i2. 1 Warta Advent On-line (WAO) 4 Mei 2007 1 Salam sejahtera, Kembali WAO edisi 4 Mei 2007 hadir di tengah-tengah ruang kerja anda dan untuk sebagian wilayah nusantara sudah mulai menyambut matahari terbenam, akan tibalah sabat yang suci. Namun anda tetap pastikan edisi minggu ini tidak terlewatkan, karena ada serangkaian artikel-artikel lanjutan yang semakin menarik untuk disimak. GAMBAR SAMPUL Renungan yang dibawakan Bpk. Jantje Ch. Rumambi diambil dari Yohanes 2:1-11, Mujizat Yesus di Pesata Kana. Yesus mau kita umat-Nya turut akan perintah-Nya dan janji-Nya akan nyata bilamana kita tetap berjalan dengan iman dan kepercayaan kita kepada Juruselamat. 1 Datanglah Pada Yesus, yang Ekstradisi, siapa takut? Ektradisi adalah kata yang bagi kebanyakan orang yang mendengar tidak menimbulkan reaksi apa-apa. Mereka tidak tahu apa artinya. Editorial minggu ini mengulasnya sehingga aplikasinya bagi kehidupan kita akan jelas bahwa kita jangan melarikan diri dari nilai-nilai kebenaran. 4 Mujizat Yesus di Pesta Kana Artikel-artikel bersambung lainnya dapat anda ikuti terus pada edisi ini. Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format MS_Word. Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi melalui email ke [email protected] Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin Lapar dikenyangkan dan yang Haus dikuatkan RENUNGAN EDITORIAL 6 Ekstradisi, Siapa Takut ? DARI REDAKSI 2 Pengantar Edisi 4 Mei 2007 KOLOM TETAP 17 Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset) 14Terjemahan Bible Commentary & Roh Nubuat KOLOM PEMBACA 3 Edisi minggu lalu ARTIKEL ROHANI 12 Sebuah Tinjauan Konsep Manajemen Melalui Pendekatan Alkitabiah – BAB 10 Bag-II Manajemen Yang Melayani Dalam Abad ke XXI 7 Lampu Minyak Yang Terus -Tim Redaksi WAO Menyala 15 Bab-4 Bag-IV – Berhala Modern “Berhala Bebas dari Tanggung Jawab” PENTING! - Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. - Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. - Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. - Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO. PENDALAMAN ALKITAB 9 Perkataan Roh Nubuat – Kelompok 144.000-Umat Tebusan Manusia BERITA ADVENT SEJAGAT 18 Chriambas Memukau FISDAC Warta Advent On-line (WAO) 4 Mei 2007 2 Ucapan Terima Kasih :: Media Penyejuk & Penjernih :: Penasehat Pdt. Berlin Samosir Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Dr. Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Dr. Samuel Simorangkir Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Pdt. Sweneys Tandidio Willy Wuisan Dr. Eddy Lukas Wayne Rumambi Tata Letak: Janette Sepang Samuel Pandiangan Wilhon Silitonga Webmasters: Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Lucky Mangkey Nielson Assa Tapson Manik Kontributor Khusus: Dr. Albert Hutapea Dr. Ronny Kountur Dr. Jonathan Kuntaraf Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja Max W. Langi Dr. Herbert A. Legoh Hans Mandalas Joice Manurung Edy Nurhan Pieter Ramschie Dr. Rudolf Sagala Dr. H.S.P. Silitonga Andrey Sitanggang Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Joppy Wauran Kirim berita ke: [email protected] Website: www.wartaadvent.org Berlangganan: [email protected] Warta Advent On-line (WAO) S ejak berita meninggalnya orang tua kami Alm. Bpk. Kaleb Uisetiawan Wuisan pada hari Selasa yang lalu, tgl 24 April 2007, jam 01:50 dalam usianya yang menjelang 82 tahun, hingga pemakamannya di Airmadidi – Manado, bahkan sampai saat ucapan terima kasih ini ditulis, kami telah menerima banyak sekali ungkapan simpati dan belasungkawa yang telah diberikan dalam wujud kehadiran langsung, telepon yang silih berganti, ratusan e-mail, puluhan sms, ratusan karangan bunga, lagu-lagu, doa-doa, tribute serta sumbangan-sumbangan, baik dari dalam negeri (Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Medan, Makasar, Ambon, Manado, Bitung, Airmadidi, dsbnya) maupun dari luar negeri, (Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Australia, Philippines, dsbnya), serta khotbah penghiburan dari jemaat-jemaat, dan ucapanucapan duka al: Di Rumah Duka – Kemang Pratama, Bekasi, yaitu: 1. Staff kantor DKI Jakarta Konferens dengan Pdt.Mastur Sitompul sebagai Ketua DKI Jakarta Konferens yang memberikan khotbah malam penghiburan, 2. Anggota Jemaat Kemang Pratama dengan Pdt.R.Y. Hutauruk yang memberikan Renungan Penyambutan jenasah dari Rumah Sakit serta Renungan Pelepasan jenasah dari rumah serta ketua2 jemaat yang memberikan pelayanan. 3. Anggota Jemaat Jakasampurna dan Pdt.S. Saragih untuk renungan penghiburan serta ketua2 jemaat yang memberikan pelayanan. 4. Anggota Jemaat Kota Wisata, Cibubur dan Pdt.H.D. Manurung untuk renungan penghiburan serta ketua2 jemaat yang memberikan pelayanan. 5. Anggota Jemaat Kelapa Gading dan Pdtm.Daniel Tadja untuk renungan penghiburan serta ketua2 jemaat yang memberikan pelayanan. 6. Anggota Jemaat Tumou Tou dengan Pdtm. Frans Bihoy serta renungan penghiburan dari ketua Eddy Slat dan ketua Handry Sigar sekaligus mewakili Gema Klabat yang membawakan lagu2 penghiburan. 7. Persekutuan Umat Kristiani Kemang Pratama 3, dibawah pimpinan oleh bapak Adil Hutahaen dan ibu Ellen Tanos. 8. Ketua RT 12/RW 5 Kemang Pratama 3 Ibu Agnes dan staff serta penghuninya. 9. Anggota jemaat Pioneer Chapel, Unklab dengan Pdt. Larry Raranta yang memberikan khotbah malam penghiburan dan pembawa acaranya Pdtm.R.Torondek Tiwow, serta lagu2 dan biola dari anak2. 10. Anggota jemaat Kanaan, Airmadidi dengan Pdt. Helmy Kapitua yang memberikan renungan penghiburan. 11. Anggota jemaat Sario Centrum, Manado dengan Pdt. H. Lumantow yang memberikan renungan penghiburan bersama koor jemaat. 12. Lurah Airmadidi Bawah, Ibu Dungus serta staff. 13. Rektor Unklab Bapak Dr. AB. Sepang, Purek I - Dr. Denny Rantung, Purek II – Dr. Stanny 4 Mei 2007 Nangoy, Purek III – Dr. Tommy Mambu, Ketua BWA – Ibu Antje B. Mambu serta staff dan dosen Unklab dengan Dekan Fakultas Filsafat, Pdt.Dr. Jance Tumalun untuk khotbah pelepasan jenasah dari rumah duka, lagu dari Double Quartet Staff dan Dosen, serta Pdt. James Watopa, dosen Filsafat Unklab yang membawakan khotbah penghiburan di pekuburan. 14. Serta semua family dan handai taulan, dan teman-teman kantor dari anak-anak almarhum serta saudara-saudara dalam Tuhan yang tak sempat kami sebut satu persatu. Semua itu bukan hanya memberikan penghormatan kepada ayah kami yang tercinta namun juga memberikan penghiburan dan kekuatan khusus bagi seluruh anggota keluarga yang ditinggalkan. Begitu banyak pihak yang telah membantu kami di saat kami masih merasa begitu dikejutkan dengan kepergian ayah kami yang tiba-tiba. Dimulai dari RS Mitra Keluarga Bekasi, di rumah duka di Kemang Pratama 3 - Bekasi, saat keberangkatan jenazah serta anak dan cucu yang berjumlah 16 orang ke Manado, kebaktian penyambutan dan pelepasan jenasah di kampus Unklab - Airmadidi, hingga ke tempat peristirahatannya yang sementara di pekuburan Worang by Pass, Airmadidi - Tonsea seluruh rangkaian acara telah dapat berjalan dengan sangat baik. Kami begitu menghargai semua pihak yang telah menunjukkan kasihnya kepada kami. Kami berusaha mengingat serta mencatat nama saudara satu persatu dan menuliskannya dalam surat ini, namun dalam suasana duka, kami khawatir bisa saja ada ungkapan simpati saudara yang terluput dari pandangan mata kami. Oleh sebab itu, kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu, biarlah malaikat surga yang mencatat segala budi baik yang saudara-saudara sudah tunjukkan kepada kami di dalam buku catatan surga yang tidak pernah usang dan Tuhan saja yang membalaskan semua kebaikan yang saudara-saudara telah berikan kepada kami. Pada kesempatan ini, atas nama keluarga besar Uisetiawan Wuisan, kami ingin menyampaikan terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memungkinkan kami boleh melalui masa-masa sulit kami dengan tegar. Terima kasih dan sekali lagi terima kasih. Tuhan memberkati. Amin. Jakarta, 2 Mei 2007 Keluarga yang berduka, Kel. Willy Uisetiawan Wuisan – Yunita Ang Kel. Erwin Uisetiawan W. – Marlin Tondo Kel. Olga Uisetiawan W.