Perkemahan Keluarga Gereja MAHK Se

advertisement
i2. 1
Warta Advent On-line (WAO)
8 Juni 2007
1
Salam sejahtera,
Dengan rasa syukur kepada Tuhan kami sajikan ke hadapan Anda WAO edisi 8 Juni
2007 untuk dapat menjadi penambah hangatnya suasana hari Sabat dengan bacaan
yang kiranya dapat menjadi salah satu “supplemen” rohani untuk bekal kita
sementara menantikan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat itu.
“Becoming A Strong Woman” adalah judul renungan kali ini yang ditulis oleh Sdr.
Janette Sepang, yang mengingatkan kita khususnya para wanita, sering wanita
dikategorikan kepada makhluk yang lemah, namun Tuhan memberikan kepada
setiap umat-Nya pilihan baik pria maupun wanita. Hanya dengan mempunyai Iman
yang sangat kuat, dan mempunyai keberanian untuk berusaha maka kaum wanita
adalah makhluk ciptaan-Nya yang sempurna. Kita harus percaya! Editorial edisi ini
menilik apa yang sedang dan apa yang menjadi prioritas yang perlu dilakukan
hamba-hamba Tuhan saat ini, suatu pertanda bahwa Roh Kudus masih tetap
memimpin umat-umat Allah dengan mengilhami para pemimpin di berbagai
bidangnya masing-masing.
Artikel lanjutan lainnya dapat anda ikuti pada edisi ini, juga berita dari Maryland,
Amerika Serikat dan dari tanah air, tepatnya dari daerah Sumatera Kawasan Tengah.
Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk
berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di
http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat
redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat
[email protected]
atau
kunjungi
website
kami
di
http://www.wartaadvent.org
dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi
sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami
tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di
website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam
format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan
pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format
MS_Word.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini
maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi
melalui email ke [email protected]
Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin
GAMBAR SAMPUL
1 Iman seorang wanita yang
menyembuhkannya dan
menguatkannya.
RENUNGAN
4 Becoming A Strong Woman
EDITORIAL
5 Mendengar, Meresapi,
Melakukan
DARI REDAKSI
2 Pengantar Edisi 8 Juni 2007
KOLOM TETAP
6 Jadwal Buka/Tutup Sabat
(Sunset)
13 Terjemahan SDABC
KOLOM PEMBACA
3 Edisi minggu lalu
ARTIKEL ROHANI
9 Sebuah Tinjauan Konsep
Manajemen Melalui Pendekatan
Alkitabiah – BAB 10 Bag-VI
Manajemen Yang Melayani
Dalam Abad ke XXI
11 Bab-4 Bag-V – Berhala Modern
(lanjutan)
-Tim Redaksi WAO
PENDALAMAN ALKITAB
7 Perkataan Roh Nubuat –
Kelompok 144.000-Umat
Tebusan Manusia. Kesimpulan
-
PENTING!
Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau
tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita.
Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita.
Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya.
Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO.
Warta Advent On-line (WAO)
8 Juni 2007
BERITA ADVENT SEJAGAT
14 Bersabat di CCSDAC Maryland
16 Perkemahan Keluarga Gereja
MAHK Se-Riau Daratan, Daerah
Sumatera Kawasan Tengah,
Cukup Meriah
2
:: Media Penyejuk & Penjernih ::
Edisi 1 Juni 2007
Penasehat
Pdt. Berlin Samosir
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
Frederik J. Wantah
Dr. Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Dr. Samuel Simorangkir
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Pdt. Sweneys Tandidio
Willy Wuisan
Dr. Eddy Lukas
Wayne Rumambi
Tata Letak:
Janette Sepang
Samuel Pandiangan
Wilhon Silitonga
Webmasters:
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Lucky Mangkey
Nielson Assa
Tapson Manik
Kontributor Khusus:
Dr. Albert Hutapea
Dr. Ronny Kountur
Dr. Jonathan Kuntaraf
Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja
Max W. Langi
Dr. Herbert A. Legoh
Hans Mandalas
Joice Manurung
Edy Nurhan
Pieter Ramschie
Dr. Rudolf Sagala
Dr. H.S.P. Silitonga
Andrey Sitanggang
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Joppy Wauran
Kirim berita ke:
[email protected]
Website:
www.wartaadvent.org
Berlangganan:
[email protected]
Warta Advent On-line (WAO)
8 Juni 2007
3
R E N U N G A N
Becoming A Strong
Woman
Oleh Janette Sepang
J
ika anda sedang mengalami pergumulan dalam hidup
anda, sudah barang tentu pastilah anda mengetahui
bagaimana rasanya. Sebagai umat yang mempunyai
iman kepada Kristus kita adalah umat yang beriman dan
beragama, pada saat di mana kita selalu berbalik kepada
iman kita untuk tuntunan dan harapan. Tapi terkadang
harapan-harapan itu terlalu lama datang jawaban-Nya…..!
... you felt your faith slowly crushing under the pressure.
Kita merasakan iman kita perlahan memecah di bawah
tekanan dengan setiap doa yang tidak dijawab, setiap
harapan yang memudar, setiap pergumulan yang selalu
datang dalam kehidupan kita, kita merasakan keputus-asaan
yang luar biasa dan hilang harapan.
Bahkan kita sudah menelusuri Kitab Suci, belajar Alkitab,
berdoa dan berdoa, dan setelah itu kita kembali memohon
jawaban-Nya, namun semuanya seakan-akan tidak
berguna….! “Saya mulai kehilangan iman…., bukan saja
pada Tuhan tetapi pada diri saya sendiri, TAPI saya tidak
mau putus asa….!” Secara terus menerus, kita mulai lagi
melangkah untuk suatu perjalanan yang akan merubah hidup
kita dan sebagai umat-umat Allah kita yakin pasti ada jalan
keluar.
God is so good all the time, Tuhan kita itu selalu baik setiap
saat dalam hidup kita, Dia tidak akan pernah meninggalkan
kita, “TIDAK PERNAH.” Kadang-kadang kita merasa
dalam kesendirian, hampa dan kesepian, tetapi Tuhan ada di
sana bersama kita setiap waktu.
Sebagai seorang wanita rasa–rasanya hanya airmata teman
sejati dikala menghadapi persoalan hidup. Tapi sekali lagi
TUHAN SANGAT BAIK….! Pada saat di mana kita hampir
putus asa dan kehilangan arah, Tuhan mengulurka tanganNya sehingga kita dapat dituntun, dibukakan mata kita untuk
melihat sisi yang berbeda sebagai jawaban Tuhan.
Tuhan memberikan jawaban-jawaban dari semua
pergumulan kita dengan cara-Nya yang tidak kita sadari.
Banyak sekali ternyata yang Tuhan Allah sudah berikan
kepada kita, dan kita tidak sadari bahwa itu adalah jawaban
dari-Nya. Seperti halnya Allah menunjukkan kasih dan
perhatian-Nya kepada nabi Elia dengan mengutus seorang
malaikat yang memberinya makan dua kali. Pada saat itu
yang diutus Allah adalah “Malaikat Tuhan”, Anak Allah.
Jawaban Tuhan yang lain salah satunya adalah Sahabat.
Sahabat yang bisa menghibur kita di saat kita berduka
maupun sedang bersuka. Sahabat yang bisa mengerti kita
dan mendukung kita apapun yang kita lakukan. Sudah
sepantasnya kita sangat berterima kasih kepada Tuhan,
Warta Advent On-line (WAO)
karena
mendapatkan
sahabat–sahabat
yang sangat luar
biasa di dalam
hidup kita.
Kadang–kadang
kehidupan
kita
seakan-akan
penuh
dengan kata “aduuhh”.
Kita mungkin berpikir bahwa kita
tidak baik, buruk sekali, manusia yang kotor. Namun
tidak ada manusia yang seperti demikian di mata Tuhan,
manusia hanya memerlukan jamahan penyembuhan dari
Tuhan. Siapapun yang dijamah oleh-Nya akan menjadi bersih,
suci dan indah. Bukan main iman dari seorang wanita yang
diceritakan bahwa dia bertekad kalau saja dia hanya bisa
menyentuh jubah dari Tuhan Yesus dia berkeyakinan untuk
bisa sembuh. Cerita ini menceritakan kepada kita bahwa
adalah benar apabila kita mempunyai iman seperti perempuan
ini kepada Yesus, bahkan kuburan orang mati pun bisa
terbuka. Tuhan berkata pada perempuan itu “iman mu telah
menyelamatkan engkau.” Yang juga penting dalam cerita
perempuan ini bahwa dia tidak hanya mempunyai Iman yang
sangat kuat, tapi dia juga mempunyai keberanian untuk
berusaha. Dia sangat yakin bahwa Tuhan pasti akan
menerimanya. Kita harus percaya! Semua orang yang
memiliki iman kepada Yesus pasti punya keinginan untuk
bertumbuh, menyenangkan Allah dan membuat hidup mereka
berarti. Dalam Yohanes 6, Tuhan selalu berterus terang
kepada
pengikut
palsu
tentang
ketidakpercayaan,
kekhawatiran mereka. Namun Kristus adalah Allah dan Dia
tahu segala sesuatu, Dia mengetahui hati dan pikiran semua
orang, sedangkan orang percaya tidaklah demikian.
