Sebaran ikan tuna sirip kuning menurut Sumadiharga

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Indonesia, tidak terkecuali ikan
tuna yang berasal dari hasil tangkapan longline di Samudra Hindia. Salah satu jenis tuna yang sangat
popular adalah ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares).
Saat ini produksi ikan tuna masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam sehingga untuk
menjaga kelestariannya, maka pengetahuan tentang aspek biologi dan reproduksinya sangat penting.
Penelitian tentang aspek reproduksi ikan tuna sirip kuning telah dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan
Budidaya Laut, Gondol. Pengambilan sampel dilakukan dari bulan April sampai dengan Juli 2009.
Gonad tuna sirip kuning diperoleh dari perusahaan pemrosesan di pelabuhan Benoa yang
merupakan hasil tangkapan tuna longline yang beroperasi di Samudera Hindia. Hasil analisis terhadap
128 gonad betina secara histologi menunjukkan bahwa sebagian besar gonad masih pada tahap
perkembangan awal dan hanya 16 gonad yang telah mencapai tahap matang. Analisis terhadap
perkembangan oosit menunjukkan sifat asynchronous yang berarti bahwa ikan tuna sirip kuning
melakukan pemijahan berganda.
Ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor andalan dari Indonesia. Penangkapan tuna
dilakukan dengan alat tangkap longline sudah dimulai sejak tahun 70-an (Simorangkir, 2000). Jumlah
kapal tuna longline juga meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu jenis ikan tuna yang hasil
tangkapannya paling banyak adalah tuna sirip kuning (Thunnus albacares).
Potensi tuna di Indonesia ataupun di dunia tidak dapat diketahui secara pasti karena ikan ini ikan
peruaya jauh yang melintasi batas negara. Untuk itu bila eksploitasi tuna dilakukan secara terus menerus
tanpa memperhatikan pengelolaannya dikhawa-tirkan bisa membahayakan kelestariannya.
Salah satu ciri utama tuna sirip kuning adalah garis berwarna kuning yang terdapat di sepanjang
sisi kiri dan sisi kanan ikan tuna. Garis kuning tersebut akan tampak jelas apabila terkena cahaya.
Hidupnya bergerombol dan bergerak sangat cepat sehingga sulit ditangkap Potensi ikan tuna jenis sirip
kuning di Indonesia sangat besar sebab jenis tersebut merupakan jenis terbanyak yang terdapat di perairan
laut Indonesia. Wilayah kelautan dengan sumber daya ikan tuna sirip kuning terbesar di Indonesia adalah
Laut Flores dan Selat Makassar.
1
1.2 TUJUAN
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai ikan tuna sirip
kuning, sehingga kita dapat memberikan penjelasan yang benar tentang ikan tuna sirip kuning.
1.3 MANFAAT
Kita dapat mengetahui manfaat yang ada dalam ikan tuna sirip kuning, terlebih manfaat dalam
bidang ekonomi atau nilai gizi yang ada di dalamnya. Sehingga kita dapat memanfaatkanya secara
optimal dan tidak berlebihan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi dan Morfologi
Menurut Collete dan Nauen (1983), klasifikasi ikan ekor kuning atau yellowfin tuna
(Bonnaterre,1788), adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata Thunnus
Class
: Teleostei
Sub Class
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Genus
: Thunnus
Species
: Thunnus albacore (Albacore)
Gambar 1.1 ikan tuna sirip kuning
Ikan ekor kuning adalah anggota dari albacore, bonito, makarel, dan tuna. Jenis-jenis ikan tuna
agak susah untuk dibedakan spesiesnya. Blackeye, blackfin, albacore, dan ekor kuning memiliki bentuk
yang mirip dan sering ditangkap bersama-sama. Karakteristik yang membedakan ikan ekor kuning dari
spesies yang lain adalah sirip anal dan dorsal yang memanjang pada ukuran ikan yang besar
3
Ikan inj mempunya banyak istilah yaitu ikan tuna sirip kuning, Tuna Sirip Kuning (Yellowfin
Tuna/Thunnus albacres),dan Madidihang. Ikan ini sejenis ikan pelagis besar yang mengembara di lautan
tropika dan ugahari di seluruh dunia. Ikan ini merupakan salah satu jenis tuna yang terbesar, meski masih
kalah besar jika dibandingkan dengan tuna sirip biru dan tuna mata belo. Madidihang juga merupakan
ikan tangkapan samudra yang penting karena bernilai ekonomi tinggi.