– Henry Jacobus Kel. Dr. Leonard Uisetiawan W–Regine Ordonez Kel. Grace Uisetiawan W.– Jimmy Garry Ganap 3 R E N U N G A N MUJIZAT YESUS DI PESTA KANA Oleh Jantje Ch. Rumambi Peristiwa ini bisa kita selidiki di dalam Ayat : 1. Yohanes 2:1-11 2. YESUS hadir di pesta tersebut! 3. 3 (tiga) prinsip Mujizat YESUS terjadi a. Kehadiran YESUS b. Menurut perintah –Nya c. Melayani tanpa pamrih KEHADIRAN YESUS DALAM HIDUP KITA 1. 2. 3. 4. Oleh hadirnya YESUS dalam hidup kita, kita dapat membandingkan hidup kita dengan Dia, bukan dengan orang lain. Kehadiran-Nya akan menyadarkan kita terhadap kekurangan, kelemahan, ketidakberdayaan, dan dosa-dosa kita. Kehadiran-Nya memberikan dampak damai dan pengharapan di hati. Kehadiran-Nya akan membuat kita tampil beda dengan dunia ini. a. Research akhir-akhir ini didapati kebanyakan para kriminal adalah orang yang wajahnya jelek-jelek, mengapa? Sebab mereka dipenuhi penolakan dari hari 5. ke hari. Muka sering di operasi plastik agar kelihatan lebih tampan, cantik. Perubahan ini sering merubah tabiat orang-orang tersebut juga. b. Dokter dapat mengoperasi plastik, tapi tidak dapat mengoperasi hati. Karena hal itu hanya dapat dilakukan oleh Yesus saja. c. Seorang pemuda yang nakal, bajingan, berbagai kejahatan dilakukannya, tapi setelah 31 tahun berlalu, ia menjadi seorang pendeta. Itulah pekerjaan dan kuasa Yesus, kuasa operasi hati. Sudahkah kita menghadirkan YESUS dalam kehidupan kita? MENURUT PERINTAH YESUS – Isi tempayan penuh dengan air. 1. 2. 3. Warta Advent On-line (WAO) 4 Mei 2007 Yohanes 2:5 –Obedient is delight action Ayat 7 – Isi penuh-penuh agar tidak ada tempat lain yang ditambahkan lagi. Nothing other to be added to our life because only Jesus alone who can do to fill our joy. a. Berikanlah tempayan hidupmu kepada YESUS. b. What ever He told you, do it! Apa saja perintah-Nya lakukan! c. Menurut artinya menepati janjimu, walau harus berkorban waktu, tenaga, harta, dlsbnya, kemudian tepati janjimu – di situlah mujizat TUHAN terjadi! 4 MELAYANI TANPA PAMRIH 1. 2. 3. 4. 5. 6. berpisah dengan engkau?” Jawab Elisa, guru, aku membutuhkan porsi ganda dari Roh mu. Kerelaan menurut menghilangkan ketakutan. Rela untuk menurut adalah miracles atau mujizat-mujizat-Nya Roma 1:1- Kesaksian Paulus: I am a servant of Jesus Christ! a. Servant – Berhak mati, dipukul, dll, karena budak sama dengan harta, sehingga majikan bebas melakukan apa saja padanya. b. Paulus - Willing to sacrifice for the Lord, I know whom I have believe! c. Service bukan: 1. Pendeta bekerja bagi anggotaanggotanya, atau 2. Guru mengajar di kelas setiap hari, atau pun 3. Anggota ke gereja setiap hari Sabat Service adalah “do beyond our part requirement / Do more than expected from you!” Satu kali, ibu ‘Theresia’ lain pergi ke surga. Di gerbang surga ia ketemu Petrus memohon izin masuk. Petrus menatap Ibu Theresia lain ini dari kepala sampai kaki, akhirnya Petrus menjawab, “engkau tidak boleh masuk surga, karena di surga tidak ada orang miskin. Kembalilah ke dunia di sana banyak orang miskin yang boleh engkau layani kemudian undanglah mereka ke surga dan engkau akan diterima di surga. Akhirnya ibu Theresia lain itu kembali ke bumi dan bekerja melayani di dunia ini. Kita perlu melayani TUHAN di dunia ini tanpa pamrih. RAHASIA UTAMA MUJIZAT YESUS DALAM HIDUP KITA 1. 2. 3. Semenjak Elisa bekerja dengan Elia, ia mendapati bahwa sumber kuasa bagi keberhasilan Elia dalam pekerjaannya adalah kuasa ROH KUDUS. Untuk melanjutkan tugas yang akan diembankan Elia kepadanya sebagai penerus tugas surga ia meminta dua bagian Roh Elia untuk melengkapi kuasa pekerjaanya di dunia ini. Saudara, permintaan yang sama seharusnya kita mintakan kepada TUHAN sekarang ini untuk menyelesaikan tugas suci TUHAN mengevangelisasi dunia ini supaya YESUS segera datang menjemput kita ke surga, Amin? Lukas 11:13, Jika engkau yang jahat sekalipun tau memberikan pemberian yang baik bagi anak-anakmu, betapa lebihnya lagi Bapamu yang di surga mau memberikan pemberian yang baik kepada orang yang meminta kepada-Nya. Selected Messages Jld 1, hal 121 “Our heavenly Father is more willing to give His Holy Spirit to them that ask Him than are earthly parents to give good gifts to their children.” Lukas 11:9 – “Mintalah maka akan diberikan kepadamu.” Di sinilah rahasia mujizat pesta Kana terulang kembali dalam hidup pribadi serta seluruh umat Masehi Advent Hari Ketujuh, di mana YESUS yang sama, yang menjanjikan kuasa. Kisah 1:8, tetap sangat bersedia mencurahkan ROH SUCI tanpa batas itu, agar terjadilah mujizat pertobatan pribadi, selanjutnya barulah jiwa-jiwa yang dalam kegelapan dosa bergabung di jemaat kita, maka pelayanan akan lebih berkuasa lagi dan kedatangan Yesus segera nyata di awan dan memindahkan kita semua dari dunia jahat dan berdosa ini, kesurga semawi rumah yang indah permai, di mana kita akan hidup senang dan damai kekal selama-lamanya bersama Yesus, Amin! 2 Raja-raja 2:8-9: Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka air itu terbagi dua pada sisi bersebelahan, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.” Di sini kita melihat ceritera beberapa menit akhir di mana Elia hidup di dunia ini. Sesudah bekerja bagi TUHAN sebagai nabi bertahuntahun lamanya, sekarang tibalah waktunya bagi Elia akan diangkat ke surga. Sesudah menyeberangi sungai Yordan, Elia yang adalah seorang nabi TUHAN yang besar berdiri di depan muridnya Elisa. Elia bertanya kepada Elisa, “Elisa, sekarang ini TUHAN akan menjemput aku. Aku mau bertanya padamu, apakah yang akan kubuat bagimu sebelum aku Warta Advent On-line (WAO) Elisa tidak meminta uang atau bangunan sekolah yang baru bagi murid-muridnya. Elisa juga tidak meminta peralatan sekolah nabi atau fasilitas lainnya, ia juga tidak meminta penambahan murid-murid bagi sekolah nabi tersebut, Elisa tidak meminta berkat-berkat materi 4 Mei 2007 -Jantje Ch. Rumambi New Jersey 5 E D I T O R I A L “ Ekstradisi, Siapa Takut ” Ekstradisi. Sebuah kata yang bagi kebanyakan orang yang mendengar tidak menimbulkan reaksi apa-apa. Mereka tidak tahu apa artinya. Tetapi para koruptor tahu artinya. Pada tanggal 27 April yang lalu, Indonesia dan Singapura menandatangani perjanjian ekstradisi yang mencakup 31 tindak kejahatan dan berlaku mundur 15 tahun. Artinya mereka yang mungkin 15 tahun yang lalu melakukan melarikan uang hasil korupsi ke Singapura dapat dijerat dengan peraturan baru ini. Melalui perjanjian ini para koruptor yang selama ini melarikan uang hasil korupsinya dan bersembunyi di Singapura dapat dipulangkan ke Indonesia untuk menghadapi tuntutan hukum. Fakta menunjukkan bahwa jumlah yang dikorupsikan semakin hari semakin besar. Tujuannya jelas. Jika pada akhirnya harus berurusan dengan proses penegakan hukum, harus ada dana yang cukup besar yang dapat dipakai untuk mengatur proses penegakan hukum. Sebagian pihak menyambut baik ditandatanganinya perjanjian yang sudah lama diharapkan ini. Sebagian lainnya menganggap tidak banyak manfaatnya. Alasan mereka sederhana. Bagaimana mau serius mencari dana haram yang diparkir di luar negeri serta menyeret koruptornya, sementara di Indonesia masih banyak koruptor yang berkeliaran bebas? Buat apa jauh-jauh mencari uang hasil korupsi kalau yang di dalam negeri saja tidak bisa ditangkap? Semuanya terpulang kepada kesungguh-sungguhan proses penegakan hukum yang masih jauh harapan dari kenyataan. Pelaksanaan ekstradisi tidak segampang membalikkan telapak tangan. Dengan adanya perjanjian ekstradisi ini, diharapkan mereka yang tadinya mau coba-coba akan mengurungkan niatnya. Tidak kalah pentingnya supaya mereka yang keburu membawa dana haram segera mengembalikannya. Tapi apa iya, perjanjian ekstradisi seampuh itu? Ampuh atau tidak itu tergantung dari pelaksananya. Memang hal ini menjadi tidak gampang jika dalam proses pelaksanaannya berlaku sebutan ‘maling