situs REPUBLIKA ● AHAD, 1 AGUSTUS 2010 B3 NABI-NABI YANG DIUTUS DI MESIR FOTO-FOTO: WIKIMEDIA Oleh Syahruddin El-Fikri Ada tiga orang nabi dan rasul yang diutus Allah di wilayah Mesir. M esir adalah negeri para raja. Di sinilah Firaun (raja-raja Mesir) berkuasa. Negeri ini telah ada sejak abad ke32 Sebelum Masehi (SM) atau sekitar 3200 SM. Sejak Nabi Ibrahim AS, negeri ini sudah ada. Pada saat itu, dinasti yang berkuasa adalah dinasti Usrah pada era klasik (3200-2160 SM). Selanjutnya, sebelum masa Firaun, sudah didirikan piramida. Itulah yang disebut dengan era Mesir Kuno. Menurut Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya Athlas Tarikh al-Anbiya` wa ar-Rusul (Atlas Sejarah Nabi dan Rasul), sedikitnya ada empat periode pada masa Mesir Kuno ini. Pertama, periode kerajaan era klasik (3200-2160 SM). Pada masa ini, terdapat sepuluh dinasti, yakni Dinasti I-X. Periode kedua adalah era pertengahan yang dimulai dari tahun 2160-1585 SM. Pada masa ini, dinasti yang berkuasa mulai dari Dinasti XIXVII. Pada era ini, Hyksos menyerbu Mesir. Selanjutnya, periode ketiga atau kerajaan era baru (1585-1200 SM). Yang berkuasa adalah Dinasti XVIII-XX. Di saat inilah, Firaun berkuasa dan Musa keluar bersama kaumnya dari Mesir. Terakhir, era kelemahan dan kemunduran (1200-332 SM) yang diwarisi oleh Dinasti XXIXXX. Pada masa ini, Aleksander Macedonia masuk ke negeri Mesir. Al-Maghluts menyebutkan, Dinasti XII merasa satu masa dengan peristiwa besar dalam sejarah kuno. Pada masa ini, Ibrahim AS yang dilahirkan di Irak Selatan hijrah ke Suriah dan sempat pergi ke Mesir setelah Suriah mulai mengalami kekeringan. Saat itulah, raja Mesir yang berkuasa memberikan seorang pelayan bernama Hajar, yang akhirnya dijadikan istri oleh Ibrahim. Sebelum Kairo, ibu kota Mesir adalah Asta Tawi, yang berarti penggenggam bumi. Daerah ini terletak di dekat ibu kota lama, yakni Memphis. Pendiri dinasti ini adalah Amenhotep I yang memiliki perhatian besar pada pembangunan benteng-benteng di Delta Timur dan Barat. Kekuasaannya dilanjutkan oleh Snosert I. Disebutkan, Snosert I inilah yang menggali kanal dan menyambungkan Sungai Nil dengan Laut Merah. Di antara para penguasa dari Dinasti XII adalah Amenhotep II, kemudian Snosert II. Setelah itu, roda kekuasaan dipegang oleh Amnhotep III yang masa pemerintahannya terkenal aman dan sejahtera. Raja ini membangun beberapa piramidanya di negeri Hawarah di daerah alFayyum. Politik luar negeri pada masa Dinasti XII ini ditekankan pada pengutamaan hubungan harmonis dengan negeri tetangga. Hal itu disebutkan Dr Jamal Abudl Hadi dan Wafa’ Raf’at dalam kitab Tarikh Ummah Muslimah Wahidah fi Misri wa Irak. Selain Al-Fayyum, terdapat sekitar 25 kota besar lainnya di Mesir. Misalnya, Kairo, Memphis, Luxor, Aswan, Asyut, al-Bahr al-Ahmar (Laut Merah), Iskandariyah, Ismailiyah, dan lainnya. Pada era modern ini, sebagian wilayah Mesir terletak di Afrika bagian timur laut. Secara total, luas Mesir mencapai hampir satu juta kilometer persegi, tepatnya 997.739 kilometer. Wilayah Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian lainnya di wilayah Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, Jalur Gaza dan Israel di utara-timur, perbatasan dengan perairan Laut Tengah di utara, dan Laut Merah di timur. Dalam Alquran, Allah mengutus sebanyak 25 nabi dan rasul. Dari 25 itu, ada tiga orang nabi yang diutus ke wilayah Mesir ini. Ketiga nabi dan rasul tersebut adalah Yusuf, Musa, dan Harun AS. ■ S K.U Nabi Yusuf AC membunuh pemuda