Madidihang dewasa memiliki tubuh yang berukuran besar, dengan panjang dari ujung moncong
hingga ujung percabangan sirip ekor (FL, fork length) mencapai 195 cm; namun umumnya hingga 150
cm. Bentuknya gilig panjang serupa torpedo (fusiform), agak memipih dari sisi ke sisi.
Sirip punggung (dorsal) terdiri dari dua berkas, terpisah oleh celah yang kecil saja; berkas yang
kedua segera diikuti oleh 8–10 sirip-sirip tambahan berukuran kecil (finlet). Sirip anal diikuti oleh 7–10
finlet. Pada spesimen berukuran besar, sirip punggung kedua dan sirip anal ini kadang-kadang
memanjang hingga 20% FL. Sirip dada (pectoral) lumayan panjang (22–31% FL), biasanya mencapai
pangkal bagian depan sirip dorsal kedua, namun tidak melewati pangkal bagian belakangnya. Ada dua
lipatan kulit (tonjolan interpelvis) di antara sirip-sirip perut. Batang ekor amat ramping, dengan sebuah
lunas samping yang kuat di tiap-tiap sisi, yang masing-masing diapit oleh dua lunas yang lebih kecil.[1]
Sirip ekor bercabang kuat (forked, bercagak)
Punggungnya berwarna biru gelap metalik, berangsur-angsur berubah menjadi kekuningan atau
keperakan di bagian perut. Sirip-sirip punggung kedua dan anal, serta finlet-finlet yang mengikutinya,
berwarna kuning cerah, yang menjadi asal namanya. Bagian perut kadang-kadang dihiasi oleh sekitar 2040 garis putus-putus yang hampir vertikal arahnya
Madidihang dapat mencapai berat melebihi 300 pon (136 kg), walau demikian ini masih jauh di
bawah tuna sirip biru (Thunnus orientalis) yang bisa memiliki berat lebih dari 1000 pon (454 kg), dan
juga sedikit di bawah tuna mata belo (Thunnus obesus) dan tatihu (Thunnus maccoyii). Ukuran
madidihang yang tercatat dalam literatur adalah hingga sepanjang 239 cm dan seberat 200 kg.
Rata rata umur ikan tuna sirip kuning 8 tahun, tuna termasuk perenang cepat dengan kecepatan
mencapai 80 km/jam dan terkuat diantara ikan ikan vertebrata lainya mereka membengkokkan siripnya
yang digunakn unutuk berenang cepat.
2.2. Habitat
Indonesia adalah tempat bertemunya stok madidihang dari Samudra Hindia dan Samudra Pasifik;
kemungkinan tempat pertemuan kedua kelompok itu adalah di sekitar Laut Flores dan Laut Banda.[3]
4
Potensi tuna sirip kuning yang terbesar di Indonesia memang diperkirakan berada di Laut Flores dan Selat
Makassar, dengan luas area penangkapan sekitar 605 ribu km². Alat tangkap yang banyak digunakan
adalah pancing huhate (pole and line), pancing ulur (hand line), pancing rawai (long line) dan pukat
cincin (purse seine).
Sebaran ikan tuna sirip kuning menurut Sumadiharga (2009), merupakan tersebar luas di seluruh
dunia, yaitu dari perairan tropis sampai sub tropis. Pada dasarnya penyebaran ikan tuna sirip kuning
sanagt luas yakni meliputi 3 samudera, yaitu samudera pasifik, atlantik dan hindia. Sebaran yang sangat
luas dari ikna tuna sirip kuning ini menimbulkan beberapa pendapat mengenai stoknya.