Marilah kita untuk tidak mengkhawatirkan apapun dalam
kehidupan kita, serahkanlah kekuatiran kita pada Tuhan dan
Tuhan pasti akan menolong kita, walaupun wanita dikatakan
adalah makhluk yang lemah, tapi Tuhan
akan senantiasa memberikan kekuatan
kepada kita. “Janganlah hendaknya kamu
kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam Doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6.
-Janette Sepang
Tim Redaksi WAO. Alumni dari AUP, Phillipines tsb hingga kini
mengabdikan diri di Kantor Uni Indonesia Timur, Manado
8 Juni 2007
4
E D I T O R I A L
Mendengar, Meresapi, Melakukan
Pekan ini tepatnya tgl 4 sd 8 Juni 2007, setiap pagi
hari dimulai pukul 8 tepat diadakan minggu sembahyang di
lantai 5 gedung pertemuan Advent MT. Haryono. Kebaktian
ini diikuti seluruh officers konfrens, daerah maupun
lembaga-lembaga Masehi Advent Hari Ketujuh di
lingkungan Uni Indonesia Kawasan Barat. Khusus untuk
konfrens DKI Jakarta dan sekitarnya mengikutsertakan staf
dan semua pendeta bersama istri ditambah dengan para
penginjil sukarela (PS), sehingga setiap pagi cukup
memadati ruangan yang disediakan panitia bahkan
kadangkala ada yang harus berdiri sepanjang jam ibadah.
Demikian antusiasnya para hamba-hamba Tuhan
menghadiri pesta rohani ini dengan sajian firman Tuhan
yang memang disuguhkan secara menarik dan cukup
menyentuh oleh Pdt. Claude Sabo salah seorang Associate
Secretary dari General Confrence. Klimaks dari keseluruhan
acara diadakan upacara perjamuan kudus pada jumat pagi
hanya berselang beberapa jam dari waktu ketika Yesus
bersama murid-Nya melakukan hal yang sama kurang lebih
2000 tahun silam. Ada hal yang menarik dari peristiwa yang
amat berharga ini, sekaligus menjadi perhatian publik
khususnya dikalangan umat Advent dewasa ini.
Ditopang dengan berbagai pengalaman yang
bervariasi, Pdt. Claude Sabo kelahiran Belgia ini selalu
berbicara penuh dengan falsafah-falsafah yang amat
signifikan bagi para pemimpin bahkan seluruh pekerja di
ladang Tuhan yang tersebar luas di seantero bumi ini.
Hamba Tuhan yang beristrikan putri kelahiran Jogya ini
sengaja mengemas materi khotbahnya secara gamblang dan
to the point sehingga mudah dicerna oleh semua lapisan.
Apa yang kita mau angkat dari dalamnya bukanlah
memuat materi pembicaraan secara rinci, oleh karena hal itu
tidak mungkin berhubung keterbatasan space. Yang mau
disimpulkan melalui editorial ini ialah, apa yang
disampaikan sepanjang pekan doa tersebut sungguh-sungguh
merupakan kebutuhan masa kini demi kemajuan gereja.
Sudah barang tentu hal ini menjadi suatu pertanda bahwa
Roh Kudus masih tetap memimpin umat-umat Allah dengan
mengilhami para pemimpin di berbagai bidangnya masingWarta Advent On-line (WAO)
masing, ibarat istilah medis selalu memberikan obat yang
tepat untuk penyakit yang sedang berjangkit. Hal yang
sama juga terjadi dan kita alami disepanjang perjalanan
gereja ini dari saat ke saat di tengah-tengah warna
kehidupan dunia yang selalu menghimpit hingga
menghadapi problema yang berbeda dari waktu ke waktu.
Namun Tuhan melalui akal budi-Nya yang tidak terbatas
masih tetap memperlengkapi para pemuka yang
berdedikasi agar menuntun umat-Nya dengan beragam
nasihat yang tepat yang dikenal sebagai “Nasihat Allah
untuk Masa Kini”. Apakah itu melalui pelajaran sekolah
sabat, berita mission, bahkan bacaan bacaan pekan doa
selalu sarat dengan petuah dari Tuhan sesuai dengan
kebutuhan zaman. Akan tetapi sering kita menjadi bertanya
bilamana melihat kenyataan. Pada saat sedemikian
akuratnya bimbingan Khalik Pencipta yang amat peduli
pada umat-Nya bahkan menjagai sebagai biji mata-Nya,
mengapa kondisi gereja ini bukan semakin tergiring ke arah yang
semakin membaik?
Didepan mata kita fakta sedang berbicara misalnya,
kesetiaan menghadiri kebaktian seperti Rabu malam semakin
memprihatinkan dari tahun ke tahun. Terlambat tiba di gereja
pada hari Sabat tidak lagi menjadi beban yang memalukan, malah
sudah dianggap sebagai suatu mode. Umat-umat sangat mudah
tersinggung sehingga komite-komite gereja hanya sibuk
membicarakan persoalan sedangkan pekerjaan penginjilan
menjadi terabaikan. Sikap bermusuhan yang bergulir melalui
adanya kelompok-kelompok dalam gereja menjadi soal biasa.
Masih banyak lagi kondisi lain yang menimpa umat sisa ini
membuat setan tertawa terbahak-bahak karena melihat
pekerjaannya berhasil. Bilamana si ular tua itu memandang
serpihan-serpihan gereja yang sudah terpecah belah, di situlah dia
berongkang-ongkang sambil bergoyang kaki sementara Roh
Kudus berdukacita.
Sekiranya pembaca bingung kemudian tersentak melihat
keadaan ini, ke manakah kita berlari mencari penyebabnya.
8 Juni 2007
5
Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari
Sumber http://www.wartaadvent.org
JUMAT
8-Jun
LOKASI
Jangan pernah terkesima dengan lirik lagu penyanyi
kondang Ebiet. G. Ade yang mengajak pendengarnya untuk
bertanya pada rumput yang bergoyang. Alasannya cukup
jelas berdasarkan hasil dari suatu survey. Paling sedikit ada
2 sebab mengapa kondisi seperti tersebut diatas tidak
kunjung tereliminir di kalangan gereja.
Yang pertama ialah, jika formula penyegaran rohani
disajikan dalam bentuk tulisan, itu semata mata hanya
menjadi saksi bisu karena tidak pernah disentuh apalagi
dibaca. Umat Masehi Advent Hari Ketujuh seharusnya
merasa terpukul atas hasil investigasi yang dilakukan oleh
BARNA belum lama ini di Amerika yang dikenal dengan
BARNA Investigation. Badan ini melakukan pengamatan
terhadap 12 denominasi yang menyangkut minat penganut
masing-masing dalam menyelidiki Alkitab setiap hari.
Ternyata didapati bahwa umat Advent hanya berada pada
urutan ketujuh. Patut membuat kita terperangah sebagai
gereja yang menganggap diri benar ternyata tidak didukung
oleh pengetahuan tentang kebenaran itu sendiri. Inilah yang
diamarkan Allah melalui hamba-Nya Ellen G. White dalam
buku Alfa dan Omega Jilid 8 pasal 37 bahwa setan
menciptakan banyak hal termasuk kesibukan agar umat
pilihan Tuhan tidak lagi membaca Alkitab.
Faktor yang kedua adanya sekelompok minoritas
yang masih mau menyelidiki namun hanya sebatas membaca
gagal untuk bertindak. Yang lebih memprihatinkan lagi ada
juga diantar para penyelidik yang bermotivasi hanya untuk
memenangkan perdebatan dalam kelompok diskusi, padahal
kita lupa bahwa jiwa tidak pernah dimenangkan melalui
perdebatan. Ini dialami sendiri oleh Paulus ketika berada di
Athena (Kisah 17).
Akhirnya Tuhan mengajak kita untuk menjadi
pelaku firman, bukan sekedar membaca atau mendengar
(Yakobus 1:22), dan bilamana itu dilakukan kita akan
berbahagia (Lukas 11:28). Bahagia sejati yang tidak pernah
didapat dari apapun bahkan dari siapapun kecuali dari Allah
melalui firman-Nya.
