MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA SEHAT Jakarta, 25 November 2014 SISTEMATIKA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 1 VISI DAN MISI KABINET KERJA 2 PROGRAM INDONESIA SEHAT a. b. c. 3 4 PARADIGMA SEHAT PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL USULAN RANCANGAN INSENTIF NAKES KONSEKUENSI YANG HARUS DIPENUHI 2 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 1. Visi dan Misi Kabinet Kerja 3 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA VISI PRESIDEN Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong MISI PRESIDEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan Negara hukum Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing Mewujudkan Indonesiua menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan 4 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA AGENDA KE-5 NAWA CITA KAMI AKAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA PROGRAM ‘INDONESIA PINTAR”MELALUI WAJIB BELAJAR 12 TAHUN BEBAS PUNGUTAN PROGRAM KARTU “INDONESIA SEHAT” MELALUI LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM INDONESIA KERJA”DAN “INONESIA SEJAHTERA”MELALUI REFORMASI AGRARIA 9 JUTA HA UNTUK RAKYAT TANI DAN BURUH TANI, RUMAH SUSUN BERSUBSIDI DAN JAMINAN SOSIAL PROGRAM INDONESIA SEHAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2. Program Indonesia Sehat 6 PROGRAM INDONESIA SEHAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Definisi Program Indonesia Sehat adalah upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera. 2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 7 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Program Indonesia Sehat Paradigma Sehat Program • Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan • Prom prev sebagai pilar utama upaya kesehatan • Pemberdayaan masyarakat Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses • Peningkatan Mutu • Regionalisasi Rujukan Jaminan Kesehatan Nasional Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu dan Kendali Biaya • Sasaran: PBI dan Non PBI Indikator Indikator • Kota Sehat • Kecamatan Sehat • Jumlah Kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi • Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi Tanda kepesertaan KIS – Kartu BPJS Indikator: Total coverage 8 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Program Indonesia Sehat Terdiri : Paradigma Sehat Program Keluarga Produktif Kabinet Kerja Penguatan Yankes Jaminan Kesehatan Nasional Simpanan Keluarga Sejahtera Kegiatan Produktif Keluarga Program Indonesia Pintar Kartu Indonesia Sehat Kartu Keluarga Sejahtera Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera Kartu Indonesia Pintar 9 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA a. Paradigma Sehat 10 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PARADIGMA SEHAT Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, dengan melibatkan semua stake holder terkait dalam rangka peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan yang dapat mendorong masyarakat untuk dapat mandiri di bidang kesehatan. Paradigma sehat akan mengubah pola pikir (revolusi mental) sehingga terjadi pengarusutamaan kesehatan dalam setiap pengambilan kebijakan pada pembangunan di Indonesia. 