Ikan tuna sirip kuning hidup di perairan yang bersuhu antara 17-31 derajat selsius dengan optimal
suhu antara 19-23 derajat selsius (Yaichiro, 1955). Pada daerah penangkapan suhunya berkisar 14-27
derajat selsius sedangkan suhu optimalnya yaitu 21-22 derajat selsius atau suhu permukaan sampai
kedalaman 100m kira kira sekitar 20 derajat selsius (Tambunan, 1964).
Ikan tuna sirip dapat ditemukan di pantai, teluk, sampai ke laut lepas. Ikan ini melakukan migrasi
harian dan musiman dan dapat ditemukan di samudera pasifik, di panggir pulau terumbu karang di siang
hari, dan malam harinya melakukan perjalanan 9 mil keluar pantai untuk mencari makan, dan kemudian
kembali lagi ke titik yang sama di hari berikutnya.
Ikan tuna sirip kuning, hodup di dekat pantai sampai ke laut lepas, dan ditangkap dengan berbagai
cara, yang hidup di dekat pantai biasanya ditangkap dengan cara pancing tonda, huhate, dan jarring
insang. Sedangkan yang berada di laut lepas ditangkap dengan cara rawai tuna.
Madidihang dipasarkan dalam bentuk ikan segar, tuna beku, atau dikalengkapi Ikan ini digemari
dalam berbagai macam masakan, termasuk untuk dipanggang dan dijadikan sashimi. Madidihang juga
merupakan tantangan yang menarik bagi penggemar olahraga memancing.
Ikan tuna sirip kuning merupakan ikan epipelagis. Yang menghuni lapisan atas perairan
samudera, menyebar ke kolom air sampai di bagian atas termoklin. Kebanyakan ikan tuna sirip kuning
mengarungi samudera lapisan kolom air 100 m ke atas, dan jarang menembus lapisan termoklin, namun
ikan ini mampu menyelam jauh ke dalam laut. Ikan tuna sirip kuning di samudera hindia menghabiskan
85 % waktunya di dalam laut kurang dari 75 m (Sumadiharga, 2009).
Iakn tuna sirip kuning memakan berbagai ikan ikan kecil, cumi cumi, udang dan kepiting. Ikan ini
merupakan pemburu yang handal, dengna matanya yang besar dan indra penciumanya yang tajam untuk
5
mencari mangsanya. Kapasitas maksimum isi perut ikan tuna sirip kuning adalah 7 % dari berat tubuh
mereka, dan setiap harinya mengonsumsi makanan 15 % dari berat tubuh mereka (Sumadiharga, 2009)
2.3 DAUR HIDUP
Menurut cole (1980), ikan tuna sirip kuning memijah pada musim semi dan musim panas, di
belahan bumi utara. Ikan ini memijah sepanjang tahun di daerah katulistiwa, di samudera pasifik puncak
pemijahan terjadi dalam bulan juli sampai dengna November, dan tingkat kedewasaan ikan tuna sirip
kuning dicapai pada ukurab yang berbeda beda.
Di samudera pasifik di katulistiwa, tuna sirip kuning menjadi dewasa pada panjang 70-80 cm.
pada umumnya di samudera hindia mulai memijah pada panjang 90 cm yang umurnya 2 tahun
(Sivasubramaniam, 1965). Hasil berbeda dicatat oleh Yuen dan jones (1957), dan Kikawa (1967 dalam
Cole 1980), masing masing mendapatkan ukuran kedewasaan pada panjang 120 cm dan 110 cm di
samudera pasifik.
Apabila panjang ikan tuna sirip kuning, 90 cm dan 110 cm maka fekunditasnya adalah 6 juta telur
dan 11 juta telur. Cole (1980), menelaah rasio kelamin ini. Perbandingan ikan jantan dan betina ternyata
seimbang. Tetapi ikan yang mencapai 140 cm atau lebih ikan jantan lebih banyak.Ikan tuna sirip kuning
merupakan predator yang rakus, dan ikan ynag cepat memijah. Walaupun umur ikna ini agak panjang,
tetapi beberapa ikan ini ada yang sudah mencapai matang gonad pada umur 1 tahun meskipun pada
umumnya baru matang gonad pada umur 2 atau 3 tahun.
Ikan ini memijah beberapa kali, sepanjang thaun di laut terbuka pada suhu 25,6 derajat selsius.