teriak maling’. Tidak semuanya memang, tetapi ada banyak kejadian di mana mereka yang harusnya menangkap koruptor justru sedang melakukan hal yang dilakukan oleh orang yang akan ditangkapnya. Yang lebih buruk lagi adalah jika proses pelaksanaan ekstradisi kemudian dijadikan sebagai objek untuk pemerasan. Karena banyak masalah ekstradisi berhubungan dengan masalah korupsi, maka dalam pelaksanaannya sarat dengan mencari keuntungan pribadi. Ketika Indonesia baru merdeka belum dirasa perlu memiliki perjanjian ekstradisi untuk tujuan ini. Tidak ada yang mau dicuri. Sekarang ketika uang negara semakin meningkat, niatpun timbul. Warta Advent On-line (WAO) Lalu kira-kira bagaimana nasib perjanjian ekstradisi ini? Apakah tujuannya akan tercapai? Untuk menjawab pertanyaan di atas perlu diajukan pertanyaan sebelumnya. Mengapa orang lari ke luar negeri bersama uang curiannya? Salah satu sebabnya adalah karena ternyata di negeri seberang, di manapun itu, mereka bertemu dengan sesamanya sehingga merasa aman dan nyaman. Banyak koruptor yang kemudian menjadi kerasan tinggal di negeri orang karena di negerinya sendiri dia merasa dikejar bayangan. Dia lupa kalau dia tercatat sebagai warganegara di Indonesia. Tetapi hal itu tidak menjadi soal karena ternyata banyak orang Indonesia yang sudah lebih senang memiliki status sebagai permanent resident di negeri orang. Barangkali kita tidak pernah terpikirkan akan menjadi objek untuk diekstradisi. Masa iya kita sampai melakukan satu hal yang merugikan negara lalu melarikan diri ke negara lain? Barangkali kita tidak pernah berpikir bahwa melarikan diri dari nilai-nilai kebenaran juga merupakan objek untuk di’ekstradisi’. Tentu saja ekstradisi di sini berbeda dengan ekstradisi yang perjanjiannya baru ditandatangani oleh Indonesia dan Singapura. Dalam hal ini melarikan diri dari kebenaran pun tidak selalu harus diartikan sebagai murtad. Itu dapat saja berupa kebiasaan dan perbuatan kita untuk melakukan hal-hal yang merugikan pekerjaan Tuhan demi kepentingan diri. Seiring dengan berjalannya waktu kita dapat saja tidak menyadari kalau kebiasaan kita itu merupakan gaya hidup di ‘negara lain’ di mana kita bukanlah sebagai ‘warganegara’. Kita mungkin merasa aman karena pelanggaran peraturan di ‘negara kita’ tidak tertangkap di ‘negara lain’ dan karenanya kita menjadi nyaman. Namun satu hal yang perlu diingat bahwa ekstradisi yang kita hadapi bukan hanya berlaku surut 15 tahun, tetapi sejak kita lahir. Berbeda memang dalam pelaksanaan penegakan hukumnya. Kita tidak perlu takut untuk pulang ke ‘negara kita’ asal saja kita menyadari kesalahan kita dan mau memperbaiki diri. Yang justru harus kita takuti kalau kita sudah lebih menyukai tinggal di ‘negara orang’ dan berkata: “Ekstradisi, siapa takut?” 4 Mei 2007 -TIM Redaksi 6 ARTIKEL ROHANI “Lampu Minyak yang Terus Menyala” By Phyllis Somerville – 14 February 1962 “ Tolong kunjungi kami dan berkhotbahlah untuk kami,” seorang pria yang tinggal di sebuah pulau di lepas pantai Korea memohon. “Sebaiknya kau membuat beberapa catatan,” kata isterinya berpendapat. “Catatan?!” sergahnya. “Aku bahkan berpikiran bahwa lebih baik menulis seluruh khotbah kata demi kata. Aku yakin akan terlupa sebagian dari kata-kata itu.” Colpoteur (kolpoter: orang yang menjual buku-buku Rohani dan menyebarkan Traktat rohani) itu tertunduk, menggeser kakinya dengan perasaan gelisah, dan akhirnya menjawab tergagap, “Aku tak pernah berbicara di depan umum sebelumnya. Anda mungkin akan kecewa. Aku yakin anda bisa menemukan seorang pembicara yang lebih baik.” “Mungkin saja ada pembicara lain,” jawab pria itu, “namun pasti masih lama sekali hingga salah satu dari mereka bisa datang mengunjungi pulau kami. Aku telah mendengar sebagian dari keyakinan anda, dan aku ingin belajar lebih banyak lagi. Aku juga akan mengundang beberapa teman untuk hadir. Aku yakin anda tak akan mengecewakanku.” Akhirnya kolpoter itu setuju, membayangkan bahwa pria itu paling hanya akan membawa serta isterinya dan satu atau mungkin dua kawan. Namun bagaimana bila ternyata ada lebih banyak orang yang hadir dalam pertemuan itu? Ia mengetahui dengan baik betapa antusiasnya orangorang Korea mendengarkan Injil, dan ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk berbicara bagi Tuhannya. “Kami akan sangat mengharapkan kedatangan anda,” kata pria itu ketika mereka berpisah. Bertanya-tanya dalam hati mengapa ia menyanggupi permintaan itu, kolpoter itupun melangkah pulang untuk bercerita pada isterinya. Mereka berdua kemudian bertelut bersama dalam doa yang khusyuk. Setelah bangkit dari lutut mereka, mereka berdiskusi apa yang akan menjadi pesan yang baik untuk disampaikan dan mereka memutuskan untuk menyampaikan Kitab Daniel 2. “Banyak dari para pelayan-pelayan terlihat menggunakannya sebagai permulaan,” kata kolpoter itu beralasan. Warta Advent On-line (WAO) Kemudian mereka bersama-sama menulis teks yang mereka perlukan. Menyadari bahwa Tuhan tengah membantu mereka mendapatkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan, kolpoter itu mulai merasa lebih percaya diri. Senja untuk pertemuan itupun tiba dengan cepat – terlalu cepat. Namun kolpoter itu sudah mengenal baik-baik pesan khotbahnya. “Marilah kita berdoa sebelum kita pergi ke kebaktian itu,” ia mengajak isterinya. Maka sekali lagi merekapun bertelut untuk meminta urapan dari Tuhan atas pelayanan kecilnya ini. Mereka berangkat lebih awal, dengan persenjataan lengkap – Alkitab, catatan khotbah, dan lagu-lagu pujian. Ketika mereka sedang melangkah di atas jalanan yang berdebu, kolpoter dan isterinya seringkali mendahului kelompok-kelompok kecil orang yang juga berjalan ke arah yang sama. Mulanya mereka tak terlalu memperhatikan, mereka mengira mungkin ada pasar malam di ujung desa. Namun, ketika mereka makin mendekati tempat yang telah ditunjuk untuk kebaktian itu, telapak tangan kolpoter tsb mulai berkeringat dingin saat ia mulai menyadari bahwa ia tidak sedang melangkah untuk berbicara kepada “satu atau dua teman” saja. Semua orang-orang tersebut ternyata berdatangan ke kebaktian itu untuk mendengar khotbahnya! Mereka melangkah masuk ke gedung pertemuan yang lusuh itu dan memandang sekitar 150 orang yang bersemangat, berhimpitan dalam ruang yang seadanya itu. Sang kolpoter merasa ciut seperti seorang anak sekolah yang ingin lari dan bersembunyi. 4 Mei 2007 7 Isterinya merasakan keraguannya dan berbisik, “Aku akan berdoa bagimu, sayang.” Menghargai dorongan yang diberikan isterinya itu, ia pun menambahkan, “Aku akan membutuhkannya. Namun terpujilah Tuhan karena membawa begitu banyak orang untuk mendengar khotbah hambanya yang sederhana ini.” Si “Pria Publikasi” melangkah ringan ke arah mereka. “Lihat, aku telah membawa teman-temanku.” “Memang luar biasa kau telah mengundang begitu banyak orang, namun aku bukanlah seorang pembicara publik”, kata sang kolpoter. “Apakah menurutmu mereka akan mendengarkan aku?” “Ya, ya! Mereka semua bersemangat untuk mendengar tentang Yesus.” Sang kolpoter segera memilih beberapa lagu pujian yang menurutnya bisa ia ajarkan agar kerumunan itu bisa menyanyikannya, dan dengan penuh doa ia maju ke depan mimbar. Ia memperhatikan hanya ada sebuah lampu minyak di atas meja di bagian depan ruang itu. Lampu minyak itu seperti yang biasa digunakan pada masa Alkitab, jenis yang biasa masih digunakan di beberapa bagian dunia. Orang banyak itu berusaha sebaik mungkin untuk mempelajari lagu-lagu pujian yang ia ajarkan, dan setelah sepucuk doa yang menghangatkan hati ia pun melanjutkan acara untuk membaca pesan khotbahnya. Mereka memperhatikan dengan tekun dan seksama serta seringkali menganggukkan kepala. Namun ketika ketertarikan mereka meningkat, lampu minyak itu mulai meredup. Terlalu redup sebenarnya bagi kolpoter untuk terus membaca catatan-catatannya. Sekonyong-konyong ia berhenti membaca dan bertanya pada pria yang mengatur kebaktian tersebut apakah bisa disediakan lebih banyak minyak lagi. Dengan