11 SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN DAMPAK 1 Penentu Kebijakan Lintas Sektor Pemangku Kepentingan memperhatikan segi/dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu maupun dihilir 1. Menjadikan kesehatan sebagai arus utama pembangunan di Indonesia 2. Meningkatkan peran lintas sektor dalam pembangunan kesehatan 2 Tenaga kesehatan Terlaksanakan paradigma sehat disetiap 1. Promotif preventif merupakan lini pelayanan kesehatan dan aspek utama dalam setiap upaya mengupayakan agar : kesehatan (program PHBS, • Orang sehat tetap sehat/tidak menjadi Kesling, Promkes, KIA, gizi, dan sakit lainnya) • Orang sakit menjadi sehat 2. Meningkatnya kemampuan tenaga • Orang sakit tidak menjadi lebih sakit kesehatan dalam hal promosi dan prevensi 12 SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN 3 Institusi Kesehatan Penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat 4 Masyarakat Masyarakat harus merasa bahwa kesehatan adalah harta berharga yang harus dijaga DAMPAK 1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan 2. Berkompetisi lebih “fair” dalam soal mutu dan tarif didalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat 1. 2. Terlaksanakanya PHBS di keluarga dan masyarakat Masyarakat aktif sebagai kader dan terlaksananya Kegiatan pemberdayaan masyarakat ( Posyandu, Poskesdes, Posbindu, Desa Siaga dll) 13 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA b. Penguatan Pelayanan Kesehatan 14 PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Penguatan pelayanan kesehatan ditujukan untuk mempersiapkan kesiapan fasilitas pelayanan melayani pasien dengan baik (readiness of service) di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun rujukan. OUTPUT 2015 -2019 1. Kesiapan 6.000 Puskesmas (Puskesmas dapat memenuhi standar pelayanan sesuai PMK 75/2014 termasuk Puskesmas perawatan) 2. Terbentuknya 184 RS Rujukan regional 3. Terbentuknya 14 RS Rujukan Nasional 15 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PENINGKATAN AKSES a) Pemenuhan tenaga b) Meningkatkan sarana pelayanan primer c) Pemenuhan prasana pendukung d) Inovasi pelayanan di Terpencil dan sangat Terpencil PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PENINGKATAN MUTU a) Penyediaan NSPK/SOP b) Peningkatan kemampuan tenaga kesehatan c) Program Dokter Layanan Primer d) Program Akreditasi FKTP REGIONALISASI RUJUKAN a) Sistem Rujukan Tingkat Kabupaten b) Sistem Rujukan Regional c) Sistem Rujukan Nasional PENGUATAN DINKES KAB/KOTA, PROVINSI a) Implementasi UU Pemerintah Daerah: UU no.23/2014 b) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal c) Peningkatan Kapasitas DUKUNGAN LINTAS SEKTOR a) Dukungan Regulasi b) Dukungan Infrastruktur (transportasi, listrik, air, komunikasi) c) Dukungan pendanaan 16 TARGET PENGUATAN PUSKESMAS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 52 unit Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 98 unit Rehabilitasi: 355 unit Rehabilitasi: 760 unit Peralatan: 725 unit Peralatan: 1.045 unit Pusling R4: 250 unit Pusling R4: 185 unit Pusling Perairan: 35 unit Pusling Perairan: 50 unit TPKB: 116 kab/kota TPKB: 125 kab/kota Nakes: 1.145 Pusk Nakes: 1.326 Pusk Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 127 unit Rehabilitasi: 185 unit Peralatan: 718 unit Pusling R4: 250 unit Pusling Perairan: 250 unit TPKB: 238 kab/kota Nakes: 669 Pusk Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 75 unit Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 20 unit Rehabilitasi: 1.905 unit Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 56 unit Peralatan: 2.968 unit Rehabilitasi: 225 unit Pusling R4: 150 unit Pusling R4: 92 unit Peralatan: 538 unit Pusling Perairan: 75 unit Pusling Perairan: 15 unit Pusling R4: 200 unit TPKB: 77 kab/kota TPKB: 0 kab/kota Pusling Perairan: 75 unit Nakes: 3.002 Pusk Nakes: 1.210 Pusk TPKB: 87kab/kota Rehabilitasi: 980 unit Peralatan: 2.046 unit Nakes: 716 Pusk 17 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEBUTUHAN ANGGARAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER 2015 - 2019 DALAM MILYAR RUPIAH KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL Pembangunan Baru + Peningkatan Puskesmas *) 425 425 425 425 425 2.125 517 517 517 517 517 2.585 2.125 580,75 459,5 538,75 438,5 4.142,5 192,95 192,1 191,25 191,25 190,4 957,95 160 176 194 213 213 956 160,5 177 192 208,5 225 963 3.580,45 2.067,85 1.978,5 2.093,5 2.008,9 11.729,45 Rehabilitasi Peralatan Pusling R4 Pusling perairan TKTB JUMLAH 18 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TARGET PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA (50 TEMPAT TIDUR) DI DTPK Target 2015: 9 RS Target 2016: 1 RS Target 2017: 1 RS Target 2018: 1 RS Target 2019: 1 RS Target 2015 : 19 RS Target 2016: 9 RS Target 2017: 9 RS Target 2018: 9 RS Target 2019: 9 RS 19 Rancangan Pengembangan Sistem Rujukan Gugus Kepulauan : Provinsi Maluku MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 20 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TARGET PENGUATAN SISTEM RUMAH SAKIT RUJUKAN REGIONAL Target 2015: 4 RS Target 2015: 7 RS Target 2016: 3 RS Target 2016: 4 RS Target 2017: 5 RS Target 2017: 5 RS Target 2018: 5 RS Target 2018: 5 RS Target 2019: 4 RS Target 2019: 8 RS Target 2015: 5 RS Target 2016: 4 RS Target 2017: 4 RS Target 2018: 4 RS Target 2019: 5 RS Target 2015: 9 RS Target 2016: 11 RS Target 2017: 11 RS Target 2018: 11 RS Target 2019: 9 RS Target 2015: 9 RS Target 2016: 12 RS Target 2017: 9 RS Target 2018: 9 RS Target 2019: 8 RS Target 2015: 3 RS Target 2016: 3 RS Target 2017: 3 RS Target 2018: 3 RS Target 2019: 2 RS 21 TARGET PENGUATAN SISTEM RUMAH SAKIT RUJUKAN NASIONAL MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KETERANGAN 2015 2018 2016 2019 2017 22 TARGET PENGUATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Target 2015: 14 RS Target 2015: 17 RS Target 2016: 12 RS Target 2016: 16 RS Target 2017: 13 RS Target 2017: 17 RS Target 2018: 11 RS Target 2018: 17 RS Target 2019: 15 RS Target 2019: 18 RS Target 2015: 9 RS Target 2016: 11 RS Target 2017: 10 RS Target 2018: 10 RS Target 2019: 12 RS Target 2015: 36 RS Target 2016: 36 RS Target 2017: 35 RS Target 2018: 35 RS Target 2019: 32 RS Target 2015: 46 RS Target 2016: 48 RS Target 2017: 48 RS Target 2018: 50 RS Target 2019: 48 RS Target 2015: 9 RS Target 2016: 8 RS Target 2017: 8 RS Target 2018: 8 RS Target 2019: 6 RS 23 KEBUTUHAN ANGGARAN RUJUKAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (NASIONAL, REGIONAL,DAERAH & PRATAMA) 2015 - 2019 Regional DALAM MILYAR RUPIAH 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL Nasional 300 330 363 399 292 1.684 Regional 2.220 2.422 2.686 2.954 3.162 13.444 Daerah 2.620 2.882 3.170 3.487 3.836 15.995 Pratama 1.015 313 344 378 415 2.465 JUMLAH 6.155 5.947 6.563 7.218 7.705 33.588 24 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA c. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 25 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JKN : Merupakan bagian SJSN Diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial Bersifat wajib (mandatory) Azas gotong-royong Tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak TANDA KEPESERTAAN KIS 26 PAKET MANFAAT JKN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan. Pelayanan yang dibatasi meliputi; kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset), Pelayanan yg tidak dijamin; a) Tidak sesuai prosedur b) Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS c) Pelayanan bertujuan kosmetik, d) General check up, pengobatan alternatif, e) Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi, f) Pelayanan Kes Pada Saat Bencana Dan g) Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba 28 NILAI TAMBAH KIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Cakupan • Disamping PBI yg saat ini sudah dibiayai pemerintah, KIS jg akan diberikan kpd PMKS serta bayi-bayi baru lahir dari orang tua PBI utk menjadi peserta JKN-BPJS Kesehatan Manfaat • KIS memberikan manfaat tambahan pelayanan kesehatan preventif, promotif serta deteksi dini secara lebih intensif & terintegrasi • Mendapatkan pelayanan immunisasi, konseling & pelayanan KB, perbaikan gizi, pelayanan persalinan, serta penanganan & tindakan pd keadaan gawat darurat (emergency) Deteksi Dini/ Screening akan dilaksanakan secara bertahap yaitu DM, Hipertensi, Dyslipidemia, Kanker (Leher Rahim, Payudara),Talasemia Hipotiroid utk bayi baru lahir Disfungsi ginjal 30 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Proyeksi Cakupan Kepesertaan (KIS) 2015-2019 Dalam Jutaan 257,5 230,7 210,5 155,6 135,6 100,6 110,8 110,8 110,8 90,07 31 31 Trend Usulan Anggaran KIS (PBI) T.A. 2015-2019 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Dalam Triliunan 40 30 33,94 24,34 33,94 36,6 27,19 20 10 0 2015 2016 2017 2018 2019 32 32 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 3. Usulan Rancangan Insentif Tetap Bagi Tenaga Kesehatan 33 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Usulan Besaran Insentif Tetap untuk Nakes lainnya di FKTP dan FKTL KOMPONEN PENGHASILAN 1 Gaji Pokok Tunjangan 2 Kemahalan/Insentif Keterpencilan *) 3 Tunjangan Profesi 4 Tunjangan Fungsional Tunjangan Beras & Uang Makan Penghasilan kotor 5 Terpencil saat ini Sangat Terpencil Usulan Saat ini Usulan 1,951,100 1,951,100 1,951,100 1,951,100 1,700,000 1,700,000 2,700,000 2,700,000 1,951,100 1,951,100 240,000 240,000 240,000 240,000 619,750 619,750 619,750 619,750 4,510,850 6,461,950 5,510,850 7,461,950 Ket: *) khusus PTT sudah diberikan 34 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JUMLAH NAKES YANG DIUSULKAN MENDAPATKAN INSENTIF JENIS NAKES T Pegawai Pusat*) : 1. Dokter/ Dokter gigi PTT 2. Dokter Spesialis PTT 3. Nakes lain PTT dan Tugsus TOTAL 1.603 63 12.348 14.014 TOTAL 5.742 477 81.788 88.007 Pegawai Daerah : 1. Dokter/dokter gigi 2. Dokter spesialis 3. Nakes lainnya JUMLAH NAKES ST 2.433 9.872 12.305 1.941 50.381 52.322 4.036 63 22.220 26.319 7.683 477 132.169 140.329 *) Jumlah ini sudah termasuk nakes TNI-Polri sejumlah 6,4 % 35 KEBUTUHAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015-2019 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BESAR ANGGARAN/TAHUN MILYARD) JENIS KEBUTUHAN 2015 PENGUATAN YANKES PRIMER PENGUATAN YANKES RUJUKAN INSENTIF NAKES 2016 2017 2018 TOTAL 2019 3,580.45 2,067.87 1,978.50 2,093.50 2,008.90 11,729.22 6,155.00 5,947.00 6,563.00 7,218.00 7,705.00 33,588.00 1,902.80 1,902.80 1,902.80 1,902.80 1,902.80 9,514.00 PERENCANAAN BASELINE 41,737.00 61,655.82 71,926.46 88,104.19 106,820.80 370,244.27 TOTAL 53,375.25 71,573.49 82,370.76 99,318.49 118,437.50 425,075.49 TAMBAHAN UNTUK MENCAPAI TARGET FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Untuk mempersiapkan kesiapan Pelayanan di Puskesmas dan RS : 1. Konsep JKN dan rujukan harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan 2. Daerah harus memiliki master plan pembangunan kesehatan (tk Provinsi dan kab/kota ) 3. Dukungan harus diberikan pada minimal 6000 Puskesmas yang siap melayani sesuai standar, termasuk Puskesmas perawatan 4. Pemenuhan Kebutuhan tenaga pada failitas tingkat pertama/primer dan rujukan termasuk pendidikan , insentif dan pembinaan 5. Dukungan harus diberikan pada RS rujukan nasional dan RS rujukan regional 6. Implementasi UU 23/2014 tentang Pemerintah Daerah oleh Kabupaten/Kota dan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal 37 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH 38