Ikan tuna betina yang panjangnya 180 cm dapat menghasilkan delapan juta telur. Distribusi larva di
perairan khatulistiwa adalah melintasi samudra sepanjang tahun, tetapi ada perubahan musiman dalam
kepadatan larva di perairan subtropis. Hal ini diyakini bahwa larva terjadi secara eksklusif di bidang air
hangat, yaitu di atas termoklin. Sekolah terjadi lebih sering di dekat-permukaan air, terutama oleh ukuran,
baik dalam monospecific atau kelompok multispecies. Meskipun distribusi tuna kuning di Pasifik hampir
terus menerus, kurangnya bukti untuk migrasi panjang berkisar timur-barat atau utara-selatan orang
dewasa menunjukkan bahwa mungkin tidak ada pertukaran antara banyak tuna kuning dari timur dan
Pasifik tengah, atau antara orang-orang dari Barat dan Pasifik tengah. Ini mengisyaratkan adanya
subpopulasi.
6
2.4 Pemanfaatan Ikan Tuna Sirip Kuning
2.4.1 Manfaat Komersial
Ikan tuna merupakan ikan konsumsi yang mempunyai nilai komersial yang tinggi, karena ikan
tuna merupakan jenis ikan dengan kandungan protein yang sangat tinggi namun memiliki kandungan
lemak yang rendah. Tuna mengandung protein berkisar antara 22,6 – 26,2 g/100 g daging. Lemak antr 0,2
– 2,7 g/100 g daging. Selain itu tuna mengandung mineral kalsium, fosfor, besi dan sodium, vitamin A,
dan vitamin B
Dalam kelompok ikan tuna, bagian yang dapat dimakan berkisar antara 50 -60 %. Kadar protein
daging putih tuna lebih tinggi daripada daging merahnya. Namun sebaliknya, ikan tuna memiliki kadar
lemak daging yang lebih rendah dari daging merahnya.Ikan tuna memiliki nilai jual yang sangat tinggi
dan termasuk jenis ikan yang paling banyak dicari dan dicuri dari perairan Indonesia, disebabkan karena
rasanya yang lezat.
Daging ikan ini sangat menarik karena sebagian besar dagingnya kemerah merahan walaupun ada
sebagian dagingnya berwarna putih, ikan ini biasanyan sangat tepat dibuat sashimi (makanan khasjepang).
Dagingnya mengandung lema yang tinggi sehingga sangat nikmat untuk dibakar dan dipanggang daripada
digoreng atau diolah dengan teknik lainya.Pada tahun 2002, tuna dalam bentuk segar dapat diperoleh
sebanyak 18.011,5 ton dari bali, dan 17.471 ton dari muara baru yang diekspor ke Negara jepang,
Malaysia, dan jerman (Proctor et.al., 2003). Ikan tuna sirip kuning merupakan ikan yang tergolong
penting dalam perdagangan ikan di dunia karena peminatnya yang cukup banyak, terutama daerah eropa,
jepanag, china, dan sebagainya.
Sebagai sumber pangan, madidihang mengandung air dalam deret 70 sampai 80%, protein antara
18% sampai 20%, lemak antara 0,5% sampai lebih dari 20%, serta berbagai vitamin dan mineral. Sesudah
ditangkap dan mati, secara keseluruhan madidihang akan mengalami proses penurunan mutu (proses
deteriorasi), baik disebabkan oleh faktor-faktor intern (dalam tubuh madidihang) maupun faktor ekstern
(lingkungan) yang menjurus pada penurunan mutu
Mengingat ikan tuna segar khususnya madidihang mempunyai mutu yang sangat labil, maka
untuk mempertahankan kesegaran awal selama mungkin, maka penangananya harus tangkas, cepat dan
teliti, kemudian ikan secepatnya didinginkan dengan cara menyelimuti tubuh ikan dengan es hancuran
(crush iced) atau es kepingan (flake iced).
