Yesus Adalah Roti Hidup

advertisement
Pelajaran Sembilan
Yesus Itu Adalah Roti Hidup
Apa maksudnya roti hidup? Itulah makanan yang mutlak untuk kehidupan
rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah
istilah kiasan. Berarti bahwaYesus adalah sumber hidup kekal dan sumber yang
lain tidak ada.
Marilah kita menyelediki pokok ini agar mengetahui arti Roti Hidup. Dalam
Yohanes 6:35 tertulis, " Akulah roti hidup; barang siapa datang kepadaKu, ia
tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus
lagi."Menurut terjemahan lama berbunyi demikian," Aku inilah Roti Hidup itu.
Siapa yang datang kepadaku, tiadalah ia akan lapar lagi, dan siapa yang percaya
akan Daku, tiadalah ia akan dahaga lagi."
Didalam ayat ini ternyata bahwa yang datang kepada Yesus adalah mereka yang
makan dari roti hidup itu, karena kataNya, siapa datang kepadaNya tidak akan
lapar lagi. Kembali kepada Yohanes fasal 6, tercatat, “Tidak ada seorangpun yang
dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku,
dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi:
Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah
mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku”(ayat 44,45).
Menurut ayat ini mereka yang mendengar dan menerima pengajaran adalah mereka
yang datang kepada Yesus, yaitu mereka yang makan dari roti hidup. Apabila
seseorang mendengar berita injil Kristus dan mentaati perintahnya, dia datang
kepada Yesus dan makan roti hidup it. Yesus sendiri berkata, “Berbahagialah
orang
yang
lapar
dan
haus
akan
kebenaran,
karena
mereka
akan
dipuaskan”(Mat.5:6).
Yesus sebagai Roti Hidup berarti Dialah lebih penting dan lebih besar dari nabi
Musa." Maka kata mereka kepada-Nya: Tanda apakah yang Engkau perbuat,
supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang
Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun,
seperti ada tertulis : mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus
kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang
memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu
roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari
sorga dan memberi hidup kepada dunia " (Yohanes 6:30-33). Musa sendiri belum
pernah disebutkan roti (manna) dari sorga sedangkan Yesus adalah Roti Hidup.
Kita jaman sekarang tidak lagi hidup dibawah hukum Musa, atau hukum Torat,
melainkan hukum Kristus yang disahkan dengan kematianNya dan yang berlaku
atas manusia sekarang. “dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuanketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan
memakukannya pada kayu salib”(Kol.2:14).
Yesus lebih penting dan lebih utama dari pada nabi mana pun atau pemimpin
agama yang mana saja. “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau
seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Kuberikan
itu
ialah
daging-Ku,
yang
akan
Kuberikan
untuk
hidup
dunia."(Yoh.6:51) Tidak ada pemimpin atau tokoh agama lain yang mengorbankan
dirinya untuk memberi hidup kekal kepada pengikutnya selain Yesus. Seandainya
ada yang lain yang rela mengorbankan dirinya, ia tidak punya kuasa untuk
memberi hidup kekal kepada pengikutnya karena tidak ada yang lain yang bersifat
ilahi yang mati demi manusia. Tidak ada selain Kristus yang memberi diriNya
untuk menebus manusia dari dosanya dan memberi kita hidup karena melalui
kematianNya beban dosa boleh diampuni. “kasih karunia menyertai kamu dan
damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, yang telah
menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia
jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita”(Gal.1:3,4).
Sebelum Kristus disalibkan, Dia makan bersama-sama dengan murid-muridNya
dan malam itu Dia mengambil cawan dan berkata, “Sebab inilah darah-Ku, darah
perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan
dosa”(Mat.26:28).
Tidak ada yang lain yang memenuhi syarat untuk disebutkan roti hidup kecuali
Yesus. la dari dahulu berdiam di sorga bersama dengan Allah Bapa. Kemudian Ia
merendahkan diri-Nya dan menjelma sebagai manusia supaya menjadi korban
pendamaian ganti bagi kita orang yang berdosa. Sifat manusia biasanya cenderung
kepada hal-hal jasmani. Yesus menjadi teladan yang sempurna dalam hal-hal
rohani dan sebagai Roti Hidup ia memberikan makanan rohani kepada jiwa kita.
Kita mengerti perasaan lapar dan apabila kita merasa lapar tentu saja kita
mencari makanan. Tetapi manusia biasanya tidak begitu lapar akan hal-hal rohani.