SABAT
9-Jun-2007
Day Length
2007
TERBENAM
Sabang
18:51
Medan
18:33
Pematangsiantar
18:31
Pekanbaru
18:17
Padang
18:19
Jambi
18:05
Palembang
17:58
Bndr. Lampung
17:52
Anyer-Carita
17:48
Jakarta
17:44
Puncak
17:43
U N A I
17:40
Bandung
17:40
Cirebon
17:37
Cilacap
17:33
Semarang
17:29
Solo
17:26
Surabaya
17:19
Jember
17:13
Denpasar
18:07
Mataram
18:03
Ende
17:40
Kupang
17:31
Pontianak
17:45
Pangkalan Bun
17:31
Palangkaraya
17:23
Banjarmasin
18:18
Balikpapan
18:13
Tarakan
18:17
Makassar
17:56
Kendari
17:45
Palu
18:01
Gorontalo
17:51
Manado
17:45
UNKLAB
17:45
Ternate
18:34
Ambon
18:23
Sorong
18:16
Tembagapura
17:47
Biak
17:56
Jayapura
17:35
Merauke
17:26
Kuala Lumpur
19:21
Singapore
19:09
Manila
18:23
A I I A S
18:23
Andrews Univ.*
20:18
GC*
19:32
Loma Linda*
18:58
Seattle*
20:04
Delft*
20:59
Edison, NJ*
19:26
MATAHARI
BEREM
TERTERBIT
-BANG
BENAM
6:24
12:37
18:51
6:14
12:24
18:34
6:14
12:22
18:31
6:08
12:13
18:17
6:15
12:17
18:19
6:03
12:04
18:05
6:01
12:00
17:58
6:03
11:58
17:52
6:02
11:55
17:48
5:58
11:51
17:45
5:58
11:50
17:43
5:56
11:48
17:41
5:56
11:48
17:40
5:52
11:44
17:37
5:52
11:43
17:33
5:45
11:37
17:29
5:45
11:35
17:26
5:36
11:28
17:19
5:34
11:24
17:14
6:29
12:18
18:07
6:25
12:14
18:03
6:03
11:52
17:41
5:58
11:44
17:31
5:38
11:41
17:45
5:33
11:32
17:31
5:23
11:23
17:23
6:22
12:20
18:18
6:10
12:11
18:13
5:59
12:08
18:17
6:06
12:01
17:56
5:51
11:48
17:45
5:57
11:59
18:01
5:42
11:46
17:51
5:33
11:39
17:45
5:33
11:39
17:45
6:24
12:29
18:34
6:29
12:26
18:23
6:11
12:14
18:16
5:54
11:51
17:47
5:53
11:54
17:56
5:36
11:36
17:35
5:48
11:37
17:26
7:03
13:12
19:21
6:57
13:03
19:09
5:26
11:55
18:24
5:27
11:55
18:23
5:09
12:44
20:19
4:42
12:07
19:32
4:37
11:48
18:59
4:11
12:08
20:05
4:23
12:41
21:00
4:26
11:56
19:26
12:27
12:19
12:17
12:09
12:04
12:01
11:57
11:49
11:46
11:46
11:44
11:44
11:43
11:44
11:41
11:43
11:41
11:42
11:39
11:37
11:38
11:37
11:32
12:07
11:58
11:59
11:56
12:03
12:18
11:49
11:53
12:04
12:09
12:12
12:12
12:09
11:54
12:04
11:52
12:03
11:58
11:38
12:18
12:11
12:58
12:56
15:09
14:50
14:22
15:53
16:36
14:59
PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya
matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota
yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*),
diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya
matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan
-TIM Redaksi
Warta Advent On-line (WAO)
8 Juni 2007
6
PENDALAMAN
ALKI TAB
MELALUI RASUL YOHANES DALAM WAHYU 6:12-7:17; 14
KELOMPOK 144.000—UMAT TEBUSAN MANUSIA
PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG
Oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D.
Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab, Lektor Kepala bidang Filsafat Teologi DikNas RI
TINDAKAN DISIPLIN ALLAH YANG MAHAKASIH MELALUI TUJUH
MALAPETAKA ALKITABIAH DIILUSTRASIKAN DALAM WAHYU 16-18
Kesimpulan
D
alam kesimpulan ini, seluruh peristiwa nyata mulai
dari memberitakan Pekabaran Tiga Malaikat sampai
Kedatangan Yesus Kristus kedua kali akan
dirangkumkan dan disimak dalam bentuk saduran melalui
cerita historis yang nyata. Cara menceritakannya bukan lagi
menggunakan bahasa lambang seperti dalam penglihatan
melainkan bahasa kenyataan historis baik yang sudah terjadi
dan juga yang akan terjadi.
Sejak tahun 1844 Masehi, Pekabaran Tiga Malaikat, yaitu
Injil Kerajaan Allah yang kekal yang bertitikpusat kepada
mengandalkan dan mengagungkan Allah sebagai Pencipta
langit dan bumi dan laut serta mata air, sudah diserukan
dengan suara yang nyaring oleh umat Allah yang percaya
kepada Yesus Kristus dan setia menuruti hukum Allah
secara tuntas. Hal ini dilaksanakan secara perorangan dan
juga secara umum melalui berbagai sarana penginjilan.
Apakah itu melalui KKR, radio, televisi, video, kaset,
percakapan, tulisan di buku, traktat, majalah, dan
sebagainya. Pada saat yang sama, setelah masa kekecewaan
besar di tanggal 22 Oktober 1844, karena salah menafsirkan
peristiwa yang terjadi berdasarkan nubuatan Daniel 8:14
yang memperkirakan bahwa Yesus Kristus datang ke dunia
ini untuk menyucikan bumi ini, umat Allah mendalami
Firman Allah yang bertitikpusat pada pelayanan Yesus
Kristus di Bait Suci Surgawi. Apa yang sebenarnya terjadi
di Surga adalah penerapan Hari Raya Grafirat yang
dinyatakan di Imamat 16 di mana Yesus Kristus
menitikpusatkan pelayanan-Nya sebagai Imam Besar umat
manusia untuk melakukan penghakiman tahap penyelidikan
berdasarkan nubuatan Daniel 7:9-11, 13,14; lihat juga Ibrani
9. Misi utama Yesus Kristus dalam pelayanan-Nya di Bait
Suci Surgawi ini adalah proses hukum “untuk menghapus
[catatan] dosa [umat-Nya] oleh Korban-Nya [di kayu salib
Golgota]” dari alam semesta yang secara upacara Bait Suci
dicatat di dalamnya melalui “pemercikan darah korban tujuh
Warta Advent On-line (WAO)
kali di hadapan TUHAN” atau “dimakannya korban penghapus
dosa itu” oleh imam (Imamat 4:6,17,25,30,34; 5:9; 6:26). Perlu
ditegaskan yang dimaksud dengan penghapusan dosa di Hari
Raya Grafirat ini bukanlah pengampunan dosa.
Karena
pengampunan dosa dalam arti penghapusan dosa dari pikiran
orang berdosa itu secara perorangan sudah dilakukan pada saat
dia datang memohon pengampunan dari Allah (Imamat 4-6;
Yesaya 43:25; Mikha 7:18,19; 1 Yohanes 1:9). Penghapusan
dosa di Hari Raya Grafirat berdasarkan Imamat 16 adalah
penghapusan dosa secara umum, yaitu pembersihan atau
pentahiran dari catatan pikiran makhluk ciptaan Allah yang
mulia, sehingga umat Allah yang setia itu benar-benar layak dan
cocok masuk ke dalam Kerajaan Allah, yaitu di Surga selama
seribu tahun dan di Dunia Baru untuk selama-lamanya. Inilah
yang disebut di Pekabaran Tiga Malaikat sebagai “Saat
Penghakiman-Nya telah tiba” yaitu masa penghakiman tahap
penyelidikan khusus untuk umat Allah yang setia mulai dari
Adam sampai kepada saat pintu pengasihan tertutup (Wahyu
14:7).
Sementara umat Allah yang setia memberitakan Pekabaran
Tiga Malaikat di seluruh dunia, bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah juga memberitakan pekabaran tiga malaikat
najis, yang tujuan utamanya adalah menjalankan hidup
beragama bukan berdasarkan perintah Allah yang sejati
melainkan perintah manusia. Segala peragaan liturgy formalitas
dan munafik berlangsung—lihat 2 Timotius 3.
Dengan
demikian kehidupan beragamanya dilakukan dengan kompromi
terhadap peraturan manusia. Pada dasarnya, gaya dan pola
hidup beragama seperti ini akan berakibat fatal bila umat Allah
yang setia tidak mau menurutinya. Namun sebagai umat Allah
yang setia dan patuh, mereka berpendirian bahwa “kami harus
lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.”
Bersamaan dengan pergerakan agama itu, kehidupan lahir dan
batin secara alami akan tetap berlangsung secara normal.
8 Juni 2007
7
Manusia akan lahir dan bertumbuh. Tiba saatnya bersekolah
mereka bersekolah di tempat yang sesuai dengan
kemampuannya. Bila sudah matang situasi sosialnya, ia
akan menikah dengan pasangan yang sesuai dengan
pilihannya. Namun oleh karena situasi dunia yang rusak,
ada saja dari mereka yang berpisah dan kemudian kawin
lagi.
Rumah tangga mereka ini bertumbuh dengan
dikaruniai anak laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
pengaruh lingkungannya ada yang bertumbuh menjadi anak
yang berTuhan namun ada juga yang tidak. Bahkan tidak
sedikit yang memberontak terhadap orang tuanya. Bilamana
anak itu sudah matang di bidang kemasyarakatan, mereka
meniti karir melalui bakatnya masing-masing. Ada yang
jadi pendeta, guru, penginjil, perawat, dokter, sekretaris,
usahawan, manejer, direktur, ahli hukum, tukang jahit, dan
lain sebagainya. Namun ada juga yang menganggur dan
bahkan luntang lantung tidak tahu mau buat apa, sehinggga
tidak jarang ada yang jadi perampok bahkan pembunuh.
Itulah liku-liku hidup di dunia yang penuh dengan tantangan
dan penderitaan.
Pergerakan di alam juga terjadi. Gempa bumi, malapetaka,
banjir, gunung meletus, angin topan, huru-hara, tauran,
keributan,
pertengkaran,
perselisihan,
peperangan,
kecelakaan, musibah, penyakit terjadi di mana-mana sesuai
kapasitas masing-masing. Semua ini, tanpa kecuali, akan
terjadi di seluruh dunia, baik di darat, di lembah, di hutan, di
gunung, di desa, di kota, di laut, di udara dan di luar
angkasa. Secara manusiawi melalui badan sosial dan
kesejahteraan masyarakat, akan dibuat pengarahan dan
penjegahan bahkan pengobatan serta pertolongan. Namun,
hal itu hanya sebatas kekuatan manusia. Yang pasti ini
semua adalah BENCANA ALAM YANG NORMAL dan
tidak bisa dicegah oleh apapun, KARENA SEMUA ITU
HARUS TERJADI.