7
pendinginan air laut dingin (chilled sea water) ikan segera dicelupkan dan disimpan dalam palka air
laut dingin. Biasanya setiap kapal dilengkapi dengan alat pengontrol suhu sehingga suhu di palka dapat
diatur sedemikian rupa sekitar 0derajat selsius
2.4.2 Manfaat Non Komersial
selain manfaat komersial, ikan tuna juga memiliki manfaat non komersial diantaranya yaitu
manfaat ekologi. Ikan tuna memiliki peranan penting dalam rantai makanan, terutama karena ikan ini
suka bermigrasi secara kelompok sehingga momen ini digunakan oleh pemangsa lain untuk mendapatkan
makanan dan bertahan hidup
2.5 Metode Penangkapan
2.5.1 Rawai tuna (tuna longllne)
Rawai tuna atau tuna longline adalah alat penangkap tuna yang paling efektif. Rawai tuna
merupakan rangkaian sejumlah pancing yang dioperasikan sekaligus. Satu tuna longliner biasanya
mengoperasikan 1.000 – 2.000 mata pancing untuk sekali turun.Rawai tuna umumnya dioperasikan di
laut lepas atau mencapai perairan samudera. Alat tangkap ini bersifat pasif, menanti umpan dimakan oleh
ikan sasaran. Setelah pancing diturunkan ke perairan, lalu mesin kapal dimatikan. sehingga kapal dan alat
tangkap akan hanyut mengikuti arah arus atau sering disebut drifting. Driftingberlangsung selama kurang
lebih empat jam. Selanjutnya mata pancing diangkat kembali ke atas kapal.
Umpan longline harus bersifat atraktif. misalnya sisik ikan mengkilat, tahan di dalam air, dan
tulang punggung kuat. Umpan dalam pengoperasian alat tangkap ini berfungsi sebagai alat pemikat ikan.
Jenis umpan yang digunakan umumnya ikan pelagis kecil, seperti lemuru (Sardinella sp.), layang
(Decopterus sp.), kembung (Rastrelliger sp.), dan bandeng (Chanos chanos).
2.5.2 Huhate (pole and line)
Huhate atau pole and line khusus dipakai untuk menangkap cakalang. Tak heran jika alat ini
sering disebut “pancing cakalang”. Huhate dioperasikan sepanjang siang hari pada saat terdapat
gerombolan ikan di sekitar kapal. Alat tangkap ini bersifat aktif. Kapal akan mengejar gerombolan ikan.
Setelah gerombolan ikan berada di sekitar kapal, lalu diadakan pemancingan.
8
Terdapat beberapa keunikan dari alat tangkap huhate. Bentuk mata pancing huhate tidak berkait
seperti lazimnya mata pancing. Mata pancing huhate ditutupi bulu-bulu ayam atau potongan rafia yang
halus agar tidak tampak oleh ikan. Bagian haluan kapal huhate mempunyai konstruksi khusus,
dimodifikasi menjadi lebih panjang, sehingga dapat dijadikan tempat duduk oleh pemancing. Kapal
huhate umumnya berukuran kecil. Di dinding bagian lambung kapal, beberapa cm di bawah dek, terdapat
sprayer dan di dek terdapat beberapa tempat ikan umpan hidup. Sprayer adalah alat penyemprot
air.Pemancingan dilakukan serempak oleh seluruh pemancing. Pemancing duduk di sekeliling kapal
dengan pembagian kelompok berdasarkan keterampilan memancing.
Pemancing I adalah pemancing paling unggul dengan kecepatan mengangkat mata pancing
berikan sebesar 50-60 ekor per menit. Pemaneing I diberi posisi di bagian haluan kapal, dimaksudkan
agar lebih banyak ikan tertangkap.Pemancing II diberi posisi di bagian lambung kiri dan kanan kapal.
Sedangkan pemancing III berposisi di bagian buritan, umumnya adalah orang-orang yang baru belajar
memancing dan pemancing berusia tua yang tenaganya sudah mulai berkurang atau sudah lamban. Hal
yang perlu diperhatikan adalah pada saat pemancingan dilakukan jangan ada ikan yang lolos atau jatuh
kembali ke perairan, karena dapat menyebabkan gerombolan ikan menjauh dari sekitar kapal.