Orang banyak pernah mengikut Yesus oleh karena mereka meyaksikan mujizatNya dan menerima makanan.
dan membagi-bagikannya
" Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur
kepada mereka yang duduk disitu, demikian juga
dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki " (Yohanes
6:11). Pada esok harinya mereka mencari Yesus lagi, tetapi Dia sudah berangkat.
Lalu tertulis lagi," Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu,
mereka berkata kepada-Nya" Rabi bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus
menjawab mereka :“ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, kamu mencari Aku,
bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah
makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan
dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup
yang kekal , yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu, sebab Dialah yang
disahkan oleh Bapa, Allah dengan meterai-Nya" (Yohanes 6:25-27). Istilah “Anak
Manusia” adalah titel khusus untuk Yesus sendiri. Dalam kitab Matius tertulis,
" Setelah Yesus tiba di daerah Kaiserea Filipi, Ia bertanya kepada murid- muridNya : “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu ?”Jawab mereka :“Ada yang
mengatakan : Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula
yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus
bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" maka jawab
Simon Petrus:" Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup" ( Matius 16:1316). Perhatikanlah bahwa Yesus bertanya,
" Siapakah Anak Manusia itu?", dan
" Siapakah Aku ini ?" Jelas bahwa titel itu khusus menunjukkan Yesus sebagai
oknum yang turun dari sorga, lahir secara jasmani dan menjelma sebagai manusia
dalam dunia ini.
Maka, siapa saja yang ingin hidup selama-lamanya harus mengambil bagian
dalam roti hidup ini, yaitu dalam ajaran rohani Yesus, injil keselamatan. Dia
sendiri berkata, “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan
yang
Kukatakan
kepadamu
adalah
roh
dan
hidup”(Yoh.6:63). Tertulis lagi dalam kitab Yohanes, " Sesungguhnya barang
siapa
percaya,
ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek
moyangmu makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang
turun dari sorga :Barangsiapa yang makan daripadanya, ia tidak akan mati.
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang akan Kuberikan itu ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia" (Yohanes 6:47-51). Dengan
memberikan tubuh-Nya sebagai korban pendamaian Yesus memberikan dagingNya dan darahNya untuk kehidupan rohani, kehidupan kekal bagi manusia.
Tercacat
dalam kitab Ibrani, “Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang
mempersembahkan
diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam besar setiap tahun
masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab
jika demikian ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi
sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk
menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk
mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya
satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.
Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa
untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia"
(lbrani 9:25-28).
Oleh karena Yesus adalah roti hidup itu berarti bahwa tidak ada hidup bagi
mereka yang terpisah dari padaNya, bagi mereka yang tidak berjalan dalam terang
kebenaranNya. “ Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang
kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki
Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki
hidup”(1 Yoh.5:11,12). Jelas bahwa roti hidup tidak terdapat diluar Kristus karena
menurut ayat ini, “di dalam Anak (Kristus) adalah sama dengan memiliki Kristus,
dan hidup kekal hanya terdapat di dalam Kristus bagi mereka yang memiliki Dia.
Paulus menjelaskan bahwa mereka yang taat kepada Kristus berdasarkan iman,
adalah mereka yang berada di dalam Kristus. “Sebab kamu semua adalah anakanak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang
dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus”(Gal.3:26,27). Terjemahan
Literal Bahasa Indonesia adalah, “ Sebab sebanyak kamu yang telah dibaptis
kedalam Kristus telah mengenakan Kristus.” Terjemahan itu sesuai dengan Bahasa
alsi nas itu dari Perjanjian Baru Bahasa Yunani.
Artinya, pada saat seorang
dibaptis ke dalam Kristus, baru dia makan roti hidup itu dan baru dia memiliki
hidup kekal yang dijanjikan. Sebelum dibaptis ke dalam Kristus, siapa saja belum
memiliki Kristus, dan belum makan dari roti hidup. Kesimpulan adalah bahwa
hanyalah Yesus Kristus adalah roti hidup dan hanyalah Yesus adalah satu-satunya
Juru Selamat manusia. Orang yang ingin diselamatkan harus makan dari roti hidup,
yakni mengambil bagian dalam korban Yesus. la harus mentaati perintah-Nya
untuk percaya, bertobat, dan dibaptis agar dosanya dihapuskan menurut janji Yesus
dalam Markus 16:16. “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi
siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Download