Kehidupan manusia secara normal di bidang jasmani,
pikiran, sosial yang sifatnya rohani akan berlangsung terus
sampai tiba saatnya kedatangan Yesus Kristus yang kedua
kali. Itulah makna khotbah Yesus di Matius 24:37-39.
Namun, yang menjadi perbedaan adalah bahwa umat Allah
yang setia akan hidup normal dan disertai pola hidup
“berjaga dan bersedia” (Matius 24:42,44). Mereka rajin
bersekutu dengan Allah melalui Firman Allah dan doa yang
dituntun oleh Roh Kudus (Matius 25:1-13). Mereka selalui
setia mengabdi kepada Allah melalui bakat dan
kesanggupannya ditengah-tengah masyarakat (25:14-30).
Mereka juga selalu melayani sesama manusia sebagai
saudara dalam Yesus Kristus, kepada semua orang, di segala
tempat dan dalam segala situasi (25:31-46).
Akhirnya, tibalah saatnya pintu pengasihan Allah tertutup
(Wahyu 22:11). Umat manusia yang tidak mengenal Allah
mengalami suasana penderitaan batin dan jasmani tujuh
malapetaka. Umat Allah yang setia dan benar mengalami
suasana ketidakbebasan beragama. Hidup mereka terancam.
Namun mereka berpendirian teguh dan tetap setia kepada
Allah. Perintah kematian dikumandangkan kepada umat
Allah yang setia dan dituduh sebagai penyebab datangnya
malapetaka yang besar itu. Inilah yang Alkitab sebut
sebagai “Masa kesukaran Yakub,” namun berdasarkan janji
Allah yang pasti, mereka tetap berpegang teguh kepada
Allah, serta berseru: “Kami tidak akan melepaskan
Warta Advent On-line (WAO)
pegangan tangan kami terhadap Tuhan, sampai kami beroleh
berkat kelepasan.” Tiba saatnya, Allah datang melepaskan
umat-Nya dan semua umat manusia yang tidak mengenal Allah
lari pontang-panting. Di saat suasana kelepasan itu, Allah
menunjukkan pertunjukan video di langit, yang menyatakan
bahwa Hukum Allah yang terdapat di Keluaran 20:1-17 itu
adalah yang benar. Di samping itu, Allah juga mengumumkan
“Jam dan Hari Kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.”
Suara ini hanya dimengerti oleh umat Allah yang setia, namun
bagi umat yang tidak mengenal Allah, suara itu hanyalah guntur
belaka.
Tepat seperti pengumuman Allah tersebut, rombongan Yesus
Kristus dari Surga memasuki atmosfir Bumi. Tepat seperti kata
Firman Allah: “Pada waktu Penghulu Malaikat berseru dan
sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan Yesus Kristus dan
rombongan turun dari Surga” (1 Tesalonika 4:16). Lalu dengan
suara nyaring, Yesus Kristus berseru kepada umat Allah yang
mati di dalam Tuhan, “Bangkit, bangkit, bangkit, bangkitlah!”
(4:16,17). Dengan segera, secara serentak di seluruh penjuru
bumi, “dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri malaikat
Allah, semua orang yang mati di dalam Tuhan,
DIBANGKITKAN dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan
mereka telah diubahkan memiliki tubuh yang mulia” (1
Korintus 15:52-55). Pada saat yang sama itu, umat Allah yang
hidup juga akan diubahkan, dan semuanya “akan berangkat
bersama-sama dalam kemuliaan menyongsong rombongan
Yesus di angkasa” (1 Tesalonika 4:17). Apa yang terjadi
dengan umat manusia yang tidak mengenal Allah? Ada
kebangkitan istimewa terhadap sekelompok kecil dari antara
mereka yang “menganiaya Yesus Kristus” (Wahyu 1:7). Tetapi
kemudian, mati lagi bersama-sama mereka yang masih hidup,
karena mereka tidak tahan melihat kemuliaan Yesus Kristus
(6:16). Semua umat manusia yang tidak mengenal Allah, mulai
dari Kain sampai dengan akhir zaman, akan berada dalam
kubur, dan baru akan dibangkitkan setelah selesai masa seribu
tahun untuk menerima tindakan disiplin Allah yang Mahakasih
dan setelah itu mereka akan lenyap untuk selama-lamanya
(20:5,13-15).
Entah berapa lama, perjalanan itu dari Bumi ke Surga, tidak
ada yang tahu dan tidak perlu kita tahu—YANG PASTI ITU
ADALAH SEBUAH REALITA. Namun tiba saatnya, seluruh
rombongan tiba di Surga, dan “demikianlah umat tebusan Allah
akan tinggal seribu tahun di Surga dan kemudian di Dunia Baru
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tesalonika
4:17; Wahyu 20:6; 21:1-4). Itulah sebabnya, Yohanes kekasih
melihat “Langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit
yang pertama telah berlalu, dan di sana tidak akan lagi
perpisahan. Tempat tinggal Allah ada ditengah-tengah manusia,
dan Allah akan tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka
akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Ia
akan menghapus segala air mata dari mata mereka, tidak akan
ada lagi maut, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap
tangis, atau dukacita. Sebab segala sesuatu yang lama telah
berlalu.
LIHATLAH, ALLAH TELAH MENJADIKAN
SEGALA SESUATU BARU” (Wahyu 21:1-5).
8 Juni 2007
-Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D.
Kontributor Khusus WAO
8
ARTIKEL ROHANI-PENGEMBANGAN DIRI
manajemen
yang melayani
oleh DR. Nico J.J. Koroh, MBA
B A B 10 – B a g i a n 6
Manajemen yang Melayani dalam Abad XXI
Harapan Manajemen Melayani dalam Milenium Ketiga
Nampaknya dunia semakin jauh dari gambaran hari depan
yang indah dan berbahagia. Walaupun di satu pihak,
perubahan fisik dengan adanya kemajuan teknologi di segala
bidang, teristimewa teknologi IT, kemajuan ilmu
pengetahuan sosial dan eksakta, khususnya dalam bidang
biokimia, tetapi di pihak lain, kerusakan lingkungan, bahkan
menurunnya kualitas peradaban merupakan biaya yang tidak
ternilai harganya, dan
bagian yang terakhir ini
harus
dibayar
oleh
manusia sendiri.
Contoh
dari
suatu
kerusakan
lingkungan, menurut Ted
Turner, wakil ketua dari
Time - Warner Inc. dan
pendiri dari CNN, bahwa
kehidupan
modern
masyarakat
manusia
secara sistematis telah
menghapuskan
unsur
kehidupan dalam bumi
ini. Hal ini mungkin
terdengar seperti lonceng
bahaya, tetapi memang
benar
demikian.
Ia
selanjutnya
mengemukakan bahwa
dari
prediksi
para
ilmuwan, dua pertiga dari
semua spesies mungkin
akan lenyap di akhir abad
ini. Bilamana hal ini
terjadi,
banyak
margasatwa dan tumbuhtumbuhan
yang
merupakan
satuan
khazanah alamiah dari
masyarakat dan bangsa di
sekeliling dunia, akan
Warta Advent On-line (WAO)
hilang lenyap. Kemudian digantikan oleh makhluk hidup yang
oportunis, dengan pengetahuan minim, tetapi dapat berdaptasi
secara global, serta tumbuh subur, namun menggusur
lingkungan.
Dengan kata lain, kita dapat meramalkan suatu dunia
di mana kecoa, tikus dan merpati telah menggantikan kupukupu, harimau dan burung burung kakaktua. Epidemi
pemusnahan merupakan salah satu krisis utama yang dihadapi
masyarakat kita dan mengancam kehidupan manusia untuk
tinggal dalam planet yang
semakin miskin. Lebih dari
pada itu, masalah besar yang
menghantui manusia tersebut
ternyata tidak didukung oleh
publik dan kemauan politik
untuk mengubah status quo.
(http:// www.ourplanet.com
April 2002).
Masih
banyak
berbagai ungkapan pesimistis
dan negative dari para ahli
ligkungan tentang gawatnya
hari depan bumi kita ini, yang
diakibatkan
oleh
karena
kerusakan lingkungan seperti,
lobang ozon yang semakin
terbuka lebar, demikian pula
kekuatiran para ahli ekonomi
tentang semakin kritisnya
persediaan pangan dunia,
kritisnya persediaan air baku.
Belum lagi kekuatiran dalam
bidang ekonomi, sosial dan
politik. Dengan kata lain, dari
berbagai sudut pandangan,
baik dari sudut ekonomi,
politik, sosial, budaya, dan
ekologi,
nada
generasi
manusia dewasa ini semakin
pesimis
melihat
perkembangan dunia ini.
Akan tetapi, dari
8 Juni 2007
9
berbagai lontaran kritik dan keluhan tentang keadaan dunia
kita ini, dan semakin uzurnya daya tahan planet bumi kita
ini, baik secara fisik maupun moral, ada suatu harapan yang
dijanjikan oleh Kristus kepada kita :”Karena itu Aku berkata
kepadamu, ‘Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu
pakai....”(Matius 6 : 25). Namun, Kristus memberikan suatu
solusi, dengan satu syarat. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu..” (Matius 6 : 33).