Umpan yang digunakan adalah umpan hidup, dimaksudkan agar setelah ikan umpan dilempar ke
perairan akan berusaha kembali naik ke permukaan air. Hal ini akan mengundang cakalang untuk
mengikuti naik ke dekat permukaan. Selanjutnya dilakukan penyemprotan air melalui sprayer.
Penyemprotan air dimaksudkan untuk mengaburkan pandangan ikan, sehingga tidak dapat membedakan
antara ikan umpan sebagai makanan atau mata pancing yang sedang dioperasikan. Umpan hidup yang
digunakan biasanya adalah teri (Stolephorus spp.).
2.5.3 Pukat Cincin
Pukat cincin atau purse seine adalah sejenis jaring yang di bagian bawahnya dipasang sejumlah
cincin atau gelang besi. Dewasa ini tidak terlalu banyak dilakukan penangkapan tuna menggunakan pukat
cincin, kalau pun ada hanya berskala kecil.
Pukat cincin dioperasikan dengan cara melingkarkan jaring terhadap gerombolan ikan.
Pelingkaran dilakukan dengan cepat, kemudian secepatnya menarik purse line di antara cincin-cincin
yang ada, sehingga jaring akan membentuk seperti mangkuk. Kecepatan tinggi diperlukan agar ikan tidak
dapat meloloskan diri. Setelah ikan berada di dalam mangkuk jaring, lalu dilakukan pengambilan hasil
tangkapan menggunakan serok atau penciduk.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jenis tuna menyebar luas di seluruh perairan tropis dan subtropis. Penyebaran jenis tuna tidak
dipengaruhi oleh perbedaan garis bujur tetapi dipengaruhi oleh garis lintang. Distribusi ikan tuna di laut
sangat ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor internal dari ikan itu sendiri maupun faktor eksternal
dari lingkungan. Faktor internal meliputi jenis(genetis), umur dan ukuran, serta tingkah laku(behaviour).
Perbedaan genetis ini menyebabkan perbedaan dalam morfologi, respon fisiologis, dan daya adaptasi
terhadap lingkungan. Faktor eksternal merupakan faktor lingkungan, di antaranya adalah parameter
oseanografis seperti suhu, salinitas, densitas dan kedalaman lapisan thermoklin, arus dan sirkulasi massa
air, oksigen dan kelimpahan makanan.
3.2 SARAN
Kita harus mengadakan penelitian tentang distribusi ikan tuna di Indonesia. Karena untuk
sekarang ini ikan tuna belum dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Sehingga kita dapat mengekspor
ikan tuna ini ke Negara-negara luar.
10
DAFTAR PUSTAKA
Andamari, R, dan J. Hutapea. (2003). The reproduction biology of yellofin tuna (Thunnus albacores) from
indian ocean. Paper internasional marine and fisheries IMFS : 135-140.
Asosiasi rawai tuna Indonesia. (2010). Laporan tahunan produksi yellofin tuna di Indonesia. Jakarta.
Ball, D.V.,dan Rao, K.V. (1984). Marine fisheries. Tata megraw – hill publishing company, limited. New
delhi. 470 hlm.
Cole, J. S. (1980). Synopsis of biological data on the yollowfin tuna, tunnus albacores (bonnaterre, 1788),
in the pacific ocean. Inter American tropical tuna commission, la jolla, California. Special reports, 2 : 71
-150.
Collette, B.B., dan C. E. Nauen. (1983). FAO species catalogue. Scombrids of the world. An annoted and
illustrased catalogue of tunas. Mackerels, Bonitos and related species known to date. FAO. Rome. FAO
Fis synop. 125 (2) : 137 pp
Djuhanda, T. (1981). Dunia ikan. Bagian I. kehidupan ikan dalam ekosistem perairan di Indonesia.20 hlm
Effendie, M, I. (2002). Biologi perikanan. Yayasan pustaka nusantara. Yogyakarta.
http://dhamadharma.wordpress.com/2011/11/09/eksplorasi-ikan-tuna
Miazwir, (2012). Analisis aspek biologi reproduksi ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacores) yang
tertangkap di samudera hindia. FMIPA : Universitas Indonesia.