malu-malu orang itu berdiri dan memohon maaf kepada kolpoter, “Kami telah berusaha membeli lebih banyak minyak, namun kami tak berhasil. Tak akan ada minyak lagi hingga kapal suplai berikutnya datang ke pulau ini, dan itu mungkin masih beberapa hari lagi. Maafkan saya, namun kami telah terlanjur mengatur kebaktian ini dan mengundang banyak orang. Apa yang harus kami lakukan?” Sang kolpoter kita tiba-tiba teringat mujizat-mujizat dalam Alkitab. Bahkan ada beberapa yang mengenai minyak yang tak pernah habis. “Marilah kita berdoa,” ajaknya pada seluruh hadirin. Kolpoter mengucapkan Amin yang tergesa-gesa dan membuka matanya. “Terpujilah Tuhan!” pekiknya. Lampu itu kini lebih bercahaya dan bersinar terang! Kegemparan segera memenuhi ruangan itu. Tak seorangpun pernah menyaksikan hal seperti ini sebelumnya! Lampu itu terus bersinar terang walau hanya dengan setetes minyak yang tersisa. Para hadirin mendesak pria tersebut untuk melanjutkan apa yang dibicarakannya. Sudah pasti Tuhan yang sedang dibicarakan orang ini, adalah Tuhan yang layak disembah! Sang kolpoter merasa seolah ia hidup di awan-awan. Yakin akan hadirat Tuhan, ia lupa akan sifat pemalunya dan menyelesaikan khotbahnya dengan berapi-api. Tapi kerumunan orang banyak itu mulai ribut berteriak-teriak meminta agar kebaktian itu terus dilanjutkan, dan demikianlah sang pembicara yang terlecut semangat pun menerima undangan itu dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Ia tahu Tuhan pasti bekerja dengan penuh kuasa. Sang kolpoter itu pun berbicara dalam kebaktian selama tiga malam berikutnya. Doa dipanjatkan tiap-tiap malam agar Tuhan memberikan mujizat yang sama sebab memang nyatanya saat-saat itu minyak tidak tersedia untuk dibeli di seluruh kota tersebut. Dan selama tujuh jam tiap-tiap kebaktian lampu itu terus menyala. Sinar terang dari Injil menyinarkan kegelapan dari dalam hati banyak orang yang sebelumnya tak tahu apapun kecuali menyembah berhala. Pada akhir rangkaian kebaktian tersebut 60 orang meminta untuk dibaptiskan. Setelah berselang beberapa waktu sebuah gereja akhirnya dibentuk, para anggotanya mendeklarasikannya sebagai “gereja di mana sinar kebenaran tak pernah padam.” Kelihatannya semua orang menundukkan kepala mereka dengan khidmat kecuali ada seorang yang tidak mengikutinya. Seorang sobat kecil yang duduk di barisan paling depan. Mungkin ia memang berharap untuk melihat apa yang akan dilakukan Tuhan dalam situasi ini, ketika seorang utusan-Nya sedang memohon suatu mujizat. Tiba-tiba ia berteriak, “Lihat lampu itu!” Warta Advent On-line (WAO) -DR. Eddy Lukas Dewan Redaksi WAO, Jakarta 4 Mei 2007 8 PENDALAMAN ALKI TAB PERKATAAN ROH NUBUAT MELALUI RASUL YOHANES DALAM WAHYU 6:12-7:17; 14 KELOMPOK 144.000—UMAT TEBUSAN MANUSIA PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG Oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab Lektor Kepala bidang Filsafat Teologi DikNas RI Pendahuluan PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG dapat disingkat dengan sebutan PANSUS MATANG. Kelompok inilah yang dikenal dengan sebutan umat yang 144.000 berdasarkan kitab Wahyu pasal 7 dan 14. Banyak orang memperbincangkan keberadaan kelompok ini dengan seksama bahkan sering terjadi perdebatan yang hangat. Dengarlah nasehat hamba Allah untuk umat zaman akhir yang ditulis sekitar tahun 1901 dan 1905 sebagai berikut: Bukanlah kehendak Allah agar mereka [umat Allah zaman akhir] memiliki pertentangan sehubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak akan menolong mereka secara rohani, misalnya saja, siapakah yang akan termasuk di kelompok 144.000 itu? Sebab bagi mereka yang adalah umat pilihan Allah pasti mengetahui hal ini dalam waktu yang singkat tanpa keraguan. . . . Sebab yang terpenting dari semua pertanyaan tentang perkara itu dan jawabnya sudah Warta Advent On-line (WAO) jelas adalah: "Apakah yang tertulis di dalam Alkitab? [Untuk itu] Bukankah lebih baik jika Anda membacanya sendiri [secara langsung DARI ALKITAB dengan tuntunan Roh Kudus?—Ellen G. White, Manuscript 26, 1901, dikutip dari Sellected Messages 1:174-175. Selanjutnya, sekitar empat tahun berikutnya, hamba Allah itu menegaskan: Kita tidak perlu meniru manusia mana pun. Tak seorang manusia yang cukup bijaksana sekali pun patut menjadi ukuran kita. Kita patut memandang hanya kepada Yesus Kristus, yang memiliki kesempurnaan di dalam kebenaran dan kekudusan. Dia sajalah manusia yang jadi panutan. . . . Sementara kita memandang Dia dan merenungkan-Nya, maka Budaya Yesus Kristus akan dibentuk di dalam diri kita, sebagai pengharapan yang mulia. . . . Marilah kita berjuang dengan segala kuasa yang Allah berikan kepada kita agar termasuk dalam kelompok 144.000 itu.--Review and 4 Mei 2007 9 Herald, March 9, 1905. Mengikuti nasihat Surgawi Yang Bijaksana dan Mahakasih, marilah kita menyelidiki dari Alkitab khususnya dari kitab Wahyu tentang Apakah ciri-ciri yang dinyatakan tentang SIAPA KELOMPOK 144.000 ini. Yang pasti adalah bahwa semuanya adalah PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG. Setelah mendalami secara seksama dan tuntas, KELOMPOK 144.000 ini mempunya dua penerapan. Penerapan pertama adalah kelompok khusus umat Allah zaman akhir sejak 1844 sampai saatnya pintu pengasihan tertutup. Sedangkan, penerapan kedua adalah kelompok keseluruhan umat tebusan mulai dari Adam sampai saatnya kedatangan Yesus Kristus kedua kali. SINGKATNYA, SEMUA UMAT TEBUSAN YANG SUDAH DISELAMATKAN MELALUI PENGORBANAN YESUS KRISTUS, TUHAN DAN JURUSELAMAT MANUSIA, MULAI DARI KEJADIAN SAMPAI WAHYU, DARI AWAL ZAMAN SAMPAI AKHIR ZAMAN, DISEBUT UMAT SERATUS EMPAT PULUH EMPAT RIBU. Melalui pelajaran ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang memberikan jaminan yang pasti bagi umat manusia. Dengan membaca Firman Allah yang hidup dan kuat, maka umat Allah pada zaman akhir ini mempunyai satu pegangan yang teguh, karena kita "menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (Titus 2:13). Capailah KEMENANGAN AKHIR YANG SANGAT PASTI BERSAMA YESUS KRISTUS. Analisis Alkitabiah Wahyu 6:12-17 Lalu aku, Yohanes Kekasih yang sedang berada di Pulau Patmos berkat bimbingan Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran serta juga Roh Nubuat, melihat, ketika Anak Domba yaitu Yesus Kristus yang sudah mati di Golgota itu membuka meterai yang keenam yang menggambarkan Kisah Kasih Sang Pencipta alam semesta terhadap umat manusia yang sangat besar dosanya di SIKON—situasi dan kondisi menjelang berlangsungnya Hari Penghakiman atau Hari Grafirat yang dilakukan oleh Imam Besar Agung di kaabah Surgawi, SIKON di planet bumi ini digambarkan melalui gambaran kegemparan dunia yang dalam meterai itu terlihat sebagai berikut, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia diguncang angin yang kencang. Langit pun menyusut bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulaupulau dari tempatnya. Raja-raja di bumi dan pembesarpembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah Warta Advent On-line (WAO) kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." SEBAB SUDAH TIBA HARI BESAR MURKA MEREKA DAN SIAPA YANG DAPAT BERTAHAN? Untuk memberi jawaban komprihensif terhadap pertanyaan itu, Yesus Kristus menyatakan dua pertunjukan yang ditulis di Wahyu 7 dan 14 sebagai berikut: Episode Wahyu 7:1-17 Setelah itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. SIKON ini menunjukkan bahwa pekerjaan penghakiman atau proses evaluasi akhir itu adalah universal di seluruh dunia. Lalu aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Malaikat atau pembawa berita Sang Pencipta itu datang membawa TERANG KEBENARAN YESUS KRISTUS. Ia membawa meterai Allah yang hidup; Pembawa Berita ini memiliki BUDAYA HIDUP KASIH SAYANG sebagai WUJUD DARI SIFAT DAN TABIAT YHWH dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, "Janganlah merusak bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: Seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Seratus empat puluh empat ribu ini bukan bilangan kuantitas melainkan bilangan kualitas yaitu PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG (PANSUS MATANG). Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu. Nama-nama dua belas suku ketutunan Israel ini bukanlah berdasarkan biologis namun berdasarkan soteriologis atau ilmu keselamatan. Dengan kata lain, nama-nama ini adalah nama tabiat. Setelah itu [karena penasaran mendengar jumlah yang hanya kecil itu, kemudian] AKU MELIHAT: SESUNGGUHNYA, SUATU KUMPULAN BESAR ORANG BANYAK YANG TIDAK DAPAT DIHITUNG JUMLAHNYA, DARI SEGALA BANGSA DAN SUKU DAN UMAT DAN BAHASA, BERDIRI DI HADAPAN TAKHTA DAN DI HADAPAN ANAK DOMBA, MEMAKAI JUBAH PUTIH DAN MEMEGANG DAUNDAUN PALEM DI TANGAN MEREKA. Bagaimanakah kualitas PANSUS MATANG INI? Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan ada pada Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" Semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka sujud di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata, "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selamalamanya! Amin!" Lalu salah seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Aku berkata kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak 4 Mei 2007 10 Domba. Karena itu, mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." Dengan makna yang sama namun melalui ilustrasi yang lain PANSUS MATANG INI digambarkan di Wahyu 14 sebagai berikut: Episode Wahyu 14:1-20 Lalu aku melihat: Sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Meterai Allah yang hidup adalah Nama Allah alias Sifat dan Tabiat-Nya yang PENUH KASIH SAYANG. Aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Suara yang kudengar itu seperti bunyi pemainpemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru yaitu nyanyian pengalaman di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. PANSUS MATANG INI adalah umat Allah zaman akhir yang selalu setia kepada Sang Pencipta yang misinya adalah sebagai berikut: Lalu aku melihat seorang malaikat lain terbang tinggi di langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang tinggal di bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan umat, dan ia berseru dengan suara nyaring, "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." YANG MENGANDALKAN SANG PENCIPTA AKAN SELAMAT DAN SUKSES. INILAH BUDAYA HIDUP SURGAWI YANG SEJATI DAN ABADI. Seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata, "Sudah runtuh, sudah runtuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." YANG MENGANDALKAN DIRI PASTI GAGAL. INILAH BUDAYA HIDUP DUNIAWI ALIAS SUASANA NERAKA. Seorang malaikat yang lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring, "(A) Jikalau seseorang menyembah binatang dan patungnya itu (Wahyu 12-13–antikristus), dan (B) Warta Advent On-line (WAO) menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya (sifat antikristus), (C) maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. (C) Asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu (A) mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan (B) siapa saja yang telah menerima tanda namanya." Disiplin Allah Yang Mahakasih terhadap umat manusia yang tidak percaya kepada Sang Pencipta berfokus pada penderitaan batin—Hosea 7:6 menegaskan: Batin mereka seperti dapur perapian; hati mereka menyala-nyala. Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah berdasarkan imannya kepada Yesus. Kemudian aku mendengar suara dari surga berkata, "Tuliskan: Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Hasil Penghakiman atau Evaluasi akhir hidup umat manusia terdiri atas dua bagian, yaitu (A) Lalu aku melihat: Sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak." Lalu Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Kemudian seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di surga; juga padanya ada sebilah sabit tajam. INI ADALAH PENUAIAN GANDUM ALIAS UMAT SANG PENCIPTA YANG MENANG. (B) Seorang malaikat yang lain lagi datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam gilingan besar, yaitu murka Allah. Buah-buah anggur itu digiling di luar kota dan dari gilingan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil. INI ADALAH PENUAIAN LALANG ALIAS UMAT SATAN YANG KALAH. b e r s a m b u n g ---------------------- 4 Mei 2007 -Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Kontributor Khusus WAO 11 ARTIKEL ROHANI-PENGEMBANGAN DIRI Manajemen Yang Melayani Sebuah Tinjauan Konsep Manajemen Melalui Pendekatan Alkitabiah OLEH DR. NICO J.J. KOROH, MBA BAB 10 - Bagian II Manajemen Yang Melayani Dalam Abad XXI Perubahan Nilai-Nilai Kehidupan Manusia Kebangunan rohani di dalam berbagai aliran agama, sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya, kelihatannya tidak dapat membendung perubahan nilai-nilai kehidupan manusia. Senada dengan itu, Fukuyama mengatakan, “Though the religion and culture can impede modernization, Dr Fukuyama sees no reason to suppose that the Islamic and other civilizations will not in time adopt their own versions of liberal democracy.”The basic structure of world politics continues to be the juggernaut of modernization as pioneerd by the West”(The New York Times April 2,2002) Tantangan di abad XXI menurut Khotari adalah munculnya berbagai persoalan yang kritis dalam segala bidang, yang telah mempengaruhi struktur kelembagaan, perilaku manusia, dan respons kejiwaan mereka. Dewasa ini, telah tersebar secara luas perasaan tidak menentu dan Warta Advent On-line (WAO) perasaan tidak aman pada seluruh tingkat, yang nampaknya telah membayangi kesadaran akan keyakinan dan kepastian tentang teori mengenai perkembangan, tentang masa depan atau prospek perdamaian, tentang kelanjutan dari gerak maju kehidupan manusia, dan tentang dasar kesatuan kemasyarakatan (O‘Sullivan 1999:32) Di pihak lain Toffler pun mengemukakan bahwa krisis akan melanda seluruh kehidupan manusia yang sedang mengalami transisi dengan berubahnya berbagai nilai-nilai kemasyarakatan, bahkan berbagai jenis konsultasi pun tidak akan memadai untuk menangani berbagai jenis persoalan kemasyarakatan. Munculnya berbagai jenis 4 Mei 2007 12 penemuan baru akan dihadapkan kepada setiap orang secara keseluruhan, dalam berbagai krisis pribadi di masa mendatang. Dan bilamana masyarakat berlomba menuju berbagai keragaman, berbagai persoalan pun akan muncul. Nilai-nilai kemasyarakatan di abad XXI sudah menunjukkan perubahan-perubahan yang fundamental. Sebagai contoh saja, di saat penulis menyelesaikan tulisan ini, Parlemen Negeri Belanda telah menyetujui dan menerima “euthanasia” (mercy killing), yakni suatu keadaan bilamana seorang menderita penyakit atau kelainan fisik dan penderitanya sudah berada dalam keadaan sekarat, kemudian secara medis tidak dapat lagi disembuhkan, bilamana diizinkan oleh keluarga atau atas permintaan yang bersangkutan, maka dokter boleh mengakhiri hidupnya tanpa merasakan kesakitan. Walaupun usaha untuk melegalisasi tindakan tersebut sudah dilakukan di Inggris sejak tahun 1935, baru di abad XXI Negeri Belanda menjadi pelopornya. Padahal sejak agama Kristen berkembang dalam dunia ini, masyarakat telah menerima bahwa bukanlah hak seorang dokter untuk mengakhiri kehidupan seseorang walaupun ia sedang sakit dan sekarat . Ternyata nilai agama yang selama ini bersifat sangat mendasar pun dapat berubah sesuai dengan persepsi masyarakat yang berkembang pada suatu zaman. Contoh yang lain adalah masyarakat di berbagai negara modern seperti Eropa dan Amerika umumnya telah menerima kehidupan gay dan lesbian sebagai suatu kehidupan yang normal, bahkan di beberapa negara, pernikahan antar gay dan pernikahan antar lesbian telah dilegalisasi. Padahal sejak zaman dahulu, masalah ini adalah tabu, apalagi dari sudut pandang agama. Demikian pula dengan masalah cloning (cloning adalah suatu hasil produksi dari suatu kelompok sel yang identik secara genetik, atau organisme, kesemuanya merupakan turunan dari