i2. 1 Warta Advent On-line (WAO) 8 Juni 2007 1 Salam sejahtera, Dengan rasa syukur kepada Tuhan kami sajikan ke hadapan Anda WAO edisi 8 Juni 2007 untuk dapat menjadi penambah hangatnya suasana hari Sabat dengan bacaan yang kiranya dapat menjadi salah satu “supplemen” rohani untuk bekal kita sementara menantikan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat itu. “Becoming A Strong Woman” adalah judul renungan kali ini yang ditulis oleh Sdr. Janette Sepang, yang mengingatkan kita khususnya para wanita, sering wanita dikategorikan kepada makhluk yang lemah, namun Tuhan memberikan kepada setiap umat-Nya pilihan baik pria maupun wanita. Hanya dengan mempunyai Iman yang sangat kuat, dan mempunyai keberanian untuk berusaha maka kaum wanita adalah makhluk ciptaan-Nya yang sempurna. Kita harus percaya! Editorial edisi ini menilik apa yang sedang dan apa yang menjadi prioritas yang perlu dilakukan hamba-hamba Tuhan saat ini, suatu pertanda bahwa Roh Kudus masih tetap memimpin umat-umat Allah dengan mengilhami para pemimpin di berbagai bidangnya masing-masing. Artikel lanjutan lainnya dapat anda ikuti pada edisi ini, juga berita dari Maryland, Amerika Serikat dan dari tanah air, tepatnya dari daerah Sumatera Kawasan Tengah. Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format MS_Word. Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi melalui email ke [email protected] Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin GAMBAR SAMPUL 1 Iman seorang wanita yang menyembuhkannya dan menguatkannya. RENUNGAN 4 Becoming A Strong Woman EDITORIAL 5 Mendengar, Meresapi, Melakukan DARI REDAKSI 2 Pengantar Edisi 8 Juni 2007 KOLOM TETAP 6 Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset) 13 Terjemahan SDABC KOLOM PEMBACA 3 Edisi minggu lalu ARTIKEL ROHANI 9 Sebuah Tinjauan Konsep Manajemen Melalui Pendekatan Alkitabiah – BAB 10 Bag-VI Manajemen Yang Melayani Dalam Abad ke XXI 11 Bab-4 Bag-V – Berhala Modern (lanjutan) -Tim Redaksi WAO PENDALAMAN ALKITAB 7 Perkataan Roh Nubuat – Kelompok 144.000-Umat Tebusan Manusia. Kesimpulan - PENTING! Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO. Warta Advent On-line (WAO) 8 Juni 2007 BERITA ADVENT SEJAGAT 14 Bersabat di CCSDAC Maryland 16 Perkemahan Keluarga Gereja MAHK Se-Riau Daratan, Daerah Sumatera Kawasan Tengah, Cukup Meriah 2 :: Media Penyejuk & Penjernih :: Edisi 1 Juni 2007 Penasehat Pdt. Berlin Samosir Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Dr. Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Dr. Samuel Simorangkir Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Pdt. Sweneys Tandidio Willy Wuisan Dr. Eddy Lukas Wayne Rumambi Tata Letak: Janette Sepang Samuel Pandiangan Wilhon Silitonga Webmasters: Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Lucky Mangkey Nielson Assa Tapson Manik Kontributor Khusus: Dr. Albert Hutapea Dr. Ronny Kountur Dr. Jonathan Kuntaraf Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja Max W. Langi Dr. Herbert A. Legoh Hans Mandalas Joice Manurung Edy Nurhan Pieter Ramschie Dr. Rudolf Sagala Dr. H.S.P. Silitonga Andrey Sitanggang Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Joppy Wauran Kirim berita ke: [email protected] Website: www.wartaadvent.org Berlangganan: [email protected] Warta Advent On-line (WAO) 8 Juni 2007 3 R E N U N G A N Becoming A Strong Woman Oleh Janette Sepang J ika anda sedang mengalami pergumulan dalam hidup anda, sudah barang tentu pastilah anda mengetahui bagaimana rasanya. Sebagai umat yang mempunyai iman kepada Kristus kita adalah umat yang beriman dan beragama, pada saat di mana kita selalu berbalik kepada iman kita untuk tuntunan dan harapan. Tapi terkadang harapan-harapan itu terlalu lama datang jawaban-Nya…..! ... you felt your faith slowly crushing under the pressure. Kita merasakan iman kita perlahan memecah di bawah tekanan dengan setiap doa yang tidak dijawab, setiap harapan yang memudar, setiap pergumulan yang selalu datang dalam kehidupan kita, kita merasakan keputus-asaan yang luar biasa dan hilang harapan. Bahkan kita sudah menelusuri Kitab Suci, belajar Alkitab, berdoa dan berdoa, dan setelah itu kita kembali memohon jawaban-Nya, namun semuanya seakan-akan tidak berguna….! “Saya mulai kehilangan iman…., bukan saja pada Tuhan tetapi pada diri saya sendiri, TAPI saya tidak mau putus asa….!” Secara terus menerus, kita mulai lagi melangkah untuk suatu perjalanan yang akan merubah hidup kita dan sebagai umat-umat Allah kita yakin pasti ada jalan keluar. God is so good all the time, Tuhan kita itu selalu baik setiap saat dalam hidup kita, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, “TIDAK PERNAH.” Kadang-kadang kita merasa dalam kesendirian, hampa dan kesepian, tetapi Tuhan ada di sana bersama kita setiap waktu. Sebagai seorang wanita rasa–rasanya hanya airmata teman sejati dikala menghadapi persoalan hidup. Tapi sekali lagi TUHAN SANGAT BAIK….! Pada saat di mana kita hampir putus asa dan kehilangan arah, Tuhan mengulurka tanganNya sehingga kita dapat dituntun, dibukakan mata kita untuk melihat sisi yang berbeda sebagai jawaban Tuhan. Tuhan memberikan jawaban-jawaban dari semua pergumulan kita dengan cara-Nya yang tidak kita sadari. Banyak sekali ternyata yang Tuhan Allah sudah berikan kepada kita, dan kita tidak sadari bahwa itu adalah jawaban dari-Nya. Seperti halnya Allah menunjukkan kasih dan perhatian-Nya kepada nabi Elia dengan mengutus seorang malaikat yang memberinya makan dua kali. Pada saat itu yang diutus Allah adalah “Malaikat Tuhan”, Anak Allah. Jawaban Tuhan yang lain salah satunya adalah Sahabat. Sahabat yang bisa menghibur kita di saat kita berduka maupun sedang bersuka. Sahabat yang bisa mengerti kita dan mendukung kita apapun yang kita lakukan. Sudah sepantasnya kita sangat berterima kasih kepada Tuhan, Warta Advent On-line (WAO) karena mendapatkan sahabat–sahabat yang sangat luar biasa di dalam hidup kita. Kadang–kadang kehidupan kita seakan-akan penuh dengan kata “aduuhh”. Kita mungkin berpikir bahwa kita tidak baik, buruk sekali, manusia yang kotor. Namun tidak ada manusia yang seperti demikian di mata Tuhan, manusia hanya memerlukan jamahan penyembuhan dari Tuhan. Siapapun yang dijamah oleh-Nya akan menjadi bersih, suci dan indah. Bukan main iman dari seorang wanita yang diceritakan bahwa dia bertekad kalau saja dia hanya bisa menyentuh jubah dari Tuhan Yesus dia berkeyakinan untuk bisa sembuh. Cerita ini menceritakan kepada kita bahwa adalah benar apabila kita mempunyai iman seperti perempuan ini kepada Yesus, bahkan kuburan orang mati pun bisa terbuka. Tuhan berkata pada perempuan itu “iman mu telah menyelamatkan engkau.” Yang juga penting dalam cerita perempuan ini bahwa dia tidak hanya mempunyai Iman yang sangat kuat, tapi dia juga mempunyai keberanian untuk berusaha. Dia sangat yakin bahwa Tuhan pasti akan menerimanya. Kita harus percaya! Semua orang yang memiliki iman kepada Yesus pasti punya keinginan untuk bertumbuh, menyenangkan Allah dan membuat hidup mereka berarti. Dalam Yohanes 6, Tuhan selalu berterus terang kepada pengikut palsu tentang ketidakpercayaan, kekhawatiran mereka. Namun Kristus adalah Allah dan Dia tahu segala sesuatu, Dia mengetahui hati dan pikiran semua orang, sedangkan orang percaya tidaklah demikian. Marilah kita untuk tidak mengkhawatirkan apapun dalam kehidupan kita, serahkanlah kekuatiran kita pada Tuhan dan Tuhan pasti akan menolong kita, walaupun wanita dikatakan adalah makhluk yang lemah, tapi Tuhan akan senantiasa memberikan kekuatan kepada kita. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam Doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6. -Janette Sepang Tim Redaksi WAO. Alumni dari AUP, Phillipines tsb hingga kini mengabdikan diri di Kantor Uni Indonesia Timur, Manado 8 Juni 2007 4 E D I T O R I A L Mendengar, Meresapi, Melakukan Pekan ini tepatnya tgl 4 sd 8 Juni 2007, setiap pagi hari dimulai pukul 8 tepat diadakan minggu sembahyang di lantai 5 gedung pertemuan Advent MT. Haryono. Kebaktian ini diikuti seluruh officers konfrens, daerah maupun lembaga-lembaga Masehi Advent Hari Ketujuh di lingkungan Uni Indonesia Kawasan Barat. Khusus untuk konfrens DKI Jakarta dan sekitarnya mengikutsertakan staf dan semua pendeta bersama istri ditambah dengan para penginjil sukarela (PS), sehingga setiap pagi cukup memadati ruangan yang disediakan panitia bahkan kadangkala ada yang harus berdiri sepanjang jam ibadah. Demikian antusiasnya para hamba-hamba Tuhan menghadiri pesta rohani ini dengan sajian firman Tuhan yang memang disuguhkan secara menarik dan cukup menyentuh oleh Pdt. Claude Sabo salah seorang Associate Secretary dari General Confrence. Klimaks dari keseluruhan acara diadakan upacara perjamuan kudus pada jumat pagi hanya berselang beberapa jam dari waktu ketika Yesus bersama murid-Nya melakukan hal yang sama kurang lebih 2000 tahun silam. Ada hal yang menarik dari peristiwa yang amat berharga ini, sekaligus menjadi perhatian publik khususnya dikalangan umat Advent dewasa ini. Ditopang dengan berbagai pengalaman yang bervariasi, Pdt. Claude Sabo kelahiran Belgia ini selalu berbicara penuh dengan falsafah-falsafah yang amat signifikan bagi para pemimpin bahkan seluruh pekerja di ladang Tuhan yang tersebar luas di seantero bumi ini. Hamba Tuhan yang beristrikan putri kelahiran Jogya ini sengaja mengemas materi khotbahnya secara gamblang dan to the point sehingga mudah dicerna oleh semua lapisan. Apa yang kita mau angkat dari dalamnya bukanlah memuat materi pembicaraan secara rinci, oleh karena hal itu tidak mungkin berhubung keterbatasan space. Yang mau disimpulkan melalui editorial ini ialah, apa yang disampaikan sepanjang pekan doa tersebut sungguh-sungguh merupakan kebutuhan masa kini demi kemajuan gereja. Sudah barang tentu hal ini menjadi suatu pertanda bahwa Roh Kudus masih tetap memimpin umat-umat Allah dengan mengilhami para pemimpin di berbagai bidangnya masingWarta Advent On-line (WAO) masing, ibarat istilah medis selalu memberikan obat yang tepat untuk penyakit yang sedang berjangkit. Hal yang sama juga terjadi dan kita alami disepanjang perjalanan gereja ini dari saat ke saat di tengah-tengah warna kehidupan dunia yang selalu menghimpit hingga menghadapi problema yang berbeda dari waktu ke waktu. Namun Tuhan melalui akal budi-Nya yang tidak terbatas masih tetap memperlengkapi para pemuka yang berdedikasi agar menuntun umat-Nya dengan beragam nasihat yang tepat yang dikenal sebagai “Nasihat Allah untuk Masa Kini”. Apakah itu melalui pelajaran sekolah sabat, berita mission, bahkan bacaan bacaan pekan doa selalu sarat dengan petuah dari Tuhan sesuai dengan kebutuhan zaman. Akan tetapi sering kita menjadi bertanya bilamana melihat kenyataan. Pada saat sedemikian akuratnya bimbingan Khalik Pencipta yang amat peduli pada umat-Nya bahkan menjagai sebagai biji mata-Nya, mengapa kondisi gereja ini bukan semakin tergiring ke arah yang semakin membaik? Didepan mata kita fakta sedang berbicara misalnya, kesetiaan menghadiri kebaktian seperti Rabu malam semakin memprihatinkan dari tahun ke tahun. Terlambat tiba di gereja pada hari Sabat tidak lagi menjadi beban yang memalukan, malah sudah dianggap sebagai suatu mode. Umat-umat sangat mudah tersinggung sehingga komite-komite gereja hanya sibuk membicarakan persoalan sedangkan pekerjaan penginjilan menjadi terabaikan. Sikap bermusuhan yang bergulir melalui adanya kelompok-kelompok dalam gereja menjadi soal biasa. Masih banyak lagi kondisi lain yang menimpa umat sisa ini membuat setan tertawa terbahak-bahak karena melihat pekerjaannya berhasil. Bilamana si ular tua itu memandang serpihan-serpihan gereja yang sudah terpecah belah, di situlah dia berongkang-ongkang sambil bergoyang kaki sementara Roh Kudus berdukacita. Sekiranya pembaca bingung kemudian tersentak melihat keadaan ini, ke manakah kita berlari mencari penyebabnya. 8 Juni 2007 5 Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari Sumber http://www.wartaadvent.org JUMAT 8-Jun LOKASI Jangan pernah terkesima dengan lirik lagu penyanyi kondang Ebiet. G. Ade yang mengajak pendengarnya untuk bertanya pada rumput yang bergoyang. Alasannya cukup jelas berdasarkan hasil dari suatu survey. Paling sedikit ada 2 sebab mengapa kondisi seperti tersebut diatas tidak kunjung tereliminir di kalangan gereja. Yang pertama ialah, jika formula penyegaran rohani disajikan dalam bentuk tulisan, itu semata mata hanya menjadi saksi bisu karena tidak pernah disentuh apalagi dibaca. Umat Masehi Advent Hari Ketujuh seharusnya merasa terpukul atas hasil investigasi yang dilakukan oleh BARNA belum lama ini di Amerika yang dikenal dengan BARNA Investigation. Badan ini melakukan pengamatan terhadap 12 denominasi yang menyangkut minat penganut masing-masing dalam menyelidiki Alkitab setiap hari. Ternyata didapati bahwa umat Advent hanya berada pada urutan ketujuh. Patut membuat kita terperangah sebagai gereja yang menganggap diri benar ternyata tidak didukung oleh pengetahuan tentang kebenaran itu sendiri. Inilah yang diamarkan Allah melalui hamba-Nya Ellen G. White dalam buku Alfa dan Omega Jilid 8 pasal 37 bahwa setan menciptakan banyak hal termasuk kesibukan agar umat pilihan Tuhan tidak lagi membaca Alkitab. Faktor yang kedua adanya sekelompok minoritas yang masih mau menyelidiki namun hanya sebatas membaca gagal untuk bertindak. Yang lebih memprihatinkan lagi ada juga diantar para penyelidik yang bermotivasi hanya untuk memenangkan perdebatan dalam kelompok diskusi, padahal kita lupa bahwa jiwa tidak pernah dimenangkan melalui perdebatan. Ini dialami sendiri oleh Paulus ketika berada di Athena (Kisah 17). Akhirnya Tuhan mengajak kita untuk menjadi pelaku firman, bukan sekedar membaca atau mendengar (Yakobus 1:22), dan bilamana itu dilakukan kita akan berbahagia (Lukas 11:28). Bahagia sejati yang tidak pernah didapat dari apapun bahkan dari siapapun kecuali dari Allah melalui firman-Nya. SABAT 9-Jun-2007 Day Length 2007 TERBENAM Sabang 18:51 Medan 18:33 Pematangsiantar 18:31 Pekanbaru 18:17 Padang 18:19 Jambi 18:05 Palembang 17:58 Bndr. Lampung 17:52 Anyer-Carita 17:48 Jakarta 17:44 Puncak 17:43 U N A I 17:40 Bandung 17:40 Cirebon 17:37 Cilacap 17:33 Semarang 17:29 Solo 17:26 Surabaya 17:19 Jember 17:13 Denpasar 18:07 Mataram 18:03 Ende 17:40 Kupang 17:31 Pontianak 17:45 Pangkalan Bun 17:31 Palangkaraya 17:23 Banjarmasin 18:18 Balikpapan 18:13 Tarakan 18:17 Makassar 17:56 Kendari 17:45 Palu 18:01 Gorontalo 17:51 Manado 17:45 UNKLAB 17:45 Ternate 18:34 Ambon 18:23 Sorong 18:16 Tembagapura 17:47 Biak 17:56 Jayapura 17:35 Merauke 17:26 Kuala Lumpur 19:21 Singapore 19:09 Manila 18:23 A I I A S 18:23 Andrews Univ.