Nakamura, H. (1969). Tuna distribution and migration. Fishing book ltd. London.
Proctor, C. H., M.F.A. Sondita, R., I. Wahyu, T.L. O. Davis, J.S. Gunn dan R. Andamari. (2003). A
review of Indonesia’s Indian osean tuna fisheries ACIAR project FIS/2001/079.
Sumadiharga, O.K. (2009). Ituna pusat penelitian oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia :
129 hal.
Tambunan, D. M. D., (1964). Penangkapan ikan tuna dengan longline. Skripsi dalam mata ajaran teknik
penangkapan fakultas perikanan IPB, 1964.
11
LAMPIRAN
PERTANYAAN :
1. NAMA
: Ninin dona K
NIM
: 125080101111022
PERTANYAAN
: Lebih untung mana lele dumbo atau lele biasa?
JAWAB
: Dalam oemanfaatanya kedua lel ini sama sama menguntungkan karena
memiliki kandungan gizi yang sama, yang mana diperlukan bagi tubuh manusia. Tapi dala segi
ekonomi pasti lele dumbo lebih diunggulkan daripada lele biasa, karena ukuran dan rasanya lebih
enak, tidak hanya itu lele dumbo tinggal dilingkungan yang agak bersih daripada lele biasa, oleh
karena itu lele dumbo memiliki pamor yang lebih baik daripada lel biasa, dan pemanfaatnya pun
lebih banyak lele dumbo daripada lel biasa.
2. NAMA
: Tsalisatus faiz F
NIM
: 125080101111048
PERTANYAAN
: Bagaimana daur hidup ikan lele dumbo ?
JAWAB
: pada dasarnya ikan lele sama dengan ikan lainya, yaitu ia berangkat
dari telur, larva, juvenile, dan menjadi dewasa. Tetapi ikan ini beda dengan ikan lainya pada saat
isa muda katakanlah masih larva, ikan lele dumbo ini dusad ada ciri kanibalisme, ia memakan
jneisnya sendiri jika ia mulai lapar, sehingga tingkat kelulusan hidupnya sedikit sekali.
3. NAMA
: Gilbert turnip
NIM
: 125080101111071
PERTANYAAN
: Apa kesulitan dalam pembudidayaan ikan lele ini ?
JAWAB
: Untuk kesulitan sendiri hamper tidak ada, karena ikan ini ikan yang
tahan banting ia dapat menyesuaikan diri dengan baik, ha nya saja harus diwaspadai ketika ia
berada di satu tempat yang sama, dikarenakan sifat kanibal akan muncul. Apabila sifat itu mulai
muncul maka yang harus dilakukan pemisahan menurut ukuran, dan pemberian nutrisi yang
cukup agar tidak ada lagi makan memakan jenisnya sendiri.
12
4. NAMA
: Zahrotun nasichah
NIM
: 125080100111048
PERTANYAAN
: Apa perbedaannya jika ikan lele diberi makan dengan sayur dan
daging?
JAWAB
: mengenai perbedaan itu tidak ada selama makanan yang diberikan
masih termasuk makanan alami, hanya saja ada perbedaan pada kandungan proteinya, jelas lele
yang diberi makanan daging mempunyai kandungan protein yang berlebih, tidak menutup
kemungkinan jika nantinya ukuranya lebih besar jika dibandingkan dengan lele yang diberika
makan dengan sayuran itu.
5. NAMA
: Fadlan dinur R
NIM
: 125080107111010
PERTANYAAN
: Apakah patil ikan lele dumbo dapat dimanfaatkan ?
JAWAB
: Metodologi pengobatan tradional menyebutkan ikan lele ternyata tidak
hanya nikmat disantap sebagai lauk pauk. Lebih itu, jenis ikan berkepala keras ini pada bagian
organ tubuhnya memiliki khasiat tergolong ampuh. Patil (taji, red) ikan lele ternyata dipercayai
dapat meningkatkan kejantanan lelaki yang kebanyakan membutuhkan tenaga ekstra ini. Caranya
dengan dibuat ramuan yang mirip dengan metode pembuatan jamu. Yakni, tidak dengan dimakan
sebagaimana ketika kita menyajikannya sebagai lauk-pauk. Namun, melalui cara menjadikan patil
lele sebagai bubuk yang pada pemakainnya bisa diminum dengan cara diseduh menggunakan air
hangat. Tentu sangat praktis karena itu bubuk ini tidak beda jauh dengan bubuk jamu tradisional.