individu yang tunggal. Anggotaanggota dari hasil cloning tersebut akan memiliki karakteristik yang benar-benar sama, terkecuali apabila dalam perkembangannya, terjadi suatu mutasi yang disebabkan oleh keadaan lingkungan sehingga terjadi variasi atau beberapa variasi), di mana dalam berbagai pandangan dan pendapat umum, semakin nyata kecenderungan manusia untuk menerima konsep cloning ini agar diterapkan pada manusia. Sebagaimana kita ketahui, beberapa waktu yang lalu di tahun 1996, dunia dikagetkan dengan suatu terobosan ilmu pengetahuan dengan berhasilnya manusia mengadakan cloning pada binatang, melalui domba, kemudian muncullah domba hasil cloning yang terkenal, dengan nama Dolly. Sesudah itu para ilmuwan berhasil mengadakan cloning terhadap binatang-binatang seperti sapi, babi, tikus. Walaupun cloning manusia masih diperdebatkan, seperti di Amerika serikat misalnya melalui suatu jajak pendapat ternyata dari responden sebanyak 1000 orang, 92 Warta Advent On-line (WAO) % tidak menyetujui usaha untuk mengadakan cloning pada manusia, bahkan pada binatang peliharaan saja 86% tidak menyetujui. Walaupun demikian, sebagaimana halnya dengan masalah euthanasia, gay dan lesbian, nilai dan pandangan hidup manusia akan cepat berubah, dan nilai-nilai kemanusiaan dan agama pun, cenderung berubah untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang tumbuh di dalam masyarakat. Sehingga penulis pun tidak dapat membayangkan bagaimana suatu waktu nanti bilamana cloning manusia akhirnya diterima sebagai nilai-nilai kemanusiaan dan agama yang begitu cepat mengalami perubahan. Dan hal ini, jelas sudah dibayangkan oleh Rasul Paulus dalam 2 Tim. 3:1-5. Prinsip-prinsip manajemen pun pasti akan mengalami perubahan, sebab manajemen itu sendiri bukanlah ilmu yang memiliki standar baku. Justru ilmu manajemen itu lebih merupakan ilmu yang bersifat aksiologis, yang berarti salah satu teori yang menghadirkan nilai-nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Yang menjadi pertanyaan adalah, “Apakah nilai-nilai manajemen yang melayani secara Alkitabiah harus disesuaikan dengan nilai-nilai masyarakat yang terus menerus berubah?” Bobot manajemen di zaman hipermodern sekarang ini bukan lagi sekedar how to manage people, tetapi Drucker menambahkan di dalam bukunya Management Challenges for the 21st Century bahwa: The task is to lead people. And the goal is to make productive the specific strengths and knowledge of each individual (Drucker 1999:22) Jadi, yang paling utama dalam mencapai tujuan manajemen adalah dengan menuntun orang-orang dalam bekerja untuk mencapai tujuan, dan membuat produktivitas menjadi kekuatan yang spesifik, dan pengetahuan dari masingmasing individu. Di dalam menuntun seseorang agar dapat mencapai kinerja tinggi dalam mencapai tujuan manajemen, akan tercakup bukan saja nilai-nilai kemampuan teknologi, tetapi keseluruhan nilai-nilai yang ada dalam dirinya dalam mengembangkan dan mengendalikan kemampuannya. Nilainilai yang dimaksud adalah nilai-nilai yang diterima seseorang mulai dari keberadaanya di dalam kandungan ibunda, hingga ia menjadi dewasa. Proses itu bertumbuh secara dinamis melalui nilai-nilai yang diterimanya dalam pendidikan formal, pendidikan non-formal, pendidikan keluarga, dan pendidikan agama, sehingga ia menjadi manusia yang seutuhnya. Sebagai manusia seutuhnya, ia dapat memberikan respons kepada berbagai stimulus yang ada di sekitarnya secara non-aktif, aktif, atau proaktif. Dengan demikian seseorang akan bertindak baik di dalam pikiran atau di dalam perbuatan, sesuai dengan nilainilai yang ada dalam dirinya. Manajemen yang melayani adalah manajemen yang menerapkan prinsip-prinsip Alkitabiah dalam kehidupan manajerial manusia, dalam bentuk falsafah manajemen dan nilai nilai moral manajemen. bersambung 4 Mei 2007 DR. NICO J.J. KOROH, MBA Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta 13 TERJEMAHAN BIBLE COMMENTARY & ROH NUBUAT Diterjemahkan Bebas Oleh Pdt. Joppy M. Wauran, M Div (Kata-kata yang Ditafsir Telah Disesuaikan dengan Terjemahan LAI) Ibrani 11:24, 25 24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, 25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. 24. Karena Iman. Lihat ayat 1 dan 3. Musa. Catatan peristiwa-pristiwa yang disebutkan di ayat 24-29 lihat Keluaran 2:1125;12:18-36; 14:10-31. Menolak. Musa telah menolak penghormatan, pangkat, dan kekuasaan yang tersedia pada saat itu oleh karena kepercayaannya yang sepenuhnya akan masa mendatang yang Allah telah tunjukkan kepada Musa dan bangsanya. Untuk semua yang kelihatan tidak ada yang lebih sia-sia dari pada mengharapkan kepada sesuatu yang belum nampak sebab orang-orang Ibrani berada di dalam perbudakan yang hina kepada negara yang paling kuat di dunia. Hanyalah iman kepada janji-janji Allah yang telah menuntun Musa untuk menolak takhta/raja Mesir. Anak Puteri Firaun. Lihat Keluaran 2:5,15; cf. Vol. I, p. 192. 25. Karena ia lebih suka. Pilihannya adalah memilih antara takhta dari kerajaan yang terbesar di dunia dan memilih yang berhubungan dengan suatu bangsa dari budak-budak. Menderita sengsara. Walaupun sebagai seorang pemimpin dari orang-orang Ibrani, Ia harus ”sengsara.” Orang-orang Ibrani adalah berwatak keras, pemberontak, dan selalu bersungut-sungut yang tidak dapat diperbaiki. Dari berbagai pandangan dan pemikiran, ketetapan yang Musa telah pilih hanya sedikit/sepele dibandingkan dengan cara yang ditawarkan oleh kuasa dunia dan kemasyhurannya. Kesenangan dari dosa. Musa boleh beralasan bahwa sebagai raja Mesir, Ia menjadi posisi yang ideal/cocok untuk membebaskan bangsanya. Tetapi sebagai raja Mesir adalah juga sebagai seorang imam yang di dalamnya adalah sistim agama kepada penyembahan berhala. Selanjutnya. Ia selalu menghadapi kepada pengaruh-pengaruh yang menyimpang di dalam tata cara kehidupan sehari-hari. Lihat Keluaran 2:11. TERJEMAHAN TULISAN ROH NUBUAT Ellen G. White, Education, hal. 62 Dari keluarga yang sederhana di Goshen adalah anak dari Jochebed berpindah ke istana Firaun dan kepada putri Mesir menjadi anak yang dikasihi dan dicintai. Melalui pendidikan Warta Advent On-line (WAO) di Mesir, Musa menerima pendidikan yang terbaik di bidang militer dan perdata. Kepribadian yang sangat menarik, tampan, pikiran yang sudah diolah, dan sebagai putra raja, dan terkenal sebagai pemimpin militer, Musa menjadi kebanggaan negara Mesir. Raja Mesir juga adalah anggota dari keimaman dan Musa walaupun menolak untuk berpartisipasi di dalam penyembahan orang kafir, ia telah diperkenalkan kepada semua rahasia agama Mesir. Mesir pada saat itu adalah tetap negara yang paling berkuasa dan sangat tinggi peradabannya. Musa sebagai calon untuk berkuasa sungguh diwarisi dengan penghormatan yang paling tinggi yang ditawarkan oleh dunia. Tetapi Musa memilih pilihan yang lebih mulia. Sebagai penghormatan kepada Allah dan kelepasan umat-Nya yang tertindas, Musa meninggalkan/mengorbankan penghormatan-penghormatan di Mesir. Kemudian, di dalam suasana yang istimewa, Allah mengambil alih untuk melatih Musa {Ed 62.1}. Musa belum disiapkan untuk pekerjaan seumur hidup. Ia harus belajar dalam suatu pelajaran yang bergantung kepada kuasa Ilahi. Ia salah mengira akan maksud-maksud Allah. Hal itu adalah keinginannya untuk membebaskan orang-orang Israel melalui kekuatan tangannya. Dengan melakukan dengan cara ini, ia menanggung semua resiko dan gagal. Di dalam kekalahan dan kekecewaan, ia menjadi buronan dan dibuang di tanah asing. {Ed 62.2} Di daerah Midian, Musa tinggal 40 tahun sebagai penjaga domba. Kelihatan ia diasingkan selama-lamanya dari misi hidupnya tetapi ia menerima disiplin yang berguna bagi hidupnya untuk dipakai nanti. Kebijaksanaan untuk memerintah kepada orang-orang yang acuh tak acuh dan orang-orang yang tidak ada disiplin satu-satunya jalan yang dapat dicapai adalah melalui penguasaan/pengendalian diri. Di dalam penjagaan domba dan anak-anak domba yang lemah, ia harus memperoleh pengalaman