* 20:18 GC* 19:32 Loma Linda* 18:58 Seattle* 20:04 Delft* 20:59 Edison, NJ* 19:26 MATAHARI BEREM TERTERBIT -BANG BENAM 6:24 12:37 18:51 6:14 12:24 18:34 6:14 12:22 18:31 6:08 12:13 18:17 6:15 12:17 18:19 6:03 12:04 18:05 6:01 12:00 17:58 6:03 11:58 17:52 6:02 11:55 17:48 5:58 11:51 17:45 5:58 11:50 17:43 5:56 11:48 17:41 5:56 11:48 17:40 5:52 11:44 17:37 5:52 11:43 17:33 5:45 11:37 17:29 5:45 11:35 17:26 5:36 11:28 17:19 5:34 11:24 17:14 6:29 12:18 18:07 6:25 12:14 18:03 6:03 11:52 17:41 5:58 11:44 17:31 5:38 11:41 17:45 5:33 11:32 17:31 5:23 11:23 17:23 6:22 12:20 18:18 6:10 12:11 18:13 5:59 12:08 18:17 6:06 12:01 17:56 5:51 11:48 17:45 5:57 11:59 18:01 5:42 11:46 17:51 5:33 11:39 17:45 5:33 11:39 17:45 6:24 12:29 18:34 6:29 12:26 18:23 6:11 12:14 18:16 5:54 11:51 17:47 5:53 11:54 17:56 5:36 11:36 17:35 5:48 11:37 17:26 7:03 13:12 19:21 6:57 13:03 19:09 5:26 11:55 18:24 5:27 11:55 18:23 5:09 12:44 20:19 4:42 12:07 19:32 4:37 11:48 18:59 4:11 12:08 20:05 4:23 12:41 21:00 4:26 11:56 19:26 12:27 12:19 12:17 12:09 12:04 12:01 11:57 11:49 11:46 11:46 11:44 11:44 11:43 11:44 11:41 11:43 11:41 11:42 11:39 11:37 11:38 11:37 11:32 12:07 11:58 11:59 11:56 12:03 12:18 11:49 11:53 12:04 12:09 12:12 12:12 12:09 11:54 12:04 11:52 12:03 11:58 11:38 12:18 12:11 12:58 12:56 15:09 14:50 14:22 15:53 16:36 14:59 PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan -TIM Redaksi Warta Advent On-line (WAO) 8 Juni 2007 6 PENDALAMAN ALKI TAB MELALUI RASUL YOHANES DALAM WAHYU 6:12-7:17; 14 KELOMPOK 144.000—UMAT TEBUSAN MANUSIA PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG Oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab, Lektor Kepala bidang Filsafat Teologi DikNas RI TINDAKAN DISIPLIN ALLAH YANG MAHAKASIH MELALUI TUJUH MALAPETAKA ALKITABIAH DIILUSTRASIKAN DALAM WAHYU 16-18 Kesimpulan D alam kesimpulan ini, seluruh peristiwa nyata mulai dari memberitakan Pekabaran Tiga Malaikat sampai Kedatangan Yesus Kristus kedua kali akan dirangkumkan dan disimak dalam bentuk saduran melalui cerita historis yang nyata. Cara menceritakannya bukan lagi menggunakan bahasa lambang seperti dalam penglihatan melainkan bahasa kenyataan historis baik yang sudah terjadi dan juga yang akan terjadi. Sejak tahun 1844 Masehi, Pekabaran Tiga Malaikat, yaitu Injil Kerajaan Allah yang kekal yang bertitikpusat kepada mengandalkan dan mengagungkan Allah sebagai Pencipta langit dan bumi dan laut serta mata air, sudah diserukan dengan suara yang nyaring oleh umat Allah yang percaya kepada Yesus Kristus dan setia menuruti hukum Allah secara tuntas. Hal ini dilaksanakan secara perorangan dan juga secara umum melalui berbagai sarana penginjilan. Apakah itu melalui KKR, radio, televisi, video, kaset, percakapan, tulisan di buku, traktat, majalah, dan sebagainya. Pada saat yang sama, setelah masa kekecewaan besar di tanggal 22 Oktober 1844, karena salah menafsirkan peristiwa yang terjadi berdasarkan nubuatan Daniel 8:14 yang memperkirakan bahwa Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyucikan bumi ini, umat Allah mendalami Firman Allah yang bertitikpusat pada pelayanan Yesus Kristus di Bait Suci Surgawi. Apa yang sebenarnya terjadi di Surga adalah penerapan Hari Raya Grafirat yang dinyatakan di Imamat 16 di mana Yesus Kristus menitikpusatkan pelayanan-Nya sebagai Imam Besar umat manusia untuk melakukan penghakiman tahap penyelidikan berdasarkan nubuatan Daniel 7:9-11, 13,14; lihat juga Ibrani 9. Misi utama Yesus Kristus dalam pelayanan-Nya di Bait Suci Surgawi ini adalah proses hukum “untuk menghapus [catatan] dosa [umat-Nya] oleh Korban-Nya [di kayu salib Golgota]” dari alam semesta yang secara upacara Bait Suci dicatat di dalamnya melalui “pemercikan darah korban tujuh Warta Advent On-line (WAO) kali di hadapan TUHAN” atau “dimakannya korban penghapus dosa itu” oleh imam (Imamat 4:6,17,25,30,34; 5:9; 6:26). Perlu ditegaskan yang dimaksud dengan penghapusan dosa di Hari Raya Grafirat ini bukanlah pengampunan dosa. Karena pengampunan dosa dalam arti penghapusan dosa dari pikiran orang berdosa itu secara perorangan sudah dilakukan pada saat dia datang memohon pengampunan dari Allah (Imamat 4-6; Yesaya 43:25; Mikha 7:18,19; 1 Yohanes 1:9). Penghapusan dosa di Hari Raya Grafirat berdasarkan Imamat 16 adalah penghapusan dosa secara umum, yaitu pembersihan atau pentahiran dari catatan pikiran makhluk ciptaan Allah yang mulia, sehingga umat Allah yang setia itu benar-benar layak dan cocok masuk ke dalam Kerajaan Allah, yaitu di Surga selama seribu tahun dan di Dunia Baru untuk selama-lamanya. Inilah yang disebut di Pekabaran Tiga Malaikat sebagai “Saat Penghakiman-Nya telah tiba” yaitu masa penghakiman tahap penyelidikan khusus untuk umat Allah yang setia mulai dari Adam sampai kepada saat pintu pengasihan tertutup (Wahyu 14:7). Sementara umat Allah yang setia memberitakan Pekabaran Tiga Malaikat di seluruh dunia, bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah juga memberitakan pekabaran tiga malaikat najis, yang tujuan utamanya adalah menjalankan hidup beragama bukan berdasarkan perintah Allah yang sejati melainkan perintah manusia. Segala peragaan liturgy formalitas dan munafik berlangsung—lihat 2 Timotius 3. Dengan demikian kehidupan beragamanya dilakukan dengan kompromi terhadap peraturan manusia. Pada dasarnya, gaya dan pola hidup beragama seperti ini akan berakibat fatal bila umat Allah yang setia tidak mau menurutinya. Namun sebagai umat Allah yang setia dan patuh, mereka berpendirian bahwa “kami harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Bersamaan dengan pergerakan agama itu, kehidupan lahir dan batin secara alami akan tetap berlangsung secara normal. 8 Juni 2007 7 Manusia akan lahir dan bertumbuh. Tiba saatnya bersekolah mereka bersekolah di tempat yang sesuai dengan kemampuannya. Bila sudah matang situasi sosialnya, ia akan menikah dengan pasangan yang sesuai dengan pilihannya. Namun oleh karena situasi dunia yang rusak, ada saja dari mereka yang berpisah dan kemudian kawin lagi. Rumah tangga mereka ini bertumbuh dengan dikaruniai anak laki-laki dan perempuan. Berdasarkan pengaruh lingkungannya ada yang bertumbuh menjadi anak yang berTuhan namun ada juga yang tidak. Bahkan tidak sedikit yang memberontak terhadap orang tuanya. Bilamana anak itu sudah matang di bidang kemasyarakatan, mereka meniti karir melalui bakatnya masing-masing. Ada yang jadi pendeta, guru, penginjil, perawat, dokter, sekretaris, usahawan, manejer, direktur, ahli hukum, tukang jahit, dan lain sebagainya. Namun ada juga yang menganggur dan bahkan luntang lantung tidak tahu mau buat apa, sehinggga tidak jarang ada yang jadi perampok bahkan pembunuh. Itulah liku-liku hidup di dunia yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Pergerakan di alam juga terjadi. Gempa bumi, malapetaka, banjir, gunung meletus, angin topan, huru-hara, tauran, keributan, pertengkaran, perselisihan, peperangan, kecelakaan, musibah, penyakit terjadi di mana-mana sesuai kapasitas masing-masing. Semua ini, tanpa kecuali, akan terjadi di seluruh dunia, baik di darat, di lembah, di hutan, di gunung, di desa, di kota, di laut, di udara dan di luar angkasa. Secara manusiawi melalui badan sosial dan kesejahteraan masyarakat, akan dibuat pengarahan dan penjegahan bahkan pengobatan serta pertolongan. Namun, hal itu hanya sebatas kekuatan manusia. Yang pasti ini semua adalah BENCANA ALAM YANG NORMAL dan tidak bisa dicegah oleh apapun, KARENA SEMUA ITU HARUS TERJADI. Kehidupan manusia secara normal di bidang jasmani, pikiran, sosial yang sifatnya rohani akan berlangsung terus sampai tiba saatnya kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Itulah makna khotbah