Firman Allah memberikan kepada manusia suatu
“harapan”. Tetapi apa sebenarnya makna dari “harapan” itu?
Harapan bukanlah sekedar berpikir secara muluk-muluk, di
mana suatu hari kelak saya akan memenangkan lotere
sebesar 1 milyar rupiah. Atau, suatu perasaan optimis yang
sangat tinggi bahwa pada hari-hari mendatang akan muncul
sesuatu yang indah. Coba kita simak bersama apa yang
disampaikan oleh Rasul Petrus di mana ia mengatakan,
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang
karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali
oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak
dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
surga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipeliharakan dalam
kekuatan Allah karena imanmu, sementara kamu menantikan
keselamatan yang tersedia untuk dinyatakan pada zaman
akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini
kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai
pencobaan” (1 Petrus 1:3-6).
Harapan dari seseorang yang memiliki visionary
character, atau manusia yang sudah dilahirkan baru, atau
sudah memiliki komitmen untuk menjadi bagian dari
manajemen yang melayani, pasti akan berbeda dengan
mereka yang belum memiliki komitmen tersebut. Baginya,
dunia ini bukan tujuannya, sebab dunia hanyalah tempat
persinggahan, atau dia hanyalah seorang musafir yang
sedang menuju ke suatu tempat yang sudah tertentu.
Dengan demikian, apa pun kesulitan bahkan
ancaman yang dihadapi sekarang ini, bukanlah halangan
baginya untuk senantiasa memiliki suatu “harapan”. Oleh
karena itu, harapan merupakan salah satu unsur motivasi
intrinsik (motivasi yang datang dari dalam diri sendiri), yang
akan mampu melihat realitas berbagai situasi dan keadaan
yang dihadapi secara lebih positif. Menurut Dr Harold
G.Wolf, “Harapan itu sama seperti kepercayaan dan tujuan
di dalam kehidupan, bahkan memiliki khasiat tertentu. Hal
ini bukan sekedar pernyataan sebagai seorang yang percaya,
tetapi merupakan suatu kesimpulan dari suatu penelitian
ilmiah yang sangat seksama” (Monroe 1995: 118).
Sebagai seseorang yang mengambil bagian dalam
manajemen yang melayani, apakah ia seorang eksekutif
junior atau senior, bahkan apa pun posisinya di dalam
sebuah organisasi , atau mungkin saja sebagai seorang
wiraswasta, pasti ia pernah mengalami, atau akan mengalami
pasang surut di dalam pekerjaan. Di dalam pekerjaan,
barangkali tidak ada pengalaman yang paling pahit bilamana
Anda harus menjadi korban PHK (pemutusan hubungan
kerja), sebagaimana suasana yang paling banyak dialami
oleh para karyawan dewasa ini. Demikian pula yang sering
dialami oleh para wiraswastawan kita, yang barangkali
Warta Advent On-line (WAO)
sudah pernah menjual segala apa yang dimiliki, sekedar untuk
membayar pelunasan utang di bank, atau pada orang lain. Tidak
jarang, seseorang harus membayar dengan nyawanya sendiri,
karena tidak mampu menahan beban tekanan batin atau stress
yang dialami sebagai akibat dari PHK, demikian pula karena
kerugian yang harus diderita dalam pelaksanaan bisnis.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sebuah
harapan dapat menjadi jalan keluar dari sebuah kemelut yang
dialami manusia ? Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri
dalam dunia ini, adalah bahwa manusia telah banyak berhasil
membangun berbagai bangunan yang kolosal dan megah,
seperti berbagai jenis jembatan yang indah. Akan tetapi, tidak
demikian dengan membangun sebuah masyarakat yang baik.
Bilamana kita bertanya tentang keajaiban paling besar dalam
sejarah, kita akan kagum dengan kesederhanaan metode yang
digunakan Tuhan dalam membangun masyarakat. Dunia
membutuhkan kepercayaan atau iman yang menyelamatkan,
dan formula iman seperti itu, muncul dari salah satu ikatan
persaudaraan.
Kepedulian Yesus sangat mendalam terhadap kelanjutan tugas
penebusan-Nya sebelum Ia meninggalkan dunia ini, dan untuk
hal itu, metode yang Ia pilih adalah membentuk suatu
masyarakat yang ingin melanjutkan tugas penebusan itu. Untuk
itu, Ia tidak membentuk pasukan, atau angkatan bersenjata,
kemudian mendirikan markas besar, ataupun menulis buku .
Apa yang Ia buat adalah mengumpulkan pria dan wanita yang
tidak dapat menjanjikan apa-apa, tetapi memberikan inspirasi
kepada mereka tentang kemandirian dalam bekerja dan
membangun kehidupan mereka dalam suatu ikatan
persaudaraan yang intensif dalam kasih sayang, perbaktian, dan
pekerjaan. (Trueblood dalam Monroe 1996 : 332-334). Dan
inilah
sebenarnya
yang
merupakan
janji
Yesus
sendiri,”Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka
akan memiliki bumi.” (Matius 5 : 5). Janji Yesus ini, tentu
bukan bumi yang sekarang ini, akan tetapi bumi yang akan
datang setelah dibaharui, sebagaimana yang digambarkan
Yohanes dalam visinya: “Lalu aku melihat langit yang baru dan
bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang
pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada. Dan aku melihat
kota yang kudus Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari
Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya” (Wahyu 21 : 1-2)
Inilah satu-satunya harapan manajemen yang melayani
karena dunia ini yang kita diami dewasa ini dengan segala
keberhasilan dan kegagalannya, hanyalah merupakan suatu
tempat sementara untuk manusia, di dalam menyongsong dunia
baru.
8 Juni 2007
-bersambung
DR. NICO J.J. KOROH, MBA
Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta
10
A R T I K E L
R O H A N I
BERHALA
Modern
Oleh Pdt. E. Gultom
Bab 4 - Bagian VI
”Jadi akhirnya saudara
saudara, semua yang
mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua
yang manis, semua yang
sedap didengar, semua
yang disebut kebajikan
dan yang patut dipuji,
pikirkanlah semuanya
itu.”
Bahkan ditegaskan lagi: “Tidak pernah terlintas
dalam pikiran Yesus untuk menyerah kepada
pencobaan, demikian juga dapat terjadi kepada
kita”. 84)
Yesus bergantung sepenuhnya kepada Allah, Ia
mencari kuasa ilahi dengan persekutuan Yang terusmenerus dengan Allah. Pengalaman ini haruslah
menjadi bagian kita semua. Rahasia kesuksesan
Yesus sendiri dijelaskan bahwa Ia mengadakan
persekututan yang terus-menerus dengan Allah.
Bagaimana kita menanggapi akan “Persekutuan
yang terus-menerus itu?” Tentu persekutuan itu
menggambarkan adanya hubungan yang terus menerus dan itu
melalui ”Doa” yang tidak pernah putus.
Kita ambil contoh seperti Henokh yang hidup sebelum Air
Bah, di mana keadaan manusia waktu itu sangat jahat
sehingga dimusnahkan Allah dengan Air Bah. Rahasia
kesuksesan Henokh disebut juga dengan adanya persekutuan
yang erat dengan Allah melalui doa. ”Dan Henokh hidup
bergaul dengan Allah.” (Kejadian 5:24). ”Bagi Henokh DOA
merupakan NAFAS kerohanian, dia hidup dalam suasana
surga.” 85) Kalau saja doa itu bagaikan nafas kerohanian,
berapa kali kita harus bernafas supaya kita tetap hidup sehat?
Demikian juga terhadap kerohanian kita supaya tetap sehat,
maka doa itu akan kita lakukan senantiasa, dari saat ke saat.
Kemudian disebut, bahwa Henokh ada dalam suasana surga
dengan menjadikan doa itu sebagai nafas kerohaniannya.
Kita harus berdoa senantiasa agar kita sama seperti Henokh
ada dalam suasana surga.
O
leh karena demikian halnya, maka kita harus
menjaga pikiran sedemikian rupa supaya kita
menapis semua hal yang jahat, yang jelek, yang
buruk dan yang serupa akan tetapi kita
memikirkan yang baik dan yang benar indah dan menarik.
”Jadi akhirnya saudara saudara, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang
sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan yang
patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8).
Pergumulan yang terus menerus melawan pikiran yang jahat
harus dilakukan sehingga akhirnya kita akan mempunyai
pikiran seperti pikiran Yesus Kristus, suci bersih bebas dan
menang terhadap semua dosa dan pencobaan diatas dunia
yang semakin jahat ini. ”Hendaklah kamu dalam hidupmu
bersama menaruh pikiran dan perasaan seperti yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus.” (Filipi 2:5).
Melalui pergumulan da pertolongan Roh Kudus maka rasul itu
dapat memiliki pikiran yang diubahkan yang dicipta ulang
Warta Advent On-line (WAO)
oleh Roh Kudus menjadi hati, pikiran yang suci dan
akhirnya rasul dapat berkata: ”Kami memiliki
pikiran Kristus.” (1 Kor 2:16). Kristus tidak pernah
menyerah kepada pencobaan karena Ia selalu
dipenuhi oleh Roh Kudus setiap saat. “Dengan
kuasa Roh Kudus, oleh doa yang sungguh-sungguh,
maka Yesus tetap berkuasa untuk mengalahkan
semua dosa dan pencobaan”. 83) Demikian juga
kita dapat peroleh dalam pikiran kita.