Mesir. Khawatir SH GE IMA peristiwa itu diketahui, Musa kemudian pergi berhijrah ke daerah Madyan dan Ekonom Cerdas bertemu dengan Syuaib. Setelah sekitar 10 tahun, Musa abi Yusuf AS adalah putra Nabi Ya’kub bin mengajak istrinya untuk kembali Ishaq bin Ibrahim AS bin Azar bin Nahor bin ke Mesir. Sesampainya di Serug bin Rehu bin Peleg bin Eber bin Selah Lembah Thuwa, yaitu suatu bin Arpakhsad bin Sam bin Nuh. Hal itu dijelaskan Altempat yang suci (Wadi Thuwa), Maghluts. Musa melihat sebuah cahaya. Ia Nabi Yusuf AS adalah saudara kandung Bunyamin mengira hal itu api. Ia meminta dari istri Ya’kub yang bernama Rahel. Sebagaimana istrinya untuk menunggu di diketahui, Ya’kub memiliki 11 orang saudara yang tempat tersebut dan Musa berlainan ibu. Menurut riwayat, Yusuf diutus sekitar mencoba melihat lebih dekat tahun 1550 SM. cahaya itu. Ternyata, di tempat Yusuf terkenal dengan sifat ‘iffah (menjaga itulah Allah mendeklarasikan kesucian), amanah, hilm (tidak emosional), sabar, kenabian dan kerasulan Musa dan lapang dada. Namun, saudara-saudara seayah sebagai utusan Allah. suka memusuhinya. Hal ini disebabkan sang ayah, Pengangkatan Musa sebagai Ya’kub AS, sangat menyayanginya sehingga nabi ini juga diiringi dengan menimbulkan kecemburuan dari saudara-saudaranya. permintaannya kepada Allah agar Yusuf dikaruniai oleh Allah SWT dengan wajah yang menjadikan saudaranya (Harun) untuk sangat tampan. Bahkan disebut-sebut, tak ada orang dijadikan nabi yang membantu Musa menghadapi yang setampan Yusuf. Rasul SAW pernah bersabda, Firaun (QS Al-Qashash [28]: 34). Hal ini dilakukan sesungguhnya ketampanan Yusuf sangat luar biasa. karena Harun memiliki kemampuan bahasa yang Ia tampan luar dalam, yakni fisiknya bagus dan baik. hatinya juga baik. Bahkan, istri amir Mesir yang Ia juga menerima sembilan mukjizat. Di antaranya, bernama Zulaikha tergoda padanya. tongkat yang bisa berubah menjadi ular, tangannya Allah memberikan sejumlah keistimewaan mengeluarkan cahaya, dan lainnya. kepada Yusuf AS. Di antaranya, Kemukjizatan Musa lainnya mampu menafsirkan mimpi dan adalah bisa berbicara secara memiliki sifat pemaaf. langsung dengan Allah. Bahkan, ketika berkuasa Kemampuan berbicara pun, ia tidak semenadengan Allah inilah yang mena dengan membuat ia dijuluki bawahannya. dengan Musa Al-Kalim. Karena kecerdasan Peristiwa itu, menurut dan kemampuannya sebagian pendapat dalam menafsirkan ulama, terjadi di Bukit mimpi sang raja, Nabi Thursina. Namun, terdapat Yusuf diangkat menjadi sejumlah perbedaan letak ekonom kerajaan Mesir. Pada ● Gandum Thursina. Apakah di Mesir atau masa kepemimpinannya, ia di Palestina. mengendalikan kondisi ekonomi Allah memerintahkan Musa agar Mesir sehingga Mesir selamat dari masa semua mukjizat yang diberikan itu dapat paceklik yang terjadi di berbagai wilayah. ditunjukkan kepada Firaun yang mengaku sebagai Saat masa paceklik itu, Nabi Yusuf memerintah Tuhan. Tongkat Musa yang berubah menjadi ular bisa masyarakat Mesir agar benih gandum yang telah dijadikan media untuk menghadapi tukang sihir dipetik tetap dipertahankan di tangkainya untuk Firaun. disimpan. Hal ini kemudian diteliti oleh Prof Dr Abdul Pada masa Nabi Yusuf AS, Bani Israil menetap di Majid Balabid dari Univesitas Wajdah, Maroko. Dalam Mesir setelah bermigrasi dari tanah Kan’an penelitiannya, Prof Abdul Majid menyimpulkan bahwa (Palestina). Mereka dahulunya adalah orang-orang biji gandum yang dipetik dan masih berada di tangkainya tidak mengalami perubahan apa