yang membuat dia menjadi setia dan menjadi gembala yang panjang sabar terhadap bangsa Israel. Dengan demikian ia akan menjadi seorang yang mewakili Tuhan, ia harus belajar dari Tuhan. {62.3} 4 Mei 2007 -Pdt. Joppy M. Wauran, M Div Kontributor Khusus WAO, USA 14 A R T I K E L R O H A N I Berhala Modern Oleh Pdt. E. Gultom Bab 4 - Bagian IV 3. BERHALA BEBAS DARI TANGGUNG JAWAB Adalah merupakan kesukaan dan keinginan orang untuk memperoleh ”kebebasan” dari tugas dan tanggung jawabnya. Ini merupakan satu bentuk berhala yang sering tidak kita sadari bercokol dalam diri kita. Kristus telah memberikan perintah untuk: pergi! Beritakan kabar selamat ke seluruh pelosok dunia kepada kaum suku dan bangsa. (Markus 16:15) Kita dipanggil menjadi umat pilihan, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah supaya: kita memberitakan perbuatan besar dari Dia yang memanggil kita dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib.” (1Petrus 2:9) Kata ”kita” dalam ayat di atas ini adalah semua orang, semua umat, semua yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya pribadi tidak ada terkecuali, harus pergi untuk memberitakan kabar keselamatan itu. Baik para pekerja yang digaji atau pun anggota yang tidak digaji, pedagang atau Warta Advent On-line (WAO) pegawai di perusahaan, di pemerintahan, dokter, guru, tehnisi, atau apa saja pun, dia harus keluar dan pergi memberitakan kepada orang di sekitarnya. “Semua orang yang sudah lahir di dalam kerajaan Allah harus menjadi ”penginjil.”46) Kerinduan dan semangat untuk menginjil merupakan satu bukti dari pertobatan yang benar dari seseorang, benarlah bahwa ia sudah lahir di dalam kerajaan Allah. Banyak orang mengaku dan merasa sudah bertobat akan tetapi tidak mempunyai beban untuk menyelamatkan orang lain. Mungkin benar orang itu sudah bertobat namun belum benar-benar bertobat. Mungkin dia sudah mengalami pertobatan dalam kapasitas setengah bertobat, 75%, 80%, dan seterusnya, akan tetapi belum 100% bertobat (bertobat dengan sesungguhnya). Dapatkah kita disebut bertobat dalam keadaan seperti itu? 4 Mei 2007 15 Roh Nubuat berkata: “Banyak orang tidak merasa beban bagi keselamatan orang lain hingga mereka bertobat dengan sesungguhnya.” 47) Menjadi pertanyaan penting untuk kita jawab masing-masing: Apakah saya ini sudah bertobat dengan sesungguhnya, atau setengah bertobat (sehingga menjadi suam) atau hampir bertobat? Bagaimana ukuran keinginan atau kerinduan dan semangat kita dalam memikirkan keselamatan orang lain? Berapa banyak kita melibatkan diri dalam setiap momen dan kesempatan dalam penginjilan atau ceramah dan Kebaktian Kebangunan Rohani atau usaha penginjilan lainnya? Melibatkan diri dalam usaha penginjilan merupakan satu fakta bahwa mereka sudah bertobat dengan sesungguhnya. Penginjilan itu perlu kita lakukan adalah demi kepentingan diri kita sendiri supaya kita dapat berubah dalam tabiat menjadi seperti tabiat Yesus Kristus. Karena Allah dapat menjangkau tujuan-Nya dalam menyelamatkan orang berdosa tanpa bantuan kita. Tetapi agar kita bisa mengembangkan tabiat seperti Yesus, kita harus mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya, kesukaan oleh melihat jiwa yang ditebus oleh pengorbanan-Nya.” 48) Melibatkan diri dalam penginjilan adalah satu kesempatan di mana Tuhan memberi kuasa kepada kita sehingga kita merasakan dan mengalami jamahan Roh Kudus sehingga kita memiliki pikiran dan tabiat seperti Yesus. Apakah kita masih mempunyai perasaan, menjadi umat pilihan Allah akan tetapi tidak mempunyai tanggung jawab dalam mengabarkan Injil keselamatan itu? Apakah kita dapat merasa tidak berdosa, sementara tidak terlibat dalam kegiatan membagikan iman percaya kita kepada sesama? Apakah kita dapat merasa aman masuk surga tanpa ada pengorbanan demi keselamatan jiwa dan kemajuan pekerjaan Tuhan, meluaskan kerajaan Allah dan mengabarkan Injil ke seluruh dunia? Perasaan tidak peduli akan keselamatan orang lain adalah satu bentuk ”Berhala Bebas dari Tanggung Jawab” (Freedom from Responsibility as an Idol). Berulang-ulang telah diberitahukan bahwa, keberadaan gereja di atas dunia ini adalah untuk menjadi alat Tuhan untuk memberitahukan kabar keselamatan itu kepada seluruh penghuni dunia. Dan bilamana dunia sudah diamarkan akan kedatangan Juruselamat pada hari kiamat maka tibalah kesudahan itu. Untuk maksud ini, semua umat harus terlibat dan harus mempunyai beban. Yesus Kristus telah memberikan teladan bagi kita dengan “metode” yang paling sempurna bagaimana cara memenangkan jiwa bagi Dia. “Hanya dengan cara Kristus sajalah yang dapat memberi kesuksesan yang benar di dalam menjangkau jiwa-jiwa. Juruselamat berbaur dengan sesama sebagai seorang yang menginginkan yang baik bagi mereka. Ia menunjukkan simpati bagi mereka, Ia memberikan kebutuhan mereka, dan memenangkan keyakinan mereka. Kemudian Ia mengundang mereka untuk mengikuti-Nya.” 49) Setiap umat harus berbaur dengan masyarakat sekitar. Kepada tetangga, siapa pun mereka, kita harus tunjukkan kerinduan kita untuk bersahabat dengan mereka. Kita menunjukkan bahwa kita ingin memberikan sesuatu yang baik untuk kesejahteraan hidup mereka. Kehadiran kita di tengah-tengah Warta Advent On-line (WAO) mereka harus menjadi berkat bagi mereka, bukan jadi penghalang atau menimbulkan kesulitan bagi mereka dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, aman dan tenteram. Pertanyaannya adalah: Bagaimana saya, kami atau Jemaat kami dapat menjadi berkat bagi mereka yang ada di sekitar kami? Yesus menghidupkan satu kehidupan yang “ingin bersahabat” dengan siapa pun juga. Ia berbaur, Ia membuat diri-Nya menjadi serupa dengan mereka yang akan dimenangkan. Ia menghancurkan tembok pemisah, dan Ia mengulurkan tangan lebih dulu untuk memupuk persahabatan dengan orang yang kita menangkan dalam Dia. Kemudian Ia memikirkan apa yang bisa dibuat demi kebaikan, kesejahteraan dan kenyamanan mereka itu. Karena jiwa yang mahal bagi Tuhan itu hanya dapat dimenangkan di dalam kasih, kasih yang aneh bagi dunia, kasih Ilahi yaitu kasih yang diberikan justru kepada orang yang tidak layak dikasihi. Inilah pekerjaan kasih Agape, tidak mementingkan diri, tidak menonjolkan diri, tetapi mencari akal bagaimana agar dapat masuk di hati orang yang ada di sekitar kita. Kita, baik secara perseorangan atau secara keluarga atau secara kantor, lembaga (Perguruan Tinggi, Rumah Sakit, Percetakan dan yang lain) harus meningkatkan pengertian dan perbuatan tentang perintah untuk “berbaur” ini. Kita harus menjadi berkat bagi masyarakat di sekitar kita di mana kita berada. Kehadiran kita harus menjadi satu keuntungan yang jelas bagi orang yang ada di sekitar kita bukan mendatangkan kesulitan atau mengurangi kesejahteraan hidup atau menjadi gangguan keamanan dan kedamaian mereka itu. Pertanyaan sekarang adalah, apakah kita sudah sediakan alat, sarana atau budget secara pribadi ataupun lembaga bagi kepentingan pembangunan jembatan persahabatan dengan sekitar atau seseorang yang kita mau beritakan kasih Juruselamat yang segera datang menghakimi semua manusia? Perlu diwaspadai bagi mereka yang bekerja di lembaga Tuhan, di sekolah, di perguruan tinggi, di rumah sakit ataupun percetakan dan yang lain. Mereka memang bekerja dalam lembaga yang bertujuan untuk meluaskan pekerjaan Tuhan. Akan tetapi jangan ada orang berpikir bahwa ia sudah menginjil hanya kalau sudah bekerja 8-10 jam di lembaga dan tidak ada usaha pribadi untuk berbaur dengan orang, dengan kontak pribadi dan memberikan kasih sayang dan pergaulan yang hangat sambil memberitakan tentang Juruselamat. Beritakan kabar selamat itu, baik pada waktu yang tepat atau kurang tepat. Artinya kapan saja dan di mana saja harus ambil kesempatan. Setiap orang harus mengambil waktu dan mengikuti metode Yesus sebagai teladan yang paling sempurna dalam segala hal; berbaur dan bersahabat satu cara untuk mengikuti teladan Yesus Kristus dan kemudian beritakan kabar selamat itu. Mungkin kita merasa tidak mampu