Bagaimana kita dapat jelaskan sekarang akan ”suasana surga”
tersebut. Tentu itu adalah suasana yang bebas dari segala
ketakutan, kekuatiran, persungutan, ketidak puasan, sakit hati,
8 Juni 2007
11
dendam, kemarahan dan yang lain. Akan tetapi surga penuh
dengan damai dan kebahagiaan, pengharapan dan kesukaan
dalam kebenaran. Kehidupan Henokh yang demikian itulah
yang melayakkan dia langsung masuk surga tanpa mengalami
kematian, dan ia diobahkan hidup-hidup menjadi penghuni
surga dalam kehidupan yang kekal. Tabiat saleh dari Henokh
melukiskan keadaan yang harus dicapai oleh mereka yang
ditebus dari dunia ini. Mereka yang diobahkan hidup-hidup
sama seperti juga Henokh. 86) Kehidupan Henokh menjadi
standar ukuran untuk masuk ke surga bagi kita yang hidup
sekarang menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali
itu.Ada banyak orang yang sudah mati yang akan
dibangkitkan untuk kehidupan yang kekal. Akan tetapi bila
mau diobah hidup-hidup tanpa mengalami kematian seperti
Henokh masuk ke dalam surga, maka harus mempunyai
kehidupan yang saleh seperti Henokh.
Oleh sebab itulah firman itu mengajak kita sekarang untuk
berjuang dan berusaha dengan segenap hati dan tenaga untuk
masuk ke surga tanpa mengalami kematian seperti Henokh.
Mereka itulah orang yang dilambangkan dengan jumlah
144000. Mereka sudah melewati masa kepicikan Yakub,
penindasan dan aniaya serta hukum mati yang dikehendaki
Binatang dan Patung Binatang. Dan harus menerima tanda
binatang kalau tidak akan dibunuh dan tidak dapat berjual beli
lagi.
”Marilah kita berjuang dengan segenap tenaga yang telah
dikaruniakan kepada kita untuk menjadi salah seorang dari
yang 144.000 orang itu.” 87) Kita dipanggil untuk berjuang
dan menggunakan segenap tenaga yang ada yang diberikan
Tuhan kepada masing-masing kita. Perjuangan yang demikian
sajalah yang memungkinkan kita dapat menang dan berhasil.
1Petrus 3:14 ”...sambil menantikan semuanya itu kamu harus
BERUSAHA supaya kamu kedapatan tidak bercacat cela
dihadapanNya.” Kolose 1:29 ”Itulah yang kuusahakan dan
kupergumulkan dengan SEGALA TENAGA sesuai dengan
kuasa-Nya yang bekerja kuat didalam aku.” 2Petrus 1:10
”Karena itu saudara-saudara BERUSAHALAH SUNGGUHSUNGGUH supaya panggilan dan pilihanmu itu makin
teguh.” ”Rahmat-Nya diberikan agar supaya dalam diri kita
ada kehendak dan kuasa untuk berbuat. Tetapi TIDAK
PERNAH menjadi PENGGANTI USAHA kita” 88)
menerima kemenangan melewati kesusahan besar yang akan
melanda dunia ini. ”Mereka telah lalai mengadakan
persediaan yang dibutuhkan, maka tidak dapat menerima
penyegaran yang harus dimiliki oleh semua orang yang
melayakkan mereka dapat hidup dihadapan Allah yang
mahasuci.” 91) Waktunya sekarang ini kita harus
mengadakan penyerahan total, kepada bujukan Roh Suci serta
banyak berdoa seperti Henokh, agar pikiran kita suci dan kuat
menangkis segala ragam bujukan rayuan dosa dan kejahatan.
Puji Tuhan bahwa kuasa Roh Kudus bekerja kuat atas umatNya sehingga sekarang ini disaksikan bahwa banyak juga
Henokh–Henokh modern.
”There are many Enoch in this our day.” 92) COL 332
(Banyak Henokh modern sekarang ini). Dan mereka ada
dalam penyerahan yang tetap kepada pimpinan Roh Kudus.
Kalau saja Henokh modern ada ditengah tengah umat-Nya,
kita doakan segera bermunculan Elia Modern yang dipenuhi
oleh kuasa surga menegor dosa umat-Nya sehingga terjadi
kebangunan dan pembaruan rohani di seluruh kalangan umat
sedunia maka terjadilah kecurahan Hujan Akhir yang
menyanggupkan kita mengabarkan Seruan Nyaring pekabaran
Tiga Malaikat di atas dunia ini dan Yesus segera datang di
awan-awan menjemput kita.
Marilah kita memulai persiapan yang diperlukan itu saat ini
juga, tidak perlu ada penundaan lagi, sekarang kita putuskan
untuk memulai persiapan sebab semua orang yang tidak
membuat persiapan akan tidak tahan berdiri menghadapi ujian
iman yang sangat dahsyat yang melanda dan menggugurkan
bahkan bintang-bintang yang kita kagumi kecemerlangannya
sekalipun.
Karena itulah maka kita harus menyadari bahwa “Kita tidak
pernah aman walau dalam sesaat jua, kecuali kita dituntun
dan dikendalikan oleh Roh Kudus.” 93) Dalam keadaan
demikian itu kita mempunyai pikiran bersih dan suci seperti
Yesus Kristus. Dan segala bentuk hiburan yang ditawarkan
oleh dunia ini tidak akan digemari lagi.
Amatlah jelas pernyataan Tuhan kepada kita, bagaimana kita
harus berjuang dan berusaha dengan segenap tenaga yang ada
untuk memiliki pikiran yang suci dan kudus seperti pikiran
yang terdapat dalam Kristus Yesus. Dan mulai sekarang ini
perjuangan harus dimulai. Persiapan yang benar harus
dimulai. ”Sekaranglah waktunya berusaha dengan tekun
untuk mengalahkan segala kecenderungan alami dari hati
yang degil. Bahwa cermatnya kita harus menggunakan waktu
yang sedikit tersisa merupakan pintu kasihan bagi kita”. 89)
b e r s a m b u n g
-Pdt. E. Gultom
Chief Editor Indonesia Publishing House (IPH)
Banyak orang telah kecewa dan akhirnya binasa karena
mereka tidak membuat persediaan yang tepat waktu.
Sesungguhnya tanpa persiapan yang mantap dan benar kita
tidak dapat selamat. ”Keselamatanmu itu Tergantung pada
Persiapan yang engkau sudah buat untuk menghadapi
pencobaan yang ada didepan kita.” 90)
Sekaranglah waktunya untuk membuat persediaan agar kita
dapat menerima Hujan Akhir yang melayakkan kita untuk
Warta Advent On-line (WAO)
8 Juni 2007
12
TERJEMAHAN SDA BIBLE COMMENTARY
[Kata-kata yang ditafsir telah disesuaikan dengan Alkitab terjemahan LAI]
Diterjemahkan Bebas Oleh Pdt. Sweneys Tandidio - Phillipines
A. Yohanes 10:10
10. Pencuri. Lihat ayat 1. Sang gembala secara terus
menerus berjalan ke dalam dan keluar diantara kawanan
dombanya. Pencuri hanya mengunjungi kawanan domba tersebut
dalam waktu-waktu tertentu saja dan tentu sepenuhnya untuk
tujuan cinta diri—dan menghancurkan kawanan domba tersebut.
Aku. Dalam bahasa Yunani, kata ini adalah satu penekanan
untuk menunjukkan lawan dari si pencuri.
Hidup. Zōē “hidup” di sini digunakan dalam artian
theologinya, sama dengan “hidup kekal.” Ketika Adam dan
Hawa diciptakan, mereka memiliki zōē tetapi kehilangannya
ketika mereka berdosa. Benar bahwa kehidupan kehidupan
badani mereka cukup panjang, tetapi hidup mereka tidak lagi
kekal (lihat Kejadian 2:17). Yesus datang untuk memperbaiki
zōē yang Adam telah sebabkan kena hukuman (lihat Yohanes
8:51).
Segala kelimpahan.
“Hidup” mencakup hal badani,
pengetahuan, dan rohani. Kehidupan badani dianggap melimpah
ketika itu penuh dengan kemampuan fisik dan mental serta dalam
kondisi kesehatan yang sempurna.
Mujizat-mujizat Yesus
tentang penyembuhan badani memberikan kelimpahan badaniah
kepada mereka yang kehidupan fisiknya telah merosot. Tetapi
pemulihan badaniah bukanlah merupakan pemenuhan lengkap
dari misi Yesus. Manusia juga memiliki kehidupan intelektuil
dan spirituil yang juga harus dijadikan hidup dan melimpah,
karena “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup
dari segala yang diucapkan TUHAN” (Ulangan 8:3). Penting
sepertihalnya kehidupan badani dan rohani yang berimbang, tidak
ada satu kehidupan yang lengkap tanpa kehidupan rohaniah
dipelihara.
B. Keluaran 15:26
26. Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara
TUHAN. Di sini dicatat satu janji yang menakjubkan. Jika umat
Allah akan lebih lagi menyerahkan satu penurutan yang teliti
akan segala firman Allah, maka Ia akan “menyembuhkan”
mereka seperti halnya ia telah menyembuhkan air [yang ada di
Mara] dan akan menjauhkan mereka dari keduanya, kejahatan
badani dan kejahatan moral. Kemakmuran badani mereka,
dengan demikian, telah dibuat tergantung kepada penurutan.