pun, baik yang bertauhid dan lurus di atas agama Ibrahim AS. Saat banyak Bani Israil menyakini Musa sebagai isi, unsur kandungan, maupun kemampuannya untuk utusan Allah, kemurkaan Firaun semakin memuncak. tumbuh, kecuali hanya sedikit kehilangan kandungan Dia pun memerintahkan pasukannya untuk unsur air. menghukum Musa dan Bani Israil. Namun, sebelum Sebaliknya, biji gandum yang dipetik, tetapi peristiwa itu terjadi, Musa dan kaumnya telah pergi dilepaskan dari tangkainya akan mengalami meninggalkan Firaun dan keluar dari Mesir menuju kehilangan kandungan air sebesar 20,3 persen N dalam setahun, 32 persen dalam dua tahun, serta mengalami kehilangan kemampuan untuk tumbuh. Selain itu, pada masa Yusuf ini, sudah berlaku sistem jual beli dengan mata uang dirham. “Dan, mereka menjual Yusuf dengan harga, yaitu beberapa dirham saja, lalu mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.” (QS Yusuf [10]: 20). n Nabi Musa Sang Al-Kalim abi Musa AS dilahirkan di Kota Luxor, Mesir, sekitar tahun 1527 SM. Beberapa saat setelah dilahirkan, Allah mengilhamkan kepada ibunya yang bernama Yukabad untuk menghanyutkan anaknya ke Sungai Nil. Musa kemudian dipungut oleh dayang-dayang istana dan diserahkan kepada permaisuri Firaun. Atas pertolongan Allah, Musa tinggal di istana dan terlepas dari rencana pembunuhan oleh Firaun. Saat mulai tumbuh dewasa, Musa menyaksikan pertengkaran yang terjadi antara orang Mesir dan seorang pemuda dari Bani Israil. Maka, Musa membantu pemuda Bani Israil itu dan berhasil N ● Gunung Sinai negeri yang diberkahi (Palestina). Menurut beberapa sumber, Nabi Musa wafat di Lembah Tih dan dimakamkan di Gunung Nebo, Yordania. Di Lembah Tih inilah, Nabi Musa menerima 10 perintah Allah (ten commandments) atau Taurat untuk keselamatan Bani Israil. Di Lembah Tih ini, Bani Israil disesatkan Allah karena mereka membangkang atas perintah nabi-Nya. Allah menghukum mereka di lembah ini selama 40 tahun. Selama itu pula, mereka tidak bisa memasuki Palestina karena kemunafikannya untuk berperang. Setelah kembali kepada kaumnya, Nabi Musa kaget karena kaumnya makin tersesat jauh. Mereka membuat patung anak lembu untuk disembah. Hal ini terjadi karena ajakan Samiri yang melakukan tipu daya. Maka, Musa pun kemudian mengusir Samiri dan menghancurkan patung anak lembu tersebut. ■ Nabi Harun AS Fasih Berbicara abi Harun AS adalah saudara kandung Nabi Musa AS. Harun adalah putra dari Imran bin Qashisy bin Azir bin Lewi bin Ya’kub bin Ishak bin Ibrahim al-Khalil. Menurut Sami bin Abdullah AlMaghluts, Nabi Harun diutus menjadi Nabi sekitar tahun 1450 SM. Usianya lima tahun lebih muda dibandingkan Nabi Musa, yakni tahun 1531 SM, sedangkan Nabi Musa dilahirkan tahun 1527 SM. Nabi Harun adalah orang kepercayaan dan menjadi tangan kanan Nabi Musa AS dalam menghadapi Firaun. Sebab, ia terkenal dengan gaya bahasa dan tutur katanya yang fasih dan teratur. “Dan saudaraku, Harun, lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)-ku. Sesungguhnya, aku khawatir mereka akan mendustakanku.” (QS Al-Qashash [28]: 34). Saat Musa naik ke Lembah Tih untuk menerima 10 perintah Tuhan, Harun diberikan amanah oleh Nabi Musa untuk menggantikan kedudukannya menjaga kaum Bani Israil. Namun, karena desakan dan bujukan Samiri, Bani Israil justru menuruti perintah Samiri ketimbang ajakan Nabi Harun. Dalam Alquran, nama Nabi Harun disebutkan sebanyak 19 kali, baik yang secara tersirat maupun tersurat. Sementara itu, Nabi Musa disebut dalam Alquran sebanyak 136 kali. ■ N