan mampu mengoperasikan gagdet dan menerima pesan antar bagi pelangganya. Kebiasaan dulu ! Membeli produk karena tergiur dengan iklan TV atau Surakabar membuat produsen senang, karena jualanya berhasil memikat konsumen. Kini ketika dunia berubah, kebiasaan menonton TV dikalangan keluara atau membaca koran setiap pagi sudah tidak menjadi kebiasaan lagi. Berubahnya kebiasaan! Timbul pertanyaan, kalau orang sudah tidak melihat (iklan) di TV atau membaca (iklan) di koran, bagaimana sebuah produk bisa dikenali dan dibeli konsumen? Dalam mempromosikan produknya, yang menjadi pertanyaannya apakah yang berubah adalah Pesan ? – Media ? atau Konsumen ? Kampanye promosi klasik pada jaman dahulu adalah melalui : Riset – Analisis Konsumen – Strategi Kreatif – Pesan Kemudian kini berubah : Riset – Analisis Media– Strategi Kreatif – Pesan Mempromosikan sebuah produk tidak hanya (lagi) mempersoalkan siapa dan apa maunya target audiens. Tapi sekarang harus menganalisis juga media yang akan digunakan. Keliru atau salah dalam memformulasi media yang akan digunakan maka perusahaan akan membuangbuang uang saja. Rangkuman Perubahan dan arah media disebabkan bukan saja hadirnya faktor teknologi yang memunculkan media baru salah satunya gagdet dengan produk seperti smartphone dan tablet. Banyak produsen yang melakuan perubahan cara berpromosi dari konvensional ke media baru (new media) Faktor lain yang mengakibatkan berubahnya produsen yang mempromosikan produknya adalah perubahan sosial dan sikap calon konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Latihan Soal Buatlah sebuah tulisan / essay mengenai analisa arah media pada saat dahulu ketika media komunikasi masih didominasi oleh televisi dan surat kabar. Panjang essay 1 halaman A4, dibuat kurang lebih 15 menit dan dikumpulkan sebagai syarat absen pertemuan perkuliahan. Daftar Pustaka 1. Budiman Hakim (2006), LanturanTapi Relevan, Bentang 2. Budiman Hakim (2007), Ngobrolin Iklan Yuk!,Bentang 3. Burhan Bungin (2013), Konstruksi Sosial Media, Prenada Media Grup 4. Hermawan Kartajaya (2008), New Wave Marketing: The World Still Around, The Market is Already Flat, Markplus Inc. 5. Jewler & Drewniany (2001), Creative Strategy in Advertising, Wadsworth/Thomson Learning 6. Jim Aitchison (2005), Cutting Edge Advertising, KBR 68H 7. Mark Shaw (2009), Copywriting: Successful writing for design, advertising and marketing, Laurence King Publishing. 8. Nurudin (2012), Media Sosial Baru, Buku Litera, Prodi Komunikasi UMM, DPPM Dikti 9. Natural (2012), Kekuatan Media Sosial, Indepth Publishing 10. Nicholas A. Christakis, M.D., PH.D (2013), Dasyatnya Kekuatan Jejaring Sosial Mengubah Hidup, Gramedia Pustaka Utama Terima Kasih