Dasar yang agung ini tidak hanya benar di zaman orang Ibrani
tetapi juga berlaku terhadap segala zaman. Kemakmuran badani
dari ras manusia dalam banyak hal masih tergantung terhadap
penghormatan mereka terhadap hukum Allah. Mereka yang tidak
menghormati hukum-hukum yang mengatur tentang hidup sehat
haruslah menyalahkan diri mereka sendiri karena akibat-akibat
yang mereka terima dari pelanggaran mereka. Di pihak yang
lain, mereka yang hidup menurut aturan-aturan yang diberikan
secara Ilahi mengenai kesehatan akan mengalami kebebasan yang
mengagumkan dari penyakit-penyakit. Allah tidak hanya tertarik
terhadap keadaan kerohanian seorang manusia, tetapi juga
terhadap keadaan badaninya (lihat 3 Yohanes 2).
Penyakit manapun. Beberapa dari penyakit ini didaftarkan
dalam Ulangan 28:27 dan rujukan lainnya juga dibuat di Ulangan
7:15. Adalah juga diketahui bahwa beberapa penyakit tertentu
tersebar luas di kalangan orang Mesir dengan tingkat keparahan
yang sangat mengerikan, khususnya penyakit-penyakit kulit dan
mata. Selama pengembaraan mereka di tanah Mesir, orang-orang
Ibrani benar-benar mengenal penyakit-penyakit di Mesir.
Tuhanlah yang menyembuhkan engkau. Para dokter Mesir
[di kala itu] sangat terkenal diseluruh wilayah Timur Dekat
kuno—tetapi, mereka tidak menganggap bahwa kemampuan
Warta Advent On-line (WAO)
menyembuhkan itu berasal dari mereka, melainkan mereka
menganggapnya berasal dari dewa-dewi mereka. Dalam bukubuku kedokteran mereka, yang beberapa diantaranya telah
berumur 4,000 tahun, mengelompokkan tiga jenis penyakit: (1)
penyakit-penyakit yang dapat ditangani; (2) penyakit-penyakit
yang dapat diperlambat; dan (3) penyakit-penyakit yang tidak
dapat disembuhkan.
Sekalipun ilmu kedokteran telah
berkembang secara pesat sejak zaman Musa, ketiga
pengelompokan di atas tetap digunakan. Seorang ahli bedah
dapat membuat bedahan, mengeluarkan satu bagian dari tubuh,
dan menjahit kembali luka itu, tetapi tidak dapat
menyembuhkannya. Seorang dokter dapat mengatur resep obatobat tertentu yang ia ketahui dapat memberikan pengaruh
terhapat penyakit-penyakit tertentu, tapi keahliannya berakhir di
sana. Proses penyembuhan yang sebenarnya adalah yang
dinyatakan oleh satu kuasa yang menyembuhkan sesuatu yang
ilmu manusia tidak dapat melakukannya. Adalah benar bahwa di
abad ke-20 seperti halnya di zaman Musa—Allah sajalah yang
memberikan kesembuhan. Dialah si Dokter Soko Guru.
TERJEMAHAN RN
A. Ellen G. White, Patriarch and Prophets, 60.
Peringatan yang diberikan kepada orangtua kita yang
pertama—“tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:17)—tidak
mengindikasikan bahwa mereka akan mati bertepatan pada hari
mereka memakan buah larangan tersebut; melainkan pada hari di
saat hukuman yang tidak dapat dirubah diumumkan. Kekekalan
dijanjikan kepada mereka dengan syarat penurutan; dengan
pelanggaran mereka akan menggagalkan kehidupan kekal. Di
saat mereka memakan buah larangan itu, mereka dijatuhi
hukuman mati.
B. Ellen, G. White, The Disire of Ages, 92.
Yesus adalah sang penyembuh tubuh dan jiwa. Yesus
tertarik terhadap segala tahap perkembangan penderitaan yang
diketahui-Nya dan kepada setiap penderita Dia berikan
ketenangan, segala sabda-Nya memiliki khasiat penyembuhan.
Tak seorangpun yang akan berkata bahwa Ia telah bekerja untuk
satu mujizat; tetapi, satu kwalitas moral yang milia—kuasa
penyembuhan dari kasih—mengalir dari dalam diri-Nya kepada
mereka yang sakit dan yang berbeban berat. Jadi, melalui cara
yang tidak kelihatan Dia bekerja demi manusia sejak masa paling
kanak-kanak-Nya.
Dan itulah sebabnya, ketika pelayanan
umumnya dilakukan, begitu banyak orang yang mendengarkanNya dengan gembira.
8 Juni 2007
13
BERITA ADVENT SEJAGAT
Bersabat di CCSDAC Maryland
Oleh Frederik J. Wantah
[Silver Spring, Maryland] - Pada
Sabat (26/5) penulis berkesempatan
berbakti di Capital Chinese SDA
Church (CCSDAC), Silver Spring,
Maryland.
Beberapa
waktu
sebelumnya Freddy Tomarere dari
Rochester
Indonesian
SDA
Church
(RISDAC),
Rochester, New
Hampshire
menelpon
penulis
dan
menanyakan
apakah
dari
First Indonesian
SDA
Church
(FISDAC),
South
Plainfield, New
Jersey ada yang
ingin bergabung
dalam
kunjungan
mereka ke Maryland.
Rencana
tersebut
akhirnya
terlaksana,
rombongan RISDAC berjumlah
sekitar 30 orang menggunakan
Warta Advent On-line (WAO)
sebuah bus dengan jarak tempuh
sekitar 9 jam (NH-MD), sedang
rombongan FISDAC terdiri dari 15
orang menggunakan tiga mobil
dengan jarak tempuh sekitar 3 jam
(NJ-MD).
Ini merupakan kunjungan penulis
yang pertama ke CCSDAC dan dapat
bertemu dengan orang Indonesia di
8 Juni 2007
sana. CCSDAC adalah salah satu jemaat
yang berlokasi di Silver Spring di mana
kantor pusat GMAHK berada. Dr. Jonathan
Kuntaraf dan Dr. Hiskia Missah selain
bekerja di kantor pusat GMAHK juga
melayani selaku Elder di CCSDAC. Karena
lokasinya
dekat
dengan
tempat
tinggal
para
pimpinan dan staf
GC, maka di antara
mereka
khususnya
yang
berasal
Indonesia
dan
Singapura seperti Dr.
Jonathan Kuntaraf &
Isteri, Dr. Hiskia
Missah & Isteri, Dr.
Linda Koh & Suami,
Dr. G.T. Ng & Isteri,
Deicy & Lanny
Pongilatan
serta
Jovian Lubis ada
yang
memilih
berbakti atau menjadi
anggota CCSDAC. Selain bertemu dengan
beberapa pimpinan & staf GC, juga beberapa
orang Indonesia lainnya seperti Pdt. J.
Sihotang, Joyce Nainggolan & Suami.
14
Pembawa Firman adalah Dr. Linda
Koh,
Director
of
Children’s
Ministries GC memilih topik “The
House of the Rock.” Sebelumnya
didahului dengan sebuah lagu pilihan
oleh RISDAC VG. Dr. Linda Koh
yang juga melayani selaku Elder di
CCSDAC mengungkapkan bahwa
topik khotbahnya terinspirasi ketika
ia
berkunjung
ke
Wyoming,
Wisconsin.
Dalam
kunjungannya
itu, Dr. Linda
Koh
melihat
sebuah rumah
yang memiliki
beberapa kamar
dibangun
di
atas
(bukit)
batu. Olehnya
judul khotbah
tersebut
dihubungkan
dengan materi
khotbahnya
yaitu
bagaimana
membangun
keluarga Kristen yang sehat. Dari
beberapa tip yang perlu mendapat
perhatian, empat di antaranya ialah:
(1) Family Spirituality, (2) Family
Appreciation, (3) Family Time, (4)
Family Communication. Dr. Linda
Koh yang juga mantan Children’s &
fondasi. Jadikanlah Yesus sebagai
pusat dalam keluarga baik secara
rohani, apresiasi,
waktu, serta
komunikasi.
Setelah selesai kebaktian dilanjutkan
dengan jamuan makan bersama yang
disiapkan oleh CCSDAC. Nampak
antara lain Dr. Linda Koh dan Dr.
Ellen Missah sibuk mengatur makanan
sambil melayani para tamu dan
anggota
CCSDAC
menikmati
panganan mereka.
Yang menarik
terutama bagi para tamu yang baru
pertama kali berkunjung ke CCSDAC
ialah disajikannya menu makanan
sehat vegetarian. Pada petang harinya
Capitol, Washington Monument dan obyek
wisata lainnya.
Beruntung bagi rombongan RISDAC karena
pada pagi hari sebelum acara kebaktian
sempat mengunjungi kantor pusat GMAHK
yang dipandu oleh Dr. Hiskia Missah. Di
antara rombongan RISDAC yang dipimpin
oleh Pdt. Evert Kamuh terdapat beberapa
tamu non-Advent yang turut serta.
Organisasi GMAHK
adalah salah satu
organisasi
dunia
yang memiliki sistem
yang
unik
yang
diakui pemerintah.
Sesuai
dengan
nasehat Ellen G.
White, maka kantor
pusat
GMAHK
dibangun
dekat
dengan
pusat
pemerintahan.
Karena letaknya di
negara
bagian
Maryland berbatasan
dengan ibukota AS,
Washington
DC,
maka sering orang
menganggap bahwa kantor pusat GMAHK
berada di Washington DC (District of
Columbia).