Yesus di Matius 24:37-39. Namun, yang menjadi perbedaan adalah bahwa umat Allah yang setia akan hidup normal dan disertai pola hidup “berjaga dan bersedia” (Matius 24:42,44). Mereka rajin bersekutu dengan Allah melalui Firman Allah dan doa yang dituntun oleh Roh Kudus (Matius 25:1-13). Mereka selalui setia mengabdi kepada Allah melalui bakat dan kesanggupannya ditengah-tengah masyarakat (25:14-30). Mereka juga selalu melayani sesama manusia sebagai saudara dalam Yesus Kristus, kepada semua orang, di segala tempat dan dalam segala situasi (25:31-46). Akhirnya, tibalah saatnya pintu pengasihan Allah tertutup (Wahyu 22:11). Umat manusia yang tidak mengenal Allah mengalami suasana penderitaan batin dan jasmani tujuh malapetaka. Umat Allah yang setia dan benar mengalami suasana ketidakbebasan beragama. Hidup mereka terancam. Namun mereka berpendirian teguh dan tetap setia kepada Allah. Perintah kematian dikumandangkan kepada umat Allah yang setia dan dituduh sebagai penyebab datangnya malapetaka yang besar itu. Inilah yang Alkitab sebut sebagai “Masa kesukaran Yakub,” namun berdasarkan janji Allah yang pasti, mereka tetap berpegang teguh kepada Allah, serta berseru: “Kami tidak akan melepaskan Warta Advent On-line (WAO) pegangan tangan kami terhadap Tuhan, sampai kami beroleh berkat kelepasan.” Tiba saatnya, Allah datang melepaskan umat-Nya dan semua umat manusia yang tidak mengenal Allah lari pontang-panting. Di saat suasana kelepasan itu, Allah menunjukkan pertunjukan video di langit, yang menyatakan bahwa Hukum Allah yang terdapat di Keluaran 20:1-17 itu adalah yang benar. Di samping itu, Allah juga mengumumkan “Jam dan Hari Kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.” Suara ini hanya dimengerti oleh umat Allah yang setia, namun bagi umat yang tidak mengenal Allah, suara itu hanyalah guntur belaka. Tepat seperti pengumuman Allah tersebut, rombongan Yesus Kristus dari Surga memasuki atmosfir Bumi. Tepat seperti kata Firman Allah: “Pada waktu Penghulu Malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan Yesus Kristus dan rombongan turun dari Surga” (1 Tesalonika 4:16). Lalu dengan suara nyaring, Yesus Kristus berseru kepada umat Allah yang mati di dalam Tuhan, “Bangkit, bangkit, bangkit, bangkitlah!” (4:16,17). Dengan segera, secara serentak di seluruh penjuru bumi, “dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri malaikat Allah, semua orang yang mati di dalam Tuhan, DIBANGKITKAN dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan mereka telah diubahkan memiliki tubuh yang mulia” (1 Korintus 15:52-55). Pada saat yang sama itu, umat Allah yang hidup juga akan diubahkan, dan semuanya “akan berangkat bersama-sama dalam kemuliaan menyongsong rombongan Yesus di angkasa” (1 Tesalonika 4:17). Apa yang terjadi dengan umat manusia yang tidak mengenal Allah? Ada kebangkitan istimewa terhadap sekelompok kecil dari antara mereka yang “menganiaya Yesus Kristus” (Wahyu 1:7). Tetapi kemudian, mati lagi bersama-sama mereka yang masih hidup, karena mereka tidak tahan melihat kemuliaan Yesus Kristus (6:16). Semua umat manusia yang tidak mengenal Allah, mulai dari Kain sampai dengan akhir zaman, akan berada dalam kubur, dan baru akan dibangkitkan setelah selesai masa seribu tahun untuk menerima tindakan disiplin Allah yang Mahakasih dan setelah itu mereka akan lenyap untuk selama-lamanya (20:5,13-15). Entah berapa lama, perjalanan itu dari Bumi ke Surga, tidak ada yang tahu dan tidak perlu kita tahu—YANG PASTI ITU ADALAH SEBUAH REALITA. Namun tiba saatnya, seluruh rombongan tiba di Surga, dan “demikianlah umat tebusan Allah akan tinggal seribu tahun di Surga dan kemudian di Dunia Baru selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tesalonika 4:17; Wahyu 20:6; 21:1-4). Itulah sebabnya, Yohanes kekasih melihat “Langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama telah berlalu, dan di sana tidak akan lagi perpisahan. Tempat tinggal Allah ada ditengah-tengah manusia, dan Allah akan tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, tidak akan ada lagi maut, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita. Sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu. LIHATLAH, ALLAH TELAH MENJADIKAN SEGALA SESUATU BARU” (Wahyu 21:1-5). 8 Juni 2007 -Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D. Kontributor Khusus WAO 8 ARTIKEL ROHANI-PENGEMBANGAN DIRI manajemen yang melayani oleh DR. Nico J.J. Koroh, MBA B A B 10 – B a g i a n 6 Manajemen yang Melayani dalam Abad XXI Harapan Manajemen Melayani dalam Milenium Ketiga Nampaknya dunia semakin jauh dari gambaran hari depan yang indah dan berbahagia. Walaupun di satu pihak, perubahan fisik dengan adanya kemajuan teknologi di segala bidang, teristimewa teknologi IT, kemajuan ilmu pengetahuan sosial dan eksakta, khususnya dalam bidang biokimia, tetapi di pihak lain, kerusakan lingkungan, bahkan menurunnya kualitas peradaban merupakan biaya yang tidak ternilai harganya, dan bagian yang terakhir ini harus dibayar oleh manusia sendiri. Contoh dari suatu kerusakan lingkungan, menurut Ted Turner, wakil ketua dari Time - Warner Inc. dan pendiri dari CNN, bahwa kehidupan modern masyarakat manusia secara sistematis telah menghapuskan unsur kehidupan dalam bumi ini. Hal ini mungkin terdengar seperti lonceng bahaya, tetapi memang benar demikian. Ia selanjutnya mengemukakan bahwa dari prediksi para ilmuwan, dua pertiga dari semua spesies mungkin akan lenyap di akhir abad ini. Bilamana hal ini terjadi, banyak margasatwa dan tumbuhtumbuhan yang merupakan satuan khazanah alamiah dari masyarakat dan bangsa di sekeliling dunia, akan Warta Advent On-line (WAO) hilang lenyap. Kemudian digantikan oleh makhluk hidup yang oportunis, dengan pengetahuan minim, tetapi dapat berdaptasi secara global, serta tumbuh subur, namun menggusur lingkungan. Dengan kata lain, kita dapat meramalkan suatu dunia di mana kecoa, tikus dan merpati telah menggantikan kupukupu, harimau dan burung burung kakaktua. Epidemi pemusnahan merupakan salah satu krisis utama yang dihadapi masyarakat kita dan mengancam kehidupan manusia untuk tinggal dalam planet yang semakin miskin. Lebih dari pada itu, masalah besar yang menghantui manusia tersebut ternyata tidak didukung oleh publik dan kemauan politik untuk mengubah status quo. (http:// www.ourplanet.com April 2002). Masih banyak berbagai ungkapan pesimistis dan negative dari para ahli ligkungan tentang gawatnya hari depan bumi kita ini, yang diakibatkan oleh karena kerusakan lingkungan seperti, lobang ozon yang semakin terbuka lebar, demikian pula kekuatiran para ahli ekonomi tentang semakin kritisnya persediaan pangan dunia, kritisnya persediaan air baku. Belum lagi kekuatiran dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. Dengan kata lain, dari berbagai sudut pandangan, baik dari sudut ekonomi, politik, sosial, budaya, dan ekologi, nada generasi manusia dewasa ini semakin pesimis melihat perkembangan dunia ini. Akan tetapi, dari 8 Juni 2007 9 berbagai lontaran kritik dan keluhan tentang keadaan dunia kita ini, dan semakin uzurnya daya tahan planet bumi kita ini, baik secara fisik maupun moral, ada suatu harapan yang dijanjikan oleh Kristus kepada kita :”Karena itu Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai....”(Matius 6 : 25). Namun, Kristus memberikan suatu solusi, dengan satu syarat. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu..” (Matius 6 : 33). Firman Allah memberikan kepada manusia suatu “harapan”. Tetapi apa sebenarnya makna dari “harapan” itu? Harapan bukanlah sekedar berpikir secara muluk-muluk, di mana suatu hari kelak saya akan memenangkan lotere sebesar 1 milyar rupiah. Atau, suatu perasaan optimis yang sangat tinggi bahwa pada hari-hari mendatang akan muncul sesuatu yang indah. Coba kita simak bersama apa yang disampaikan oleh Rasul Petrus di mana ia mengatakan, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipeliharakan dalam kekuatan Allah karena imanmu, sementara kamu menantikan keselamatan yang tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan” (1 Petrus 1:3-6). Harapan dari seseorang yang memiliki visionary character, atau manusia yang sudah dilahirkan baru, atau sudah memiliki komitmen untuk menjadi bagian dari manajemen yang melayani, pasti akan berbeda dengan mereka yang belum memiliki komitmen tersebut. Baginya, dunia ini bukan tujuannya, sebab dunia hanyalah tempat persinggahan, atau dia hanyalah seorang musafir yang sedang menuju ke suatu tempat yang sudah tertentu. Dengan demikian, apa pun kesulitan bahkan ancaman yang dihadapi sekarang ini, bukanlah halangan baginya untuk senantiasa memiliki suatu “harapan”. Oleh karena itu, harapan merupakan salah satu unsur motivasi intrinsik (motivasi yang datang dari dalam diri sendiri), yang akan mampu melihat realitas berbagai situasi dan keadaan yang dihadapi secara lebih positif. Menurut Dr Harold G.Wolf, “Harapan itu sama seperti kepercayaan dan tujuan di dalam kehidupan, bahkan memiliki khasiat tertentu. Hal ini bukan sekedar pernyataan sebagai seorang yang percaya, tetapi merupakan suatu kesimpulan dari suatu penelitian ilmiah yang sangat seksama” (Monroe 1995: 118). Sebagai seseorang yang mengambil bagian dalam manajemen yang melayani, apakah ia seorang eksekutif junior atau senior, bahkan apa pun posisinya di dalam sebuah organisasi , atau mungkin saja sebagai seorang wiraswasta, pasti ia pernah mengalami, atau akan mengalami pasang surut di dalam pekerjaan. Di dalam pekerjaan, barangkali tidak ada pengalaman yang paling pahit bilamana Anda harus menjadi korban PHK (pemutusan hubungan kerja), sebagaimana suasana yang paling banyak dialami oleh para karyawan dewasa ini. Demikian pula yang sering dialami oleh para wiraswastawan kita, yang barangkali Warta Advent On-line (WAO) sudah pernah menjual segala apa yang dimiliki, sekedar untuk membayar pelunasan utang di bank, atau pada orang lain. Tidak jarang, seseorang harus membayar dengan nyawanya sendiri, karena tidak mampu menahan beban tekanan batin atau stress yang dialami sebagai akibat dari PHK, demikian pula karena kerugian yang harus diderita dalam pelaksanaan bisnis. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sebuah harapan dapat menjadi jalan keluar dari sebuah kemelut yang dialami manusia ? Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri dalam dunia ini, adalah bahwa manusia telah banyak berhasil membangun berbagai bangunan yang kolosal dan megah, seperti berbagai jenis jembatan yang indah. Akan tetapi, tidak demikian dengan membangun sebuah masyarakat yang baik. Bilamana kita bertanya tentang keajaiban paling besar dalam sejarah, kita akan kagum dengan kesederhanaan metode yang digunakan Tuhan dalam membangun masyarakat. Dunia membutuhkan kepercayaan atau iman yang menyelamatkan, dan formula iman seperti itu, muncul dari salah satu ikatan persaudaraan. Kepedulian Yesus sangat mendalam terhadap kelanjutan tugas penebusan-Nya sebelum Ia meninggalkan dunia ini, dan untuk hal itu, metode yang Ia pilih adalah membentuk suatu masyarakat yang ingin melanjutkan tugas penebusan itu. Untuk itu, Ia tidak membentuk pasukan, atau angkatan bersenjata, kemudian mendirikan markas besar, ataupun menulis buku . Apa yang Ia buat adalah mengumpulkan pria dan wanita yang tidak dapat menjanjikan apa-apa, tetapi memberikan inspirasi kepada mereka tentang kemandirian dalam bekerja dan membangun kehidupan mereka dalam suatu ikatan persaudaraan yang intensif dalam kasih sayang, perbaktian, dan pekerjaan. (Trueblood dalam Monroe 1996 : 332-334). Dan inilah sebenarnya yang merupakan janji Yesus sendiri,”Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5 : 5). Janji Yesus ini, tentu bukan bumi yang sekarang ini, akan tetapi bumi yang akan datang setelah dibaharui, sebagaimana yang digambarkan Yohanes dalam visinya: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada. Dan aku melihat kota yang kudus Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya” (Wahyu 21 : 1-2) Inilah satu-satunya harapan manajemen yang melayani karena dunia ini yang kita diami dewasa ini dengan segala keberhasilan dan kegagalannya, hanyalah merupakan suatu tempat sementara untuk manusia, di dalam menyongsong dunia baru. 8 Juni 2007 -bersambung DR. NICO J.J. KOROH, MBA Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta 10 A R T I K E L R O H A N I BERHALA Modern Oleh Pdt. E. Gultom Bab 4 - Bagian VI ”Jadi akhirnya saudara saudara, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Bahkan ditegaskan lagi: “Tidak pernah terlintas dalam pikiran Yesus untuk menyerah kepada pencobaan, demikian juga dapat terjadi kepada kita”. 84) Yesus bergantung sepenuhnya kepada Allah, Ia mencari kuasa ilahi dengan persekutuan Yang terusmenerus dengan Allah. Pengalaman ini haruslah menjadi bagian kita semua. Rahasia kesuksesan Yesus sendiri dijelaskan bahwa Ia mengadakan persekututan yang terus-menerus dengan Allah. Bagaimana kita menanggapi akan “Persekutuan yang terus-menerus itu?” Tentu persekutuan itu menggambarkan adanya hubungan yang terus menerus dan itu melalui ”Doa” yang tidak pernah putus. Kita ambil contoh seperti Henokh yang hidup sebelum Air Bah, di mana keadaan manusia waktu itu sangat jahat sehingga dimusnahkan Allah dengan Air Bah. Rahasia kesuksesan Henokh disebut juga dengan adanya persekutuan yang erat dengan Allah melalui doa. ”Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah.” (Kejadian 5:24). ”Bagi Henokh DOA merupakan NAFAS kerohanian, dia hidup dalam suasana surga.” 85) Kalau saja doa itu bagaikan nafas kerohanian, berapa kali kita harus bernafas supaya kita tetap hidup sehat? Demikian juga terhadap kerohanian kita supaya tetap sehat, maka doa itu akan kita lakukan senantiasa, dari saat ke saat. Kemudian disebut, bahwa Henokh ada dalam suasana surga dengan menjadikan doa itu sebagai nafas kerohaniannya. Kita harus berdoa senantiasa agar kita sama seperti Henokh ada dalam suasana surga. O leh karena demikian halnya, maka kita harus menjaga pikiran sedemikian rupa supaya kita menapis semua hal yang jahat, yang jelek, yang buruk dan yang serupa akan tetapi kita memikirkan yang baik dan yang benar indah dan menarik. ”Jadi akhirnya saudara saudara, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8). Pergumulan yang terus menerus melawan pikiran yang jahat harus dilakukan sehingga akhirnya kita akan mempunyai pikiran seperti pikiran Yesus Kristus, suci bersih bebas dan menang terhadap semua dosa dan pencobaan diatas dunia yang semakin jahat ini. ”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan seperti yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” (Filipi 2:5). Melalui pergumulan da pertolongan Roh Kudus maka rasul itu dapat memiliki pikiran yang diubahkan yang dicipta ulang Warta Advent On-line (WAO) oleh Roh Kudus menjadi hati, pikiran yang suci dan akhirnya rasul dapat berkata: ”Kami memiliki pikiran Kristus.” (1 Kor 2:16). Kristus tidak pernah menyerah kepada pencobaan karena Ia selalu dipenuhi oleh Roh Kudus setiap saat. “Dengan kuasa Roh Kudus, oleh doa yang sungguh-sungguh, maka Yesus tetap berkuasa untuk mengalahkan semua dosa dan pencobaan”. 