BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN

advertisement
BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN – TAHUN 2011
4.Analisis Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan dan Kajian Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan
f. Aspek Sosial Ekonomi Usaha Penangkapan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)
Nilai Ekonomis
Ikan Napoleon
Permintaan Ikan
Napoleon tinggi
Dampak Nilai
Ekonomis Lingkungan
Usaha
Penangkapan
Ikan Napoleon
Dampak Sos-Ek th d
masyarakat nelayan
Penangkapan tidak ramah
lingkungan (penggunaan
Potassium sianida)
Rusaknya terumbu karang
sbg habitat Ikan Napoleon
Peraturan Pemerin tah
pelarangan penggunaan
Potassium sianida
Penangkapan tidak
berkelanjutan
Tidak sempat bereproduksi
Penurunan popula si ikan
Napoleon
Peraturan Pemerin tah
pengaturan penangkapan
ikan Napoleon
Kerangka Pikir Penelitian
Latar Belakang:
Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan salah satu jenis ikan karang yang berukuran besar. Sifat biologisnya (masa reproduksi yang membutuhkan waktu yang panjang dan
bersifat hermaprodit) membuat ikan Napoleon sangat rentan terhadap kepunahan. Hal ini yang membuat ikan Napoleon masuk dalam CITES Appendix II. Selain itu, harga ikan
Napoleon yang cukup tinggi (mencapai Rp 1 juta/kg) menjadi daya tarik untuk menangkap ikan Napoleon. Sehingga populasinya semakin menurun. Indonesia merupakan Negara
pengimpor utama ikan Napoleon ke Hongkong. Kekhawatiran terjadinya kepunahan, membuat Pemerintah berencana akan mengeluarkan moratorium penangkapan ikan Napoleon.
Tujuan:
Tujuan kegiatan ini adalah (1) mengidentifikasi pemanfaatan dan pendayagunaan Ikan Napoleon, dan (2) mengkaji dampak sosial ekonomi opsi kebijakan pengelolaan Ikan
Napoleon .
Metode:
Metode penelitian yang digunakan adalah survey, dengan lokasi survey Pulau Natuna (Prov. Kepulauan Riau) dan Teluk Ekas (Nusa Tenggara Barat). Analisis data menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melakukan tabulasi data hasil survei, sedangkan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode
deskripsi, digunakan untuk memberikan gambaran mengenai usaha penangkapan ikan Napoleon, dampak sosial implementasi peraturan terhadap masyarakat nelayan. Data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data adalah konsultasi narasumber, studi literatur, dan verifikasi lapang. Sementara materi penelitian
berupa data sekunder adalah peraturan-peraturan mengenai pengelolaan ikan Napoleon, populasi ikan Napoleon, dan jumlah volume dan nilai impor ikan Napoleon
Hasil:
Di Pulau Natuna masih terdapat pemanfaatan ikan Napoleon. Tetapi usaha yang berkembang adalah usaha pembesaran ikan Napoleon. Usaha ini memberikan dampak sosial
ekonomi terhadap permbudidaya, yaitu meningkatnya penghasilan dan tingkat pendidikan. Namun di Teluk Ekas, sudah tidak ada lagi usaha penangkapan maupun pembesaran ikan
Napoleon. Hal ini disebabkan berkembangnya usaha budidaya rumput laut. Masih adanya kegiatan penangkapan, budidaya dan perdagangan ikan Napoleon yang tidak sesuai
dengan aturan yang ada. Mengacu pada temuan lapang bahwa ada sebagian masyarakat yang menjadikan usaha penangkapan dan budidaya ikan Napoleon menjadi sumber
penghidupan, maka penerapan kebijakan terkait pengelolaan ikan Napoleon harus mempertimbangkan dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat.
Unit Kerja
Alamat
: Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
: Jl. K. S. Tubun Petamburan VI, Jakarta Pusat 10260 / Telp. : (021) 53650162- 53650475 / Fax. : (021) 53650159 / E-mail : [email protected]
Lokasi Kegiatan
Penanggungjawab
Peneliti Utama Keg.
: Kabuparen Brebes, Provinsi Jawa Tengah
: Dr. Armen Zulham
Program Renstra
: Dr. Sonny Koeshendrajana
Program APBN
Sumber Dana
: Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan
dan Perikanan
: Penelitian dan Pengembangan Iptek
: - RM
:
- PHLN :
- PNBP :
Mitra Kerja Sama
Dana Pendamping
Pengguna
:::
Download