untuk mengajarkan hal keselamatan itu, dalam keadaan seperti itu Anda bisa meminjamkan buku, majalah yang berisi akan Firman Tuhan, hingga tiba waktunya Anda dapat minta pertolongan dari seorang yang sanggup memberikan pelajaran Alkitab secara teratur. Rasul Paulus menandaskan pernyataan kepada masing-masing kita: “Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia, Bagaimana mereka mendengar tentang Dia jika tidak ada yang memberitakan- 4 Mei 2007 16 Nya”. (Roma 10:14) Kita dapat memberitakan tentang Dia kepada setiap orang bilamana sudah kita bangun jembatan persahabatan. Dan persahabatan ini hanya dapat terjadi bilamana kita mau berbaur dengan mereka seperti apa yang Kristus sudah lakukan. Lebih lanjut Rasul Paulus menuliskan dalam1 Korintus 8:19, 20-22, “Bagi orang Yahudi aku menjadi seperti Yahudi…… Bagi orang lemah saya menjadi seperti orang lemah….” Apakah setiap pengikut Kristus sudah mempunyai cita-cita dan keinginan mencari seorang sahabat yang ia akan beritakan tentang kasih Kristus dan keselamatan yang ditawarkan kepada seisi dunia ini? Sudahkah kita pengikut Kristus mau persiapkan hati, waktu bahkan sarana, atau dana yang kita mau korbankan demi kebaikan seseorang yang kita mau jalin ikatan persahabatan demi tugas penyampaian kabar keselamatan yang kekal itu? Kita menyediakan dana besar untuk KKR tetapi kita lupa menyediakan dana pribadi untuk menjalin persahabatan agar kita dapat berbaur dengan sehat dan menyenangkan bagi mereka yang belum kenal kasih Kristus. Bilamana dana pribadi itu sudah kosong karena sudah digunakan maka Tuhan akan segera mengisinya lagi dan makin besar untuk penggunaan selanjutnya, demikian Firman Tuhan. Berilah maka kamu akan menerima. Banyak memberi akan banyak menerima. Sedikit memberi akan sedikit menerima. Berhenti memberi maka akan berhenti menerima. Perintah itu tegas berkata: “Pergilah, cari sahabat untuk dinyatakan kasih Kristus.” Beritahukan akan kedatangan-Nya yang sudah dekat. Dan ini adalah satu salib yang membutuhkan pengorbanan secara pribadi demi cinta kita terhadap Juruselamat dan cinta kita terhadap jiwa yang belum mengenal akan kebenaran. Dalam menciptakan iklim yang bernuansa evangelisasi dalam jemaat maka mereka yang dipilih menjadi ketua dan pemimpin di dalam jemaat dituntut untuk menjadikan dirinya teladan bagi semua anggota dalam semangat menginjil dan memenangkan jiwa bagi Kristus. Sudah waktunya sekarang ini para pemimpin dipilih bukan karena ada uang dan kedudukan dalam masyarakat, akan tetapi mereka dipilih karena mempunyai dedikasi yang tinggi, roh pengorbanan yang jelas bagi Juruselamat, serta kehidupan yang saleh. Kita akan segera melihat bahwa yang menyelesaikan pekerjaan Tuhan di dunia ini bukan karena adanya uang dan segala fasilitas modern, akan tetapi hanya karena kuasa Roh Kudus yang bekerja dengan pernyataan kuasa Ilahi, sama seperti pada perkembangan gereja yang mula-mula pada zaman rasul-rasul dahulu. Akan tetapi mereka yang merasa ”tidak menjadi masalah” kalau tidak terlibat dalam penginjilan pribadi akan binasa dengan berhala ”bebas dari tanggung jawab” yang diberikan oleh Tuhan bagi setiap orang. b e r s a m b u n g Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari Sumber http://www.wartaadvent.org JUMAT 4-May LOKASI SABAT 5-May-2007 Day Length 2007 TERBENAM Sabang 18:45 Medan 18:29 Pematangsiantar 18:27 Pekanbaru 18:15 Padang 18:17 Jambi 18:04 Palembang 17:57 Bndr. Lampung 17:53 Anyer-Carita 17:49 Jakarta 17:46 Puncak 17:44 U N A I 17:42 Bandung 17:41 Cirebon 17:38 Cilacap 17:35 Semarang 17:30 Solo 17:28 Surabaya 17:21 Jember 17:16 Denpasar 18:09 Mataram 18:06 Ende 17:43 Kupang 17:34 Pontianak 17:43 Pangkalan Bun 17:30 Palangkaraya 17:22 Banjarmasin 18:18 Balikpapan 18:11 Tarakan 18:13 Makassar 17:56 Kendari 17:45 Palu 17:59 Gorontalo 17:48 Manado 17:42 UNKLAB 17:41 Ternate 18:31 Ambon 18:23 Sorong 18:14 Tembagapura 17:47 Biak 17:54 Jayapura 17:34 Merauke 17:28 Kuala Lumpur 19:17 Singapore 19:06 Manila 18:13 A I I A S 18:13 Andrews Univ.* 19:47 GC* 19:03 Loma Linda* 18:35 Seattle* 19:25 Delft* 20:11 Edison, NJ* 18:56 MATAHARI BEREM TERTERBIT -BANG BENAM 6:25 12:35 18:45 6:14 12:22 18:29 6:13 12:20 18:27 6:06 12:11 18:15 6:12 12:15 18:17 6:00 12:02 18:03 5:57 11:57 17:57 5:58 11:55 17:52 5:57 11:53 17:49 5:53 11:49 17:45 5:52 11:48 17:44 5:50 11:46 17:42 5:50 11:46 17:41 5:46 11:42 17:38 5:46 11:40 17:35 5:39 11:35 17:30 5:38 11:33 17:28 5:30 11:25 17:20 5:27 11:21 17:15 6:22 12:15 18:09 6:18 12:12 18:05 5:56 11:50 17:43 5:50 11:42 17:34 5:36 11:39 17:42 5:29 11:30 17:30 5:20 11:21 17:21 6:18 12:18 18:18 6:07 12:09 18:11 5:59 12:06 18:13 6:01 11:59 17:56 5:47 11:46 17:45 5:54 11:57 17:59 5:40 11:44 17:48 5:32 11:37 17:42 5:31 11:36 17:41 6:22 12:27 18:31 6:24 12:24 18:23 6:09 12:11 18:14 5:50 11:48 17:47 5:50 11:52 17:54 5:33 11:33 17:34 5:41 11:35 17:28 7:02 13:09 19:17 6:56 13:01 19:06 5:32 11:52 18:13 5:32 11:52 18:13 5:36 12:42 19:48 5:05 12:04 19:04 4:56 11:45 18:35 4:46 12:05 19:26 5:06 12:39 20:13 4:52 11:54 18:57 12:20 12:15 12:13 12:08 12:04 12:03 12:00 11:54 11:52 11:52 11:51 11:51 11:50 11:51 11:48 11:50 11:49 11:50 11:47 11:46 11:46 11:46 11:43 12:06 12:00 12:01 11:59 12:04 12:14 11:54 11:57 12:04 12:08 12:10 12:10 12:08 11:58 12:04 11:56 12:04 12:01 11:47 12:14 12:09 12:41 12:40 14:11 13:58 13:39 14:40 15:07 14:04 PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kotakota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan -Pdt. E. Gultom Chief Editor Indonesia Publishing House (IPH) Warta Advent On-line (WAO) 4 Mei 2007 17 BERITA ADVENT SEJAGAT CHRIAMBAS [South Plainfield, New Jersey] Sebuah kelompok nyanyi yang menamakan dirinya “Chriambas” (Christ Ambassador) dari Philadelphia, Pennsylvania pada Sabat (28/4) tampil memukau di First Indonesian SDA Church (FISDAC), South Plainfield, New Jersey. Ini merupakan kunjungan mereka yang pertama ke FISDAC bertepatan dengan acara hari tamu. Ke-delapan anggota Chriambas memiliki suara yang khas dengan lagu-lagu mereka yang mengangkat hati hadirin lebih dekat kepada Tuhan baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Afrika. Di antara lagu-lagu mereka terdapat kombinasi irama musik modern dan tradisional. Lima lagu dipersembahkan Chriambas melalui konser mini yang mengambil waktu di sela acara Sekolah Sabat dan Kebaktian, kemudian dua buah lagu pilihan menjelang Khotbah. Pdt. Carl I. Hinds dari Allegheny East Conference (AEC) kini bertugas di Philadelphia, Pennsylvania berinisiatif untuk mendatangkan kelompok nyanyi tersebut. Ditemani sang isteri, Pdt. Hinds menjadi tamu istimewa pada Sabat itu sekaligus pembicara dalam acara khotbah. Dia memilih topik khotbahnya “God Knows Your Need – Trust Him” di mana Mrs. Hinds telah membawakan cerita buat anakanak. Yang berkesan bagi Pdt. Hinds yaitu ketika dia memimpin acara penyerahan bayi Ryan Andrew Putera Kohdong anak dari pasangan Grant Kohdong dan Marsha Kumolontang. Ryan adalah cucu dari almarhum Pdt. Johnnie Kohdong, mantan Gembala dan Warta Advent On-line (WAO) memukau F I S D A C Pelopor berdirinya FISDAC. Almarhum Pdt. Kohdong merupakan teman sejawat Pdt. Hinds di bawah naungan AEC. Sebelumnya Ibu dari Ryan, Marsha KohdongKumolontang telah mempersembahkan sebuah lagu pujian berupa ungkapan syukur pada Tuhan. Seusai acara kebaktian dilanjutkan dengan jamuan makan bersama di mana terlihat banyak tamu-tamu yang hadir baik dari kalangan Advent maupun nonAdvent. Menyesal acara baptisan yang sedianya akan berlangsung, menurut Pdt. Hinds ditunda untuk waktu mendatang. Pdt. Hinds yang merangkap selaku acting Gembala FISDAC pada petang harinya telah memimpin rapat majelis 4 Mei 2007 di mana salah satu agenda penting yang dibahas ialah rencana akan diumumkannya Gembala FISDAC yang baru dalam waktu dekat oleh AEC. Tidak heran anggota FISDAC kini sedang bertanyatanya, siapakah yang bakal menjadi Gembala mereka yang telah lama dinantinantikan. -Frederik J. Wantah Dewan Redaksi WAO, New Jersey 18