83) Demikian juga kita dapat peroleh dalam pikiran kita. Bagaimana kita dapat jelaskan sekarang akan ”suasana surga” tersebut. Tentu itu adalah suasana yang bebas dari segala ketakutan, kekuatiran, persungutan, ketidak puasan, sakit hati, 8 Juni 2007 11 dendam, kemarahan dan yang lain. Akan tetapi surga penuh dengan damai dan kebahagiaan, pengharapan dan kesukaan dalam kebenaran. Kehidupan Henokh yang demikian itulah yang melayakkan dia langsung masuk surga tanpa mengalami kematian, dan ia diobahkan hidup-hidup menjadi penghuni surga dalam kehidupan yang kekal. Tabiat saleh dari Henokh melukiskan keadaan yang harus dicapai oleh mereka yang ditebus dari dunia ini. Mereka yang diobahkan hidup-hidup sama seperti juga Henokh. 86) Kehidupan Henokh menjadi standar ukuran untuk masuk ke surga bagi kita yang hidup sekarang menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali itu.Ada banyak orang yang sudah mati yang akan dibangkitkan untuk kehidupan yang kekal. Akan tetapi bila mau diobah hidup-hidup tanpa mengalami kematian seperti Henokh masuk ke dalam surga, maka harus mempunyai kehidupan yang saleh seperti Henokh. Oleh sebab itulah firman itu mengajak kita sekarang untuk berjuang dan berusaha dengan segenap hati dan tenaga untuk masuk ke surga tanpa mengalami kematian seperti Henokh. Mereka itulah orang yang dilambangkan dengan jumlah 144000. Mereka sudah melewati masa kepicikan Yakub, penindasan dan aniaya serta hukum mati yang dikehendaki Binatang dan Patung Binatang. Dan harus menerima tanda binatang kalau tidak akan dibunuh dan tidak dapat berjual beli lagi. ”Marilah kita berjuang dengan segenap tenaga yang telah dikaruniakan kepada kita untuk menjadi salah seorang dari yang 144.000 orang itu.” 87) Kita dipanggil untuk berjuang dan menggunakan segenap tenaga yang ada yang diberikan Tuhan kepada masing-masing kita. Perjuangan yang demikian sajalah yang memungkinkan kita dapat menang dan berhasil. 1Petrus 3:14 ”...sambil menantikan semuanya itu kamu harus BERUSAHA supaya kamu kedapatan tidak bercacat cela dihadapanNya.” Kolose 1:29 ”Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan SEGALA TENAGA sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja kuat didalam aku.” 2Petrus 1:10 ”Karena itu saudara-saudara BERUSAHALAH SUNGGUHSUNGGUH supaya panggilan dan pilihanmu itu makin teguh.” ”Rahmat-Nya diberikan agar supaya dalam diri kita ada kehendak dan kuasa untuk berbuat. Tetapi TIDAK PERNAH menjadi PENGGANTI USAHA kita” 88) menerima kemenangan melewati kesusahan besar yang akan melanda dunia ini. ”Mereka telah lalai mengadakan persediaan yang dibutuhkan, maka tidak dapat menerima penyegaran yang harus dimiliki oleh semua orang yang melayakkan mereka dapat hidup dihadapan Allah yang mahasuci.” 91) Waktunya sekarang ini kita harus mengadakan penyerahan total, kepada bujukan Roh Suci serta banyak berdoa seperti Henokh, agar pikiran kita suci dan kuat menangkis segala ragam bujukan rayuan dosa dan kejahatan. Puji Tuhan bahwa kuasa Roh Kudus bekerja kuat atas umatNya sehingga sekarang ini disaksikan bahwa banyak juga Henokh–Henokh modern. ”There are many Enoch in this our day.” 92) COL 332 (Banyak Henokh modern sekarang ini). Dan mereka ada dalam penyerahan yang tetap kepada pimpinan Roh Kudus. Kalau saja Henokh modern ada ditengah tengah umat-Nya, kita doakan segera bermunculan Elia Modern yang dipenuhi oleh kuasa surga menegor dosa umat-Nya sehingga terjadi kebangunan dan pembaruan rohani di seluruh kalangan umat sedunia maka terjadilah kecurahan Hujan Akhir yang menyanggupkan kita mengabarkan Seruan Nyaring pekabaran Tiga Malaikat di atas dunia ini dan Yesus segera datang di awan-awan menjemput kita. Marilah kita memulai persiapan yang diperlukan itu saat ini juga, tidak perlu ada penundaan lagi, sekarang kita putuskan untuk memulai persiapan sebab semua orang yang tidak membuat persiapan akan tidak tahan berdiri menghadapi ujian iman yang sangat dahsyat yang melanda dan menggugurkan bahkan bintang-bintang yang kita kagumi kecemerlangannya sekalipun. Karena itulah maka kita harus menyadari bahwa “Kita tidak pernah aman walau dalam sesaat jua, kecuali kita dituntun dan dikendalikan oleh Roh Kudus.” 93) Dalam keadaan demikian itu kita mempunyai pikiran bersih dan suci seperti Yesus Kristus. Dan segala bentuk hiburan yang ditawarkan oleh dunia ini tidak akan digemari lagi. Amatlah jelas pernyataan Tuhan kepada kita, bagaimana kita harus berjuang dan berusaha dengan segenap tenaga yang ada untuk memiliki pikiran yang suci dan kudus seperti pikiran yang terdapat dalam Kristus Yesus. Dan mulai sekarang ini perjuangan harus dimulai. Persiapan yang benar harus dimulai. ”Sekaranglah waktunya berusaha dengan tekun untuk mengalahkan segala kecenderungan alami dari hati yang degil. Bahwa cermatnya kita harus menggunakan waktu yang sedikit tersisa merupakan pintu kasihan bagi kita”. 89) b e r s a m b u n g -Pdt. E. Gultom Chief Editor Indonesia Publishing House (IPH) Banyak orang telah kecewa dan akhirnya binasa karena mereka tidak membuat persediaan yang tepat waktu. Sesungguhnya tanpa persiapan yang mantap dan benar kita tidak dapat selamat. ”Keselamatanmu itu Tergantung pada Persiapan yang engkau sudah buat untuk menghadapi pencobaan yang ada didepan kita.” 90) Sekaranglah waktunya untuk membuat persediaan agar kita dapat menerima Hujan Akhir yang melayakkan kita untuk Warta Advent On-line (WAO) 8 Juni 2007 12 TERJEMAHAN SDA BIBLE COMMENTARY [Kata-kata yang ditafsir telah disesuaikan dengan Alkitab terjemahan LAI] Diterjemahkan Bebas Oleh Pdt. Sweneys Tandidio - Phillipines A. Yohanes 10:10 10. Pencuri. Lihat ayat 1. Sang gembala secara terus menerus berjalan ke dalam dan keluar diantara kawanan dombanya. Pencuri hanya mengunjungi kawanan domba tersebut dalam waktu-waktu tertentu saja dan tentu sepenuhnya untuk tujuan cinta diri—dan menghancurkan kawanan domba tersebut. Aku. Dalam bahasa Yunani, kata ini adalah satu penekanan untuk menunjukkan lawan dari si pencuri. Hidup. Zōē “hidup” di sini digunakan dalam artian theologinya, sama dengan “hidup kekal.” Ketika Adam dan Hawa diciptakan, mereka memiliki zōē tetapi kehilangannya ketika mereka berdosa. Benar bahwa kehidupan kehidupan badani mereka cukup panjang, tetapi hidup mereka tidak lagi kekal (lihat Kejadian 2:17). Yesus datang untuk memperbaiki zōē yang Adam telah sebabkan kena hukuman (lihat Yohanes 8:51). Segala kelimpahan. “Hidup” mencakup hal badani, pengetahuan, dan rohani. Kehidupan badani dianggap melimpah ketika itu penuh dengan kemampuan fisik dan mental serta dalam kondisi kesehatan yang sempurna. Mujizat-mujizat Yesus tentang penyembuhan badani memberikan kelimpahan badaniah kepada mereka yang kehidupan fisiknya telah merosot. Tetapi pemulihan badaniah bukanlah merupakan pemenuhan lengkap dari misi Yesus. Manusia juga memiliki kehidupan intelektuil dan spirituil yang juga harus dijadikan hidup dan melimpah, karena “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN” (Ulangan 8:3). Penting sepertihalnya kehidupan badani dan rohani yang berimbang, tidak ada satu kehidupan yang lengkap tanpa kehidupan rohaniah dipelihara. B. Keluaran 15:26 26. Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN. Di sini dicatat satu janji yang menakjubkan. Jika umat Allah akan lebih lagi menyerahkan satu penurutan yang teliti akan segala firman Allah, maka Ia akan “menyembuhkan” mereka seperti halnya ia telah menyembuhkan air [yang ada di Mara] dan akan menjauhkan mereka dari keduanya, kejahatan badani dan kejahatan moral. Kemakmuran badani mereka, dengan demikian, telah dibuat tergantung kepada penurutan. Dasar yang agung ini tidak hanya benar di zaman orang Ibrani tetapi juga berlaku terhadap segala zaman. Kemakmuran badani dari ras manusia dalam banyak hal masih tergantung terhadap penghormatan mereka terhadap hukum Allah. Mereka yang tidak menghormati hukum-hukum yang mengatur tentang hidup sehat haruslah menyalahkan diri mereka sendiri karena akibat-akibat yang mereka terima dari pelanggaran mereka. Di pihak yang lain, mereka yang hidup menurut aturan-aturan yang diberikan secara Ilahi mengenai kesehatan akan mengalami kebebasan yang mengagumkan dari penyakit-penyakit. Allah tidak hanya tertarik terhadap keadaan kerohanian seorang manusia, tetapi juga terhadap keadaan badaninya (lihat 3 Yohanes 2). Penyakit manapun. Beberapa dari penyakit ini didaftarkan dalam Ulangan 28:27 dan rujukan lainnya juga dibuat di Ulangan 7:15. Adalah juga diketahui bahwa beberapa penyakit tertentu tersebar luas di kalangan orang Mesir dengan tingkat keparahan yang sangat mengerikan, khususnya penyakit-penyakit kulit dan mata. Selama pengembaraan mereka di tanah Mesir, orang-orang Ibrani benar-benar mengenal penyakit-penyakit di Mesir. Tuhanlah yang menyembuhkan engkau. Para dokter Mesir [di kala itu] sangat terkenal diseluruh wilayah Timur Dekat kuno—tetapi, mereka tidak menganggap bahwa kemampuan Warta Advent On-line (WAO) menyembuhkan itu berasal dari mereka, melainkan mereka menganggapnya berasal dari dewa-dewi mereka. Dalam bukubuku kedokteran mereka, yang beberapa diantaranya telah berumur 4,000 tahun, mengelompokkan tiga jenis penyakit: (1) penyakit-penyakit yang dapat ditangani; (2) penyakit-penyakit yang dapat diperlambat; dan (3) penyakit-penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Sekalipun ilmu kedokteran telah berkembang secara pesat sejak zaman Musa, ketiga pengelompokan di atas tetap digunakan. Seorang ahli bedah dapat membuat bedahan, mengeluarkan satu bagian dari tubuh, dan menjahit kembali luka itu, tetapi tidak dapat menyembuhkannya. Seorang dokter dapat mengatur resep obatobat tertentu yang ia ketahui dapat memberikan pengaruh terhapat penyakit-penyakit tertentu, tapi keahliannya berakhir di sana. Proses penyembuhan yang sebenarnya adalah yang dinyatakan oleh satu kuasa yang menyembuhkan sesuatu yang ilmu manusia tidak dapat melakukannya. Adalah benar bahwa di abad ke-20 seperti halnya di zaman Musa—Allah sajalah yang memberikan kesembuhan. Dialah si Dokter Soko Guru. TERJEMAHAN RN A. Ellen G. White, Patriarch and Prophets, 60. Peringatan yang diberikan kepada orangtua kita yang pertama—“tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:17)—tidak mengindikasikan bahwa mereka akan mati bertepatan pada hari mereka memakan buah larangan tersebut; melainkan pada hari di saat hukuman yang tidak dapat dirubah diumumkan. Kekekalan dijanjikan kepada mereka dengan syarat penurutan; dengan pelanggaran mereka akan menggagalkan kehidupan kekal. Di saat mereka memakan buah larangan itu, mereka dijatuhi hukuman mati. B. Ellen, G. White, The Disire of Ages, 92. Yesus adalah sang penyembuh tubuh dan jiwa. Yesus tertarik terhadap segala tahap perkembangan penderitaan yang diketahui-Nya dan kepada setiap penderita Dia berikan ketenangan, segala sabda-Nya memiliki khasiat penyembuhan. Tak seorangpun yang akan berkata bahwa Ia telah bekerja untuk satu mujizat; tetapi, satu kwalitas moral yang milia—kuasa penyembuhan dari kasih—mengalir dari dalam diri-Nya kepada mereka yang sakit dan yang berbeban berat. Jadi, melalui cara yang tidak kelihatan Dia bekerja demi manusia sejak masa paling kanak-kanak-Nya. Dan itulah sebabnya, ketika pelayanan umumnya dilakukan, begitu banyak orang yang mendengarkanNya dengan gembira. 8 Juni 2007 13 BERITA ADVENT SEJAGAT Bersabat di CCSDAC Maryland Oleh Frederik J. Wantah [Silver Spring, Maryland] - Pada Sabat (26/5) penulis berkesempatan berbakti di Capital Chinese SDA Church (CCSDAC), Silver Spring, Maryland. Beberapa waktu sebelumnya Freddy Tomarere dari Rochester Indonesian SDA Church (RISDAC), Rochester, New Hampshire menelpon penulis dan menanyakan apakah dari First Indonesian SDA Church (FISDAC), South Plainfield, New Jersey ada yang ingin bergabung dalam kunjungan mereka ke Maryland. Rencana tersebut akhirnya terlaksana, rombongan RISDAC berjumlah sekitar 30 orang menggunakan Warta Advent On-line (WAO) sebuah bus dengan jarak tempuh sekitar 9 jam (NH-MD), sedang rombongan FISDAC terdiri dari 15 orang menggunakan tiga mobil dengan jarak tempuh sekitar 3 jam (NJ-MD). Ini merupakan kunjungan penulis yang pertama ke CCSDAC dan dapat bertemu dengan orang Indonesia di 8 Juni 2007 sana. CCSDAC adalah salah satu jemaat yang berlokasi di Silver Spring di mana kantor pusat GMAHK berada. Dr. Jonathan Kuntaraf dan Dr. Hiskia Missah selain bekerja di kantor pusat GMAHK juga melayani selaku Elder di CCSDAC. Karena lokasinya dekat dengan tempat tinggal para pimpinan dan staf GC, maka di antara mereka khususnya yang berasal Indonesia dan Singapura seperti Dr. Jonathan Kuntaraf & Isteri, Dr. Hiskia Missah & Isteri, Dr. Linda Koh & Suami, Dr. G.T. Ng & Isteri, Deicy & Lanny Pongilatan serta Jovian Lubis ada yang memilih berbakti atau menjadi anggota CCSDAC. Selain bertemu dengan beberapa pimpinan & staf GC, juga beberapa orang Indonesia lainnya seperti Pdt. J. Sihotang, Joyce Nainggolan & Suami. 14 Pembawa Firman adalah Dr. Linda Koh, Director of Children’s Ministries GC memilih topik “The House of the Rock.” Sebelumnya didahului dengan sebuah lagu pilihan oleh RISDAC VG. Dr. Linda Koh yang juga melayani selaku Elder di CCSDAC mengungkapkan bahwa topik khotbahnya terinspirasi ketika ia berkunjung ke Wyoming, Wisconsin. Dalam kunjungannya itu, Dr. Linda Koh melihat sebuah rumah yang memiliki beberapa kamar dibangun di atas (bukit) batu. Olehnya judul khotbah tersebut dihubungkan dengan materi khotbahnya yaitu bagaimana membangun keluarga Kristen yang sehat. Dari beberapa tip yang perlu mendapat perhatian, empat di antaranya ialah: (1) Family Spirituality, (2) Family Appreciation, (3) Family Time, (4) Family Communication. Dr. Linda Koh yang juga mantan Children’s & fondasi. Jadikanlah Yesus sebagai pusat dalam keluarga baik secara rohani, apresiasi, waktu, serta komunikasi. Setelah selesai kebaktian dilanjutkan dengan jamuan makan bersama yang disiapkan oleh CCSDAC. Nampak antara lain Dr. Linda Koh dan Dr. Ellen Missah sibuk mengatur makanan sambil melayani para tamu dan anggota CCSDAC menikmati panganan mereka. Yang menarik terutama bagi para tamu yang baru pertama kali berkunjung ke CCSDAC ialah disajikannya menu makanan sehat vegetarian. Pada petang harinya Capitol, Washington Monument dan obyek wisata lainnya. Beruntung bagi rombongan RISDAC karena pada pagi hari sebelum acara kebaktian sempat mengunjungi kantor pusat GMAHK yang dipandu oleh Dr. Hiskia Missah. Di antara rombongan RISDAC yang dipimpin oleh Pdt. Evert Kamuh terdapat beberapa tamu non-Advent yang turut serta. Organisasi GMAHK adalah salah satu organisasi dunia yang memiliki