Itu pun siapa saja dengan mudah bisa membuat ramuan patil lele ini. Untuk mendapatkan khasiat
terbaik, ramuan patil lele bisa ditambahkan kopi bubuk yang diseduh hangat-hangat. Konon, bagi
yang pernah merasakan khasiat serbuk patil lele ini, orang akan merasakan kasiat melebihi
keampuhan serbuk sirip hiu. Selama ini tentang mitos serbuk sirip ikan hiu memang diakui
keampuhannya. Hanya saja karena harganya mahal tidak semua orang bisa menikmati. Awalnya,
khasiat patil lele untuk mendongkrak kejantanan lelaki ini ditemukan oleh Sabhu Suryoadmodjo,
salah seorang ahli pengobatan tradisional yang membuka praktik di Jakarta.
13
6. NAMA
: Yoeshi ayu L
NIM
: 125080101111039
PERTANYAAN
: Apa perbedaan pemijahan laami dengan pemijahan buatan ?
JAWAB
: Pemijahan alami bisa dibilang cara yang paling sederhana, karena
tidak memerlukan banyak pekerjaan. Namun tingkat keberhasilannya sangat rendah, karena
sangat tergantung pada alam. Meski kedua induk jantan dan betina matang gonad, tetapi tingkat
kematangannya sulit ditentukan secara visual, sehingga seringkali pemijahan gagal. Kegagalan
dalam pemijahan dapat menghambat proses produksi. Pemijahan semi alami tak sesederhana
pemijahan alami. Ada satu pekerjaan yang harus dilakukan, yaitu menyuntik atau memasukan
hormon perangsang pada induk betina. Namun tingkat keberhasilannya bisa lebih tinggi. Meski
kematangan induk sulit ditentukan secara visual, tetapi telur yang ada dalam tubuh dipaksa untuk
keluar, hingga terjadi pemijahan. Hambatan dalam produksi masih bisa ditekan. Pemijahan
buatan sangat rumit, karena harus melalui beberapa tahapan kerja, yaitu menyuntik induk betina,
mengambil sperma, membuat larutan sperma, mengurut telur dan mencapurkan telur dengan
sperma. Tetapi tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Telur yang tidak keluar pada pemijahan
alami dan semi alami dipaksa untuk keluar, melalui proses pemaksaan (diurut). Target produksi
dapat dicapai. Meski memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, tetapi pemijahan buatan memiliki
beberapa kelemahan, yaitu memerlukan keahlian khusus. Keahlian itu tidak gampang diperoleh.
Kelemahan lain, diantaranya memerlukan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk menyediakan
bahan-bahan dan perlatan. Ditambah dengan satu kerugian, yaitu induk jantan harus dibunuh,
untuk diambil spermanya.
7. NAMA
: Diklawati jatayu
NIM
: 125080101111038
PERTANYAAN
: Mengapa memilih ikan lele untyk dipresentasikan ?
JAWAB
: Karena ikan memiliki potensi yang bagus, dan sedikit sekali orang ynag
mau membudidayakanya, untuk itu saya mau mengambil tema ikan lele untukdijadikan bahan
presentasi.
14
8. NAMA
: Jauhar kaanna putra
NIM
: 125080101111035
PERTANYAAN
: Mengapa ikan tuna memijah sepanjang tahun di katulistiwa ?
JAWAB
: Karena ikan ini memijah menurut suhu yang optimal, dan perairan yang
cocok menurutnya, untuk samudera hindia (daerah katulistiwa) memiliki kisaran suhu yang pas
untuk mereka melakukan pemijahan, sehingga banyak ikan tuna ini memijah sepanjang tahun
yang tak peduli entah itu musim kemarau ataupun hujan, yang penting suhunya yang pas, yaitu
sekitaran 20 derajat selsius.
15
Download