Frederik J. Wantah
Dewan Redaksi WAO NJ, USA
Family Ministries Director, Southern
Asia-Pacific
Division
menarik
konklusi bahwa supaya keluarga
Kristen tetap tegar, hendaknya
dibangun pada Yesus sebagai batu
Warta Advent On-line (WAO)
kedua rombongan baik RISDAC
maupun FISDAC sempat berkeliling
di ibukota AS, Washington DC guna
melihat dari dekat obyek wisata
sejarah seperti The White House, US
8 Juni 2007
15
BERITA ADVENT SEJAGAT
Perkemahan Keluarga Gereja MAHK Se-Riau
Daratan, Daerah Sumatera Kawasan Tengah, Cukup
Meriah
Oleh Pdt. DR. R. W. Sagala, Kontributor Khusus WAO, Pematangsiantar
[Riau, Sumatera Tengah] – Untuk pertama kalinya umat-umat
Tuhan anggota Gereja MAHK se Riau Daratan bersatu untuk
mengadakan Acara Perkemahan Keluarga, pada tanggal 31
Mei s/d 03 Juni 2007 bertempat di Bumi Perkemahan, yakni
Diklat Kehutanan di Bukit Suligi, Ujung Batu, Rokan Hulu,
Prop. Riau. Acara perkemahan ini telah lama direncanakan
oleh panitia Perkemahan yang terdiri dari gembala-gemabala
jemaat Gereja MAHK se Riau Daratan, Pegawai Sukarela
(PS) se Riau Daratan dan tua-tua Jemaat se Riau
Daratan.
Para pembicara atau nara sumber
dalam acara perkemahan ini adalah
Pdt. DR. R. W. Sagala yang
membawakan pelajaran: “Bagaimana
Memotivasi
Keluarga
Untuk
Menginjil” untuk dua sessi. Hal ini
sesuai dengan Thema Perkemahan
keluarga se Riau Daratan ini yakni:
“KELUARGA SEBAGAI BASIS
PENGINJILAN.” Kemudian Dr. Roy
David Sarumpaer, Sp. THT, yang
sekaligus sebagai Ketua Jemaat
Melati, Pekanbaru Riau, Pdt. O.
Simalango, Sekretaris Kependetaan
Gereja MAHK Daerah Sumatera
Kawasan Tengah dan Bapak Drs. R.
Napitupulu, SKM salah seorang tuatua jemaat dari Dumai. Seyogianya,
Bapak Jannus Hutapea, salah seorang
kaum awam yang cukup aktif dalam
pelayanan gereja ini juga diberitakan
akan
bertindak
dalam
acara
perkemahan ini, tetapi oleh sebab satu
atau dua alasan, beliau tidak dapat
hadir dalam acara perkemahan ini.
Acara perkemahan yang diikuti oleh 580 anggota jemaat
MAHK se-Riau Daratan yang terdiri dari 89 kemah telah
dibuka oleh pimpinan Daerah Sumteng yang diwakili Pdt. O.
Simalango.
Pada hari Jumat pagi, berbagai acara hiburan telah
Penulis melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana
acara perkemahan ini sudah berjalan dengan cukup
baik, umumnya para gembala jemaat dan PS yang ada
di Riau Daratan ini adalah mantan mahasiswa
Kependetaan yang pernah duduk di kelas penulis saat
mereka berkuliah di PTASN. Acara ini sendiri
menurut Ketua Umum acara Perkemahan ini, yaitu
Pdt. S. Nainggolan, gembala Jemaat MAHK Sebanga,
Duri telah direncanakan jauh jauh hari sebelumnya.
Para panitia sudah berulang kali untuk mengadakan
persiapan terhadap acara perkemahan ini, baik pada
saat diadakannya pertemuan para pendeta dua Daerah
Sumteng dan Sumut di Parapat, maupun pertemuanpertemuan lainnya yang mereka telah adakan.
Warta Advent On-line (WAO)
8 Juni 2007
16
dilaksanakan dan dipandu oleh Pdtm. Jamin Nainggolan,
kemudian diteruskan dengan seminar yang dibawakan oleh
Pdt. O. Simalango dan dilanjutkan dengan seminar
“Memotivasi Keluarga Untuk Menginjil” sesi pertama oleh
Pdt. DR. R. W. Sagala, Puket III PTASN yang sengaja
diundang untuk menjadi nara sumber dalam acara perkemahan
ini.
Pada hari Jumat Siang, 01 Juni 2007, berbagai acara
pertandingan olah raga pun diperlombakan, misalnya
pertandingan bola volley, perntandingan bola kaki antar
distrik dan yang lebih menarik pertandingan bola kaki antara
tua-tua jemaat se Riau Daratan dengan gembala-gembala
jemaat, yang dimenangkan oleh para tua-tua jemaat.
Seusainnya acara Vespers yang dibawakan oleh Pdt.
Marasari Siregar, gemabala Jemaat Melati, Pekanbaru dengan
pembahasan mengenai pentingnya Hujan Akhir, kembali Pdt.
DR. R. W. Sagala meneruskan sesi kedua mengenai
“Memotivasi keluarga Untuk Menginjil” Malam Sabat itu
diakhiri dengan semangat untuk menginjil yang muncul bagi
setiap peserta perkemahan.
Hari Sabat, 02 Juni 2007, adalah merupakan acara Sabat yang
sangat Istimewa. Terlihat para gembala Jemaat se Riau
Daratan dan para PS berpakaian rapih dengan menggunakan
pakaian Melayu yang indah yang telah disumbangkan oleh
para donatur yang siap untuk mendukung acara perkemahan
ini. Acara Sekolah Sabat dibawakan oleh para pendeta.
Pelajaran dan diskusi sekolah Sabat diberikan oleh Pdt. J.
Siringoringo yang dibantu oleh Pdt. DR. R. W. Sagala dengan
Power Presenation SS yang telah disiapkan sedemikian rupa.
Pada acara khotbah, Pdt. DR. R. W. Sagala membawakan
firman Tuhan dengan Judul Empat Rahasia Umur Panjang
yang didasarkan atas survey yang dilakkukan oleh Majalah
National Geographic Nopember 2005 lalu. Khotbah ini
dibawakan dengan menarik dalam bentuk Power Point
Presentation yang sangat berkesan bagi peserta perkemahan.
Warta Advent On-line (WAO)
Dalam acara kebaktian Sabat itu, para kelompok nyanyi dari
jemaat-jemaat turut pula menyumbangkan lagu pujian,
termasuk kelompok nyanyi dari para pendeta dan PS, serta
kelompok nyanyi atau Koor Jemaat Melati, Pekanbaru di
bawah pimpinan Dr. Roy David Sarumpaet, Sp THT.
Pada Sabat sore, setelah makan siang kembali dilanjutkan
dengan Seminar. Kali ini nara sumber Dr. Roy David
Sarumpat, Sps. THT
membawakan topik pembahasan
dengan judul ”Stress dan Suka Cita, Hubungannya dengan
Kesehatan.” Secara tidak disengaja topik pembahasan yang
dibawakan oleh Dr. Sarumpaet ini sangat mirip dengan
khotbah yang dibawakan oleh Pdt. DR. R. W. Sagala, seakanakan kedua nara sumber ini telah berempuk untuk mengatur
pembicaraan mereka sebelumnya.
Usai seminar Dr. Sarumpaet, satu jam penuh dilakukan sesi
tanya jawab! Baik Pdt. DR. R. W. Sagala maupun Dr Roy
David Sarumpaet, Sp THT telah memberikan jawban yang
memuaskan bagi setiap pertanyaan yang telah ditanyakan oleh
para peserta perkemahan.
Pada Sabtu malam, telah pula diadakan acara hiburan yang
sangat menarik baik dalam gedung yan ada maupun dalam
alam terbuka dengan acara api
unggunnya.
Acara di dalam
gedung telah dipandu oleh Pdt.
Jamin Nainggolan. Acara demi
acara teolah berjalan dengan baik
dan sangat memberikan hiburan.
Sehabis dari gedung para peserta
perkemahan
keluar
untuk
melanjutkan acara api unggun.
Acara hiburan malam itu ditutup
dengan acara Marching yang
dipimpin langsung oleh Pdt. DR.
R. W. Sagala.
Minggu pagi, beberapa peserta
telah bersiap-siap untuk membuka
kemah mereka, sementara yang
lain bersiap-siap untuk acara
penutupan.
Acara penutupan
telah dilakukan dan sebagai
komandan upacara adalah Pdt. O.
Simalango dari kantor Daerah
Sumteng.
Setelah
acara
penutupan diberikan pula hadiahhadiah kepada para pemenang baik pemenang pertandingan
olah raga dan Cerdas Cerman Alkitab (CCA). Sebelum bubar
dan meninggalkan bumi perkemahan Bukit Suligi, panitia
melaporkan bahwa masih tersisa uang cash dari perkemahan
ini yang kemudian diberikan untuk membantu rencana
pembangunan Sekolah SD/SMP Ujung Batu. Panitia dan
peserta perkemahan kembali berikrar bahwa tahun depan
Gereja MAHK se Riau Daratan akan tetap mengadakan
perkemahan keluarga dan diusulkan untuk diadakan di
pinggiran Danau Toba yang indah. Selamat tinggal kenangan
indah di bukit Suligi.
8 Juni 2007
17
Download