sistem yang unik yang diakui pemerintah. Sesuai dengan nasehat Ellen G. White, maka kantor pusat GMAHK dibangun dekat dengan pusat pemerintahan. Karena letaknya di negara bagian Maryland berbatasan dengan ibukota AS, Washington DC, maka sering orang menganggap bahwa kantor pusat GMAHK berada di Washington DC (District of Columbia). Frederik J. Wantah Dewan Redaksi WAO NJ, USA Family Ministries Director, Southern Asia-Pacific Division menarik konklusi bahwa supaya keluarga Kristen tetap tegar, hendaknya dibangun pada Yesus sebagai batu Warta Advent On-line (WAO) kedua rombongan baik RISDAC maupun FISDAC sempat berkeliling di ibukota AS, Washington DC guna melihat dari dekat obyek wisata sejarah seperti The White House, US 8 Juni 2007 15 BERITA ADVENT SEJAGAT Perkemahan Keluarga Gereja MAHK Se-Riau Daratan, Daerah Sumatera Kawasan Tengah, Cukup Meriah Oleh Pdt. DR. R. W. Sagala, Kontributor Khusus WAO, Pematangsiantar [Riau, Sumatera Tengah] – Untuk pertama kalinya umat-umat Tuhan anggota Gereja MAHK se Riau Daratan bersatu untuk mengadakan Acara Perkemahan Keluarga, pada tanggal 31 Mei s/d 03 Juni 2007 bertempat di Bumi Perkemahan, yakni Diklat Kehutanan di Bukit Suligi, Ujung Batu, Rokan Hulu, Prop. Riau. Acara perkemahan ini telah lama direncanakan oleh panitia Perkemahan yang terdiri dari gembala-gemabala jemaat Gereja MAHK se Riau Daratan, Pegawai Sukarela (PS) se Riau Daratan dan tua-tua Jemaat se Riau Daratan. Para pembicara atau nara sumber dalam acara perkemahan ini adalah Pdt. DR. R. W. Sagala yang membawakan pelajaran: “Bagaimana Memotivasi Keluarga Untuk Menginjil” untuk dua sessi. Hal ini sesuai dengan Thema Perkemahan keluarga se Riau Daratan ini yakni: “KELUARGA SEBAGAI BASIS PENGINJILAN.” Kemudian Dr. Roy David Sarumpaer, Sp. THT, yang sekaligus sebagai Ketua Jemaat Melati, Pekanbaru Riau, Pdt. O. Simalango, Sekretaris Kependetaan Gereja MAHK Daerah Sumatera Kawasan Tengah dan Bapak Drs. R. Napitupulu, SKM salah seorang tuatua jemaat dari Dumai. Seyogianya, Bapak Jannus Hutapea, salah seorang kaum awam yang cukup aktif dalam pelayanan gereja ini juga diberitakan akan bertindak dalam acara perkemahan ini, tetapi oleh sebab satu atau dua alasan, beliau tidak dapat hadir dalam acara perkemahan ini. Acara perkemahan yang diikuti oleh 580 anggota jemaat MAHK se-Riau Daratan yang terdiri dari 89 kemah telah dibuka oleh pimpinan Daerah Sumteng yang diwakili Pdt. O. Simalango. Pada hari Jumat pagi, berbagai acara hiburan telah Penulis melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana acara perkemahan ini sudah berjalan dengan cukup baik, umumnya para gembala jemaat dan PS yang ada di Riau Daratan ini adalah mantan mahasiswa Kependetaan yang pernah duduk di kelas penulis saat mereka berkuliah di PTASN. Acara ini sendiri menurut Ketua Umum acara Perkemahan ini, yaitu Pdt. S. Nainggolan, gembala Jemaat MAHK Sebanga, Duri telah direncanakan jauh jauh hari sebelumnya. Para panitia sudah berulang kali untuk mengadakan persiapan terhadap acara perkemahan ini, baik pada saat diadakannya pertemuan para pendeta dua Daerah Sumteng dan Sumut di Parapat, maupun pertemuanpertemuan lainnya yang mereka telah adakan. Warta Advent On-line (WAO) 8 Juni 2007 16 dilaksanakan dan dipandu oleh Pdtm. Jamin Nainggolan, kemudian diteruskan dengan seminar yang dibawakan oleh Pdt. O. Simalango dan dilanjutkan dengan seminar “Memotivasi Keluarga Untuk Menginjil” sesi pertama oleh Pdt. DR. R. W. Sagala, Puket III PTASN yang sengaja diundang untuk menjadi nara sumber dalam acara perkemahan ini. Pada hari Jumat Siang, 01 Juni 2007, berbagai acara pertandingan olah raga pun diperlombakan, misalnya pertandingan bola volley, perntandingan bola kaki antar distrik dan yang lebih menarik pertandingan bola kaki antara tua-tua jemaat se Riau Daratan dengan gembala-gembala jemaat, yang dimenangkan oleh para tua-tua jemaat. Seusainnya acara Vespers yang dibawakan oleh Pdt. Marasari Siregar, gemabala Jemaat Melati, Pekanbaru dengan pembahasan mengenai pentingnya Hujan Akhir, kembali Pdt. DR. R. W. Sagala meneruskan sesi kedua mengenai “Memotivasi keluarga Untuk Menginjil” Malam Sabat itu diakhiri dengan semangat untuk menginjil yang muncul bagi setiap peserta perkemahan. Hari Sabat, 02 Juni 2007, adalah merupakan acara Sabat yang sangat Istimewa. Terlihat para gembala Jemaat se Riau Daratan dan para PS berpakaian rapih dengan menggunakan pakaian Melayu yang indah yang telah disumbangkan oleh para donatur yang siap untuk mendukung acara perkemahan ini. Acara Sekolah Sabat dibawakan oleh para pendeta. Pelajaran dan diskusi sekolah Sabat diberikan oleh Pdt. J. Siringoringo yang dibantu oleh Pdt. DR. R. W. Sagala dengan Power Presenation SS yang telah disiapkan sedemikian rupa. Pada acara khotbah, Pdt. DR. R. W. Sagala membawakan firman Tuhan dengan Judul Empat Rahasia Umur Panjang yang didasarkan atas survey yang dilakkukan oleh Majalah National Geographic Nopember 2005 lalu. Khotbah ini dibawakan dengan menarik dalam bentuk Power Point Presentation yang sangat berkesan bagi peserta perkemahan. Warta Advent On-line (WAO) Dalam acara kebaktian Sabat itu, para kelompok nyanyi dari jemaat-jemaat turut pula menyumbangkan lagu pujian, termasuk kelompok nyanyi dari para pendeta dan PS, serta kelompok nyanyi atau Koor Jemaat Melati, Pekanbaru di bawah pimpinan Dr. Roy David Sarumpaet, Sp THT. Pada Sabat sore, setelah makan siang kembali dilanjutkan dengan Seminar. Kali ini nara sumber Dr. Roy David Sarumpat, Sps. THT membawakan topik pembahasan dengan judul ”Stress dan Suka Cita, Hubungannya dengan Kesehatan.” Secara tidak disengaja topik pembahasan yang dibawakan oleh Dr. Sarumpaet ini sangat mirip dengan khotbah yang dibawakan oleh Pdt. DR. R. W. Sagala, seakanakan kedua nara sumber ini telah berempuk untuk mengatur pembicaraan mereka sebelumnya. Usai seminar Dr. Sarumpaet, satu jam penuh dilakukan sesi tanya jawab! Baik Pdt. DR. R. W. Sagala maupun Dr Roy David Sarumpaet, Sp THT telah memberikan jawban yang memuaskan bagi setiap pertanyaan yang telah ditanyakan oleh para peserta perkemahan. Pada Sabtu malam, telah pula diadakan acara hiburan yang sangat menarik baik dalam gedung yan ada maupun dalam alam terbuka dengan acara api unggunnya. Acara di dalam gedung telah dipandu oleh Pdt. Jamin Nainggolan. Acara demi acara teolah berjalan dengan baik dan sangat memberikan hiburan. Sehabis dari gedung para peserta perkemahan keluar untuk melanjutkan acara api unggun. Acara hiburan malam itu ditutup dengan acara Marching yang dipimpin langsung oleh Pdt. DR. R. W. Sagala. Minggu pagi, beberapa peserta telah bersiap-siap untuk membuka kemah mereka, sementara yang lain bersiap-siap untuk acara penutupan. Acara penutupan telah dilakukan dan sebagai komandan upacara adalah Pdt. O. Simalango dari kantor Daerah Sumteng. Setelah acara penutupan diberikan pula hadiahhadiah kepada para pemenang baik pemenang pertandingan olah raga dan Cerdas Cerman Alkitab (CCA). Sebelum bubar dan meninggalkan bumi perkemahan Bukit Suligi, panitia melaporkan bahwa masih tersisa uang cash dari perkemahan ini yang kemudian diberikan untuk membantu rencana pembangunan Sekolah SD/SMP Ujung Batu. Panitia dan peserta perkemahan kembali berikrar bahwa tahun depan Gereja MAHK se Riau Daratan akan tetap mengadakan perkemahan keluarga dan diusulkan untuk diadakan di pinggiran Danau Toba yang indah. Selamat tinggal kenangan indah di bukit Suligi. 8 Juni 2007 17